Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN 2

INDUKSI
RUMUS/ FUNGSI/
No MACAM DEFENISI CONTOH KELEBIHAN KEKURANG DISTINKSI
FORMAT GUNA AN IKON
INDUKSI TANPA
1 Pernyataan yang Data Hampir seluruh -Fakta yang -Lebih sulit
LONCATAN mengandung lengkap orang di Indonesia diberikan menggunakan 100 %
fakta yang cukup menderita sakit cukup banyak induksi tanpa
Induksi = Suatu
banyak (sudah magh. Hal ini dapat dan loncatan
proses berpikir
lengkap) dan dibuktikan dengan meyakinkan karena harus
yang tertolak dari
meyakinkan adanya data-data
satu atau sejumlah -Kebenarannya menemukan
sehingga tidak penderita magh di atau meneliti
fenomena dapat
terdapat peluang Rumah Sakit. terlebih dahulu
individual untuk dipercaya
untuk sehingga
menurunkan karena
menyerang
kesimpulan menggunakan mendapatkan
kembali ( tidak fakta yang
(inferensi) fakta yang
bisa lengkap
lengkap.
terbantahkan)
INDUKSI
2 Pernyataan yang Data Kenaikan BBM -Lebih sering -Fakta yang
LONCATAN mengandung kurang membuat barang digunakan diberikan
fakta yang lengkap pokok lainnya ikut dalam belum
kurang lengkap naik, termasuk gas, kehidupan mencerminkan
(ada data yang listrik, minyak sehari-hari seluruh
dihilangkan/diab goring, dan lain- karena tidak fenomena yang
aikan) sehingga lain. harus ada.
masih bisa melibatkan -Menampilkan
terbantahkan. penelitian beberapa
informasi
bukan hasil
penelitian
secara
mendalam
-Generalisasi
lemah dan
mudah ditolak
HIPOTESA
3 Hipotese (hypo Dugaan Hipotese dapat
‘dibawah’, sementara ditolak
tithenai
‘menempatkan’)
adalah semacam
teori atau
kesimpulan yang
diterima
sementara waktu
untuk
menerangkan
fakta-fakta
tertentu sebagai
penuntun dalam
meneliti fakta-
fakta lain lebih
lanjut.
TEORI
4 Teori adalah Hipotese
Teori sebenarnya azas-azas yang yang telah
merupakan umum dan diuji
hipotese yang abstrak yang
secara relative diterima secara
lebih kuat sifatnya ilmiah dan
dibanding dengan sekurang-
hipotese. kurangnya dapat
dipercaya untuk
menerangkan
fenomena-
fenomena yang
ada.
KAUSALITAS
5 Mula-mula Sebab  Penekanan tombol
SEBAB KE bertolak dari akibat sebagai sebab efek
AKIBAT suatu peristiwa lampu menyala.
Efek yang
yang dianggap ditimbulkan Hujan sebagai
sebagai sebab dapat sebab efek
yang diketahui, berupa efek serentak; tanah
kemudia tunggal becek dan
bergerak maju atau efek berlumpur, selokan
menuju kepada serangkaian penuh banjir,
suatu . pakaian yang dicuci
kesimpulan tidak lekas kering,
sebagai efek atau bbrp orang jatuh
akibat yang sakit, dsb.
terdekat.
Kenaikan harga
minyak sebab efek
berantai;
menyebabkan biaya
transport naik,
menyebabkan para
penjual menaikkan
barang dagangan,
menyebabkan
kesulitan hidup, dst.
KAUSALITAS
6 Proses berpikir Akibat  Pasien yang pergi
AKIBAT KE induktif dengan sebab ke dokter karena
SEBAB bertolak dari sakit ( akibat ).
suatu akibat Dokter yang
yang diketahui, dimintanya untuk
kemudia mengobatinya
bergerak menuju harus mencari
sebab-sebab sebab yang tepat
yang mungkin agar pasien
telah mendapatkan
menimbulkan pengobatan yang
akibat tadi. tepat. Pasien
berkata sakit dada,
dokter berkata
pasien tsb sakit
dada disebabkan
menderita penyakit
kanker.
KAUSALITAS
7 Proses penalaran Akibat  Seorang Ibu pulang
AKIBAT KE yang bertolak Akibat (dari dari pasar
AKIBAT dari suatu akibat satu sebab kemudian melihat
menuju suatu umum) jalanan becek dan
akibat yang lain berlumpur, ia lalu
tanpa menyebut berpikiran bahwa
atau mencari jemuran di
sebab umum rumahnya masih
yang basah dan belum
menimbulkan kering. Ia tidak
kedua akibat berpikir
tadi. jemurannya belum
kering disebabkan
jalanan yang becek
dan berlumpur,
karena semuanya
bertolak pada sebab
umum yaitu hujan.

Generalisasi bagi orang awam adalah suatu proses berpikir yang mendahului penyelidikan atas fenomena-fenomena yang khusus
dalam jumlah yang cukup banyak untuk menuju pada suatu kesimpulan umum mengenai semua hal yang terlibat. Sebaliknya bagi
seorang peneliti generalisasi harus didahului bukan mendahului penyelidikan atas sejumlah fenomena. Ia harus mengadakan observasi,
penyelidikan dengan penuh kesadaran dan bersikap objektif untuk sampai kepada sebuag generalisasi.
Generalisasi sempurna (dgn loncatan)
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna (tanpa loncatan)
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

*) Notes :
Definisi tanpa loncatan : Sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan
menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Definisi Loncatan : ( Ada data yg dihilangkan atau diabaikan). Dalam loncatan induktif suatu fenomena belum mencerminkan seluruh
fakta yang ada. Fakta-fakta tersebut yang digunakan dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan. Dengan demikian
loncatan induktif dapat diartikan sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh melampauikemungkinan
yang diberikan oleh ebidensi itu.
FUNGSI :
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang
tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti
pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

CARI SATU MAKALAH ±15 HAL, PERIKSA SETIAP PARAGRAF APAKAH KALIMATNYA DENGAN ATAU TANPA
LONCATAN

Anda mungkin juga menyukai