Anda di halaman 1dari 34

HITUNG MEAN MEDIAN DAN MODUS

Cara Menghitung Median di Excel


Fungsi median adalah salah satu fungsi statistik di excel. Dengan fungsi median kita dapat menghitung nilai
tengah dari serangkaian angka.
Cara penulisan fungsi median di excel :
MEDIAN (number1, number2 ,...)
dimana : Number1, number2, ... adalah angka yang ingin dihitung mediannya.
Keterangan
a. Jika ada sejumlah angka dalam himpunan data, maka MEDIAN menghitung /mencari nilai tengah dari
kelompok angka tersebut
b.Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
c. Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang Anda ketik langsung ke daftar argumen akan tetap
dihitung /diproses.
d. Jika sebuah array atau argumen referensi berisi teks, nilai-nilai logis, atau sel-sel kosong, nilai-nilai tersebut
akan diabaikan, namun sel-sel yang berisi nilai nol akan disertakan dalam perhitungan median.
e. Argumen yang mengandung kesalahan berupa nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bentuk
angka maka akan menyebabkan kesalahan.
Berikut ini adalah contoh penggunaan median di microsoft excel :
1. Buat tabel seperti di bawah
Sel A3 sampai A13 diisi dengan sekelompok data (lihat tabel) , silahkan diisi dengan angka yang anda inginkan

2. Selanjutnya akan dilakukan penghitungan median


a. Di sel D3 ketik formula
=MEDIAN(A3:A13)
Rumus di atas akan menghitung median seluruh data yang ada di kolom A dari baris 3 hingga baris 13
Median yang diperoleh adalah 5

b. Di sel D6 ketik formula


=MEDIAN(A3:A10)
Rumus di atas akan menghitung median sebagian data saja, yaitu data yang ada di kolom A dari baris 3 hingga
baris 10
Median yang diperoleh adalah 4,75
Cara Menghitung Mean
Average adalah salah satu fungsi statistik. Fungsi rata-rata dapat digunakan untuk menentukan rata-rata
(aritmetik mean) dari sebuah argumen/ sekumpulan data
Cara penulisan fungsi AVERAGE :
AVERAGE(number1, number2,...)
Number1, number2, ... yang 1-255 argumen numerik yang ingin dihitung rata-ratanya

catatan:
Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
Nilai-nilai logis dan  teks yang dapat direpresentasikan menjadi angka akan dihitung dalam penentuan rata-rata
Jika sebuah array atau argumen referensi berisi teks, nilai-nilai logis, atau sel-sel kosong, nilai-nilai tersebut
diabaikan, namun sel-sel dengan nilai nol yang disertakan dalam perhitungan.
Argumen yang  yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bentuk nomor akan menyebabkan kesalahan.
Jika Anda ingin memasukkan nilai-nilai logis dan representasi teks angka dalam referensi sebagai bagian dari
perhitungan, gunakan fungsi AVERAGEA.
Contoh penggunaan fungsi AVERAGE
Buat tabel di bawah ini
Ketik data pada sel A3 hingga A8 (Anda dapat menggunakan data Anda sendiri)
1. Pada sel B11 ketik rumus
= AVERAGE (A3: A8)
Formula ini akan menghitung rata-rata dari semua data
2. Pada sel B12 rumus jenis
= AVERAGE (A3: A5, A8)
Formula ini akan menghitung rata-rata dari data pada range A3: A5 ditambah data pada sel A7
Hasil rumusan ini akan muncul seperti pada gambar berikut:

