Kes
RSUD Provinsi Papua Barat
Hp : 081344481020
Email : agnesarobaya@gmail.com
MPI.4
MANAJEMEN KASUS
PENYAKIT MENULAR POTEN-
SIAL KLB DAN WABAH
PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH
UNTUK TIM GERAK CEPAT (TGC) DI PUSKESMAS
Ruang Lingkup
Bahasan Materi Manajemen Kasus Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah
Materi Pokok 2.
Sistim Rujukan Penyakit Menular potensial KLB
dan Wabah
Sub Materi Pokok 2 :
Jumlah : 3 JPL
a. Koordinasi dengan RS rujukan
• Teori : 2 JPL b. Evakuasi dan transportasi kasus ke RS
• Penugasan : 1 JPL rujukan
REFERENSI BAHAN PEMBELAJARAN
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan No 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan.
Keputusan Menteri Kesehatan No 414 Tahun 2007 tentang Penetapan Rumah Sakit
Rujukan Penanggulangan Flu Burung (Avian Influenza).
Keputusan Menteri Kesehatan No. 390 Tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan RS
Rujukan Nasional.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 391 Tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan RS
Rujukan Regional.
Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.02.03/363/2015 tentang
Penetapan RS Rujukan Provinsi dan RS Rujukan Regional.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 169 Tahun 2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Ru-
jukan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 413 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19.
Pedoman Tatalaksana Klinis Flu Burung (H5N1) di Rumah Sakit (Kementerian
Kesehatan RI, Tahun 2010).
Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Ebola (Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2015)
Metode Pembelajaran
Curah Diskusi
Pendapat Kelompok
Ceramah
Interaktif
POKOK BAHASAN I
2 Pengobatan Kasus
4 Tindakan Kekarantinaan
PRINSIP DASAR MANAJEMEN KASUS PENYAKIT
MENULAR POTENSIAL KLB/WABAH
Isolasi kasus
Setelah proses:
• Pemeriksaan
• Penegakan Diagnosis
• Pengobatan
Karantina
Kontak Erat
TAHUKAH BEDANYA???
BEDA ISOLASI & KARANTINA
Mengacu UU No. 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan
ISOLASI KARANTINA
= Proses mengurangi risiko penularan melalui = Proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi
dini penyakit menular melalui upaya memisahkan
upaya memisahkan individu yang sakit baik
individu yang sehat atau belum memiliki gejala
yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien konfir-
memiliki gejala (suspek/probable) dengan masi atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang
masyarakat luas sudah terjadi transmisi lokal.
Kontak Erat
Isolasi
Kasus
Karantina
2
Kriteria kontak erat pada umumnya ditetapkan
berdasarkan cara penularan penyakitnya
2
Kasus Sedang – Berat Isolasi di RS Rujukan/RS
yang sudah memenuhi persyaratan
• Tempat CTPS
• Disinfeksi / bersihkan
• Alat makan sendiri
permukaan dengan
• Atur penggunaan
disinfektan berkala
fasilitas MCK – phys-
ical distancing,
• Alat mandi sendiri • Bantu pemantauan harian gejala
• Logistik kebutuhan • Selalu berkoordinasi dengan faskes
makan dan minum dan dinkes setempat
• Edukasi keluarga dan kerabat
• Siapkan akses evakuasi/rujukan
TimeLine Layout
POKOK BAHASAN II
SISTEM RUJUKAN
KASUS
DEFINISI SISTEM RUJUKAN YANKES
(Mengacu Permenkes No. 001 Tahun 2012)
KAPITASI
PUSTU (1.450)
JKN :
Pola Kapitasi
POLINDES/POSKESDES (17.605)
Catatan:
Ketentuan jumlah RS rujukan ini dapat berubah
POSYANDU (124.249)/ sesuai perkembangan kapasitas RS di setiap
POSBINDU (7.225) daerah dan sesuai kebutuhan situasi saat itu.
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG YANKES
(Modifikasi Saat Terjadi KLB/Wabah)
RS RUJUKAN NASIONAL
RS SWASTA / RS JEJARING
ISOLASI RS DARURAT
Koordinasi
Transportasi/
Evakuasi
Pembiayaan
PROSEDUR KOORDINASI
RUJUKAN KASUS
3
Komunikasikan rujukan oleh dokter perujuk kepada dokter di RS
rujukan tujuan tentang kondisi klinis penderita, alasan merujuk,
kelayakan kirim/transportable, dan kondisi alat transportasi yang dipakai
5
Petugas pengantar penderita termasuk pengemudi harus meng-
gunakan APD yang sesuai dengan jenis penyakit penderita. APD
dilepaskan dan dibuang di RS rujukan sesuai PPI
PROSEDUR EVAKUASI & TRANSPORTASI
RUJUKAN KASUS
ALAT TRANSPORTASI JALUR MOBILISASI