JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
I. PENDAHULUAN
3.3.4 Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan dalam riset ini adalah sebagai berikut :
1. Suhu Udara
2. Laju Evaporasi
Evaporasi yaitu air yang hilang karena menguap. Untuk mengatahui beberapa banyak
air yang hilang maka disediakan satu ember air lainnya dengan jumlah air yang sama
tampa disentuh oleh ternak dan disimpan disekitaran kandang.
3. Tingkat Konsumsi Air Minum
Konsumsi air minum diukur dengan cara yang digunahkan oleh Rasyaf (2008) yaitu
menghitung jumlah air yang diberikan kemudian dikurangi jumlah sisa air dikonsumsi
dan yang menguap (Evaporasi).
DAFTAR PUSTAKA
Agnes. 2006. Skripsi Tanggapan Masyarakat Tentang Penangkaran Rusa Samba Universitas
Lampung. Universitas Lampung.
Alikodra, H. S. 2002. Pengeolaan Satwaliar (jilid 1). Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.
Bogor.
Agustin, F. 1996. Pengaruh penggunaan bungkil inti sawit (palm kernel cake) dalam ransum
domba terhadap daya cerna protein dan retensi nitrogen. Jurnal Peternakan dan
Lingkungan . 2 (1) : 21-24
Batubara, L.P. 2003. Potensi integrasi peternakan dan perkebunan kelapa sawit sebagai simpul
agribisnis ruminansia. Wartazoa 13 (3): 83-91 . Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Devendra, C. 1977. Utilization of Feedingstuffs from the Oil Palm. Malaysian Society of Animal
Productions. Serdang Malaysia.
Elisabeth, J dan S.P. Ginting, (2003), Pemanfaatan Hasil Samping Industri Kelapa Sawit Sebagai
Bahan Pakan Ternak Sapi Potong. Prosiding Lokakarya Nasional: Sistem Integrasi kelapa
Sawit-Sapi. Bengkulu.
Garsetiasih. 2002. Pengembangan Penangkaran Rusa timor (Cervus timorensis) dan
Permasalahannya di NTT. Prosiding Seminar Nasional Bioekologi dan Konservasi
Ungulata. PSIH-IPB; Puslit Biologi; Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Departemen
Kehutanan. Bogor.
Garsetiasih, R. 2007. Daya dukung kawasan hutan Baturraden sebagai habitat penangkaran
rusa. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 4(5) :
Garsetiasih R dan M Takandjandji. 2006. Model penangkaran rusa. Dalam: Konservasi dan
Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian; Padang 20
September 2006. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi
Alam, Departemen Kehutanan
Garsetiasih, R dan Takandjandji, M. 2007. Model penangkaran rusa. Prosiding Ekspose Hasil-
Hasil Penelitian. Padang. Hlm 12.
IUCN, 2015 International Union for Conservation of Nature and Natural Reserves. 2015. The
Redlist of Threathened Species. http://www. iucnredlist.org. diakses 8 Oktober 2017.
IUCN. 2014. The IUCN red list of threatened species. Diakses pada Juni 2014.
Kayat, Satyawan Pudyatmoko, Muchammad Maksum, dan Muhammad Ali Imron. 2017. Potensi
konflik penggembalaan kuda pada habitat rusa timor (Rusa timorensis) di Kawasan
Tanjung Torong Padang, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Kehutanan, hal 5: 4-18
Mloszewski, M.J. 1983. The Behavior and Ecology of The African Buffalo. Cambridge
University Press: Cambridge, Great Britain.
Moen, dkk. 1973. Wildlife Ecology An Analytical Approach. W.H. Freeman and Co. San
Francisco.
Jacoeb, T.N., Wiryosuhanto, S.D. 1994. Prospek Budidaya Ternak Rusa. Penerbit Kanisius,
Jakarta. Cetakan pertama. 531—542.
Jalaludin, S., Y. W. Ho, N. Abdullah and H. Kudo. 1991. Strategies for animal improvment in
southeast asia. In: Utilization of Feed Resources in Realtion to Utilization and Physiology
of Ruminant in the Tropic. Rops. Afric.
Kii, W. Yape & GMcL. Dryden. 2001. Water consumption by rusa stags. Asia Pasific Journal
of Clinical Nutrition, 10(suppl.): S38.
Mloszewski, M.J. 1983. The Behavior and Ecology of The African Buffalo. Cambridge
University Press: Cambridge, Great Britain.
Mathius, I.W. 2008. Pengembangan sapi potong berbasis industry kelapa sawit. Pengembangan
inovasi pertanian 1(2): 206-224. http://www.pustaka-
deptan.go.id/publikasi/ip013083.pdf. diakses tanggal 13 april 2010.
Moen, dkk. 1973. Wildlife Ecology An Analytical Approach. W.H. Freeman and Co. San
Francisco.
Mirwandhono, E dan Z. Siregar. 2004. Pemanfaatan Hidrolisat Tepung Kepala Udang dan
Limbah Kelapa Sawit yang di Fermentasi dengan aspergilus niger, Rhizophus
Oligosporus, dan Trichoderma Viridae dalam ransum ayam pedaging. Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Semiadi G, RTP Nugraha. 2004. Panduan pemeliharaan rusa tropis. Pusat Penelitian Biologi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.
Semiadi. G. 2006. Biologi Rusa Tropis. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Cibinong.
Siswadi, Saragih GS. 2011. Daya Dukung Lahan Semi Arid Untuk Pengembangan Rusa Timor
(Rusa timorensis de Blainville, 1822) dengan Sistem Mini Ranch. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. Kupang (ID): Balai Penelitian Kehutanan Kupang.
Sumadi A, Utami S, Waluyo EA. 2008. Pendekatan model sistem dalam kebijakan pengelolaan
populasi rusa (Rusa timorensis Mul. & Schl. 1844) di Taman Nasional Baluran. Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5(3):201-215.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Schroder T.O. 1976. Deer in Indonesia. Nature Conservation Department. Wageningen.
Sundu, B. 2004. Bungkil Kelapa Sawit Untuk Pakan Broiler. HTTP//www.poultry
Indonesia.com//. Diakses tanggal 13 april 2010
Sutardi. 1991. Aspek nutrisi 5api Bali . Prosiding Seminar Sapi Bali. Fakultas Peternakan
UNHAS, Ujung Pandang. Hat. 85-109 .
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1989. Prinsip dan Proseduu Statistika, Suatu Pendekatan
Biometrik. Edisi kedua. Penerjemah : Bambang Sumantri. Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta.
Takandjandji M, Setio P. 2014. Nilai financial penangkaran rusa timor di Hutan Penelitian
Dramaga, Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 11(1): 53-76.