Anda di halaman 1dari 8

JO 4 (1) (2018)

Jurnal Olahraga
http://jurnalolahraga.stkippasundan.ac.id/index.php/jurnalolahraga

Keterampilan Lempar Tangkap dalam Olahraga Softball Berbasis Audio Visual

Silvy Juditya1, Dhani Agusni2


1,2
STKIP Pasundan, Indonesia
Info Artikel Abstrak
____________________ ____________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui pengaruh Audio
Diterima Januari 2018 Visual terhadap hasil lempar tangkap dalam permainan softball di
Disetujui Maret 2018
altras baseball softball club. Penelitian ini menggunakan metode
Dipublikasikan April 2018
eksperimen, dengan desain penelitian One Shot Case Study.
_____________________
Keywords:
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet remaja di altras baseball
Audio Visual Lempar Tangkap, softball club, sampel yang diambil adalah atlet pemula sebanyak 15
Softball orang di altras baseball softball club Tangerang selatan. Penelitian
ini dilaksanakan 12 kali pertemuan selama 4 minggu dengan jumlah
latihan 3 kali dalam seminggu. Instrumen yang digunakan yaitu
hasil tes lempar atas dalam permainan softball. Berdasarkan dari
hasil pengolahan dan analisis data hasil pembahasan penelitian dan
analisis data-data dari hasil penelitian yang terkumpul, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: Mencari Rata – Rata hasil tes
lempar tangkap adalah 32,2 dengan rata – rata maximal adalah 2,6
dan minimal adalah 1,2 dan simpangan baku: 6, 94 sedangkan Hasil
tes lempar tangkap di altras baseball softball club Tangerang selatan
kategori baik paling dominan dengan persentase terbanyak yaitu
40%. Hasil tes lempar tangkap di altras baseball softball club yang
berkategori Baik Sekali adalah 40%, kategori Baik 20%, Cukup
sebesar 26%, Kurang dengan persentase sebesar 7%, sedangkan
Kurang Sekali adalah 7%.

Abstract
____________________________________________________________
The purpose of this study was to determine the effect of audio visual
on the results of throwing in softball games at Altras Baseball
Softball Club. This study uses an experimental method, with a One
Shot Case Study research design. The population in this study were
adolescent athletes at the Altras Baseball Softball Club, the sample
taken was 15 newbie athletes at the Altras Baseball Softball Club in
South Tangerang. This study was conducted 12 meetings for 4 weeks
with a number of exercises 3 times a week. The instrument used is the
results of the top throw test in softball games. Based on the results of
data processing and analysis of the results of the discussion of the
study and analysis of data from the results of the research collected,
it can be concluded as follows: Finding the average throwing test
results are 32.2 with a maximum average of 2.6 and the minimum is
16
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

1.2 and the standard deviation: 6, 94 while the results of the catching
throw test at the altras baseball softball club in south Tangerang are
the most dominant category with the highest percentage of 40%. The
results of the catching throw test at the Altras baseball softball club
which are categorized as Excellent are 40%, Good category 20%,
Sufficient by 26%, Less with a percentage of 7%, while Less Once is
7%.
© 2018 Silvy Juditya, Dhani Agusni
Under the license CC BY-SA 4.0

Alamat korespondensi: ISSN 2442-9961 (cetak)
E-mail: mrrifai05@gmail.com

PENDAHULUAN semua merupakan gambaran dari kesalahan


Permainan softball merupakan suatu dalam melempar atau disebut juga.
permainan melempar , menangkap dan Dari berbagai cara melempar tentu saja
mencetak angka dengan cara menginjak 4 mempunyai keuntungan dan kebutuhan pada
basse. Softball adalah permainan yang saat game yang sebenarnya, semakin cepat
membutuhkan kemampuan individu dan kerja gerakan melempar akan semakin memberikan
team. Untuk itu seorang pemain softball keuntungan buat tim dalam mematikan
wajib menguasai teknik dan fisik yang baik seorang pelari di base-base tertentu, seperti
agar dapat bermain dengan baik dalam suatu yang dikemukakan oleh Suparlan bahwa :
pertandingan.. Dalam permainan softball Gerakan melempar ini perlu dicermati dan
melempar merupakan salah satu teknik dasar dipahami bahwa untuk melempar sesuai
yang wajib dikuasai oleh seorang pemain target harus melakukan latihan yang
softball. Karena melempar bola merupakan berulang-ulang yang sistematis dan kontinyu.
salah satu karakteristik permainan softball Dalam menjaga, seorang pemain harus
yang paling dominan. Pemain yang memiliki menangkap bola yang dilempar. Bola hasil
atau menguasai teknik melempar dengan pukulan yang mengelundung dan bola hasil
baik, akan dapat bermain secara efisien. pukulan yang mengelundung tinggi.
Tujuan dari melempar adalah untuk Menangkap bola hasil pukulan yang
memberikan, melempar bola ke teman, dan melambung tinggi. Menangkap bola hasil
untuk menghentikan atau mematikan pemain pukulan yang keras dan bola hasil pukulan
lawan agar tidak mendapatkan poin kearah samping kiri atau kanan dan dari
(Suparlan, 2008). posisi yang baik. Seorang pemain harus dapat
Lemparan dalam permainan softball merasakan, memakai dan menggunakan
merupakan salah satu modal yang sarung tangan (glove) secara efektif dan
mempunyai peran yang tidak kalah penting nyaman (suparlan, 2008). Menurut Dwiyogo
dengan gerakan teknik lainnya. Sekecil (2008) “media adalah segala bentuk saluran
apapun kesalahan dalam sebuah game itu yang dapat digunakan dalam suatu proses
berarti akan merugikan pihak kita sendiri, dan penyajian informasi”. Media sering
keuntungan dengan mudah berpihak kepada digunakan masyarakat untuk mengetahui
lawan. Salah melempar kurangnya latihan, suatu informasi yang diinginkan. Salah satu
terburu dalam melempar, labilnya pegangan, media yang ada adalah media audiovisual.
kebiasaaan gerakan teknik yang salah, itu ”Media audio-visual ialah media pandang

17
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

dengar yang menampilkan gambar dan suara, pelatihan olahraga itu karena proses pelatihan
seperti lazimnya televisi, film bersuara dan olahraga mempunyai kesamaan dengan
video”. proses pembelajaran di sekolah, karena
Media audio visual adalah media yang keduanya sama-sama mentransfer ilmu, baik
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. dari pelatih ke atlet maupun dari guru ke
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang siswa.
lebih baik, karena meliputi kedua jenis media Pengembangan media berlatih atau
yaitu media audio dan media visual. Agar media pembelajaran berbasis video tutorial
lebih efektif penyampaian materi ajar perlu merupakan suatu terobosan baru di dunia
ditunjang dengan alat bantu yang dapat kepelatihan maupun kependidikan. Video
digunakan secara efisien dan efektif pada tutorial memberikan unsur kognitif berupa
hasil belajar. Perkembangan teknologi yang pemahaman materi melalui alur penayangan
pesat melahirkan pula teknologi dalam dan penjelasannya, selain itu juga dikemas
bidang pendidikan yang memberikan menjadi lebih menarik sehingga memotivasi
pengaruh besar dan nyata. Ini disebabkan siswa atau atlet untuk lebih memahami materi
karena fungsi media dalam proses hasil yang disajikan. Video tutorial dipilih karena
belajar adalah sebagai penyaji stimulus dan relatif mudah dalam pembuatannya dan dapat
meningkatkan keserasian dalam penerimaan menayangkan dan menjelaskan tentang gerak
informasi untuk mencapai tujuan hasil dasar softball yang benar dengan kemasan
belajar, juga pada hal-hal tertentu media yang menarik sehingga atlet dapat
mempunyai nilai-nilai praktis yang sangat mempraktikkan gerak dasar softball sesuai
bermanfaat baik bagi siswa maupun guru. dengan yang ditayangkan.
Media pembelajaran merupakan suatu Menurut Rohani penggunaan media
teknologi pembawa pesan yang dapat audio visual dalam pembelajaran sangat
digunakan oleh guru untuk keperluan memungkinkan untuk meningkatkan
pembelajaran media pembelajaran merupakan kemampuan berpikir yang diharapkan.
sarana fisik untuk menyampaikan materi Kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut
pelajaran (rusman, 2012). Media dapat mempersiapkan sumber daya manusia
pembelajaran merupakan sarana komunikasi melalui pendidikan yang
dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, berkualitas.(Utaminingrum, 2013)
termasuk teknologi perangkat keras. Media Tujuan utama dalam pembelajaran
pembelajaran yang dapat digunakan saat ini menggunakan audio visual adalah
seperti media teks, video, dan audio memberikan pengetahuan baru tentang
kemudian dengan adanya kemajuan teknologi pembelajaran softball terhadap individu dan
maka berkembang lagi menjadi grafis, foto, mengembangkan segenap potensi yang
dan animasi. optimal bagi mahasiswa melalui audio visual.
Media yang berkembang saat ini Oleh karena itu, contoh gerakan yang
digabungkan menjadi satu kesatuan yang diberikan melalui audio visual untuk
akan menghasilkan informasi yang tidak memajukan perkembangan setiap individu.
hanya dapat dilihat sebagai cetakan, Keberhasilan individu dalam pembelajaran
melainkan juga dapat didengar, membentuk softball ditentukan oleh beberapa faktor yang
simulasi, dan animasi yang dapat ada diluar individu adalah bahan ajar yang
membangkitkan motivasi dalam memberikan kemudahan bagi individu untuk
penerimaannya. Media pembelajaran tersebut dipelajarinya. Adapun tujuan dari penelitian
juga cocok apabila diaplikasikan pada ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat

18
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

pengaruh mengajar menggunakan audio menjelaskan “Populasi adalah wilayah


visual terhadap hasil melempar atas dan generalisasi yang terdiri atas obyek atau
menagkap dalam permainan softball di Altras subyek yang mempunyai kualitas dan
club Tangerang selatan. karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
METODE kesimpulannya”.
Penelitian yang diajukan ini bertujuan Populasi dalam penelitian ini adalah
untuk mengungkapkan pengaruh Audio atlet dari altras club Tangerang selatan
Visual terhadap hasil belajar melempar atas sebanyak 15 atlet .Teknik sampling yang
dalam permainan softball di altras club digunakan untuk menentukan sampel dalam
Tangerang selatan. Pada penelitian ini, akan penelitian ini adalah Total Sampling. Artinya
dilakukan Treatment dengan menggunakan sampel diambil dari jumlah keseluruhan
Audio Visual sebagai media dalam Proses populasinya yaitu seluruh atlet softball di
Belajar Mengajar (PBM) penjas untuk altras club Tangerang selatan. Sampel yang
meningkatkan teknik melempar atas dalam akan digunakan dalam penelitian ini adalah
permainan softball. Sehingga, metode yang atlet altras club Tangerang selatan sebanyak
digunakan dalam penelitian ini adalah metode 15 orang. Sehubungan dengan besarnya
One Shot Case Study. Menurut Sugiyono sampel, ada beberapa pendapat ahli yang
(2013) “Penelitian eksperimen diartikan kiranya perlu diperhatikan. Pertama, pendapat
sebagai metode penelitian yang digunakan Fraenkel & Wallen. Mereka berpendapat,
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu tidak ada ukuran yang pasti berapa jumlah
terhadap yang lain dalam kondisi yang sampel yang representatif itu. Meskipun
terkendali”. Kemudian bentuk penelitian ini demikian mereka merekomendasikan
menggunakan One Shot Case Study. sejumlah petunjuk sebagai berikut.
Desain Penelitian, Menurut Sugiyono Tabel 1. Jumlah Sampel
desain penelitian yang dipakai dalam Jenis Penelitian Minimal Jumlah Sampel

penelitian ini adalah One Shot Case Study , Deskriptif/Survei 100 Subjek

Berikut gambaran desainnya:


Koleras ional 50 Subjek

X
Eksperimen/Kausal-Komparatif 30 Subjek
O
Gambar 1. One Shot Case Study Adapun pendapat lain menurut
Keterangan: Maksum (2012) menyatakan bahwa minimal
X : Treatment yang diberikan (variabel jumlah sampel dalam jenis penelitian
independen) Eksperimen/Kausal-Komparatif berjumlah 15
O : Post-test untuk kelompok eksperimen orang.
(tes akhir) HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam setiap penelitian seorang Penelitian dilakukan agar data yang
peneliti terlebih dahulu perlu menentukan diperoleh mengandung makna bagi
subjek atau populasi yang dapat dijadikan penelitian. Proses pengolahan data dilakukan
sebagai sumber data untuk keperluan dengan menghitung rata – rata, simpangan
penelitiannya, populasi tersebut dapat baku, dan menghitung Uji Normalitas.
berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan 1. Deskripsi Data
peristiwa yang dijadikan obyek dalam Data hasil tes lempar tangkap dalam
penelitian. Sebagaimana Sugiyono permainan softball ini di peroleh melalui
19
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

penilaian penguasaan gerak lempar tangkap 32,2 dan simpangan baku 6,94. Dengan rata –
dalam permainan softball yang telah diuji rata maksimal 2,6 dan rata – rata minimal 1,2.
validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu, 2. Pengujian Persyaratan Analisis
data lempar tangkap dalam permainan Berdasarakan dari data yang telah
softball berkaitan dengan hasil angka yang terkumpul melalui proses penelitian yang
diperoleh dari lempar tangkap dalam dilaksanakan hingga data akhir, skor data
permainan softball yang telah diujikan. Data lempar tangkap permainan softball dari
yang dianalisis adalah dari hasil pengukuran kelompok perlakuan yang menggunakan
pada akhir perlakuan. Audio Visual, kemudian yang selanjutnya
Perlakuan diberikan selama 12 kali akan dipakai untuk pengujian hipotesis maka
pertemuan selama 4 minggu, yaitu kelompok harus melewati pengujian persyaratan
yang menggunakan Video pembelajaran analisis, yaitu uji normalitas, pengujiannya
berupa Audio Visual. Berikut merupakan sebagai berikut:
deskripsi data perolehan lempar tangkap a. Uji Normalitas
dalam permainan softball. Dalam persyaratan pengujian analisis
Setelah melakukan pengujian rata – data yang pertama adalah menguji normalitas.
rata, simpangan baku dan uji normalitas, Pengujian normalitas data pada hasil skor
maka selanjutnya adalah pembuatan diagram lempar tangkap permainan softball dengan
persentase dari hasil lempar dalam permainan kelompok perlakuan. Setelah deskripsi data
softball sebagai berikut: dilihat, maka langkah yang selanjutnya
7% adalah melakukan uji normalitas data.
7,00
% Baik Tabel 3. Pengujian Uji Normalitas
40% Sekali
No Nama Skor Z F S (Zi) |F(Zi)-
Baik (Xi) Skor (Zi) S(Zi)|
26,0 (Zi)
0% 20% 1 Hafiz 39 -1.9 0.0287 0.06667 0.03797
Gambar 2. Diagram Persentase Tes
2 Diqza 39 -1.03 0.1515 0.13333 0.01817
lempar permainan softball
3 Ikhsan 38 -0.74 0.2296 0.2 0.0296

a. Uji Rata-Rata dan Simpangan Baku


4 Ansel 38 -0.74 0.2296 0.26667 0.03707
Langkah pertama yang penulis lakukan
adalah menyusun data yang telah diperoleh,. 5 Jhosua 38 -0.6 0.2743 0.33333 0.05903
Setelah data terkumpul penulis menghitung
6 Eras 38 -0.46 0.3228 0.4 0.07722
nilai rata – rata dan simpangan baku. Hasil
penghitungan nilai rata – rata dan simpangan 7 Ariel 37 0.11 0.4526 0.46667 0.01407
baku dapat dilihat pada tabel berikut ini:
8 Abrar 35 0.4 0.3446 0.53333 0.18873
Tabel 2. Deskripsi Data lempar permainan
softball 9 Alfayed 33 0.69 0.2451 0.6 0.3549

Tes Perlakuan N Rata Max Min Simpanga


10 Fadel 29 0.83 0.2033 0.66667 0.46337
– n Baku
Rata
11 Wahyu 28 0.83 0.2033 0.73333 0.53003
Post Audio 1 32,2 2,6 1,2 6,94
Test Visual 5
12 Yoga 27 0.83 0.2033 0.8 0.5967
Pada tabel 2 atlet pemula berjumlah 15
13 Satria 27 0.83 0.2033 0.86667 0.66337
orang yang diberikan treatment berupa audio
visual dari gerakan melempar dan menangkap 14 Joseph 25 0.97 0.166 0.93333 0.76733
dalam permainan softball dengan rata-rata
20
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

15 Pramana 19 0.97 0.166 1 0.834 Lingkungan juga mempengaruhi gerak


dari keterampilan atlet, seperti hal nya pada
Dari tabel diatas, maka dapat diambil
kategori baik ini tinggal dan besar
nilai harga mutlak yang paling besar yaitu
dilingkungan yang sama, sehingga ketika
0,18873. Dengan bantuan tabel nilai kritis L
penelitian berlangsung para atlet ini hanya
untuk uji Liliefors untuk ukuran sampel
berinteraksi dengan kelompok nya saja,
sebanyak 15 dan α = 0,05, maka didapat L
melalui interaksi dengan lingkungan, struktur
sebesar 0,220. Oleh karena Lo (0,18873) <
kognitif akan berubah, dan memungkinkan
Lα (0,220), maka hipotesis diterima atau
perkembangan pengalaman terus – terus
dengan perkataan lain dapat dirumuskan
menerus.
bahwa distribusi tersebut “NORMAL”.
3) Kategori Cukup (26%)
1. Hasil Lemparan Atas Dalam Permainan
Pada kategori cukup, peneliti melihat
Softball di ALTRAS Club Tangerang
bahwa setiap anak memiliki perkembangan
Selatan.
dan gerak motorik yang berbeda – beda, akan
Berdasarkan gambar 3 menunjukkan
tetapi untuk dikatakan stabil, dari kategori
Hasil tes lempar di Alam Sutra Club
cukup ini para atlet sudah termasuk stabil
Tangerang Selatan kategori baik paling
karena beberapa faktor yang mempengaruhi
dominan dengan persentase banyak yaitu
salah satunya adalah motorik, yang selama
40%. Hasil tes lempar permaianan di Alam
penelitiannya mengalami perkembangan,
Sutra Club Tangerang Selatan yang kategori
seperti yang dikatakan oleh Sukintaka bahwa
Baik sebesar 20%, Cukup sebesar 26%,
anak akan merasa mempunyai ketahanan dan
Kurang sebesar 7%, Kurang Sekali sebesar
sumber energi yang tak terbatas sehingga
7%.
meningkatkan fokus dan daya tarik terhadap
Hasil dari persantase kategori tes
teori yang diberikan (Susanto, 2012)
lempar atas tidak lepas dari ada nya beberapa
4) Kategori Kurang (7%)
faktor pendukung selama penelitian
Pada kategori atlet yang kurang, disini
berlangsung sehingga akan dibahas satu
peneliti menemukan ketidak stabilan dari
persatu sesuai dengan persentase masing –
para atlet, karena remaja yang awal dalam
masing.
keadaan yang kurang stabil memiliki
1) Kategori Sangat Baik (40%)
kecendrungan untuk melakukan penyesuaian
Pada penelitian ini yang mendominasi
diri yang salah dibandingkan dengan remaja
adalah kategori Sangat Baik yaitu berjumlah
yang lebih stabil. Para atlet cendrung diam
6 orang dengan persentase 40%. Pada
dan pasif ketika penelitian berlangsung, dan
kategori sangat baik, peneliti melihat bahwa
terlebih adalah faktor kurang nya pengaturan
anak yang masuk kategori sangat baik.
istirahat yang baik karena tidur terlalu malam
memiliki kemauan yang sangat tinggi pada
karena bermain Gadget seperti yang
diri anak itu sendiri, seperti setiap latihan
dikatakan oleh Sukintaka bahwa anak harus
mereka datang lebih awal untuk mendapatkan
memiliki waktu istirahat yang baik, karena
latihan yang lebih dari pada yang lain, serta
akan mengganggu kestabilan dari para atlet
rasa ingin tau bagai mana melakukan
tersebut.
lemparan yang benar, mereka sangat antusias
5) Kategori Kurang Sekali (7%)
ketika peneliti memperlihatkan video yang
Menurut Yanuar Kiram kemampuan
dan menerangkan cara gerakan melempar
seseorang untuk dapat menguasai
yang benar.
keterampilan – keterampilan motorik
2) Kategori Baik (20%)
olahraga berbeda – beda salah satunya

21
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

perbedaan tujuan dan motivasi dalam KESIMPULAN


mempelajari suatu keterampilan motorik, Berdasarkan hasil pembahasan
seperti yang peneliti temukan bahwa penelitian dan analisis data-data dari hasil
mempengaruhi gerak motorik anak, pada penelitian yang terkumpul dari awal
kategori kurang ini merupakan atlet yang penelitian sampai akhir penelitian, maka
paling muda diantara yang lainnya, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
rasa malu dan tidak percaya diri akan muncul, Hasil tes lempar tangkap di altras club
sehingga pada tes akhir dari penelitian atlet Tangerang Selatan kategori baik paling
tersebut mendapatkan hasil yang terendah. dominan dengan persentase terbanyak yaitu
Ketika kategori keterampilan lemparan 40%. Hasil tes lempar permainan softball di
atas yang diperoleh oleh para atlet di Altras altras Club tangerang selatan yang
Club Tangsel, pada dasarnya diperoleh dari berkategori Baik Sekali adalah 40%, kategori
adanya penerapan media Audio Visual yang Baik 26%, Cukup sebesar 20%, Kurang
ditayangkan selama 12 kali pertemuan dalam dengan persentase sebesar 7%, sedangkan
4 minggu, setiap minggu diberikan Kurang Sekali adalah 7%.
penayangan video pembelajaran sebanyak 3
kali dan durasi penayangan video selama 5 DAFTAR PUSTAKA
menit, bahkan untuk setiap pertemuan
diberikan kesempatan untuk mengamati video Abdul, Mulyono (2015). R, Jurnal Pendidikan
selama 2x pemutaran. Elektro Volume 04 Nomor 03 Tahun
2015, 1017-1023
Bahkan pencapaian hasil lemparan atas
yang diperoleh oleh para atlet bukan hanya Arikunto, Suharsimi. (2010). ”Prosedur
dipengaruhi oleh penayangan video saja, Penelitian”. PT RINEKA CIPTA,
melainkan karena adanya keinginan dari para Jakarta.
atlet, untuk menguasai teknik lemparan,
adanya tanggung jawab, semangat yang Lorens seba. (2013). “Belajar Motorik”.
Bandung.
tinggi, dan karena adanya rasa keingintahuan.
Dengan adanya faktor-faktor yang timbul dari Nurhasan. (2007). “Modul Tes Dan
dalam atlet, pada secara tidak langsung akan Pengukuran”. Bandung, Universitas
berpengaruh pada pencapaian prestasi. Pendidikan Indonesia.
Hal ini sejalan dengan penelitian
dimana faktor yang sangat mempengaruhi Nurhasan. (2013). “Tes Dan Pengukuran
Dalam Pendidikan Jasmani”. STKIP
prestasi yaitu faktor kepribadian,
Pasundan Cimahi, Cimahi
kecenderungan hasil, reaksi emosional,
tingkah laku prestasi. Jadi prestasi atlet dapat Dwi Sri Kuspryani. (2014). “Jurnal Survei
meningkat ketika fisik dan psikisnya sehat, Motivasi Prestasi Atlet Klub
dapat memperhitungkan target sesuai Bulutangkis Pendowo Semarang,”
kemampuan, dapat mengusai emosional, Semarang.
berada dalam lingkungan nyaman
Elyonara, Elene. (2012). “Kemampuan
mempunyai fasilitas lengkap untuk Motorik Peserta Ekstrakulikuler Bola
menunjang prestasi, serta selalu berusaha Voli Di SMP N 3 Gamping”.
untuk mencapai dengan giat berlatih Universitas Negeri Yogyakarta,
(Kuspriyani, 2014). Yogyakarta.

