0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang obiter dicta dan ratio decidendi sebagai bagian penting dari putusan hakim. Obiter dicta adalah pernyataan hakim yang tidak berkaitan langsung dengan kasus untuk memperjelas prinsip hukum, sedangkan ratio decidendi adalah alasan hakim dalam memutus suatu kasus yang bersifat mengikat. Kedua unsur tersebut memainkan peran penting dalam proses pengadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang obiter dicta dan ratio decidendi sebagai bagian penting dari putusan hakim. Obiter dicta adalah pernyataan hakim yang tidak berkaitan langsung dengan kasus untuk memperjelas prinsip hukum, sedangkan ratio decidendi adalah alasan hakim dalam memutus suatu kasus yang bersifat mengikat. Kedua unsur tersebut memainkan peran penting dalam proses pengadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang obiter dicta dan ratio decidendi sebagai bagian penting dari putusan hakim. Obiter dicta adalah pernyataan hakim yang tidak berkaitan langsung dengan kasus untuk memperjelas prinsip hukum, sedangkan ratio decidendi adalah alasan hakim dalam memutus suatu kasus yang bersifat mengikat. Kedua unsur tersebut memainkan peran penting dalam proses pengadilan.
Inisiasi Tuton Ke 7 Mata Kuliah Interpretasi dan Penalaran Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Tutor: Ria Wierma Putri, S.H., M.Hum.
Email: riawierma@unila.ac.id Penelaah: DR.Sri Wahyu Kridasakti, S.H,.M.Si Email: sriwahyu@ecampus.ut.ac.id Definisi Obiter Dicta Secara etimologis, obiter dicta berasal dari Bahasa Yunani “obiter” yang berarti “sambil lalu” dan “dicta” yang berarti “sesuatu yang dikemukakan”. Jadi secara terminology, obiter dicta adalah “sesuatu yang dikemukakan sambil lalu.
Secara umum obiter dicta merupakan pernyataan atau proposisi
hakim dalam mempertimbangkan suatu kasus atau perkara yang sedang ditanganinya tetapi tidak secara langsung bersentuhan atau berkaitan dengan pokok permasalahan. Ciri-Ciri Obiter Dicta Bersifat non binding Umumnya digunakan dalam sistem hukum common law Tidak berkaitan langsung dengan perkara yang ditangani Menggunakan indikasi atau petunjuk untuk memutuskan suatu perkara yang sama tetapi tidak identic Dapat diaplikasikan sebagai ratio decidendi Tujuan Penerapan Obiter Dicta Tujuan dari penerapan obiter dicta dalam putusan adalah untuk memperjelas prinsip-prinsip dan aturan-aturan hukum yang akan digunakan hakim dalam pertimbangannya.
Dalam penerapannya, obiter dicta lebih cenderung
diaplikasikan ketika suatu pokok sengketa tidak terungkap dalam persidangan Urgensi Obiter Dicta Dalam Putusan Hakim
Mekanisme obiter dicta dalam menjadi petimbangan hakim
dalam memutus suatu perkara diawali dengan penggunaan obiter dicta apabila di dalam persidangan tidak ditemukan pokok permasalahan. Selanjutnya hakim mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para saksi untuk menemukan indikator akhir. Terakhir, jika indikator akhir berhasil ditemukan, maka hakim akan melakukan analisis dengan analogi, ilustrasi maupun hipotesis. Definisi Ratio Decidendi
Ratio decidendi adalah sebuah istilah latin yang sering
diterjemahkan secara harfiah sebagai “alasan untuk keputusan itu”.
Ratio decidendi adalah salah satu bagian dari putusan
pengadilan yang berisi tentang pertimbangan hukum seorang hakim dalam memutus suatu perkara. Pertimbangan hakim tersebut difokuskan pada alasan kuat dan mendasar tentang jawaban mengapa hakim memutus perkara yang diadili tersebut. Ciri-Ciri Ratio Decidendi
Umumnya digunakan dalam sistem common law.
Bagian putusan hakim yang harus diikuti dan bersifat
mengikat
Bersifat mengikat adalah alasan yang secara langsung
mengenai pokok perkara
Mengikat atas dasar kepentingan umum
Fungsi Ratio Decidendi
Pada umumnya, fungsi ratio decidendi atau legal reasoning
adalah sebagai sarana mempresentasikan pokok-pokok pemikiran tentang problematika hukum antara seseorang dengan orang lainnya, atau antara Masyarakat dengan pemerintah terhadap kasus-kasus yang menjadi kontroversi atau kontraproduktif untuk mejadi replika dan duplikat percontohan, terutama menyangkut baik dan buruknya sistem penerapan dan penegakan hukum dan lembaga peradilan. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Ratio Decidendi Hakim
a. Faktor raw input, yakni berhubungan dengan latar
belakang suku, agama, dan pendidikan.
b. Faktor instrumental input, yakni pendidikan formal.
c. Faktor environmental input, yakni lingkungan sosial
seperti keluarga, organisasi, dan sosial. Urgensi Ratio Decidendi dalam Menyelesaikan Suatu Kasus
Ratio Decidendi tidak harus berupa penjabaran panjang
lebar, tidak juga bicara mengenai pasal, cukup bersifat logis semata. Mengingat suatu putusan pengadilan tidak hanya mengikat para pihak untuk amar putusan, namun juga mengikat mereka atas apa yang menjadi pertimbangan hukum majelis hakim sebelum sampai pada amar putusannya tersebut, maka pertimbangan hukum yang dinilai keliru atau kurang cermat dipertimbangkan atau juga bahkan lalai untuk dipertimbangkan, dapat pula diajukan upaya hukum. Terima Kasih
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik