Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI GILANG ELEKTRONIK

DENGAN JUDUL

”MEMBUAT LAMPU NAMA MENGGUNAKAN PAPAN PCB”

Laporan ini dibuat sebagai salah satu bahan pertanggungjawaban penulis


selama
mengikuti Praktek Kerja Industri di Gilang Elektronik
Tanggal 27 Mei sampai 25 September 2021

MELTA TESA RISALTI


NIS.2019.1880

KOMPETENSI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
SMK NEGERI 1 SUMATERA BARAT
2021
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI GILANG ELEKTRONIK

DENGAN JUDUL

”MEMBUAT LAMPU NAMA MENGGUNAKAN PAPAN PCB”

Laporan ini telah disyahkan dan disetujui


Pada Tanggal Oktober 2021

Oleh:

Kepala Sekolah Guru Pembimbing


SMK N 1 Sumatera Barat

Drs. Risman Jondedwi Firman, S.Pd


NIP. 19641202 199003 1 004

i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI GILANG ELEKTRONIK

Pasar Raya Blok A LT II No 15-17 Padang

DENGAN JUDUL

” MEMBUAT LAMPU NAMA MENGGUNAKAN PAPAN PCB”

Laporan ini telah disyahkan dan disetujui

Pada Tanggal Oktober 2021

Oleh:

Mengetahui Guru Pembimbing


Pembimbing lapangan

Gilang Rahmadan, A.Md Firman, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Tantangan sekaligus peluang yang dihadapi tamatan SMK ke depan adalah


bagaimana tamatan SMK mampu bersaing dan sekaligus mengisi peluag kerja
baik di negara sendiri maupun tuntunan pasar global. Dicanangkannya
Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) Tahun 2015 merupakan tantangan tersendiri
yang harus segera dijawab oleh SMK sebagai lembaga pendidikan sebagai
penyedia tenaga di sekolah dengan kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah
untuk memenuhi tuntunan pasar kerja di wilayah MEA.
Bentuk-bentuk Program pendidikan SMK dalam rangka mempersiapkan
peserta didik menjadi tenaga kerja mampu bersaing dalam MEA adalah
memandukan pendidikan di sekolah dengan kebutuhan tenaga kerja di industri.
Salah satu bentuknya adalah dengan melaksanakan Program Praktek Lapangan
Industri (Prakerin). Prakerin adalah program unggulan dalam rangka memberikan
pengalaman kerja nyata bagi peserta didik sekaligus sebagai evaluasi bagi dunia
pendidikan untuk selalu meng-update kompetensi peserta didik yang dibutuhkan
oleh dunia usaha/industri.
Pengalaman di dunia usaha/industri menjadi sangat penting artinya karena
pengetahuan yang di dapat di bangku pendidikan terimplementasi secara nyata di
dunia kerja. Oleh karena itu pelaksanaan Prakerin sudah tentu melibatkan Dunia
Usaha/Industri sebgai tempat berlangsungnya antara pembeajaran teori dan
praktik. Oleh sebab itu perlu dibuat sebagai bahan pertanggungjawaban sekaligus
bahan evaluasi bagi peserta didik selama berada di lingkungan Dunia
Usaha/Industri.
Dalam menyusun laporan ini penulis telah dibantu oleh banyak pihak.
Oleh karena itu penulis mengatakan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Risman Jondedwi, MM selaku kepala SMK Negeri 1 Sumatera
Barat.

iii
2. Ibu Nora Margaret, S.Si, M.Pd selaku coordinator Praktek Kerja Industri
SMK Negeri 1 Sumatera Barat.
3. Bapak Drs. Naldi Agus sebagai kepala pogram keahlian Elektronika Industri
4. Ibu Raty Suwandi, S.Pd selaku Wali Kelas XI TEI
5. Ibu Ir. Meiza Trisna selaku Wali Kelas XII TEI
6. Bapak Firman, S.Pd selaku Guru pembimbing
7. Bapak Gilang Rahmadan A,Md selaku pemilik toko Gilang Elektronik
8. Bapak/Ibu guru dan karyawan/wati SMK Negeri 1 Sumatera Barat
9. Teman-teman seperjuangan XII TEI
10. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda yang telah yang telah mensuport
lahir dan bathin pelaksanaan pendidikan penulis.

Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam hal pelaksanaan
prakerin dan penyusun laporan ini, penulis mengucapakan terimakasih. Semoga
kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/I dibalasi dengan pahala yang berlipat ganda.
Aamiin Ya Rabbal’Alamin.

Hormat Saya

Melta Tesa Risalti

iv
BIODATA SISWA

Nama : MELTA TESA RISALTI


NIS : 20191880
Tempat Tanggal Lahir : Pancung Tebal, 02 november 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. M.Yunus, Lubuk Lintah, Kec. Kuranji,
Kota Padang
Asal Sekolah : SMKN 1 Sumatera Barat
Alamat Sekolah Jln. M.Yunus, Lubuk Lintah, Kec. Kuranji,
Kota Padang
Kelas : XII TEI
Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Kompotensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Pembimbing : Firman, S.Pd
No HP/WA : 081374286138
Email : Meltatesarisalti1@gmail.com
Instagram : Melta.tesa

v
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Sekolah...............................................................................i

Halaman Pengesahan Perusahaan.......................................................................ii

Kata Pengantar.....................................................................................................iii

Biodata Siswa..........................................................................................................v

Daftar Isi................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Prakerin..................................................................................1

B. Dasar Hukum Kegiatan Prakerin....................................................................2

C. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Prakerin............................................................3

D. Tujuan Prakerin................................................................................................4

E. Manfaat Prakerin..............................................................................................5

F. Ruang Lingkup Prakerin..................................................................................6

BAB II PROFILE TOKO......................................................................................8

A. Biodata Toko .....................................................................................................8

B. Sejarah Toko......................................................................................................8

C. Visi Misi Toko....................................................................................................8

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN..................................9

A. Uraian Teori......................................................................................................9

B. Uraian Persiapan Kerja..................................................................................13

C. Uraian Proses Kerja........................................................................................23

D. Dokumentasi Kerja.........................................................................................27

E. Hasil Kerja.......................................................................................................27

vi
BAB IV PENUTUP..............................................................................................28

A. Kesimpulan......................................................................................................28

B. Saran.................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29

LAMPIRAN.........................................................................................................30

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Prakerin
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu sub sistem Pendidikan
Nasional, memiliki kedudukan dan peranan penting dalam menyiapkan
tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Upaya
menuju ke arah itu melalui kebijakan link and math. Salah satu bentuk
Implementasi kebijakan tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan Praktik
Kerja Industri (Prakerin).
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri merupakan suatu kegiatan
pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan dunia usaha dan dunia industri.
Pengintegrasikan ini dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan standar
penilaian kompetesi kerja di sekolah dan di dunia kerja, sekaligus
mendekatakan suply and demand ketenagakerjaan.
Dalam rangka penguatan sinergi antar pemangku kepentgan dan untuk
meningnkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia indonesia, Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 9 September 2016 mengeluarkan instruksi
(INPRES) Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peninkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia
Indonesia.
Meskipun secara umum inpres ini ditujukan kepada Para Menteri Kabinet
Kerja, Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Para Gubernur. Dalam
inpres tersebut, Presiden memberikan penugasan khusus kepada 11
Kementrian/Lembaga yaitu : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Ketenagakerjaan, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan,
Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan dan
Kepala Badan Nasional Sertifikat Profesi.
Penugasan oleh Presiden dalam inpres Nomor 9 Tahun 2016, yang erat
kaitannya dengan dunia SMK adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menteri Perindustrian. Diantara tugas kedua Kementrian tersebut adalah
meningkatakan kerja sama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang
leih luas bagi siswa SMK untuk melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
dan program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK.
Mendorong industri untuk memberikan dukungan dalam pengembangan
teaching factory dan infrastruktur serta mempercepat penyelesaian SKKNI.

B. Dasar Hukum Kegiatan Prakerin


Dasar hukum yang melandasi pelaksanaan Prakerin antara lain :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Bab VI Bagian ketiga Pasal 18.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah No, 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2015 tentang standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kulaifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
7. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam rangka Pengikatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Peraturan Menteri Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetesi yang link and match dengan Industri.

2
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 36 Tahun 2016
tenang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan
/Madrasah Aliah Kejuruan.
11. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendidbud No. 4678/D/KEP/MK/2016 Tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendidbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.

C. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Prakerin


1. Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intra kurikuler, harus
dilaksanakan oleh setiap peserta didik secara individu.
2. Prakerin dimaksudkan agar peserta didik mendapat :
a. Pendalaman dan perluasan penguasaan kemampuan profesional
kejuruan.
b. Menghayati suasana iklim kerja dalam situasi yang sesungguhnya
c. Menginternalisasi etos kerja secara positif.
3. Sesuai dengan flesibelitas kurikulum SMK, jadwal Prakerin dapat
disesuaikan dengan kondisi dan tuntunan kebutuhan setempat dan tidak
harus pada suatu semester tertentu sebagaimana tercantum dalam
susunan program kerja sekolah.
4. Memperhatikan aturan yang ada dan hakikat tujuannya, Prakerin dapat
diperluas menjadi bentuk magang, yaitu perpaduan kegitan belajar di
sekolah dan bekerja di dunia usaha/dunia industri dalam satu kesatuan
sistem untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertetu.
5. Dengan pengaturan organisasi dan pola penyelenggaraan pendidikan
SMK dapat menyelenggaraan proses pembelajaran sebagian atau seluruh
komponen keahlian kejuruan dalam bentuk latihan di dunia kerja.

3
6. Untuk mengoptimalkan kegiatan Prakerin sebagai wahana belajar peserta
didik, SMK terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti Unit
Produksi, kerjasama dengan Dunia Usaha dan Sertifikasi Keahlian.
7. Perlu dirancang suatu sistem yang dapat menjamin pelaksanaan kegiatan
secara terarah, efektif dan terkendali, seperti adanya buku Panduan
Prakerin.
8. Proses pembimbingan dan penetapan keberhasilan peserta didik yang
melaksanakan Prakerin, diatur dan ditetapkan bersama antara sekolah dan
dunia usaha/dunia industri tempat Prakerin.

D. Tujuan Prakerin
Program Pakerin disusun Bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi
institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan Prakerin untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik sebagai peserta Prakerin, sekaligus sebagai wahana
berkontribusi bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas Pendidikan di
SMK. Tujuan Prakerin antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan pengalam kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun
mengembangkan kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan nilai-
nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di
dunia kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasi salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi
Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sitematik program

4
Pendidikan di sekolah dan program pelatihan penguasaan keahlian di
dunia industri (DUDI).
6. Memberi motivasi peserta didik untuk berwirausaha
7. Mengharapkan terjadinya penyerapan perkembangan teknologi dari
dunia
8. Memberikan masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan
mengembangkan serta kesesuaian pendidikan kejuruan dengan
kebutuhan tenaga kerja di lapangan.
9. Memberi peluang untuk pemasaran dan menelusuran lulusan.

E. Manfaat Prakerin
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasiakan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja industri khususnya
berupa pengalaman langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang di pelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan
industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadian yang berkarakter sesuai dengan tuntutan
nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
pihak sekolah dunia kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman langsung selama
Prakerin.

5
c. Meningkatakan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan
hasilpengamatan di tempat Prakerin.
d. Merealisasikan program penguatan Pendidikan karakter bebasis
masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-
nilai karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk
implementasi Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2007 tentang
Peningkatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatakan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK unutuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia Kerja (DUDI) dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta Prakerin.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia Pendidikan sebagai implementasi dari instruksi
Presiden No. 9 Tahun 2016.

F. Ruang Lingkup Prakerin


Pelaksanaan Prakerin mencakup serangkaian fase kegiatan yang
membantu mengartikulasikan peran peserta didik, guru pembimbing industri
selama proses Prakerin.
Ruang lingkup Prakerin yang diadaptasi dari Hansman (2001) meliputi :
1. Tahap I : Pengamatan
Peserta didik mengamati kinerja (pengetahuan, keterampilan, sikap
kerja dan nila-nilai karakter budaya industri) dari suatu kegitan di tempat

6
Prakerin, kemudian merencanakan mengartikulasikannya dalam suatu
kegiatan yang nyata/rill.
2. Tahap II : Meniru Tindakan
Peserta didik meniru tindakan berupa keterampilan, sikap kerja dan
nilai-nilai karakter yang dilakukan oleh pekerja/staf DUDI/pembimbing
industri. Peserta didik mencoba kegiatan yang memungkinkan
membandingkan apa mereka lakukan dengan dilakukan oleh ahli.
3. Tahap III : Kerja dengan Bantuan dan Pengawasan
Peserta didik mulai bekerja/beroperasi secara lebih rinci di bawah
pengawasan dan bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai
standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui
bantuan ahli atau pembimbing industri.
4. Tahap IV : Bekerja Mandiri
Peserta didik hanya meminta bantuan jika diperlukan. Peserta didik
mencoba tindakan nyata berupa keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai
karakter budaya industri yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta
didik memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja,
prosedur kerja, formula dan lain-lain yang digunakan di dunia kerja
(DUDI).
5. Tahap V : Aktualisasi dan Eksplorasi
Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan
pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya
industri yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik memberikan
tanggapan terhadap pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula
dan lain-lain yang digunakan di dunia kerja (DUDI).

7
BAB II
PROFILE TOKO

A. Biodata Toko

Nama : Gilang Elektronik


Alamat : Pasar Raya Blok A LT II No 15-17 Padang
Email :
Website :
Telp. :
Fax :

B. Sejarah Toko
Gilang Elektronik berdiri dari tahun 2014, berdiri karena melihat
pasar dari komponen elektronika cukup tinggi, gilang elektronik ini
merupakan cabang dari achak elektronik. Gilang Elektronik ini berdiri
juga karena tingginya permintaan konsumen terhadap spart part
elektronik di Sumbar, khusunya di kota Padang, maka dari itu berdirilah
toko Gilang Elektronik.

C. Visi Misi Toko

 Visi
Visi toko gilang elektronik menjadi pusat spare part elektronik
terlengkap dan terpercaya.

 Misi

 Menjaga hubungan baik dengan sesama suplier terbaik


 Memberdayakan sumber daya manusia yang unggul dan
kompeten di bidangnya
 Berusaha memenuhi kebutuhan spare part elektronika terkini

8
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Urain Teori
1. Pengertian PCB
PCB adalah suatu board yang mengkoneksikan komponen-komponen
elektronik secara konduktif dengan jalur (track), pads, dan via dari lembaran
tembaga yang dilaminasikan pada substrat non konduktif. PCB bisa
berbentuk 1 layer, 2 layer atau banyak layer (multilayer). PCB dapat
dijumpai di hampir semua peralatan elektronika seperti handphone, televisi,
mobil, motor, dan lain lain. Banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh
seorang designer untuk bisa mendesain papan sirkuit cetak yang bisa
berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Apakah sirkuit yang
didesain diaplikasikan untuk rangkaian analog atau digital, mengaplikasian
tegangan tinggi atau rendah, dialiri arus kuat atau lemah, memiliki frekuensi
tinggi atau rendah, rentan terhadap gangguan (sensitif) atau tidak (immune).
Hal yang tidak kalah penting dan seringkali membuat desainer papan sirkuit
pusing adalah EMC/ EMI. Dalam tulisan ini penulis akan mengetengahkan
pengetahuan dasar papan sirkuit cetak dan hal-hal yang harus
dipertimbangkan oleh seorang desainer pcb dalam mendesain yang
terkadang kurang diperhatikan.
Metode pengembangan papan sirkuit cetak modern pertama kali
dimulai pada awal abad 20. Pada tahun 1903, Albert Hanson, inventor dari
Jerman menguraikan lembaran konduktor datar yang dilaminasi ke papan
isolasi dalam beberapa lapisan (layers). Thomas Edison bereksperimen
dengan metode kimia pelapisan konduktor di atas kertas linen pada tahun
1904. Arthur Berry pada tahun 1913 mematenkan metode cetak dan etch di
Inggris. Di Amerika Serikat, Max Schoop memperoleh paten untuk api-
semprot logam ke papan melalui mask bermotif. Charles Durcase pada tahun
1927 mematenkan metode elektroplating pola sirkuit. Pada tahun 1943
Amerika mulai menggunakan teknologi PCB dalam skala besar yang

9
digunakan pada perang dunia ke 2. Dimulai pada tahun 1980 an, komponen
surface mount semakin meningkat dalam penggunaannya. Ini menghasilkan
board dengan ukuran yang lebih kecil dan cost produksi yang semakin
rendah.
Banyak hal yang harus diperhatikan untuk mendesain PCB. Selain
harus memperhatikan fungsionalitas dari rangkaian tersebut, efek dari
pengaplikasian tegangan, arus, dan frekuensi yang digunakan akan
mempengaruhi karakteristik dari papan sirkuit yang dibuat. Sebelum
menggali lebih lanjut mengenai fundamental dalam mendesain PCB, penulis
akan mengulas terlebih dahulu pengetahuan dasar mengenai PCB yang
mungkin sudah umum diketahui oleh para desainer papan sirkuit. Berikut
adalah beberapa poin dan istilah yang digunakan diantaranya adalah
ketebalan lapisan tembaga pada papan sirkuit (copper thickness), lebar jalur
yang akan digunakan (trace width), footprints komponen, ketebalan papan
sirkuit (board thickness) dan layers, jarak ruang jalur dan komponen (trace
clearance and creepage), via, solder mask dan silkscreen.
Ketebalan Lapisan Tembaga (Copper Thickness)
Pada umumnya papan sirkuit di fabrikasi dengan ketebalan “1 ounce
copper” pada layer ekternal. Dan apabila ada layer internal maka biasanya
akan di fabrikasi dengan ketebalan “1/2 ounce copper”. Maksud dari
ketebalan yang di deskripsikan dengan satuan berat adalah
thickness = mass / (area x density)
Dengan mass   = 1 ounce tembaga
Area     = 1 kaki persegi
Density = 8.96 mg / mm3
Maka akan kita peroleh ketebalan 1 oz tembaga sama dengan 0.034 mm