Cara Menghitung Modus


Fungsi modus adalah salah satu fungsi statistik di excel. Dengan Fungsi modus kita bisa menghitung sebuah
angka/nilai yang paling sering muncul dalam sebuah kelompok data, atau nilai yang paling sering berulang
dalam array atau range data tertentu.
Cara penulisan untuk fungsi modus di excel
MODE (number1, number2,...)
dengan:
Number1, number2, ... adalah argumen /data yang digunakan untuk menghitung modus. Anda juga dapat
menggunakan array tunggal atau referensi ke array.
Catatan:
Argumen dapat berupa nomor , nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
Jika sebuah array atau argumen referensi berisi teks, nilai-nilai logis, atau sel-sel kosong, nilai-nilai tersebut
diabaikan, namun sel-sel dengan nilai nol yang disertakan dalam perhitungan modus.
Sebagai contoh:
1. Buat tabel di bawah ini
Masukkan nomor acak dalam sel A3 sampai sel A13
2. Pada sel D3, akan dibuat formula untuk menghitung modus yang merupakan nomor yang paling sering
muncul dalam kelompok angka dalam range A3: A13
ketik formula:
= MODE (A3: A13)
Salah satu fungsi statistik yang tersedia di microsoft excel adalah standar
deviasi (simpangan baku). Standar deviasi adalah ukuran dari seberapa luas simpangan
nilai dari nilai rata-rata (mean).

Cara penulisan rumus fungsi standar deviasi


STDEV (number1, number2,...)

Dengan :
Number1, number2, ... adalah 1-255 argumen yang sesuai dengan sampel populasi. Anda
juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang
dipisahkan oleh koma.

Keterangan
a. STDEV mengasumsikan bahwa argumen adalah contoh dari populasi. Jika data anda
mewakili seluruh populasi, untuk menghitung deviasi standar menggunakan STDEVP.
b. Standar deviasi dihitung menggunakan metode "n-1" .
c. Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
d. Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang Anda ketik langsung ke daftar
argumen akan dihitung.
e. Jika argumen adalah sebuah array atau referensi, hanya nomor/angka dalam array atau
referensi yang akan dihitung. Sel kosong, nilai-nilai logis, teks, atau nilai-nilai kesalahan
dalam array atau referensi akan diabaikan.
f. Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam
nomor/angka akan menyebabkan kesalahan. g. Jika Anda ingin memasukkan nilai-nilai logis
dan representasi teks angka dalam referensi sebagai bagian dari perhitungan, gunakan
fungsi STDEVA. 

Dalam penerapannya STDEV , perhitungan standar deviasi secara manual


menggunakan rumus berikut:

Dimana:
x = data ke n
x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel
n = banyaknya data

Sebagai contoh silahkan ikuti prosedur berikut :

1. Buat tabel yang berisi data (Anda bisa menggunakan data yang tidak berurut dari nilai
kecil ke besar) 
2. Untuk menghitung standard deviasi , di sel C3 ketik formula berikut :
=STDEV(A3:A13)

Catatan: Jika data anda lebih dari 11 item, cukup ganti range A3:A13 
Jika ingin mengunduh file excelnya bisa download disini standard deviation
 Menghitung standar deviasi dengan menggunakan excel

Cara menghitung kuartil di excel


Dengan menggunakan microsoft excel kita dapat mengihitung kuartil (quartile)
dan persentil (percentile). Jika percentile membagi data menjadi 100 bagian yang sama,
maka pada kuartil akan membagi data menjadi 4 bagian yang sama.
Secara umum cara penulisan kuartil bisa dilihat di bawah ini

QUARTILE(array,quart)

Dimana:
Array adalah array atau range sell  yang berisi data numerik 
Quart adalah kuartil ke-n yang ingin dicari (Q1, Q2,Q3)

Nilai quart          Kuartil yang dihasilkan      


0                        Nilai Minimum       
1                        Q1 (25th percentile)      
2                        Q2 (50th percentile)      
3                        Q3 (75th percentile)      
4                        Nilai Maximum    
Dalam bentuk grafik  Q1, Q2 (median), dan Q3 bisa dilihat letaknya seperti di bawah ini:

Rumus perhitungan secara manual dan konsep tentang kuartil bisa dilihat disini quartile

Contoh penerapan perhitungan kuartil di excel seperti prosedur berikut:


1. Buat tabel berikut 
Isi data pada kolom A dalam range A3:A13
Data berikut sudah berurut dari nilai terkecil hingga nilai terbesar)

2. Ketik formula untuk menghitung nilai kuartil


a. Di cell D3 ketik :
=QUARTILE(A3:A13,0)
Persamaan ii untuk menghitung nilai minimum
b. Di cell D4 ketik
=QUARTILE(A3:A13,1)
Persamaan ini untuk mencari nilai Q1 , kuartil ke 1
c.Di sel D5 ketik
=QUARTILE(A3:A13,2)
Persamaan ini untuk mencari nilai Q2 , kuartil ke 2
d. Di cell D6 type
=QUARTILE(A3:A13,3)
Persamaan ini untuk mencari nilai Q3 , kuartil ke 3

Di cell C10 ketik median formula: 


=MEDIAN(A3:A13)
Ukuran Kemiringan (skewness)

    Merupakan derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan (Asimetri) suatu distribusi data.
Kemiringan distribusi data terdapat 3 jenis, yaitu :

    Simetris : menunjukkan letak nilai rata-rata hitung,


median, dan modus berhimpit (berkisar disatu
titik)
    Miring ke kanan : mempunyai nilai modus paling
kecil dan rata-rata hitung
paling besar
    Miring ke kiri : mempunyai nilai modus paling
besar dan rata-rata hitung paling kecil

Kemiringan              simetri (normal)             kemiringan                 Negatif                            positif

Untuk mengukur derajat kecondongan suatu distribusi dinyatakan dengan koefisien


kecondongan (koefisien skewness).Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk menghitung
koefisien skewness yaitu :

    Rumus pearson

 = 1/S (X ̅ - Mod)   Atau  = 3/S (X ̅ – Med)

    Rumus Momen

    Data tidak berkelompok

3 = 1/〖nS〗^2  ∑ ( X1 X ̅ )3

    Data Berkelompok

3 = 1/〖nS〗^3  ∑f i( mi - X ̅ )3

Keterangan
3    = derajat kemiringan
x1    = nilai data ke – i
 X ̅     = nilai rata-rata hitung
Fi    = frrekuensi nilai ke i
M1    = nilai titik tengah kelas ke-i
S    = Simpangan Baku
N    = Banyaknya data
Jika    3 = 0 distribusi data simetris
    3 < 0 distribusi data miring ke kiri
    3 > 0 distribusi data miring ke kanan
    Rumus bowley

Rumus ini menggunakan nilai kuartil :

    3 =  (Q_3+ Q_1- 2Q_2)/(Q_3- Q_1 ) 


Keterangan :
Q1        = kuartil pertama
Q2        = Kuartil Kedua
Q3        = Kuaril Ketiga

Cara menentukan kemiringannya :


    Jika Q3 – Q2  =  Q2 – Q1 sehingga Q3 + Q1 -2Q2 = 0 yang mengakiibatkan 3 = 0,
sebaliknya jika distribusi miring maka ada dua kemungkinan yaitu Q1 = Q2 atau Q2 = Q3, dalam
hal Q1 = Q2 maka 3 = 1 , dan untuk Q2 = Q3 maka 3 = -1

Ukuran kemiringan data merupakan ukuran yang menunjukan apakah penyebaran data
terhadap nilai rata-ratanya bersifat simetris atau tidak. Ukuran kemiringan pada dasarnya
merupakan ukuran yang menjelaskan besarnya penyimpangan data dari bentuk simetris. Suat
distribusi frekuensi yang miring (tidak simetris) akan memiliki nilai mean, median dan modus
yang tidak sama besar (X ̅ ≠ Md ≠ Mo) sehinggan distribusi akan memusat pada salah satu sisi
yaitu sisi kanan atau sisi kiri. Hal ini yang menyebabkan bentuk kurva akan miring ke kanan atau
ke kiri. Jika kurva miring ke arah kanan (ekornya memanjang ke arah kiri) disebut kemiringan
positif, dan jika kurva miring ke arah kiri (ekornya memnjang ke arah kanan) disebut kemiringan
negatif.

Analisis kasus :
Tabel 2.1
Cara perhitungan koefisien kecondongan dengan metode 
Pearson dari data penghasilan keluarga
penghasila keluarga    X    f    U    fU    Fu2
10-22    16    5    -3    -15    225
23-35    29    6    -2    -12    144
36-48    42    13    -1    -13    169
49-61    55    19    0    0    0
62-74    68    11    1    11    121
75-87    81    11    2    22    484
88-100    94    5    3    15    225
Jumlah        70        ∑ fU = 8    ∑ fU2 = 1368
Sebelum menggunakan rumus terlebih dahulu dicari nilai , mean, median, dan standar
deviasinya berikut ini:
Mean :
 X ̅ = A + ((∑▒〖f.U〗)/n) . i
        X ̅ = 55 + (8/70) . 3
 X ̅ = 56,485

Median :
    Med = Tkbmd + ((1/2  n-fkb)/fmd) . i

Med = 48.5 + ((35-24)/19) . 13


Med = 48.5 + 7,526
Med = 56,026

Standar Deviasi :
        
        S = i √((n∑f.U^2-(∑f.U^2))/(n(n-1)))
            S = 13 √(((70)-(1368)-(〖8)〗^2)/(70(70-1)))
            S = 13 √19,81
            S = 57,86

Setelah kita dapatkan nilai-nilai diatas, kemudian dimasukan ke dalam rumus koefisein
skewness :
α = 3/S (X ̅ - Med)

α = 3/57,86 ( 56,485 – 56,026)

α = 0,0238

dari hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien skewness menghasilkan nilai positif, itu
berarti distribusi frekuensi mempunyai bentuk kemiringan yang positif yaitu miring ke arah kanan 

        
2.1.3 Ukuran Keruncingan (kurtosis)
Merupakan derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi
normalnya data. Jika bentuk kurva runcingberarti nilai data terkonsentrasi terhadap nilai rata-tata
atau nilai penyebarannya kecil, sebaliknya jika bentuk kurva nya tumpul berarti nilai data
tersebar terhadap nilai rata-rata atau nilai penyebaran besar. Keruncingan distribusi data ini
disebut juga kurtosis.
Derajat keruncingan suatu distribusi frekuensi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
    Leptokurtis
Distribusi data yang puncaknya relatif tinggi atau bentuk distribusi yang ujungnya sangat runcing
    Mesokurtis
Distribusi data yang puncaknya tidak terlalu runcing atau tidak terlalu tumpul
    Platikurtis 
Distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar

            Mesokurtis                              leptokurtis                              platikurtis

Derajat keruncingan distribusi data α4 dapat dihitung berdasarkan rumus berikut 


    Data tidak berkelompok
α4 = 1/(nS^4 ) ∑ ( Xi - X ̅)4

    Data berkelompok


α4 = 1/(nS^4 ) ∑ fi ( mi - X ̅ )4

Keterangan :
α4    = Derajat keruncingan
Xi    = nilai data ke – i
        = nilai rata-rata hitung
fi    = frekuensi kelas ke – i
mi    = nilai titik tengah ke –i
S    = simpangan baku
n     = banyaknya data

dari  penggunaan rumus  diatas akan menghasilkan kemungkinan tiga nilai yaitu :
        α4 = 3 distribusi keruncingan data disebut mesokurtis
        α4 > 3 distribusi keruncingan data disebut leptokurtis
        α4 < 3 distribusi keruncingan data disebut platikurtis

Analisis kasus :
Tabel 2.2
Cara perhitungan koofisien keruncingan
Dari data penghasilan keluarga
Penghasilan keluarga    Frekuensi    U    f.U    f.U2    f.U3    f.U4
10-22    5    -3    -15    45    -135    405
23-35    6    -2    -12    24    -48    96
36-48    13    -1    -13    13    -13    13
49-61    19    0    0    0    0    0
62-74    11    1    11    11    11    11
75-87    11    2    22    44    88    176
88-100    5    3    15    45    135    405
jumlah    70         8    182    38    1106

s = i √((n∑fU^2-(∑f.〖U)〗^2)/(n(n-1)))
s = 13 √(((70)(1368)-(〖8)〗^2)/(70(70-1)))      

s = 13 √19,81

s = 57,86

Setelah kita dapatkan nilai diatas, kemudian dimasukan ke dalam rumus koefisein kurtosis :

α4 = [(∑f.U^4)/n-4{(∑f.U^3)/n}{(∑f.U^ )/n}+6{(∑f〖.U〗^2)/n} {(∑f.U)/n}^2-3{(∑f.U)/n}^4 ]  i^4/s^4 

α4 = [1106/70-4{38/70}{8/70}+6{182/70} {8/70}^2-3{8/70}^4 ]  〖13〗^4/〖57.86〗^4 

α4 = (15.7557) (0,00255)

α4 = 0.040    

Menghitung skewness dengan excel


Salah satu fungsi statistik yang tersedia di microsoft excel adalah skewness
(kemencengan).  Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan suatu distribusi. Jika kurva
frekuensi suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (mengacu dari
meannya) maka disimpulkan menceng kanan (positif) dan jika distribusi memiliki ekor yang
lebih memanjang ke kiri maka dapat disimpulkan menceng kiri (negatif). Secara perhitungan,
skewness adalah momen ketiga terhadap mean. Distribusi normal dan distribusi simetris
lainnya, misalnya distribusi t  memiliki skewness 0.

Cara penulisan rumus skewness di excel

Skew (number1, number2,...)

Dimana : 
Number1, number2 ... berupa1-255 argumen yang Anda ingin dighitung skewnessnya. Anda
juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang
dipisahkan oleh koma.

Keterangan
a. Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
b. Nilai-nilai logis dan representasi teks dari sebauah angka yang anda ketik langsung ke
daftar argumen akan dihitung.
c. Jika sebuah array atau argumen referensi berisi teks, nilai-nilai logis, atau sel-sel kosong,
nilai-nilai tersebut diabaikan, namun sel-sel dengan nilai nol akan disertakan dalam
perhitungan.
d. Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam angka
menyebabkan kesalahan.
e. Jika ada data yang kurang dari tiga poin, atau deviasi standar sampel adalah nol, Skew
mengembalikan DIV # / 0! kesalahan nilai. Persamaan untuk kemiringan didefinisikan
sebagai:

Bentuk kurva distribusi data berdasarkan nilai skewness bisa dilihat di bawah ini : 

Perhitungan skewness secara manual menggunakan rumus berikut :

Dengan:
n = banyaknya data
x i = data ke-i
x bar = x rata-rata
s  = standar deviasi (simpangan baku)

Sebagai contoh buat tabel seperti di bawah ini

1. Ketik sembarang data pada sell A3 hingga A13


2. Untuk menghitung nilai skewness, di sel C3 ketik formula
=SKEW(A3:A13)

Terlihat nilai skewnessnya lebih kecil dari 1, berarti jika grafik kurva distribusinya dibuat akan
tampak seperti pada gambar Negative Skew.

Menghitung kurtosis menggunakan excel


Salah satu fungsi statistik yang tersedia di microsoft excel adalah kurtosis . Kurtosis adalah
derajat keruncingan suatu distribusi (biasanya diukur relatif terhadap distribusi normal).
Kurva yang lebih lebih runcing dari distribusi normal dinamakan leptokurtik, yang lebih datar
platikurtik dan distribusi normal disebut mesokurtik. Kurtosis dihitung dari momen keempat
terhadap mean.

Cara penulisan rumus kurtosis di excel

Kurt (number1, number2,...)

Dimana : 
Number1, number2, ... dapat berupa 1-255 argumen yang ingin dihitung kurtosisnya. Anda
juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang
dipisahkan oleh koma.

Keterangan
a. Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.
b. Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang aAnda ketik langsung ke daftar
argumen akan dihitung.
c. Jika sebuah array atau argumen referensi berisi teks, nilai-nilai logis, atau sel-sel kosong,
nilai-nilai tersebut diabaikan, namun sel-sel dengan nilai nol yang disertakan dalam
perhitungan.
d. Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam
nomor/angka menyebabkan kesalahan.
e. Jika ada data yang kurang dari empat poin, atau jika standar deviasi sampel sama
dengan nol, Kurt mengembalikan DIV # / 0!   (nilai kesalaha) 
Rumus untuk menghitung Kurtosis adalah :

Dimana:
n = banyaknya data/sampel
x i = data ke-i
x bar = x rata-rata
s = standar deviasi

 Sebagai contoh buat tabel seperti di bawah ini

1. Kolom A berisi data

 2. Untuk mencari nilai kurtosis, di sel C3 ketik formula


=KURT(A3:A13)
Hasilnya kurtosis = -0.56678

Cara Menghitung Nilai Minimum,Maksimum dan Rata-Rata


di Excel
Oleh Sri Widiyaningsih 
Nilai paling kecil (minimum), paling besar (maksimum) dan nilai rata-rata sering
digunakan dalam excel, diantaranya untuk menemukan berapa besarkah rentang atau
selisish antar data terkecil dengan data yang memiliki nilai terbesar. Oleh karena itu nilai
minimum, maksimum dan rata-rata sering juga saat kita membuat sebuah statistik
deskriptif dari sebuah kumpulan angka. Microsoft excel telah menyediakan tiga buah
fungsi statistik standar yakni MIN(), MAX() dan AVERAGE()untuk mencari ketiga nilai
tersebut sehingga kita tidak perlu lagi repot-repot menghitungnya esecara manual.
Parameter, nilai yang diberikan untuk menjalankan fungsi, bagi ketiga fungsi tersebut
adalah sama, yakni berupa nilai atau range sel. Berikut contoh penerapannya dalam
aplikasi sederhana :

1. Misalkan kita telah mengetik data pada sel A2 hingga A16.


2. Selanjutnya pilih sel kosong, misalkan di D3, D4 dan D5, lalu berturut-turut ketik
rumus berikut :
o =MIN(A2:A16), untuk mencari nilai minimum
o =MAX(A2:A16), untuk mencari nilai maksimum
o =AVERAGE(A2:A16), untuk menghitung rata-rata
dimana A2:A16 adalah daftar nilai atau angka yang akan dicari nilai minimum,
maximum maupun rata-ratanya
3. Microsoft excel akan menghitung dan menampilkan nilai minimum, maksimum
dan rata-rata dari daftar nilai yang diberikan.

pabila Anda hendak menghitung suatu range data numerik, maka Excel menyediakan cara
penghitungan yang praktis tanpa harus mengetikkan fungsi maupun formulanya.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Buatlah data misalnya seperti berikut: (untuk contoh dapat Anda lihat disini)
Lalu blok data-data yang akan dihitung (dari sel D5 sampai sel D24)

Lihatlah pada status bar yang terletak dibawah layar telah ditampilkan total data Anda.


Untuk melihat fungsi-fungsi diatas, Anda dapat melihat tanda centang pada AutoCalculate yang
dapat Anda lihat dengan cara:

Klik kanan pada mouse di area status bar yang menampilkan AutoCalculate.

Langkah ini akan menampilkan sebuah menu pop up dengan pilihan fungsi-fungsi yang akan
dipakai untuk ditampilkan.

Selamat mencoba...
Simpangan baku adalah angka statistik yang menunjukkan seberapa jauh data
menyimpang dari angka rata-rata. Untuk membuat grafik data, Anda dapat membuat
sebuah daftar data, membuat grafiknya lalu menghitung rata-rata dan simpangan
baku dari Microsoft Excel. Cari tahu cara menghitung simpangan baku di Excel di
bawah ini.

Bagian 1
Mempersiapkan Data
1.

1
Kumpulkan daftar data yang ingin digunakan dalam lembar kerja Excel.
2.

2
Jagalah daftar data tetap dalam variabel tunggal. Simpangan baku umumnya
digunakan pada sedikit sampel data yang perlu digambarkan atau seluruh populasi.
o Excel memiliki formula yang berbeda dalam mencari tahu simpangan
baku untuk seluruh populasi dan simpangan baku untuk sampel populasi. Ingatlah
hal ini saat nanti memilih formula.

Bagian 2
Bagan Data
1.

1
Buka program Microsoft Excel.
o Lokasi dan fungsi dari program Excel dapat berbeda jauh tergantung
pada versi yang Anda gunakan. Jika tidak ada tombol pada bilah format, lihatlah di
bilah alat horizontal atas.

2
Buatlah grafik data. Dalam kebanyakan kasus, Anda akan memulai di kotak A1.
o Masukkan judul di atas kolom.
o Masukkan nama atau tanggal yang mengidentifikasi setiap kejadian di
sebelah kiri setiap baris. Masukkan data yang sesuai di sebelah kanan.

3
Simpanlah dokumen Excel untuk menghindari kehilangan data.

Bagian 3
Menghitung Simpangan Baku
1.

1
Letakkan kursor dalam kotak di bawah angka terakhir.
o Anda juga dapat meletakkan angka simpangan baku ke dalam sel
kosong lainnya di lembar kerja Excel. Excel secara otomatis dapat mencari tahu
jangkauan data Anda jika Anda meletakkannya di bawah daftar angka.

2
Masukkan sebuah tanda sama dengan. Ingat bahwa formula harus dimasukkan
tanpa spasi.

3
Ketikkan "STDEV". Ini adalah sintaks Excel untuk simpangan baku. Bila singkatan
ini digunakan untuk rentang data, Excel akan mengetahui mean dan simpangan
baku secara otomatis.
o Formula Excel berbeda tergantung pada versi Excel yang Anda
gunakan. Meskipun STDEV adalah fungsi yang cukup standar, Anda mungkin harus
menggunakan STDEVA atau STDEVAP sebagai gantinya.
o Pilih STDEV.P atau STDEV.S untuk menandakan apakah Anda
menggunakan seluruh populasi atau populasi sampel.

4
Masukkan rentang data berikutnya. Rentang data adalah serangkaian angka di
dalam kolom atau baris tertentu.
o Dalam Excel, rentang data dicantumkan dengan cara sebagai berikut:
(C2:C15). Formula lengkapnya menjadi "=STDEV(C2:C15)".

5
Tekan "Enter." Simpangan baku untuk sampel Anda akan muncul dalam kotak.
o Anda juga dapat menggunakan wisaya formula Excel untuk memilih
formula simpangan baku. Klik "Insert" di Formula bar. Kemudian, pilih "Statistical"
dan pilih "STDEV". Ketikkan rentang data pada kotak yang muncul. Tekan "Ok" atau
"Enter" untuk menyelesaikan formula.

 Statistika (Simpangan rata-rata, Simpangan


Baku, Varian)
 Simpangan rata-rata,
Simpangan Baku, Varian
 1. Simpangan Rata-rata

 Sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan dinyatakan oleh x1,
x2, …, xn. Dari data tersebut dapat ditentukan simpangan rata-rata ( SR)
dengan menggunakan rumus :



 dan juga rumus


 Contoh Soal 1 :

 Hitung simpangan rata-rata dari data kuantitatif berikut :


 12, 3, 11, 3, 4, 7, 5, 11

 Pembahasan :


 Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 3,25.



 Contoh Soal 2 :

 Hitunglah simpangan rata-rata nilai ulangan Fisika dari siswa Kelas XI SMA
Merdeka seperti Tabel 1. 

 Tabel 1. Nilai ulangan Fisika dari siswa Kelas XI SMA Merdeka


Interval Kelas Frekuensi

40 – 44 3

45 – 49 4

50 – 54 6

55 – 59 8

60 – 64 10

65 – 69 11

70 – 74 15

75 – 79 6

80 – 84 4

85 – 89 2

90 – 94 2

 Penyelesaian :

 Dari tabel tersebut, diperoleh   = 65,7 (dibulatkan).


Kelas Nilai Tengah (xi) fi |x – x| fi |x – x|

Interval

40 – 44 42 3 23,7 71,1

45 – 49 47 4 18,7 74,8

50 – 54 52 6 13,7 82,2

55 – 59 57 8 8,7 69,6

60 – 64 62 10 3,7 37

65 – 69 67 11 1,3 14,3

70 – 74 72 15 6,3 94,5

75 – 79 77 6 11,3 67,8

80 – 84 82 4 16,3 65,2

85 – 89 87 2 21,3 42,6

90 – 94 92 2 26,3 52,6

Σfi = 71 Σfi |x – x| = 671,7

 Jadi, simpangan rata-rata (SR) = 671,7 / 71 = 9,46.





 b. Simpangan Baku

 Diketahui sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan dan


dinyatakan oleh x1, x2, …, xn. Dari data tersebut, dapat diperoleh nilai
simpangan baku (S) yang ditentukan oleh rumus berikut.

 Contoh Soal 3 :

 Dari 40 orang siswa diambil sampel 9 orang untuk diukur tinggi badannya,
diperoleh data berikut:

 165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.


 Hitunglah simpangan baku sampel dari data tersebut.


 Kunci Jawaban :


 Jadi, simpangan bakunya adalah 5,83.

 Sekumpulan data kuantitatif yang dikelompokkan, dapat dinyatakan


oleh x1, x2, …, xn dan masing-masing data mempunyai frekuensi f1, f2, …, fn.
Simpangan baku (S) dari data tersebut diperoleh dengan menggunakan
rumus :


 Contoh Soal 4 :

 Hitunglah simpangan baku dari nilai ulangan Fisika dari 71 siswa kelas XI
SMA Merdeka sesuai Tabel 1.

 Jawaban :

 Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh µ = 65,7.


xi fi xi - µ (xi - µ)2 Σfi (xi - µ)2

42 3 –23,7 561,69 1.685,07

47 4 –18,7 349,69 1.398,76

52 6 –13,7 187,69 1.126,14

57 8 – 8,7 75,69 605,52

62 10 –3,7 13,69 136,9

67 11 1,3 1,69 18,59

72 15 6,3 39,69 595,35

77 6 11,3 127,69 766,14

82 4 16,3 265,69 1.062,76

87 2 21,3 453,69 907,38

92 2 26,3 691,69 1.383,38

Σfi = 60 Σfi (xi - µ)2 = 9.685,99

 Jadi, simpangan bakunya σ :


 c. Variansi (Ragam)

 Untuk data yang tidak dikelompokkan ataupun data yang dikelompokkan,


diperoleh nilai variansi (v) dengan
 menggunakan rumus:

 Contoh Soal 5 :

 Hitunglah variansi dari data Contoh 3.


 Pembahasan :

 Dari hasil perhitungan Contoh 3. diperoleh S = 5,83 maka :



v = S2 = (5,83)2 = 33,99.

Anda mungkin juga menyukai