2017
HUKUM PROGRESIF
Hukum untuk manusia bukan sebaliknya manusia
untuk hukum,Para penegak hukum seperti
polisi,Jaksa,hakim,Pengacara seharusnya memahami
hukum dalam konteks moral reading bukan sekedar
textual reading
PROSES PERKULIAHAN
2. Organization
a. Menyusun sistem dan mekanisme kerja.
b. Mengadakan sarana dan peralatan kerja.
3. Actuating (Pengelolaan)
a. Merencanakan,membina Dan
Mendayagunakan SDM
b. Mengkoordinasikan Pelaksanaan Tugas
4. Controlling
a. Mengawasi/evaluasi pelaksanaan tugas.
1. Kantor Sederhana, Dibagi dalam 3 (tiga) :
Of counsel/ advisor
Associates attorney
Senior attorney
Lawyer partner
Intern
Freelance Attorney
.
Pembayaran honorarium bersifat retainer ini
mengandung unsur spekulasi karena persoalan
hukum yang dihadapi klien tidak selalu sama
untuk setiap waktu. Bagi Advokat pertanyaan
honorarium secara retainer tidak selamanya
menguntungkan karena untuk penanganan kasus
tertentu (rumit) , Advokat harus menyediakan
waktu yang bisa melebihi apa yang diperjanjikan
semula
2. Honorarium secara Kontijen
berperkara;
Pengadilan.
Istilah contempt of court pertama kali ditemukan dalam
penjelasan umum UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung butir 4 alinea ke-4 yang berbunyi:
“Selanjutnya untuk dapat lebih menjamin terciptanya suasana
yang sebaik-baiknya bagi penyelenggaraan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan yang mengatur penindakan
terhadap perbuatan, tingkah laku, sikap dan/atau ucapan yang
dapat merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat,
dan kehormatan badan peradilan yang dikenal sebagai
Contempt of Court. Bersamaan dengan introduksi terminologi
itu sekaligus juga diberikan definisinya.”
1. Dialekt COC
2. Construktive COC
Dialekt COC
maupun Gedungnya.
EX :
Court)
Construktive COC
Perbuatan yang merendahkan martabat pengadilan, di luar gedung
pengadilan.
Ex :
1. Menghalang-halangi sorang saksi yang akan bersaksi di
pengadilan (mengancam / mencegat)
2. Perbuatan yang mempengaruhi pengadilan
3. Menghalangi jalannya penyelenggaraan peradilan (Obstructing
Justice)
4. Perbuatan-perbuatan penghinaan terhadap pengadilan
dilakukan dengan cara pemberitahuan/publikasi (Sub-Judice
Rule)
Pasal 207 KUHP
Barang siapa dengan sengaja di muka umum dengan lisan atau tulisan menghina suatu
penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia, diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah
mana seorang pejabat sedang menjalankan tugasnya yang sah di muka umum, dan
tidak pergi sesudah diperintah oleh atau atas nama penguasa yang berwenang,
diancam dengan pidana penjara paling lama tiga minggu atau pidana denda paling
Wassalamu”alaikum