Anda di halaman 1dari 33

METODE DAN

DISTRIBUSI SAMPLING
Prof. Rusdarti, Prasetyo Ari Bowo, Inaya Sari Melati, Nina Farliana
Tujuan Perkuliahan

1. Memahami dan mengerti makna populasi dan sampel serta


pentingnya sampel dalam penelitian
2. Memahami dan mengerti metode penarikan sampel
probabilitas dan nonprobabilitas
3. Memahami dan mengerti kesalahan penarikan sampel
4. Mengetahui distribusi sampel rata-rata dan proporsi serta
distribusi selisih rata-rata dan proporsi
5. Mengetahui pentingnya faktor koreksi untuk populasi yang
bersifat terbatas
6. Memahami dalil batas tengah untuk mengetahui distribusi
sampel
2
OUTLINE

BAGIAN I STATISTIK INDUKTIF

METODE DAN DISTRIBUSI Pengertian Populasi dan Sampel


SAMPLING

Teori Pendugaan Statistik Metode Penarikan Sampel

Pengujian Hipotesis Sampel Besar Kesalahan Penarikan Sampel

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Distribusi Sampel Rata-rata dan


Proporsi

Analisis Regresi dan Korelasi Distribusi Sampel Selisih Rata-


Linear rata dan Proporsi

dst Faktor Koreksi untuk Populasi


Terbatas

Dalil Batas Tengah

3
HUBUNGAN SAMPEL DAN POPULASI

Populasi Sampel

4
DEFINISI POPULASI
Populasi
kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek
perhatian atau kumpulan seluruh objek yang
menjadi perhatian

Terbatas
Tidak terbatas
unsurnya terbatas
suatu populasi yang
berukuran N
mengalami proses secara
Contoh: populasi bank, terus-menerus sehingga
populasi perusahaan reksa ukuran N menjadi tidak
dana terbatas perubahan
nilainya

5
DEFINISI SAMPEL

Sampel
suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian

Probabilitas
Nonprobabilitas
Merupakan suatu sampel
Merupakan suatu sampel
yang dipilih sedemikian
yang dipilih sedemikian
rupa dari populasi
rupa dari populasi
sehingga masing-masing
sehingga setiap anggota
anggota populasi memiliki
tidak memiliki probabilitas
probabilitas atau peluang
atau peluang yang sama
yang sama untuk dijadikan
untuk dijadikan sampel
sampel

6
METODE PENARIKAN SAMPEL

Metode Penarikan Sampel

Sampel Probabilitas Sampel Nonprobabilitas


(Probability Sampling) (Nonprobability Sampling)

1. Penarikan sampel acak


sederhana (simple random 1. Penarikan sampel sistematis
sampling) (systematic sampling)
2. Penarikan sampel acak 2. Penarikan sampel kuota
terstruktur (stratified random (quote sampling)
sampling) 3. Penarikan sampel purposive
3. Penarikan sampel cluster (purposive sampling)
(cluster sampling)

7
METODE PENARIKAN SAMPEL

• pengambilan sampel dari populasi


secara acak tanpa memperhatikan
Sampel Acak strata yang ada dalam populasi dan
Sederhana setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk
dijadikan sampel.

Sistem
Kocokan
• Sama sistem arisan.

• Memilih sampel dengan menggunakan suatu


Menggunakan tabel acak.
Tabel Acak • Dalam penggunaannya ditentukan terlebih
dahulu titik awal (starting point).

8
METODE PENARIKAN SAMPEL

• Penarikan sampel acak terstruktur


dilakukan dengan membagi anggota
Sampel Acak populasi dalam beberapa subkelompok
Terstruktur yang disebut strata, lalu suatu sampel
dipilih dari masing-masing stratum.

• Penarikan dikatakan sampel sistematis


apabila setiap unsur atau anggota dalam
populasi disusun dengan cara tertentu–
Sampel Sistematis secara alfabetis, dari besar kecil atau
sebaliknya–kemudian dipilih titik awal
secara acak lalu setiap anggota ke-K dari
populasi dipilih sebagai sampel

9
PROSES STRATIFIKASI

Populasi tidak berstrata Populasi terstrata

10
CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR

Stratum Kelompok Jumlah Persentase Jumlah


anggota dari total sampel per
stratum
1 Bulat 5 21 2 (0,21 × 10)
2 Kotak 7 29 3 (0,29 × 10)
3 Segi tiga 12 50 5 (0,50 × 10)
Jumlah 24 100 10
total

11
CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR

Stratum Jumlah Persentase Jumlah sampel per


kelompok anggota dari total stratum
Perbankan 20 36 5(20/55) × 15
Asuransi 17 31 5(17/55) × 15
Pembiayaan 9 16 2(9/55) × 15
Efek 9 16 2(9/55) × 15
Jumlah
55 100 15
total

12
PENARIKAN SAMPEL KLUSTER

Sampel Terstruktur Sampel Kluster

13
KESALAHAN PENARIKAN SAMPEL

Kesalahan • Merupakan perbedaan antara


penarikan nilai statistik sampel dengan
sampel nilai parameter dari populasi.

14
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

Distribusi sampel:

Distribusi sampel dari rata-rata hitung sampel


adalah suatu distribusi probabilitas yang terdiri
dari seluruh kemungkinan rata-rata hitung
sampel dari suatu ukuran sampel tertentu yang
dipilih dari populasi, dan probabilitas terjadinya
dihubungkan dengan setiap rata-rata hitung
sampel.
15
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI
Bank ROA
Bank Lippo Tbk 2
Bank BRI Tbk 4
Maybank Indocorp Tbk 6
BPD Jawa Tengah 4
Bank BTPN 4

a. Nilai rata-rata populasi


 x 2  4  6  4  4 20
   4
N 5 5
b. Nilai rata-rata populasi dan sampel apabila diambil sampel 2
dari 5 bank
• 1. Kombinasi N! 5! 5!
CnN     10
n!(N  n)! 2!(5  2)! 2!3!
16
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

2. Perhitungan rata-rata dari setiap sampel


No. Kombinasi Kombinasi ROA Rata-rata
Hitung
1 Lippo – BRI 2+4 (6/2 )= 3
2 Lippo – Maybank 2+6 (8/2 )= 4
3 Lippo – BPD Jateng 2+4 (6/2 )= 3
4 Lippo – BTPN 2+4 (6/2 )= 3
5 BRI – Maybank 4+6 (10/2 )= 5
6 BRI – BPD Jateng 4+4 (8/2 )= 4
7 BRI – BTPN 4+4 (8/2 )= 4
8 Maybank – BPD Jateng 6+4 (10/2 )= 5
9 Maybank – BTPN 6+4 (10/2 )= 5
10 BPD Jateng – BTPN 4+4 (8/2 )= 4

17
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

3. Nilai rata-rata sampel

X
1
X
CN
n

1
X 3  4  3  3  5  4  4  5  5  4  40/10  4
10

18
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

c. Nilai rata-rata populasi

Populasi Sampel
Nilai rata- Frekuensi Probabilitas Nilai Frekuensi Probabilitas
rata rata-rata
2 1 (1/5) = 0,20 3 3 (3/10) =
0,30
4 3 (3/5) = 0,60 4 4 (4/10) =
0,40
6 1 (1/5) = 0,20 5 3 (3/10) =
0,30
Jumlah 5 1,00 10 1,00

19
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

Distribusi probabilitas dalam bentuk poligon

0,7 0,5
0,6
0,4
0,5
0,3
0,4
0,3 0,2
0,2
0,1
0,1
0 0
2 4 6 2 4 6

20
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

d. Standar deviasi populasi

  x  
2


N

X X– (X – )2


2 -2
x x 4
4 0 0
6 2 4
4 0 0
4 0 0
  X  
2

X = 20  8,0

 = 20/5 = 4   X  
2
 5 8 5  1,3

21
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

Standar deviasi sampel

 Nn
s
n N 1

X xX –  (X – )2
x
3 -1 1
4 0 0
3 -1 1
3 -1 1
5 1 1
4 0 0
4 0 0
5 1 1
5 1 1
  X X  6,0
2
X = 40

  X    6 10  0,77
1
22 xX = 40/10 = 4 
CN
n
x
2
HUBUNGAN STANDAR DEVIASI SAMPEL
DAN POPULASI

Hubungan antara x
 Nn
dan  untuk s
populasi terbatas
n N 1

Hubungan antara x

dan  untuk
populasi yang tidak s
terbatas n
23
DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI

Nilai rata-rata 1
Pp 
proporsi CNn

p  Pp
Standar deviasi 1 2
Sp  N
sampel proporsi Cn

Standar deviasi P 1  P  Nn


proporsi Sp  
n N1
24
SKEMA SELISIH POPULASI ATAU SAMPEL

Sampel 1
Populasi 1
berukuran
1, 1
X 1, Sx1

Apakah
X1 ,X2  1 , 2

Populasi 2 Sampel 2
2, 2 berukuran

X2 , Sx2

25
SKEMA SELISIH POPULASI ATAU SAMPEL
Pada dasarnya setiap sampel berukuran n yang diambil dari
populasi merupakan variabel random dan cenderung mendekati
normal. Oleh sebab itu, distribusi dari selisih rata-rata dan proporsi
pada dasarnya juga mengikuti pola distribusi normal.

Pp1 p2  Pp1  Pp2  p1  p2


X x1 x2  X1  X1   1   2
Distribusi selisih rata-rata Distribusi selisih proporsi

26
DISTRIBUSI SAMPEL
SELISIH RATA-RATA DAN PROPORSI

Nilai rata-rata distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2

Xx1x2  X1  X2  1 2
Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2
s2x1 s2x2
sx1 x2  s2x1  s2x2  
n1 n2

Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata

Z
 x1  x2    1  2 
27
s x1  x 2
DISTRIBUSI SAMPEL
SELISIH RATA-RATA DAN PROPORSI

Nilai rata-rata distribusi sampel selisih proporsi

Pp1 p2  Pp1  Pp2  p1  p2

Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih rata-rata  p1  p 2

P1 (1  P1 ) P2 (1  P2 )
Sp1 p2  Sp12  Sp22  
n1 n2

Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata

(p1  p2 )  (P1  P2 )
Z
Sp1 p2

28
Contoh Soal

 Seorang investor pada saat ini memegang saham kelompok


aneka industri yang terdiri dari industri mesin dan alat berat,
otomotif, tekstil dan garmen. Pengamatan selama 2 bulan
terakhir menunjukkan bahwa 44% probabilitas harga saham
kelompok ini meningkat. Investor lain ternyata memegang
saham kelompok perdagaangan dengan probabilitas harga
saham meningkat sebesar 67%. Apabila investor memiliki 100
lot untuk saham aneka industri dan 200 lot untuk saham
perdagangan, berapa probabilitas beda persentase harga
saham kelompok perdagangan meningkat 10% lebih besar
dibandingkan dengan kenaikan harga saham kelompok aneka
industri?
29
Jawab:
Perdagangan; n= 200, p1=67% (0,67)
Aneka Industri; n= 100, p2=44% (0,44)
Beda proporsi atau selisih proporsi = p1-p2 =10% (0,1)
Standar deviasi dari selisih proporsi adalah

Nilai Z diperoleh dengan

Jadi, P[(p1-p2) > 0,1] = P (Z > -2,16) = 0,5 + 0,4803 = 0,9803 = 98,03%
Jadi, selisih probablitias selisih harga saham meningkat dari 10% adalah 98,03%. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang relatif besar antara kenaikan harga
saham kelompok aneka industri dan perdagangan

30
FAKTOR KOREKSI

Penyesuaian standar deviasi untuk rata-rata hitung:

 Nn
sx 
n N1

Penyesuaian standar deviasi untuk proporsi:

p 1  p  N  n
sp 
n N1

31
SAMPEL SAMA DENGAN POPULASI,
VARIAN SAMPEL 2/N
Dalil Batas Tengah (Central Limit Theory)  apabila populasi
bersifat normal, maka distribusi sampel rata-rata dan proporsi juga
bersifat normal

• Untuk populasi dengan rata-rata  dan


varians 2, rata-rata hitung distribusi
sampel dari seluruh kemungkinan
Distribusi kombinasi sampel berukuran n yang
diperoleh dari populasi akan mendekati
sampel: distribusi normal, di mana rata-rata hitung
distribusi sampel sama dengan rata-rata
hitung populasi (x – ) dan varians
distribusi sampel sama dengan 2/n.

32
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai