Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah
pemahaman itu dapat menjadi mampu mengendalikan kekuatan kehidupan. Unsur ini dari sikap ilmiah
A. 1. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk 1) Kesiapan untuk
percaya diri percaya diri percaya bahwa
bahwa bahwa alam tidak ada
fenomena alam semesta adalah gangguan
dapat unit mandiri, supernatural di
dimengerti, yang meliputi alam semesta
yang melibatkan 2) Kesiapan untuk
percaya bahwa
manusia pun
adalah fenomena
alam
b. Kesiapan untuk 1) Kesiapan a) Kesiapan
percaya diri untuk untuk percaya
bahwa ada percaya bahwa setiap
keterkaitan yang bahwa ada peristiwa
teratur antara alasan memiliki
semua fenomena untuk sebab alami
alam, yang semua hal b) Kesiapan
termasuk untuk percaya
bahwa
penyebab
yang sama
selalu
menghasilkan
efek yang
sama
c) Kesiapan
untuk percaya
bahwa
konsekuensi
dapat
disimpulkan
dari atau
dijelaskan
dalam hal
pendahulunya
2) Kesiapan untuk a) Kesiapan
percaya bahwa untuk percaya
urutan sebab dan bahwa
akibat yang kebenaran itu
berulang sendiri tidak
menunjukkan berubah,
hubungan umum meskipun
yang permanen gagasan kita
yang dapat tentang hal
dirumuskan itu mungkin
sebagai hukum berubah
alam, yang b) Kesiapan
melibatkan untuk percaya
bahwa
hukum-
hukum ini
dapat
digunakan
untuk secara
akurat
memprediksi
kejadian
fenomena
alam di masa
depan
c. Kesiapan
untuk
percaya diri
bahwa
berbagai
hubungan ini
menunjukkan
kesatuan
sistematis
dalam
fenomena
alam
2. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk 1) Kesiapan untuk
percaya diri bahwa memiliki percaya bahwa
kecerdasan manusia kepercayaan pada dunia
mampu memahami data sensorik, yang pengalaman akal
fenomena alam, yang meliputi sehat tidak dapat
melibatkan ditransendensikan
2) Kesiapan untuk
percaya bahwa
bukti obyektif
yang diperoleh
dengan
mengamati dunia
luar adalah satu-
satunya sumber
kebenaran yang
dapat diandalkan
b. Kesiapan untuk
memiliki keyakinan
pada penalaran
manusia
3. Kesiapan untuk
percaya diri bahwa
pemahaman ini akan
memungkinkan
manusia memperoleh
kemampuan yang
meningkat untuk
menyesuaikan diri
dengan kekuatan yang
memengaruhi
kehidupan, dan untuk
mendapatkan
peningkatan kendali
atas kekuatan-kekuatan
itu
B 1. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk
mendiskreditkan mendiskreditkan
dan dan
meninggalkan meninggalkan
semua kepercayaan
kepercayaan takhayul
yang tergantung b. Kesiapan untuk
pada campur mendiskreditkan
tangan dan meninggalkan
supernatural kepercayaan pada
atau kejadian ajaib
penangguhan c. Kesiapan untuk
hukum kodrat, mendiskreditkan
yang melibatkandan meninggalkan
kepercayaan pada
kemungkinan
mendapatkan
sesuatu tanpa hasil
d. Kesiapan untuk
mendiskreditkan
dan meninggalkan
kepercayaan pada
otoritas bawaan
firasat, kesan
pertama, perasaan,
dll
2. Kesiapan untuk b.
menerima
pengetahuan
manusia yang
teruji
3. Kesiapan untuk c.
menyangkal
kemungkinan
bahaya
membanjiri
dunia dengan
terlalu banyak
pengetahuan
4. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk
mencari secara mencari
pribadi untuk pemahaman
memahami fenomena alam yang
fenomena alam, terpadu dan teratur
yang melibatkan b. Kesiapan untuk
mengandalkan pada
akhirnya pada
pemikiran individu
dan penilaian
independen
5. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk
menyerang berpikir bebas,
masalah dengan menentang semua
alasan, yang dogma, preseden,
melibatkan diktat otoritatif dan
tradisi yang tidak
didasarkan pada
alasan
b. Kesiapan untuk
mencari kebenaran
melalui
pengamatan,
percobaan dan
pemikiran
c. Kesiapan untuk
mencari hubungan
sebab akibat sejati
d. Kesiapan untuk
menggunakan
imajinasi secara
konstruktif untuk
menyarankan
berbagai solusi
hipotetis terhadap
suatu masalah
e. Kesiapan untuk
menguji hipotesis
dengan harapan
mengembangkan
hukum yang
dapat diandalkan
yang tidak hanya
akan
menyelesaikan
masalah langsung
tetapi juga
masalah lain yang
sifatnya serupa
6. esiapan untuk
menyangkal
bahwa status
quo atau tren
peristiwa tidak
dapat dihindari
7. Kesiapan untuk
berusaha
mengendalikan
tindakan
manusia dengan
persuasi, bukan
dengan
kekerasan
Kesiapan untuk mencari pemahaman sejati tentang fenomena alam. Unsur ini dari sikap ilmiah
A 1. Kesiapan untuk
mencintai pengetahuan
demi dirinya sendiri
2. Kesiapan untuk a. Kesiapan untuk
dikhususkan untuk menginginkan
pelayanan sosial, yang peningkatan dalam
melibatkan status quo
b. Kesiapan untuk
mencari kendali
yang meningkat
atas kekuatan-
kekuatan
kehidupan, bukan
untuk eksploitasi
pribadi manusia
lain tetapi untuk
kemajuan
progresif
kesejahteraan
sosial
3. Kesiapan
mencari
pencapaian
pribadi