Anda di halaman 1dari 10

5/5/2014

adalah keadaan sehat,


MEMPERCEPAT LANGKAH baik secara fisik, mental, spritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Pasal 1
UU No. 36, Tahun 2009 tentang Kesehatan

Dr. Yuniar Sunarko, SpKJ


RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
2014

MENTAL ILL HEALTH:


A Large Burden

Maternal conditions Perinatal conditions


Nutritional deficiencies
Respiratory infections
Malaria Other NCDs
Malignant neoplasms
TENTANG KESEHATAN JIWA Childhood diseases
Diarrhoeal diseases
Diabetes

HIV/AIDS Neuropsychiatric
disorders
Tuberculosis
DAN BESARAN MASALAHNYA Other CD causes Sense organ disorders

DI INDONESIA
Cardiovascular diseases
Injuries
Congenital abnormalities Respiratory diseases
Digestive diseases
Musculoskeletal diseases Diseases of the genitourinary system
Disease burden measured by Disability Adjusted Life Years (DALYs)
Source: WHR 2002

1
5/5/2014

UU Kesehatan No. 36 thn 2009 UU No. 36 2009 ttg Kesehatan


BAB IX - Kesehatan Jiwa (1)
• Upaya kesehatan berbasis masyarakat Pasal 144
• Upaya kesehatan oleh tenaga kesehatan
Pemerintah, pemerintah daerah, Pemerintah dan pemerintah
• Di layanan kesehatan umum dan khusus dan masyarakat bertanggung daerah berkewajiban untuk
• Preventif, Promotif, Edukatif, Kuratif , Rehabilitatif jawab menciptakan kondisi mengembangkan upaya
kesehatan jiwa yang setinggi- kesehatan jiwa berbasis
tingginya dan menjamin masyarakat sebagai bagian dari
ketersediaan, aksesibilitas, mutu upaya kesehatan jiwa keseluruhan,
dan pemerataan upaya kesehatan termasuk mempermudah akses
jiwa sebagaimana dimaksud masyarakat terhadap pelayanan
dalam pada ayat (2). kesehatan jiwa.

UU Kesehatan No. 36 thn 2009 UU No. 36 2009 ttg Kesehatan


BAB IX - Kesehatan Jiwa (2)
• Masalah HAM Pasal 146
• Tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. • (1) Masyarakat berhak mendapatkan informasi
• Masalah khusus dan edukasi yang benar mengenai kesehatan
– Visum et repertum psikiatrikum jiwa.
– Psikososial (pasung, gelandangan psikotik)

2
5/5/2014

RASIO SDM KESWA dengan POPULASI


PADA PELAYANAN KESEHATAN

SDM KESWA INDONESIA AUSTRALIA


per 100.000 populasi TENTANG
PSIKIATER 0.21 14 PASUNG
PERAWAT PSIKIATRIK 0.88 53
DAN UPAYA PENANGANANNYA
PSIKOLOG KLINIS 0.02 3

PEKERJA SOSIAL Tidak ada data 5


PSIKIATRIK

PERBANDINGAN BEDS PSIKIATRIK


PADA PELAYANAN KESEHATAN
Jalan berliku penderita
JUMLAH BEDS INDONESIA AUSTRALIA
PADA FASILITAS Tradisio
KESEHATAN sakit RSU nal

per 10.000 POPULASI


TOTAL BEDS 0,4 4.1
PSIKIATRIK
TOTAL BED DI RSJ 0.38 1.8 Puskes tradision
mas a;l RSJ Pasung
TOTAL BED DI RSU 0.02 1.5
TOTAL BED PADA 0.02 0.7
SETTING LAIN

Tradisio Dokter Puskes KAMBU


nal umum mas H

3
5/5/2014

PELANGGARAN HAM
TERHADAP
DATA :
ORANG DENGAN MASALAH KEJIWAAN (ODMK) GANGGUAN JIWA BERAT
• Dengan terapi adekuat  outcome perawatan :
Banyak ODMK tidak mendapatkan terapi
karena tidak tersedia AKSES – 50% sembuh
/KONTINUITAS yankeswa dan masih
– 25% sembuh, tapi butuh bantuan / dukungan kuat
tingginya STIGMA
dari keluarga
Perlakuan salah thdp ODMK: – 15% menunjukkan perbaikan yang tidak berarti 
butuh perawatan jangka panjang
– Pengurungan (pemasungan)
– 10% tidak menunjukkan perbaikan sama sekali 
– Penganiayaan butuh perawatan jangka panjang
– Penelantaran
– Diskriminasi

• Pembuat kebijakan
• Peningkatan
DATA : •

LSM
Media massa
kompetensi nakes
• Lintas program • Penyediaan obat

PASUNG • dll

Upaya
& fasilitas
• Responsif
Kemitraan
• Data nasional korban pasung (-) intra dan Yankes
intersektoral Prima
• Perkiraan (Depkes RI, 2005) : 2 – 5 orang / kecamatan
 10.000 – 26.000 se-Indonesia
• Alasan pemasungan : Upaya keswa
– Keluyuran berbasis
• Meningkatkan
masyarakat
– Khawatir perilaku kekerasan awareness
masyarakat
– Tidak ada biaya untuk berobat / kontrol • Meningkatkan
peran serta
– Mispersepsi tentang gangguan jiwa ODMK dan
– Tidak ada caregiver keluarganya

4
5/5/2014

• Kendala untuk Indonesia Bebas Pasung: PUSKESMAS


– Jumlah dan jenis tenaga kesehatan jiwa sangat kurang
Prevensi , Deteksi Dini, Intervensi, Layanan Rujuk Balik
– Distribusi tenaga kesehatan jiwa belum merata
– Pemanfaatan fasilitas kesehatan kurang • Pelatihan dokter (+)
– Kompetensi tenaga kesehatan di layanan kesehatan primer • Pelatihan perawat / Nakes lainnya
perlu ditingkatkan • Penyediaan obat
• Sistem informasi
28% pasien yang ke Puskesmas • Pelatihan kader kesehatan jiwa
menunjukkan gejala gangguan jiwa, • Pembentukan desa siaga sehat jiwa
• Program kunjungan rumah
namun 80% tak terdiagnosis dengan baik • Program pemberdayaan keluarga

RSJ
• sistim rujukan (balik)
• layanan rehabilitatif
• penyediaan obat (Resisten)
• monitoring obat
• halfday hospital
• pelatihan dokter (+)
• pembinaan wilayah
• konsultasi klinis (phone, email)
• pelatihan perawat
• Pusat penddikan nakes Jiwa

5
5/5/2014

Pemda
• advokasi kebijakan (dukungan)
• Revitalisasi TP-KJM BEBERAPA GANGGUAN JIWA
Dinas kesehatan YANG SERING MENYEBABKAN ORANG DIPASUNG
• penyediaan anggaran
• pemberdayaan petugas
Dinas sosial
• penampungan ODMK terlantar

Pusat
Gangguan Neuropsikiatrik
• Dukungan kegiatan yang sering menyebabkan
• Mou Kemsos-Depdagri-Kemkes orang dipasung
• Pencanangan kegiatan nasional.
• Psikosis
• Kemitraan internasional • Retardasi Mental
• Survey data dasar • Autisme
• ADHD
• Demensia
• Epilepsi
• Gangguan Mental Organik

6
5/5/2014

Tanda & gejala gangguan mental depresi

1. Fisik/somatis (nyeri, lemah, gangguan tidur, dll)


2. Emosional/perasaan (sedih, ketakutan, cemas, dll) • Murung
3. Kognitif/pikiran (sulit konsentrasi, mudah lupa, curiga/cemburu • Mudah menangis
berlebihan, dll) • Mudah lelah
4. Psikomotor/perilaku (mengamuk, bicara/tertawa sendiri, • Kehilangan minat
melakukan sesuatu berulang-ulang, dll)
• Sulit mempertahankan tidur
• Nafsu makan menurun
Mengganggu fungsi • Penurunan libido
• Mudah lupa
(belajar, bekerja, bersosialisasi,dll) • Pesimis
• Memandang diri sendiri negatif
• Keluhan fisik yang tak jelas
• Bahaya: bunuh diri!

psikosis

• Kehilangan ‘rasa realitas’ (tidak bisa


BEBERAPA masalah kesehatan MENTAL membedakan antara kenyataan dengan
apa yang ada dalam pikirannya sendiri)
Yang sering kita jumpai tanpa kita sadari, • Gejala bisa bermacam-macam, a.l.:
Padahal seharusnya dapat ditangani • Halusinasi
• Gangguan mental ‘umum’ (misalnya depresi & kecemasan) • Marah/ngamuk tanpa sebab
• Gangguan mental ‘berat’ (misalnya psikosis) • Curiga/ketakutan yang irasional
• Penyalahgunaan NAPZA • Senyum-senyum sendiri
• Gangguan mental organik • Bicara sendiri atau melantur
• Gangguan mental pada usia lanjut (demensia,dll) • Keluyuran tanpa tujuan
• Gangguan mental pada anak & remaja (autisme, ADHD, • Menyendiri
retardasi mental,dll) • Telanjang di tempat umum
• dll • dll

7
5/5/2014

Penyalahgunaan napza

Gejala bisa bermacam-macam, tergantung zat yang


digunakan
• Stimulan  gembira berlebihan, bergerak terus tanpa merasa lelah,
tidak bisa tidur, tidak memiliki rasa takut, dll
• Depresan  malas, ngantuk, merasa nyaman, dll
• Halusinogenik  merasa melihat/ mendengar sesuatu, merasa ada
yang merayap di kulit, dll

Contoh masalah kesehatan MENTAL pada usia lanjut Contoh masalah kesehatan MENTAL pada anak-remaja

Demensia (“pikun”) autisme

Gejala bisa bermacam-macam!


• Kognitif/pikiran: pelupa, sulit belajar hal baru,
merasa berada di masa lalu, dll
• Emosi/perasaan: mudah tersinggung/marah
tanpa sebab,dll
• Psikomotor/perilaku: keluyuran, ‘nyusuh’, buang Gangguan / Gangguan Gangguan /
air sembarangan, telanjang, bercanda yang tak keanehan dalam komunikasi verbal /
berinteraksi dengan keanehan
pantas, dll
lingkungan non-verbal perilaku

8
5/5/2014

Beberapa Obat Psikiatrik yang Seyogyanya Tersedia


Penatalaksanaan gangguan mental di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer (1)
• Antipsikotika
Disesuaikan dengan keadaan – Chlorpromazine tablet 100 mg
pasien (usia, kondisi fisik, jenis – Haloperidol tablet 2 & 5 mg
gangguan mental) – Trifluoperazine 5 mg
Biologis: – Risperidone 2 mg
Tujuan : menghilangkan gejala obat, terapi
kejang listrik,
Psikologis – Quetiapine 200 mg
 pasien dapat berfungsi operasi, dll – Clozapine 25 mg  u/ treatment-resistant scizophrenia, follow up efek
optimal  kualitas hidup lebih samping agranulositosis
baik – Haloperidol HCl injeksi 5mg/ampul (short acting)
– Haloperidol Decanoate 50mg/ampul (long acting, 1 ampul/3-4 minggu)
Perlu peran aktif dari – Fluphenazine decanoate 50mg/ampul (long acting, 1 ampul/3-4
Sosial Spiritual
pasien, keluarga, minggu)
masyarakat, dan tenaga – Chlorpromazine injeksi 25 mg/ampul  hati-hati efek samping
hipotensi ortostatik
medis

Beberapa Obat Psikiatrik yang Seyogyanya Tersedia


Beberapa di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer (2)
Kedaruratan Psikiatrik
• Antidepresan • Mood stabilizer
Yang Sering Dijumpai di Fasilitas Kesehatan Primer • Carbamazepine 200 mg
– Amitriptilin 25 mg
• Valproic acid 250 mg
– Fluoxetine 20mg • Antikolinergik
• Penelantaran diri
• Anticemas • Triheksifenidil 2 mg
• Gaduh gelisah • Diphenhydramine injeksi
– Clobazam 10 mg
• Gangguan putus zat • Antiepilepsi
– Alprazolam 0,5 dan 1 mg • Sesuai advis neurolog
• Percobaan bunuh diri
– Diazepam 2 dan 5 mg
– Diazepam injeksi 10 mg

9
5/5/2014

Mengatasi Gaduh Gelisah


• Singkirkan kemungkinan penyebab organik 
pemeriksaan fisik, pemeriksaan delirium ,
pemeriksaan fungsi kognitif, pemeriksaan
penunjang bilamana perlu
• Bila pemeriksaan Injeksi Haloperidol 5 mg (1
ampul) i.m.  bila dalam 30 menit masih gelisah
 Injeksi Haloperidol 5 mg i.m.  bila dalam 30
menit masih gelisah  injeksi Haloperidol 5 mg
i.m. + Diazepam 10 mg i.m.  rujuk

Beberapa Penyebab
Ketidakpatuhan Terhadap Pengobatan

• Efek samping obat


• Merasa sudah sembuh
• Masalah ekonomi
• Obat sulit didapat
• Jarak tempuh ke fasilitas kesehatan jauh
• Takut jadi ketergantungan

• Komunikasi pasien/keluarga – nakes


kurang baik

10

Anda mungkin juga menyukai