Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PARTISISPASI

MATA KULIAH PEMBELAJARAN IPA Di SD


(KODE MATA KULIAH PDGK 4202)
“ TUTORIAL 7 ”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ASPIANTI
NIM : 859758953
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
POKJAR : MOLAWE
MASA REGISTRASI : 20211

UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI


PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (S1 PGSD)
TAHUN 2021
MODUL 7

EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJARNYA

KEGIATAN BELAJAR 1

EVALUASI PENDIDIKAN DI SD, PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP EVALUASI.


Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), disebutkan bahwa : penilaian
(evaluasi) bertujuan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk keperluan perbaikan dan
peningkatankegiatan belajar siswa, dan untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah peningkatan
kemampuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya dari guru selama belajar tetapi juga dari apa dan
siapa (lingkungan) selama peserta didik dalam keadaan bangun (tidak tidur).
Pada tahun 1935 Ki Hadjar Dewantara menyatakan pendidikan atau pengajaran bertujuan
untuk mengembangkan, cipta, rasa, dan karsa peserta didik. Sedangkan pada tahun 1956 pakar
pendidikan B.S. Bloom dan kawan-kawannya menjabarkan lebih rinci tujuan pendidikan, yang dikenal
dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan. Rincian taksonomi inilah yang sekarang banyak dilaksanakan
di sekolah.
Dalam taksonomi tersebut terdapat 3 kawasan/daerah/ranah yaitu :
1. Ranah Kongnitif (Ranah proses berfikir)
2. Ranah afektif (Ranah sikap hidup)
3. Ranah Psikomotor (Ranah ketrampilan fisik).

Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang dapat mengembangkan ketiga ranah kongnitif,
afektif dan psikomotor. Melalui kegiatan labolatorium atau kunjungan lapangan dapat dikembangkan
kemampuan psikomotor dan afektif.
Materi (bahan) dan ranah yang harus dilatihkan berpedoman pada tujuan pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Pendidikan Nasional, No. 22 Tahun 2006. Tujuan
pendidikan yang tercantum dalam dokumen ini mencakup.
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan paduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi,
4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran sudah dicapai. Jika sudah dicapai, kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan.
Sebaliknya jika tujuan belum dicapai/dikuasai, pendidik harus berupaya untuk mencapai tujuan tersebut
dengan melaksanakan berbagai alternative pembelajaran.
Evaluasi proses sebaiknya dilakukan tertulis agar semua peserta mendapat kesempatan yang
sama mengemukakan jawaban. Namun dengan cara-cara yang diatur secara berhati-hati evaluasi
proses sekali-kali dapat dilakukan secara lisan. Pelaksanan evaluasi proses yang dilaksanakan secara
terus menerus dan berkesinambung akan meningkatkan daya serap peserta didik.
Tingkat penguasaan hasil belajar peserta didik akan lebih akurat (tepat) pengukurannya kalau
tes hasil belajar dilakukan lebih sering.
KEGIATAN BELAJAR 2

EVALUASI PROSES BELAJAR IPA DI SD

A. TUJUAN EVALUASI PROSES BELAJAR IPA DI SD


Didalam KTSP tercantum bahwa tujuan mata pelajaran IPA di sd adalah :
1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam
sekitarnya.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di
lingkungan sekitarnya.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan
mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga mempunyai kesadaran
dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kongnitif, afektif dan psikomotor.
Penilaian proses pembelajaran yang bersifat kongnitif dilaksanakan dengan lisan atau tertulis dalam
bentuk pertanyaan esai objektif, atau bentuk tes objektif. Penilaian yang menyangkut proses
pembelajaran pengembangan psikomotor dan afektif biasanya dilaksanakan melalui observasi. Hasil
penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran bukan untuk menentukan nilai
peserta didik.
B. Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
Alat evaluasi proses pembelajaran IPA ysng diperlukan terdiri dari
1. alat evaluasi yang mengukur kognitif
2. alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani dan
3. alat evaluasi untuk mengukur kemampuan ketrampilan. Terdiri dari
4. Ketrampilan menggunakan tangan
5. Ketrampilan menggunakan indra penglihatan
6. Ketrampilan menggunakan indra pengecap
7. Ketrampilan menggunakan indra pencium
KEGIATAN BELAJAR 3
EVALUASI HASIL BELAJAR IPA DI SD

Setelah mengikuti proses pembelajaran yang selalu di evaluasi proses pelaksanaannya,


bilamana hasil evaluasi kurang baik berarti proses pembelajarannya kurang baik, maka guru langsung
mengadakan perbaikan hingga hasil evaluasi menjadi baik.
Untuk mengukur kemampuan berfikir (kongnitif, C), kemampuan ketrampilan (psikomotor, P),
dan kualitas kepribadian (afektif, A) maka diperlukan alat yang dapat dipercaya yaitu yang memiliki :
1. Validitas (ketepatan,kesahihan) yang tinggi
2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajarai
3. daya pembeda yang minimal cukup
4. objektivitasnya tinggi, dan
5. reliabilitas (ketepatan) yang tinggi.
Pengembangan ketrampilan di laboratorium adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kegiatan kongnitif dan menjadi tanggung jawab guru IPA untuk melaksanakannya.

Pengembangan kualitas kepribadian menjadi tanggung jawab semua pihak di sekolah (guru,
kepala sekolah dan tenaga administrasi) oleh sebab itu pengukuran hasil pembinaan peningkatan
kualitas ini dinilai satu kali dalam satu periode, akhir catur wulan dan akhir tahun. Kualitas kepribadian
(nilainya) tidak mungkin digolongkan dengan kemampuan kongnitif ataupun kemapuan ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai