Anda di halaman 1dari 57

Manajemen Berbasis Sekolah

Inovasi
Pendidikan
di Masa Pandemi
Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi
©2020 Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Manajemen Berbasis Sekolah

Inovasi
Pengarah:
Purwadi Sutanto (Direktur Sekolah Menengah Atas)

Pendidikan
Penanggungjawab:
Dhany Hamiddan Khoir

Tim Penulis:
Yeni Heryani
Mantasia di Masa Pandemi
Basuni

Tim Editor:
Windu Astuti
Untung Wismoyo
Dyah Permatasari
Akhmad Supriyatna

Kontributor:
Abdul Fatah, Abdul Rokhim, Abu Yazid, Ade Gunawan, Agus Purwanto, Ahmad
Suryadi Nomi, Asep Jamal Nurarifin, Ayi Mustofa, Ayudya Parama Dewi, Bambang
Aryan Soekisno, Bambang Sutoyo, Desi Purnama Sari, Dian Pangarso, Fajar
Haryadi, Firstyan Ariful Rizal, Fitriana Suryaningrum, Kukuh Pramono, Lulus Tri
Wahyuni, Martelia Puspa, Mulyana, Muntianah, Mutia, Niswatin, Ratna Budiarti,
Satiri, Setyowati, Soripada Harahap, Sri Haristiani Yuniastuti, Sudirman, Supiana,
Suyanto, Tri Suharnowo, Yuliani, Yusuf Sulaeman, Zainal Abidin
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Diterbitkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Jl. RS Fatmawati Cipete Jakarta Selatan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Telp: 021-75911532 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.sma.kemdikbud.go.id 2020

iv v
KATA PENGANTAR

PURWADI SUTANTO
Direktur SMA

S ituasi pandemi merupakan situasi yang tidak biasa. Aktivitas


kehidupan manusia mengalami perubahan yang sa­
drastis. Hal ini berdampak pada dunia pendidikan. Layanan
ngat

pendidikan pun tidak dapat dilakukan dengan cara-cara yang


biasa. Bukan hanya dalam pembelajaran, pandemi menyebabkan
layanan pendidikan secara keseluruhan harus dilakukan dengan
cara berbeda dan tidak biasa.
Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu melakukan inovasi
terhadap layanan pendidikan secara menyeluruh. Mulai dari
aspek suasana belajar yang berbeda, proses pembelajaran yang
berbeda, serta tata kelola yang berbeda. Semua itu menuntut
manajemen pengelolaan yang berbeda dan membutuhkan
beragam inovasi.
Manajemen pendidikan di masa pandemi membutuhkan inovasi
dan kreativitas untuk dapat memberikan variasi layanan
pendidikan kepada peserta didik agar proses pendidikan
tetap dapat berjalan secara optimal. Dengan demikian, prinsip
manajemen berbasis sekolah menjadi pijakan yang kuat bagi
satuan pendidik­an dalam memberikan layanan pendidikan di
masa pandemi secara optimal.
Selamat membaca!

vi vii
DAFTAR ISI BAGIAN 3.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI &
KEBIASAAN BARU...................................................................................... 37
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
A. FAKTOR PENTING PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI.... 38
DAFTAR ISI.................................................................................................. viii
1. Faktor Kurikulum.................................................................... 39

BAGIAN 1. 2. Faktor Sumber Daya Manusia............................................... 39


PENDAHULUAN: KONDISI YANG TIDAK BIASA........................... 1 3. Faktor Tantangan Inovasi dan Implementasi..................... 41

A. TUNTUTAN ADAPTASI DAN INOVASI .................................. 3 4. Faktor Sarana dan Prasarana.................................................. 41

B. PERUBAHAN YANG DIPERCEPAT............................................ 5 B. PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI ....... 42


1. Kenali Kondisi yang Terjadi .................................................. 43
BAGIAN 2. 2. Identifikasi Kondisi Peserta didik, Orang Tua, Guru dan
PANDEMI MENDORONG PERUBAHAN PENDIDIKAN................. 9 Sekolah....................................................................................... 43
A. PANDEMI COVID-19..................................................................... 10 3. Daftar Kebutuhan .................................................................... 46
1. Penyakit dan Gejala Covid-19................................................ 16 4. Rancang Bersama Proses Pendidikan yang Akan
2. Pencegahan................................................................................ 20 Dilakukan.................................................................................. 46
5. Implementasi Proses Pendidikan Konsisten di
B. PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI.......................................... 22 Semua Aspek ............................................................................ 47
1. Pembelajaran Jarak Jauh ........................................................ 23 6. Evaluasi, Tindak Lanjut dan Pengembangan...................... 47
2. Optimalisasi Layanan Berbasis Digital ................................ 25
3. Revitalisasi Ruang Belajar ...................................................... 26
4. Sanitasi Sekolah Hal Utama .................................................. 27
5. Pergeseran Konten Pembelajaran ......................................... 31
6. Pergeseran Pengalaman Belajar............................................. 33

viii ix
BAGIAN 4. BAGIAN 6
INOVASI PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MASA PENUTUP: PERLU ADAPTABILITAS .................................................. 91
PANDEMI........................................................................................................ 49
REFERENSI .................................................................................................... 96
A. PENGELOLAAN PENDIDIKAN................................................. 50
1. Suasana Belajar......................................................................... 50
2. Proses Pembelajaran di Masa Pandemi................................ 52
3. Tata Kelola Pendidikan........................................................... 52

B. INOVASI MODEL PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI


MASA PANDEMI............................................................................ 56
1. Pengelolaan Daring, Luring, dan Blended............................ 57
2. Pengelolaan Berbasis Aktivitas Kehidupan Nyata............ 62
3. Pengelolaan Berbasis Projek (Project Based Learning)......... 65

BAGIAN 5.
SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI... 69

A. SARANA, PRASARANA DAN APLIKASI ............................... 70


1. Sarana Prasarana Pembelajaran dari Rumah ..................... 70
2. Sarana Prasarana Pembelajaran Masa Kebiasaan Baru..... 72
3. Aplikasi Pembelajaran............................................................. 74

B. LAYANAN SUMBER BELAJAR DIGITAL ............................... 79

C. PERPUSTAKAAN DIGITAL ........................................................ 84

D. LAYANAN LABORATORIUM DIGITAL ................................. 85

x xi
Bagian 1

Pendahuluan
Kondisi yang Tidak Biasa

xii MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 1
P erubahan adalah keniscayaan. Tak ada yang kekal, selain
perubahan itu sendiri. Inilah prinsip realitas yang kita hadapi
di dunia ini. Pada kenyataannya zaman memang terus berubah.
diwarnai dengan hadirnya kendaraan bertenaga listrik yang
ramah lingkungan.
Di era Revolusi Industri 4.0, perubahan di berbagai sektor
Era yang terjadi saat ini merupakan perkembangan dari za­man-
kehidupan bahkan makin terasa. Tidak sekadar dalam bidang
zaman sebelumnya. Dari zaman perburuan, pertanian, zaman
teknologi informasi, tetapi juga sektor lainnya. Kemajuan
industri, dan era teknologi informasi. Bahkan kemajuan dunia
teknologi manu­ faktur sudah masuk pada tren otomasi dan
teknologi informasi kini memunculkan zaman baru yang disebut
pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-phisic,
sebagai era revolusi industri tahap ke-4 atau populer dengan
internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.
julukan Revolusi Industri 4.0.
Imbasnya, lahirnya tek­nologi digital di era Revolusi Industri 4.0
Itulah realita yang harus kita hadapi. Berbagai bidang kehidupan ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia di muka
terus berevolusi sesuai dengan zamannya. Sebagai contoh, dalam bumi ini.
berkomunikasi sejak zaman dahulu manusia telah menciptakan
berbagai alat pendukung untuk mempermudah berkomunikasi. A. TUNTUTAN ADAPTASI DAN INOVASI
Mulai dari merpati pos, telegram, telepon rumah, telepon seluler
Perkembangan dan zaman yang terus berubah, adalah realita
analog, hingga gadget dengan dukungan teknologi informasi
yang kita hadapi saat ini. Realita yang harus disikapi dengan
dan komunikasi modern. Berkembangnya dunia digital bahkan
bijak karena kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan bahkan
tak hanya membuat alat komunikasi makin canggih tetapi juga
bisa memenangi “pertarungan” dalam menghadapi perubahan
mengubah pola komunikasi dan peradaban manusia.
yang terjadi. Tidak cukup dengan adaptasi, kita juga dituntut
Pun demikian yang terjadi dalam bidang transportasi yang untuk berkreasi dan inovasi di tengah perubahan yang terjadi.
menjadi salah satu penunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-
Adaptasi menyikapi perubahan tentu tidak lantas diartikan harus
hari. Sarana transportasi mengalami kemajuan yang pesat. Jika
melakukan sesuatu yang benar-benar baru, tetapi bisa cukup
dulu dibantu dengan pemanfaatan tenaga hewan, perkembangan
dengan cara yang baru. Artinya, dalam beradaptasi sebagai
transportasi setelah era industrialisasi berjalan dengan sangat
perwujudan cara menyikapi perubahan harus dilakukan dengan
cepat. Mulai dari penerapan mesin uap untuk angkutan kereta
berpikir kreatif dan inovatif.
api dan kapal laut, kemudian mesin berbahan bakar minyak.
Perkembangan selanjutnya di bidang transportasi adalah dengan Kemampuan tersebut akan didapat manakala kita memiliki sikap
dikembangkannya mesin turbin gas, kemudian menjadi turbo jet adaptif terhadap perubahan yang terjadi yang dibarengi dengan
yang digunakan pada pesawat terbang. Kini dunia transportasi sikap terbuka. Tidak menyangkal dan semestinya memang tidak

2 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 3
menutup diri untuk mencoba hal baru (inovasi) untuk menyikapi Ki Hajar Dewantara, bahwa manajemen perubahan dalam
perubahan. Dengan kata lain, hal mendasar yang juga harus pendidikan sejatinya harus terus berubah sebagai bentuk
diubah adalah pola pikir atau mindset. Semakin terbuka mindset adaptasi perubahan zaman.
seseorang, perubahan apa pun yang ia hadapi, ia akan siap dan Manajemen perubahan tersebut menjadi substansi penting dan
bahkan mampu mengatasinya. menjadi fitrah yang dihadapi manusia. Karena itu, perubahan
Sebagai sebuah siklus, kita tentu saja tidak akan mampu dalam dunia pendidikan juga menjadi hal fundamental yang
menghindari perubahan di berbagai aspek kehidupan. Demikian harus diperhatikan para pemangku kepentingan.
juga dengan dunia pendidikan, tuntutan perubahan menjadi Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam perubahan
dinamika yang pasti adanya. Namun faktanya, sekolah belum di dunia pendidikan. Di antaranya tidak terlepas dari faktor
banyak melakukan perubahan mendasar. Pola pembelajaran peserta didik. Perlu diperhatikan, misalnya, ada dua kodrat yang
klasikal, misalnya, dari zaman dahulu hingga kini masih sama, melekat pada diri peserta didik, yakni kodrat alam dan kodrat
dengan karakteristik sebagai berikut: zaman. Kodrat alam merupakan tempat masyarakat berada yang
• Lingkungan sekolah dianggap tidak menjadi faktor penting sangat mempengaruhi bagaimana kebudayaan dibentuk dan apa
keberhasilan pendidikan; perubahan yang harus dilakukan serta dibutuhkan. Sementara
kodrat zaman, meskipun alamnya sama tapi zaman yang terjadi
• Guru lebih banyak menjalankan metode ceramah dalam
pasti berbeda dan ini akan menuntut konsekuensi perubahan
pembelajaran;
yang berbeda pula.
• Frame sekolah dan para guru tentang belajar masih sama,
bahwa belajar itu di kelas; B. PERUBAHAN YANG DIPERCEPAT
• Orientasi pembelajaran lebih kepada materi ajar. Perubahan yang dihadapi manusia tidak selalu terjadi secara
gradual, kadang perubahan terjadi ke arah yang tidak diduga
Dengan demikian, selintas saja kita dapat melihat bahwa belum
sebelumnya. Zaman memang mengisyaratkan era yang disebut
terjadi proses kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran untuk
sebagai VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity),
mengikuti perkembangan zaman.
sebuah tatanan kehidupan yang tidak menentu. Ditambah
Jadi, ketika banyak aspek di kehidupan berubah sesuai dengan lagi perubahan dapat terjadi karena hal yang sama sekali tidak
zamannya, dunia pendidikan kita seakan stagnan. Inilah yang terbayangkan sebelumnya. Salah satunya adalah pandemi yang
seja-tinya sejak dahulu diingatkan tokoh pendidikan bangsa melanda dunia di awal tahun 2020.

4 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 5
Konteks urgensi pendidikan dalam menyikapi perubahan saat dan warga sekolah lainnya. Berbagai adaptasi dan penyesuaian
ini menemukan momentum penting ketika dunia dilanda wabah pembelajaran pun ditempuh. Karena bagaimana pun kondisi
pandemi penyakit yang disebut sebagai Covid-19 (Corona Virus yang terjadi, pendidik­
an bagi anak-anak negeri tidak boleh
Disease 2019). Pandemi ini memaksa seluruh aktivitas warga terhenti karena pandemi.
du­nia, juga bangsa Indonesia, harus beradaptasi dalam pola Adaptasi dan penyesuaian di masa pandemi, satuan pendidikan
kehidup­ an baru untuk mencegah penyebaran Covid-19, tak memiliki peran kunci dalam menjalankan proses pembelajaran.
terke­cuali dunia pendidikan. Perubahan yang menjadi proses alamiah yang dihadapi satuan
Penyakit Covid-19 terjadi akibat penularan cepat virus corona pendidikan, menjadi wajib dilakukan dan bahkan “dipercepat”
jenis SARS-Cov2 dari orang ke orang melalui percikan air liur karena mewabahnya virus corona.
(droplets) yang terjadi ketika berbicara, bersin, atau penularan Kondisi yang sama sekali di luar prediksi ini membuat tantangan
secara tidak langsung dari benda-benda yang terpercik droplets di dunia pendidikan menjadi tidak mudah. Semua menjadi hal
pasien yang terserang covid-19. Upaya pencegahan yang yang baru. Bukan hanya adaptasi, perubahan signifikan harus
dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi kontak jarak dilakukan untuk menghadapi pandemi. Perbedaan yang terjadi
dekat antarorang, membiasakan menjaga kebersihan seperti secara drastis ini mempercepat perubahan dalam layanan
mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker dalam pendidikan.
keseharian. Mengurangi pertemuan antarorang memberi dampak
luas. Aktivitas berkerumun di pasar, restoran, kegiatan kantor, Di saat inilah, nyata bahwa kodrat alam dan kodrat zaman
aktivitas ekonomi, dan juga bersekolah menjadi aktivitas yang tengah bekerja. Dunia pendidkan harus berubah ketika alam
riskan terjadi penularan. Oleh karena itu, bagaimana aktivitas dengan adanya wabah dan zaman yang menuntut kita mampu
tetap berjalan dengan menjaga jarak, bahkan semua orang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
didorong tetap di rumah. komunikasi. Keduanya menjadi satu paket yang bukan lagi pilihan,
tetapi wajib dilakukan agar kita tetap mampu menjalankan tugas
Dalam menyikapi pandemi, Kemendikbud mengambil kebijakan untuk mengembangkan pendidikan. Dengan demikian pendidik­
yang mendorong seluruh satuan pendidikan melaksanakan an anak-anak bangsa tetap bisa berjalan. Sekolah dan para guru
“Belajar dari Rumah”. Peserta didik tidak lagi belajar bersama- dituntut untuk mampu menjalankan proses pembelajaran. Tidak
sama di ruang kelas, melainkan tetap berada di rumah. Kendati ada alasan, meski wabah melanda dunia. n
demikian proses pembelajaran harus tetap berjalan.
Prioritas langkah ini tentu saja demi keselamatan peserta didik

6 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 7
Bagian 2

Pandemi
Mendorong Perubahan
Pendidikan

8 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 9
W abah pandemi Covid-19 telah menyerang seluruh aspek Coronavirus, yang secara lebih spesifik disebut sebagai SARS-
kehidupan manusia di awal tahun 2020. Tidak terkecuali CoV2. Virus ini merupakan strain baru dari keluarga besar
bidang pendidikan. Di Indonesia, menyikapi wabah yang virus corona, sejenis dengan virus yang menimbulkan wabah
penyebarannya cukup ganas ini, pemerintah melalui Kementerian sebelumnya, yakni SARS dan MERS. SARS adalah penyakit
Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah tegas dengan pernafasan akut (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang terjadi
meluncurkan program Belajar Dari Rumah. Peserta didik, guru, pada tahun 2002. Sedangkan MERS adalah Middle East Respiratory
dan tenaga kependidikan yang semula melakukan aktivitas Syndrome, penyakit sejenis yang muncul di Timur Tengah pada
pembelajaran bersama di sekolah, kini pembelajaran dilakukan 2012.
dari rumah masing-masing. Virus ini masuk ke dalam sel dalam saluran pernafasan manusia.
Kebijakan ini tentu berdampak pada aktivitas warga sekolah. Karena tidak memiliki ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap,
Pembelajaran dialihkan ke rumah, melalui berbagai proses. virus tidak dikelompokkan sebagai makhluk hidup. Akan tetapi,
Peserta didik dan para guru pun berbenah, beradaptasi sekaligus virus sendiri me­rupakan kode genetik yang dapat direplikasi sel.
dituntut mengembangkan inovasi agar mutu pembelajaran tetap Oleh karena itu, ketika virus masuk ke dalam sel, kemudian sel
tercapai meski tidak melaku pembelajaran tatap muka. Di lain membaca kode genetik virus dan memperbanyak kode genetik
pihak, pemanfaatan dan juga penguasaan teknologi informasi tersebut. Kondisi demikian menimbulkan gangguan pada
dan komunikasi juga menjadi keharusan. kesehatan manusia. Gejalanya mirip flu.

Perubahan cepat dan kondisi yang benar-benar baru ini tentu Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 12 Februari
menimbulkan beragam tantangan. Untuk menyelami apa yang 2020 di Jenewa, Swis, mengumumkan nama resmi penyakit
terjadi dan apa yang dilakukan dunia pendidikan, berikut yang ditimbulkannya sebagai Covid-19, sebagai akronim dari
uraiannya. kata Corona Virus Disease. Angka 2019 menunjukkan tahun
awal kemun­culannya. Untuk menguatkan pemahaman tentang
A. PANDEMI COVID-19 pandemi Covid-19, berbagai terminologi dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Pada awal tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) menerima laporan resmi muncul­nya wabah Se­perti dijelaskan dalam laman WHO dan Kementerian Kesehatan
pneumonia di Kota Wuhan, Tiongkok. Wabah ini terjadi karena Republik Indonesia, penyebab Covid-19 merupakan jenis baru
penyakit yang telah diidentifikasi sejak tahun sebelumnya. virus corona yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit flu biasa hingga
Wabah ini disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Novel penyakit pernapasan serius.

10 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 11
Peta Sebaran
COVID-19 Dunia

4
7

5
8
6
Kasus Terkonfirmasi
1
COVID-19
2
1. Amerika Serikat 11.972.556

2. India 9.139.865
10
3. Brazil 6.052.786

21 4. Rusia 2.114.502
3 5. Prancis 2.102.510

6. Spanyol 1.556.730

7. Inggris 1.512.049
9 8. Italy 1.408.868

9. Argentina 1.366.182

10. Columbia 1.240.493

21. Indonesia 497.668

Sumber : World Health Organization


Data per tanggal 23 November 2020, 17.02 GMT+1

12 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 13
­

Istilah dalam Karantina

Pandemi Covid-19
(untuk yang sehat)

Mengendalikan
penyebaran penyakit
dengan membatasi
perpindah­an orang .
Klaster Mencegah perpindahan
Virus Corona Sistem yang penyakit ke orang yang
(Coronavirus) digunakan untuk sehat.
adalah keluarga besar mengkategorikan dari
virus yang dapat mana asal penyebaran Work From
virus itu terjadi.
menyebabkan penyakit Home (WFH)
pada hewan atau APD Lockdown Bekerja dari rumah
manusia. ODP Alat pelindung diri Mengunci masuk keluar
Orang dalam dari suatu wilayah/ Hand Sanitizer
SARS-CoV-2 pantauan Face Shield daerah/negara.
Adalah nama virus yang Cairan pembersih tangan
Alat penutup muka yang tidaik memerlukan
menyebabkan penyakit OTG dari bahan tembus air untuk membilasnya.
Covid-19 KLB pandang yang dapat Social Distancing
Orang tanpa gejala Singkatan dari menutup wajah Menjauhi segala bentuk Fasyankes
Covid-19 Kejadian Luar Biasa. secara keseluruhan. perkumpulan, menjaga
Adalah nama penyakit PDP Adalah timbulnya jarak antarmanusia, Kependekan dari
atau meningkatnya menghindari berbagai Fasilitas Pelayanan
yang disebabkan oleh Pasien dalam
kejadian kesakitan Hazmat Suit pertemuan yang Kesehatan. Adalah
virus corona jenis SARS- Pengawasan Alat pelindung diri suatu alat dan tempat
CoV-2 atau kematian yang melibatkan banyak
bermakna secara yang kerap dipakai orang. yang digunakan untuk
Suspek epidemiologi pada para petugas medis menyelengga­rakan
Epidemi suatu daerah dalam dan dokter yang upaya pelayanan
Penyebaran penyakit Diduga terkena kurun waktu tertentu merawat pasien. Isolasi kesehatan.
secara cepat dengan virus karena sudah dan merupakan Umumnya mereka (untuk yang sakit)
jumlah terjangkit menunjukkan gejala keadaan yang dapat menggunakan Mengendalikan
banyak dan tidak dan pernah berkontak menjurus kepada pelengkap berupa penyebaran penyakit Masker N95
normal. Penyebaran di atau bertemu dengan terjadinya wabah. kacamata atau dengan membatasi Merupakan jenis
satu wilayah. orang yang positif sarung tangan. perpindahan orang . masker anti-polusi yang
Covid-19 Pakaian ini dinilai
Local dapat melindungi
Mencegah perpindahan biasa dipakai untuk
Pandemi Transmission penyakit ke orang yang melindungi dari asap
Positif diri dari paparan sehat. atau kabut. Masker ini
Penyebaran penyakit Pasien tertular di virus apapun. dapat menyaring polutan
dengan cepat secara Dinyatakan menderita wilayah di mana
penyakit setelah atau partikel halus
global. kasus ditemukan. hingga 95%.
melalui cek lab atau
pemeriksaan lain.

14 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 15
1. Penyakit dan Gejala Covid-19
Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi Covid-19 bisa
menyebabkan gejala seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk,
dan demam. Beberapa orang mungkin akan menderita
sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan
bernafas. Bagi orang yang berusia lanjut dan orang-orang
dengan kondisi gangguan medis seperti, diabetes dan
penyakit jantung, atau orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah, biasanya rentan sakit parah dan dapat
memicu kematian. Gejala Covid-19 secara lengkap dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
Masa inkubasi virus ini belum diketahui pasti. Namun, jika
merujuk data kasus penyakit akibat coronavirus sebelumnya,
seperti MERS dan SARS, masa inkubasi Covid-19 rata-rata
gejala akan timbul pada hari ke 2 s.d.14 setelah virus pertama
masuk ke dalam tubuh.
Sepanjang tahun 2020, pandemi Covid-19 masih melanda
seluruh negara di dunia. Berbagai upaya dikembangkan
ba­nyak negara untuk menemukan obat untuk mengobati
pasien yang terkena Covid-19. Selain obat, yang juga terus
dikembangkan oleh banyak negara adalah vaksin untuk
mence­gah serangan virus pada manusia. Indonesia tak
ketinggalan mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk
mengatasi penyebaran Covid-19.
Covid-19 adalah penyakit yang menular melalui droplets
atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin, kontak Sumber: Kemenkes
pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, menyentuh Gambar 2.2. Informasi tentang Covid-19

16 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 17
benda atau permukaan yang terdapat virus kemudian Selama ini terdapat sejumlah test untuk menguatkan indikasi
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci seseorang terkena Covid-19, yakni:
ta­ngan.
• Rapid Test Antibodi
Gejala awal infeksi virus corona bisa menyerupai gejala flu, Rapid test adalah metode untuk mendeteksi antibodi,
yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk
sakit kepala. Namun secara umum, ada tiga gejala yang bisa me­lawan virus Corona. Sampel yang diperiksa adalah
menandai seseorang terinfeksi virus Covid-19, yaitu: darah. Antibodi ini akan terbentuk oleh metabolisma
1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius); tubuh tatkala terserang virus Corona. Ketika terdeteksi
antibodi ini, maka terdapat indikasi kuat bahwa orang
2. Batuk kering; tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus
3. Sesak napas; Corona. Deteksi keberadaan antibodi disebut sebagai
“Reaktif”.
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi
virus Corona meskipun lebih jarang, yaitu: Akan tetapi, pembentukan antibodi manusia memerlukan
waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Oleh karena
• Diare; itu akurasi test ini masih terbilang rendah. Oleh karena
• Sakit kepala; itu, seseorang yang reaktif harus dilanjutkan dengan tes
lanjutan untuk memastikan.
• Konjungtivitis;
• Rapid Test Antigen
• Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau; Selain rapid test untuk antibodi, baru-baru ini juga dibuat
rapid test untuk mendeteksi antigen atau protein yang
• Ruam di kulit.
membentuk badan virus penyebab Covid-19 atau SARS-
Gejala-gejala Covid-19 ini umumnya muncul dalam kurun CoV-2. Kalau terdeteksi ada antigen pembentuk badan
waktu 14 hari setelah penderita terpapar virus. Sebagian virus SARS-CoV-2 besar kemungkinan orang tersebut
pasien yang terinfeksi bisa mengalami penurunan oksigen terpapar virus. Hanya saja, umumnya efektif apabila
tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. orang tersebut terpapar virus dalam jumlah besar.
Perlu pemeriksaan yang teliti untuk memastikan apakah Sedangkan yang terpapar virus dalam jumlah sedikit
gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Covid-19. kerap tidak terdeteksi.

18 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 19
• PCR Test Berdasarkan prinsip tersebut, setiap orang dituntut kebiasaan
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif baru sebagai berikut:
terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air
polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini secara mengalir selama 20 detik hingga bersih;
langsung mendeteksi keberadaan virus Corona, bukan
melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. Sampel • Selalu mengenakan masker;
diambil dengan cara swab dari bagian nasofaring dan • Senantiasa menjaga jarak dan menghindari kerumunan;
atau orofarings dengan alat semacam cotton bud.
• Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat
2. Pencegahan tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci;
Pencegahan dari penyakit Covid-19 dapat dilakukan dengan • Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk
prinsip sebagai berikut: de­ngan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan
hingga bersih;
• Mencegah kontak dengan banyak orang. Dapat dilakukan
dengan bekerja, belajar, beribadah di rumah, selalu • Menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan
menjaga jarak, menghindari berjabat tangan atau kontak orang yang sakit;
fisik lainnya;
• Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang
• Melindungi diri dari penularan Covid-19. Dapat sering digunakan;
dilakukan dengan memakai masker, face shield, dan atau
pakaian tertutup; • Tidak keluar rumah kecuali dalam kondisi penting;

• Menjaga kebersihan tangan dengan selalu mencuci • Ikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.
tangan pakai sabun dan atau hand sanitizer; Peristiwa besar yang melanda dunia ini mengubah kebiasaan
baru setiap orang untuk berperilaku mencegah Covid-19.
• Menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh,
Dunia dituntut untuk menerapkan kebiasaan baru untuk
dengan menjalani kehidupan yang sehat, berolahraga,
menghindari meluasnya pandemi yang mengancam
dan tidur teratur dan cukup;
kelangsungan peradaban manusia. Perilaku baru ini
• Mengonsumsi makanan sehat dimasak dengan benar; menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Bukan hanya

20 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 21
menerapkan kebiasaan baru, melainkan juga melakukan
Dalam Menggunakan jaringan
aktivitas pendidikan dengan tuntutan kompetensi baru dan digital baik itu syncronus
Jaringan
pengalaman belajar baru. ( Daring) maupun unsyncronus

Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Indonesia juga


Pembela-
mengembangkan vaksin. Vaksin adalah bentuk upaya jaran Jarak
pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Jauh

Langkah pencegahan ini dilakukan agar masyarakat tidak


terpapar penyakit dahulu untuk menumbuhkan kekebalan Luar Modul cetak dan
Jaringan
tubuh atau imunitas. (Luring) variasinya
Platform digital
Pemerintah mengadakan vaksin Covid-19 dengan
mengembangkan sendiri Vaksin Merah Putih yang dilakukan
Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, dan kerja sama Gambar 2.3. Pembelajaran Jarak Jauh
dengan negara-negara yang sedang mengembangkan vaksin.
Pemerintah dalam pengembangan dan pengadaannya pun
sesuai pedoman dan saran Badan Kesehatan Dunia atau 1. Pembelajaran Jarak Jauh
World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat Kebijakan Belajar dari Rumah yang ditempuh Kemendikbud
dan Makanan (BPOM), para ahli serta para ulama dan umara sebagai langkah memprioritaskan keselamatan warga sekolah
termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). dari terpapar wabah Covid-19, berdampak pada pembelajaran
yang tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka langsung di
B. PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI sekolah. Tidak ada pilihan lain selain melaksanakan sistem
Situasi pandemi juga memuncukan beragam perubahan dalam pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
dunia pendidikan. Perubahan yang menjadi wujud adaptasi PJJ mengakomodasi pembelajaran dengan keterbatasan
sekaligus respons atas kondisi yang terjadi akibat pandemik. kondisi peserta didik dan guru yang berada di tempat yang
Perubahan dunia pendidikan di masa pandemi antara lain: berbeda. Secara tradisional, PJJ dapat dilakukan dengan sistem
modul cetak, atau dengan penugasan mandiri, baik tugas
mandiri terstruktur maupun tidak terstruktur. Model PJJ ini
telah lama diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya

22 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 23
di Universitas Terbuka. Model PJJ dengan cara membagikan pada waktu bersamaan (syncronus), atau materi ajar yang
buku, modul dan materi pelajaran, penugasan terstruktur telah terstruktur rapi di dunia maya dapat diakses oleh
kepada peserta didik, pembelajaran berbasis projek (project pendidik dan peserta didik dalam waktu sesuai ketersediaan
based), dan pembelajaran berbasis masalah (problem based), luang mereka (unsyncronus).
kemudian peserta didik diminta belajar dan mengerjakan
Selain pola luring dan daring, PJJ juga dapat dilaksanakan
soal di rumah. Di lain hari, hasil pekerjaan rumah dari peserta
melalui penggabungan dari sistem luring dan daring
didik diperiksa oleh guru. Pola ini bisa disebut dengan istilah
(blended). Blended learning dapat dilakukan secara individual,
pembelajaran luar jaringan (luring).
mi­salnya anak melakukan PJJ secara daring dan luring secara
kombinasi.
SYNCRONUS UNSYNCRONUS
Pola PJJ mana yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan,
Waktu bersamaan Waktu Berbeda
semua bergantung pada kondisi di sekolah masing-masing.
• Bersama di Ruang Kelas • Learning Center Sekolah berhak menentukan cara pembelajaran yang paling
CO-LOCATED tepat yang sesuai dengan kondisi peserta didik, kondisi
• Di LMS (Learning • Laboratory
Tempat Yang Sama Management System) sekolah, serta kapasitas daya dukung dan kompetensi yang
• Library
• LMS dimiliki oleh masing-masing satuan pendidikan.
• Audio/video conference • e-mail
[beragam aplikasi] 2. Optimalisasi Layanan Berbasis Digital
DISTANCE • LMS (forum diskusi)
• LMS [ chat (teks, suara);
Tempat yang berbeda papan tulis online] • Situs (www)
Sangat beruntung bahwa dewasa ini daya dukung teknologi
• Sattelite delivery • Rekaman video/audio
untuk melakukan layanan pendidikan jarak jauh, sudah
• Syncronus streaming • Archived streaming
cukup memadai. Satuan pendidikan, guru, dan juga
Gambar 2.4. Berbagai alternatif pembelajaran peserta didik bisa melaksanakan pembelajaran melalui
dengan platform digital pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta dapat
mengoptimalkan layanan berbasis digital. Misalnya dengan
Dengan perkembangan teknologi, PJJ juga bisa dilakukan memanfaatkan pembelajaran secara daring.
dengan sistem dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan Layanan pendidikan secara daring kini tersedia dalam variasi
teknologi komunikasi dan informasi. Pembelajaran di lokasi yang beragam, baik aplikasi pembelajaran maupun aplikasi
yang berbeda-beda dapat dilakukan secara online langsung yang berisi konten bahan ajar.

24 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 25
Pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan pendidikan jauh hari. Bukan hanya karena pandemi, perkembangan
berbasis digital meliputi berbagai aktivitas, di antaranya: teknologi yang pesat menyebabkan pembelajaran secara
klasikal di ruang-ruang kelas menjadi tidak efektif. Teknologi
• Pemanfaatan bahan ajar digital yang dapat diakses di
saat ini memungkinkan setiap orang bisa belajar di mana saja,
mana saja, dan kapan saja;
kapan saja, dengan siapa saja, dengan bahan ajar yang dapat
• Administrasi layanan pendidikan menggunakan platform diakses dari manapun dan kapanpun. Kenyataan demikian
digital; akan membawa konsekuensi pada revitalisasi ruang kelas
fisik, menjadi ruang kelas virtual.
• Akses sumber informasi tersedia dalam bentuk digital
seperti perpustakan maupun sumber informasi Revitalisasi ruang belajar yang dilakukan adalah:
pembelajaran lainnya; • Belajar di mana saja disesuaikan dengan kondisi peserta
• Pembelajaran praktikum berbasis digital; didik;

• Proses pembelajaran tatap muka yang memanfaatkan • Ruang belajar tidak terbatas waktu;
platform digital, di antaranya aplikasi video conference • Ruang belajar tidak harus berupa kelas secara fisik;
yang dapat digunakan secara luas.
• Kemudahan akses terhadap ruang belajar;
3. Revitalisasi Ruang Belajar
• Guru dan peserta didik berkolaborasi dalam menciptakan
Di saat pandemi, ruang belajar di sekolah-sekolah menjadi ruang belajar yang kondusif dan efektif.
tidak termanfaatkan secara optimal. Bahkan di sekolah yang
menerapkan PJJ secara penuh, ruang kelas tidak termanfaatkan 4. Sanitasi Sekolah Menjadi Hal Utama
sama sekali. Sementara pada daerah yang diperbolehkan Satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian untuk
melaksanakan tatap muka pun, kapasitas maksimal hanya melakukan proses pembelajaran di masa pandemi dan
50 persen dari daya tampung. Kondisi ini membuat satuan kebiasaan baru adalah kebersihan lingkungan sekolah.
pendidikan perlu melakukan revitalisasi ruang belajar Tercipta­
nya sanitasi sehat menjadi keharusan agar warga
sekaligus menunjukkan bahwa proses pembelajaran sejatinya sekolah terjaga kesehatannya. Sanitasi sehat di meliputi
tidak terbatas pada ruang belajar secara fisik. sarana dan prasarana kesehatan di lingkungan sekolah.
Prinsip belajar demikian sebenarnya sudah diprediksi jauh-

26 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 27
b. Tempat cuci tangan tercukupi
SANITASI SEKOLAH KONDISI
Salah satu cara untuk mencegah penularan dan
AIR BERSIH Tersedia sumber air bersih yang cukup dan terdistribusi
ke toilet, tempat cuci tangan dan fasilitas lainnya secara penyebaran berbagai jenis penyakit adalah dengan
memadai mencuci tangan memakai sabun. Seluruh warga belajar
TEMPAT CUCI Jumlah cukup, terjaga kebersihan, tersedia sabun dalam dibiasakan untuk mencuci tangannya sebelum dan
jumlah yang memadai
TANGAN sesudah beraktivitas. Ketersediaan tempat cuci tangan
TOILET Jumlah cukup, terjaga kebersihan, tersedia kelengkapan mutlak harus dipenuhi. Tentu dengan memperhatikan
penukung toilet dalam jumlah yang memadai
kondisi dan kemampuan sekolah. Berbagai inovasi dapat
KANTIN SEHAT Tempat yang bersih dan memadai, sarana bersih dan
memadai, makanan sehat dan baik serta tidak menggunakan dilakukan oleh sekolah dalam menyiapkan tempat cuci
bahan berbahaya, tersedia tempat cuci tangan.
tangan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun,
FASILITAS Tersedia fasilitas kesehatan yang baik dan memadai dan kecukupan air bersih.
KESEHATAN (UKS)
PENGELOLAAN Tersedia sistem dan fasilitas pengelolaan sampah yang baik c. Toilet bersih tercukupi
sehingga sekolah terbebas dari sampah
SAMPAH
Kebersihan suatu sekolah akan tampak dari bagaimana
PEMBUANGAN AIR Terdapat saluran pembuangan air kotor yang memadai dan
sesuai standar kesehatan sekolah tersebut mengelola toiletnya. Toilet bersih mutlak
KOTOR
dimiliki oleh setiap sekolah. tidak hanya pada saat dimasa
Gambar 2.4. Sarana Prasarana Sanitasi Sekolah pandemi saja. Namun, biasanya ada sekolah yang sering
Secara terurai adalah sebagai berikut: mengabaikan atau membiarkan kondisi toiletnya dalam
keadaan kotor terutama toilet yang digunakan oleh
a. Sumber air bersih tercukupi. peserta didik. Akan tetapi dalam momentum pandemi
Ketersediaan air bersih yang cukup sangatlah penting ini, sekolah dituntut untuk senantiasa menjaga kebersihan
bagi sekolah. Tanpa sumber air bersih, sekolah bukan toiletnya sepanjang waktu.
tempat yang nyaman untuk belajar. Pembelajaran
apapun di tempat tanpa air bersih tidak akan optimal. d. Kantin Sehat
Ketersediaan air bersih mendukung kelancaran ber­bagai Kantin sehat merupakan fasilitas pendukung yang
aktivitas di sekolah. Untuk kebutuhan toilet, mencuci penting bagi sekolah. Selain sebagai sumber makanan,
tangan, kebutuhan di kantin, tempat ibadah dan lain kantin juga sebagai sumber belajar. Dalam kegiatan
sebagainya.

28 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 29
tatap muka yang akan dilaksana­kan di sekolah dalam 5. Pergeseran Konten Pembelajaran
era kebiasaan baru, peranan kantin sebagai penyedia
Pergeseran konten pembelajaran adalah sebuah tren yang
makanan bagi peserta didik dan warga sekolah menjadi
diprediksi menjadi keniscayaan. World Economic Forum dalam
perhatian utama. Terutama dalam penerapan kebersihan,
publikasinya tentang School of The Future, mengupas tren
keamanan dan kesehatan makanan yang disajikan dan
pergeseran konten pembelajaran. Tren ini semakin menguat
lingkungan kantin itu sendiri.
tatkala terjadi pandemi. Pergeseran konten pembelajaran
tersebut adalah sebagai berikut:
e. Pengelolaan sampah
Sampah menjadi salah satu sumber penyebaran pe­nyakit. a. Keterampilan sebagai warga dunia
Oleh karena itu sekolah harus memiliki sarana tempat
Dampak pandemi tidak hanya dirasakan oleh bangsa
sampah dan pengelolaannya. Langkah yang umum
Indonesia, akan tetapi seluruh warga di dunia ikut
dilakukan dalam pengelolaan sampah adalah dengan
merasakannya. Berbagai reaksi ditunjukan oleh
konsep Tiga-R, yakni, Reuse (guna ulang) yaitu kegiatan
masyarakat Indonesia saat awal mula kemunculan
penggunaan kembali sampah yang masih digunakan
Covid-19. Sikap acuh terhadap kondisi global ini ternyata
baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain; Reduce
banyak menyita perhatian dari dunia internasional.
(mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang
Ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia juga
menyebabkan timbulnya sampah; dan Recycle (mendaur
merupakan bagian dari dunia internasional dan harus
ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru
memiliki keterampilan yang dimiliki oleh warga dunia.
yang memberi manfaat.
Kompetensi berupa keteram­pilan untuk menjadi warga
dunia, menjadi hal yang sangat diperlukan bagi setiap
f. Saluran pembuangan air limbah
individu dalam menjalani kehidupan saat ini dan di masa
Air limbah yang sudah digunakan harus dibuang pada yang akan datang.
saluran yang tepat. Penggunaan sabun yang berlebihan
juga harus menjadi perhatian sekolah agar tidak merusak b. Keterampilan untuk berinovasi dan berkreasi
tanah dan lingkungan sekitarnya. Air limbah sebaiknya
Berbagai tantangan muncul di saat pandemi Covid-19.
didaur ulang sebelum masuk ke saluran pembuangan
Tidak hanya dalam bidang kesehatan, tapi juga bidang
akhir.
sosial, ekonomi dan budaya. Untuk mengatasi berbagai

30 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 31
tantangan yang dihadapi memerlukan inovasi dan 6. Pergeseran Pengalaman Belajar
krea­
tifitas. Sekolah adalah tempat untuk menguatkan
Proses belajar pada dasarnya adalah memberikan pengalaman
kompetensi berinovasi dan berkreasi seluruh warga
belajar pada peserta didik. Secara alamiah, pengalaman belajar
sekolah, khususnya peserta didik. Inovasi dan kreasi
berubah sejalan dengan perubahan zaman. Masa pandemi
selayaknya menjadi landasan dalam melakukan segal hal.
mempercepat perubahan dalam proses pembelajaran yang
memberikan pengalaman belajar baru bagi semua peserta
c. Keterampilan di bidang teknologi
didik.
Teknologi informasi dan komunikasi memegang peran
Pandemi menghadapkan seluruh warga sekolah dan para
penting dalam mendukung pembelajaran di saat pandemi.
pemangku kepentingan pada kondisi yang benar-benar
Karena itu, keterampilan penguasaan bidang teknologi
menjadi hal baru. Dengan pola Belajar dari Rumah yang
menjadi keharusan baik bagi peserta didik maupun para
disadari pada prinsip PJJ, memberikan pengalaman baru
guru dalam rangka pencapaian mutu pembelajaran.
dalam pembelajar­an. Bahkan terjadi pergeseran pengalaman
Tanpa penguasaan teknologi, maka proses pembelajaran
belajar. Pengalaman belajar yang terjadi adalah:
PJJ tidak dapat berjalan secara optimal.
a. Pembelajaran sepanjang hayat berorientasi aktivitas
d. Keterampilan interpersonal
kehidupan.
Keterampilan interpersonal atau interpersonal skill menjadi
Momen pembelajaran di masa pandemi menyadarkan
kompetensi yang sangat dibutuhkan di masa pandemi.
kita bahwa belajar merupakan proses yang harus
Keterbatasan komunikasi langsung, pembelajaran online,
terjadi sepanjang hayat. Karena itu, belajar tidak hanya
pembatasan aktivitas sosial misalnya, menghadapi
berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal.
tantangan besar jika peserta didik memiliki keterbatasan
Nyatanya di rumah juga bisa dilaksanakan dan karena­nya
keterampilan interpersonal. Secara umum kemampuan
meliputi pendidikan formal dan informal. Pembelajaran
interpersonal meliputi kecakapan mendengar, menjalin
juga harus berorientasi pada aktivitas kehidupan karena
relasi dengan orang lain dan kecakapan berkomunikasi
substansi belajar adalah sesuatu yang berlangsung
baik verbal maupun non verbal.
sepanjang kehidupan seseorang (continuing learning).

32 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 33
b. Pembelajaran kolaboratif semua materi ajar tersedia dan peserta didik dapat kapan
saja mengaksesnya.
Pembatasan aktivitas dan jaga jarak di masa pandemi,
tentu berimplikasi pada pola pembelajaran yang Prinsip pembelajaran inklusif:
membutuhkan pengalaman baru. Pun demikian ketika • Prinsip pemerataan dan peningkatan mutu.
konsep Belajar Dari Rumah dilaksanakan. Kondisi jarak Metodologi pembelajaran bervariasi yang bisa
dan ruang membutuhkan pendekatan yang efektif guna memberikan akses bagi semua peserta didik.
mencapai mutu pembelajaran.
• Prinsip kebutuhan individual. Pembelajaran
Pendekatan yang bisa dilakukan adalah pembelajaran disesuaikan dengan kondisi tiap peserta didik.
kolaborasi (Collaborative Learning) yang merupakan
• Prinsip Keberagaman. Pembelajaran inklusif tetap
paradigma baru dalam teori-teori belajar. Melalui
mengedepankan komunitas kelas, menerima
kolaborasi peserta didik dapat membangun
keanekaragaman dan menghargai perbedaan.
pengetahuannya melalui dialog, berbagi informasi
sesama peserta didik dan guru sehingga peserta didik
d. Pembelajaran bersifat personal dan serbamandiri
dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat
tinggi. Melalui kolaborasi para peserta didik dapat bekerja Pengalaman pembelajaran selanjutnya di masa pandemi
sama membangun pemahaman dan konsep yang sama bersifat personal dan serbamandiri. Peserta didik
menyelesaikan setiap bagian dari masalah atau tugas. melaksanakan pembelajaran secara personal dan mandiri.
Strategi pembelajaran dilaksanakan perserta didik secara
c. Pembelajaran yang dapat diakses dengan inklusif personal maupun kelompok di luar pembelajaran tatap
muka ataupun tutorial. Pembelajaran mandiri perlu
Kemampuan dan kompetensi peserta didik tentu berbeda
dikelola secara baik oleh guru, melalui proses perencanaan
satu dengan yang lain. Mereka tentu harus mendapatkan
secara matang.
layanan inklusif dan optimal dengan melakukan berbagai
modifikasi dan penyesuaian pembelajaran. Akses secara
inklusi ini juga dibutuhkan pada masa pandemi, terlebih
proses pembelajaran dilakukan melalui jarak jauh.
Keberadaan learning management system menjadi hal yang
sangat penting bagi setiap satuan pendidikan. Di sana

34 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 35
Bagian 3

Pengelolaan
Pendidikan
di Masa Pandemi &
Kebiasaan Baru

36 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 37
M anajemen pendidikan merupakan suatu proses daur (siklus)
penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan
4. Faktor Sarana Prasarana
Keempat faktor ini harus benar-benar diperhatikan guna
memberikan layanan yang optimal.
penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
Di masa pandemi yang sangat berbeda dengan kondisi normal, 1. Faktor Kurikulum
manajemen pendidikan menghadapi tantangan besar. Satuan
Dengan berbagai pertimbangan dan kondisi dalam
pendidikan harus mampu mengelola proses pendidikan model
masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan
baru dengan baik, meski sekolah tidak berjalan sebagaimana
Kebudayaan mengambil kebijakan untuk penyederhanaan
biasa. Dengan pola pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran
kurikulum. Kurikulum darurat ini berlaku selama satu tahun
dengan kebiasaan baru, sekolah harus mampu melaksanakan
ajaran 2020/2021 dan difokuskan pada materi yang dianggap
proses pendidikan secara efektif dan efisien.
sebagai fondasi ke jenjang kompetensi berikutnya.
Langkah penyederhanaan ini harus diikuti sekolah dengan
A. FAKTOR PENTING PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI
menetapkan materi esensial yang diberikan kepada setiap
Kondisi pandemi, adalah situasi yang cukup membawa hikmah peserta didik pada setiap tingkat. Masih terkait kurikulum,
pada dunia pendidikan. Dalam situasi bagaimanapun, pendidikan satuan pendidikan dan para guru harus menetapkan
tetap harus berjalan, bahkan menjadikan situasi pandemi sebagai pendekatan atau metode pembalajaran yang layak diterapkan
salah satu bahan dan sumber belajar. Oleh karena itu, proses di sekolah masing-masing. Dengan demikian, pelaksanaan
pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan situasi, pola PJJ da­pat berlangsung dengan efektif.
agar tetap memberi makna bagi perjalanan kehidupan manusia.
Untuk mencapai pendidikan yang bermakna di masa pandemi, 2. Faktor Sumber Daya Manusia
pertimbangan matang harus diambil para pemangku kepentingan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dari sisi sumber
Banyak faktor yang juga sangat menentukan dalam menentukan daya manusia, yakni peserta didik, guru, dan orangtua.
keberhasilan pada mutu pembelajaran. Hal-hal yang menjadi
pertimbangan sekolah pada masa pandemi, antara lain: a. Peserta didik
1. Faktor Kurikulum Peserta didik sebagai fokus utama dalam kegiatan
2. Faktor Sumber Daya Manusia pembelajaran harus dapat mempersiapkan diri baik
3. Faktor Inovasi dan Implementasi secara materi ataupun nonmaterial. Yang cukup penting,

38 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 39
peserta didik dapat memahami bahwa belajar itu tidak orang tua dapat membimbing putra-putrinya dengan
harus berada di dalam kelas. Belajar adalah proses kognitif penguatan diri agar peserta didik memiliki kekuatan diri
setiap orang yang terjadi sepanjang hidupnya, yang yang tinggi.
bertujuan peningkatan kompetensi. Peserta didik harus
Kondisi orang tua tentu sangat bervariasi. Ini merupakan
mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang hal ini.
tantangan tersendiri. Yang terpenting adalah orang tua
memberikan dukungan psikologis untuk mendorong
b. Guru
proses belajar, dan menunjukkan suasana yang
Guru dituntut mampu menguasai dan memanfaatkan mendukung ketercapaian kompetensi putra-putrinya.
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran. Inilah tantangan nyata yang di­hadapi guru. 3. Faktor Tantangan Inovasi dan Implementasi
Mereka harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan
Di masa pandemi, sekolah menghadapi tantangan besar
pembelajaran.
untuk melakukan berbagai inovasi dalam implementasi
Selain itu, guru harus da­pat memberikan tugas terukur pembelajaran. Model pembelajaran yang akan diambil ha­rus
namun tetap memastikan pembelajaran peserta didik dipertimbangkan dengan matang dengan mengacu pada ka­
berjalan dan terlaksana tahap demi tahap. rakteristik sekolah masing-masing, terutama peserta didik.
Guru juga dituntut untuk memahami bahwa aktivitas Sekolah, dapat menetapkan pola PJJ yang paling sesuai
mengajar tidak berarti bekerja di dalam kelas. Mengajar dengan konteks di mana sekolahnya berada, apakah dengan
adalah proses mewujudkan suasana belajar dan daring, luring, kombinasi keduanya, atau dengan cara-cara
melakukan proses pembelajaran menuju peningkatan lain yang relevan. Selain itu menguatkan dengan ber­bagai
kompetensi peserta didik. cara di antaranya home visit atau pembelajaran kluster. Semua
itu disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat
c. Orang tua dan daya dukung sekolah.
Peran serta orang tua dalam melakukan bimbingan
4. Faktor Sarana dan Prasarana
dan pemantauan pembelajaran setiap anaknya sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran. Fakta bahwa Sarana prasarana pendidikan dibutuhkan untuk menunjang
sebagian besar orang tua peserta didik tidak memiliki proses pendidikan. Ssarana prasarana di satuan pendidikan
kemampuan dasar didaktik dan metodik. Akan tetapi, harus sesuai dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan

40 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 41
sekolah. Keberadaan sarana prasarana juga menjadi jalan untuk 1. Kenali Kondisi yang Terjadi
pencapaian tujuan pendidikan dan agar proses pembelajaran
Dalam kondisi pandemi dan era kebiasaan baru pasca
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien.
pandemi, tatanan kehidupan berubah secara drastis. Beberapa
Di masa pandemi dan kebiasaan baru optimalisasi hal yang berubah antara lain:
sarana prasarana pembelajaran berbeda fungsi dan
1. Pembelajaran tidak bisa dilakukan secara langsung tatap
kebermanfaatannya. Oleh karena itu, satuan pendidikan
muka, melainkan secara jarak jauh. Pertemuan fisik
harus mampu meng­ optimalkan fungsi sarana prasarana,
dilakukan secara berjarak;
termasuk melakukan penyesuaian dan bahkan penambahan
sarana yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran. 2. Penggunaan media komunikasi menjadi alat bantu utama;
Di masa pandemi, sarana prasarana pembelajaran yang harus 3. Prosedur kesehatan menjadi prasyarat;
diperhatikan dibagi menjadi dua kategori, yakni sarana
prasarana pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah dan 4. Komunitas sekolah memerlukan perilaku baru yang
sarana prasarana pembelajaran masa kebiasaan baru. Pada kelak akan menjadi budaya baru.
kedua kondisi tersebut kebutuhan sarana dan prasarana yang Dari beberapa perubahan yang terjadi perlu diidentifikasi
berbeda dengan kebutuhan di saat pelaksanaan pembelajaran dampak umum yang terjadi pada proses pembelajaran.
normal.
Kebutuhan sarana prasarana pada pelaksanaan pembelajaran 2. Identifikasi Kondisi Peserta didik, Orang Tua, Guru
dari rumah lebih fokus pada sarana berupa alat komunikasi, dan Sekolah
gawai, dan penunjang berbasis teknologi informasi dan Identifikasi yang dilakukan fokus pada kondisi peserta didik
komunikasi. Sementara pada pembelajaran masa kebiasaan dan orang tua serta sarana prasarana penunjang. Dalam
baru lebih fokus pada sarana penunjang kesehatan warga konteks ini, sekolah harus mampu memprofilkan peserta
sekolah. didik dan orang tua berdasarkan data yang dimiliki. Hal ini
di­butuhkan karena pada masa pandemi proses pembelajaran
B. PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI dilaksanakan di rumah dan tentu saja tidak semua orang
Dalam menghadapi situasi penuh ketidakpastian, proses tua memiliki kapasitas metodik dan didaktik, termasuk
pembelajaran harus terus berjalan. Sekolah perlu melakukan keterbatasan waktu untuk mendampingi anak-anak mereka
identifikasi masalah yang dihadapi dan kebutuhan yang dalam pembelajaran di rumah.
diperlukan. Berikut langkah yang dapat dilakukan sekolah.

