Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Unifikasi Hukum Dan Pemahaman Global Terhadap Format Struktur Penulisan

Legal Opinion

DisusunOleh :

Kelompok : 10

1. Aditua Silalahi (17600352)


2. Jaya Vinsensius Saota (18600103)
3. Josua Sitorus ( )
4. Dedi halawa ( )

Mata Kuliah : Legal Opinion

DosenPengasuh :Dr. CiptoSoenaryo, SH., Mkn.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2021
a. Legal Opinion Sebagai Sumber Kepercayaan Masyarakat
Legal Opinion merupakan jawaban mengenai pertanyaan seorang klien atau
masyarakat yang sedang menghadapi persoalan hukum. Apabila pendapat hukum seorang
sarjana hukum ini dijadikan oleh hakim sebagai tempat menemukan hukum maka
pendapat hukum tersebut sudah bisa dikatakan sebagai doktrin. Doktrin merupakan salah
satu sumber hukum. Artinya ada hubungan antara legal opinion dan doktrin yang
merupakan sumber hukum.
Satjipto Rahardjo mengatakan proses pembuatan hukum salah satunya yaitu sosio-
politis yang artinya gagasan masyarakat yang menginginkan suatu masalah bisa diatur
oleh hukum, gagasan tersebut diolah oleh masyarakat sendiri, dikritik, dibicarakan,
dipertahankan melalui pertukaran pendapat antar berbagai golongan atau kekuatan dalam
masyarakat. Artinya pendapat hukum merupakan hal terpenting dalam pembuatan
hukum, tanpa adanya pendapat hukum maka suatu masalah yang ingin diselesaikan
dalam masyarakat tidak akan diketahui cara penyelesaiannya.
Suatu legal opinionitu timbul dari adanya suatu fenomena atau polemik yang sangat
dilematis yang disebabkan dari implikasi hukum itu sendiri, serta mempunyai akses yang
sangat luas di dalam masyarakat, sehingga diperlukan suatu bentuk penjabaran yang
konkret, aktual, dan faktual, untuk mengeliminasi topik persoalan yang menjadi
pergunjingan tersebut di dalam masyarakat. Bahwa pada umumnya advokat
mempergunakan hampir sebagian besar dari waktunya untuk memberikan nasehat
hukum, baik secara lisan maupun tertulis dalam membantu para klien nya, baik untuk
menghindari timbulnya sengketa-sengketa maupun untuk penyelesaian sengketa-
sengketa. Salah satu bentuk dari nasehat hukum yang diberikan oleh seorang advokat
bagi klien nya adalah melalui Pendapat Hukum (Legal Opinion).
Sesuai dengan pengertiannya yang telah diulas sebelumnya maka Legal Opinion
biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan klien tentang suatu
permasalahan hukum tertentu. Legal Opinion ini memang dimaksudkan untuk
memberikan keterangan kepada klien yang ingin mengetahui segala hal yang berkenaan
dengan permasalahan yang dihadapinya,
b. Kiat sebagai pemenang dalam legal opinion
Ada pula beberapa kiat atau cara sebagai pemenang dalam legal opinion yaitu

1. Memahami masalah
Salah satu hal yang sangat penting dalam pembelaan di pengadilan adalah mengetahui
secara detail masalahnya. Untuk itu pada tahap awal, kejujuran terhadap problem hukum
yang sedang anda alami, karna setiap persoalan hukum memiliki karakter perbedaan
tersendiri, sehingga penggunaannya pun memiliki perbedaan perbedaan antara satu
dengan lainnya. Selain itu juga sangat penting bagi Anda apabila seorang pengacara
untuk menulis atau menanyakan secara detail tentang kronologis dan perjalanan perkara
yang akan anda tangani. Dari cerita dan kronologis itulah kita dapat menentukan
langkah-langkah hukum yang akan Anda lakukan.

2. Menguasai Hukum
Setelah mengetahui kronologis permasalahannya, hal yang sangat penting bagi seorang
pengacara juga harus mengetahui dan menguasai hukumnya. Hukum tidak hanya berasal
dari peraturan perundang-undangan, akan tetapi juga dapat ditemukan dalam teori,
prinsip maupun pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan problem hukum
yang sedang anda hadapi. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah juga melihat
putusan putusan hakim yang terdahulu yang berkaitan dengan kasus yang sedang
dihadapi. Apabila telah diketahui hukumnya, maka ditentukanlah cara penanganannya.

3. Kelengkapan Bukti-bukti
Apabila telah mengetahui secara detail masalah beserta hukumnya, maka yang mesti
dipersiapkan dari awal adalah bukti-bukti yang berkaitan dengan perkara yang sedang
dihadapi titik tidak sama bukti harus diajukan dimuka persidangan, tentunya bukti-bukti
yang dapat menguatkan dan mendukung perkara yang dapat anda ajukan di muka
persidangan. Bukti-bukti tersebut wajib diamankan, karena tidak jarang bukti-bukti yang
bersifat vital akan diperebutkan dan bahkan seringkali dengan cara apapun akan
dilakukan untuk menghilangkan atau mendapatkan bukti-bukti yang berhubungan
dengan perkara yang sedang dihadapi. Untuk itulah sangat penting untuk menyimpan
dan mengamankan bukti yang bersifat vital dalam menghadapi persidangan di
pengadilan.

4. Menggunakan strategi yang benar


Strategi dalam berperkara biasanya tidak banyak didapatkan hanya dengan membaca
peraturan perundang-undangan maupun dalam buku-buku teks yang berkaitan dengan
perkara yang dihadapi. Dibutuhkan pengalaman yang tidak Sebentar, Selain itu
dibutuhkan kematangan dalam menganalisa kebutuhan akan pilihan-pilihan atas strategi
yang akan digunakan. Biasanya seorang yang berkecimpung cukup lama di dunia hukum
telah memiliki insting strategi yang jitu dalam upaya pembelaan di pengadilan titik
karena pada dasarnya strategi dalam pembelaan tidak hanya berkaitan dengan
penguasaan atas masalah dan ketentuan hukumnya, akan tetapi juga sangat berkaitan
dengan kecakapan dan kelihaian dalam melakukan pembelaan di pengadilan.

5. Pembelaan bertaraf
Tidak cukup jika hanya dengan memahami masalah, hukum, kelengkapan bukti-bukti
dan strategi yang akan digunakan. Suatu hal yang banyak dilupakan dan dikesampingkan
adalah pembelaan yang berkualitas. Banyak para pembela di pengadilan memahami
secara gamblang masalah, hukum, kelengkapan bukti-bukti dan strategi yang akan
digunakan, akan tetapi seringkali tidak memperhatikan kualitas pembelaan di pengadilan.
Sehingga pada akhirnya tidak jarang yang semestinya perkara tersebut harus menang
menjadi kalah hanya karena pembelaan yang tidak berkualitas. kualitas pembelaan yang
dimaksud tidak hanya berkaitan dengan kemampuan argumentasi secara lisan, akan
tetapi juga harus didukung oleh argumentasi tertulis melalui pemilihan kata-kata yang
berkualitas sesuai dengan prinsip-prinsip dan Bahasa Hukum kontemporer.
Kesimpulan :
Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi dari Legal
Opinion adalah untuk memberikan pendapat hukum atas suatu persoalan hukum agar
didapat suatu keputusan atau tindakan yang tepat atas persoalan hukum tersebut. Pada
tataran praktis, seorang hakim tidak boleh hanya menjadi corong Undang-Undang,
namun ia juga harus melakukan penemuan hukum yang dituangkan dalam setiap
putusannya, dalam proses penemuan hukum tersebut hakim harus berpegang pada prinsip
bahwa hukum adalah untuk manusia bukan manusia untuk Hukum, sehingga hakim harus
mengedepankan nilai keadilan alam masyarakat dan menyesuaikan dengan perubahan
masyarakat. Artinya seorang hakim juga memberikan pendapat hukum dalam setiap
putusannya, sehingga Legal Opinion juga berfungsi sebagai penemuan hukum oleh
hakim.

Anda mungkin juga menyukai