ASWANA*
( Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Muara Bungo)
(wanaaswana101@gmail.com)
ABSTRACT
This study aims to determine the content of lamtoro fermented leaves on the
consumption of broiler chicken rations. The study was conducted in Suka Maju village, Rimbo
Ulu sub-district, Tebo Regency, from 14 January 2020 to 20 March 2020.
This study used a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and four
replications, where each experimental unit consisted of five DOCs. Analysis of diversity shows
a real effect, then to see the difference in treatment continued with the Duncan's Multiple Range
Test (DMRT), (Steel and Torrie, 1994).
The results showed that the consumption of lamtoro leaf content in the form of crude fiber in
feed without treatment (L0) was lower than the treatment (L1-L4).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan daun lamtoro fermentasi terhadap
konsumsi ransum ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di desa Suka Maju Kecamatan Rimbo
Ulu Kabupaten Tebo, dari tanggal 14 Januari 2020 sampai 20 Maret 2020.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat
ulangan, dimana setiap unit percobaan terdiri dari lima ekor DOC. Analisis keragaman
menunjukkan pengaruh yang nyata, maka untuk melihat perbedaan perlakuan dilanjutkan
dengan uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT), (Steel dan Torrie, 1994).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum kandungan daun lamtoro berupa
serat kasar pada pakan tanpa perlakuan (L0) lebih rendah dari perlakuan(L1-L4).
pada daun dan ranting daun lamtoro terhadap konsumsi ransum ayam broiler
berkisar 35,00%. Seiring dengan pendapat (Gallus domesticus).
tersebut menurut Muliantiny (2010), pada Berdasarkan uraian di atas, maka
daun lamtoro juga terkandung mimosin tujuan penelitian ini adalah untuk
berkisar antara 1,40–7,19 g/100g bahan mengetahui kandungan daun
kering yang lebih tinggi dibandingkan lamtoro(Leucena leucocephala) fermentasi
dengan seluruh hijauan, yaitu antara 0,70- terhadap konsumsi ransum ayam broiler
3,59 g/100g yang berdampak pada (Gallus domesticus).
penurunan pertumbuhan dan kerontokan
bulu unggas. Untuk itu daun lamtoro
sebelum digunakan untuk pakan METODE PENELITIAN
difermentasi terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan
Fermentasi merupakan proses Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
pemecahan senyawa organik menjadi lima perlakuan dan empat ulangan, dimana
senyawa sederhana dengan melibatkan setiap unit terdiri dari lima ekor DOC,
mikroorganisme. Menurut (Sukaryana, masing-masing perlakuan tersebut adalah :
2011), Proses fermentasi dapat L0 = 100 % Pakan Komersil + 0 % daun
meminimalkan pengaruh antinutrisi dan lamtoro fermentasi
meningkatkan kecernaan bahan pakan L1 = 95 % Pakan Komersil + 5 % daun
dengan kandungan serat kasar tinggi yang lamtoro fermentasi
ada pada daun Lamtoro. adapun tujuan L2 = 90 % Pakan Komersil + 10 % daun
fermentasi untuk meningkatkan kandungan lamtoro fermentasi
nutrisi menjadi lebih baik dan menurunkan L3 = 85 % Pakan Komersil + 15 % daun
zat anti nutrisi. Menurut Tiba dkk (2018), lamtoro fermentasi
daun lamtoro fermetasi mengandung L4 = 80 % Pakan Komersil + 20 % daun
nutrisi : Bahan kering 98,52 %, bahan lamtoro fermentasi
organik 90 %, protein kasar 25,45 %, lemak
kasar 3,88 %, serat kasar 12,42 %, BETN Tahapan Penelitian
48,52 dan EM 3.368,69 kkal/kg. 1. Pembuatan Daun Lamtoro
Daun lamtoro yang sudah Fermentasi
difermentasi dapat dikonsumsi oleh ternak. Prosedur pembuatan daun lamtoro
Konsumsi ransum setiap ayam broiler fementasi adalah sebagi berikut:
berbeda-beda. Menurut Rasyaf (1994), 1. Bahan dan alat : Daun Lamtoro 10 kg,
bahwa konsumsi ransum sampai umur Molase 300 ml, EM-4 300 ml, Air 500 ml,
enam minggu adalah 2,22 kg/ekor. Seiring Plastic, Baskom, Blander, Penyaring
dengan pendapat tersebut menurut Murtidjo tepung, Oven dan Termostat
(1987), menjelaskan bahwa kondisi 2. Cara pembuatan
lingkungan yang terlalu dingin dari suhu - Daun lamotoro yang di dapatkan dari
tubuh, maka ayam broiler akan pepohonan di timbang sebanyak 10 kg dan
mengkonsumsi pakan lebih banyak untuk dipisahkan dari tangkai.
menjaga panas badannya. Sebaliknya jika - Kemudian dicuci sampai bersih dan di
suhu lingkungan terlalu tinggi, maka ayam tiriskan. Setelah di tiriskan daun di oven
broiler akan mengurangi jumlah pakan yang selama 12 jam dengan suhu 70 ᵒC
dikonsumsi, tetapi lebih banyak minum - Kemudian di giling menjadi tepung halus
karena air lebih berfungsi untuk - Ambil tepung daun lamtoro, kemudian
mengalahkan panas dari luar tubuh lewat letakkan di dalam baskom.
penguapan dan pernafasan. - Campurkan larutan Em4 sebanyak 250 ml,
Adapun permasalah yang akan di molase sebanyak 250 ml dan air sebanyak
bahas adalah kandungan daun 500 ml, kemudian masukan kedalam
lamtoro(Leucena leucocephala) fermentasi baskom serta aduk sampai rata.
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
27
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
28
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
3.2 3.0 3.2 3.1 12.6 317 berbeda jauh. Selaras dengan penelitian
L0 04, 73, 09, 95, 82,0 0,5 Musthofa.RA, dkk (2015), mengatakan
40 00 60 00 0 0 bahwa penambahan tepung daun lamtoro
3.2 3.2 3.1 3.1 12.7 318 pada pakan memberikan perbedaan
L1 26, 08, 78, 38, 51,8 7,9 pengaruh yang tidak nyata (P>0,05),
40 60 00 80 0 5 selanjutnya penelitian sutianingsih,iin dkk
3.2 3.1 3.2 3.1 12.7 319 (2016), mengatakan bahwa tingkat
L2 23, 57, 06, 88, 75,4 3,8 konsumsi ransum tidak berbeda nyata. Hal
60 11 60 13 3 6 ini diduga disebabkan oleh kandungan
3.1 3.1 3.2 3.1 12.7 318 nutrien pada setiap perlakuan yang relatif
L3 25, 94, 18, 86, 24,2 1,0 tidak berbeda jauh.
20 80 00 20 0 5 Menurut Ferket dan Gernat(2006),
3.1 3.1 3.1 3.1 12.7 319 komposisi formulasi ransum dan nutrisi
L4 82, 92, 94, 94, 63,2 0,8 ransum akan mempengaruhi konsumsi
60 60 00 00 0 0 pakan, ternak akan berhenti mengkonsumsi
63.6 318 pakan apabila kebutuhan ternak sudah
Jumlah 96,6 4,8 terpenuhi. Selaras dengan Kamal (1994),
3 3 yang menjelaskan bahwa tinggi rendahnya
Keterangan : perlakuan berpengaruh tidak kandungan energy pakan akan
nyata terhadap konsumsi ransum (P>0,05) mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi
pakan. Pada taraf pengunaan daun lamtoro
Berdasarkan hasil penelitian pada 20% belum dapat mengubah kandungan
tabel diatas Tanpa perlakuan (L0)- nutrisi pakan perlakuan dengan baik.
Perlakuan(L1-L3) terjadi peningkatan Menurut Tiba dkk (2018), menyatakan
konsumsi ransum, hal ini terjadi bahwa kandungan nutrient yang relative
bertambahnya umur ayam maka konsumsi sama pada pakan komersial dan tepung
semakin meningkat. Pada perlakuan L4 daun lamtoro fermentasi EM-4 sampai level
konsumsi ayam menurun karena 20% memiliki tingkat palatabilitas yang
dipengaruhi oleh suhu lingkungan terlalu sama dan belum berpengaruh terhadap
tinggi maka ayam broiler akan mengurangi peningkatan palatabilitas pakan.
jumlah pakan yang dikonsumsi, tetapi lebih Pada peneltian ini dapat dilihat
banyak minum karena air lebih berfungsi grafik Pengaruh penambahan tepung
untuk mengalahkan panas dari luar tubuh lamtoro terhadap konsumsi pakan setiap
lewat penguapan dan pernafasan. Menurut minggunya.
Murtidjo (1987), bahwa kondisi lingkungan
yang terlalu dingin atau kondisi lingkungan
yang terlalu rendah dari suhu tubuh, maka
ayam broiler akan mengkonsumsi pakan
lebih banyak untuk menjaga panas
badannya dan apabila suhu tinggi dari suhu
tubuh maka ayam akan mengurangi
konsumsi pakan.
Pada uji statistik analisis ragam Pada gambar diatas diperoleh
menunjukkan bahwa penambahan daun bahwa Konsumsi pakan ayam broiler
lamtoro pada pakan memberikan perbedaan setiap minggunya meningkat sesuai dengan
pengaruh tidak nyata (P>0,05), hal ini bertambahnya umur ayam broiler,
disebabkan konsumsi ransum dipengaruhi dikarenakan setiap minggunya pemberian
oleh patabilitas, faktor toksik, menghambat pakan ditingkatkan. Menurut NRC(1994),
proses metabolisme dan setiap perlakuan standar pemberian pakan setiap minggunya
kandungan nutrient yang diberikan tidak
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
29
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
30
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com
31
Stock Peternakan Vol. 2 No. 1 , 2020 ISSN 2599-3119
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
*
Korespondensi
(corresponding author):
e-mail : wanaaswana101@gmail.com