Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN HIJAUAN LAMTORO

SEBAGAI PAKAN TERNAK


M .E . Siregar
Balai Penelitian Ternak, Bogor

PENDAHULUAN Penelitian tanaman lamt&O untuk pakan ternak


belum banyak dilakukan di Indonesia . Walaupun de-
Pemanfaatan hijauan lamtoro sebagai pakan ter- mikian, beberapa survei clan ulasan mengenai hijau
nak telah lama dikenal di Indonesia . Untuk meme- an pakan ternak (Lebdosukoyo dkk, 1979; Nitis,
nuhi kebutuhan akan hijauan pada musim kemarau, 1979) menunjukkan bahwa penelitian ke arah ini se-
telah dilaporkan oleh Siregar (1958) bahwa petani di dang berlangsung .
Wonogiri (Gunung Kidul), telah menanam lamtoro Lamtoro sebagai pakan temak telah lama dike-
bersama-sama rumput gajah di lahan kering . Terbuk- nal di Indonesia (Siregar, 1958), tetapi perhatian
ti, pada akhir musim kemarau lamtoro masih meng- khusus terhadap tanaman serbaguna ini baru dilaku
hasilkan hijauan yang berguna bagi ternak, sebalik- kan akhir-akhir ini . Berbagai usaha penyebarluasan
nya rumput gajah tidak menghasilkan hijauan lagi. Di bibit tanaman ini ke seluruh Indonesia telah dilakukan
Boyolali juga dilaporkan, bahwa lamtoro dan rumput oleh instansi yang berwenang, demikian pula penye-
gajah ditanam pada batas kebun, tegalan clan ga- barluasan tulisan mengenai tanaman telah dilakukan
lengan sebagai sumber hijauan bagi ternak . Neil dan antara lain oleh Siregar clan Prawiradiputra (1978) .
Rolinson (1974) juga menyebutkan, bahwa petani di Beuge (1981) melaporkan bahwa tanaman lamtoro di
Nusa Tenggara Timur telah umum menggunakan daerah kurang air di Flores, dapat tumbuh dengan
lamtoro clan batang pisang untuk menggemukkan baik sebagai penahan erosi dan sekaligus merupakan
ternak sapi Bali selama 6 bulan atau lebih . Hal sema- sumber hijauan bagi ternak .
cam ini belum pernah dilakukan di daerah lainnya di Dari segi penelitian manajemen tanaman lam-
Indonesia . toro, Siregar dkk . (1982) melaporkan bahwa tanam-
Mengingat kebutuhan akan hijauan pada musim an lamtoro cv. Peru, dengan tinggi pemotongan 100
kemarau cukup serius, maka peranan tanaman lam- cm dari permukaan tanah clan interval potong 6
toro untuk mengisi kekurangan tersebut merupakan minggu, menghasilkan hijauan segar 113,7 ton/ha/
hal yang perlu diperhatikan . Dalam tulisan ini dicoba tahun (U . 20 ton berat kering) .
clipaparkan beberapa informasi tentang tanaman Penelitian manfaat lamtoro pada ternak telah di-
lamtoro bagi peningkatan hijauan, dengan harapan lakukan di Balai Penelitian Temak Ciawi pada sapi
bahwa para ahli yang berminat pada pakan ternak Peranakan Ongole yang diberi hijauan rumput segar
pun akan tergugah hatinya untuk meneliti lebih lanjut dan 60% daun lamtoro dengan hasil pertambahan
manfaat lamtoro ini. berat badan 593 gram/hari . Mengenai kanclungan
protein daun lamtoro, telah dilaporkan oleh beberapa
PEMBAHASAN ahli, yakni : 36,8% (Lubis, 1953),25,96% (Tan, 1956),
22,0% (Triwahono, 1981) clan 30,1% (Lowry, 1981) .
Lamtoro sebagai pakan ternak telah dilaporkan Jadi daun lamtoro menganclung 22,0 sampai 36,8%
oleh beberapa ahli baik di dalam maupun di luar ne- protein .
geri, terutama di negara-negara tetangga. Jones (1982) dari Commonwealth Scientific and
Industrial Research Organization (CSIRO) Australia,
1 . Dalam Negeri telah melaporkan hasil penelitiannya mengenai lam
toro di Balai Penelitian Ternak Ciawi terhadap akibat
Di Indonesia, lamtoro seperti yang dikemukakan negatif mimosin pada ternak. Dengan menggunakan
di atas telah dikenal sebagai hijauan pakan ternak. kambing dan tanaman lamtoro asal Australia, ter-
Penelitian daun lamtoro baik teknologi maupun pe nyata bahwa kondisi ternaknya makin memburuk .
manfaatannya telah dilakukan di Indonesia . Dari in- Tetapi dengan meminclahkan cairan rumen kambing
formasi yang cliketahui selama musim kemarau di Indonesia ke dalam rumen kambing Australia yang
Nusa Tenggara Timur, sapi Bali dapat diberi hijauan telah diberi daun lamtoro terus menerus tadi, dalam
100% lamtoro selama 6 bulan untuk penggemukan beberapa hari saja konclisinya membaik dan sehat .
tanpa ada efek negatif (Neil clan Rolinson, 1974) . Jadi terbukti kebenaran hasil penelitian Jones di

31
M.E. SIREGAR : Pemanfaatan hijauan lamtoro

Philipina dan Hawaii, yang menemukan bahwa be- laut (Richards, 1981) .
berapa ekor kambing di sana mempunyai bakteri Di Universitas Philipina, Los Banos telah dilaku-
dalam perut besarnya, yang dapat menghilangkan kan beberapa penelitian, umumnya terhadap pro-
efek sampingan akibat keracunan mimosin . duksi hijauan dan percobaan makanan . Penelitian
Di Indonesia, menurut pengamatan hingga kini, pada peternak sapi "backyard" yang menggunakan
belum ada laporan terjadinya keracunan atau efek hijauan daun lamtoro, rumput segar dan pucuk tebu,
negatif zat mimosin pada ternak yang diberi hijauan menunjukkan bahwa lamtoro merupakan hijauan
lamtoro . pakan ternak yang baik, dapat menghasilkan pakan
Dari beberapa informasi yang ada ternyata secara efektif pada sistem produksi pertanian sempit
bahwa tanaman lamtoro merupakan alternatif yang tanpa keluhan terhadap keracunan mimosin .
dapat digunakan untuk menutup kekurangan jumlah Guna penelitian lebih lanjut terhadap lamtoro,
ataupun mutu hijauan pada musim paceklik . Tanam- Mendoza (1981), melaporkan adanya koleksi plasma
an lamtoro dapat diberikan kepada ternak berupa hi- nutfah lamtoro sebanyak 139 accessions pada Ins-
jauan segar, kering, tepung, silase dan pellet, atau titute of Plant Breeding (IPB), Philipina .
ternak tersebut langsung merumput di lapangan . Di Propinsi Batanges, Philipina terdapat cara
Lamtoro boleh dikata sangat disenangi oleh ternak, penggemukan sapi muda dengan sistem "Supak"
antara lain sapi, kerbau dan kambing . yang ransumnya terdiri dari campuran daun lamtoro
Di Indonesia, lamtoro dapat ditanam sebagai yang dicacah halus, dedak dan air . Sumber hijauan-
pagar, pencegah erosi, penahan angin, penghijauan, nya berasal dari lamtoro yang digunakan sebagai
batas tanah tegalan/pekarangan, atau padang peng paga r.
gembalaan, serta sekaligus merupakan sumber hijau- Rivas dkk. (1977) melaporkan hasil penelitiannya
an, terutama pada musim kemarau . di UPLB, bahwa babi muda dan tua dapat diberi
Nitis dkk. (1982) telah melaporkan bahwa daun pakan yang terdiri atas 20% daun lamtoro kering
lamtoro biasa diberikan pada kambing di samping dengan syarat dicampur dengan 0,4% Feri Sulfat . Di
daun-daun lainnya pada musim kemarau di Bali tan- samping itu ayam-ayam petelur yang diberi ransum
pa ada keluhan . 10% daun lamtoro kering ditambah dengan
0,2-0,4% Feri Sulfat, tidak terjadi penurunan pro-
2 . Negara tetangga duksi telur dibandingkan dengan ransum makanan
dari pabrik . Produksi telur menurun bila diberi 20%
Penelitian Wong dkk. (1980) di Malaysia melalui daun lamtoro dalam ransum . Dewasa ini di Philipina,
grazing selama 40 minggu pada padang rumput lam- lamtoro merupakan bahan pakan yang cukup popu-
torolBrachiaria decumbens dan lamtoro/rumput ler di kalangan peternak ayam (Anon ., 1977).
lokal dengan menggunakan sapi Kedah, Kelantan, Penelitian lapangan di UPLB Philipina dengan
menghasilkan pertambahan berat badan masing- lamtoro cv. Peru memberikan hasil 18 ton daun ke-
masing 351 dan 300 gram/ekor/hari dan tidak ada ring/ha/tahun (Mendoza dkk., 1975) dan pada petak
tanpa-tanda keracunan mimosin . Dewasa ini di lainnya menghasilkan 28 ton/ha/tahun .
Malaysia telah disebarkan bibit lamtoro cv. Peru ke- Humphreys (1981) melaporkan bahwa lamtoro
pada petani yang memerlukannya . Berhubung luas- mempunyai hal-hal yang tidak diinginkan, karena
an pemilikan tanah para petani terbatas, penggunaan mengandung mimosin tinggi. Sapi yang makan lam
leguminosa perdu seperti lamtoro mungkin baik un- toro selama beberapa bulan akan memberi efek ne-
tuk memperbaiki mutu hijauan pakan ternak di gatif yaitu pembengkakan kelenjar gondok : Pada
Malaysia . Dari hasil penelitian juga dilaporkan bahwa sapi-sapi yang merumput di padang penggembalaan
rata-rata hasil bahan kering daun lamtoro dari dua lamtoro di bagian tropika Australia, mengakibatkan
cultivar yang dicoba, yaitu lamtoro cv. Peru dan Phit. keracunan bagi ternak dengan pembengkakan kelen-
line 65, menghasilkan masing-masing 5 - 8 ton/ha/ jar gondok (Holmes, 1980). Di samping itu, dengan
tahun dan 10 - 15 ton/ha/tahun . hasil yang sama, penelitian oleh CSIRO juga menun-
Dari hasil introduksi beberapa jenis leguminosa jukkan bahwa ternak yang diberi hijauan lamtoro
di Thailand, Anake Topark-Ngarm dkk . (1981) me- terus menerus akan menimbulkan pembengkakan
nyatakan bahwa lamtoro merupakan salah satu ta kelenjar gondok akibat keracunan zat mimosin . Tapi
naman yang menunjukkan potensi besar untuk pembengkakan itu akan hilang bila pemberian lam-
padang penggembalaan dan/atau tanaman pakan toro dihentikan, tanpa ada gangguan sampingan .
ternak sebagai hijauan potong di berbagai daerah . Penelitian di Hawaii pada padang penggembala-
Di Burma, lamtoro cv. Peru dan Cunningham an lamtoro dan rumput Panicum maximum (Beng-
dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan gala) dengan perbandingan 50 : 50, dapat mening
dengan ketinggian 1000 - 1700 m dari permukaan katkan produksi susu sapi perah dengan kepadatan

32
WARTAZOA Vol. 1 No . 1, Juli 1983

6 ekor/ha (Plucknett, 1970). Dilaporkan pula bahwa 3. Holmes, J .H .G ., 1980. Deleterious effects of
susu segar dari sapi-sapi yang diberi pakan lamtoro Leucaena leucocephela on grazing cattle.
memiliki wama yang menarik (kekuning-kuningan Malaysian Soc . Anim. Production .
yang berasal dari "carotene" lamtoro) . Walaupun 4. Humphreys, L .R ., 1981 . A guide to better
baunya tidak enak, tetapi bau tersebut dapat hilang pastures for the tropics and sub-tropics .
bila susu dididihkan dahulu atau juga dapat diusaha- Wright Stephenson I* Co (Australia) Pty .
kan agar pemberian lamtoro pada sapi tidak kurang Ltd .
dari 2 jam sebelum susu diperah . 5. Jones, R .J ., 1982. Effect of Leuceena feeding
on Australian goats infused with rumen fluid
KESIMPULAN DAN SARAN from Indonesia goat and thoughts on fu
ture work with Leucaena in Indonesia, Se-
1 . Hijauan lamtoro dapat diberikan kepada ternak se- minar Program BPT-Ciawi.
cara segar, kering, dalam bentuk silage, pellet 6 . Lebdosukoyo, S., S . Priyono, R . Utomo I:t S.
atau ternak langsung merumput di lapangan . Reksohadiprodjo, 1979. Status gizi sapi-
2. Lamtoro dapat ditanam sebagai pagar, pencegah sapi induk di Playen dan Cangkringan D.I.
erosi, penahan angin, padang penggembalaan Yogyakarta . Proceedings Seminar Peneliti-
dan batas tegalan yang daunnya digunakan se- an dan Penunjang Pengembangan Peter-
bagai hijauan pakan ternak. nakan (2) : 171 - 174 . LPP - Bogor .
3 . Karena kadar sodium (Na) pada daun lamtoro se- 7 . Lowry, J .B ., 1981 . Caliandra as Animal Feed,
dikit sekali, maka disarankan agar penanaman Preliminary Results, BPT Ciawi .
lamtoro dikombinasikan dengan rumput pangola 8 . Lubis, D .A., 1953. Ilmu Makanan Ternak . Publ.
yang kadar Na-nya tinggi. Yayasan Pembangunan, Jakarta .
4. Sebagai pakan ternak, hijauan lamtoro haruslah 9., Mendoza, dkk., 1975. Herbage Crude Protein and
dicampur dengan bahan lain, antara lain rumput- Digestible Dry Matter Yield of Ipil-Ipil (L .
rumputan, katul, sagu dan lain-lain . Dianjurkan latisiliqua cv . Peru) in Hedge Rows. Paper
maksimum pemberian lamtoro hingga 60% . presented during the 1975 Animal Scientific
5. Aspek teknis tanaman lamtoro lokal ataupun yang Convention of the Philippines Society of
baru didatangkan menyangkut sifat pertumbuh- Animal Science .
an, agronomis, pemanfaatan bagi ternak dan pe- 10. Mendoza, R ., 1981 . Forage Crop Improvement
ngembangannya ; untuk itu perlu dilakukan peng- and its Germplasm Resource Base in the
amatan atau penelitian secara mendalam. Philippines . Reg . Comm. IBPGR for
6. Dalam jangka pendek perlu adanya inventarisasi, Southeast Asia . News letter, FAD 5 : 3 .
koleksi dan dokumentasi dari lamtoro lokal yang 11 . Neil, A.J. £t D.H .L . Rolinson, 1974. Livestock
telah lama tersebar luas di Indonesia . Planning and Research in Indonesia .,
7. Peru dihilangkan pikiran lama bahwa lamtoro UNDP/FAO .
mempunyai efek sampingan bagi ternak, sebagai 12. Nitis, I .M ., 1979. Tanaman Makanan Ternak
hasil penelitian di luar negeri, terutama Australia . Potensi pemanfaatan dan pengelolaannya .
8. Agar pengetahuan tentang manfaat lamtoro un- Proc. Seminar Penelitian Penunjang
tuk pakan ternak menjadi tuntas, perlu dipikirkan Pengembangan Peternakan (2) : 194 - 205.
kegiatan penelitian terpadu/multidisipliner dan LPP - Bogor .
terarah antara peternakan, tanaman pangan, ke- 13 . Nitis, I .M., K . Lana., 1,13. Sudana Fr N . Sutji,
hutanan dan bidang-bidang lain . 1982. Pengaruh klasifikasi wilayah terhadap
9 . Di pertanian lahan kering, agroforestrydan proyek komposisi botani hijauan yang diberikan
DAS, pengembangan tanaman lamtoro perlu di- kambing di Bali di waktu kemarau . Buku
galakkan dalam rangka usahatani terpadu . Panduan Abstrak Seminar Penelitian Peter-
nakan, 1982, Puslitbangnak, Bogor .
14. Plucknett, D .L., 1970. Productivity of Tropical
DAFTAR PUSTAKA
Pasture in Hawaii . Proc. 11th Intern . Grass-
1 . Anon ., 1977. Leucaena promising forage and tree land Congress, Brisbane.
crop for the tropics . National Academy of 15. Richards, S.V., 1981 . Conservation and Utiliza-
Sciences, Washington, D .C . tion of Pasture legumes in Burma. Reg .
2 . Beuge M .D., 1981 . System agro kehutanan de- Comm. IBPGR for Southeast Asia . News
ngan menggunakan Leucaena sebagai ba- Letter, FAO Vol . 5 No . 3.
risan pengontrol erosi. Tech. series, Bull. 16. Rivas, E .T. et al., 1977 . The Production Perfor-
No. 26 DSB/AGR,Washington . mance and Carcass Characteristics of

33
M. E. SIREGAR : PLmanfaatan hyauan lamtoro

Growing Pigs Fed High Levels of lpil-Ipil Tati Herawati, 1982. Pengaruh tinggi pemo-
(Leucaena leucocephala Lam . de Wit) Leaf tongan terhadap produksi hijauan Lamtoro
Meal With and Without Ferrous Sulfate (Leucaena leucocephala cv Peru) . Pro-
Supplementation . Paper presented during ceedings Seminar Penelitian Peternakan,
the Graduate Seminar, December 1977. 1982. Bogor .
Department of Animal Science, UPLB, Col- 20. Tan, Hok Sang, 1956. Something about Leucae-
lege of Agriculture, College Laguna, Philip- na glauca (L) Beuth and its use as fodder.
pines . Hemera Zoa 63, No. 11 - 12.
17. Siregar, M .E., 1958. Laporan perjalanan dinas ke 21 . Triwahono, Riyanto, 1981., Mengenal Tanaman
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lamtoro Gung . Duta Rimba no . 46/VII.
Madura, LPP - Bogor . 22. Wong, C.C., A . Irham £t C. Devendra, 1980.
18 . Siregar, M .E. £t Bambang R . Prawiradiputra, Establishment and Utilization of Peruvian
1978 . Lamtoro sebagai bahan makanan ter- Leucaena leucocephala in Peninsular Ma-
nak. Lembaran LPP Th . VIII No. 1, 1978. laysia . Paper presented at list Australian
LPP - Bogor . Science Congress, at UPM, Serdang, Ma-
19. Siregar, M .E., Bambang R . Prawiradiputra £t laysia .

Anda mungkin juga menyukai