Fathurrohman. (2007). “Strategi Belajar


Mengajar”. Bandung.
22
Silvy Juditya, Dhani Agusni / Jurnal Olahraga 4 (1) (2018)

Jahja, Yudik. (2011). “Psikologi Pembelajaran Goegrafi”. Lampung:


Perkembangan”. Kencana cetakan ke- Univertsitas Lampung.
3.
Smaldino. (2008). “Intrucsional Technologi
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 For Learning”.Jakarta.
Nomor 03 Tahun 2015, 1017 – 1023

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, 453 Suparlan. (2008). “Pembelajaran Softball”.
– 456. Bandung.

Maksum, Ali. (2012). “Metodologi Penelitian Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian


Dalam Olahraga”. Unesa University Pendidikan”. Bandung, Alfabeta,cv.
Press-2012, Universitas Negeri
Surabaya, Surabaya. Supatmo, Yuswoyo, dkk, Jurnal Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia Volume 5.
Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Nomor 1. Edisi Juli 2015. ISSN: 2088-
“Pendekatan Statistika Modern Untuk 6802
Ilmu Sosial”. Jakarta : Salemba
Humanika. Susanto, Nugroho. (2012). “Tingkat
Kesegaran Jasmani Berdasarkan
Pupuh dan Sobry. (2010). “Strategi belajar Kebiasaan Transportasi Berangkat Dan
mengajar”. Bandung. Pulang Sekolah Siswa Kelas VIII SMP
N 1 Melati Tahun Ajaran Pelajaran
Risqi, Ika Citra. P dan Iwan Permana 2011/2012”. Universitas Negeri
Suwarna. KelasXI Pada Konsep Yogyakarta, Yogyakarta.
Elastisitas”. Jakarta. (2014). “Pengaruh
Media Audio-Visual (VIDEO) Utaminingrum, Septiana. (2015). “Pengaruh
Terhadap Hasil Belajar Siswa Media Audiovisual Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada
Rusman, dkk, (2012). “Pembelajaran Keterampilan Menyimak Cerita Siswa
Berbasis Teknologi Informasi dan Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan
Komunikasi”. Jakarta: Rajawali Pers. Pandak Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta”. Yogyakarta..
Setia, Ivone. Dwiantika dan Advendi
Kristiyandaru, (2014). “Pengaruh Warsita. (2008). “Belajar dan Pembelajaran”.
Penggunaan Media Audio Visual Surabaya.
(Video) Terhadap Ketepatan Lemparan
(Throwing) Softball” (Studi pada siswa Wasis ,Dwiyogo. D. (2008). “ Aplikasi
peserta ekstrakurikuler softball SMK Teknologi Pembelajaran Media
Ketintang Surabaya). Surabaya: Pembelajaran Penjas & Olahraga”.
Universitas Negeri Surabaya (2014). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
Volume 02 Nomor 02 Tahun. UM.

Saputri, Shella. (2015). ”Pengaruh Media Wiarto, Giri, (2016). “Media Pembelajaran
Winddows Movie Maker Terhadap Dalam Pendidikan Jasmani”.
Hasil Belajar Siswa Pada Yogyakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai