Anda di halaman 1dari 7

W11.PAS.PAS.10 – 0045A PK.01.

02
Nomor SOP :
TAHUN 2020
Tgl.Pembuatan : 15 Januari 2020
Tgl. Revisi : -
Tgl. Efektif : 16 Januari 2020
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Bandung

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


KANTOR WILAYAH JAWA BARAT Disahkan Oleh
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
NARKOTIKA KELAS IIA BANDUNG
Gun Gun Gunawan,Amd.IP.,S.H.,M.H
NIP. 19730401 199703 1 001
SOP SKRINING WBP PROGRAM
Nama SOP :
REHABILITASI NARKOTIKA
DASAR HUKUM: KUALIFIKASI PELAKSANA:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 1. Petugas yang telah mengikuti pelatihan


tentang Pemasyarakatan. pengisian skrining NAPZA dengan
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 formulir ASSIST
tentang Narkotika. 2. Petugas yang mampu berkomunikasi
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi dengan baik
Manusia RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Rehabilitasi Narkotika Bagi
Tahanan/Narapidana/Anak
4. Keputusan Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor.PAS-
985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Layanan Rehabilitasi
Tahanan/Narapidana/ Anak di UPT
Pemasyarakatan
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN:
1. Form Skrining ASSIST ;
1. SOP Pengeluaran WBP
2. Bolpoin ;
2. SOP Pengawalan WBP
3. ATK ;
3. SOP Assesmen IPWL
4. Komputer ;

PROSEDUR SKRINING NAPZA

1. Petugas meminta ijin secara tertulis kepada kepala pengamanan lapas untuk memanggil
WBP yang akan diskrining.
2. Petugas melaporkan kepada komandan jaga nama-nama WBP yang akan diskrining.
3. Regu jaga membawa WBP yang akan diskrining ke klinik.
4. Petugas menanyakan identitas WBP dan menghampiri Petugas Skrining.
5. Petugas melakukan skrining riwayat penggunaan NAPZA dalam tiga bulan terakhir
menggunakan formulir ASSIST.
6. Petugas menghitung skor pada lembar jawaban.
7. Petugas membuat kesimpulan mengenai riwayat penggunaan NAPZA dalam tiga bulan
terakhir apakah WBP tersebut masih aktif memakai NAPZA atau tidak.
8. Petugas mengarahkan WBP untuk mengumpulkan sampel urine nya.
9. Dokter/Perawat membaca hasil tes urine dan mencatatnya dalam data rekam rehab.
10. Dalam kondisi sidak, tes urine NAPZA dapat dilakukan terlebih dahulu, sebelum
wawancara. WBP dengan hasil tes urine positif, diarahkan ke klinik untuk dilakukan
asesmen.
11. Petugas melaporkan kepada komandan jaga bahwa kegiatan skrining telah selesai.
12. Regu jaga membawa WBP yang telahPejabat
Petugas diskrining kembali ke blok.
Petugas Blok
Kegiatan Administrasi WBP Estimasi
Skrining Hunian
Pengamanan
etugas meminta ijin secara
rtulis kepada kepala
engamanan lapas untuk 5 Me
emanggil WBP yang akan
skrining.
etugas melaporkan kepada
omandan jaga nama-nama
BP yang akan diskrining.Regu
1 Me
ga membawa WBP yang akan
skrining ke klinik.

egu jaga membawa WBP yang


kan diskrining ke klinik.

etugas menanyakan identitas


BP dan menghampiri Petugas 2 Me
rining.
etugas melakukan skrining
wayat penggunaan NAPZA
alam tiga bulan terakhir 15 M
enggunakan formulir ASSIST.

etugas menghitung skor pada


mbar jawaban. 5 Me

etugas membuat kesimpulan


engenai riwayat penggunaan
APZA dalam tiga bulan terakhir
2 Me
pakah WBP tersebut masih
ktif memakai NAPZA atau tidak.

etugas mengarahkan WBP


ntuk mengumpulkan sampel
5 Me
ine nya dan Menyerahkan
epada Perawat/Dokter.
okter/Perawat membaca hasil
s urine dan mencatatnya 15 M
alam data rekam rehab.
alam kondisi sidak, tes urine
APZA dapat dilakukan terlebih
ahulu, sebelum wawancara.
Kondis
BP dengan hasil tes urine
ositif, diarahkan ke klinik untuk
lakukan asesmen.
etugas melaporkan kepada
omandan jaga bahwa kegiatan 5 Me
rining telah selesai.
egu jaga membawa WBP yang
lah diskrining kembali ke blok. 1 Me
W11.PAS.PAS.10 – 0045B PK.01.02
Nomor SOP :
TAHUN 2020
Tgl.Pembuatan : 15 Januari 2020
Tgl. Revisi : -
Tgl. Efektif : 16 Januari 2020
Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


KANTOR WILAYAH JAWA BARAT Disahkan Oleh
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
NARKOTIKA KELAS IIA BANDUNG
Gun Gun Gunawan,Amd.IP.,S.H.,M.H
NIP. 19730401 199703 1 001
SOP ASSESMEN PROGRAM
Nama SOP :
REHABILITASI NARKOTIKA
DASAR HUKUM: KUALIFIKASI PELAKSANA:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 1. Petugas yang telah mengikuti pelatihan


tentang Pemasyarakatan. assesmen BNN ;
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 2. Petugas yang mampu berkomunikasi
tentang Narkotika. dengan baik ;
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi 3. Petugas yang mampu dalam
Manusia RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang pengadministrasian program integrasi
Penyelenggaraan Rehabilitasi Narkotika Bagi
Tahanan/Narapidana/Anak
4. Keputusan Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor.PAS-
985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Layanan Rehabilitasi
Tahanan/Narapidana/ Anak di UPT
Pemasyarakatan
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN:
1. SOP Pengeluaran WBP ; 1. Form Assesmen IPWL ASI-Kemenkes ;
2. SOP Pengawalan WBP ; 2. Bolpoin ;
3. SOP Skrining WBP Program Rehabilitasi Sosial 3. ATK ;
Narkotika ; 4. Komputer
PROSEDUR ASSESMEN NAPZA

1. Petugas meminta ijin secara tertulis kepada kepala pengamanan lapas untuk memanggil
WBP yang akan dilakukan assesmen.
2. Petugas melaporkan kepada komandan jaga nama-nama WBP yang akan dilakukan
assesmen.
3. Regu jaga membawa WBP yang akan diassesmen ke klinik.
4. Petugas melakukan wawancara assesmen menggunakan Formulir Asesmen IPWL.
5. Petugas menghitung skor pada lembar jawaban.
6. Petugas menentukan diagnosis dan rencana terapi.
7. WBP menandatangani Formulir Asesmen IPWL dan rencana terapi, sebagai persetujuan
mengikuti rencana terapi yang akan diambil.
8. Petugas menandatangani Formulir Asesmen IPWL.
9. Dokter menandatangani Formulir Asesmen IPWL untuk verifikasi.
10. Petugas mengarahkan WBP ke Pembimbing Kemasyarakatan untk dilakukan Litmas
awal/Litmas asimilasi/Litmas reintegrasi.
11. Petugas mengarahkan WBP ke Wali Pemasyarakatan untuk dilakukan pencatatan
perkembangan pembinaan.
12. Petugas melaporkan kepada komandan jaga bahwa kegiatan skrining telah selesai.
Pejabat
N Petugas Petugas Blok
Kegiatan Administrasi WBP Estimasi Waktu
O Assesmen Hunian
Pengamanan
1 Petugas meminta ijin secara tertulis
kepada kepala pengamanan lapas
5 menit
untuk memanggil WBP yang akan
dilakukan assesmen.
2 Petugas melaporkan kepada komandan
jaga nama-nama WBP yang akan 1 menit
dilakukan assesmen.
3 Regu jaga membawa WBP yang akan di
assesmen ke klinik serta menghadap
2 menit
petugas assesmen

4 Petugas melakukan wawancara


assesmen menggunakan Formulir 3 menit
Asesmen IPWL
5 Petugas menghitung skor pada lembar
jawaban. 5 menit

6 Petugas menentukan diagnosis dan


rencana terapi. 2 menit

7 WBP menandatangani Formulir


Asesmen IPWL dan rencana terapi,
sebagai persetujuan mengikuti rencana 5 menit
terapi yang akan diambil dan
menyerahkan kepada petugas
8 Petugas menandatangani Formulir
Asesmen IPWL. 1 menit
9 Dokter menandatangani Formulir
Asesmen IPWL untuk verifikasi. 1 menit

10 Petugas mengarahkan WBP ke


Pembimbing Kemasyarakatan untk
dilakukan Litmas awal/Litmas 1 menit
asimilasi/Litmas reintegrasi.

11 Petugas mengarahkan WBP ke Wali


Pemasyarakatan untuk dilakukan 10 menit
pencatatan perkembangan pembinaan.
12 Petugas melaporkan kepada komandan
jaga bahwa kegiatan skrining telah 1 menit
selesai.

Anda mungkin juga menyukai