OLEH:
XI MIPA 5
SMAN 2 Semarapura
2017/2018
A. Judul
Mengidentifikasi Adanya Unsur Karbon dan Hidrogen dalam Senyawa Organik
B. Tujuan
1. Menyelidiki keberadaan unsur C dan H dalam senyawa organik.
2. Mengetahui unsur yang terdapat pada senyawa hidrokarbon.
C. Landasan Teori
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur
molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari
alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan
komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar
yaitu:
1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik.
Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon
siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang
tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat
ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat
oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang
berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu
cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau
rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari
tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain.
Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang
terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).
Alkana rantai lurus dan alkana rantai cabang.
Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot
molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut
dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada
alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–
karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci,
1987).
Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari
batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum,
yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara
(Wilbraham, 1992).
E. Cara Kerja
1. Rendam kapur tohor selama 24 jam.
2. Jika kapur sudah mengendap maka ambil air kapur yang sudah benar-benar jernih.
3. Pindahkan air kapur dari dalam botol ke gelas kaca kecil menggunakan sedotan.
4. Siapkan kaleng minuman bekas yang sudah dipotong setengah bagian.
5. Masukkan kertas koran ke dalam kaleng.
6. Kemudian bakar kertas koran.
7. Siapkan stoples yang sudah dilubangi untuk tempat selang kecil dan telah
dihubunggkan dengan botol kaca kecil.
8. Tutuplah kaleng dengan stoples.
9. Asap akan masuk sebagian kedalam selang kecil.
10. Asap memenuhi botol kaca kecil.
11. Amati perubahan yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
Mengidentifikasi senyawa karbon dapat kita lakukan dengan cara membakar bahan
tersebut. Pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon akan menghasilkan zat
sisa berupa arang atau karbon. Sedangkan bila pembakarannya berlangsung
sempurna, akan menghasilkan gas CO2. Keberadaan gas CO2 ini dapat diketahui
dengan cara mengalirkannya ke air kapur ( larutan Ca(OH)2). Apabila senyawa yang
dibakar merupakan senyawa karbon (menghasilkan CO2), air kapur akan menjadi
keruh. Reaksi yang terjadi pada air kapur dengan gas CO2:
H. Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang tersusun dari atom karbon dan
hidrogen. Senyawa memiliki kekhasan atom yaitu memiliki nomor atom 6, dengan
empat elektron valensi. Keempat elektron valensi itu dapat membentuk pasangan
elektron bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron
valensi ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan, atom karbon dapat membentuk
rantai karbon dengan berbagai bentuk, posisi atom karbon dapat berbeda-beda.
Menurut ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi
dua yaitu hidrokarbon jenuh, dan hidrokarbon tak jenuh. Untuk mengetahui ada
tidaknya karbon dalam suatu senyawa, kita dapat lakukan dengan cara membakar
senyawa tersebut pembakaran yang tidak sempurna dari senyawa karbon akan
menghasilkan zat sisa berupa arang atau karbon. Sedangkan bila pembakarannya
berlangsung sempurna, akan menghasilkan gas CO2. Keberadaan gas CO2 ini dapat
diketahui dengan cara mengalirkannya ke air kapur Ca(OH)2). Apabila senyawa yang
dibakar merupakan senyawa karbon (menghasilkan CO2), air kapur akan menjadi
keruh.
LAMPIRAN
Air