Anda di halaman 1dari 13

Eksakta Vol. 18 No.

2, Oktober 2017
http://eksakta.ppj.unp.ac.id
E-ISSN : 2549-7464
P-ISSN : 1411-3724

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ZnO DOPED Cu2+


MELALUI METODA SOL-GEL

Sherly Kasuma Warda Ningsih*, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria


Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Padang Jln. Prof. Dr.Hamka Air Tawar Padang, Indonesia, 25131
sherly14@fmipa.unp.ac.id, umarjati77@gmail.com, utari.novitria5@gmail.com

ABSTRACT
Penelitian mengenai sintesis nanopartikel ZnO undoped dan doped Cu2+ telah
dilakukan melalui metoda sol-gel, dengan menggunakan zink (II) asetat dihidrat sebagai
prekursor, isopropanol sebagai pelarut, dan monoethanolamin sebagai zat aditif. Tujuan
penelitian ini adalah menentukan struktur, ukuran partikel, spektra FTIR dan band gap,
serta menjelaskan morfologi permukaan ZnO doped Cu2+. Pada penelitian ini dilakukan
penambahan dopan Cu2+ dengan variasi konsentrasi 3%.. Nanopartikel ZnO undoped dan
doped Cu2+ diperoleh dari hasil pengeringan sol Zn(OH)2 pada suhu 110℃ selama 1 jam
dan dikalsinasi pada suhu 500℃ selama 2 jam. Nanopartikel ZnO undoped dan doped Cu2+
dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-DRS, XRD, dan SEM. Analisa spektra FTIR
menunjukkan serapan pada bilangan gelombang 475-575 cm-1 untuk ZnO undoped,
regangan Zn-O dalam ZnO doped Cu2+ pada daerah bilangan gelombang 470 cm-1 , dan
regangan Zn-O-Cu pada daerah bilangan gelombang 564 cm-1. Nilai band gap ZnO
undoped dan doped Cu2+ yaitu ZnO undoped (3,1 eV), dan ZnO doped Cu2+ 3% (3,00 eV).
Analisa menggunakan XRD menunjukkan beberapa puncak spesifik ZnO undoped dan
doped Cu2+ dengan struktur kristal heksagonal wurzite dan ukuran kristal ZnO undoped
berkisar antara 38-74 nm, ZnO doped Cu2+ 3% dan berkisar antara 45-101 nm.
Mikrostruktur ZnO doped Cu2+ memberikan bentuk morfologi bulat (spheric) dengan
ukuran diameternya sekitar 1-2 .

Kata Kunci— ZnO doped Cu2+, metoda sol-gel, band gap, wurtzite, dan spheric

PENDAHULUAN berbagai aplikasi adalah material


Nanoteknologi saat ini menjadi semikonduktor nanopartikel yaitu ZnO
pusat perhatian para peneliti, baik dari (Zink Oxide) nanopartikel. ZnO adalah
kalangan akademik maupun kalangan semikondutor yang banyak
industri. Teknologi dibidang ini dikembangkan dan diminati sebagai
merupakan teknologi dengan orde 10-9m. nanomaterial luminisens karena memiliki
Dimana material yang berada pada ranah sifat unik, yaitu memiliki celah pita
ini disebut material nano (nanomaterial), langsung dari kelompok semikonduktor
dengan materinya berukuran 1-100 II-VI.[2]
nanometer sehingga disebut sebagai skala ZnO memiliki celah pita 3,37 eV,
nano (nanoscale).[1] dengan energi eksiton ikatannya sebesar
Salah satu material yang akan 60 meV. Tingginya energi eksiton ikatan
dikembangkan yang dapat menghasilkan
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

