Kajian III Fix
Kajian III Fix
DISUSUN OLEH:
AFIATIKA AHSANI
197046010
afiatikaahsani@gmail.com
Latar belakang: Sebagian besar penyedia layanan kesehatan kurang pengetahuan tentang dan
keterampilan dalam manajemen rasa sakit dan gejala, komunikasi, dan koordinasi perawatan, dan
baik masyarakat dan profesional kesehatan hanya samar-samar menyadari manfaat palliative care,
bagaimana dan kapan harus mengaksesnya. Tujuan: Untuk memahami peran perawat dalam
pemberian palliative care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien terminal. Metode: literature
review adalah cara yang digunakan pada kajian ini yaitu dengan mengumpulkan buku, jurnal,
internet dan pustaka yang relevan dengan isu atau topik yang diangkat dalam penulisan melalui
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penulisan. Hasil:
Hasil analisa kajian ini palliative care adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian
yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.
Pembahasan: Peran kepala ruangan dalam mengarahkan perawat dalam pemberian asuhan
palliative care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien terminal akan memberikan kepuasan baik
kepada pasien maupun keluarga. Yaitu dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan bagi para
perawat palliative care dalam memberikan perawatan yang berkesinambungan pada pasien dan
keluarga Rekomendasi: Dapat menjadi gambaran bagi perawat dalam pemberian palliative care
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien terminal.
Kata Kunci:
Peran Perawat, Palliative Care, Pasien Terminal
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. METODHE
Metodhe literature review adalah cara yang digunakan pada kajian ini yaitu dengan
mengumpulkan buku, jurnal, internet dan pustaka yang relevan dengan isu atau topik yang
diangkat dalam penulisan melalui metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat, serta mengolah bahan penulisan (Nursalam, 2015).
D. HASIL
Hasil analisa kajian ini adalah palliative care adalah pendekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.
E. PEMBAHASAN
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan
dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya pelayanan kesehatan
yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu (Simamora, 2017). Peran kepala
ruangan dalam mengarahkan perawat dalam pemberian asuhan palliative care untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien terminal akan memberikan kepuasan baik kepada
pasien maupun keluarga. Palliative care merupakan sebuah pendekatan yang dapat
meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan penyakit yang mengancam jiwa dan
keluarga mereka dalam menghadapi masalah tersebut, baik dari aspek fisik, psikologis,
sosial maupun spiritual (Sumahdini, dkk, 2018).
Menurut American Nurse Associatiuon Scope and Standart Practice dalam
(Margaret, 2013) perawat yang terintegrasi harus mampu berkomuniasi dengan pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya mengenai perawatan pasien dan ikut berperan serta
dalam penyediaan perawatan tersebut dengan berkolaborasi dalam membuat rencana yang
berfokus pada hasil dan keputusan yang berhubungan dengan perawatan dan pelayanan,
mengindikasikan komunikasi dengan pasien, keluarga dan yang lainnya.
Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada pasien yang mengalami
penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan paliatif ini adalah guna
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kematian minimal mendekati normal,
diupayakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada kematian,
sehingga palliative care diharapkan akan menambah kualitas hidup pada kondisi terminal,
perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan kondisi
(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau kesenangan hidup,
mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau spiritualnya dari
anak dalam kondisi terminal (Ferrell, & Coyle, 2007).
Teori keperawatan peaceful end of life Ruland & Moore (1998) dalam (Alligood,
2014) tidak terpisahkan dengan sistem keluarga (pasien dengan sakit terminal dan orang
yang dianggap berarti dalam hidupnya) yang dirancang untuk mempromosikan hasil positif
dari hal berikut:
a. Terbebas dari Nyeri
Bebas dari rasa penderitaan atau gejala yang disebabkan oleh nyeri merupakan
bagian penting dari banyak pengalaman end of life karena nyeri dianggap sensori
yang tidak menyenangkan atau pengalaman emosional yang berhubungan dengan
aktual atau potensial kerusakan jaringan (Alligood, 2014).
b. Mendapat Kenyamanan
Kenyamanan didefinisikan oleh teori kolkaba sebagai sebuah kelegaan dari
ketidaknyamanan, keadaan mudah dan damai, dan apapun yang membuat hidup
mudah atau menyenangkan (Alligood, 2014).
c. Bermartabat dan Merasa Terhormat
Setiap pasien yang mengalami sakit parah harus dihormati dan dihargai sebagai
manusia. Konsep ini menggabungkan gagasan pribadi, setiap tindakan didasarkan
oleh prinsip etika dan otonomi pasien dan berhak atas perlindungan (Alligood,
2014).
d. Merasa Damai
Damai merupakan sebuah perasaan yang tenang, harmonis, puas, bebas dari
kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan. Sebuah pendekatan untuk merasa damai
meliputi aspek fisik, sosial, psikologis, dan spiritual (Alligood, 2014).
e. Kedekatan dengan Orang yang Disayang
Kedekatan adalah sebuah perasaan yang saling terhubung dengan orang lain yang
peduli. Ini melibatkan kedekatan fisik atau emosional yang diungkapkan dengan
hangat, intim, dan berhubungan (Alligood, 2014).
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada kajian ini maka dapat diambil
kesimpulan palliative care adalah perawatan yang dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien yaitu dengan upaya mendapatkan kematian minimal mendekati normal.
2. Rekomendasi
Hasil kajian ilmiah ini dapat menjadi gambaran bagi perawat dalam pemberian
palliative care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien terminal.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R. (Ed.). (2014). Nursing theorists and their work, 8 edition. ed. Elsevier, St.
Louis, Missouri
Dhiliwal, S.R., Muckaden, M., (2015). Impact of Specialist Home Based Palliative Care
Services in a Tertiary Oncology Set Up: A Prospective Non-Randomized
Observational Study. Indian J. Palliat. Care 21, 28–34. https://doi.org/10.4103/0973-
1075.150170
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York,
NY: Oxford University Press
Ferrell, B.R. (2015). Physical Aspects of Care: Pain and Gastrointestinal Symptoms.
Oxford University Press.
Fitria, C. N. (2010). Palliative Care pada Penderita Penyakit Terminal. Jurnal Kesehatan
Stikes Aisyiah Vol. 7, No. 1
Joeharno. (2011). Pengguna Jasa Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta. Salemba Medica
Margaret, L.C. 2013. Nurse to nurse : Palliative care. Jakarta : Salemba Medica
Michael W. Rabow .Sarah J.Knish (2014). Quality of Life and Palliative. Tekx book.
Meier, D. E dkk. (2017). A National Strategy For Palliative Care. Health Affairs; Chevy
Chase Vol. 36, Iss. 7, (Jul 2017): 1265-1273. DOI:10.1377/hlthaff.2017.0164
Roo, D. M. L., dkk. (2013). Quality Indicators for Palliative Care: Update of a Systematic
Review. J. Pain Symptom Manage. 46, 556–572. https://doi.org/10.1016
Simamora, R. H dkk. (2017). Penguatan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan Melalui Pelatihan Ronde Keperawatan di Rumah Sakit Royal Prima
Medan. JPKM Volume 23 No. 2, April – Juni 2017