Anda di halaman 1dari 6

MASKER KULIT PISANG (MAS KUSANG) ATASI KULIT KERING

Dewi Wulandari

S-1 Pendidikan Kimia

wiwulandari123@gmail.com

ABSTRAK
Masker merupakan merupakan suatu bahan yang dibutuhkan guna merawat wajah.
Masker biasanya berupa pasta, gel, serbuk,ataupun lembaran yang biasanya disebut sheet mask.
Begitu merebaknya tren tentang kecantikan menjadi faktor utama di produksinya masker. Masker
kini hadir dengan berbagai macam varian. Akan tetapi, dari banyaknya varian masker yang ada,
kini masyarakat kian tertarik dengan hal-hal yang terbuat dari bahan-bahan tradisionlal sehingga
masker seakan menjamur di pertokoan. Akan tetapi, jika dilihat dari bahan kandungan masker
yang biasanya terdapat di pertokoan maupun yang bersliweran di laman media sosial tidak pasti
aman apabila digunkan dalam jangka waktu yang sebentar maupun jangka waktu yang lama. Oleh
sebab itu, pengolahan limbah kulit pisang yang dapat dijumpai di sekitar kita cukup dapat
membantu, terlebih bagi orang-orang yang mempunyai kulit kering. Penelitian ini dilakukan untuk
menyadarkan masyarakat tentang bahan-bahan alam yang dapat digunakan dan diolah sebagai
masker yang tidak memakai bahan kimia berbahaya sehingga tidak memiliki efek samping. Hasil
penelitian ini diterapkan untuk membantu masyarakat dalam menemukan solusi mengenai
pemanfaatan kulit pisang sebagai masker alami pengganti masker-masker yang mengandung
bahan kimia bahaya yang terdapat pada kosmetik-kosmetik dan terjual bebas tanpa mengetahui
apa efek samping yang ditimbulkan dikemudian hari serta dapat memanfaaatkan kulit pisang yang
tidak bernilai dan hanya dibuang menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Kata kunci : masker, kulit pisang, bahan tradisional, kulit wajah kering.

PENDAHULUAN

Kulit buah pisang terutama pisang ambon sangat bermanfaat manfaat


untuk kesehatan kulit wajah. Latar belakang dari penelitian ini adalah bagaimana
mengolah kulit pisang menjadi barang yang dapat dimanfaatkan dengan baik serta
mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga kulit pisang tidak hanya menjadi
barang yang tidak berrnilai dan dibuang begitu saja. Maka penelitian ini diplih
dengan mengolah kulit pisang menjadi sebuah masker yang diharapkan dapat
melembabkan dan menghaluskan kulit kering.
Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan suatu percobaan.
Data dianalisis dengan menggunakan uji t. Dimana menggunakan kulit pisang
ambon yang telah masak dan diolah menjadi masker yang bermanfaat untuk
orang-orang yang mempunyai tipe kulit kering. Kemudian melakukan pengujian
dengan memakaikan masker kepada beberapa orang yang telah dipilih sebagai
responden untuk mengetahui bagaiman hasil dari penelitian masker kulit pisang.

Dari percobaan diats didapatkan bahwa orang-orang yang menggunakan


masker kulit pisang merasakan perubahan yang terjadi perubahan pada kulit
mereka. Dimana mereka merasa kulit mereka lebih terasa lebih lembab jika
dibandingkan saat mereka sebelum mencoba masker tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diklakukan pada percobaan ini adalah metode


percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan mengolah kulit pisang menjadi bahan
baku masker berbentuk serbuk. Sehingga hal yang dilakukan adalah menumbuk
kemudian dilakukan proses pengeringan sehingga diperoleh hasil akhir bubuk
atau tepung kulit pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai masker yang lami dan
juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi kulit kering. Dalam penelitian ini
menggunakan kulit buah pisang ambon sebagai bahan percobaan. Dimana
didapatkan data dari analisis menggunakan statistik uji t. Dimana penelitian
dilakukan dengan mengolah kulit pisang ambon yang telah matang menjadi
masker dan mengaplikasikannya pada kulit wajah kering orang dewasa sebagai
responden. Pada percobaan ini dilakukan dengan :

1. Pengambilan sampel dengan teknik proposive sampling,


Hal ini dilakukan degan mengukur kelembaban pada kulit wajah yang
kering.
2. Pada penelitian ini diperoleh variabel sebagai berikut :
a. Variabel bebas yang berupa kulit pisang ambon
b. Variabel terikat.yang berupa kulit wajah kering
3. Dari percobaan sampel, memperoleh data yaitu :
Rata-rata nilai yang didapat sebelum percobaan sebanyak 24,68% yaitu
bernilai 1,5 sedangkan rata-rata nilai yang didapat sesudah percobaan
sebanyak 68,40% yaitu bernilai 3,33 sehingga jilai rata-rata nilai sempurna
adalah 100% yaitu bernilai 4, maka nilai yang didapatkan sesudah
percobaan mengalami perubahan nilai persentase maupun skor sehingga
kesimpulannya adalah bahwa masker kulit pisang ambon memiliki
pengaruh pada kulit wajah kering.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Masker kulit pisang membantu menjaga kebersihan, kesehatan, dan juga
kecantikan kulit wajah
2. Masker kulit pisang dapat membantu menghambat proses penuaan
dinipada wajah
Manfaat masker ini dapat diperoleh secara optimal apabila denga cara pemakaian
masker dengan benar, yaitu dengan menghindari hal-hal di bawah ini:
a. Tertawa dan Berbicara
b. Menggerakkan wajah
c. Menggerakkan leher atau kepala

HASIL DAN PEMBAHASAN


Percobaan pembuatan masker kulit pisang sudah berjalan sesuai dengan
tujuan awal penelitian yaitu membantu melembabkan kulit wajah yang kering.
Dalam percobaan ini, hanya memerlukan satu bahan berupa kulit pisang ambon.

Gambar 1. Kulit pisang ambon


Adapun tahap membuat masker kulit buah pisang adalah :

1. Proses pemilihan kulit pisang ambon


Kulit pisang merupakan bahan baku dalam pembuatan masker yang
mempunyai manfaat untuk melembabkan dan menghaluskan kulit wajah.
Kulit pisang yang dibuat masker adalah dari jenis pisang ambon. Kulit
pisang yang digunakan diambil dari buah pisang yang sudah masak,
ditandai tidak busuk, berwarna kekuningan, berkulit tebal, utuh, segar,
mempunyai aroma tajam.
2. Proses pembuatan masker
Bahan alam yang dapat digunakan sebagai masker diramu terlebih dahulu,
dengan cara menggiling atau menghaluskan kulit buah pisang ambon yang
sudah dikeringkan sehingga mejadi tepung atau bubuk.
3. Sortasi (pemilihan)
Sortasi atau pemilihan dimaksudkan untuk memilih kulit pisang yang
sudah masak ditandai kulit empuk, utuh, segar, dan tidak busuk, agar tidak
menyebabkan aroma yang kurang enak ketika sudah menjadi masker kulit
wajah.
4. Pencucian
Kulit buah pisang ambon terpilih dicuci dengan air bersih.
5. Pengukusan
Setelah dicuci, kulit pisang dikukus dengan selama ± 10 menit.
6. Pengerokan
Setelah dikukus kulit pisang dikerok yaitu dengan mengerok daging kulit
buah pisang ambon bagian dalam.
7. Pengeringan
Setelah dikerok, kulit pisang dijemur di bawah terik sinar matahari hingga
kering
8. Penghalusan atau penggilingan
Setelah daging kulit pisang kering, kemudian dihaluskan hingga halus dan
lembut hingga menjadi bubuk masker.
9. Tahap Penyelesaian
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pembuatan masker kulit pisang.
Tahap penyelesian bisa dilakukan dengan membungkus atau mengemas
masker dalam plastik kemasan yang tertutup rapat. Masker yang sudah
dibuat dan dikemas dapat bertahan ± 6 hari.

Gambar 2. Masker kulitulit pisang ambon

Dari proses inilah dihasilkan masker kulit pisang yang dapat mengatasi
kulit wajah kering. Dengan masker ini, kulit pisang menjadi bahan yang bernilai
ekonomis jika dibandingkan dengan kulit pisang yang langsung dibuang tanpa
diolah dan dianggap tidak mempunyai manfaat. Masker ini juga dapat dipakai
dengan campuran bahan-bahan herbal lainnya, seperti : lidah buaya, madu, lemon,
alpukat, dan bahan herbal lainnya
Gambar 3. Bahan-bahan herbal

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah masker kulit


pisang dapat berpengaruh terhadap kulit wajah yang kering. Adapun rata-rata nilai
yang didapatkan sebelum percobaan 24,68% yaitu bernilai 1,5, rata-rata nilai yang
didapatkan masih menempati nilai 1 yang memiliki kategori kulit wajah yang
sangat kering. Rata-rata nilai yang didapatkan sesudah percobaan 68,40% yitu
bernilai 3,33, rata-rata nilai yang didapatkan ini menempati nilai 3 dimana
memiliki kategori kulit wajah yang agak kering atau lembab dan jika rata-rata
nilai ini sempurna 100% yaitu nilai 4, maka nilai yang didapatkan sesudah
percobaan mengalami perubahan dan saat masker diaplikasikan ke kulit wajah
yang kering maka masker terasa kencang sehingga tidak terjadi iritasi pada kulit
wajah sehingga kulit wajah terasa lembab. Sehingga ulit buah pisang yang
biasanya hanya terbuang sia-sia juga bisa diubah menjadi barang bernilai
ekonomi tinggi sehimga hal ini juga dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam
memanfaatkan barang yang ada di alam dan dapat menciptakan suatu ide untuk
membuka suatu usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Banowati, Eva (2016). Pembuatan Masker dengan Pemanfaatan Kulit Pisang.
Dikutip 8 Desember 2019 dari Konservasi120 :

http://konservasi120.blogspot.com/2016/11/pembuatan-masker-dengan-
memanfaatkan.html

Shofiani, Anis (2016). Pengaruh Penggunaan Masker Kulit Pisang Ambon


terhadap Kulit Wajah Kering Orang Dewasa. Dikutip 8 Desember 2019
dari UNNES :
http://lib.unnes.ac.id/28366/1/5402410008.pdf

Anda mungkin juga menyukai