nanopartikel ZnO memungkinkan eksiton melalui reaksi kimia dalam larutan pada
efisien dalam suhu kamar.[3] suhu rendah, dalam proses tersebut terjadi
Partikel ZnO dalam ukuran besar perubahan fasa dari suspensi koloid (sol)
memiliki beberapa kelemahan seperti luas membentuk fasa cair kontinyu (gel).[13]
permukaan pervolume yang kecil dan Teknik sol gel lebih umum
celah pita energi yang kurang sesuai digunakan dalam sintesis nanopartikel
apabila diaplikasikan pada cahaya dan memiliki beberapa kelebihan sebagai
tampak.[4] Oleh karena itu, untuk berikut : berdasarkan produk yang
mengoptimalkan sifat dari ZnO maka dihasilkan dengan proses sol-gel
perlu dilakukan pendopingan. diperoleh homogenitas yang lebih baik,
kemurnian tinggi dan proses
Doping merupakan sebuah proses pembentukan kristalinitas cepat.
penyisipan atom lain ke dalam Berdasarkan energi yang digunakan,
semikonduktor. Doping dapat teknik sol-gel dapat berlangsung pada
memberikan pengaruh besar terhadap suhu rendah. Oleh karena reaksi
konduktivitas bahan semikonduktor.[5] berlangsung pada suhu rendah, fasa
ZnO memiliki 2 tipe karakteristik yaitu pemisahan dan proses pembentukan
tipe-p dan tipe-n. Material doping untuk kristal lebih cepat maka dari segi biaya
ZnO tipe-p antara lain kalium[6], litium, operasional pada proses sol-gel cukup
tembaga, fosfor dan arsen[7] sedangkan ekonomis. Dari segi lingungan proses sol-
material doping untuk ZnO tipe-n antara gel termasuk ramah lingkungan karena
lain boron, aluminium dan fluorin.[8] limbah yang dihasilkan cukup rendah.[14]
Kebanyakan material ZnO tipe-n memiliki karaktristik
Setelah berupa cacat kristal dimana
nanopartikel selesai terjadinya kele
dalam struktur luar elektronik, disintesis dilakukan 4 macam
konduktivitas Cu sangat tinggi dan murah karakterisasi, yaitu dengan menggunakan
serta banyak tersedia di kerak bumi FT-IR (Fourier Transform-Infra Red),
sehingga terpilih sebagai dopan dalam Spektroskopi XRD (X-Ray Diffraction
ZnO. Spectroscopy), UV-Diffuse Reflektansi,
Labhane, dkk (2015)[10] melakukan dan SEM (Scanning Electron
penelitian dengan menggunakan dopan Microscope).
Cu yang mana hasilnya menunjukkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
penggantian ion Cu dengan Zn telah
berhasil dengan meningkatkan mengidentifikasi ikatan yang terbentuk
konsentrasi Cu. Liu, Lian Hui, dkk antara ZnO dengan dopan Cu2+ melalui
(2012)[11] juga menjelaskan bahwa spektra FTIR, menentukan nilai band gap
struktur dan sifat dari ZnO yang didoping ZnO undoped dan doped Cu2+,
dengan Cu telah diteliti dan mengidentifikasi struktur dan ukuran
dikarakterisasi menggunakan XRD (X- partikel dengan difraksi sinar-X
Ray Diffraction) dan hasilnya menggunakan XRD, menjelaskan
menunjukkan sampel mempunyai struktur morfologi permukaan ZnO doped Cu2+
hexagonal wurtzite. yang dikarakterisasi menggunakan SEM.
Berbagai teknik yang digunakan
untuk sintesis nanopartikel ZnO dalam
hal ini, peneliti menggunakan metoda sol METODE PENELITIAN
gel karena metoda sol gel merupakan Alat dan bahan
proses pembentukan senyawa anorganik

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 40
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

Peralatan yang dibutuhkan untuk tesebut yang akan dikarakterisasi


mensintesis nanopartikel ZnO undoped menggunakan FTIR, UV-DRS, dan XRD.
dan doped Cu2+ adalah peralatan gelas,
magenetic Stirrer (Merk ATE VELP Sintesis ZnO doped Cu2+ Melalui
Screntipica Magnetic Stirer) stirrer bar, Metoda Sol-Gel
cawan porselen, neraca analitik analitik Zink (II) asetat dihidrat
(Merk Precisa XT 220 A), oven (Oven Zn(CH3COO)2.2H2O sebanyak 2,743
France Etuves XU 225) dan furnace gram dilarutkan dengan 50 mL
(NEYCRAFT). XRD (pANaltycal X- isopropanol dalam gelas kimia 100 mL,
Pert3 Material Research Diffractometer) dan ditutup dengan aluminium foil.
digunakan untuk menentukan stuktur Diaduk mengunakan magnetic stirrer
kristalinitas dan ukuran nanopartikel ZnO selama 40 menit. Ditambahkan tembaga
undoped dan doped Cu2+. FTIR (II) asetat monohidrat
(PerkliElmer Frontier Optical) digunakan Cu(CH3COO)2.H2O sebanyak 0,0885
untuk melihat gugus fungsi ZnO undoped gram untuk konsentrasi 3 %, ditutup lagi
dan doped Cu2+. SEM digunakan untuk dengan aluminium foil dan diaduk
menentukan morfologi permukaaan mengunakan magnetic stirrer selama 40
nanopartikel ZnO doped Cu2+. UV-DRS menit. Setelah itu ditambahkan MEA
digunakan untuk menentukan band gap. sebanyak 1,4 mL dan pengadukan
Bahan-bahan yang digunakan dilanjutkan selama 90 menit dihasilkan
antara lain: zink (II) asetat dihidrat sol. Sol didiamkan satu malam, setelah
Zn(CH3COO)2.2H2O, copper (II) asetat itu dimasukkan kedalam cawan penguap,
monohidrat Cu(CH3COO)2.H2O, dikeringkan didalam oven pada suhu
isopropanol, monoethanolamin (MEA) 110oC selama 1 jam. Gel yang terbentuk
(bahan yang digunakan dari merck). dimasukkan kedalam furnace, dipanaskan
Sintesis ZnO Undoped Melalui Metoda pada suhu 500oC selama 2 jam. Produk
Sol-Gel yang terbentuk disimpan dalam desikator,
Zink (II) asetat dihidrat dan digerus. Produk tesebut yang akan
Zn(CH3COO)2.2H2O sebanyak 2,7437 dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-
gram dilarutkan dengan 50 mL DRS, XRD, dan SEM.
isopropanol ke dalam gelas kimia 100
mL, dan ditutup dengan aluminium foil,
diaduk mengunakan magnetic stirrer Karakterisasi ZnO undoped dan doped
Cu2+ Melalui Metoda Sol-Gel
selama 40 menit. Setelah itu ditambahkan
MEA sebanyak 1,4 mL dan pengadukan 1. Analisis Gugus Fungsi ZnO Doped
dilanjutkan 90 menit dihasilkan sol. Cu2+ dengan FTIR Analisis 2+
gugus fungsi
Didiamkan satu malam, sol yang nanopartikel ZnO doped Cu
didapatkan dimasukkan kedalam cawan dilakukan dengan menggunakan
penguap, dikeringkan dengan oven pada instrumen FTIR. Sampel yang akan
suhu 110oC selama 1 jam. Gel yang dianalisis berupa produk akhir dari
terbentuk dimasukkan kedalam furnace, sintesis ZnO doped Cu2+ melalui metoda
dipanaskan pada suhu 500oC selama 2 sol-gel berupa powder. Pengujian pada
jam. Produk yang terbentuk disimpan sampel dilakukan dengan sample holder
dalam desikator, didiamkan, dan digerus alat FTIR dibilas menggunakan metanol.
menggunakan lumpang dan alu. Produk Selanjutnya, pada program yang ada

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 41
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

dilayar monitor masukkan nama sampel informasi tentang struktur fase-fase


yang akan dianalisis. Pada program kristal yang mungkin hadir, pada nilai
tersebut pilihan “background” parameter kisi a, b, dan c.[16]
dikosongkan, sehingga sampel dapat
diletakkan pada sample holder, menu 4. Analisis morfologi permukaan ZnO
scan dipilih untuk doped Cu2+ dengan
SEM
Analisis morfologi permukaan
Analisis ukuran partikel dan
nanopartikel ZnO doped Cu2+ dilakukan
struktur kristal nanopartikel ZnO doped
dengan menggunakan instrumen SEM
Cu2+ dilakukan dengan menggunakan
yang dilakukan di Fakultas Teknik Mesin,
instrumen XRD, menggunakan
pAnalytical X-Pert3 Material Research Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
Diffractometer yang dilakukan di Prinsip pengoperasian SEM yaitu berkas
Laboratorium Fisika, FMIPA, UNP. elektron yang difokuskan, discan
Spektrum hasil pengukuran berupa menyilang pada permukaan sampel,
puncak-puncak difraksi dari bidang- kemudian menghasilkan elektron
bidang difraksi pada posisi 2 untuk setiap sekunder, elektron kembali dihamburkan
orientasi yang hadir pada nanopartikel dan dikarakterisasi sinar-X. Signal itu
ZnO doped Cu2+. dapat dideteksi oleh detektor untuk
membentuk gambaran sampel pada
2. Analisis nilai celah pita ZnO undoped lapisan tabung sinar katoda.[17]
dan doped Cu2+ dengan UV-DRS
Analisis nilai celah pita HASIL DAN PEMBAHASAN
nanopartikel ZnO undoped dan doped
Cu2+ dilakukan dengan menggunakan 1. Hasil sintesis Nanopartikel ZnO
Undoped dan Doped Cu2+
instrumen UV-DRS yang dilakukan di
a. Proses pembentukan sol Zn(OH)2
Laboratorium Kimia, FMIPA, UNP. Nanopartikel ZnO undoped dan ZnO
Material yang telah disintesis dapat doped Cu2+
diketahui besarnya energi celah pita disintesis dengan menggunakan prekursor
dengan menggunakan metoda Zn(CH3COO)2.2H2O dan
spektrofotometri UV-DRS. Energi celah Cu(CH3COO)2.H2O. Sol Zn(OH)2 dibuat
pita diperoleh dengan mengubah besaran
dengan melarutkan Zn(CH3COO)2.2H2O
%R ke dalam faktor Kubelka-Munk (F( R
)). dalam 50 mL isopropanol menggunakan
magnetic stirrer selama 40 menit. Pada
3. Analisis ukuran partikel dan struktur saat pengadukan terjadi gaya sentrifugal.
kristal nanopartikel ZnO doped Cu2+ Gaya inilah yang menyebabkan atom-
dengan XRD atom terdistribusi secara homogen. Atom-
Kurva hasil pengukuran XRD atom Zn adalah jenis atom yang reaktif
berupa puncak puncak difraksi pada terhadap oksigen, sehingga pada saat
posisi 2 yang mewakili bidang-bidang pengadukan, atom-atom Zn mengikat
difraksi pada arah tertentu dapat diolah oksigen menjadi molekul oksida.
dengan menggunakan perangkat lunak Terbentuknya oksida ini adalah awal
Material Analysis Using Diffraction mula terjadinya proses nukleasi
(MAUD) yang dikembangkan oleh Luca (pengintian) di seluruh titik secara
Lutterotti yang dapat memberikan

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 42
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

merata, sehingga terbentuk ukuran menit sehingga menghasilkan sol


partikel yang hampir seragam.[18] Zn(OH)2.
Lalu dilanjutkan dengan Nanopartikel ZnO disintesis dengan
penambahan MEA 1,4 mL yang berfungsi penambahan dopan Cu2+ sehingga
sebagai zat aditif menghasilkan sol yang menghasilkan sol Zn(OH)2 dapat dilihat
stabil dan homogen dan diaduk selama 90 pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Hasil Pengamatan sol Zn(OH)2 undoped dan doped Cu2+ 3%


Perlakuan Sampel Hasil pengamatan Foto pengamatan

ZnO Zink (II) asetat dalam 50 mL


Undoped ispropanol mudah larut apabila
dilarutkan
menggunakan magnetik stirrer
sehingga menghasilkan larutan
berwarna putih, dilanjutkan
dengan penambahan MEA
sebanyak 1,4 mL larutan menjadi
warna bening.
2+
ZnO doped Cu 3% Larutan zink (II) asetat yang
berwarna putih ditambahkan
dopan 3% Cu(CH3COO)2.H2O,
larutan berubah menjadi warna
biru toska, dilanjutkan dengan
penambahan MEA sebanyak 1,4
mL larutan menjadi warna biru
pekat.
Pengeringan Sol ZnO Undoped dan pengeringan sol adalah untuk
Doped Cu 2+ menguapkan pelarut. Hasil pengeringan
sol dapat dilihat pada Tabel 2. berikut.
Sol selanjutnya dikeringkan pada
suhu 100-110℃ selama 1 jam. Tujuan
Tabel 2. Hasil pengamatan secara visual pengeringan sol

Perlakuan Sampel Hasil pengamatan Foto pengamatan

ZnO Sol Zn(OH)2 berwarna bening


Undoped menghasilkan gel berwana
putih,
membutuhkan waktu 1 jam.

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 43
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

ZnO doped Cu2+ 3% Sol Zn(OH)2 berwarna biru


pekat menghasilkan gel
berwarna hijau tua +,
membutuhkan waktu 1 jam 20
menit.
Berdasarkan Tabel 2, variasi selanjutnya dikalsinasi menggunakan
penambahan dopan menghasilkan gel furnace. Kalsinasi dilakukan pada suhu
berwarna hijau tua dengan hampir semua
pelarut menguap, hal ini disebabkan 500˚C selama 2 jam. Proses kalsinasi
karena tujuan dari pemanasan pada suhu bertujuan untuk mendapatkan powder
110℃ adalah menguapkan pelarut. nanopartikel ZnO undoped dan doped
Cu2+. Hasil pengamatan secara visual
c. Kalsinasi Gel ZnO Undoped dan powder ZnO undoped dan doped Cu2+
Doped Cu2+ yang dikalsinasi pada suhu 500˚C selama
Gel yang dihasilkan setelah proses 2 jam dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.
pengeringan menggunakan oven,

Tabel 3. Hasil pengamatan kalsinasi nanopartikel ZnO undoped dan doped Cu2+ pada
suhu 500˚C.
Perlakuan Sampel Hasil pengamatan Foto pengamatan

ZnO ZnO undoped berwarna abu-abu


Undoped terang dan halus

ZnO doped Cu2+ 3% ZnO doped Cu2+ 3% berwana


abu-abu gelap dan halus (++).

Karakterisasi nanopartikel ZnO


2. Karakterisasi Nanopartikel ZnO doped Cu2+ bertujuan untuk menganalis
Undoped dan ZnO Doped Cu2+ pita-pita absorpsi dari vibrasi gugus-
gugus fungsi nanopartikel ZnO.[19] Hasil
a. Analisis Spektra FTIR Nanopartikel pengukuran FTIR untuk daerah 400-1000
ZnO Undoped, CuO murni dan Doped cm-1 untuk ZnO undoped, CuO murni dan
Cu2+ kedua sampel ZnO yang didop Cu2+,
diperlihatkan pada Gambar 1.

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 44
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

Gambar 1. Spektra FTIR ZnO doped Cu 3%.

Gambar 1 tersebut memperlihatkan yang penuh elektron dengan pita


puncak absorpsi yakni disekitar 400-600 konduksi yang kosong elektron. Nilai
cm-1. Puncak absorpsi disekitar 400-600 band gap pada semikonduktor sangat
cm-1 menunjukkan puncak absropsi dari penting karena berpengaruh terhadap
ZnO, dan Zn-O-Cu. Pada rentang
bilangan gelombang 400-600 nm kinerja semikonduktor dalam
merupakan daearah serapan vibrasi ulur mengalirkan elektron dan hole.[31]
oksida logam.[26]
Beberapa peneliti menyatakan
absorpsi di daerah tersebut merupakan
mode vibrasi stretching Zn-O pada
sampel ZnO doped Cu2+, seperti Makkar
dkk. (2011)[27] mendapatkan mode vibrasi
tersebut disekitar 460 cm-1, sedangkan
Hammedani dkk. (2006)[28]
mendapatkannya disekitar 500 cm-1 dan
data referensi FTIR (1984)[29]
menyatakan bahwa absorpsi disekitar 406
cm-1 dan 512 cm-1 merupakan vibrasi
stretching ZnO untuk ZnO berbentuk
powder. Fernandes dkk. (2009)[30]
mendapatkan ikatan antara Zn-O-Cu
didaerah 480-588 cm-1.
b. Analisis Band Gap ZnO Undoped dan
ZnO doped Cu2+ Analisis band gap
dilakukan menggunakan UV-DRS
Untuk menentukan nilai band gap. Band
gap merupakan celah antara pita valensi
Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 45
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

a)
b)

Gambar 2. Grafik nilai band gap (a) ZnO undoped, dan (b) ZnO doped Cu2+ 3%, dengan
menggunakan UV-DRS.

Nilai band gap dari semikonduktor Menurut Reddy dkk. (2011)[32]


dapat dihitung dngan menggunakan pergeseran energi band gap dari nilai
persamaan Kubelka-Munk. Nilai band yang tinggi ke nilai yang lebih rendah
gap dari ZnO undoped dan ZnO doped mendukung pernyataan terjadinya
Cu2+ dihitung dari spektra reflaktan substitusi ion Cu2+ menggantikan ion
bedasarkan Gambar 2, dapat dilihat pada Zn2+ pada kisi dengan peningkatan persen
Cu.
Tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Nilai band gap ZnO undoped c. Analisis Pola Difraksi Nanopartikel
dan ZnO doped Cu2+ ZnO Undoped dan Doped Cu2+
Sampel Nilai band gap (Ev) Karakterisasi menggunakan XRD
ZnO undoped 3,1 eV dilakukan untuk mendapatkan struktur
ZnO doped Cu2+ 3% 3,00 eV nanopartikel ZnO doped Cu2+ yang
digunakan. Sampel yang dikaraKterisasi
Dari nilai band gap yang diperoleh menggunakan XRD adalah powder ZnO
pada Tabel 4 ZnO undoped lebih besar undoped dan doped Cu 3%. Hasil
dibandingkan ZnO doped Cu2+ yang karakterisasi secara keseluruhan dapat
diperoleh pada penelitian ini. Reddy dkk. dipelajari dari difraktogram. Pola difraksi
(2011)[32] mendapatkan nilai energi band ZnO doped Cu2+ dapat dilihat pada
gap dari nanopartikel ZnO undoped (3,28 Gambar 3 dan Gambar 4.
eV) yang lebih tinggi dri ZnO doped Cu2+
(3,04 eV). Chauhan dkk.(2010)[33] juga
memperoleh nilai band gap nanopartikel
ZnO tanpa dopan (3,15 eV) lebih tinggi
dari ZnO doped Cu2+ (2,92 eV) yang
dibuat dengan teknik kopresipitasi.

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 46
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

2 Theta (degree)

Gambar 3 Difraktogram (a) ZnO undoped,

2 Theta (degree)
2+
Gambar 4 ZnO doped Cu 3%.

Berdasarkan Gambar 3 dan Gambar yang berbeda. Ion Cu2+ diperkirakan


4 pada ZnO undope terbentuk fase mensubstitusi posisi Zn tanpa mengubah
tunggal ZnO dengan sruktur kristal struktur wurtzite. Chauhan dkk. (2010)
heksagonal wurtzite sedangkan pada ZnO menyatakan
doped Cu2+ selain fase ZnO juga hadir Bahawa ion Cu2+ cenderung menempati
fase kedua CuO. Berdasarkan penelitian posisi Zn pada kisi dibandingkan posisi
dari Reddy dkk. (2011)[32], Sharma dkk. intertisial.
(2009)[34] untuk konsentrasi dopan kurang
dari 8%, Liu dkk. (2009)[35] dan Kanade Hasil perhitungan ukuran partikel
dkk. (2007)[36] untuk konsentrasi Cu2+ berdasarkan spektra XRD nanopartikel
sampai 4 % diperoleh fase tunggal dari ZnO undoped daan doped Cu2+ dapat
nanopartikel ZnO doped Cu2+ dengan dilihat Tabel 3.5-3.6. berikut.
menggunakan teknik sintesis dan pelarut

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 47
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

Tabel 5 Analisis data XRD sampel ZnO undoped

Pos.[°2T Height FWHMLeft d-spacing Rel. Int. Ukuran


h.] [cts] [°2Th.] [Å] [%] kristal (nm)

31.7970 15020,63 0,2165 2,81431 61.44 37.74


34.4512 11259,13 0,2165 2,60333 46.05 38.00

36.2758 24447,59 0,2165 2,47646 100.00 38.19

47.5666 4889,63 0,1968 1,91167 20.00 43.63

56.7830 4430,64 0,12 1,62402 18.12 74.43

62.8621 5681,49 0,216 1,47716 23.24 42.63

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa ZnO undoped mempunyai ukuran partikel berkisar antara
38-74 nm. Dari tabel dapat dilihat bahwa ZnO undoped merupakan material nanopartikel.
Tabel 6 Analisis data ZnO doped Cu2+ 3%.
Height FWHMLeft d-spacing Rel. Int. Ukuran
Pos.[°2Th.] [cts] [°2Th.] [Å] [%] kristal
(nm)

31.7333 12607.74 0.1535 2.81982 57.71 53.21


34.3844 9916.26 0.1791 2.60823 45.39 45.92

36.2088 21845.96 0.1791 2.48090 100.00 46.15

47.4990 4521.76 0.1248 1.91265 20.70 68.78

56.5524 6326.34 0.0936 1.62606 28.96 95.32

62.8172 5390.98 0.0936 1.47811 24.68 98.38

67.9104 4293.25 0.0936 1.37912 19.65 101.20


Berdasarkan Tabel 6 ZnO doped Cu2+ dari kedua sampel
menunjukkan ukuran partikel dari ZnO menunjukkan semakin besar konsentrasi
doped Cu2+ 3% . Hasil menunjukkan maka ukuran partikel semakin besar.
ZnO doped Cu2+ 3% memiliki ukuran
partikel 45-102 nm. Nilai ukuran partikel

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 48
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

KESIMPULAN Jagadish, C. dan Pearton, S. 2006. Zinc


Berdasarkan penelitian yang telah Oxide Bulk, Thin Film and
dilakukan didapatkan beberapa Nanostructures. Elsevier.
kesimpulan :
1. Analisa spektra FTIR menunjukkan Mitayani, Maulida. 2013. Struktur Dan
terdapatnya ikatan ZnO untuk ZnO Sifat Optik Film Tipis Cds Doping
undoped pada bilangan gelombang 475- Zn Yang Ditumbuhkan Dengan Dc
575 cm-1, dan ikatan ZnO dalam ZnO Magnetron Sputtering. Semarang :
doped Cu2+ pada daerah bilangan Universitas Negeri Semarang.
gelombang 470 cm-1 , dan ikatan Zn-O-
Cu pada daerah bilangan gelombang 564 Zhang, L., Ye, Z., Huang, J., Lu, B., He,
cm-1. H., Lu, J., 2011. Fabrication and
2. ZnO undoped menghasilkan nilai Propeties of P-Type K Doped Zn1-
band gap yang lebih besar dibandingkan Xmgxo Thin Film. Journal of
ZnO dengan penambahan konsentrasi Alloys and Compounds. Vol.509,
dopan Cu dengan variasi yang berbeda hal 7405-740.
terhadap nanopartikel yang disintesis
yaitu ZnO (3,1 eV), dan ZnO doped Cu2+ Janotti, A. dan Walle, C.G.V.d. 2009.
3% (3,00 eV Fundamental of Zinc Oxide as a
3. Struktur nanopartikel ZnO undoped Semiconductor. Rep. Prog. Phys.
dan doped Cu2+ adalah hexagonal Vol.126501, hal 29.
wurtzite dengan ukuran partikel ZnO
undoped berkisar antara 38-74 nm, dan Choi, S.-M., Lee, K.-H., Lim, C.-H. dan
ZnO doped Cu2+ 1% berkisar antara 45- Seo, W.-S. 2011. Oxide-Based
101 nm yang diperoleh dari XRD. Thermoelectric Power Generation
Module Using P-Type Ca3Co4O9
DAFTAR PUSTAKA and N-Type (Zno)7In2O3 Legs.
Energy Conversion and
Hosokawa, M. Nogi, K. Naito, M. Management., Vol.52, hal 335-339.
Yokoyama, T. 2007. Nanoparticle
Technology Handbook, 1st edition. Yumanto. 2013. Deposisi Lapisan Tipis
Elsevier. UK. ZnO Sebagai Lapisan Tipis Tipe-N
Ozgur, U., Alivov,Ya. I., Liu, C, Teke, Dan Jendela Sel Surya. Seminar
A., Reshchikov, M. A, Dogan, S.,
Avrutin, V., Cho, S. J. 2005. "A Akselator Dan Proses Bahan BATAN,
comprehensive review of ZnO Jakarta.
materials and devices". Journal of
Applied Physics.

Singhal, Sonal., Kaur, Japinder., Labhane P.K., Huse V.R., Patle L.B.,
Namgyal, Tsering., Sharma, Rimi., Chaudari A.L., Sonawane G.H.
2012. Cu-doped ZnO nanoparticles: 2015. Synthesis of Cu Doped ZnO
Synthesis, structural and electrical Nanoparticles: Crystallographic,
properties. Department of Optical, FTIR, Morphological and
Chemistry, Panjab University, Photocatalytic Study. Journal of
Chandigarh 160014, India. Materials Science and Chemical
Engineering, 39-51

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 49
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

Published Online July 2015 in SciRes. Kopresipitasi. Depok : Universitas


http://dx.doi.org/10.4236/msce.201 Indonesia
5.37005
Ningsih, S K W. 2016. Sintesis
Liu, Lian Hui., Jing Hai Yang., Zhong Anorganik. Padang : UNP Press
Hua., Yong Jun Zhang., Yang Liu.,
Jian Cao., Lian Hua Fei., Xin Rosyidah, Nurul., Purwaningsih Sri Yani,
Cheng. 2012. Effects of different Darminto. 2009. Sintesis
sintering atmosphere on the Nanopartikel ZnO dengan Metode
structure and properties of Cu- Kopreipitasi. FMIPA, ITS.
doped ZnO powders prepared by
sol–gel method. J Mater Sci: Mater Puspitasari, Paramita. 2012. Sintesis dan
Electron 23:832–836. DOI Karakterisasi Organoclay Bentonit
10.1007/s10854-011-0502-y Tasikmalaya Terinterkalasi dengan
Surfaktan Non-Ionik Triton X-100:
Xu,C., Kim,M., Chun,J., Kim,D. (2005). Varasi Kation Penyeimbang.
“Growth of Ga-doped ZnO Skripsi. Depok : FMIPA
nanowires by two-step vapor phase Universitas Indonesia.
method”. Applied physics letters
86, 133107. Nakamoto, k. 1997. Infrares and Raman
Specra of Inorganic and
Fernandez, B. R. 2012. Sintesis Coordination Compounds. 5th
Nanopartikel SiO2 Menggunakan Edition, John ang Sons, Inc. Canada
Metoda Sol-gel Dan Aplikasinya Nasikin.
Terhadap Aktifitas Sitotoksik Sel
Dalam Review Jurnal M. Makkar, H.S Bhatti. 2011. Inquisition
Nanoteknologi. Review Jurnal of reaction parameters on the
Nanoteknologi. Padang: Jurusan growth and optical properties of
Kimia, Program Pascasarjana ZnO nanoparticles synthesized via
Universitas Andalas. low temperature reaction route. in
press; doi:
Sookman, C., Paisan, K, & Waraporn, T. 10.1016/j.cplett.2011.03.056
2005. The Effect of Calcined
Temperature On The Property Of N.F. Hamedani, dkk. 2006. ‘’Synthesis of
Nickel Oxide Catalyst Synthesized ZnO Nanocrystals with Hexagonal
By Sol-Gel Method. International (Wurtzite) Structure in Water Using
Symposium Eco-Energy and Microwave Irradiation’’ . J. Sci. IR
Material Science And Engineering Iran 17-231
Symposium. Chiangmai, Thailand.
Sadtler Research Laboratories (Ed.).
M. Abdullah & Khairurijal. 2010. 1984. The Infrared Spectra
Karakterisasi Nanomaterial Teori, Handbook of Inorganic
Penerapan, dan Pengolahan Data. Compounds. Heyden & Son Ltd.
Bandung: CV. Rezeki Putera London.
Bandung.
Fernandes D.M., Silva R., Hechenleitner
Mergoramadhayenty M, 2011. A.A.W., Radovanovic E., Melo
Karakteristik Struktur, Optik dan M.A.C., Pineda E.A.G., 2009.
Magnetik Nanopartikel ZnO didop
Cu yang Disintesis dengan Teknik
Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 50
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

‘’Synthesis and characterization of ZnO, Cu2+ nanorods’’ J. Magn. Magn.


CuO and a mixed Zn and Cu Mater. 321-4001.
oxide’’.Mater. Chem. Phys. 115,
110-115. H-L. Liu, J-H Yang, H. Zhong, Z.
Yongjun, Y. Lili, Li
Lestari, Diah. 2011. Preparasi
Nanokomposit ZnO/TiO2 dengan Xiao, Zhi Xie. 2009. ‘’The Structure and
Metode Sonokimia srta Uji Magnetic Properties of Cu-doped
Aktivitasnya untuk Fotodegradasi ZnO Prepared by Sol-gel Method.
Fenol. Skripsi Fakultas Matematik Chem. Res. Chinese Universities.
dan Ilmu Pengetahuan Alam. 25(4)-430.
Universitas Negeri Semarang.
Reddy A.J., M.K Kokila, H. K.G. Kanade, B.B. Kale J-O Baeg, S-M.
Nagabhushana. 2011. Lee, C-W Lee, S-J Moon, H-J
Chang. 2007. ‘’Self-assembled
‘’Structural, optical and EPR studies on aligned Cu doped ZnO
ZnO: Cu nanopowders prepared via nanoparticles for photocatalytic
low temperature solution hydrogen production under visible
combustion synthesis’’. J.Alloys light irradiation’’. Mater. Chem.
Compd. 509-5349 Phys. 102. Hal. 98-104
I.N. Frantsevich, R.F Foitovic, N.A
R. Chauhan, A. Kumar, R.P. Lavrenko. 1963. High-temperature
Chaudharya. 2010. Oxidation of Metals and
Alloys.Gostekhizdat TLU, Kiev,
‘’Synthesis and characterization of copper p.19.
doped ZnO nanoparticles’’. J.
Chem. Pharm. Res. 2 (4) 178-183. I.N. Frantsevich, R.F Foitovic, N.A
Lavrenko. 1963.
P.K. Sharma, R.K. Dutta, A.C. Pandey.
2009. ‘’Doping dependent room- Yulianti, Cicik Herlina. 2012. ‘’Sintesis
temperature ferromagnetism and Dan Karakterisasi Kristal Nano
structural properties of dilute ZnO’’. Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2
magnetic semiconductor ZnO: September 2012.

Sherly Kasuma Warda Ningsih, Umar Kalmar Nizar, Utari Novitria Hal 51

Anda mungkin juga menyukai