Anda di halaman 1dari 7

25

Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119


http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

KANDUNGAN DAUN LAMTORO(Leucena leucocephala) FERMENTASI


TERHADAP KONSUMSI RANSUM AYAM BROILER (Gallus domesticus)

ASWANA*
( Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Muara Bungo)
(wanaaswana101@gmail.com)

ABSTRACT
This study aims to determine the content of lamtoro fermented leaves on the
consumption of broiler chicken rations. The study was conducted in Suka Maju village, Rimbo
Ulu sub-district, Tebo Regency, from 14 January 2020 to 20 March 2020.
This study used a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and four
replications, where each experimental unit consisted of five DOCs. Analysis of diversity shows
a real effect, then to see the difference in treatment continued with the Duncan's Multiple Range
Test (DMRT), (Steel and Torrie, 1994).
The results showed that the consumption of lamtoro leaf content in the form of crude fiber in
feed without treatment (L0) was lower than the treatment (L1-L4).

Keywords: Broiler chickens, fermented lamtoro leaves, ration consumption

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan daun lamtoro fermentasi terhadap
konsumsi ransum ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di desa Suka Maju Kecamatan Rimbo
Ulu Kabupaten Tebo, dari tanggal 14 Januari 2020 sampai 20 Maret 2020.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat
ulangan, dimana setiap unit percobaan terdiri dari lima ekor DOC. Analisis keragaman
menunjukkan pengaruh yang nyata, maka untuk melihat perbedaan perlakuan dilanjutkan
dengan uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT), (Steel dan Torrie, 1994).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum kandungan daun lamtoro berupa
serat kasar pada pakan tanpa perlakuan (L0) lebih rendah dari perlakuan(L1-L4).

Kata Kunci : Ayam Broiler, daun lamtoro fermentasi, konsumsi ransum

PENDAHULUAN atau Leucaena leucocephala. Menurut


Agbede (2003), daun lamtoro dapat
Pemenuhan kebutuhan kalori dan digunakan sebagai bahan pakan alternatif
protein hewani seperti daging, susu dan untuk unggas di daerah tropis.
telur semakin meningkat. Untuk memenuhi Lamtoro (Leucena leucocephala)
kebutuhan tersebut dengan merupakan tanaman legum pohon
mengembangkan usaha ayam Broiler. serbaguna. Lamtoro (Leucaena
Ayam broiler merupakan komoditas ternak leucocephala) merupakan tanaman
unggulan sebagai sumber bahan pangan serbaguna yang termasuk tanaman kacang-
hewani. Meningkatnya permintaan daging kacangan, berbentuk pohon dan dapat
ayam Broiler maka meningkatkan tumbuh dengan tinggi pohon 8-15 m serta
kebutuhan pakan. berumur tahunan (17-32 tahun). Daun
Pemilihan pakan yang tepat dapat lamtoro kaya akan protein, karoten,
meningkatkan keuntungan usaha. Untuk itu vitamin dan mineral. Kandungan pada
peternak harus mensiasati pemilihan bahan daun lamtoro sangat baik untuk pakan
pakan alternatif. Pakan alternatif harus ternak.
selalu tersedia dan mudah diperoleh. Pakan Menurut Garcia, et al. (1996),
alternative tersebut adalah daun Lamtoro menyatakan bahwa kandungan serat kasar
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
26
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

pada daun dan ranting daun lamtoro terhadap konsumsi ransum ayam broiler
berkisar 35,00%. Seiring dengan pendapat (Gallus domesticus).
tersebut menurut Muliantiny (2010), pada Berdasarkan uraian di atas, maka
daun lamtoro juga terkandung mimosin tujuan penelitian ini adalah untuk
berkisar antara 1,40–7,19 g/100g bahan mengetahui kandungan daun
kering yang lebih tinggi dibandingkan lamtoro(Leucena leucocephala) fermentasi
dengan seluruh hijauan, yaitu antara 0,70- terhadap konsumsi ransum ayam broiler
3,59 g/100g yang berdampak pada (Gallus domesticus).
penurunan pertumbuhan dan kerontokan
bulu unggas. Untuk itu daun lamtoro
sebelum digunakan untuk pakan METODE PENELITIAN
difermentasi terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan
Fermentasi merupakan proses Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
pemecahan senyawa organik menjadi lima perlakuan dan empat ulangan, dimana
senyawa sederhana dengan melibatkan setiap unit terdiri dari lima ekor DOC,
mikroorganisme. Menurut (Sukaryana, masing-masing perlakuan tersebut adalah :
2011), Proses fermentasi dapat L0 = 100 % Pakan Komersil + 0 % daun
meminimalkan pengaruh antinutrisi dan lamtoro fermentasi
meningkatkan kecernaan bahan pakan L1 = 95 % Pakan Komersil + 5 % daun
dengan kandungan serat kasar tinggi yang lamtoro fermentasi
ada pada daun Lamtoro. adapun tujuan L2 = 90 % Pakan Komersil + 10 % daun
fermentasi untuk meningkatkan kandungan lamtoro fermentasi
nutrisi menjadi lebih baik dan menurunkan L3 = 85 % Pakan Komersil + 15 % daun
zat anti nutrisi. Menurut Tiba dkk (2018), lamtoro fermentasi
daun lamtoro fermetasi mengandung L4 = 80 % Pakan Komersil + 20 % daun
nutrisi : Bahan kering 98,52 %, bahan lamtoro fermentasi
organik 90 %, protein kasar 25,45 %, lemak
kasar 3,88 %, serat kasar 12,42 %, BETN Tahapan Penelitian
48,52 dan EM 3.368,69 kkal/kg. 1. Pembuatan Daun Lamtoro
Daun lamtoro yang sudah Fermentasi
difermentasi dapat dikonsumsi oleh ternak. Prosedur pembuatan daun lamtoro
Konsumsi ransum setiap ayam broiler fementasi adalah sebagi berikut:
berbeda-beda. Menurut Rasyaf (1994), 1. Bahan dan alat : Daun Lamtoro 10 kg,
bahwa konsumsi ransum sampai umur Molase 300 ml, EM-4 300 ml, Air 500 ml,
enam minggu adalah 2,22 kg/ekor. Seiring Plastic, Baskom, Blander, Penyaring
dengan pendapat tersebut menurut Murtidjo tepung, Oven dan Termostat
(1987), menjelaskan bahwa kondisi 2. Cara pembuatan
lingkungan yang terlalu dingin dari suhu - Daun lamotoro yang di dapatkan dari
tubuh, maka ayam broiler akan pepohonan di timbang sebanyak 10 kg dan
mengkonsumsi pakan lebih banyak untuk dipisahkan dari tangkai.
menjaga panas badannya. Sebaliknya jika - Kemudian dicuci sampai bersih dan di
suhu lingkungan terlalu tinggi, maka ayam tiriskan. Setelah di tiriskan daun di oven
broiler akan mengurangi jumlah pakan yang selama 12 jam dengan suhu 70 ᵒC
dikonsumsi, tetapi lebih banyak minum - Kemudian di giling menjadi tepung halus
karena air lebih berfungsi untuk - Ambil tepung daun lamtoro, kemudian
mengalahkan panas dari luar tubuh lewat letakkan di dalam baskom.
penguapan dan pernafasan. - Campurkan larutan Em4 sebanyak 250 ml,
Adapun permasalah yang akan di molase sebanyak 250 ml dan air sebanyak
bahas adalah kandungan daun 500 ml, kemudian masukan kedalam
lamtoro(Leucena leucocephala) fermentasi baskom serta aduk sampai rata.

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
27
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

- Siapkan plastik ukuran 1 kg dan masukan 5. Penanganan DOC


campuran tepung daun lamtoro kedalam Pada saat DOC datang satu
plastik dan pastikan tidak ada ruang udara persatu ditimbang untuk mendapatkan
di dalam plastik tersebut lalu ikatlah, berat awal ayam broiler. DOC yang telah
diamkan selama 4 hari. ditimbang diberi tanda, kemudian di
(Laconi dan Widyastuti, 2010), rangking dari yang terberat sampai ke yang
teringan. Selanjutnya DOC yang baru
2. Persiapan Kandang berumur satu hari diambil secara acak
Kandang yang digunakan selama sebanyak lima ekor untuk dimasukkan ke
penelitian adalah kandang sistem lantai dalam tiap-tiap unit kandang, kemudian
dengan sistim baterai yang dibuat dengan DOC diberi minum air gula merah dengan
ukuran 70 x 60 x 60cm sebanyak 20 unit. tujuan untuk pemulihan kondisi DOC
Sebelum penelitian dimulai kandang akibat stress dan untuk menggantikan
dibersihkan dan dilakukan pengapuran energi yang hilang pada saat
untuk mengurangi kelembaban dan pengangkutan.
mencegah tumbuhnya jamur. Selanjutnya
penyemprotan kandang dengan desinfektan 6. Pelaksanaan Vaksinasi
untuk membunuh bibit penyakit serta Untuk mencegah ayam terjangkit
bakteri yang merugikan dan kemudian suatu penyakit, maka ayam dilakukan
dilakukan pengacakan unit kandang. vaksinasi. Vaksinasi yang digunakan adalah
vaksinasi ND jenis laktosa yang
3. Pemasangan Induk Buatan dilaksanakan pada saat ayam berumur 4
Pemasangan induk buatan (brooder) hari melalui tetes mata, vaksinasi ini
menggunakan lampu pijar listrik 20 watt dilakukan untuk mencegah penyakit New
dan lampu ini dipasang pada setiap unit Castle Deseasis (ND).
kandang sampai ayam berumur 2
minggu.
Parameter Yang Diamati
4. Pembuatan Ransum Parameter yang diamati adalah
Ransum penelitian terdiri atas 2 Konsumsi ransum yang terdiri dari L0, L1,
macam yaitu ransum komersil yang L2, L3 dan L4 diperoleh dengan
diberikan sebagai ransum kontrol dan menghitung selisih pakan yang diberikan
campuran ransum komersil dengan daun dengan pakan yang tersisa. Perhitungan
lamtoro fermentasi sampai level 20%. konsumsi ransum dilakukan setiap minggu
Pencampuran ransum komersil dengan (Rasyaf, 1994).
daun lamtoro fermentasi dilakukan secara Rumus yang digunakan adalah :
manual. Kr = Rb – Rs
Pemberian pakan di lakukan secara Keterangan :
continue ketika DOC berumur sampai 8 Kr : Konsumsi ransum
hari, pada hari ke 9 pakan perlakuan di Rb : Ransum Yang Diberikan (Gram)
lakukan dengan pemberian pada pagi Pukul Rs : Ransum sisa (Gram)
07.00 WIB dan sore pukul 17.00 WIB, sisa
pakan di kumpulkan dan di timbang di HASIL DAN PEMBAHASAN
setiap minggunya. Untuk pemberian minum Data konsumsi ransum ayam
di lakukan secara adlibitum dan minum di broiler pada tabel berikut ini:
beri vitamin untuk meningkatkan ketahanan Ulangan Rat
unggas tersebut. Pembersihan tempat Perla Juml a-
minum dan pakan dilakukan jika di telah kuan ah Rat
I II III IV
habis dan di cuci bersih. a

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
28
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

3.2 3.0 3.2 3.1 12.6 317 berbeda jauh. Selaras dengan penelitian
L0 04, 73, 09, 95, 82,0 0,5 Musthofa.RA, dkk (2015), mengatakan
40 00 60 00 0 0 bahwa penambahan tepung daun lamtoro
3.2 3.2 3.1 3.1 12.7 318 pada pakan memberikan perbedaan
L1 26, 08, 78, 38, 51,8 7,9 pengaruh yang tidak nyata (P>0,05),
40 60 00 80 0 5 selanjutnya penelitian sutianingsih,iin dkk
3.2 3.1 3.2 3.1 12.7 319 (2016), mengatakan bahwa tingkat
L2 23, 57, 06, 88, 75,4 3,8 konsumsi ransum tidak berbeda nyata. Hal
60 11 60 13 3 6 ini diduga disebabkan oleh kandungan
3.1 3.1 3.2 3.1 12.7 318 nutrien pada setiap perlakuan yang relatif
L3 25, 94, 18, 86, 24,2 1,0 tidak berbeda jauh.
20 80 00 20 0 5 Menurut Ferket dan Gernat(2006),
3.1 3.1 3.1 3.1 12.7 319 komposisi formulasi ransum dan nutrisi
L4 82, 92, 94, 94, 63,2 0,8 ransum akan mempengaruhi konsumsi
60 60 00 00 0 0 pakan, ternak akan berhenti mengkonsumsi
63.6 318 pakan apabila kebutuhan ternak sudah
Jumlah 96,6 4,8 terpenuhi. Selaras dengan Kamal (1994),
3 3 yang menjelaskan bahwa tinggi rendahnya
Keterangan : perlakuan berpengaruh tidak kandungan energy pakan akan
nyata terhadap konsumsi ransum (P>0,05) mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi
pakan. Pada taraf pengunaan daun lamtoro
Berdasarkan hasil penelitian pada 20% belum dapat mengubah kandungan
tabel diatas Tanpa perlakuan (L0)- nutrisi pakan perlakuan dengan baik.
Perlakuan(L1-L3) terjadi peningkatan Menurut Tiba dkk (2018), menyatakan
konsumsi ransum, hal ini terjadi bahwa kandungan nutrient yang relative
bertambahnya umur ayam maka konsumsi sama pada pakan komersial dan tepung
semakin meningkat. Pada perlakuan L4 daun lamtoro fermentasi EM-4 sampai level
konsumsi ayam menurun karena 20% memiliki tingkat palatabilitas yang
dipengaruhi oleh suhu lingkungan terlalu sama dan belum berpengaruh terhadap
tinggi maka ayam broiler akan mengurangi peningkatan palatabilitas pakan.
jumlah pakan yang dikonsumsi, tetapi lebih Pada peneltian ini dapat dilihat
banyak minum karena air lebih berfungsi grafik Pengaruh penambahan tepung
untuk mengalahkan panas dari luar tubuh lamtoro terhadap konsumsi pakan setiap
lewat penguapan dan pernafasan. Menurut minggunya.
Murtidjo (1987), bahwa kondisi lingkungan
yang terlalu dingin atau kondisi lingkungan
yang terlalu rendah dari suhu tubuh, maka
ayam broiler akan mengkonsumsi pakan
lebih banyak untuk menjaga panas
badannya dan apabila suhu tinggi dari suhu
tubuh maka ayam akan mengurangi
konsumsi pakan.
Pada uji statistik analisis ragam Pada gambar diatas diperoleh
menunjukkan bahwa penambahan daun bahwa Konsumsi pakan ayam broiler
lamtoro pada pakan memberikan perbedaan setiap minggunya meningkat sesuai dengan
pengaruh tidak nyata (P>0,05), hal ini bertambahnya umur ayam broiler,
disebabkan konsumsi ransum dipengaruhi dikarenakan setiap minggunya pemberian
oleh patabilitas, faktor toksik, menghambat pakan ditingkatkan. Menurut NRC(1994),
proses metabolisme dan setiap perlakuan standar pemberian pakan setiap minggunya
kandungan nutrient yang diberikan tidak

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
29
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

harus ditingkatkan karena kebutuhan puyuh Garcia, G.W., T.U. Ferguson., F. A.


yang makin meningkat yang dapat dilihat Neckles and K.A.E. Archibald.
dari bobot badan yang semakin meningkat. 1996. The Nutritive value and
Pada penelitian ini pemberian forage productive of Leucaena
pakan antara 3170,50-3193,86 gram/ekor leucochepala. Anim. Feed Sci.
selama pemeliharaan dikategorikan Technol
normal. Hal ini diduga penambahan pakan Iin, sutianingsih. I. Ma’ruf, Tafsin, M. Dan
dengan daun lamotoro mengandung serat Indris, Sembiring. Pengaruh
kasar yang tinggi serta adanya zat aktif Pengolahan Daun Lamtoro dalam
berupa antinutrisi. Sejalan dengan pendapat Ransum Pelet Terhadap Perform
Tiba dkk (2018), mengatakan bahwa Kelinci Rex Jantan. Proseding,
kandungan daun lamtoro pada bahan kering Universitas Sumatra Utara
98,52 %, bahan organik 90 %, protein kasar (http://semnaslit.unimed.ac.id/pro
25,45 %, lemak kasar 3,88 %, serat kasar ceeding-semnaslit)
12,42 %, BETN 48,52 dan EM 3.368,69
kkal/kg. Laconi, E.B. dan T. Widiyastuti. 2010.
Pada penelitian ini kandungan serat Kandungan xanthofil daun
kasar pada konsumsi ransum tanpa lamtoro (leucaena leucochepala)
perlakuan (L0) lebih rendah dari perlakuan hasil detoksifikasi mimosin secara
(L1-L4) Pada L0 tidak diberikan daun fisik dan kimia, jurnal media
lamtoro dengan kadarnya 0% karena L0 peternakan. ISSN 0126-0472.
tanpa adanya perlakuan sedangkan Vol. 33 No. 1.
perlakuan L1-L4 diberi campuran daun Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Meramu
lamtoro 5%-20% karena pakan dicampur Pakan Unggas. Cetakan 1.
daun lamtoro. Menurut Tillman(2003), Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
daya cerna makanan dan kecepatan aliran Musthofa, A.R., E. Sudjarwo dan A.A.
makanan dalam saluran pencernaan Hamiyanti. Pengaruh
mempengaruhi konsumsi pakan. Penambahan Tepung Daun
Lamtoro (Leucaena
KESIMPULAN leucocephala) Pada Pakan
Dari penelitian yang dilakukan Terhadap Penampilan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pertumbuhan Puyuh (Coturnix
kandungan daun lamtoro berupa serat kasar coturnix japonica). Jurnal
pada konsumsi ransum tanpa perlakuan Peternakan, Universitas
(L0) lebih rendah dari perlakuan(L1-L4). Brawijaya. Diunduh Juni 2020.
N.R.C. (National Research Council). 1994.
DAFTAR PUSTAKA Nutrient Requirement for Poultry.
9th Revised Ed. National
Agbede, J.O. 2003. Equi-protein Academy Press, Washington DC.
replacement of fishmeal with
leucaena leaf protein concentrate : Rasyaf, M. 1994. Makanan Ayam Broiler.
an assessment of performance Kanisius, Yogyakarta
characteristics and muscle
development in the chicken. Sukaryana. Y, U. Atmomarsono,V.D.
Int. J. Poult. Sci. Yunianto, E. Supriyatna. 2011.
Peningkatan nilai kecernaan
Ferket, P.R. dan A.G. Gernat. 2006. Factors protein kasar dan lemak kasar
that afect feed intake of meat produk fermentasi campuran
birds. Int.J. Poult. Sci. 5:905-911. bungkil inti sawit dan dedak
padi pada broiler. JITP, 1(3)

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
30
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

Tiba N.T., M. Nggena, dan F. M. S.


Telupere. 2018. Kajian
Pertumbuhan dan Kadar Kolestrol
Broiler yang Disubstitusi Tepung
Daun Lamtoro (Leucaena
leucocephala) Terfermentasi Em4
dalam Ransum Basal. Jurnal Sain
Peternakan Indonesia Volume 14
Nomor 1 edisi Januari - Maret 2019
Tillman, A.D., H. Hartadi, S.
Reksohadiprodjo, S.
Prawirokusuma, S. Starck, and
G.H.A. Rahmaan. 2003. Phenotypic
flexibility of structure and function
of the digestive system of japanese
quail. The Journal of Experimental
Biology

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
31
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index

*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai