Anda di halaman 1dari 5

FRAGMENT ASM > REMAJA GETSEMANI LANSOT

*fragmen ini memiliki interaksi dengan jemaat.

NARATOR:
Syalom! Apa kabar?
Sebelumnya kalian tidak akan melihat saya disini.
Saya berada di sekitar kalian.
Saya hanyalah abdi Allah yang sedang melihat kehidupan kalian semua.
Termasuk saat ini, ya, saat ini..
hmm.. Kulihat ada yang fokus beribadah... bagus..
hahaha, ada juga yg waktu berdoa Cuma membuka mata
Bahkan tadi kulihat ada yang Cuma pegang hape, ckckckck
Coba sekarang kita fokus pada sesuatu yang berikut ini

ADEGAN 1:
5 orang anak masuk kemudian disusul 2 GSM.
GSM 1: (mengajak semua orang yang ada di gereja untuk menyanyi ENGKAU MULIA DI MATANYA)

(setelah menyanyi) (2 GSM kembali menjumpai 5 ASM)


GSM 2: Anak-anak sekolah minggu yang dikasihi Tuhan. Hari ini merupakan hari terakhir adik-adik
bersama-sama di pelayanan anak sekolah minggu. Minggu depan adik-adik sudah akan bergabung dalam
ibadah bersama kakak-kakak pembina dan teman2 remaja.
GSM 1: Sebelum berpisah sebentar enci mau memberi adik-adik untuk merenung tentang diri masing-
masing dan berdoa kepada Tuhan. Ok?
5 ASM: Siap enci!!
GSM 2: Mantap. Sekarang silahkan pergi ke tempat duduk masing-masing. Dan enci beri kesempatan untuk
mkjdapat berdoa.

ADEGAN 2

NARATOR:
dan mereka pun mengambil kursi dan duduk di tempat yang mereka inginkan.
Skarang waktunya saya akan beraksi. Hey, teman2 semua! Tolong dengarkan ya, Jangan ributtt!

( kelima ASM menempati 5 kursi yang berderetan dan duduk disitu)


(lampu pada, kemudian lampu sorot akan mulai menyorot satu per satu ASM, sementara mereka dalam
posisi berdoa yang khusyuk)

N : mari bertanya pada anak ini


ASM 1 (seorang perempuan) (seorang yang ekspresif) (ada iringan melodi yg manis)
N : Syalom (sebutkan nama), apa kabarmu?
ASM 1: Siapa disitu? (kaget, tiba-tiba membuka mata)
N : Tenang ... aku adalah abdi Allah yang sekedar menyapamu. Wah kamu sudah besar ya!
ASM 1: Iya dong, eh kan somo maso remaja dang. Kita senang skali! (dengan gembira)
N : Puji Tuhan! (jeda singkat) Kelihatannya semangat skali mau masuk remaja.
ASM 1: Oh jelas! Kita nda sabar mo baku dapa dgn teman-teman baru, enci deng engku baru, eh.... kakak-
kakak pembina remaja kote maksudnya, hihihi (tertawa kecil)
N : Luar biasa! (sebutkan nama), apa yang kamu doakan tadi?
ASM 1: Kita ada berdoa pa Tuhan ada banyak noh, hehehe. Kita bersyukur skali pa Tuhan karna ada banyak
hal yang kita belajar dari Sekolah Minggu. Kita bersyukur pa Tuhan karna selama jadi anak sekolah minggu,
kita pe enci-enci dg engku sekolah minggu pe sayaaaaaaaaanggg skali pa kita deng teman-teman lain,
torang banyak belajar tentang karya Tuhan. Samua yg kita ada dapa selama sekolah minggu kita bersyukur
skali!
N : Asik, kamu memang anak yang baik.
ASM 1: Hai abdi Allah,, kita bole batanya?
N : Apa anakku?
ASM 1: Bagimana depe rasa kalo sodi remaja kang? Engkau tau?
N : Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan pengalaman-pengalaman baru. Berjaga, berdoalah,
dan nikmati waktumu yang baru bersama remaja.
ASM 1: Ahh, lega da dengar.(mengusap dada) ok deh. Makase neh.... Eh, iya, terima kasih Tuhan...
(keluar sambil membawa kur si ke belakang)

N: senangnya melihat anak sekolah minggu yang siap memasuki masa remaja. Ok, kita lihat yang satu ini.
ASM 2 (seorang perempuan) (seorang yang penakut) (funny instrument)
N : Syalom (sebutkan nama)
ASM 2: (berteriak kaget) SAPA ITU!!!
N : Astaga baru saja mau menyapa, apa kabarmu?
ASM 2: adohhh sapa itu da ba bicara? (ketakutan)
N : Tenang ... aku adalah abdi Allah yang sekedar menyapamu.
ASM 2: (merengek ketakutan) duhhh, enciiii... engkuuuuu.. (melihat ke kiri dan ke kanan seperti mencari)
N : Tenang adikku, aku tak akan menyakitimu. Aku diutus Tuhan untuk berbicara denganmu.
ASM 2: iyo dang.. kyapa (suara parau ketakutan)
N : Ku lihat kamu sudah akan masuk remaja, keren sekali..
ASM 2: iyo mar tako kita..
N : kenapa adikku?
ASM 2: kita so dengar-dengar kalo tu kakak-kakak di remaja jaha, ja bagara dorang, doh tako eh...
(berteriak)
N : (sebut nama), ingat ayat ini. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Dalam sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus.”
Jangan takut adikku. Mereka akan dengan hangat menerimamu. Mereka akan menjadi kakak yang baik
bagimu. Kau belajar segala sesuatu yang baik dari mereka, sama seperti enci-enci dan engku-engku yang
sudah mengajari dengan begitu banyak kebaikan bagimu.
ASM 2: duhh mar, bagimana eh, kage ja bamarah dorang...
N : berdoalah (sebut nama) , minta Tuhan memberi ketenangan.. semakin besar sekarang sudah mau
remaja harus bisa menjaga sikap.
ASM 2: hmmm, baiklah... (keluar sambil membawa kursi ke belakang)
N: Ahhh, selesai juga dengan dia, lihat kan menjadi anak sekolah minggu harus pemberani, karena
semua itu sudah diajarkan. Masuk remaja pun harus bisa tetap berani (dipotong dengan suara tangisan)

ASM 3 (seorang perempuan) (seorang yang sedih) (sadly instrument)


ASM 3 : (menangis tersedu-sedu)
N : Hai (sebutkan nama), mengapa kamu menangis?
ASM 3 (sambil menangis) kita saki hati, pidissss skali..
N : astaga, masih anak-anak udah bisa begini aduh..
ASM 3: saki hati kita.. somo jadi remaja, so nda mo bakudapa dg enci-enci... (nangis) kita sayang pa
dorang..
N : aduh kasian, tenang (sebutkan nama) tenang....
ASM 3: (sambil menangis) kita somo baku pisah dgn teman-teman yang kita sayang (nangis) somo nda mo
pigi pondok.... (terisak) somo nd mo pigi sekolah minggu... (terisak) somo nda mo dapa susu deng kukis
(pecah tangisan)
N : adikku (sebut nama), tenang, tenang...... coba tenangkan dulu hati... bukan perpisahan selamanya kok
ASM 3: (pecah tangisan) somo nda mo menyanyi deng gerakan... (menangis) somo nda mo iko kegiatan
sekolah minggu (menangis)
N : hmmm. adikku (sebut nama) tenang dulu.. Tuhan dekat pada orang yang patah hati; Ia menyelamatkan
orang yang patah semangat. (sebut nama) dengarlah, memang perpisahan itu berat. Tapi (sebut nama)
harus tahu kalo Tuhan menyediakan perjumpaan yang indah dengan teman-teman yang baru dan kakak-
kakak pembina. Bahkan guru sekolah minggu pun masih bisa kamu temui. Ketahuilah (sebut nama) Tuhan
sudah menyiapkan masa yang indah bagimu di remaja ini.
ASM 3: mar kita belum siap komang (terisak) kita masih suka mo jadi anak skolah minggu (terisak)
N : sudah sudah, janganlah tenggelam dalam kesedihan. Ayo angkat wajahmu. Lihat ada banyak orang
menantikanmu untuk berteman bersama. Kamu tak akan selamanya menjadi anak sekolah minggu. Lihat
dirimu. Kamu sudah tumbuh dewasa dan semakin indah. Syukuri (sebut nama) dan jangan khawatir..
ASM 3: Kita musti mo bagimana dang?
N : nantinya kau harus belajar membaur dengan teman-teman baru. Kehidupan remaja sangat berbeda
denan anak sekolah minggu. Kamu harus belajar kuat. Kamu tidak boleh lemat. Kamu harus ttap
berhikmat. Tuhan masih memberimu masa depan yang cerah. Kamu istimewa. Banyak orang akan
mendukungmu (sebut nama).
ASM 3: Betul?
N: Betul. Sungguh!
ASM 3: Betul betul???
N: Ya dan amin (sebut nama)
ASM 3: Ah masa..
N: Suerrr.... hmmm. sekarang pergilah dan kembali berdoa pada Tuhan..
(keluar sambil membawa kursi ke belakang)
ASM 4 (seorang anak laki-laki) (memegang gadget)
N : Astaga anak ini, Syalom (sebut nama)
ASM 4: (sambil terus main game) ya ya... ba bilang kalo so mo amin
N : aduh... Hey (sebut nama) lepas dulu gadget mu.
ASM 4 : Eh, suara sapa ini? dimana ngana?
N : Aku abdi Allah. Ku hanya sekedar menegur orang-orang yang kutemui. Kau disuruh berdoa dan
ternyata Cuma main game??
ASM 4 : nda masalah kwa, so kwa mo maso remaja, so nda sama deng anak skolah minggu. So nda mo
dapa larang kwa.
N : Hey tidak seperti itu. Kamu bermain saat masih jam ibadah. Bayangkan betapa sedihnya Tuhan.
ASM 4: Ah masa so?
N : Bukankah itu yang banyak kali diingatkan saat sekolah minggu? Untuk tau menjaga sikap saat
berdoa? Bagaimana cara berdoa? Bagaimana untuk tidak bermain?? Firman Tuhan jga mengatakan Dari
perbuatan-perbuatannya seorang anak laki-laki dapat dikenali, apakah kegiatannya murni dan lurus.
ASM 4 : Aduh, so salah kita. (menyesal)
N : Kau akan masuk usia remaja. Kau seharusnya sdar bahwa kau sudah bukan anak-anak lagi. Kau
harus belajar mengatur diri. Kau masih akan dibina. mendapat didikan dari orang lain. Bermain saat
menyembah Tuhan merupakan dosa bagiNya.
ASM 4 : Astaga, ampun.. ampun..... Kita menyesal. Kita nemau ba malawang lagi.
N : Kembalilah kamu berdoa
ASM 4 : (keluar sambil membawa kursi ke belakang)

ASM 5 (tertidur saat berdoa) (mendengkur keras)


N : Astaga ini lagi, tertidur saat beribadah. Hey semua mari kita bangunkan dia. Katakan hey bangun
bersama. 1.. 2.. 3... (semua orang berteriak hey bangun!)
ASM 5 : (kaget) mana persembahan? mana persembahan) (seperti mau mengambil persembahan)
N : Ada ada saja kamu. Syalom (sebut nama) Aku abdi Allah yang datang menyapamu lewat suara.
Kenapa kamu tertidur?
ASM 5 : Maaf maaf skali. Lama kwa batunggu ini waktu berdoa, tadi malam ada sama2 deng papa bauni
bola sampe lat, akhirnya tasono.
N : tak pantas kamu menyalahkan waktu berdoa (sebut nama)
ASM 5 : aduh maaf maaf skali (menyesal)
N : Kamu sudah mau masuk remaja. Tinggalkanlah sifat kemalasan dan jadi harus jadi rajin.
ASM 5 : Mar kwa nengkali bosan kita di ibadah, Cuma kalo ada rekreasi kita suka. mar kalo Cuma ba cerita
adoh malas kita.
N : Apapun itu merupakan didikan (sebut nama). Ingat! Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan, teteapi orangbodoh menghina hikmat dan didikan. Kamu sudah akan lulus dari anak sekolah
minggu. Hal yang sama akan kau teruskan ke remaja begini? Jangan (sebut nama)
ASM 5 : Maafkan kita Tuhan. Kita so nemau jadi pamalas
N : kembalilah berdoa. Ingat, jangan tertidur ya..
ASM 5 : Siap!! (keluar sambil membawa kursi ke belakang)
ADEGAN 3
Narator:

(2 GSM kembali masuk ke dalam) (5 ASM mengikuti)


GSM 1 : Bagaimana anak-anak? Sudah selesai berdoa?
Semua ASM : Sudah enci!
GSM 2 : Apa yang jadi tekad kalian setelah berdoa tadi?

ASM 1: jadi semangat untuk melayani Tuhan!


ASM 2: jadi pemberani!
ASM 3: tetap bahagia dan tidak sedih!
ASM 4 : tidak akan bermain lagi!
ASM 5 : tidak jadi pemalas lagi!

GSM 1: Puji Tuhan!


(kelima ASM tiba-tiba berlari memeluk 2 GSM dan kemudian mengatakan sama-sama)
Semua ASM: TERIMA KASIH ENCI! KAMI MENGASIHI ENCI SEMUA!
GSM 2: (terharu) bersyukurlah kalian akan menjadi remaja. tetap ingatlah setiap ajaran yang enci pernah
da kase neh. Jadi teladan semua. Jangan nakal. Tetap mengasihi sesama dan mengasihi Tuhan. Kalian
semua istimewa adanya.
GSM 1: Mari sama-sama torang menyanyi AKU ISTIMEWA
(mengajak semua jemaat juga ikut bernyanyi)

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai