Anda di halaman 1dari 6

Resensi Novel Posesif

NAMA : HAMJAH

KELAS : XII - PERHOTELAN


1. Identitas
A. Judul : Posesif
B. Namapengarang : Lucia Priandarini
C. Penerbit : Noura Books (PT. MizanPublika)
D. Tahunterbit : 2017
E. Cetakan : Pertama (September 2017)
F. PanjangBuku : 21 cm
G. LebarBuku : 14 cm
H. TebalBuku : 368 halaman

2. Sinopsis
Lala dan Yudhis sebenarnya adalah seperti sepasang remaja lainnya yang sedang kasmaran.
Istilahnya cinta monyet. Tapi ada hal-hal yang membedakan mereka dengan remaja laInnya.
Dari sisi Lala, kisah bisa melihat bagaimana seorangremaja yang harusnya sedang masa-
masanya menikmati masa muda, waktunya terkuras untuk latihan, latihandanlatihan. Tidak ada
waktu untuk jatuh cinta, apalagi pacaran. SemenjakadaYudhis, ibarat ada angin segar
menghampirinya yang selama ini hanya focus untuk loncat indah dan seputaran sekolah.

Sedangkan dari sisi Yudhis, kita bisa melihat bahwa dibalik kesempurnaan parasnya ada hati
yang disembunyikan. Banyak luka yang dilaluinya selama ini, dan tidak ada seorang pun tahu
dengan keadaannya selama ini.

Buku ini representasi kids jaman now. Beberapa hal yang mempersentasikan kids jaman now
diantaranya adalah seputaran dunia remaja yang tidak lepas dari social media, khususnya
instagram yang lagi booming banget sekarang ini. Pertama, Lala merasa iri melihat postingan
instagram sahabatnya, Rino dan Ega yang bisa nonton konser RAN sementara dia kelelahan
harus latihan setiap harinya meskipun libur. Kedua, saat Lala stalking instagram Yudhis sejak
diberitahu akunnya oleh Ega. Dan tak sengaja dia me-love salah satu foto di IG Yudhis. Ketiga,
ketika Lala ketahuan pacaran karena Yudhis memposting foto gambar yang mereka buat di
instgram dan memberikan caption yang menandakan jika mereka bukan sekedar teman biasa
Tapi teman dekat. Keempat, Yudhis mencari tahu film kesukaan Ega dari postingan di
instagramnya, dengan hati-hati tanpa meninggalkan jejak yang artinya dia hanya stalking untuk
mengambil hati sahabatnya Lala ini.

Lala selama ini dia berprestasi dalam olahraga ini, dengan melihatnya melakukan olahraga ini,
ayahnya seperti melihat almarhumah ibunya. Dia ragu dengan apa yang dijalaninya selama ini.
Saat Yudhis datang, keraguannya makin membesar.
Tidak hanya itu, Lala juga merasakan keraguan untuk menentukan pilihannya saat kuliah nanti.
Sebenarnya dia sudah mantap memilih jurusan HI di UI sesuai impiannya selama ini, tapi
semenjak Yudhis datang dalam hidupnya, pacarnya ini memaksanya untuk mengambil kuliah HI
di UNPAD hanya karena Yudhis akan memilih kuliah di ITB. Jadi, bagi Yudhis ITB dan UNPAD itu
lebih dekat dibandingkan ITB dan UI. Yudhis tidak mau jika kuliahnya nanti mereka berjauhan.
Suka dengan nasihat ayahnya ini. Sayangnya sang anak terkadang melupakan janjinya pada
sang ayah. Dilematis ini juga sering dirasakan oleh murid-murid yang ingin menentukan kuliah,
tidak hanya karena keinginan orang tua juga karena adanya paksaan pacar yang belum tentu
jadi jodoh kita kelak.

Kekerasan dan broken home menjadi inti utama cerita yang diangkat dalam buku ini. Dari sisi
orangtua, jika sebuah hubungan akan berujung pada perpisahan, jangan lupa bahwa sang anak
akan menjadi korban, terutama dalam sisi psikologis, seperti yang dialami Yudhis dalam buku
ini. Inti cerita adalah tentang mencari, menemukan, dan kehilangan. Terkadang kita
menempatkan hati pada orang yang salah. Tapi percayalah bahwa pada akhirnya semua akan
baik-baik saja

3. Unsur Instinsik
1. Tema : Romantis
2. Alur : maju - mundur
3. Penokohan :

 Lala Anindita
Watak : Rajin
 “Wah, banyak itu daftar tempat yang belum pernah gue datangi.
Secara setiap hari latihan terus,”
 “Pokoknya kalau dia deketin, lo mesti responpositif. Lo kebanyakan
latihan, sih, La. Hati lo beku. Coba, kapan terakhir lo jalan bareng
cowok?”
 “Yah lo tau gue tepar banget tiap habis latihan. Masuk kamar
langsung tidur. Bangun pagi, sarapan, langsung berangkat, mimpi aja
enggak sempat”
 Yudhis Ibrahim
Watak : Romantis
 Nggak cukup kasih kejutan dengan datang kerumahnya tepat pukul
12 malam
 Minggu pagi Yudhis mengajak lari di taman kota
 Senin pagi ini gue menjemputnya kerumah untuk berangkat sekolah
 Ayah Lala
Watak : Tegas
 “Karena itu saya minta komitmen kalian. Kalau tidak siap, tidak ada
keinginan, lebih baik mengundurkan diri sekarang juga!”
 “Kekalahan kadang lebih mengajarkan banyak hal daripada
kemenangan.”
 “Percuma kamu ini anak pelatih, anak atlet, kalau latihan aja masih
harus diingetin juga.”
 Ega
Watak : Penasihat
 “Maksud gue kan baik. Gue ajak Yudhis pergi bareng kita, biar lo
berdua baikan,”
 “Kita aja yang sahabatan dari SD bisa berantem, salah paham. Apa
lagi pacaran. Pacaran pertama pula,”
 “Soal Rino punya perasaan ke lo, itu biar urusan dia sama lo. Tapi
kalau kecurigaan gue soal Yudhis benar, gue khawatir elo bisa kenapa-
napa, La!”
 Rino
Watak : Humoris
 “Rino masih melontarkan leluconnya saat aku mengeluarkan ponsel
dari saku tas”
 “Rino membacakan tulisan dibawah foto itu dengan menirukan anak
SD berdeklamasi seolah-olah membuataku dan Ega tertawa”
 “Gue jatuh diserempet mobil. Kalau gue lebih maju sedikit aja, kena
ujung trotoar, kalian sekarang mungkin lagi bacain Yasin di kuburan
gue”
4. Alur
Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur campuran yang terdiri dari alur maju dan
mundur

5. Latar
- Latar Waktu
1. Pagi
“Senin pagi ini gue menjemputnya kerumah untuk berangkat sekolah”
2. Siang
“siangi tua kuikut saja saat Yudhis mengajakku berkeliling.”
3. Sore
Sore ini, diatas menara, aku mengusap gambar itu sambil tersenyum sebelum
loncat

- Latar Suasana
1. Menegangkan
“Astaga! Telat sepuluh menit lagi aku beneran bakal digantiin sama Jihan, nih!”
“sampai di depan ruang guru, gue secepat mungkin melihat isi ruangan dari
jendela kaca.”
2. Menyenangkan
“aku merasa seperti sedang naik balon udara diatas bukit berbunga yang indah.”
“jadian sama Lala membuat gue merasa di puncak dunia.”
3. Menyedihkan
“air mataku kembali turun, apa yang harusku katakan?”

- Latar Tempat
1. Taman Galeri
“Memasuki taman galeri itu seperti masuk kedalam ruang kedap suara”
2. Lapangan
“Di lapangan, aku dan atlet lain memanggilnya “pak Sastro””
3. Kantin
“Ega berkomentar sambil sigap bergerak menempati meja favorit paling ujung di
Kantin”
4. Koridor
“gue dan Lala berpandangan sekilas, lalu jalan bersisian di koridor sekolah”
5. Rumah
“Langit sudah gelap saat mobil Yudhis berhenti di depan gerbang rumahku.”
6. Sudut Pandang : Orang Pertama serba tahu
7. Amanat
- Bersikaplah dengan positif bukan dengan posesif
- Jangan suka mengatur kehidupan seseorang meskipun ia adalah kekasih kita
8. Bahasa yang digunakan : Bahasa sehari-hari
9. Unsur Ekstrinsik
A. Nilai Agama
Sebagai umat manusia kita harus bersyukur pada Tuhan atas semua yang kita miliki
saat ini
B. Nilai Budaya
Novel ini mengajarkan kita pada budaya modern yang sekarang ini telah
menggunakan teknologi canggih
C. Nilai Sosial
Memberikan gambaran kehidupan dan jangan menyerah dalam berlatih
D. Nilai Moral
Novel ini mengajarkan kita bahwa tidak semua yang kita harapkan dapat berjalan
sesuai dengan keinginan.
10. -Kelebihan
Cover buku terlihat menarik dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh
pembaca
-Kekurangan
Terlalu banyak subjudul pada buku

Anda mungkin juga menyukai