Perbandingan Dan Aritmatika Sosial - 1
Perbandingan Dan Aritmatika Sosial - 1
Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SMP
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat, izin
dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Perbandingan dan
Aritmatika Sosial.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Ilmu Tauhid, yang
diampu oleh Ibu Tika Karlina Rachmawati, M.Pd. Dalam penyelesaikan makalah
ini, tak sedikit ditemui kesulitan dan halangan. Namun, berkat pertolongan Allah
SWT, bimbingan dari dosen pengampu, usaha, kerja keras, ketekunan, dan
kersabaran serta bantuan dari berbagai pihak, semua dapat diatasi.
Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa kami tidak luput dari
kesalahan, begitupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta memiliki
banyak kekurangan dan kesalahan. Namun, kami harap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bandung, 19 September
2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perbandingan...............................................................................2
B. Faktor Perbesaran dan Faktor Pengecilan.....................................................2
C. Jenis-Jenis Perbandingan..............................................................................4
D. Sejarah Aritmatika Sosial............................................................................11
E. Pengertian Aritmatika Sosial......................................................................11
F. Untung, Rugi, Diskon, Pajak, Bruto, Netto, Tara dan Bunga Tunggal.......12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
mendengar istilah-istilah perdagangan seperti harga pembelian, harga
penjualan, untung dan rugi. Demikian pula, istilah impas, rabat (diskon),
bruto, neto, tara dan bonus. Istilah-istilah ini merupakan bagian dari
matematika yang disebut aritmetika sosial, yaitu yang membahas perhitungan
keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-
aspeknya. Begitu pula halnya dengan perbandingan yang pada sub bab nya
membahas tentang perbandingan dua besaran dengan satuan yang sama dan
berbeda, perbandingan senilai dan berbalik nilai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perbandingan dan aritmatika sosial?
2. Apa itu faktor perbesar dan faktor pengecil?
3. Apa saja jenis-jenis perbandingan?
4. Bagaimana sejarah aritmatika sosial?
5. Bagaimana cara menghitung untung, rugi, diskon, pajak, bruto, neto, tara
dan bunga tunggal?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perbandingan dan aritmatika sosial
2. Mengetahui faktor perbesar dan faktor pengecil
3. Mengetahui jenis-jenis perbandingan
4. Mengetahui sejarah aritmatika sosial
5. Mengetahui cara menghitung untung, rugi, diskon, pajak, bruto, neto, tara
dan bunga tunggal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perbandingan
Perbandingan (rasio) adalah proses membandingkan nilai dari dua besaran
sejenis. Perbandingan biasa dinyatakan secara sederhana dalam bentuk
pecahan. Penulisan rasio atau perbandingan dapat dituliskan sebagai a : b atau
a
dengan a dan b merupakan dua besaran yang memiliki satuan yang sama.
b
Besaran yang dimaksud bisa berupa panjang, kecepatan, massa, waktu, banyak
benda, dan sebagainya.
1
Prasetya Adhi Nugroho, Big Bank Soal + Bahas Matematika SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX, 1st
ed. (Jakarta: Wahyumedia, 2013), 56.
2
Sebuah vas bunga setinggi 15 cm diletakkan di depan sebuah lampu. Vas
tersebut membentuk bayangan dilayar. Jika tinggi bayangan vas bunga
tersebut 30 cm, tentukan faktor perbesarannya!
Pembahasan:
Tinggi awal = 15 cm
30
=
15
=2
Pembahasan:
2
=
25
3
= 0,08
D. Jenis-Jenis Perbandingan
1. Perbandingan Dua Besaran dengan Satuan yang Sama
Perbandingan dua besaran satuannya sama, yaitu perbandingan
dengan besaran dan satuannya sama. Misalnya perbandingan massa badan
merupakan dua besaran yang sejenis, karena masssa badan memiliki
satuan yang sama, yaitu kg. Begitu pula perbandingan tinggi pohon sawit
merupakan dua besaran yang sejenis, karena tinggi pohon sawit memiliki
satuan yang sama, dapat dinyatakan dengan meter, inci atau cm. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan permasalahan berikut!
Dari ilustrasi gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa
perbandingan dengan satuan yang sama adalah membandingkan dua objek
atau lebih yang memiliki ukuran satuan yang sama. Untuk lebih
memahaminya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Pada gambar tersebut, pohon manakah yang paling tinggi?
2. Pohon mana yang paling rendah?
3. Berapakah perbandingan yang paling sederhana antara tinggi pohon
sawit A dan tinggi pohon sawit B ?
Jawab:
1. Pohon yang paling tinggi adalah pohon sawit B
2. Pohon yang paling rendah adalah pohon sawit A
3. Perbandingan tinggi kedua pohon itu adalah
Tinggi Pohon Sawit A : Tinggi Pohon Sawit B
100 cm : 400 cm Satuan cm
100 : 400 Satuan hilangkan
1:4 Disederhanakan
Contoh 3:
1. Tentukan perbandingan yang paling sederhana dari pasangan bilangan
di bawah ini !
4
a. 8 cm dan 14 cm
b. 12 kg dan 16 kg
c. 36 m dan 132 m
Jawab:
a. 8 cm : 14 cm Satuan cm
8 : 14 Satuan hilangkan
4:7 Disederhanakan
Dengan demikian, 8 cm : 14 cm = 4 : 7
b. 12 kg : 16 kg Satuan kg
12 : 16 Satuan hilangkan
3:4D isederhanakan
Dengan demikian, 12 kg : 16 kg = 3 : 4
c. 36 cm : 132 cm Satuan cm
36 : 132 Satuan hilangkan
3 : 11 Disederhanakan
Dengan demikian, 36 cm : 132 cm = 3 : 11
2. Diketahui tinggi badan Maria adalah 160 cm dan tinggi badan Alvin
adalah 140 cm. Tentukanlah perbandingan tinggi badan Maria dengan
Alvin!
Jawab:
Tinggi badan Maria = 160 cm
Tinggi badan Alvin = 140 cm
Tinggi badan Maria : Tinggi badan Alvin = 160 cm : 140 cm
= 160 : 140
=8:7
5
tetapi satuannya berbeda. Perhatikan contoh perbandingan dua besaran
dengan satuan yang berbeda berikut!
Contoh 1:
Sederhanakanlah perbandingan-perbandingan di bawah ini.
a. 4 m : 30 cm: Besaran panjang dengan satuan m dan cm
b. 2 kg : 8 ons : Besaran massa dengan satuan kg dan ons
c. 14 bulan : 1 tahun : Besaran waktu dengan satuan bulan dan tahun
d. 3 buah : 1 lusin : Besaran kuantitas benda dengan satuan buah dan
lusin
Untuk menyederhanakan perbandingan di atas, kita harus
menyamakan terlebih dahulu bentuk satuannya. Setelah ita menyamakan
satuannya, kemudian kita dapat menyederhanakan perbandingan bilangan
tersebut.
a. 4 m : 30 cm Perbandingan besaran panjang
400 cm : 30 cm Satuan cm (1 m = 100 cm)
400 : 30 Satuan hilangkan
40 : 3 Disederhanakan
Dengan demikian, 4 m : 30 cm = 40 : 3
b. 2 kg : 8 ons Perbandingan besaran massa
20 ons : 8 ons Satuan ons (1 kg = 10 ons)
20 : 8 Satuan hilangkan
5:2 Disederhanakan
Dengan demikian, 2 kg : 8 ons = 5 : 2
c. 14 bulan : 1 tahun Perbandingan besaran waktu
14 bulan : 12 bulan Satuan dalam bulan (1 tahun = 12 bulan)
14 : 12 Satuan hilangkan
7:6 Disederhanakan
Dengan demikian, 14 bulan : 1 tahun = 7 : 6
d. 3 buah : 1 lusin Perbandingan besaran kuantitas
3 buah : 12 buah Satuan buah (1 lusin = 12 buah)
3 : 12 Satuan hilangkan
6
1:4 Disederhanakan
Dengan demikian, 3 buah : 1 lusin = 1 : 4
Bagian terpenting yang harus Kita ingat untuk menyederhanakan
perbandingan dua besaran yang berbeda satuan adalah menyamakan
satuan besaran yang berbeda tersebut, kemudian menentukan nilai FPB-
nya, setelah itu Kita dapat menyelesaikan perbandingan tersebut dengan
membaginya dengan nilai FPB dari dua bilangan tersebut.
3. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai dapat disebut juga dengan perbandingan
seharga. Perbandingan senilai atau seharga adalah perbandingan antara dua
besaran yang apabila salah satu besaran memiliki nilai semakin besar,
maka nilai besaran yang lain akan semakin besar dan juga sebaliknya.
Perbandingan senilai disebut juga dengan proporsi. Perbandingan senilai
sama dengan pecahan senilai. Rumus perbandingan senilai dapat ditulis
sebagai berikut.
x 1 x2
=
y1 y2
Masalah 1
Seorang pekerja pemungut biji sawit memiliki pekerjaan memungut biji
sawit pada blok sawit tertentu sesuai jadwal setiap harinya. Para pekerja
diberikan upah sebesar Rp36.000,00 setiap dua karung biji sawit yang
dikumpulkannya.
Berapa upah yang diterima pekerja sawit jika ia dapat mengumpulkan
6 karung biji sawit?
Dapatkah kita memprediksi upah jika biji sawit yang terkumpul
sebanyak 10 karung?
Jawab:
Alternatif jawaban 1 (menggunakan tabel)
Tabel 1.1 Perbandingan Banyak Kelapa Sawit dan Upah Kerja
7
2. 4 karung Rp. 72.000,00
3. 6 karung Rp. 108.000,00
4. 8 karung Rp. 144.000,00
5. 10 karung Rp. 180.000,00
Rp . 36.000,00
. Misalkan upah yang diterima untuk pengumpulan 6
2 karung
karung adalah p, maka Ananda akan memperoleh
Rp . 36.000,00
p = 6 karung ×
2 karung
6 karung p 6 karung
= × Rp .36.000,00 ⇔ =
2 karung Rp .36.000,00 2 karung
8
3
= × Rp . 36.000,00
1
= Rp .108.000,00
2. Kita bisa menghitung besarnya upah yang diterima pekerja jika ia
dapat mengumpulkan 10 karung langsung dengan perbandingan senilai
seperti pada jawaban 1) :
2 karung ⇒ Rp . 36.000,00
10 karung ⇒ x
Hubungan antara besaran-besaran pada perbandingan senilai adalah
2 karung Rp. 36.000,00
=
10 karung x
2 Rp . 36.000,00
=
10 x
2 x=10 × Rp .36.000,00
Rp. 360.000,00
x=
2
x=Rp .180.000,00
Jadi, untuk pengumpulan 10 karung biji sawit, pekerja mendapatkan
upah sebesar Rp. 180.000,00.
Catatan:
Yang perlu diingat dalam menyelesaikan perbandingan senilai adalah
menentukan bentuk perbandingan yang berbanding lurus, artinya jika
suatu besaran berubah naik, maka besaran lain akan berubah naik,
demikian pula sebaliknya. Persoalan dapat diselesaikan dengan
perbandingan langsung ataupun menggunakan nilai satuan.
4. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah suatu bentuk perbandingan
yang apabila salah satu besaran yang diperbandingkan nilainya bertambah,
maka besaran lainnya memiliki nilai yang semakin kecil. Berbeda dengan
perbandingan senilai, yaitu pada perbandingan senilai, nilai suatu barang
akan bertambah/berkurang sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan.
9
Suatu perbandingan dikatakan perbandingan berbalik nilai jika dua
perbandingan tersebut selalu tetap (konstan) walaupun perbandingannya
dibalik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah satuan
dari besaran tersebut. Perhatikan contoh masalah berikut!
Masalah 2
Pada suatu hari seorang peternak memiliki 30 ekor domba dan mempunyai
persediaan makanan selama 15 hari. Jika peternak itu menjual 5 ekor
domba, maka berapa hari persediaan makanan akan habis?
Alternatif Jawaban
Tabel 1.2 Perbandingan Banyak Domba dan Banyak Hari
11
G. Untung, Rugi, Diskon, Pajak, Bruto, Netto, Tara dan Bunga
Tunggal
Dalam suatu perdagangan, ada beberapa istilah yang disebut: harga
penjualan, harga pembelian, untung (laba), rugi, diskon, persentase untung,
persentase rugi, neto, bruto, dan tara.
1. Untung
Nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga pembelian, dan
nilai uang dari suatu barang yang dijual disebut harga penjualan. Untung
adalah Selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian di mana
harga penjualan lebih besar dari harga pembelian. Secara matematis
untung dapat dirumuskan sebagai berikut:
Untung
Persentase Untung = Harga Pembelian
× 100%
Untung
Persentase Rugi = Harga Pembelian
× 100%
Contoh:
Jawaban:
12
• Harga beli 65 kg beras adalah Rp. 585.000,00
2. Rugi
Jika dalam proses jual beli harga penjualan lebih rendah dari harga
pembelian, maka penjual disebut mengalami kerugian. Secara singkat rugi
adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian di mana
harga penjualan lebih kecil dari harga pembelian. Secara matematis rugi
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jawaban:
20
Diskon 20% = × Rp. 150.000,00 = Rp. 30.000,00
100
4. Pajak
Pajak merupakan iuran wajib masyarakat terhadap negara yang
dilandasi oleh undang-undang dengan tidak membalas jasa secara
langsung yang dipakai guna membiayai pengeluaran umum serta bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara singkat pajak
adalah Iuran yang harus dibayarkan rayat kepada negara berdasarkan
undang-undang yang akan digunakan untuk membayar belanja atau
pengeluaran negara.
Contoh:
Ayah menerima gaji setiap bulannya sebesar Rp. 4.500.000,00 dan harus
membayar banyak 4,5%. Berapa gaji bersih yang diterima ayah?
Jawaban:
Bruto, Neto dan Tara sering kita jumpai dalam masalah berat
barang. Ketiganya akan saling berkaitan satu sama lain. Misalnya pada
kantong semen, karung gula, karung beras, dan kemasan lain. Biasanya
dalam kemasan tersebut mencantumkan bruto, neto, dan tara.
15
BRUTO = NETO + TARA
NETO = BRUTO -TARA
TARA = BRUTO - NETO
Contoh :
Penyelesaian :
= 360 kg
= 3,6 kg
= 356,40 kg
Dari perumusan tadi, Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda
tanpa pembungkus benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat
16
bersih. Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama
pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Istilah Tara
diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto.
Masalah 1
Pedagang membeli satu karung gula pasir tertulis bruto 100 kg, tara 2%
dengan harga Rp1.000.000,00. Semua gula pasir tersebut dijual dengan
harga Rp14.000,00 per kg. Berapakah keuntungan pedagang tersebut?
Jawab:
Masalah 2
Jawab :
Masalah 3
Haryadi membeli dua karung gula pasir dengan total beratnya mencapai
100 kg dan tara 2%. Jika harga 1 kg gula pasir Rp8.500,00 per kg, berapa
rupiah yang harus dibayar Haryadi?
17
Jawab:
= 100 kg – 2kg
= 98 kg
Jadi, harga yang harus dibayarkan adalah neto x harga dalam satuan massa
= 98 kg x Rp 8.500,00 = Rp 833.000,00.
6. Bunga Tunggal
18
dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan
besarnya modal yang tetap.
= Rp. 18.000,00
= Rp. 36.000,00
= Rp. 9.000,00
= Rp. 3.000,00
Masalah 1
19
Trio menabung sebesar Rp1.000.000,00 pada sebuah bank yang
memberikan bunga 2% per bulan, Apabila bunga itu hanya dikenakan
pada besarnya tabungan awal maka jumlah uang setelah disimpan dalam
tempo yang ditentukan dapat di lihat pada tabel berikut:
....
Dan seterusnya.
Bulan ke-n = n
Bunga = B
20
Maka dapat disimpulkan bahwa :
Masalah 2
Okta menabung di bank sebesar Rp 750.000 dengan bunga 12% per tahun.
Apabila pihak bank memberikan bunganya secara tunggal. Hitunglah
jumlah uang Okta setelah enam bulan!
Jawab :
Jadi, jumlah uang Okta setelah disimpan selama enam bulan menjadi =
Rp 750.000,00 + Rp 45.000,00 = Rp 795.000,00.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbandingan dalam kehidupan sehari-hari antara lain perbandingan berat
badan, tinggi badan, umur, tinggi bangunan, dan perbandingan banyak uang
yang dimiliki seseorang.
22
DAFTAR PUSTAKA
As'ari, Abdul Rahman, dkk. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Hartono, Tri Puji. (2017). Serial Modul SMP Terbuka. Jakarta: Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
As’ari Abdur Rahman, Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, dan Ibnu
Taufiq. 2017. Silabus Kapita Selekta Matematika SMP/MTs 2021. Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika / Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
23