42 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 43
Mengacu pada kondisi yang terjadi, maka perlu diidentifikasi 2. Kondisi orang tua secara ekonomi, sosiologis, psikologis,
dampaknya kepada semua pihak warga sekolah dan dan faktor lain dalam menghadapi era kebiasaan baru;
masyarakat, di antaranya:
3. Kondisi guru secara psikologis, pedagogis, kemampuan
1. Kondisi peserta didik dalam hal kepemilikan dalam mendidik anak, kemampuan menggunakan
alat komunikasi, kondisi di rumah, kemampuan media pembelajaran, pemanfaatan perangkat teknologi
menggunakan alat komunikasi, dan lain sebagainya; informasi, dan lain sebagainya;

ALUR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI


DAN ERA KEBIASAAN BARU

1
Kenali
2
Identifikasi
3
Daftar
4
Rancang
5
Implemen-
6
Evaluasi,
kondisi dan kondisi kebutuhan bersama proses tasikan dengan
sekolah, guru, tindak
situasi yang dan situasi pendidikan konsistensi di lanjut dan
terjadi internal dan peserta yang akan semua aspek
didik kembangkan
sekolah dilakukan

• Kenali apa yang terjadi • Identifikasi kondisi • Susun daftar • Susun daftar • Sosialisasikan hingga • Evalusi inmpelemntasi
• Dampak pada peserta didik, guru, kebutuhan peserta kebutuhan peserta dipahami semua pendidikan secara
sekolah, peserta didik dan sekolah; didik, guru, dan didik, guru, dan pihak; berkelanjutan;
dan guru sekolah sekolah
• Tentukan pilihan • Implementasikan • Lakukan tindak lanjut
• Dampak pada proses solusi inovasi yang • Susun alternatif • Susun alternatif cara dengan konsisten dari sesuai hasil evaluasi;
pembelajaran sesuai kondisi peserta cara memenuhi memenuhi kebutuhan waktu ke waktu dan di
didik guru dan kebutuhan tersebut; tersebut; semua kegiatan; • Kembangkan sesuai
• Rumuskan beberapa sekolah; dengan perubahan
alternatif solusi inovasi • Galang kerjasama • Galang kerjasama • Review setiap yang terjadi dengan
yang dapat dilakukan • Utamakan layanan untuk pemenuhan untuk pemenuhan tahapan dengan inovasi dan kreasi.
paling optimal untuk kebutuhan tersebut kebutuhan tersebut mengacu pada
masing-masing dengan semua dengan semua prinsip pendidikan.
peserta didik elemen. elemen.

44 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 45
4. Kondisi sekolah dalam hal kesiapan daya dukung 5. Implementasi Proses Pendidikan Konsisten di Semua
manusia, sarana prasarana dan piranti lunaknya. Dalam Aspek
hal ini kesiapan sekolah ditentukan oleh kepemimpinan
Muara dari kebijakan pembelajaran baik saat belajar dari
kepala sekolah yang kuat.
rumah maupun pada masa kebiasaan baru adalah pada
tahap implementasi. Kuncinya bukan hanya pada proses
3. Daftar Kebutuhan
pembelajaran tetapi lebih pada bagaimana manajemen
Dengan identifikasi yang tepat, sekolah dapat dengan pasti sekolah dijalankan.
merancang kebutuhan pembelajaran, baik saat pembelajaran
Keberhasilan pencapaian mutu pembelajaran di masa
dari rumah maupun pada pelaksanaan pembelajaran masa
pandemi bergantung penuh pada bagaimana manajemen
kebiasaan baru. Pembagian kebutuhan sebagai berikut:
sekolah menjalankan semua proses pengelolaan dengan baik,
• Kebutuhan berupa sarana prasarana peserta didik, guru inovatif, dan mengedepankan kolaborasi dengan seluruh
dan sekolah; warga sekolah serta para pemangku kepentingan lainnya.

• Kompetensi yang harus dikuasai sebagai prasyarat 6. Evaluasi, Tindak Lanjut dan Kembangkan
peserta didik dan guru;
Lakukan evaluasi berkelanjutan, tindak lanjuti hasil evaluasi,
• Sistem pengelolaan dan terus kembangkan proses pembelajaran agar sesuai
dengan kondisi yang dihadapi.
4. Rancang Bersama Proses Pendidikan yang Akan
Dilakukan
Buat rancangan proses pendidikan secara bersama-sama
melalui kolaborasi internal sekolah. Kebersamaan dalam
menyusun rencana bersama akan menjadi kunci dalam
keberhasilan implementasinya kelak.
Rancangan disusun berdasarkan kondisi peserta didik, guru
dan sekolah sesuai tahapan sebelumnya. Setiap guru dapat
mengimplementasikan proses pendidikan dengan cara yang
berbeda sesuai kondisinya.

46 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 47
Bagian 4
Inovasi Pengelolaan
Pendidikan
di Masa Pandemi

48 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 49
A. PENGELOLAAN PENDIDIKAN a. Jaga jarak dan interaksi yang minimal antarorang.
Hal ini membutuhkan suasana sekolah yang berbeda
Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kegiatan pendidikan
dari biasanya, yakni:
di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Di masa pandemi,
pengaturan pendidikan mengalami perubahan yang drastis. • Kapasitas tiap ruang kelas hanya 50% dari
Perubahan meliputi tiga aspek penting, yakni (1) Suasana belajar; kapasitas normal. Atau berkisar 15 s.d. 18 orang.
(2) Proses pembelajaran dan (3) tata kelola pendidikan. Ketiganya
• Menghindari tempat kerumunan peserta didik;
merupakan satu kesatuan pengelolaan pendidikan dengan basis
manajemen berbasis sekolah. • Mengatur alur jalan ke luar masuk untuk
mencegah kerumunan;
Setiap satuan pendidikan memiliki situasi dan kondisi yang
berbeda-beda. Hal inilah yang mendasari adanya keluwesan b. Penerapan protokol kesehatan yang ketat;
yang diberikan kepada sekolah untuk mengelola pendidikan • Pengecekan suhu badan sebagai indikator
sesuai dengan kemampuan dan keunikannya. kesehatan dilakukan setiap hari;
Berikut bahasan setiap aspek yang perlu menjadi perhatian • Pakaian yang tertutup dan menggunakan masker;
bagi setiap sekolah dalam mengelola pendidikan. yang inovatif
• Kebiasaan mencuci tangan secara teratur;
menghadapi situasi yang tidak biasa.
• Secara periodik, lingkungan sekolah dibersihkan
1. Suasana Belajar dengan desinfektan;
Suasana belajar adalah hal kunci. Suasana belajar harus c. Menerapkan layanan pendidikan baru.
dibangundengan menghadirkan rasa nyaman, aman dan • Perpustakaan digital;
menyenangkan untuk mendukung proses pembelajaran.
Suasanabelajardimasapandemidicirikandenganbeberapahal, • Laboratorium digital;
antara lain: • Kantin sehat.

1. Tatap muka secara langsung sangat minimal. Proses


pendidikan secara dominan dilakukan secara jarak jauh;

2. Tatap muka langsung dimungkinkan dengan syarat yang


ketat meliputi:

50 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 51
2. Proses Pembelajaran di Masa Pandemi dilakukan. Secara teknis administrasi pembelajaran tidak
bisa dilakukan secara manual. Cara yang dapat dilakukan
Proses pembelajaran di masa pandemi memperhatikan hal-
adalah dengan basis digital. Aplikasi komputer akan
hal berikut:
membantu melakukan pengadministrasian data secara
1. Capaian kompetensi tetap diupayakan secara optimal otomatis. Big data akan menjadi sumber iniformasi
dengan mempertimbangkan proses pembelajaran; pembelajaran.

2. Penyesuaian proses belajar dengan kondisi anak dan Di masa pandemi, pemanfaatan sistem digital sangat
daya dukung keluarga dan lingkungan. Dorong proses terbuka untuk diterapkan. Terlebih kini tersedia layanan
pembelajaran berbasis aktivitas keluarga yang tidak platform yang menawarkan sistem manajemen dan
membebani orang tua dengan aktivitas pembelajaran administrasi lebih hemat, cepat dan dapat membantu
seperti di sekolah; satuan pendidikan, dan bahkan bagi orang tua.

3. Materi ajar yang relevan dengan kehidupan nyata dan 2. Kolaborasi antarguru mata pelajaran mutlak dilakukan
ada di lingkungan dan aktivitas keluarga; Pembelajaran yang efektif harus mampu merangsang
4. Lakukan penilaian berbasis capaian kompetensi dengan peserta didik aktif, kreatif, inovatif, dan mampu bekerja
indikator yang sesuai. Pengukuran capaian kompetensi sama. Langkah ini bisa dilakukan dengan melakukan
dilakukan dengan cara inovatif dengan mengacu pada peng­gabungan beberapa mata pelajaran menjadi
indikator yang dapat diamati, diukur dan dicapai; satu aktivitas yang dilakukan peserta didik. Aktivitas
pembelajaran dipilih yang paling relevan dengan
5. Bahan ajar berbasis lingkungan dan keunggulan lokal. kehidupan peserta didik.
Dengan asas kolaborasi, pembelajaran yang dilakukan
3. Tata Kelola Pendidikan
tentu harus melibatkan kerja sama tak hanya peserta
Inovasi dalam tata kelola pendidikan di masa pandemi era didik tetapi juga kerja sama antarguru mata pelajaran,
kebiasaan baru meliputi beberapa hal, antara lain: juga keluarga sebagai pendukung aktivitas pembelajaran.
1. Pengadministrasian pendidikan dilakukan secara digital Kolaborasi yang bisa dilakukan antarguru mata pelajaran di
satuan pendidikan mulai dari perencanaan pembelajaran,
Pengelolaan administrasi pembelajaran secara manual,
mentoring antarguru, dan saling mengobservasi kelas.
berbasis kertas, sudah tidak memadai dan tidak mudah

52 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 53
Kolaborasi juga harus diimplikasikan dalam proses dijadikan sebagai patokan untuk melakukan rencana
pembelajaran, misalnya dengan menyelenggarakan tindak lanjut atau menentukan kebijakan kepala sekolah
pembelajaran berbasis akivitas (activity based learning), dalam meningkatkan mutu dan kualitas layanan
pembelajaran berbasis projek (project based learning), atau pendidikan di sekolah.
pembelajaran berbasis produk (product based learning).
4. Prinsip-prinsip supervisi dan pengawasan kepala sekolah.
Pola kolaborasi antarmata pelajaran ini selain
Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi dan
mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran juga
pengawasan oleh kepala sekolah, antara lain sebagai
membuat peserta didik lebih kreatif dan inovatif.
berikut:
3. Optimalisasi supervisi dan pengawasan oleh kepala a. Objektif
sekolah
Supervisi dan pengawasan yang dilakukan bersifat
Peran evaluasi sangat penting untuk meningkatkan objektif. Tidak boleh ada unsur-unsur subjektivitas dalam
mutu dan kualitas layanan pendidikan di sekolah. Hasil pelaksanaannya. Kepala sekolah dapat memosisikan
evaluasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan dirinya sebagai supervisor bukan memosisikan diri sebagai
untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan atasan dan bawahan apalagi sebagai rekan kerja. Data yang
untuk suatu perbaikan. diberikan haruslah sesuai dengan apa yang diamati.
Supervisi dan pengawasan yang dilakukan oleh kepala b. Terbuka
sekolah sebagai salah satu tahapan dari kegiatan evaluasi
Supervisi yang dilakukan harus mampu menciptakan
terhadap ki­nerja guru dan layanan pendidikan. Masih
hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dan guru.
banyak kepala sekolah yang belum optimal dalam
Guru yang disupervisi harus memberikan informasi yang
melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran yang
dibutuhkan secara terbuka dan apa adanya.
dilakukan. Laporan supervisi dan pengawasan hanya
bersifat administratif untuk memenuhi tugas atau tagihan c. Berkesinambungan
yang diminta oleh pengawas sekolah atau pemerintah saja.
Supervisi dan pengawasan oleh kepala sekolah dilakukan
Dalam pelaksanaannya, supervisi dan pengawasan secara berkesinambungan. Tidak sedikit supervisi yang
kepala sekolah dapat dilakukan secara berkala. Data dilakukan oleh kepala sekolah hanya bersifat tugas
hasil supervisi dan pengawasan yang dilakukan dapat tambahan dan dilakukan sewaktu-waktu saja.

54 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 55
d. Demokratis Dalam menentukan pola pembelajaran yang digunakan sangat
bergantung dari situasi dan kondisi di sekolah masing-masing.
Hasil supervisi yang dilakukan secara demokratis.
Jadikan kondisi yang dihadapi sekolah sebagai pertimbangan
Supervisor tidak boleh terlalu dominan dalam pelaksanaan
utama. Jangan mengikuti sekolah lain yang kondisinya berbeda.
supervisi. Supervisi yang demoratis adalah aktif dan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
kooperatif.
• Identifikasi kondisi peserta didik dan keluarganya, dan
e. Integral
ketahui kepemilikan sarana pembelajaran peserta didik;
Supervisi yang dilakukan haruslah sesuai dengan tujuan
• Identifikasi infrastruktur di sekolah dan lingkungan tempat
dari pendidikan itu sendiri.
peserta didik berada;
f. Komprehensif
• Identifikasi kemampuan penyediaan paket data (kuota
Program supervisi harus meliputi semua aspek internet);
pendidikan. Karena pada dasarnya satu aspek akan
• Lakukan variasi layanan sesuai dengan kondisi peserta didik
berkaitan dengan aspek yang lainnya.
dan infrastruktur yang dimiliki;

B. INOVASI MODEL PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI • Delivery bahan ajar dari sumber yang dapat diakses sesuai
MASA PANDEMI kondisi dan kebutuhan peserta didik;

Dengan adanya pandemi Covid-19, proses pembelajaran tidak • Pertimbangkan kesesuaian proses belajar dengan kebutuhan
dapat dilakukan secara tatap muka langsung. Meskipun bisa dan kondisi peserta didik dalam keluarga.
dilakukan dengan tatap muka maka harus dengan prosedur yang
sangat ketat. Oleh karena itu, sekolah dapat melakukan proses 1. Pengelolaan Daring, Luring, dan Blended
pembelajaran dengan berbagai model yang sesuai. Beberapa Pembelajaran dalam jaringan membutuhkan pengelolaan
model pembelajaran antara lain: (1) Dalam Jaringan (Daring), (2) yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Agar
Luar Jaringan (Luring), (3) Blended (Gabungan antara Daring dan berjalan efektif, ada beberapa langkah untuk tiap pengelolaan
Luring) atau aktivitas pembelajaran lain yang dilakukan sesuai pemebelajaran, yakni:
konteks sekolah. Terutama pada situasi di mana tidak terjadi
tatap muka langsung antara peserta didik dan pendidik.

56 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 57
Pengelolaan Pembelajaran Daring • Memastikan semua peserta didik mengikuti
pembelajaran daring;
a. Persiapan pembelajaran
• Mengembangkan sistem pengawasan agar peserta
• Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara
didik benar-benar mengikuti pembelajaran online;
da­
ring. Pastikan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik; • Melaksanakan pembelajaran online dengan pendekatan
pembelajaran berbasis aktivitas nyata dan berbasis
• Menentukan tema pembelajaran dengan fokus pada
projek. Seperti tema mengenai pandemi Covid-19.
pembelajaran berbasis aktivitas kehidupan nyata dan
pembelajaran berbasis projek;
c. Pasca pembelajaran
• Memastikan aplikasi yang digunakan bisa diakses
• Memastikan tugas yang harus dikerjakan peserta
oleh peserta didik dan juga guru;
didik;
• Memastikan tata cara pembelajaran atau kontrak
• Penugasan diberikan sesuai dengan jadwal.
belajar online dan menjadi kesepakatan bersama
antara sekolah, guru, peserta didik, dan juga para • Berkoordinasi dengan manajemen sekolah dan
orang tua; berkomunikasi dengan orangtua/wali peserta didik
terkait prog­res pembelajaran
• Memastikan sarana prasarana penunjang
pembelajaran online sudah tersedia, baik peserta didik
Pengelolaan Pembelajaran Luring
maupun guru.
Pembelajaran dengan pola Luring lebih fokus pada
b. Saat pembelajaran pembelajaran yang menggunakan media buku, modul,
dan bahan ajar lainnya yang tersedia pada peserta didik.
• Memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan
Meski demikian, Lu­ ring tetap dilaksanakan dengan pola
berdoa. Terutama daring yang dilakukan dalam
pembelajaran jarak jauh. Langkah-langkah pada pembelajaran
waktu bersamaan;
Luring adalah:
• Membuat kesepakatan atau aturan selama
pembelajaran berlangsung;

58 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 59
a. Persiapan pembelajaran c. Pasca-pembelajaran
• Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran luring • Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
dengan buku, modul atau lainnya; bahan pemantauan belajar harian;
• Menyiapkan bahan ajar, modul, jadwal, dan • Orang tua/wali peserta didik memberikan
penugasan kemudian mengirimkannya ke peserta tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas
didik/orang tua/wali; di lembar pemantauan harian;
• Memastikan semua peserta didik telah mendapatkan • Penugasan diberikan sesuai dengan jadwal;
lembar jadwal dan penugasan;
• Hasil penugasan berikut lembar pemantauan aktivitas
• Guru dan orang tua/wali peserta didik bertemu untuk harian dikumpulkan setiap minggu sekaligus
menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan me­ mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
lakukan prosedur sesuai protokol kesehatan; berikutnya. Ini dapat juga dikirim melalui alat
komunikasi;
• Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar diambil
oleh orang tua/wali peserta didik sekali seminggu • Muatan penugasan adalah pendidikan kecakapan
di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19. Selain
komunikasi yang tersedia. itu perlu dipastikan adanya konten rekreasional dan
ajakan melakukan olahraga/kegiatan fisik dalam
b. Saat pembelajaran upaya menjaga kesehatan mental dan fisik peserta
• Berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar; didik selama periode BDR.

• Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta Pengelolaan Pembelajaran Blended


didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang
Kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran di masa
telah diberikan;
pandemi menjadi tuntutan bagi sekolah. Pengembangan
• Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah model pembelajaran tak hanya mempertimbangkan kondisi
peserta didik untuk melakukan pengecekan dan yang terjadi, kebutuhan, tetapi juga karakter peserta didik
pendampingan belajar. Jika ini dilaksanakan, wajib dan kemampuan sekolah.
melakukan protokol kesehatan.

60 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 61
KARAKTERISTIK BLENDED LEARNING 2. Pengelolaan Berbasis Aktivitas Kehidupan Nyata
Pendidikan merupakan upaya mendewasakan seseorang.
Menggunakan
1
Menggabungkan
2 daring untuk
Jadi, substansi adalah bagaimana upaya meningkatkan
pembelajaran
daring dan luring konfirmasi terkait pemahaman, sikap, dan keterampilan serta perkembangan
pembelajaran
diri anak dalam wujud karakter yang baik. Seperti kata Ki
Hadjar Dewantara, pendidikan yang baik itu seharusnya
Mengembangkan dapat mengantar peserta didiknya dapat berdiri sendiri
3
Melaksanakan
4
perencanaan
pembelajaran tatap muka (zelfstandig), tidak bergantung kepada orang lain (onafhankelijk),
untuk daring dan dengan basis
luring sekaligus aplikasi
dan dapat mengatur diri sendiri (vrijheid, zelfbeschikking)
(Ki Hadjar Dewantara, 1977).
Melaksanakan

5 pembelajaran Hakikat pendidikan tersebut bisa dicapai dengan


berbasis projek
dan pembelajaran mengembangkan konsep pendidikan berbasis kehidupan
aktivitas kehidupan nyata atau pembelajaran berbasis kehidupan. Peserta didik
harus menjadi pembelajar, yang tidak hanya mampu mencapai
Gambar 4.1 Karakteristik Blended Learning kompetensi di bidang tertentu, tetapi juga mengembangkan
kompetensi lainnya.
Selain Daring dan Luring, bentuk kreativitas yang belakangan Selain itu, pembelajaran juga harus menjadi aktivitas yang
muncul adalah kombinasi (penggabungan) antara keduanya penuh makna dan dijalani dengan menyenangkan. Semua
atau disebut blended learning. Penggabungan pembelajaran ini bisa diwujudkan dengan mengembangkan pembelajaran
bahkan dianggap menjadi solusi tepat di tengah keterba­tasan berbasis aktivitas kehidupan.
pembelajaran Daring dan masih terbatasnya pelaksa­ naan
Luring karena pandemi yang masih berlangsung. Langkah pengelolaan pendidikan model aktivitas kehidupan
nyata adalah sebagai berikut:
Namun yang perlu dicatat, blended learning ini hanya salah
satu cara dari sekian banyak metode pembelajaran. Yang 1. Menentukan aktivitas kehidupan yang diminati sebagai
penting dan perlu dipahami adalah tujuan dari pendidikan aktivitas pembelajaran. Aktivitas kehidupan dipilih yang
itu sendiri. diminati anak dan pasti dibutuhkan oleh setiap orang

62 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 63
TAHAPAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 3. Melakukan proses pembelajaran. Langkah ini bisa
DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN NYATA mandiri atau bisa dilakukan bersama semua guru dan
lintas mata pelajaran;

4. Menguatkan kompetensi. Secara bersama guru terlibat


Identifikasi
kompetensi Mengelompokkan dalam aktivitas pembelajaran dengan fokus pada pe­
yang harus dan memilih nguatan kompetensi sesuai mata pelajaran.
dikuasai peserta aktivitas sebagai
didik pembelajaran sesuai
kompetensi Dalam kondisi pandemi, aktivitas kehidupan nyata dapat
dilakukan dalam keseharian aktivitas di rumah, yang
dilaporkan secara periodik secara paper based, daring atau
Melakukan Melakukan media komunikasi lainnya.
aktivitas penilaian
sebagai proses ketercapaian
kompetensi 3. Pengelolaan Berbasis Projek (Project Based Learning)
pembelajaran dalam aktivitas
pembelajaran
Seperti halnya pengelolaan pembelajaran berbasis kehidupan
nyata, project based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis
Gambar 4.2 Tahapan Pengelolaan Pembelajaran dalam Aktivitas projek kegiatan pembelajaran dirancang ke dalam satu
Kehidupan Nyata aktivitas. Namun berbeda dengan aktivitas kehidupan nyata
yang melakukan aktivitas rutin harian sebagai kehidupan
dalam menjalani kehidupannya kelak. Misalnya, aktivitas rutinitas masyarakat, PBL mengacu pada proyek tertentu
memasak, membuat pakaian, kegiatan pertanian, industri yang mungkin saja sebuah inovasi, dan upaya untuk
kecil, teknologi tepat guna, dan lain sebagainya. memecahkan masalah tertentu. Oleh karena itu PBL bisa saja
berupa Problem Based Learning. Tahapan PBL secara umum
2. Melakukan identifikasi kompetensi yang perlu dikuasai
sebagaimana ditampilkan dalam gambar.
peserta didik. Semua guru melakukan indentifikasi
ter­
hadap kompetensi yang terkait dengan aktivitas Pengelolaan PBL, diawali dengan (1) identifikasi kompetensi
kehidup­an yang akan dijadikan aktivitas pembelajaran. tiap mata pelajaran secara bersama oleh guru. Dilanjutkan
Identifikasi kompetensi kemudian dirinci dengan dengan (2) menjalin komunikasi dengan stakeholder tentang
indikator pencapaiannya; pembelajaran di masa pandemi atau era kebiasaan baru.

64 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 65
TAHAPAN
1
Pemetaan
PENGE­LOLAAN
Barulah ditentukan tema, projek yang akan dilakukan oleh Kompetensi yang
PEMBELAJARAN PBL harus dicapai peserta
peserta didik dengan bimbingan guru. Projek bebas dengan didik dan analisis

2
berbagai pertimbangan. Contoh project misalnya: Di era kebutuhan oleh guru
secara bersama
Covid-19, peserta didik membuat project mengembangkan
hand sanitizer alami, Membuat media sosialisasi tentang Komunikasi intensif
hidup di zaman pandemi, dan lain sebagainya. antara manajemen
sekolah dan orang tua,

3
Penilaian dilakukan berdasarkan indikator ketercapaian terkait pendidikan di
masa pandemi
kompetensi yang ditunjukkan peserta didik pada mata
pelajaran terkait dengan projek tersebut. Ketika peserta didik Menentukan pilihan tema,
project, dan timeline
membuat hand sanitizer misalnya, bisa dicek kompetensi yang akan dilakukan
reaksi kimia, kalkulasi matematika, penentuan harga dalam peserta didik dan teknis

4
komunikasi antara guru
ekonomi, teks dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, dan mata dan peserta didik.
pelajaran lainnya.
Melakukan koordinasi dan
Di masa pandemi, aktivitas pembelajaran ini dapat kolaborasi guru terkait
pendampingan dan
dilakukan secara inidvidu maupun kelompok kecil. Dalam penilaian dan administrasi.

5
Serta berbagai kesepakatan
pengelolaannya, pembelajaran model ini bukan hanya dilihat terkait project yang
dilakukan mandiri.
sebagai proses pembelajaran, melainkan sebuah layanan
pendidikan secara menyeluruh meliputi aspek suasana Peserta didik
menentukan project
belajar, proses pembelajaran, kolaborasi dan kerja sama, serta sesuai tema, dan

6
tata kelola. mempublikasikan ide
dan inovasinya me­lalui
media sosial
Pendampingan
pelaksanaan dan
penilaian oleh guru.

7
Supervisi oleh kepala
sekolah dan pemantauan
oleh orang tua.

Evaluasi, tindak
lanjut dan
pengembangan
Gambar 4.3
Pengelolaan PBL

66 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 67
Bagian 5

Sarana Prasarana
Pendidikan
di Masa Pandemi

68 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 69
D i masa pandemi, kebutuhan sarana prasarana pendidikan Tantangan yang dihadapi dala pembelajaran dari rumah
sangat berbeda jauh dengan saat kondisi normal. Penyesuaian antara lain:
pendukung proses pembelajaran mengalami penambahan
• Tidak semua peserta didik memiliki smartphone;
bahkan pengayaan dalam beberapa bidang. Tak hanya terkait
sarana prasarana penunjang yang bersifat fisik, tetapi juga sarana • Kemampuan membeli kuota internet masyarakat tidak
pendukung berbasis teknologi informasi dan komunikasi. sama;

• Ketidakmampuan ekonomi ini menjadi kondisi umum,


A. SARANA, PRASARANA DAN APLIKASI
tak hanya di pedesaan tetapi juga di perkotaan;
Kebutuhan sarana prasarana pada masa pandemi bisa dibedakan
• Literasi digital yang masih terbatas;
pada dua kategori. Yakni kebutuhan pada saat pembelajaran
dengan konsep belajar dari rumah dan pembelajaran di masa • Jaringan infrastruktur telekomunikasi (internet) belum
kebiasaan baru. Untuk pembelajaran dengan kedua konsep merata di seluruh kawasan Indonesia.
tersebut juga dibutuhkan dukungan aplikasi berbasis digital.

1. Sarana Prasarana Pembelajaran dari Rumah


LITERASI
Sesuai zamannya, pembelajaran dari rumah akan lebih DIGITAL

optimal apabila memanfaatkan sarana prasarana digital.


PENYEDIAAN JARINGAN
Sarana prasarana yang dibutuhkan antara lain: KUOTA
INTERNET
INFRASTRUKTUR

a. Ketersediaan gawai yang memadai yang sifatnya


personal, wajib dimiliki oleh semua orang yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru dan peserta
didik. Contohnya seperti smartphone atau laptop/PC. KEPEMILIKAN
Tantangan KEMAMPUAN
SMARTPHONE
Pembelajaran Daring EKONOMI
b. Kuota internet untuk mengakses pembelajaran dalam
jaringan.

c. Dukungan jaringan sinyal dan infrastruktur


telekomunikasi yang merata. Gambar 5.1. Tantangan dalam Pembelajaran Daring

70 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 71
2. Sarana Prasarana Pembelajaran Masa Kebiasaan Baru • Ruang kelas steril sesuai regulasi. Semua kelas harus
disterilkan dengan desinfektan sebelum digunakan;
Sejalan dengan perkembangan pandemi khususnya Covid-19
yang masih berlangsung, pemerintah melalui Kemendikbud • Ruang kelas lebih banyak untuk menghindari
memperkenankan sekolah di zona hijau untuk melaksanakan penyebaran Covid-19. Daya tampung yang dianjurkan
pembelajaran tatap muka langsung dengan menerapkan oleh pemerintah adalah 50 persen per kelas;
protokol kesehatan yang ketat.
• Loker pribadi dan rak sepatu khusus. Fasilitas lemari atau
Acuan yang menjadi landasan kebijakan tersebut adalah
loker dimaksudkan ntuk mengantisipasi pola penyebaran
Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan
virus Covid-19 yang masih belum bisa dipastikan.
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021
Anjuran lain yang harus diperhatikan adalah larangan
dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Covid-19. Fokus
memakai sepatu atau alas kaki di dalam kelas. Oleh
sarana prasarana di masa kebiasaan baru adalah:
sebab itu, sekolah juga harus menyediakan rak sepatu
• Alat-alat kebersihan yang tersedia secara lengkap. untuk para peserta didik dan guru dengan jumlah yang
Sekolah harus menyediakan semua alat-alat kebersihan memadai;
untuk memastikan kelas selalu dalam keadaan steril.
• Tenaga kesehatan sekolah. Sekolah harus menyediakan
Seperti alat pel atau pun vacuum cleaner agar semua
tenaga kesehatan untuk situasi darurat serta untuk
kotoran dapat dibersihkan dengan cepat dan berkala;
kepentingan edukasi. Pada masa pandemi, semua tindakan
• Sanitasi sekolah yang baik, mulai dari ketersediaan air harus dilakukan sesuai standar kesehatan yang tepat;
bersih, buangan air kotor, toilet, tempat cuci tangan, dan
pengelolaan sampah. • Alat cek suhu badan. Alat untuk memeriksa suhu
badan atau thermo gun harus disediakan oleh sekolah.
• Wastafel harus tersedia di berbagai tempat agar peserta
Alat ini adalah instrumen protokol kesehatan wajib
didik dan guru bisa dengan mudah mencuci tangan
ada di sekolah. Semua orang harus diperiksa terlebih
dengan sabun;
dahulu sebelum diizinkan masuk ke dalam gedung atau
• Alat kesehatan selengkap mungkin untuk mengantisipasi lingkungan sekolah.
warga sekolah yang sakit.
• Kantin sehat yang menyediakan makanan sehat, bersih,
• Karena kontak fisik sangat tidak dianjurkan, sekolah juga higienis, dan bergizi.
membutuhkan APD untuk keadaan darurat;

72 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 73
3. Aplikasi Pembelajaran Terdapat berbagai fitur seperti Sumber Belajar, Laboratorium
Maya, Kelas Digital, Bank Soal, Buku Sekolah Elektronik, Peta
Dengan metode pembelajaran jarak jauh, pembelajaran
Budaya, Karya Bahasa dan Sastra, serta fitur lainnya yang
berbasis aplikasi sangat dibutuhkan untuk mendukung
dapat dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik secara gratis.
peserta didik dan guru. Karena itu, sekolah memiliki
keleluasaan untuk mengembangkan aplikasi pembelajaran Selain mengembangkan aplikasi pembelajaran sendiri,
sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kemendikbud juga menjalin kerja sama berbagai platform
menyediakan aplikasi pembelajaran dalam jaringan. Hal
Meski demikian, untuk memudahkan peserta didik dan
ini tentu akan memperkaya referensi bagi sekolah untuk
guru melaksanakan proses pembelajaran, Kemendikbud
mengembangkan pembelajaran berbasi aplikasi.
RI mengembangkan aplikasi pembelajaran Rumah Belajar.
Layanan gratis yang bisa diakses melalui laman https://belajar. Berikut beberapa aplikasi yang banyak digunakan oleh
kemdikbud.go.id/ ini merupakan aplikasi belajar da­ring yang satuan pendidikan.
dikembangkan oleh Kemendikbud dengan tujuan untuk
1. MejaKita. Laman yang diakses melalui http://mejakita.
menyediakan alternatif sumber belajar dengan pemanfaatan
com/ ini menyajikan materi pembelajarana secara tematis
teknologi.
dan dilengkapi forum diskusi yang bisa dimanfaatkan
untuk tanya jawab. Platform ini menyediakan materi
pembelajaran dari SD-SMA yang gratis dan cukup
lengkap, serta ribuan catatan yang sudah diunggah oleh
murid-murid di komunitas pelajar di seluruh Indonesia;

2. IndonesiaX. Laman yang diakses melalui https://www.


indonesiax.co.id/. Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2015,
IndonesiaX berkomitmen meningkatkan kecerdasan
bangsa melalui penyediaan kursus daring gratis untuk
me­ngurangi disparitas atau kesenjangan pendidikan di
negeri ini;

3. Google for Education. Untuk mendukung belajar daring


Gambar 5.2. Aplikasi Rumah Belajar
pada masa pandemi Covid-19, Google for Education

74 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 75
menyediakan layanan menggunakan Chromebooks
dan G-Suite yang memungkinkan pembelajaran virtual
walaupun dengan konektivitas internet yang rendah.
Layanan ini bisa diakses melalui laman https://blog.google/
outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/;

4. Kelas Pintar. Platform ini menyediakan sistem


pendukung edukasi di era digital yang menggunakan
teknologi terkini untuk membantu peserta didik dan
guru dalam menciptakan proses pembelajaran terbaik.
Dengan menghadirkan personalisasi dashboard untuk
peserta didik, guru, dan orangtua. Layanan Kelas Pintar
dapat diakses melalui https://www.kelaspintar.id/;

5. Quipper School. Paltform aplikasi pembelajaran ini


memberikan kemudahan bagi guru untuk mengelola
tugas dan pekerjaan rumah yang lebih efektif. Dengan
demikian potensi dan kompetensi peserta didik bisa
dikenali le­bih dalam oleh guru. Laman Quipper School
bisa diakses melalui alamat https://www.quipper.com/id/
school/teachers/;

6. Ruangguru. Aplikasi pembelajaran berbasis teknologi ini


memiliki fitur layanan antara lain kelas virtual, platform
ujian online, video belajar berlangganan, marketplace
les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya.
Ruangguru menyediakan Sekolah Online Gratis selama
masa pandemi Covid-19. Layanan Ruangguru diakses
melalui alamat https://sekolahonline.ruangguru.com/;

Gambar 5.3. Sejumlah aplikasi pendidikan

76 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 77
7. Sekolahmu. Pada program Belajar Tanpa Batas, B. LAYANAN SUMBER BELAJAR DIGITAL
Sekolahmu menyediakan live streaming mata pelajaran
Pengembangan layanan sumber belajar
dengan jenjang yang telah disediakan. Melalui laman
berbasis digital, bukan hal baru bagi
https://www.sekolah.mu/belajar-tanpa-batas
Kemendikbud. Jauh sebelum adanya
SekolahMu menjadi simpul kolaborasi ratusan sekolah
pandemi, melalui laman pembelajaran
dan organisasi yang telah dikurasi untuk berkarya,
https://belajar.kemdikbud.go.id/ yang
menyediakan program-program kurikulum yang sesuai
dikembangkan Pusat Data dan Informasi
kebutuhan;
(Pusdatin), inovasi pembelajaran https://belajar.kemdikbud.go.id/
8. Zenius. Platform pembelajaran digital ini memiliki era industri 4.0 telah diluncurkan. Sumber belajar digital ini
program Belajar Mandiri di Rumah #BisaBareng dengan memberikan layanan bagi jenjang pendidikan PAUD hingga
menyediakan puluhan ribu video materi belajar lengkap SMA, baik bagi guru maupun peserta didik.
untuk jenjang SD, SMP, SMA untuk kurikulum KTSP, Kebermanfaatan sumber belajar ini pun makin terasa di saat
Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Revisi. Selain itu pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan dari rumah.
peserta didik dapat mengakses materi belajar lengkap Sebagaimana prinsip Rumah Belajar, siapa pun dapat belajar di
untuk persiapan UNBK, UTBK, SPMB STAN, SIMAK UI, mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Jadi, keterbatasan
dan UTUL UGM. Konten-konten yang disediakan pada sumber ajar bukan lagi alasan bagi satuan pendidikan saat harus
program ini dapat diakses gratis melalui https://www. melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Terlebih seluruh konten
zenius.net/belajar-mandiri/; yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan
9. Cisco Webex. Melalui aplikasi ini, guru dapat mengajar secara gratis. Sejauh ini guru yang bergabung sebagai pengguna
seperti biasa melalui video termasuk berbagi konten Rumah Belajar tercatat sebanyak 266.045 guru dan peserta didik
presentasi dan berinteraksi dengan papan tulis digital mencapai 640.874 peserta didik.
melalui layar komputer/smartphone. Aplikasi yang Berikut fitur utama rumah belajar:
bisa diakses melalui https://cart.webex.com/sign-up? juga
• Kelas Maya.
menyediakan ruang kelas digital berbasis messaging,
Sebuah Learning Management System (LMS) yang
sehingga guru dan murid dapat tetap berdiskusi dan
dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses
berbagi materi melalui fitur group chat di Cisco Webex
pembelajaran virtual antara guru dan peserta didik. Fitur ini
Teams.
memungkinkan guru dapat memberikan bahan ajar yang

78 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 79
dapat diakses dan dibagikan oleh peserta didik dalam bentuk 1. TV edukasi Kemendikbud https://tve.
digital kapan saja dan di mana saja. kemdikbud.go.id/live/
• Sumber belajar
Fitur yang menyajikan materi ajar bagi peserta didik dan
guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara 2. Modul Digital SMA http://
terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk gerbangkurikulum.sma.
gambar, video, animasi, simulasi, evaluasi, dan permainan. kemdikbud.go.id/e-modul/

• Laboratorium Maya
Fitur simulasi praktikum laboratorium yang ada disajikan 3. Tatap muka daring program Sapa Duta
secara interaktif dan menarik, dikemas bersama lembar kerja Rumah Belajar Pusdatin Kemendikbud
peserta didik dan teori praktikum. pusdatin.webex.com
• Bank Soal
Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi peserta didik
yang dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga 4. LMS SIAJAR oleh
berbagai akses soal latihan, ulangan, dan ujian. SEAMOLEC-Kemendikbud
http://lms.seamolec.org
• Fitur Pendukung:
Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah
Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan 5. Guru Berbagi http://guruberbagi.
Keprofesian Berkelanjutan. kemdikbud.go.id
Sementara itu, khusus dalam menghadapi kondisi di saat
pandemi, berdasarkan Surat Edaran 15 tahun 2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid-19, Kemendikbud memberikan 6. Membaca Digital http://aksi.
rekomendasi sumber layanan pembelajaran digital selain Rumah puspendik.kemdikbud.go.id/
Belajar, yakni: membacadigital

80 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 81
7. Video Pembelajaran http://video.kemdikbud.go.id 13. Kelas daring untuk peserta didik dan
Mahasiswa http://elearning.seamolec.org/

8. Suara Edukasi Kemendikbud http:// 14. Repositori Institusi Kemendikbud


suaraedukasi.kemdikbud.go.id http://repositori.kemdikbud.go.id

9. Radio Edukasi Kemendikbud https://radioedukasi. 15. Jurnal daring Kemendikbud https://


kemdikbud.go.id/ perpustakaan.kemdikbud.go.id/jurnal-
kemendikbud

10. Buku Sekolah Elektronik http://bse. 16. Buku digital “open-access”


kemdikbud.go.id http://pustakadigital.kemdikbud.
go.id

11. Mobile Edukasi Bahan Ajar Multimedia https:// 17. EPERPUSDIKBUD (Google Play) http://bit.ly/
m-edukasi.kemdikbud.go.id /medukasi/ eperpusdikbud

12. Sumber bahan SMA https://


sumberbelajar.seamolec.org/

82 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 83
C. PERPUSTAKAAN DIGITAL Kamaya dikembangkan oleh Perpustakaan Kemendikbud bekerja
sama dengan Pustekkom (kini Pusdatin) Kemendikbud dan SDC
Perpustakaan digital yang merupakan wujud pengembangan
(Senayan Developer Community). Kamaya dapat menjadi sumber
teknologi informasi dan komunikasi, menjadi sarana untuk
informasi dan referensi sekaligus peta perpustakaan sekolah
mendapatkan, menyimpan, dan menyebarkan info-info ilmu
di Indonesia yang telah terautomasi. Saat ini, melalui School
pengetahuan dalam bentuk digital sangat dibutuhkan dalam
Integrated Library System, koleksi Kamaya mencapai 127.482.
kondisi seperti masa pandemi ini.
Selain perpustakaan digital yang dikembangkan Kemdikbud, ada
Di masa pandemi, dengan beragam peraturan seperti pembatasan
juga dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Untuk me­layani
fisik dan sosial, vkeberadaan perpusatkaan digital memiliki
pemustaka, Perpusnas melanggan berbagai bahan perpustakaan
peran strategis. Referensi dan bahan bacaan dari perpustakaan
digital online (e-Resources) seperti jurnal, ebook, dan karya-karya
digital tentu saja dapat diakses dengan leluasa tanpa perlu datang
referensi online lainnya. Layanan perpustakaan digital Perpusnas
langsung ke gedung atau bangunan perpustakaan.
bisa diakses melalui http://e-resources.perpusnas.go.id/.
Di lingkungan Kemdikbud, perpustakaan digital yang tersedia
antara lain:
D. LAYANAN LABORATORIUM DIGITAL
• Pustaka Digital di laman https://pustaka-digital.kemdikbud.go.id/
Kondisi pandemi yang memaksa pembelajaran di rumah, tentu
slims/
membuat kegiatan praktikum di laboratorium sekolah juga
• Bahasa dan Sastra di laman https://belajar.kemdikbud.go.id/ tak bisa dilaksanakan. Namun demikian, proses pembelajaran
BahasaSastra, dan juga praktikum tetap bisa terwujud melalui layanan pembelajaran
laboratorium digital.
• Pustaka Maya (Kamaya) di laman https://psbsekolah.kemdikbud.
go.id/pustaka_maya.html. Sebagai pusat sumber belajar sekolah, Laboratorium digital telah dirancang Kemendikbud untuk
Kamaya merupakan layanan perpustakaan digital dengan memenuhi proses pembelajaran praktikum bagi peserta didik.
berbagai topik bahan bacaan. Layanan laboratorium tersebut bisa diakses melalui kanal vlab.
belajar.kemdikbud.go.id pada portal Rumah Belajar Kemdikbud.
Kamaya adalah Katalog Induk Perpustakaan Sekolah Indonesia
Dengan nama Laboratorium Maya, aplikasi ini merupakan
yang menghimpun data katalog koleksi perpustakaan sekolah
software komputer yang memiliki kemampuan untuk melakukan
yang menggunakan SLiMS (Senayan Library Management System)
modeling peralatan komputer secara matematis yang disajikan
sebagai sistem automasi perpustakaannya.
melalui sebuah simulasi.

84 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 85
Sebagai sumber belajar peserta didik, Laboratorium Maya
memiliki beberapa fitur, di antaranya:
• Mengintegrasikan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran;
• Melengkapi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada pada praktik ruang lab.;
• Memiliki kemampuan modeling dan simulasi untuk
memperjelas konsep;
Dalam pembelajaran di Laboratorium Maya, peserta didik dan
guru harus memahami prinsisp-prinsip pemanfaatannya:
a. Pemodelan

Gambar 5.4. Tampilan Laboratorium Maya • Pemodelan sebagai proses untuk membangun
representasi. Fungsinya untuk memperbaiki kekurangan
pada proses pembelajaran yang mengedepankan metode
Dengan kata lain, Laboratorium Maya adalah bentuk tiruan
ce­ramah dan latihan soal.
dari laboratorium klasikal yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran peserta didik. Karena itu, harus digarisbawahi, • Pemodelan digunakan dengan mengajak peserta didik
Laboratorium Maya bukanlah pengganti tetapi bagian dari dalam mendesain secara fisik yang diperlukan dalam
laboratorium riil yang digunakan untuk melengkapi dan proses untuk menggambarkan, menjelaskan dan
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Selain alasan memprediksi sebuah fenomena;
pandemi, keberadaan Lab Maya ini bisa menjadi alternatif bagi b. Simulasi
sekolah yang belum memiliki laboratorium secara fisik. Terlebih,
Lab. Maya berisi fitur simulasi praktikum laboratorium interaktif Layanan simulasi laboratorium maya menyediakan berbagai
dan menarik, dilengkapi lembar kerja sama dan teori praktikum. fitur antara lain:
Misalnya ada praktikum daya hantar listrik larutan, grafik • Simulasi merupakan program komputer yang
persamaan kuadrat, dan Hukum Hooke. mereproduksi fenomena alam melalui visualisasi dari
sebuah model.

86 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 87
• Simulasi membantu peserta didik dalam mempelajari
model fenomena alam dalam dunia nyata yang memiliki
perilaku sistem kompleks.

• Simulasi membantu peserta didik untuk memahami


dunia konseptual dari ilmu pengetahuan melalui animasi,
yang dapat meningkatkan pemahaman dari konsep
ilmiah yang abstrak.

Gambar 5.5. Percobaan di Laboratorium Maya

88 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 89
Bagian 6

Penutup
Perlu Adaptabilitas

90 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 91
T antangan besar telah menanti kita di masa depan. Tidak ada
yang pasti, kecuali ketidakpastian itu sendiri. Zaman yang
berkembang pesat pun terus berubah dan mendisrupsi berbagai
menyiapkan anak-anak yang bisa mempunyai pemikiran
antisipatif, kritis, analitis, kreatif dalam memecahkan masalah,
berinovasi, dan memiliki karakter yang bisa beradaptasi
bidang kehidupan, terjadi kompleksitas, akan tetapi pada saat untuk hal-hal baru yang sebelumnya tidak terduga.
yang sama penuh dengan kesempatan. Tak terkecuali di dunia
Kedua, pembelajaran. Pola pembelajaran yang dilakukan
pendidikan.
guru yang selama ini terkesan menjadi pekerjaan manual
Bagi para pemangku kepentingan, satuan pendidikan, para dengan aturan yang telah ditentukan. Maka ke depan guru
guru, dan juga peserta didik tentu harus mampu mengimbangi harus mampu menyajikan pembelajaran dengan kreativitas
zaman yang bukan lagi berjalan cepat tetapi berlari cepat. Untuk dan inovasi. Paradigma mengajar inilah yang harus menjadi
dapat beradaptasi dan bahkan memenangi tantangan, satuan perhatian.
pendidikan harus mampu memberikan pembelajaran kepada
Ketiga, asesmen. Tes atau asesmen diperlukan untuk menge­
peserta didik agar mereka memiliki komptensi pemikiran tingkat
tahui keberhasilan suatu sistem belajar. Asesmen yang baik
tinggi, analitis, di luar dari rutinitas, dan tidak manual yang
adalah yang benar-benar bisa menunjukkan kemajuan dan
hanya mengikuti kebiasaan.
perkembangan seorang peserta didik dengan jujur, tanpa di­
Terdapat dua hal penting yang selayaknya menjadi perhatian buat-buat, bisa memperbaiki diri sehingga belajarnya lebih
setiap sekolah dalam menghadapi setiap perubahan. Kedua hal baik.
tersebut adalah sebagai berikut:

2. Terus lakukan inovasi dalam situasi yang berubah


1. Tetap Fokus pada Proses Pendidikan di Era yang Berubah
Mampu beradaptasi dengan beragam inovasi dalam
Dalam menghadapi perubahan, dunia pendidikan ke depan menghadapi setiap perubahan. Inilah kunci dalam
setidaknya harus memiliki fokus pada tiga hal: menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, dalam
bidang apa pun. Namun, seperti halnya dengan perubahan
Pertama, kurikulum. Kurikulum merupakan pegangan
zaman, wabah pandemi juga harus dihadapi dengan sikap
sebagai bekal kegiatan belajar anak-anak di sekolah.
adaptif yang diikuti de­ngan inovasi dan kreativitas.
Langkah riil yang bisa dilakukan, antara lain, adalah dengan
menyiapkan kurikulum yang bisa beradaptasi dengan Dalam dunia pendidikan, kita dipaksa untuk melakukan
perkembangan zaman. Kurikulum adaptif yang juga mampu inovasi pembelajaran karena pembelajaran tak bisa

92 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 93
dilaksanakan seperti normalnya sekolah biasa. Kebijakan
Kemendikbud yang mengambil langkah menyelamatkan
warga sekolah dari wabah pandemi melalui program Belajar
dari Rumah, menuntut semua pihak untuk mengembangkan
inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Maka muncullah pembelajaran dalam jaringan
(daring), luar jaringan (luring), dan peng­gabungan di antara
keduanya (blended).
Fakta ini membuka mata kita bahwa sejatinya dalam
pendidikan, jangan sampai menghadirkan kurikulum
dan metodologi pembelajaran yang kaku. Namun strategi
pendidikan ha­rus mampu menghadirkan ruang kemerdekaan
bagi sekolah, guru dan juga peserta didik dalam merancang
masa depan. Adaptif dan juga fleksibel.
Dengan demikian pembelajaran akan lebih berwarna penuh
makna. Dengan kefleksibelannya, pembelajaran bahkan
bisa dilaksanakan dengan ragam metode, bisa dengan
daring, luring, blended, atau beragam model inovatif yang
dikembangkan sekolah. Sumber belajar pun bisa bervariasi,
bisa dari alam, budaya lokal, hingga dari dunia industri.
Belajar pun hakikatnya bisa dilakukan di mana saja, tak
terbatas ruang dan waktu.
Pandemi menyadarkan kita semua tentang satu hal yang
harus terus dikembangkan di sekolah: inovasi. n

94 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 95
Referensi Madjid, A. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Orlich, Donald C. et all (2010). Teaching Strategies: A Guide to
Adler, M. J. (2009). Program Paedia Silabus Pendidikan Humanistik. Effective Instruction, Ninth Edition.Boston: Wadsworth.
PT. Indonesia Publishing. Pink, D. H. (2009). Otak Kanan Manusia. Yogyakarta: Diva Press.
Anas, Z. (2019). Guru Untuk Kehidupan. Jakarta Selatan: AMP Sahlberg, P. (2011). Finish Lessons. Bandung: Mizan Media Utama.
Press.
Said, A., & Budimanjaya, A. (2015). 95 Strategi Mengajar Multiple
Cartledge, G., & Milburn, J. A. (1981). Teaching Social Skill To Intellegences. Jakarta: PT. Prenadamedia Group.
Children. New York: Pergamon Press.
Santoso, A. (2003). Right Brain. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
DePorter, B., & Learning. (2009). Quantum Learning. Bandung: Utama.
Mizan Media Utama.
Schunk, D. H. (2012). Learning Theories. Yogyakarta: Pustaka
Dewantara, K.H. (1977). Pendidikan. Yogyakarta: Madjelis Luhur Pelajar.
Persatuan Taman Siswa.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
Dewantara, K.H., (1977). Kebudayaan. Yogyakarta: Madjelis Luhur 2013. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Persatuan Taman Siswa.
Siberman, M. L. (2014). Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa
Dewey, J. (2009). Pendidikan Dasar Barbasis Pengalaman. PT. Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Indonesia Publishing.
Sutarno. (2020). E-Learning pada era Covid dan Pasca Covid. Bahan
Goleman, D. (2009). Emotional Intellegence. Jakarta: PT. Gramedia presentasi. Universitas Negeri Sebelas Maret.
Pustaka Utama.
Tairedja, T., & Faridli, E. M. (2011). Model-model Pembelajaran
Guthrie, E., & Matthews, K. (2003). Anak Sempurna Atau Anak Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Bahagia. Bandung: Mizan Media Utama.
www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
Jacobs, Heidi, H. (2010). Curriculum 21. Essential Education for a
Changing World. Virginia: ASCD Publication. www.kemkes.go.id/
Kennedy, M. M. (2005). Inside Teaching. London: Harvard www.infeksiemerging.kemkes.go.id
University. www.gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id/e-modul/
Killon, J & Roy, P., (2009) Becoming a Learning School. New Jersey: www. sehatnegeriku.kemkes.go.id
National Staff Development Council.
Kohn, A. (2009). Memilih Sekolah Terbaik Untuk Anak. Tangerang:
Penerbit Buah Hati.

96 MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi MBS: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi 97

Anda mungkin juga menyukai