Anda di halaman 1dari 13

RISET & JURNAL AKUNTANSI

Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224


https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin,


Stabilitas Penjualan dan Struktur Aktiva
terhadap Struktur Modal di BEI Periode 2014-
2017
Jessica Tanri Francroyce Zulion Behrry
Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
jessicatanri98@gmail.com francroyce.z.b@gmail.com

Liviaty Vandana Ira Martika Winarno


Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
liviatyvandana@gmail.com iramartikaa.tik@gmail.com

Adam Afiezan
Universitas Prima Indonesia
Adamafiezan@unprimdn.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio,Net Profit
Margin,Stabilitas Penjualan dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal. Populasi
penelitian ini berjumlah 69 perusahaan dari sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Hubungan likuiditas dan struktur modal yaitu
mengukur kemampuan perusahaan saat membayar hutang jangka pendek dengan melihat
aset lancar yang ada di perusahaan. Net profit margin akan memperoleh tambahan modal
untuk perusahaan baik yang akan dimasukkan ke dalam laba ditahan maupun langsung
digunakan untuk investasi. Stabilitas penjualan dapat mempengaruhi struktur modal,
dengan kenaikan tingkat pertumbuhan penjualan maka dapat meningkatkan aset lancar
dan meningkatkan modal yang ada di perusahaan. Hasil penelitian ini adalah Current ratio
dan struktur aktiva berpengaruh dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Net profit
margin dan stabilitas penjualan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap struktur
modal. Current ratio, net profit margin, stabilitas penjualan dan struktur aktiva
berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci : Current Ratio, Net Profit Margin, Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva dan
Struktur Modal.

I. PENDAHULUAN pertumbuhan perekonomian negara


Indonesia mencatat sebesar 5,02%, lebih
1.1. Latar Belakang tinggi dibandingkan pertumbuhan
Pada tahun 2016 ini tingkat perekonominya di tahun 2015 sebesar
227
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

4,88%. Namun, terjadinya perlambatan sebesar Rp 4.011.877.000.000 meningkat


pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dibandingkan tahun 2015. Current ratio
dan triwulan IV di tahun 2016 diukur dari aktiva lancar yang meningkat
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat menurunkan struktur
Indonesia lebih rendah dibandingkan modal yang diukur dari total hutang
dengan pertumbuhannya pada Semester I namun kenyataan aktiva lancar yang
di tahun 2016, yang sebesar 5,06%. meningkat dapat meningkatkan total
Kontraksi pertumbuhan pada triwulan IV hutang.
di tahun 2016 menyebabkan pertumbuhan
PT. Ekadharma International Tbk
Industri Logam Dasar melambat secara
yang memiliki laba bersih setelah pajak
sangat berarti, yaitu dari sebesar 6,21%
pada tahun 2016 sebesar Rp
pada tahun 2015 menjadi hanya sebesar
90.685.821.530 meningkat dibandingkan
0,76% pada tahun 2016.
tahun 2015 dengan total hutang pada
Perlambatan pertumbuhan tahun 2016 sebesar Rp 110.503.822.983
ekonomi berdampak pada sektor industri meningkat dibandingkan di tahun 2015.
dasar dan kimia yang terdapat di Bursa Net profit margin menggunakan laba
Efek Indonesia terutama tingkat struktur bersih setelah pajak perusahaan juga
modal yang berasal hutang meningkat. meningkat seharusnya struktur modal
Permodalan menjadi kendala utama yang diukur dari total hutang mengalami
perusahaan dalam menjalankan kegiatan penurunan namun kenyataan laba bersih
operasionalnya. Modal perusahaan berasal setelah pajak mengalami peningkatan
dari modal sendiri maupun modal dari luar yang diikuti dengan total hutang yang
dengan cara meminjam ataupun penjualan meningkat.
saham perusahaan di pasar modal
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
Indonesia.
yang memiliki penjualan pada tahun 2017
Perusahaan tidak terlepas dari sebesar Rp 27.813.664.176.000 yang
tujuan utama operasi yakni laba. Net profit mengalami peningkatan dibandingkan
margin ini yang digunakan sebagai tahun 2016 dengan total hutang pada
indikator dari laba. Net profit margin tahun 2017 sebesar Rp
perusahaan dapat menghasilkan 18.524.450.664.000 yang mengalami
keuntungan kemudian perusahaan peningkatan dibandingkan tahun 2016.
mencanangkan sebagai laba ditahan. Stabilitas penjualan yang diukur dari
Perusahaan yang memiliki net profit penjualan yang meningkat seharusnya
margin tinggi tentu penggunakan hutang struktur modal yang diukur dari total
sebagai pendanaan dari luar menjadi hutang mengalami penurunan namun
rendah. kenyataan penjualan yang meningkat
justru dapat meningkat total hutang.
Adapun beberapa sektor industri
dasar dan kimia menghadapi masalah Total aktiva PT. Asahimas Flat
berkaitan dengan struktur modal yakni PT. Glass Tbk di tahun 2017 sebesar Rp
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang 6.267.816.000.000 yang mengalami
memiliki aktiva lancar pada tahun 2016 peningkatan dibandingkan tahun 2016
sebesar Rp 14.424.622.000.000 dengan total hutang pada tahun 2017
meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 2.718.939.000.000 yang
dengan total hutang pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan

228
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

tahun 2016. Perusahaan yang memiliki terhadap struktur modal pada


total aktiva tinggi maka struktur modal perusahaan industri dasar dan kimia di
atau total hutang yang terjadi di Bursa Efek Indonesia periode 2014-
perusahaan semakin rendah namun 2017?
kenyataannya perusahaan yang memiliki 2. Bagaimana net profit margin
total aktiva tinggi juga memiliki total berpengaruh terhadap struktur modal
hutang tinggi pula. pada perusahaan industri dasar dan
kimia di Bursa Efek Indonesia periode
1.2 Identifikasi Masalah 2014- 2017?
Dari latar belakang di atas ini 3. Bagaimana stabilitas penjualan
peneliti mengidentifikasi masalah yaitu : berpengaruh terhadap struktur modal
1. Current ratio yang meningkat tidak pada perusahaan industri dasar dan
selalu diikuti dengan menurunnya kimia di Bursa Efek Indonesia periode
struktur modal pada perusahaan 2014- 2017?
industri dasar dan kimia di Bursa Efek 4. Bagaimana struktur aktiva berpengaruh
Indonesia Periode 2014-2017. terhadap struktur modal pada
2. Net profit margin yang meningkat perusahaan industri dasar dan kimia di
tidak selalu diikuti dengan Bursa Efek Indonesia periode 2014-
menurunnya struktur modal pada 2017?
perusahaan industri dasar dan kimia di 5. Bagaimana current ratio, net profit
Bursa Efek Indonesia Periode 2014- margin, stabilitas penjualan dan
2017. struktur aktiva berpengaruh terhadap
3. Stabilitas penjualan yang meningkat struktur modal pada perusahaan
tidak selalu diikuti dengan industri dasar dan kimia di Bursa Efek
menurunnya struktur modal pada Indonesia periode 2014-2017
perusahaan industri dasar dan kimia di
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2017. 2.1.Pengaruh Current Ratio Terhadap
4. Struktur aktiva yang meningkat tidak Struktur Modal
selalu diikuti dengan menurunnya
struktur modal pada perusahaan (Herlambang & Marwoto, 2014)
industri dasar dan kimia di Bursa Efek menyatakan perusahaan mampu
Indonesia Periode 2014-2017. membayar hutang lancarnya dengan
5. Current ratio, net profit margin, baik maka perusahaan berada pada
stabilitas penjualan dan struktur aktiva kondisi likuid namun perusahaan tidak
yang meningkat tidak selalu diikuti mampu membayar hutang lancarnya
dengan menurunnya struktur modal dengan baik menunjukkan perusahaan
pada perusahaan industri dasar dan berada pada kondisi ilikuid.
kimia di Bursa Efek Indonesia Periode (Wadati & Nafisah, 2017)
2014-2017. menyatakan bahwa likuiditas yang
tinggi maka hutang lancarnya juga
1.3 Perumusan Masalah
kecil. Berdasarkan packing order theory
Berdasarkan latar belakangnya maka perusahaan lebih senang menggunakan
masalah penelitian ini sebagai berikut : modal sendiri terlebih dahulu.
1. Apakah current ratio berpengaruh (Hudan, Isynuwardhana , &
229
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

Triyanto, 2016) berpendapat likuiditas memperoleh dana pinjaman.


tinggi dapat meminimalkan
(Wadati & Nafisah, 2017)
penggunaan dana dari hutang.
menyatakan besarnya struktur aktiva bagi
2.2. Pengaruh Net Profit Margin perusahaan besar cenderung memiliki
terhadap Struktur Modal hutang yang besar karena sejumlah altiva
tetap yang ada di perusahaan dapat
(Kamaludin & Indriani, 2012) menjamin pembayaran hutang.
berpendapat profitabilitas tinggi tentu laba
ditahan besar sehingga penggunaan hutang (Andi, 2016) berpendapat
juga rendah. pertumbuhan aktiva tinggi sehingga
penggunaan utang sebagai struktur modal
(Fatimatuz & Suwitho, 2016) dari luar tinggi dibandingkan perusahaan
berpendapat perusahaan memiliki tujuan yang aktivanya rendah.
utama adalah mendapatkan profit sebesar-
besarnya, maka keuntungan tersebut dapat
meminimalkan penggunaan hutang. III. METODOLOGI PENELITIAN
(Siregar & Fahmi, 2018) 3.1. Metodologi Penelitian
menyatakan profitabilitas yang tinggi akan
Pendekatan penelitian kuantitatif.
menaikan nilai struktur modal perusahaan Bersifat hubungan sebab akibat, yaitu
2.3. Pengaruh Stabilitas Penjualan pengaruh variabel independen terhadap
Terhadap Struktur Modal variabel dependen.
Teknik pengumpulan data adalah
(Kamaludin & Indriani, 2012) kepustakaan dan penelitian lapangan
menyatakan penjualan relatif stabil dengan mengumpulkan laporan
memudahkan perusahaan melakukan keuangan sektor industri dasar dan kimia
pinjaman dan mampu membayar beban di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
yang tinggi. 2017.
(Sudana, 2015) penjualan stabil 3.2. Populasi dan Sampel
dapat memperoleh pinjaman dengan
hutang yang tinggi dibandingkan Populasi penelitian ini berjumlah 69
perusahaan yang memiliki penjualan naik industri dasar dan kimia di Bursa Efek
turun. Indonesia Periode 2014-2017. Kriteria
pemilihan sampel penelitian sebagai
(Halim, 2015) menyatakan, berikut:
penjualan stabil kemungkinan 1. Industri dasar dan kimia di Bursa
menggunakan hutang sebagai pendanaan Efek Indonesia Periode 2014-2017.
juga besar.
2. Industri dasar dan kimia di Bursa
2.4. Pengaruh Struktur Aktiva Efek Indonesia yang menerbitkan
Terhadap Struktur Modal laporan keuangan Periode 2014-
Berdasarkan pendapat (Kamaludin 2017.
& Indriani, 2012) aktiva tetap yang 3. Industri dasar dan kimia di Bursa
dimiliki perusahaan besar dengan Efek Indonesia yang memiliki laba
menggunakan hutang besar dan aktiva Periode 2014-2017.
tetap ini digunakan sebagai jaminan dalam Sampel penelitian sebanyak 31

230
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

industri dasar dan kimia di Bursa Efek (Fahmi, 2012)


Indonesia Periode 2014-2017. Penentuan
sampel penelitian dengan menggunakan Kenaikan Penjualan = Penjualan tahun ini
kriteria tertentu disajikan pada tabel 3.1 – Penjualan tahun lalu
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian Penjualan
No. Kriteria Jumlah
Sampel tahun lalu
Industri dasar dan kimia di 69
1. Bursa Efek Indonesia Periode 4. Struktur Aktiva adalah rasio yang
2014-2017. membandingkan total aktiva tetap dengan
Industri dasar dan kimia di (5) keseluruhan total aktiva yang dimilikinya
2. Bursa Efek Indonesia yang (Halim, 2015)
tidak menerbitkan laporan
keuangan Periode 2014-2017.
Industri dasar dan kimia di Bursa (33) Struktur Aktiva = Total Aktiva
3. Efek Indonesia yang mengalami Tetap
kerugian selama Periode 2014-
2017 Total Aktiva
Jumlah Sampel Perusahaan 31
Jumlah Sampel 31 x 4 tahun 124 5. Struktur Modal adalah perbandingan
antara total hutang dengan ekuitas
perusahaan. (Ambarwati, 2010)
DER = Total Debt
3.3. Definisi Operasional
Equity
1. Current Ratio adalah suatu rasio
menunjukkan kemampuannya dalam 3.4 Uji Asumsi Klasik
membayar hutang jangka pendek dengan
Uji Normalitas
aktiva jangka pendeknya dalam waktu
Uji normalitas digunakan untuk menguji
dekat. (Margaretha, 2011)
model regresi yang dipakai normal atau
Current ratio = Current Assets tidak. Pengambilan keputusan data normal
atau tidak dengan kriteria :
Current Assets Current Liabilities
1) Jika sig. > 0,05 maka
terdistribusi data normal.
2. Net Profit Margin merupakan rasio 2) Jika sig. < 0,05 maka
untuk membandingkan antara margin laba terdistribusi data tidak normal
dengan penjualan. (Kasmir, 2014) Uji Multikolinearitas
Profit Margin = Penjualan Bersih – Harga Pengujian multikolinearitas menunjukkan
Pokok Penjualan terdapat korelasi linear dua atau lebih
variabel independen. Apabila tolerance >
Penjualan 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Stabilitas Penjualan merupakan
penjualan stabil yang membandingkan Uji Heteroskedastisitas
penjualan tahun ini dengan tahun lalu. Uji heteroskesdastisitas berguna untuk
231
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

menguji terdapat ketidaksamaan varians Uji F berguna mengetahui hubungan


dari pengamatan ke pengamatan lainnya. linear antara keseluruhan variabel
Pengujian heretokedastisitas dapat bebas secara bersama-sama
dilakukan dengan melihat pada gratik (simultan) terhadap variabel
scatter plot. Cara untuk mendeteksi atau dependen. Nilai Fhitung akan
tidaknya heteroskedastisitas dengan dibandingkan dengan Ftabel pada
melihat ada tidaknya pola tertentu pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria
grafik scatterplot antara nilai prediksi penilaian hipotesis pada uji-F ini
variabel terikat dengan residualnya adalah:
dimana sumu Y adalah Y yang telah Descriptive Statistics
Std.
diprediksi, dan sumbu X adalah residual N Minimum Maximum Mean Deviation
(Y prediksi – Y sesungguhnya). CR 124 ,79 15,16 2,8835 2,80975
PM 124 1,02 1,84 1,2677 ,17389
Pengujian statistik heteroskedastisitas SP 124 -,38 ,54 ,0683 ,15944
dapat dilakukan dengan uji gletser. SA 124 ,02 ,80 ,3922 ,18905
DER 124 ,07 7,99 1,0724 1,18725
Valid N 124
Uji Autokorelasi (listwise)

Pengujian autokorelasi untuk melihat H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel


adanya hubungan antara data (observasi)
satu dengan data yang lainnya dalam 1 H1 diterima apabila Fhitung > Ftabel
variabel. Pengujian autokorelasi dengan 2. Uji Signifikan parsial (t-test)
menggunakan metode grafik maupun uji
Uji t-test berguna menguji pengaruh
Durbin Waston (DW).
antara satu variabel independen
1. Pengujian Hipotesis
terhadap variabel dependen. Tingkat
Pengujian hipotrsis dapat dilakukan signifikan yang digunakan sebesar
analisis regresi linear berganda 5%.
dikarenakan variabel bebas lebih satu Kriteria pengambilan keputusan
variabel. Model regresi linear berganda pada uji-t ini adalah:
yakni:
H0 diterima jika : thitung ≤ ttabel ≤ thitung
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e
H1diterima jika : thitung > ttabel
Keterangan :
Y : Struktur Modal thitung ≤- ttabel
a : konstanta
X1 : Current ratio 3. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinansi
X3 : Stabilitas Penjualan (R2) berguna untuk mengetahui
X2 : Net profit margin persentase besarnya pengaruh
X4 : Struktur Aktiva variabel independen terhadap
b1,2,3, 4 : besaran koefisien regresi dari variabel dependen. Koefisien
masing-masing variabel determinasi mendekati 1 maka
e : error tingkat pengaruhnya kuat.
Hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan F-test dan t-test:
1. Uji Signifikan Simultan (F-test)
232
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

IV .HASIL DAN PEMBAHASAN rata (mean) 0,3922 dengan standar


deviasi 0,18905.
4.1 Deskripsi Data 5. Variabel struktur modal dengan jumlah
Berdasarkan statistik deskriptif sampel sebanyak 124, nilai minimum
digunakan untukpenelitian ini adalah : 0,07 pada PT. Semen Baturaja Persero
Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum
Tabel 4.1: Statistik Deskriptif 7,99 pada PT. Tembaga Mulia Semanan
Tbk tahun 2014 sedangkan nilai rata-
rata (mean) 1,0724 dengan standar
Berdasarkan Tabel 4.1 deviasi 1,18725.
menunjukkan nilai minimum, nilai 4.2 Pengujian Asumsi Klasik
maksimum, nilai rata-rata (mean), dan 4.2.1 Pengujian Normalitas
standar deviasi untuk variabel current ratio, Pengujian normalitas untuk
net profit margin, stabilitas penjualan, menguji data sudah terdistribusi normal
struktur aktiva dan struktur modal dengan atau tidak normal. Pengujian normalitas
rincian sebagai berikut: menggunakan grafik histogram yaitu :
1. Variabel current ratio dengan jumlah
sampel sebanyak 124, nilai minimum
0,79 pada PT. Tembaga Mulia Semanan
Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum
15,16 pada PT. Duta Pertiwi Nusantara
Tbk tahun 2016 sedangkan nilai rata-rata
(mean) 2,8835 dengan standar deviasi Gambar 4.1 Histogram
2,80975.
2. Variabel net profit margin dengan Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan
jumlah sampel sebanyak 124, nilai data histogram berdistribusi normal terlihat
minimum 1,02 pada PT. Tembaga Mulia arah histogram tidak miring ke kanan
Semanan Tbk tahun 2014 dan nilai maupun ke kiri dan membentuk lonceng
maksimum 1,84 pada PT. Indocement terbalik.
Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2014 Demikian pula dengan hasil normal
sedangkan nilai rata-rata (mean) 1,2677 probability plot berikut ini:
dengan standar deviasi 0,17389.
3. Variabel stabilitas penjualan dengan
jumlah sampel sebanyak 124, nilai
minimum -0,38 pada PT. Tri Polyta
Indonesia Tbk tahun 2014 dan nilai
maksimum 0,54 pada PT. Wijaya Karya
Beton, Tbk tahun 2017 sedangkan nilai Gambar 4.2:Normal Probability Plot
rata-rata (mean) 0,0683 dengan standar Berdasarkan Gambar 4.2 normal
deviasi 0,15944. probability plot terlihat titik-titik mendekati
4. Variabel struktur aktiva dengan jumlah garis diagonal maka data berdistribusi
sampel sebanyak 124, nilai minimum normal.
0,02 pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Pengujian normalitas dengan cara
Tbk tahun 2017 dan nilai maksimum statistik non parametrik Kolmogorov
0,80 pada PT. Semen Baturaja Persero Smirnov Test dengan syarat sebagai
Tbk tahun 2016 sedangkan nilai rata- berikut:
233
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

