Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKSPLORASI PERTEMUAN 12

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Islam 3

Oleh Dosen : Dr. Umar Yusuf Supriatna, Drs., M.Si

Disusun oleh :

Syifa Nadila Hadid

10050019073

Kelas B

Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
1. Apa sajakah ciri-ciri umum dari penyakit hati hasad/dengki/iri hati?

Secara umum, dapat dikatakan bahwa rasa iri muncul akibat kegagalan seseorang dalam
mencapai suatu tujuan. Oleh sebab itu, emosi ini sangat kompleks dan pada dasarnya terdiri
atas rasa ingin memiliki. Meski demikian, tidak benar juga mengumpamakan rasa iri sebagai
kumpulan dari rasa marah, rasa ingin memiliki dan rasa rendah diri. Iri dan dengki memiliki
karakteristiknya sendiri. Dan di antara gejala-gejala yang nampak adalah marah dengan
segala bentuknya mulai dari memukul, mencela, menghina, membuka rahasia orang lain, dan
seterusnya. Dengki atau hasad adalah salah satu penyakit rohani. Ciri-ciri utamanya, tidak
senang terhadap orang lain yang menerima suatu rezeki. Adakalanya, sifat itu diikuti upaya-
upaya agar nikmat yang dimiliki orang lain itu hilang. Dengki banyak mengandung dampak
negatif bagi orang yang memiliki sifat tersebut. Seperti hidup tidak nyaman, banyak musuh
dan mendapat azab dari Allah.

2. Apa perbedaan antara penyakit hati takabur dan ujub?

Perbedaan ujub dan takabur bisa dilihat dari pengertian dan contohnya. Namun, keduanya
merupakan penyakit hati yang banyak tertanam dalam diri seseorang. Kedua hal tersebut
merupakan sifat yang ada dalam tubuh dan menjadi salah satu hal buruk yang harus anda
hindari. Ujub dan takabur menjadi penyakit hati yang sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan
hingga saat ini. Namun, keduanya memiliki makna yang berbeda. Bahkan keduanya menjadi
penyakit mematikan sepanjang zaman. Sehingga mengakibatkan amalan manusia menjadi
sia-sia.
Ujub dalam bahasa memiliki makna membanggakan diri sendiri. Namun, ada anggapan
lainnya yaitu seseorang yang membanggakan ia sendiri padahal hal tersebut bukanlah
haknya. Perbuatan ini masuk dalam akhlak tercela dan tidak Allah SWT inginkan. Bagi
orang yang memiliki penyakit ini, akan meremehkan atas perbuatan dosa yang terjadi pada
kelakuannya sendiri. Bahkan hatinya pun akan buta dan justru melakukan perbuatan dosa
tersebut. Sehingga perasaan takut terhadap Allah SWT hanya sedikit.
Takabur memiliki artian berbangga diri dan memang benar adanya jika posisinya berada
diatas orang lain. Arti secara luas dari takabur yaitu sifat menolak kebenaran. Penyakit yang
satu ini merupakan hal buruk yang bisa menjadikan seseorang tertutup terhadap Allah SWT.
Ketika seseorang memiliki sifat sombong dan angkuh terhadap orang lain dan
membanggakan diri sendiri. Penyebab hal ini terjadi karena seseorang tersebut merasa sudah
memiliki kelebihan baik dalam segala hal.
Sehingga dapat kesimpulan jika kedua sifat tersebut memiliki arti berbeda, namun sama-
sama tercela. Bahkan Allah SWT telah memberikan penjelasan akan memasukkannya dalam
api neraka.Perbedaan ujub dan takabur terletak dari hal yang bisa menjadi kebanggaan
sebenarnya dan tidak. Namun, keduanya sama-sama memiliki sifat sombong dan angkuh

3. Bagaimana gambaran seorang yang riya?

Dalam QS. Al Baqarah ayat 256 menjelaskan bahwa sedekah yang diiringi dengan umpatan
dan perbuatan yang menyinggung sama sekali tidak ada faidahnya. Selain itu, dapat melebur
pahala. Sebagai sebuah contoh, orang yang menyumbangkan hartanya dengan tujuan agar
memperoleh pujian dari orang lain untuk memperoleh popularitas. Sedekah semacam ini
dilukiskan seperti batu licin dengan tanah diatasnya. Kemudian tanah itu lenyap karena
ditimpa hujan lebat.

4. Faktor-faktor apa sajakah yang berperan dalam masing-masing penyakit hati


tersebut?

1) Kegagalan manusia mengukur dirinya sendiri.


"Ma’rifatun nafs atau tahu diri, mengantarkan manusia pada kesadaran atas potensi
atau kelebihan sekaligus kekurangan diri sendiri," lanjutnya.
2) Ketidak tahuan terhadap diri sendiri berujung pada kegagalan menangkap setiap
potensi yang Allah SWT karuniakan kepada manusia. Hal ini kemudian melahirkan
kegagalan bersyukur. Orang yang gagal mensyukuri kelebihan yang Allah
karuniakan pada dirinya akan merasa tidak memiliki dan berakhir hanya mampu
melihat kelebihan orang lain.  Ketika seseorang berada pada posisi ini, ada dua
kemungkinan yang dapat terjadi. Dia bisa bersikap positif dengan ikut bahagia
dengan kebahagiaan orang lain atau menderita karena kebahagiaan orang lain. 
3) Perasaan ketidak mampuan atau inability yang kerap disikapi secara negatif.
Sesuatu kekurangan yang sebaiknya diterima dan dijadikan alat menuju perbaikan,
justru ditutup-tutupi dengan mengumbar kekurangan orang lain.  
4) Hasad atau iri hati biasa terjadi karena ada keinginan tertentu. Keinginan yang tidak
tercapai, bahkan dirasa terancam karena kelebihan orang lain, bisa memunculkan
penyakit hati ini. Perilaku curiga tanpa dasar pada orang lain secara tidak sadar
mulai bermunculan. Hasad hakikatnya terjadi karena merasa buruannya terhalangi
atau terancam.
5) Sesungguhnya yang paling runyam, adalah kegagalan manusia menangkap kuasa
Allah SWT dalam hidupnya. Semua orang itu rezeki dan qadarnya telah ditentukan
oleh Yang Maha Mencipta, Allah SWT. 

5. Intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi masing-masing penyakit
hati tersebut tersebut?

Islam memberikan terapi riya’ ini dengan cara mengikis nafsu syahwat sedikit demi
sedikit dan menanamkan sifat merendahkan diri (tawadhu’) dengan melihat kebesaran Allah
SW. Sifat hasad merupakan emosi yang dapat melahirkan dampak negatif terhadap orang
lain, sehingga sanggup melakukan apa sahaja agar orang yang dihasadnya merana, oleh itu
Allah swt mengajar kita agar meminta pertolongan dan perlindungan kepada-Nya karena
hanya Dia yang Maha Berkuasa untuk melindungi makhluk-Nya dari pada segala bahaya.

Anda mungkin juga menyukai