Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah : Alur Proses Layanan Ruang IGD Rumah Sakit

Nama : Rijalul Fikri


NPM : 2007201010005

Pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami


peningkatan yang cukup signifikan. peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan
dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah
satu komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan peningkatan
kualitas kesehatan, pemerintah juga mencanangkan program kesehatan dengan berbagai
upaya seperti peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik
rakyat,dan lainnya. Disisi lain, kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi
telah menyebabkan terjadinya proses perubahan didalam segala aspek kehidupan. Peran
teknologi informasi tidak luput terjadi peningkatan didalam Rumah Sakit, klinik, apotik dan
lain sebagainya dengan kecepatan dan keakuratan terhadap pengolahan data sehingga
memudahkan dalam mengambil keputusan penting.

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat profesi dan
padat modal. Agar rumah sakit dapat melaksanakan pelayanan dengan baik, harus dikelola
dengan adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan sarana prasarana yang
mendukung, serta dikelola secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem
pelayanan, memberikan pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan
kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik, dan
pelayanan perawatan.

Rumah sakit merupakan suatu instansi atau organisasi yang harus mempunyai
manajemen yang baik guna memberikan pelayanan terhadap pasien. Salah satu bagian
terpenting dari rumah sakit adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD merupakan pintu
utama untuk masuknya semua pasien baik dengan kondisi emergency maupun non
emergency. IGD adalah salah satu bagian rumah sakit yang melakukan tindakan berdasarkan
triage keadaan pasien. Pembagian triage pada pasien sangat penting guna mencegah
kecacatan dan kematian pada pasien. Oleh sebab itu, petugas IGD khususnya dokter dan
perawat harus mempunyai kecepatan, ketrampilan dan kesiagaan yang lebih dari petugas
medis di ruangan lain.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan area paling kritis sebagai pintu masuk
pasien rumah sakit (RS), setiap keterlambatan pelayanan dapat mengakibatkan konsekuensi
serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. IGD merupakan suatu bentuk penanganan
kegawatdaruratan yang memiliki berbagai macam kegiatan. Secara umum dapat dibedakan
sebagai berikut: menyelenggarakan pelayanan gawat darurat; pelayanan gawat darurat yang
sebenarnya bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan penderita (live saving) untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama (fisrt aid) dan bahkan pelayanan rawat jalan
(ambulatory care), dan juga melaksanakan kegiatan pelayanan penyaringan untuk kasus-
kasus yang membutuhkan pelayanan intensif. Kegiatan yang juga penting dilaksanakan oleh
IGD adalah menyelenggarakan informasi medis darurat dalam bentuk menampung serta
menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada hubungan dengan keadaan medis
darurat (emergency medical questions).

Pelayanan IGD merupakan tantangan bagi setiap RS untuk terus memperbaiki kualitas
pelayanannya. IGD merupakan pelayanan satu atap yang beroperasi selama 24 jam dan
menjadi pintu masuk pasien sehingga menjadi gambaran wajah pelayanan RS. Tatalaksana
awal di IGD adalah proses triase yaitu proses pemilahan pasien berdasar prioritas kegawatan
dan diagnosis yang sesuai dalam manajemen awal pasien. Hasil pelayanan tergantung
sebagian besar pada bagaimana IGD menjalankan proses triase. IGD merupakan pintu masuk
RS yang memberikan pelayanan pada pasien sakit dan cedera akut yang datang dengan
variasi orang, usia, penyakit, status sosial ekonomi yang datang tanpa perjanjian dengan
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum atau ambulans, hal ini mempengaruhi
waktu tunggu pelayanan, adanya keterlambatan pelayanan, serta keterbatasan fasilitas medis
dan non medis yang tersedia. Tata laksana kasus gawat darurat merupakan sebuah pekerjaan
penuh tantangan dengan melalui beberapa aktifitas yang saling berkaitan dimulai saat pasien
masuk sampai pulang atau disposisi ke rawat inap. Berbagai sumber daya ikut terlibat dimulai
dari dokter, staf medis maupun non medis, perusahaan asuransi, staf outsourcing, dan
keluarga pasien. Penelitian ini akan memberikan gambaran alur kritis, respon time, variasi
alur dan perbedaan karakteristik staf yang berhubungan dengan kinerja klinis dalam
pelayanan IGD sehingga dapat mengidentifikasi faktor yang berperan dalam penentuan
kepuasan pasien IGD dalam rangka mengidentifikasi faktor yang perlu diperbaiki untuk
menjaga kualitas pelayanan IGD.
Berikut adalah contoh gambar layout keseluruhan dari Rumah Sakit
Struktur Organisasi IGD

Kepala Instalasi IGD

Kepala Ruang IGD

Dokter Jaga IGD


Ketua Tim I Ketua Tim II Ketua Tim III Ketua Tim IV

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Instalasi IGD


a. Tugas Pokok
 Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat selama 24 jam
 Menyelenggarakan kegiatan IGD yang bermutu
b. Wewenang
 Memberikan usulan kebutuhan tenagadi lingkungan IGD
 Mengawasi dan mengendalikan kegiaan pelayanan kesehatan di IGD
 Mengadakan pertemuan rutin intern IGD
 Menyusun program kerja, laporan program kerja, dan mengevaluasi
kegiatan IGD setiap tahun
 Mengadakan kordinasi Vertikal, horizontal dan diagonal dalam rangka
menigkatkan mutu pelayanan IGD
c. Hubungan kerja
 IGD berhubungan dengan unit laboratorium, radiologi, rekam medis, dan
ambulance

d. Uraian Tugas
 Membuat perencanaan kebutuhan pelayanan IGD 24 jam yang meliputi
pelaksanaan kegiatan, kebutuhan SDM, anggaran pendapatan dan belanja
tahunan, pengorganisasian pelaksanaan tugas, petunjuk teknis pelayanan
IGD, petunjuk teknis petugas IGD
 Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di luar IGD
 Membina kemampuan seluruh perawat IGD
 Menerima, mendata dan melaporkan kepada atasan langsung tentang
adanya masalah apapun kasus-kasus di IGD
e. Tanggung jawab
 Terselenggaranya IGD 24 jam
 Menjaga kelancaran pelayanan IGD
 Menjaga mutu dan profesionalisme pelayanan IGD
 Menjaga kualitas dan tersedianya sarana pelayanan yang diperlukan di
IGD
 Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di IGD
 Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh staf

2. Kepala Ruang IGD


a. Tugas pokok
 Membuat laporan jumlah kunjungan pasien
 Membuat laporan persedian obat dan alat kesehatan
 Mengamprah obat dan alat kesehatan untuk menunjang dalam pelayanan
perawatan
 Mengamprah perbaikan atau penggantian peralatan medis dan ruangan
 Memelihara dan mencatat alat-alat medis dan inventaris lainnya
 Membantu menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran
pelayanan perawatan
 Memberikan peran serta dan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya
dalam meningkatkan mutu pelayanan dan membantu dalam pelayanan
perawatan dalam keadaan khusus
b. Wewenang
 Mengatur dan membina bawahan
 Menetapkan standar asuhan keperawatan
 Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan
 Melaksanakan SOP keperawatan
c. Uraian tugas
 Melakukan asuhan keperawatan di IGD
 Menyusun daftar dinas tenaga IGD
 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiaan pelayanan IGD
 Mendampingi dokter dalam pemeriksaan dan tindakan pasien
 Memelihara dan melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan
 Merencanakan jumlah tenaga perawat dan tenaga lain sesuai dengan
kebutuhan
d. Tanggung jawab
 Bertanggung jawab dan berwenang dalam memberikan pelayanan
keperawatan di ruang gawat darurat
 Bertanggung jawab memegang teguh rahasia dari segala keterangan yang
diketahui dalam tugasnya sebagai pegawai RS
 Bertanggung jawab atas menjaga kesehatannya sendiri
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan perawatan
 Bertanggung jawab dalam kelancaran proses kerja
 Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan proses kerja
e. Hubungan kerja
 IGD berhubungan dengan Laboratorium, Radiologi, Rekam Medik, Rawat
Inap, Ambulance

3. Penanggung jawab Shift IGD (ketua tim)


a. Tugas pokok
 Melaksanakan asuhan keperawatan di IGD dan layanan perawatan sesuai
dengan standar pelayanan gawat darurat
b. Wewenang
 Berwenang mengetuai sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kepada pasien di IGD
c. Uraian tugas
 Bersama kepala ruangan melakukan serah terima tugas pada setiap
pergantian dinas
 Mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan ditimnya
 Melaksanakan asuhan keperawatan
 Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut
 Membuat laporan keperawatan
 Mengawasi kinerja perawat anggota pada timnya
 Menjaga dan memelihara lingkungan kerja agar tetap bersih dan rapi
 Menciptakan kerjasama serta koordinasi yang harmonis antara sesama
perawat dan tim kesehatan lain
 Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan rumah sakit
 Merencanakan/menyusun dan mengajukan kebutuhan logistik IGD yang
diperlukan untuk melaksanakan tindakan di IGD
 Mengawasi jalaannya pelaksanaan K3 di IGD
 Merencanakan kebutuhan alat dan obat harian di IGD
 Merencanakan kebutuhan alat dan obat untuk kegiatan keluar rumah sakit
P3K
 Menyimpan dan mengelompokkan alat dan obat sesuai jenis dan
klasifikasinya
d. Tanggung jawab
 Ketua tim perawat bertanggung jawab dan berwenang mengetuai
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
dan kepada pasien di IGD, dan bertanggung jawab kepada kepala ruangan
e. Hubungan kerja
 IGD berhubungan dengan Laboratorium, Radiologi, Rekam Medik, Rawat
Inap, Ambulance

4. Perawat Pelaksana IGD


a. Tugas pokok
 Melaksanakan asuhan keperawatan di IGD
b. Wewenang
 Melaksanakan asuhan keperawatan dan memberikan informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan
c. Uraian tugas
 Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan dan
memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
 Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
 Melaksanakan perawatan peralatan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada
dan tata cara penggunaannya
 Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun sesama petugas
 Mengkaji keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental dan
keluhan utama)
 Mengamati keadaan pasien
 Melaksanakan anamnesa
 Menyusun rencana perawatan sesuai batas kemampuannya
 Melaksanakan tindakan keperawatan kepada psien sesuai kebutuhan
 Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatannya
d. Tanggung jawab
 Perawat pelaksana IGD bertanggung jawab kepada kepala ruangan IGD
dalam melaksnakan tugasnya
e. Hubungan kerja
 IGD berhubungan dengan Laboratorium, Radiologi, Rekam Medik, Rawat
Inap, Ambulance

Alur kegiatan di IGD


Idle Capacity (Kapasitas Menganggur)

Kapasitas yang seharusnya dapat digunakan jika lebih banyak produk yang dijual.
Mengkomunikasikan informasi kapasitas menganggur merupakan salah satu prioritas utama
didalam capacity model. Kapasitas menganggur terdiri atas idle marketable, idle not
marketable dan idle-off marketable. Idle marketable merupakan keadaan dimana pasar
tersedia namun kapasitas menganggur karena meningkatnya pangsa pasar dari kompetitor,
produk subtitusi, kendala distribusi, atau kendala biaya atau harga. Idle not marketable
merupakan kondisi dimana pasar tidak tersedia atau pihak manajemen memutuskan untuk
tidak berpartisipasi didalam pasar. Idle off-limits merupakan kondisi dimana kapasitas tidak
tersedia karena dari libur, kontrak, atau kebijakan atau strategi dari pihak manajemen.
Didalam terjadinya kapasitas menganggur (idle capacity) pihak penjualan dan manajemen
atas (upper management) biasanya merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab utama
untuk mengatasi kapasitas menganggur dengan cara meningkatkan pesanan pembelian atau
meningkatkan produksi.

Anda mungkin juga menyukai