Ketebalan jalur tembaga papan sirkuit

10
Selain ketebalan 1 oz, fabrikasi saat ini juga menyediakan ketebalan
yang biasanya 2, 3, 4 oz untuk kebutuhan spesifikasi desain yang
diinginkan. Lebar Jalur (Trace Width)Resistansi suatu konduktor pada
dasarnya ditentukan oleh 2 faktor yaitu terbuat dari material apa dan
bagaimana bentuknya. Sebagai contoh, tembaga tebal akan memiliki
resistansi lebih kecil daripada tembaga tipis dan tembaga yang panjang akan
memiliki resistansi yang lebih besar daripada tembaga yang pendek.
Resistansi dari suatu material mengikuti persamaan berikut.R= ρ
( l/A)Dengan ρ = resistivitas elektrik materiall = panjang material
A = luas penampang material
Muncul pertanyaan, mengapa kita harus memperhatikan ketebalan
tembaga dan lebar jalur? Hal ini dikarenakan pertimbangan pada arus
maksimum yang dapat di alirkan pada jalur tersebut, termasuk juga dengan
berapa kenaikan suhu pada jalur. Apabila kita mengaplikasikan arus yang
cukup besar pada jalur tersebut tanpa mempertimbangkan ketebalan lapisan
tembaga dan lebar jalur, maka temperatur akan meningkat dan pada kasus
tertentu bisa mengakibatkan jalur terbakar.

Lebar jalur papan sirkuit


contoh berapa ketebalan jalur (internal dan ekternal) dari 1 oz tembaga yang
diaplikasikan 1A arus dan memiliki karakteristik kenaikan temperatur 30
o
C?
Internal = 17.6 mils (0.45 mm)
Eksternal = 4.9 mils (0.12 mm)
Hasil ini diperoleh dari kalkulator jalur papan sirkuit. Jalur eksternal
lebih tipis dibanding jalur internal dikarenakan sistem pendinginan di udara
terbuka lebih baik dibandingkan jalur yang berada di tengah-tengah papan
sirkuit (inner layer).
Footprints

11
Setiap komponen yang akan disolder pada papan sirkuit pasti
memiliki footprints. Footprints dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara
menempelkan pada papan sirkuit yaitu surface mount dan through hole.
Berikut adalah beberapa footprints komponen yang beredar di pasaran.
Two Terminal Package (biasanya R, L, C
Komponen seperti resistor, induktor dan biasanya memiliki 2 terminal
dan tersedia dalam bentuk surface mount maupu through hole. Dibawah ini
adalah perbandingan ukuran dari komponen tersebut.

2. Prinsip Kerja PCB


Mulanya, pada saat rangkaian diberikan sumber arus listrik maka jalur-
jalur pengawatan pada PCB ini akan berfungsi sebagai penghantarnya.
Selain itu, jalur pengawatan tersebut akan menghubungkan antar komponen
didalamnya secara terpadu.
Sehingga fungsi dari rangkaian elektronik tersebut dapat dijalankan
dengan baik. Dengan menggunakan PCB sebagai wadah dalam merakit
rangkaian, maka dapat diperoleh keuntungannya antara lain:
 Mudah mencari kerusakan, jika salah satu komponen didalamnya
mengalami gangguan.
 Dapat membuat rangkaian elektronik yang kecil, karena ukurannya dapat
dipersempit. Contohnya pada PCB sebuah handphone, tentunya wadah
tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan Laptop maupun
komputer.
 Dapat mengendalikan frekuensi disetiap komponennya.
 Lebih aman dan membuat setiap komponen didalamnya tidak mudah
rusak.

3. Fungsi Dari PCB

12
Tidak dapat dipungkiri, PCB menjadi sebuah media yang tidak tergantikan
dalam pembuatan barang elektronik. Alasannya, karena PCB mempunyai keamanan
serta kepraktisan yang sangat diunggulkan sampai saat ini.
Alasannya bisa diketahui dari fungsi PCB ini:
1. Sebagai Media Penyusun Komponen
PCB memiliki fungsi sebagai tempat atau media untuk menyusun
komponen pada sebuah perangkat elektronik. Sehingga, antar
komponennya didalamnya dapat saling terhubung, terpasang dengan rapih
dan menjadi lebih terorganisir.
2. Sebagai Pengganti Kabel
Umumnya setiap komponen di rangkaian elektronik harus dihubungkan
dengan menggunakan media transmisi atau kabel. Namun, dengan
menggunakan PCB maka komponen didalamnya akan terhubung secara
otomatis melewati jalur sirkuit.
3. Dapat Menghubungkan Antar Komponen
Komponen yang dapat dihubungkan pada PCB, bisa sama jenisnya
maupun berbeda. Selain itu, PCB juga dapat menghubungkan komponen
aktif dan pasif sehingga menjadi lebih efisien.

B. Uraian Persiapan Kerja


1. Lapisan Pada Circuit – PCB
Pada PCB Terdapat beberapa lapisan seperti, Subtrat, Tembaga,
Solder Mask, dan Silk Screen , dari ke empat lapisan tersebut fungsi
masing masing, dan berikut penjelasan nya.
Lapisan Subtrat
Lapisan atau bisa di sbebut lapisan standar adalah bahan lapisan
pertama yang biasanya menjadi inti atau dasar dari sebuah PCB , Subtrat
itu sendiri bisa berupa FR2 dan FR4 , FR adalah singkatan dari Flame
Resistant. 
Dari kedua jenis FR ini memiliki bahan baku yang berbeda yang
dimana FR2 istilah yang merujuk pada kertas bonfing resin sintetis.dalam

13
cara pembuatan nya FR2 di buat dengan cara membuat sehelai kertas yang
di serap oleh resin plastik, dan resin plastik yang di gunakan adalah bahan
kimia bernama formaldehida fenol.
Sedangkan untuk FR4 terbuat dari anyaman fiberglass yang telah
mengalami proses pelapisan dengan resin epoksi, FR4 memiliki daya serap
air yang lebih rendah jika di bandingkan dengan FR2 , sehingga  FR4
memiliki nilai lebih dalam hal material dengan isolasi yang baik dan juga
memiliki ketahanan  terhadap temprature sampai 140 drajat Celcius.
Dalam masalah harga sudah bisa di pastikan kalau bahan FR4 lebih mahal
di bandingkan dengan FR2.
Tembaga 
Untuk lapisan selanjutnya adalah tembaga , tembaga merupakan pipih
yang di rekatkan ke bagian subtrat dengan cara di laminasi pada tempratur
tertentu, jumlah lapisan pcb tergantung dari jenis pcb itu sendiri
Soldermask
Setelah lapisan tembaga maka terdapat lapisan Soldermask,
Soldermask berfungsi menjaga agar lapisan jalur konduktor  dan tembaga
tidak mengalami kontak yang tidak di sengaja. Soldermask berperan
penting untuk mencegah terjadinya solder short atau hubungan singkat
solder. Untuk lapisan ini biasanya berwarna hijau dan ada juga yang
berwarna biru, ataupun merah.
Silkscreen
Silkscreen memiliki fungsi untuk memberikan tanda bagi komponen –
komponen elektronika yang di rangkai pada PCB sehingga akan
mempermudah proses perangkaian, Biasa nya silkscreen ini berwarna
putih atau hitam dengan cetakan berupa huruf,angka ataupun symbol yang
tertera pada PCB
2. Jenis PCB 
PCB terbagi dua jenis yaitu .
Single Sided PCB 
Double sided 

14
a. Jenis PCB Berdasarkan Jumlah Lapisannya
Dan dari sini PCB juga  Terbagi menjadi beberapa jenis  Berdasarkan
jumlah lapisan ,yang di antaranya:

Sigle sided PCB

Single Sided PCB adalah


jenis PCB yang hanya
memiliki satu lapisan komponen tembaga  di salah satu sisi substratnya,
untuk jumlah  pemakaian nya cukup banyak di pakai untuk rangkaian
sederhana elektronika mengingat harga untuk single sided PCB ini cukup
murah.

Double sided PCB

Double Sided PC B adalah PCB yang memiliki dua lapisan tembaga di


masing – masing sisi subtratnya. Dan juga terdapat lubang lubang yang
berfungsi sebagai penghubung kedua lapisan tembaga tersebut.

Multilayer PCB

Multilayer PCB merupakan jenis PCB yang memiliki beberapa lapis


tembaga yang jumlah lapisannya lebih dari 2 , dan di antara lapisan
tembaga PCB ini di pisahkan oleh lapisan insolator, pada pemakaian pcb

15
ini biasanya di pakai untuk rangkaian yang membutuhkan banyak
konduktor atau bisa di katakan rangkaian elektronika yang kompleks. 

Untuk jenis multilayer itu sendiri ada yang terdiri dari 4, 6, 10 sampai
16 lapis , jumlah lapisan yang terdapat itu tergantung dari kerumitan
rangkaian.
b. Jenis PCB menurut Fleksibilitasnya
Jika menurut Fleksibilitasnya PCB ini terbagi menjadi 3 jenis , yaitu.

Rigid PCB

PCB jenis Rigid ini bisa di bilang PCB yang kaku atau tidak bisa di
lenturkan atau di lipat. Pcb jenis ini sangat berguna untuk  bahan subtrat
yang kaku seperti fiberglass.

Flex PCB

Flex PCB adalah pcb yang memiliki sifat flexibel  untuk bahan
substrat nya pun terbuat dari bahan plastik yang cukup mudah di
bengkokan ,di lenturkan dan bisa di atur. Untuk jenis PCB ini mudah di
lentur kan tanpa membuatnya rusak.

16
Rigid-Flex PCB

Pcb jenis ini adalah gabungan dari Rigid PCB (Pcb kaku) dan Flex
PCB (Pcb fleksibel), Dalam penerapan nya beberapa Rigid PCB di
hubungkan oleh flex PCB. 
Seperti contohnya terdapat tiga buah Rgid PCB yang ketiganya harus
saling terhubung maka disini kita bisa gunakan flex PCB untuk
menghubungkan nya karna jika memaksakan di sambungkan dengan rigid
PCB di khawatirkan akan membuatnya rusak atau patah.
3. Keselamatan Kerja dan kesehatan kerja K3
a. Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja K3
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and
Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan
untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan
lingkungan dan situasi kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat
dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang
manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu
yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum

17
bergizi. Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan
aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan
pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan
pekerjaan secara baik. Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dari beberapa sumber buku:

 Menurut Flippo (1995), keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan
bersifat (spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-
praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui
surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain.

 Menurut Widodo (2015), kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun
lokasi proyek.

 Menurut Mathis dan Jackson (2006), keselamatan dan kesehatan


kerja (K3) adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja
yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui
pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap
pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai
dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun
perusahaan dimana mereka bekerja. 

 Menurut Ardana (2012), keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan

18
orang lain di tempat kerja atau selalu dalam keadaan selamat dan
sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien. 

 Menurut Dainur (1993), keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


adalah keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja
dengan peralatan kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan cara-cara melakukan pekerjaan tersebut. 

 Menurut Hadiningrum (2003), keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode
yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami
cidera.
rinsip-prinsip yang harus dijalankan perusahaan dalam menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebagai berikut
(Sutrisno dan Ruswandi, 2007):

b. Alat Pelindung Dalam K3

1) Sabuk dan tali Keselamatan

` Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk


membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari
posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja
untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti pada posisi

19
miring, tergantung atau memasuki rongga sempit. Sabuk
keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dan
sabuk lainnya yang digunakan bersamaan dengan beberapa alat
lainnya seperti karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.

2) Sepatu Boot

Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau
dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.
Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang
lebih maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga
ke betis dan tulang kering.

3) Sepatu Pelindung

20
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena
cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun
permukaan licin. Selain fungsi di atas, sepatu safety berkualitas juga
memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga bisa digunakan dalam
jangka waktu yang panjang. Berbagai sepatu safety tersedia sesuai
dengan kebutuhan. Ada yang antislip, antipanas, anti-bahan kimia,
anti-listrik, dll. Lihat berbagai fungsi safety shoes di sini.

4) Masker

Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ


pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-
organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga
udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih
dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator,
katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan alat pembantu
pernafasan.

21
5) Penutup telinga

telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup
telinga (ear muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari
kebisingan ataupun tekanan.

6) Sarung Tangan

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api,
suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan,
pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus
dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam,
tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas,
kain, karet dan sarung tangan safety.

22
7) Helm Keselamatan

Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk


melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam
dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa
melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun
suhu yang ekstrim. Untuk beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif
lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai
pelindung.

C. Uraian Proses Kerja

1. Alat-Alat Kerja
 Siapkan Papan PCB

Papan PCB ini di gunakan untuk menghubungkan antara satu komponen


dengan komponen lainnya.

23
 Siapkan Solder

Alat ini di kenal sebagai alat bantu dalam merakit ataupun membongkar
rangkaian elektronika terhadap rangkain yang ada pada papan PCB.

 Siapkan Timah

Timah ini berfungsi membentuk baja menjadi logam yang lebih ringan
dan mudah disesuaikan untuk keperluan industri.

 Siapkan Penyedot Timah

Penyedot timah digunakan sebagai alat bantu dalam melepaskan atau


mencabut komponen elektronik dari PCB yang telah terpatri kuat.

24
 Siapkan Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi


kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai dan menyediakan listrik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen-komponen
kelistrikan lainnya.
 Siapkan Resistor 1 ohm

Berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik di dalam


rangkain elektronika.

 Siapkan Tombol On-Off

Berfungsi untuk menyalakan dan mematikan mikroskop.

25
 Siapkan Soket Batrai

Soket batrai ini berfungsi sebagai konektor untuk menghubungkan batrai


dengan lampu dan saklar.

2. Proses Kerja
Masukan kaki lampu LED kedalam lubang yang ada pada
papan PCB, kemudian solder kaki lampu LED tersebut, lakukan
berulang kali sampai susunan lampu membentuk huruf, lakukan
terus sampai urutan huruf yang di susun membentuk nama. Setelah
selesai, berikutnya solder tembaga ke setiap kaki lampu LED sesuai
jalur positif dan negatif. Kemudian setelah selesai merakit lampu
LED di atas papan PCB, pasangkan soket batrai ke batrainya,
kemudian solder juga kabel soket ke tombol on-off, setelah itu
solder juga kabel tersebut ke kaki resistor 1 ohm yang telah di
sediakan, penyolderan dilakukan sesuia sisi postif dan negatif.

26
D. Dokumentasi Kerja

E. Hasil

27
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini,
disamping sebagai salah syarat untuk mengikuti Ujian Nasional,
penulis juga merasakan berbagai manfaat dan pengalaman yang
berharga diantaranya yaitu : kemampuan kerja, motivasi kerja,
inisiatif, kreativitas, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan
kerajinan dalam bekerja, serta produktivitas kerja.
Dengan telah tersusunnya laporan ini mudah-mudahan dapat
memberikan  pengetahuan yang lebih khusunya untuk saya sendiri
umumnya kepada semuanya.
B. Saran
Saya menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang
mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan terjadi


hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK N 1 Sumatera
Barat dengan Gilang Elektronik tempat pelaksanaan Prakerin.

2. Untuk sekolah dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang


melaksanakan Kerja Prakerin, hendaknya mempertimbangkan bidang
yang sesuai dengan  jurusan siswa, sehingga siswa dapat
mengembangkan ilmu yang dimiliki  juga dapat menambah
pengetahuan.

4. Untuk adik kelas, jangan membuang - buang waktu prakerin untuk


hal yang tidak penting terutama untuk diri sendiri umumnya untuk
semuanya.

4. Bagi toko gilang elektronik, mohon dalam bimbingannya supaya di


tingkatkan agar kami bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/cara-merangkai-lampu-led-rangkaian-seri-led-dan-
rangkaian-paralel-led/
https://www.portalbpop.com/kerajinan-barang-bekas/cara-membuat-lampu-dari-
baterai-eveready/
https://jasmerahmaroon.blogspot.com/2017/07/cara-menyolder-komponen-di-pcb-
yang.html?m=1
http://www.academia.edu/5197316/Laporan_prakerin
http://prakerinsmkn1rbt.blogspot.com/2013/02/praktek-kerja-industri-2013.html
http://beebasmerdeka.blogspot.com/2012/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-
prakerin.html
http://hubinsmktarunabhakti.wordpress.com/about/tujuan-prakerin/
http://articles-by-me.blogspot.com/2013/08/contoh-kata-pengantar-laporan-
prakerin.html
http://khomummy.blogspot.com/2014/01/contoh-laporan-praktek-kerja-
industri_8.html

29
LAMPIRAN

30

Anda mungkin juga menyukai