Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI

Nama : Nazala Haafizhaat


NPM : 21430026
Kelas : I / Kelas B

PERTANYAAN
 Anda hendak membuka usaha yang bergerak di bidang perdagangan mainan
impor. Apa bentuk usaha yang anda pilih? Berikan alasannya, dan kaitkan
dengan masalah perpajakan dan resiko kepailitan
PEMBAHASAN
Jika saya anak membuka usaha di bidang perdagangan impor, saya mungkin akan mengambil
bentuk usaha berbentuk CV yang bergerak di bidang Merchandising. Yang kemudian
bergerak dan fitanggung jawabi oleh seluruh anggota sehingga seluruh bagian mulai dari
pendiri, pengawas barang hingga sampai ke distributor dapat bekerja sama.
Contoh mainan yang saya ambil adalah merk BT21. Dengan merk dagang dan profit
keuntungan yang cukup besar di luar Indonesia, apabila saya membuka usaha untuk
menyalurkan barang mainan merk tersebut bisa dilihat dari keuntungan juga yang masih di
angka tinggi sehingga dapat meningkatkan angka perekonomian daerah juga.
Dengan modal usaha di angka kecil dahulu, bekisar antara 50 – 500 juta. Dengan perjanjian
hukum dagang yang ada, dan permintaan konsumen juga. Saya dapat memulia usaha ini.
Dilihat dari produk barang dan merk dari perusahaan besar Korea Selatan, saya rasa dengan
usaha saya ini dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk memiliki boneka tersebut.
Pengaruh dari arus budaya Korea Selatan (Hallyu) yang semakin besar di global, membuat
peminat barang barang yang berbau Korea semakin memingkat dan membuat saya yakin
untuk megambil langkah ini selain untuk keuntungan pribadi juga dapat menyediakan
lapangan kerja untuk masyarakat sekitar
Dengan mengadakan perjanjian pembelian barang dengan perusahaan produsen. Barang yang
sesuai permintaan dan jumlahnya kemudian dikirim ke Indonesia, promosi dan penjualan
akan ditingkatkan lebih lagi jadi tidak hanya menggunakan sistem pre-order, lalu keuntungan
akan peroleh. Untuk keuntungan akan di miliki saya setelah barang sampai di Indonesia
Pembagian untung dengan perusahaan juga sebelumnya telah di bicarakan dalam perjanjian,
missal dengan keuntungan 30% perusahaan produsen dan 70% di,iliki saya. Setelah barang
masuk ke Indonesia semuanya menjadi hak milik saya, termasuk kerugian.
Pajak yang berlaku pada barang ini juga termasuk dalam 70% keuntungan yang saya peroleh.
Semisal pajak dari bea cukai adalah 17,5% sedangkan keuntungan saya adalah mencapai 15
juta perbulan.
 15.000.000 x 17,5% = 1. 125.000
Maka berarti pada saat sampai di bea cukai Indonesia, saya harus memebayar sejumlah itu
kepada bea cukai, bukan biaya dari produsen barang tersebut. Dengan keuntungan > 10 juta
perbulan saya masih bisa mendapat profit untuk menyediakan barang yang sama a tau inovasi
barang lain dari perusahaan yang sama yang bekerja sama. Namun tidak hanya itu saja untuk
pajak, ada pajak lain dari merk ini. Karena berasal dari Korea Selatang yang mata uangnya
Won , sedangkan Indonesia Ruipah. Memiliki kurs nilai tukar sebesar 1 won = 12 rupiah.
Keuntungan yang saya peoleh ini juga akan d ikenai pajak karna perbedaan kurs mata uang
barang, besarnya pajak juga menyesuaikan barang dagang mulai dari 5-20%
Dan untuk menghindari adanya kepilitan atau bangkrut, saya telah menyebutkan adanya
sistem pre- order. Jadi saya menyediakan barang sesuai data permintaan konsumen, baru
kemudian barang akan sampai ke konsumen sesuai pesanan masing – masing. Adapun
rintangan dan hambatan yang memperbesar peluang pailitan ini. Seperti konsumen menolak
tiba tiba atau konsumen merasa tidak puas sehingga tidak mau membayar harga barang sesuai
harga jual. Adapun begitu, solusi yang saya lakukan adalah banting harga barang, tidak
terlalu rendah dari harga saya membeli namun saya masih bisa memiliki keuntungan barang.
Yang kemudian akan saya gunakan untuk pembelian barang berikutnya mengikuti sistem dan
permintaan konsumen
Namun ada kalanya saya kekurangan dana dalam menyuplai permintaan konsumen, jadi
mengharuskan saya “meminjam dana” atau berhutang dari perusahaan produksi, sehingga
barang sampai lebih dulu di Indonesia kemudian keuntungan pernjualan saya bagi ke
perusahaan yang saya pinjam. Besar uang yang saya kebalikan juga harus sesuai dengan uang
yang saya pinjam di awal, karena pembagian keuntungan perusahaan sejumlah 30% dan tidak
bisa di ganggu gugat sesuai perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai