Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SHARAH OLYVIA

NIM : 041568135

T2ADPU4230

HARI/TANGGAL : RABU, 24 NOV 2021

JAWABAN :

1. Jelaskan Manajemen administrasi Negara Indonesia.

Jawaban :

Secara umum pengertian manajemen administrasi negara indonesia adalah suatu bentuk usaha dan
aktivitas yang erat kaitannya dengan pengaturan suatu kebijakan di dalam perusahaan agar tujuan
perusahaan bisa terwujud secara baik.

Manajemen Administrasi negara indonesia dalam hal ini antara lain meliputi perencanaan dan
penganggaran,koordinasi,pengawasan dan pengendalian,serta perizinan.

A. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan yang cukup penting dalam suatu proses manajemen karena
perencanaan sebagai suatu fungsi yang dalam urutan proses manajemen menempati posisi awal.
Kesalahan yang fatal dalam melakukan suatu perencaan dapat mengakibatkan inefisiensi dan
inefektivitas dalam proses manajemen selanjutnya,yang akhirnya pencapaian tujuan menjadi tidak
optimal.

Oleh karena banyak ahli yang menjelaskan mengenai pengertian dari perencanaan maka bagaimana
kita membuat batasan dari perencanaan tersebut. Dari beberapa pengertian mengenai perencanaan
yang telah kita ketahui maka dapat dikatakan arti perencanaan maka dapat dibuat suatu batasan
dari perencanaan, dimana perencanaan adalah sebagai suatu :

1. Proses

Perencanaan dianggap sebagai suatu proses karena perencanaan merupakan suatu tindakan
pemilihan yang terbaik atau menguntungkan dari berbagai alternatif dalam usaha mencapai tujuan.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan, dan penentuan aparat
pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan ;

2. Keputusan

Perencanaan dianggap sebagai suatu keputusan karena perencanaan merupakan suatu keputusan
mengenai apa yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang,kapan akan dilakukan,dan siapa
yang akan menjalankan perencanaan tersebut.

3. Fungsi Manajemen
Perencanaan dianggap sebagai suatu keputusan karena perencanaan merupakan suatu fungsi
dimana pimpinan atau manajer wajib melakukan perencanaan sebagai pedoman dalam kegiatannya
untuk mencapai tujuan organisasi.

Oleh karena itu, dalam perencanaan terdapat beberapa aspek utama yang perlu diketahui, yaitu :

1. Tujuan serta sasaran yang ingin dicapai ;

2. Permasalahan yang menunjukkan adanya keterkaitan antara tujuan dengan sumber-sumber daya
yang dimiliki;

3. Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
sumber-sumber dayanya dan alternatif-alternatif yang dianggap terbaik untuk dilaksanakan ;

4. Penjabaran perencanaan kedalam program-program kegiatan yang lebih konkret ;

5. Penentuan jangka waktu pencapaian tujuan dan sasaran.

Suatu perencanaan dapat dikatakan baik dan efektif adalah apabila memenuhi ciri-ciri, antara lain
mempunyai tujuan yang jelas,tidak rumit,mudah dianalisis,bersifat fleksibel,dapat dilaksanakan
dengan kemampuan yang ada,realistis,serta mempunyai skala prioritas.

Perencanaan yang baik dan efektif mempunyai tahapan-tahapan dalam pembuatannya, yaitu
membuat perincian tujuan secara lengkap dan jelas, merumuskan kebijakan,melakukan analisis,dan
penetapan cara dan sarana,melakukan,menunjukkan pelaksana,dan menentukan sistem
pengendaliannya.

Pada umumnya dan khususnya dalam pemerintahan,perencanaan dibedakan menjadi perencanaan


jangka panjang,jangka menengah,dan jangka pendek. Selain perencanaan berdasarkan waktu maka
dapat pula dibedakan perencanaan berdasarkan materi yang dibedakan atas perencanaan kebijakan
(policy planning) dan perencanaan program (program planning).

Dalam hal ini juga seperti yang telah kita ketahui bahwa beberapa aspek yang ditemui sewaktu
membuat suatu perencanaan yang dapat menjadi hambatan antara lain adanya kejadian yang tidak
dapat diramalkan sebelumnya, kekurangan informasi atau beberapa kebijakan yang diambil
pemerintah belum mencapai tujuan seperti yang diharapkan.

PENGANGGARAN

Salah satu aspek yang penting dalam perencanaan adalah masalah pengganggaran sehingga pada
umumnya salah satu ciri menandakan suatu perencanaan berorientasi pada pelaksanaan kegiatan
adalah adanya kaitan atau hubungan yang erat antara perencanaan dan penganggaran. Tujuan
dibuatnya penganggaran dalam suatu perencanaan agar supaya mendapat kepastian agar apa yang
direncanakan dapat dilaksanakan. Perencanaan penganggaran ini disebut proses penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) termasuk didalamnya komponen
pembiayaan yang dimuat dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
APBN adalah dokumen anggaran tahunan negara yang memuat aspek penerimaan negara dan
belanja negara , meliputi pembiayaan rutin dan pembangunan yang ditetapkan pemerintah bersama
DPR. Sedangkan APBD merupakan dokumen anggaran tahunan daerah otonom yang memuat aspek
penerimaan daerah,belanja daerah,meliputi pembiayaan rutin dan pembangunan daerah yang
ditetapkan pemerintah daerah bersama DPRD.

Oleh karena itu, dalam UU No, 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara diatur secara jelas
mekanisme pembahasan anggaran tersebut di DPR/DPRD, termasuk pembagian tugas antara
panitia/ komisi anggaran dan komisi-komisi pasangan kerja Kementrian Negara /
Lembaga/Perangkat Daerah di DPR/DPRD.

Didalam suatu perencanaan penganggaran akan terdapat anggaran belanja dimana anggaran belanja
pada dasarnya merupakan suatu rencana kegiatan yang diwujudkan dalam angka-angka jumlah
uang. Seperti halnya dengan rencana maka anggaran belanja pun merupakan alat penganggaran
manajem. Seperti halnya juga dengan rencana maka anggaran belanja berfungsi pula sebagai alat
pengawasan, terutama pengawasan yang bersifat preventif atau pencegahan dimana anggaran
belanja bukan saja berarti pemerincian serta penjumlahan penerimaan dan pengeluaran uang, tetapi
juga tersirat pula mengenai kebijakan yang bersifat manajerial. Dalam menggunakan anggaran
diperlukan adanya disiplin anggaran yaitu anggaran disusun sepraktis dan serealistis mungkin,
kemudian penggunaannya ditaati secara ketat. Namun demikian, penggunaannya tidak
memberatkan lembaga penggunanya maka tidak berarti bahwa anggaran belanja bersifat kaku
karena kemungkinan dapat terjadi revisi anggaran, misalnya dengan penggeseran mata anggaran,
sepanjang revisi tersebut merupakan satu-satunya alternatif untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatannya.

KOORDINASI

Kata koordinasi sering diucapkan dan digunakan dalam suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan
berbagai unit kerja dalam lingkungan instansi pemerintah. Istilah koordinasi mudah untuk diucapkan
tapi dalam praktiknya sulit untuk dilaksanakan. Koordinasi diperlukan untuk menciptakan keserasian
tujuan, pandangan,dan tindakan-tindakan diantara unit-unit yang ada karena adanya spesialisasi
tugas dan tanggungjawab suatu unit kerja yang berbeda dengan unit lainnya.

Arti dari koordinasi cukup banyak dikemukakan oleh beberapa pakar komunikasi maupun
manajemen. Seperti yang telah dijelaskan oleh para ahli menurut Sondang P. Siagian koordinasi
merupakan proses kegiatan mempersatupadukan berbagai kegiatan yang saling berbeda-beda akan
tetapi mempunyai tujuan yang saling berhubungan. Sasaran utama koordinasi adalah untuk
menciptakan kesatuan tindakan yang pada akhirnya akan menjamin keterpaduan pelaksanaan dan
sekaligus meningkatkan efisiensi,efektivitas,dan produktivitas kerja semua komponen yang terlibat.

Koordinasi selalu diperlukan dalam organisasi yang besar dan kompleks, serta dalam kehidupan
modern karena dalam berbagai kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan atau yang
berlainan tujuan, selalu ada hal-hal yang saling berkaitan. Koordinasi diperlukan untuk menciptakan
keserasian tujuan, pandangan dan tindakan-tindakan diantara unit-unit yang ada karena adanya
spesialisasi tugas dan tanggung jawab suatu unit kerja yang berbeda dengan unit lainnya.
Pentingnya koordinasi dapat terlihat dalam usaha pemerintah dan pembangunan yang
diselenggarakan oleh berbagai departemen/lembaga pemerintah lainnya. Setelah itu, koordinasi
sangat penting karena untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai unit akan selalu
dihadapkan kepada kelemahan dan keterbatasan dalam berbagai bidang.

Fungsi koordinasi, seperti yang disampaikan oleh ketua LAN (dalam Handayaningrat, 2020), antara
lain sebagai salah satu fungsi manajemen, usaha untuk menjamin kelancaran mekanisme prosedur
kerja dari berbagai komponen dalam organisasi,usaha mengarahkan dan menyatukan kegiatan dari
satuan kerja organisasi,faktor dominan bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, dan adanya
spesialisasi dalam berbagai tugas keanekaragaman tugas menyebabkan usaha-usaha koordinasi
semakin bertambah besar dan menjadi rumit.

Agar koordinasi dapat berjalan dengan efektif perlu memperhatikan faktor kejelasan penanggung
jawab kegiatan, tujuan organisasi perlu memperhatikan tujuan satuan-satuan kerja, kejelasan
wewenang, tanggung jawab dan tugas satuan-satuan kerja, koordinasi dalam penyusunan anggaran,
dan menjaga hubungan baik antar institusi.

Beberapa hambatan yang sering dijumpai sewaktu melakukan kordinasi berikut ini.

1. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya fungsi koordinasi.

2. Kurangnya kemampuan dalam menjalankan koordinasi.

3. Masing-masing pemimpin unit kerja memandang tugasnya sendiri sebagai tugas yang paling
penting dibandingkan dengan tugas-tugas yang lainnya.

4. Para pimpinan unit kurang menyadari bahwa koordinasi merupakan sebagian dari tugas dan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisai secara lebih menyeluruh.

5. Prosedur dan tata kerja dalam menjalankan pekerjaan kurang jelas dan berbelit-belit serta tidak
diketahui oleh semua pihak yang bersangkutan dalam usaha kerja sama.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pengawasan dapat diartikan sebagai segenap kegiatan untuk menyakinkan dan menjamin bahwa
pekerjaan-pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana perizinan yang telah ditetapkan, kebijakan-
kebijakan yang telah digariskan, dan perintah-perintah yang telah diberikan dalam rangka
pelaksanaan rencana tersebut.

Pengawasan akan bermakna jika diikuti dengan tindakan serta langkah-langkah yang nyata dan
tepat. Selain itu, pengawasan akan memiliki makna serta dapat memainkan perannya dengan baik
apabila telah mencapai tujuan pengawasan. Sedangkan hakikat pengawasan adalah untuk mencegah
sedini mungkin terjadinya tindakan-tindakan yang negatif dalam organisasi,seperti
penyimpangan,pemborosan,penyelewengan, hambatan,kesalahan,dan kegagalan dalam pencapai
tujuan dan sasaran serta pelaksanaan tugas tugas organisasi.

Dalam praktiknya, pengawasan harus mengukur apa yang telah dicapai, menilai kegiatan
pelaksanaan, dan melakukan tindakan perbaikan serta penyesuaian sesuai dengan kebutuhan. Oleh
karena itu,pada prinsipnya tujuan pengawasan sama atau identik dengan tujuan perencanaan.
Jenis pengawasan dapat dirinci menjadi pengawasan melekat sistem pengendalian internal (Waskat-
SPI) dan pengawasan fungsional (Wasnal). Sedangkan jika dilihat dari segi waktuu terjadinya maka
pengawasan dapat dibedakan menjadi pengawasan preventif dan represif.

Pengawasan fungsional (Wasnal) dibagi kedalam pengawasan internal pemerintah dan pengawasan
eksternal pemerintah. Kemudian, ada pengawasan Legislatif (Wasleg/Pengawasan Masyarakat
(Wasmas).

Pengawasan atau kontrol terkait erat dengan pengendalian dan pengaturan perilaku birokrasi, selain
supervisi,pengaruh,dan manajemen. Sumber kewenangan untuk melakukan kontrol bisa berasal dari
luar dan dari dalam birokrasi. Kontrol birokrasi merupakan suatu proses untuk menemukan
penyimpangan dan melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan tindakan yang ditemukan tadi.

Pemerintah mempunyai kewenangan dalam bidang pengawasan serta pemberian perizinan tertentu
bagi mereka yang akan melakukan suatu kegiatan atau usaha. Dalam memberikan perizinan,
pemerintah perlu mempertimbangkan dari berbagai segi misal aspek sosial, ekonomi, atau
keamanan.

PERIZINAN

Agar suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu perusahaan baik yang berhubungan
dengan pemerintah maupun masyarakat luas dianggap legal dan tidak menyalahi peraturan maka
perusahaan tersebut harus meminta izin usaha terlebih kepada pemerintah. Dalam memberikan izin,
pemerintah perlu mempertimbangkan dari berbagai segi misal aspek sosial, ekonomi atau
keamanan.

Perizinan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian
yang dimiliki oleh pemerintah. Bentuk perizinan ada beberapa macam antara lain : pendaftaran,
rekomendasi,sertifikasi,penentuan kuota, dan izin untuk melakukan sesuatu (license) yang biasanya
harus dimiliki atau diperoleh suatu perusahaan atau seseorang sebelum yang bersangkutan dapat
melakukan suatu kegiatan atau tindakan.

Pertimbangan - pertimbangan yang diberikan dalam rangka pemberian izin usaha adalah
menyangkut hal- hal berikut ini.

1. Pencegahan gangguan pencemaran atau perusakan ekosistem.

2. Pengembangan yang kondusif bagi kegiatan usaha dibidang yang bersangkutan.

3. Perlindungan masyarakat konsumen dengan adanya jaminan mutu hasil produksi yang memadai.

2.

2.

Administrasi keuangan di Negara Republik Indonesia.


Agar penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan dapat berjalan dengan
baik dan lancar, tercapai tujuan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan sebelumnya maka perlu
diperhatikan aspek-aspek administrasi keuangan yang efektif dan efisien.

Ada 2 sudut pandang dalam melihat administrasi keuangan, yaitu dapat ditinjau dari arti luas dan
administrasi dalam arti sempit.

Administrasi dalam arti luas adalah pengaturan dan penetapan kebijaksanaan dalam penyiapan dan
penggunaan uang untuk melaksanakan seluruh tugas pokok organisasi yang efektif dan efisien.

Sedangkan yang dimaksud dengan administrasi keuangan dalam arti sempit adalah proses
penerimaan,penyiapan,dan pengeluaran uang melalui kegiatan pembukuan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sebagai penunjang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, administrasi keuangan adalah proses pengelolaan anggaran dan pendapatan
belanja yang pelaksanaannya dimulai sejak perencanaan,pengesahan,pelaksanaan,pengawasan
sampai dengan pengesahan perhitungan anggaran. Salah satu alat penting yang tidak dapat
dilepaskan dalan rangka pembiayaan penyelenggaraan tugas-tugas umun pemerintahan dan
pembangunan yang dimiliki pemerintah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dibagi
menjadi dua kategori, yaitu Anggaran Pembangunan dan Anggaran Rutin.

Pengeluaran Anggaran Pembangunan digunakan untuk kegiatan pembangunan digunakan untuk


kegiatan pembangunan yang bersifat tidak rutin.

Sedangkan Pengeluaran Anggaran Rutin dilakukan untuk menunjang kegiatan pemerintah yang
dilakukan secara terus-menerus, misalnya misalnya pengeluaran untuk gaji pegawai pemerintah.

Dalam melakukan kegiatan di daerah maka Pemerintah Daerah mempunyai Kewenangan sendiri
untuk menggali sumber keuangannya,dimana sumber pendapatan daerah terdiri atas

1. Pendapatan asli Daerah (PAD),

2. Dana Perimbangan,

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan negara harus dilaporkan dan disertai dengan
tindakan pengawasannya. Laporan keuangan yang disusun merupakan suatu laporan realisasi
anggaran dan neraca dari kementrian/lembaga, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
yang dilakukan. Dalam rangka pengawasan maka dapat dilakukan oleh internal kementrian maupun
eksternal kementrian, dengan bentuk pengawasan bersifat preventif maupun represif.

3.

ADMINISTRASI MATERIIL REPUBLIK INDONESIA


Administrasi Materiil dapat diartikan sebagai proses penataan barang-barang baik yang mempunyai
manfaat lebih dari satuy tahun maupun barang habis pakai yang diperoleh melalui tahapan
perencanaan kebutuhan, pengadaan penerimaan dan penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan,
penghapusan atau pelelangan, pengawasan, pelaporan, dan evaluasi. Barang- barang milik negara
dapat diklasifikasikan menjadi barang bergerak, barang tidak bergerak, barang habis pakai, hewan-
hewan, dan barang persediaan. Pengelolaan barang miliki negara dilakukan melalui suatu proses
sejak dari perencanaan, pengadaan,pergudangan,pendistribusian,pemeliharaan barang, dan
penghapusan barang. Sementara itu, pengadaan barang dapat dilakukan dengan melakukan
pemilihan secara langsung, melalui pelelangan, menunjukan langsung dan swakelola.

Barang-barang yang sudah rusak, kadaluarsa ataupun sudah berlebihan maka dilakukan
penghapusan barang dengan tujuan untuk mencegah kerugian negara sebagai akibat tidak
dilaksanakannya penghapusan barang sedini mungkin. Dengan kata lain tujuan penghapusan barang
adalah untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas penggunaan barang.

*SUMBER REFERENSI : RUJUKAN BMP ADPU4230

Anda mungkin juga menyukai