 Jika nilai signifikan > 0,05 maka Tolerance VIF


distribusi normal, 1 (Constant)
Ln_CR ,668 1,496
 Jika nilai signifikan < 0,05 maka
Ln_PM ,719 1,391
distribusi tidak normal. Ln_SP ,975 1,025
Hasil dari uji normalitas dengan Ln_SA ,925 1,082
menggunakan statistic Kolmogorov
Smirnov Test : Berdasarkan Tabel 4.3 diatas
Tabel 4.2: One-Sample Kolmogorov- menunjukkan nilai tolerance variabel
Smirnov Test current ratio, net profit margin, stabilitas
Unstandardized
Residual
penjualan, struktur aktiva lebih besar dari
N 0,1 menunjukkan tidak terjadi
82 multikolinearitas. Nilai VIF untuk variabel
Normal Mean ,0000000 current ratio, net profit margin, stabilitas
Parametersa,b Std. ,35306455 penjualan, struktur aktiva lebih kecil 10
Deviation menunjukkan tidak terjadi
Most Extreme Absolute ,085 multikolinearitas.
Differences Positive ,085
4.2.3 Uji Autokorelasi
Negative -,060
Test Statistic ,085
Pengujian autokorelasi untuk
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d menguji apakah terdapat ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t
a. Test distribution is Normal. dengan kesalahan pengganggu pada
b. Calculated from data. periode t-1 (periode sebelumnya). Jika
c. Lilliefors Significance Correction. terjadi korelasi menunjukkan ada problem
d. This is a lower bound of the true significance.
d. This is a lower bound of the true significance. autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat
menggunakan uji Durbin-Watson (DW-
test). Pengujian autokorelasi dengan uji
Berdasarkan 4.2 Tabel One-Sample Durbin-Watson :
Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi
current ratio, net profit margin, stabilitas
penjualan, struktur aktiva dan struktur
modal memiliki nilai sig 0,200 > 0,05 Model Summaryb
Std.
sehingga data memenuhi syarat distribusi Adjusted Error of
normal. R R the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
4.2.2 Uji Multikolinearitas 1 ,927a ,858 ,851 ,36212 1,981
Pengujian multikolinearitas untuk a. Predictors: (Constant), Ln_SA, Ln_PM, Ln_SP,
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas Ln_CR
dalam dilihat dari nilai tolerance dan b. Dependent Variable: Ln_DER
variance inflation factor. Cara
pengambilan keputusan yaitu nilai VIF ≤ 10
dan nilai tolerance ≥ 0,10 maka regresi Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan
bebas multikolinieritas. VIF adalah satu nilai DW sebesar 1,981. Pengujian
dibanding tolerance. autokorelasi adalah du < dw < 4 – du.
Sampel penelitian sebanyak 82 maka nilai
Tabel 4.3: Hasil Uji Multikolinearitas dl = 1.5406 dan nilai du = 1.7446. Hasil
Model Collinearity Statistics pengukurannya adalah du < dw < 4 – du
234
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

maka 1.7446 < 1,981 < (4-1.7446) Analisis regresi linear berganda
sehingga 1.7446 < 1,981 < 2,2554 sehingga berguna untuk memprediksi perubahan
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi (naik - turunnya) variabel dependen
dalam penelitian ini. dihubungkan oleh dua atau lebih variabel
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas independen sebagai faktor prediktor untuk
Pengujian heteroskedastisitas untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
menguji apakah model regresi terjadi variabel independen terhadap variabel
ketidaksamaan varian berasal dari residual dependen. Hasil analisis regresi berganda
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Pengujian heteroskedastisitas dengan Tabel 4.6 ……………
melihat grafik Scatterplot sebagai berikut : Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,199 ,144 1,383 ,171
Ln_CR -1,318 ,076 -,904 -17,242 ,000
Ln_PM -,625 ,410 -,077 -1,525 ,131
Ln_SP -,046 ,036 -,055 -1,268 ,209
Ln_SA -,436 ,068 -,287 -6,440 ,000
a. Dependent Variable: Ln_DER

Gambar 4.3: Scatterplot Berdasarkan tabel 4.6 diatas


diperoleh rumus regresi sebagai berikut:
Berdasarkan Gambar 4.3 Ln_DER = 0,199 - 1,318 Ln_CR – 0,625
menunjukkan titik tersebar secara acak dan Ln_PM – 0,046 Ln_SP – 0,436 Ln_SA + ε
tidak membentuk suatu pola tertentu Hasil interpretasi dari regresi tersebut
sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. adalah sebagai berikut:
Pendeteksian ada tidaknya 1. Nilai a sebesar 0,199 artinya jika
heteroskedastisitas dengan menggunakan current ratio, net profit margin,
metode glejser sebagai berikut : stabilitas penjualan, struktur aktiva
dianggap konstan, maka struktur
Tabel 4.5 : Uji Glejser modal sebesar 0,199.
Coefficientsa 2. Nilai koefisien current ratio (X1)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
adalah -1,318 menunjukkan tiap
Std. peningkatan current ratio satu kali
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,415 ,089 4,650 ,000 maka struktur modal mengalami
Ln_CR -,014 ,047 -,041 -,298 ,766 penurunan sebesar 1,318.
Ln_PM -,213 ,254 -,111 -,841 403
Ln_SP ,021 ,022 ,108 ,953 344 3. Nilai koefisien net profit margin (X2)
Ln_SA ,030
a. Dependent Variable: Abs_ut1
,042 ,082 ,704 ,483
sebesar – 0,625 menunjukkan tiap
peningkatan net profit margin satu kali
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan nilai maka struktur modal mengalami
signifikan current ratio, net profit margin, penurunan sebesar 0,625.
stabilitas penjualan, struktur aktiva berada 4. Nilai koefisien stabilitas penjualan
di atas 0,05 sehingga tidak terjadi (X3) sebesar -0,046 menunjukkan tiap
Heteroskedastisitas. peningkatan stabilitas penjualan satu
kali maka struktur modal mengalami
4.3 Hasil Analisis Data penurunan sebesar 0,046.
4.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda
235
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

5. Nilai koefisien struktur aktiva (X3) Tabel 4.8. Hasil Uji F


sebesar -0,436 menunjukkan tiap ANOVAa
peningkatan struktur aktiva satu kali Sum of Mean
maka struktur modal mengalami Model Squares df Square F Sig.
penurunan sebesar 0,436. 1 Regression 61,249 4 15,312 116,771 ,000b
Residual 10,097 77 ,131
Total 71,346 81
4.3.2 Koefisien Determinasi (R²) a. Dependent Variable: Ln_DER
b. Predictors: (Constant), Ln_SA, Ln_PM, Ln_SP,
Pengujian koefisien determinasi Ln_CR
untuk mengetahui seberapa besar Dari Tabel 4.8 diatas, dapat dilihat
kemampuan pengaruh variabel bebas hasil Fhitung sebesar 116,771 dengan nilai
terhadap variabel terikat. Semakin besar signifikan 0,000, sedangkan Ftabel sebesar
nilai adjusted R Square koefisien 2,49 maka nilai Fhitung > Ftabel yaitu 116,771
determinasi, maka semakin baik varian dan > 2,49 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
variabel bebas menerangkan variabel artinya variabel Current ratio, net profit
terikat. Pengujian koefisien determinasi margin, stabilitas penjualan dan struktur
sebagai berikut : aktiva berpengaruh dan signifikan terhadap
Tabel 4.7: Koefisien Determinasi struktur modal pada perusahaan industri
Model Summaryb dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia
Std. periode 2014-2017.
Error of
R Adjuste the 4.3.4 Pengujian Hipotesis Secara
Mode Squar dR Estimat Parsial (Uji Statistik t)
l R e Square e Pengujian t untuk menguji apakah
1 ,927 ,858 ,851 ,36212 variabel independen secara masing-masing
a mempengaruhi variabel dependen.
a. Predictors: (Constant), Ln_SA, Pengujian t sebagai berikut :
Ln_PM, Ln_SP, Ln_CR Tabel 4.9: Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
b. Dependent Variable: Ln_DER Unstandardized Standardized
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas Coefficients Coefficients
Std.
diperoleh nilai Adjusted R Square koefisien Model B Error Beta t Sig.
determinasi sebesar 0,851 atau 85,1%. 1 (Constant) ,199 ,144 1,383 ,171
Variabel independen dipengaruhi oleh Ln_CR -1,318 ,076 -,904 - ,000
17,242
struktur modal sebesar 85,1% dan sisanya Ln_PM -,625 ,410 -,077 -1,525 ,131
sebesar 14,9% dipengaruhi oleh variabel Ln_SP -,046 ,036 -,055 -1,268 ,209
Ln_SA -,436 ,068 -,287 -6,440 ,000
lain yang tidak diteliti seperti ukuran a. Dependent Variable: Ln_DER
perusahaan, pertumbuhan penjualan dan 1. Berdasarkan Tabel 4.9 diatas
kebijakan dividen. menunjukkan variabel current ratio
4.3.3 Pengujian Hipotesis Secara mempunyai nilai thitung sebesar -17,242
Simultan (Uji Statistik F) dengan nilai signifikan 0,000,
Pengujian F untuk menguji apakah sedangkan ttabel sebesar 1,990 sehingga
variabel independen secara bersama-sama -thitung < - ttabel yaitu -17,242<-1,990
mempengaruhi variabel dependen. maka Ho diterima dan H1 ditolak,
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan artinya variabel Current ratio
program SPSS, maka diperoleh hasil uji F berpengaruh dan tidak signifikan
sebagai berikut : terhadap struktur modal pada
236
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

perusahaan industri dasar dan kimia di mengurangi pendanaaan berasal dari


Bursa Efek Indonesia periode 2014- utang. Hal ini menunjukkan pendanaan
2017. sumber internal tinggi berasal dari aset
2. Variabel net profit margin mempunyai yang likuid, maka semakin tinggi
nilai thitung -1,525 dengan nilai likuiditas perusahaan dapat menurunkan
signifikan 0,131, sedangkan ttabel penggunaan dana eksternal perusahaan
sebesar 1,990 dengan signifikan 0,05 yang berasal dari hutang.
maka -thitung > -ttabel yaitu -1,525 > -
1,990 sehingga Ho ditolak dan H1 Current ratio berpengaruh dan tidak
diterima, artinya variabel net profit signifikan terhadap struktur modal
margin tidak berpengaruh dan dikarenakan perusahaan yang memiliki
signifikan terhadap struktur modal aktiva lancar yang tinggi dapat menurunkan
pada perusahaan industri dasar dan struktur modal perusahaan namun tidak
kimia di Bursa Efek Indonesia periode signifikan diakibatkan current ratio
2014-2017. perusahaan kebanyakan berasal dari
3. Variabel stabilitas penjualan piutang dan persediaan.
mempunyai nilai thitung -1,268 dengan 4.4.2 Pengaruh Net Profit Margin
nilai signifikan 0,209 sedangkan ttabel Terhadap Struktur Modal
sebesar 1,990 dengan signifikan 0,05
maka -thitung > -ttabel yaitu -1,268>-1,990 Hasil penelitian ini tidak konsisten
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dengan teori (Kamaludin & Indriani, 2012)
artinya variabel stabilitas penjualan mengenai profitabilitas tahun sebelumnya
tidak berpengaruh dan signifikan dapat dijadikan sebagai dasar menentukan
terhadap struktur modal pada struktur modal di tahun mendatang.
perusahaan industri dasar dan kimia di Profitabilitas tinggi dapat mencanangkan
Bursa Efek Indonesia periode 2014- sebagian laba sebagai laba ditahan,
2017. sehingga perusahaan lebih senang
4. Variabel struktur aktiva mempunyai menggunakan laba ditahan sebelumnya
nilai thitung -6,440 dengan nilai daripada menggunakan hutang.
signifikan 0,000 sedangkan ttabel sebesar Net profit margin tidak berpengaruh
1,990 dengan signifikan 0,05 maka - dan signifikan terhadap struktur modal
thitung < -ttabel yaitu -6,440<-1,990 dikarenakan perusahaan tidak
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima menggunakan laba tetapi menggunakan
artinya struktur aktiva berpengaruh dan total aktiva yang dimiliki perusahaan
tidak signifikan terhadap struktur daripada menggunakan struktur modal
modal pada perusahaan industri dasar yang berasal hutang.
dan kimia di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017. 4.4.3 Pengaruh Stabilitas Penjualan
Terhadap Struktur Modal
4.4 Pembahasan
Hasil penelitian ini tidak konsisten
4.4.1 Pengaruh Current Ratio dengan teori (Kamaludin & Indriani, 2012),
Terhadap Struktur Modal penjualan yang stabil lebih banyak
menggunakan pinjaman daripada
Hasil penelitian ini konsisten menanggung beban tetap yang lebih tinggi
dengan pendapat (Hudan, Isynuwardhana , dibandingkan penjualannya tidak stabil..
& Triyanto, 2016) likuiditas tinggi akan
237
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

Stabilitas penjualan tidak struktur modal pada perusahaan industri


berpengaruh dan signifikan terhadap dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia
struktur modal dikarenakan tingkat laba periode 2014-2017.
yang tinggi dapat mengurangi bagian laba
yang ditahan sehingga secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
adanya peningkatan penjualan tidak cukup
signifikan mempengaruhi struktur modal. Ambarwati, S. (2010). Manajemen Keuangan
4.4.4 Pengaruh Struktur Aktiva Lanjut. Yogyakarta: Penerbit Graha
Terhadap Struktur Modal Ilmu.
Hasil penelitian ini konsisten
dengan teori (Kamaludin & Indriani, 2012) Andi, K. (2016). Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Aset, Pertumbuhan Penjualan
mengenai aktiva tetap perusahaan dalam
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
jumlah besar dapat mendorong perusahaan
Struktur Modal Perusahaan
menggunakan hutang besar.
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.
Struktur aktiva berpengaruh dan
Infokam Nomor I (pp. 49-57).
tidak signifikan terhadap struktur modal
Semarang: Infokam.
dikarenakan struktur aktiva yang dimiliki
perusahaan tinggi sehingga dapat Fahmi, I. (2012). Pengantar Manajemen
digunakan sebagai jaminan untuk Keuangan. Bandung: Penerbit
memperoleh pendanaaan dari ekternal Alfabeta.
perusahaan.
Fatimatuz, Z., & Suwitho. (2016). Pengaruh
V. KESIMPULAN Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
1. Current ratio berpengaruh dan tidak Aset, Dan Profitabilitas Terhadap
signifikan terhadap struktur modal pada Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan Riset
perusahaan industri dasar dan kimia di Manajemen (pp. 1-15). Surabaya:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Bursa Efek Indonesia periode 2014-
Indonesia (STIESIA).
2017.
2. Net profit margin tidak berpengaruh dan Halim, A. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis
signifikan terhadap struktur modal pada Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
perusahaan industri dasar dan kimia di Penerbit Mitra Wacana Media.
Bursa Efek Indonesia periode 2014-
2017 Herlambang, S., & Marwoto, B. H. (2014).
3. Stabilitas penjualan tidak berpengaruh Pengantar Ilmu Bisnis Cara Mudah
dan signifikan terhadap struktur modal Memahami Ilmu Bisnis. Yogyakarta:
pada perusahaan industri dasar dan Penerbit Parama Publishing.
kimia di Bursa Efek Indonesia periode Hudan, Y., Isynuwardhana , D., & Triyanto, D.
2014-2017. N. (2016). Pengaruh Profitabilitas,
4. Struktur aktiva berpengaruh dan tidak Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan
signifikan terhadap struktur modal pada Terhadap Struktur Modal(Studi Pada
perusahaan industri dasar dan kimia di Perusahaan Pertambangan Sektor
Bursa Efek Indonesia periode 2014- Batubara Yang Terdaftar Di Bursa
2017. Efek Indonesia Tahun 2011-2015). e-
5. Current ratio, net profit margin, Proceeding of Management (pp. 1596-
stabilitas penjualan dan struktur aktiva 1602). Bandung: Universitas Telkom.
berpengaruh dan signifikan terhadap
238
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 1, Februari 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.189 p–ISSN : 2548-7507

Kamaludin, K., & Indriani, R. (2012).


Manajemen Keuangan. Bandung: CV.
Mandar Maju.
Kasmir, K. (2014). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Penerbit
Rajagrafindo Persada.
Margaretha, F. (2011). Manajemen Keuangan
Untuk Manajer Non Keuangan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Siregar, H., & Fahmi, M. (2018). Analisis
Struktur Aktiva, Net Profit Margin,Dan
Current Ratio Terhadap Capital
Structure Pada Perusahaan Go Publik
Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis
STIE IBBI. ISSN 1858-3199. Medan.
Medan: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
IBBI.
Sudana, I. M. (2015). Teori & Praktik
Manajemen Keuangan Perusahaan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wadati, L. W., & Nafisah, S. (2017). Analisis
Pengaruh Struktur Aset, Risiko Bisnis,
Pajak Dan Likuiditas Terhadap
Keputusan Pendanaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan (pp. 19-23). Semarang:
Universitas Stikubank Semarang.

239

Anda mungkin juga menyukai