Anda di halaman 1dari 20

MEDOTOLOGI PENELITIAN DAN TEKNIK PENYUSUNAN TESIS:

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERTANYAAN


QUISIONER UNTUK PENELITIAN

PRAKTIKUM

DR. TATAN SUKWIKA, M.Si


Uji Validitas
Uji Validitas
• Pertanyaan penelitian harus diuji terlebih dahulu validitas
dan realibilitasnya sebelum digunakan di lapangan.
• Valid itu adalah item-item pertanyaan yang buat cocok,
terukur dan cermat sesuai dengan tujuan penelitian 
HANDAL.
Item kuesioner/pertanyaan yang reliabel harus bersifat
konsisten. Artinya kapanpun, di waktu lain, bahkan
ketika orang lain melakukan penelitian serupa dengan
penelitian saat ini, pertanyaan yang telah dan/akan
dipakai kembali masih handal dan dengan memberikan
hasil yang sama atau mendekati sama.
Uji Validitas dan Realibilitas
 Pengujian kevalidan item-item pertanyaan
secara statistik yakni dengan mengkorelasikan
masing-masing skor item pertanyaan (masing-
masing variabel) dengan skor total
(penjumlahan dari seluruh item pertanyaan 1
sampai terakhir).
 Uji yang dipakai adalah bivariate korelasi
pearson (tanpa koreksi) dan dengan koreksi
(corrected item total correlation).
Elimanasi Item Pertanyaan
Jika ada punya 10 pertanyaan, maka harus uji masing-masing
pertanyaan tsb. Setelah uji validitas ternyata hanya ada 8
pertanyaan yang valid, maka hanya 8 pertanyaan inilah yang kita
masukkan lagi ke dalam uji realibiltasnya.
Item kuesioner/pertanyaan yang reliabel harus bersifat
konsisten. Artinya kapanpun, di waktu lain, bahkan ketika
orang lain melakukan penelitian serupa dengan penelitian
saat ini, pertanyaan yang telah dan/akan dipakai kembali
masih handal dan dengan memberikan hasil yang sama atau
mendekati sama.
Pada Tabel, item total merupakan penjumlahan dari total item
pada masing2 responden. Baris menunjukkan responden,
sedangkan kolom menunjukkan item pertanyaan. Jadi, kita
menggunakan 10 item pertanyaan dengan 12 orang
responden.
Uji Korelasi Bivariat Pearson dgn SPSS
Tahapan uji korelasi bivariat
Pearson
1. Mengklik Analyze, Correlate,
Bivariate.
2. Masukkan seluruh variabel ke
dalam bagian Variables dan
pada bagian Correlation
Coeficient centang Pearson
(default SPSS) uji 2 arah (two
tailed).
3. Lalu klik OK.
Penentuan Degress of Freedom n-2  (table r)
Perhatikan masing-masing nilai
korelasi item pertanyaan dengan
item total. Oleh karena mengguna-
kan sampel 12 responden, maka
derajat kebebasan (degress of
freedom) adalah n-2 = 10.
Sekarang cari nilai tabel r dengan
derajat bebas (df)=10 pada Alpha
0,05 (Confidence Level: 95%)
diperoleh 0,5760.
Output Pearson correlation

Nilai korelasi harus lebih besar dari 0,5760. Inilah


batasan (cut off) nilai yang kita pakai. Dari output
Pearson correlation ditemukan item pertanyaan
yang tidak valid dipakai dalam penelitian yaitu item
ke 1, 9 dan 10. Masing-masing nilainya lebih kecil
dari 0,5760 yaitu 0,428; 0,283 dan 0,014 (tidak usah
perhatikan arah, hanya nilainya).
• Nilai korelasi harus lebih besar dari Langkahnya, pada SPSS pilih:
0,5760. Inilah batasan (cut off) nilai yang Analyze, Scale, Reliability Analysis.
kita pakai. Dari output Pearson Masukkan item 1 sampai 10.
correlation ditemukan item pertanyaan Note: klik dulu Statistics dan pada bagian Descriptive For
yang tidak valid dipakai dalam penelitian dan centang pilihan Scale If Item Deleted.
yaitu item ke 1, 9 dan 10.
Masing-masing nilainya lebih kecil dari
0,5760 yaitu 0,428; 0,283 dan 0,014
(tidak usah perhatikan arah, hanya
nilainya).
• Berarti kita hanya menggunakan 7
pertanyaan dalam penelitian (yang
valid). Namun terkadang peneliti masih
belum puas jika hanya menggunakan
korelasi bivariat dan biasanya lakukan
lagi uji terkoreksi (corrected item
correlation) yaitu koreksi terhadap hasil
yg over-estimate kendati pertanyaan yg
dipakai sudah cukup banyak (>20
pertanyaan).
• Perhatikan, nilai Corrected-nya
dan masih sama dengan cut
off value, kita pakai 0,5760.
• Ternyata tidak hanya item 1,9
dan 10 saja yang nilainya lebih
kecil daripada 0,5760 tetapi
juga item 5 dan 8. Shg harus
dibuang pertanyaan nomor
1,5,8,9, & 10. Jadi, untuk
penelitian, kita hanya
memakai 5 pertanyaan yang
valid saja yaitu item nomor
2,3,4,6, & 7.
• Selanjutnya, kelima
pertanyaan yang valid tersebut
yg akan diuji realibilitasnya.
Uji Reliabilitas
UJI RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN
• Pada uji terkoreksi telah didapatkan lima pertanyaan yang valid yaitu item
pertanyaan nomor 2,3,4,6, & 7 dengan sampel sebanyak 12 responden.
• Uji reliabilitas yaitu dengan Alpha Cronbach (uji ini sangat cocok jika skala
pertanyaannya menggunakan skala Likert).
• Tahapan Uji reliabilitas: klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis.
Masukkan item pertanyaan yang valid tsb ke dalam boks “items” yaitu item
2,3,4,6, dan 7

Selanjutnya klik Statistik


dan pada bagian
Descriptive Item
silahkan centang pilihan
Scale If Item Deleted.
Klik Continue.
HASIL Alpha Cronbach
Perhatikan pada Item Total Statistics, ke-5 item
pertanyaan sudah valid. Caranya: bandingkan nilai
Corrected-nya dgn nilai tabel r (tabel korelasi
Pearson) dgn Alpha 0,05 dan derajat bebas (df)=n-
2=10 yaitu 0,5760. Cut off value yg dipakai adalah
0,5760 dan ke-5 nilai corrected item berada diatas
cut off. Berarti benar bahwa 5 item pertanyaan tsb
sudah valid (sesuai dgn apa yg akan diukur).

Pada bagian Reliability Statistics, nilai Alpha Cut off value = 0,5760
Cronbach 0,904 lebih besar daripada nilai tabel r Reliabel yaitu konsisten dan tetap handal kapanpun dan oleh
0,5760 shg kuesioner yg akan dipakai dalam siapapun yang akan melakukan penelitian dengan konteks
penelitian sudah reliabel. serupa dan tentunya hasilnya akan mendekati simpulan yang
sama atau hampir sama.
Membuat Tabel R dengan Excel
Membuat Tabel R dengan Excel (1/3)
Pengertian Validitas Konstruk
Dalam pengujian validitas konstruk, koefisien korelasi Pearson (ρ atau r)
digunakan sebagai batas valid atau tidaknya sebuah item (butir
pertanyaan).
Jika skala (kuesioner) terdiri dari 12 item (pertanyaan) dan semua item
disusun mengikuti prinsip skala Likert (Likert Summated Ratings), maka
sebuah item dianggap valid jika koefisien hubungan item tsb dgn total
keseluruhan item yg kemudian dinotasikan sbg R haruslah lebih besar
atau sama dgn R dlm Tabel r (R ≥ r).
Contoh, pada taraf nyata 5% (atau tingkat kepercayaan 95%) batas
validitas item adalah 0.5760 (standar Tabel r).
Contoh Tabel r Pearson
Pada SPSS, pembuatan tabel melibatkan menu
transform, compute, dan fungsi IDF.T
(probability.degree of freedom) yg pd Excel ditulis
sbg TINV(probability, degree of freedom).

TINV menghasilkan nilai t untuk suatu derajat bebas


pada suatu taraf nyata. Setelah nilai t didapat, r
dihitung dgn menggunakan rumus berikut:

Rumus r Pearson

Hasil Tabel Koefisien Korelasi


Momen-produk Pearson yang
dibuat dengan Microsoft Excel.
Membuat Tabel R dengan Excel (2/3)
• Isi sel C2 = 0,05 (yaitu nilai taraf nyata 5%)
• Sel A3, B3, dan C3 secara berurutan masing-masing diisi dengan label
df, t 0.05, r0.05, t0.01 dan r0.01 (df adalah degree of freedom, t0.05
adalah nilai t pada taraf nyata 5%, r adalah nilai r pada taraf nyata 5%,
dst)
• Mulai dari sel A4 tuliskan nilai df, yaitu dari angka 1, 2, 3, . . . N (N
adalah banyak item)
• Pada sel B4 tuliskan formula ini =TINV(C$1;(A4-2))
• A4-2 adalah df-2, degree of freedom dikurang 2. Pada uji coba
pertama kali, A4 tidak dikurangi 2, hasilnya tidak sama dengan Tabel r
dalam buku teks (Lihat Tabel r di atas), nilai r pada N = 1 (pada uji
coba pertama) = r (tabel dalam buku teks) pada N = 3, karena itulah
pada rumus di sel B4 kemudian A4 – 2.
Membuat Tabel R dengan Excel (3/3)
• Selanjutnya tuliskan formula =(B4/(SQRT((A4-2)+B4^2))) dan
r untuk setiap N didapat.
• Atur banyak angka dibelakang koma, sesuai kebutuhan (tiga
atau empat angka di belakang koma)
• Karena nilai r untuk df = 1 dan 2, tidak terdefinisi, abaikan
nilai-nilai tersebut. Tabel dapat digunakan mulai dari df = 3.
• Jika diperlukan nilai r pada suatu df, tuliskan df di kolom A,
dan secara otomatis nilai r akan ditampilkan
• Lakukan hal yang sama untuk nilai taraf nyata lain, misalnya
taraf nyata 1%.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai