Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Materi Mengenai Pengereman

Tugas Ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Elektronika Industri

Disusun oleh :
ADI RANGGA SUIRAN (202072083)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
“Tugas ”
Soal :
Materi mengenai pengereman dinamik, regeneratik dan mendadak masing-
masing buat rangkaian nya.
Jawaban :
1. Pengereman regereratif
Pengereman regereratif terjadi pada saat putaran rotor (nr) lebih cepatmedan
putarnya (ns) sehingga motor akan berfungsi sebagai generator induksi yang
mengirimkan energinya ke jala-jala. Perputaran rotor melebihi kecepatan
sinkronnya disebabkan adanya gaya luar yang menyebabkan rotor bergerak harus
lebih cepat dari putaran sinkronnya.
Hal ini sering dijumpai pada mesin-mesin pengangkat. Pada waktu
menurunkan beban muatan, motor malahan ditarik oleh beban tersebut sehingga
perputaran motor melebihi putaran sinkronnya, Dengan kondisi demikian, slip
motor menjadi negatif, yang merubah fungsi motor menjadi generator yang
mengembalikan energi ke jala-jala.

Gambar 1: Rangkaian Pengereman Regeneratif Motor Induksi 3 Fasa


Pengereman regeneratif dapat kita jumpai pada motor induksi yang
memiliki dua macam perputaran nominal yang berarti ada dua macam jumlah
kutubnya, yaitu pada saat terjadi perubahan dari perputaran nominal tinggi, ke
perputaran nominal rendah.
2. Pengereman Dinamik
Sistem pengereman dinamik dengan menggunakan sumber arus searah,
diperoleh apabila sumber jala-jala terlepas dan rangkaian stator motor
dihubungkan ke sumber arus searah yang diperoleh dari rangkaian penyearah
ataupun sumber tegangan DC lainnya.

Gambar 2 : Rangkaian Pengereman Dinamik Motor Induksi Tiga Phasa. (a)


Penguatan berasal dari baterai, (b) Penguatan berasal dari sumber jala-jala
yang disearahkan.
Serta nilai tahanan luar rotor dapat dibuah ubah sesuai dengan kebutuhan
pengereman. Aliran arus searah yang mengalir pada belitan stator, akan
membentuk medan magnet (stationer) dengan distribusi berbentuk gelombang
sinus. Bila belitan- belitan pada rotor memotong medan ini, maka akan dihasilkan
tegangan imbas pada arus bolak-balik yang juga akan menghasilkan medan
magnet diam terhadap stator.
Interaksi medan magnet resultan dengan arus imbas rotor akan
menghasilkan momen pengereman yang besarnya tergantung pada besar medan
magnet yang dihasilkan medan stator, resistansi rangkaian rotor (untuk motor
induksi rotor belitan) berpengaruh pada nilai kecepatan torsi pengereman terjadi.
Semakin kecil nilai tahanan, semakin cepat torsi pengereman terjadi, dan
kecepatan perputaran rotor.
Pengereman dinamik juga dapat dioptimalisasikan dengan menggunakan
rangkaian pengendali. Rangkaian ini yang akan secara otomatis mengatur besar
arus DC yang akan di injeksikan kedalam kumparan stator motor induksi dan
mengatur besar arus output dari rotor yang terlebih dahulu disearahkan
menggunakan penyearah tak terkendali yang kemudian akan di kontrol
menggunakan DC chopper.
Ketika tombol stop ditekan maka secara otomatis terminal motor dilepas
dari supplay AC 3 fasa dan terhubung ke rangkaian pengendali, maka secara
otomatis rangkaian pengendali menyala dan mengalirkan arus DC yang sudah
diatur besar arusnya ke kumparan stator, ketika arus dc dialirkan maka pada rotor
motor induksi tersebut akan timbul arus bolak balik tiga fasa, karena motor
berubah fungsi sementara menjadi generator induksi.
Arus bolak balik tiga fasa dari rotor ini kemudian di searahkan
menggunakan penyearah tak terkendali yang di pararelkan dengan tahanan, serta
DC chopper yang akan mengatur besar tegangan yang akan dialirkan ke tahanan
tersebut. Dengan mengatur nilai arus masukan dan arus keluaran rotor, maka
waktu yang diperlukan motor berhenti berputar dapat dikurangi dan pemanasan
yang terjadi pada motor dapat berkurang sehingga motor tidak cepat rusak akibat
panas yang timbul dari pengereman.
Untuk membaca kecepatan putaran rotor digunakan rotary encoder yang
akan menjadi referensi besar arus yang dialirkan kedalam stator. Seiring dengan
berkurangnya putaran rotor motor induksi, maka arus DC yang di alirkan kedalam
stator akan dikurangi secara bertahap juga, hingga rotor berhenti berputar, maka
arus DC juga berhenti dialirkan ke kumparan stator.

3. Pengereman Plugging
Pengereman dengan metode plugging ini dilakukan dengan cara membalik
hubungan phasa dari terminal stator ketika motor berputar. Dengan membalik
hubungan phasa, maka akan timbul suatu fluks yang besarnya konstan tetapi
arahnya berlawanan. Hal ini kan mengakibatkan arus dan tegangan yang mengalir
pada motor makin lama makin kecil dan terjadi pengereman. Akan tetapi jika
pembalikan hubungan phasa terlau lama, akan mengakibatkan terbaliknya putaran
motor.

Gambar 3: Rangkaian Pengereman Plugging Motor Induksi 3 Fasa

Anda mungkin juga menyukai