METODOLOGI PERENCANAAN
Apakah fluktuasi besarnya air sungai akan menjolok antara di musim hujan dan panas sehingga
persediaan airnya tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sepanjang tahun.
Apakah masalah pemindahan pemukiman penduduk dari lokasi rencana bendungan masih dalam
batas wajar sehingga akan dapat diatasi dengan baik secara etis, ekonomis dan politis.
Apakah terdapat lokasi yang cocok, sesuia dan kondisi tanah pondasi cukup kuat untuk dapat
mendukung beban tubuh bendungan tipe urugan atau tipe beton
a. Pembangunan dapat dilaksanakan pada hamper semua kondisi geologi dan geografi yang
dijumpai
b. Bahan untuk tubuh bendungan dapat digunakan batuan yang terdapat di sekitar lokasi calon
bendungan. Kelemahan tipe bendungan ini adalah tidak mampu menahan limpasan diatas
mercunya, di mana limpasan yang terjadi dapat menyebabkan longsoran pada lereng hilir yang
dapat mengakibatkan jebolnya bendungan.
a. topografi
Apabila peninjauan hanya didasarkan pada kondisi topografi maka bendungan beton akan lebih
menguntungkan. Jika sekiranya bangunan pada alur sungai yang dalam namun sempit, sebaliknya pada
alur sungai yang dangkal tetapi lebar, bendungan urugan akan lebih murah.
Akan tetapi berhubung banyak faktor lainnya yang perlu diperhitungkan seperti kondisi geologi
di daerah calon bendungan, tersedianya bahan dengan kualitas yang memenuhi syarat untuk tubuh
bendungan, kemampuan teknologi pelaksanaan pembangunan maka pada kenyataannya kadang bahkan
terjadi hal yang sebaliknya.
b. pondasi
Bendungan urugan dapat dibangun diatas hampir semua kondisi topografi dan geologi yang dijumpai,
sedangkan bendungan beton hanya mungkin dibangun diatas batuan yang kukuh, dan perlu diadakan
perbaikan dengan sementasi (grouting) apabila pondasi terdiri dari tanah yang lulus air datau daya
dukungnya
Apabila pondasi terqiri dari tanah yang lulus air atau daya dukungnya rendah. Jika hasilhasil
perhitungan dan analisa mendapatkan angka pembiayaan sangat tinggi untuk pekerjaan perbaikan
pondasi maka dianjurkan agar rencana tempat kedudukan bendungan maupun dimensi daripada
bendungan tersebut perlu ditelaah kembali dan meninjaukemungkinankemungkinan pada altematif lain.
c. geologi teknik
Penelitian geologi teknik yang perlu dilakukan tidak hanya di daerah sekitar tempat kedudukan
calon bendungan saja, tapi haru s pula diadakan penelitian di daerah calon waduk dan sekitarnya untuk
mengidentifikasi adanya celah yang mengakibatkan kebocoran atau kemungkinan adanya daerah-daerah
yang mudah longsor
Pekerjaan semenisasi yang dilaksanakan pada celah-celah patahan tersebut serta pencegahan
longsoran-longsoran dalam kondisi waduk yang sudah terisi akan membutuhkan biaya yang lebih besar.
Sedangkan apabila dibiarkan begitu saja kemungkinan akan terjadi kehilangan air yang sangat berlebihan
yang mengalir keluar dari celah –celah patahan tersebut. Selain itu adanya retakan-retakan yang luas
penyebarannya mengakobatkan terjadinya longsoram berkapasitas besar yang mungkin dapat meluncur
ke dalam waduk. Dengan masuknya suatu massa tebing di sekitar waduk tersebut akan menyebabkan
penuhnya waduk berisi sedimen dalam waktu singkat akan diikuti dengan keluarnya air secara mendadak
sehingga terjadi luapan yang dapat membahayakan daerah hilirnya.
d. Bahan Bendungan
Didasarkan atas pemikiran bahwa tipe bendungan yang paling ekonomis harus dipilih, maka
dipandang perlu untuk memperlihatkan hal-hal berikut ini:
Kualitas dan kuantitas bahan yang mungkin terdapat di sekitar tempat kedudukan bendungan.
Jarak pengangkutan dari daerah penggalian ke tempat penimbunan calon tubuh bendungan.
Mengingat hampir semua batuan (tanah, pasir, kerikil, dan batu) dapat digunakan untuk konstruksi
benungan urugan maka banyak altematif yang harus dipertimbangkan dan diperbandingkan sebelum
mendapatkan sebuah altematif konstruksi tubuh bendungan yang paling ekonomis.
e. Bangunan Pelimpah
Apabila debit banjir suatu bendungan diperkirakan akan berkapasitas besar dibandingkan dengan
volume waduk dan jika ditinjau dari kondisi topografinya penempatan suatu bangunan pelimpahan akan
megalami kesukaran, maka altematif bendungan urugan meungkin secara teknis tidak akan bisa
dipertanggungjawabkan dan bendung beton mungkin akan lebih memadai. Kekurangan yang paling
menonjol pada bendungan urugan adalah lemahnya daya tahan bendungan terhadap limpasan
(overtoping) dan dalam kondisi hidrologi yang demikian bendungan urugan merupakan alternatif yang
tidak memungkinkan.
Memaksakan altematif bendungan urugan harus perlu diimbangi dengan pembuatan bangunan
pelimpah yang besar agar kapasitasnya mampu menampung debit yang besar dan pembuatannya akan
membutuhkan biaya yang sedemikian besamya, sehingga kalau dibandingkan dengan harga bangunan
pelimpahnya telah mendekati harga altematif bendungan beton.
f. Banguan Penyadap
Pada hakekatnya air yang terdapat didalam waduk akan dipergunakan untuk berbagai macam
kebutuhan dengan berbagai macam teknis penyadapannya. Umumnya air yang disadap dari waduk
diperlukan untuk keperluan irigasi, pembangkit tenaga listrik, air minum, pengendalian banjir,
penggelontoran dan lain-lain. Beberpa tipe bangunan penyadap antara lain penyadap tipe menara, tipe
sandar berterowongan miring yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Lain-lain
Selain problem yang bersifat teknis dan ekonomis, pembangunan sebuah waduk akan menyangkut
problem-problem social seperti pembebasan dan pemindahan penduduk. pemindahan fasilitas-fasilitas
umum dari daerah yang akan tergenang. Pengaruh-pengaruh pembangunan sebuah waduk akan
memberikan dampak yang sangat luas pada kehidupan masyarakat.