Anda di halaman 1dari 50

DR.Dr. Tb. Rachmat Sentika SpA.

MARS,
Dokter Umum (82), Spesialis Anak(90), MARS UI(97)
Lemhanas (99), S3 Ilmu PemerinthanAKK UNPAD(2007)
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
DOKTER SPESIALIS ANAK,IDAI BANTEN, AMP ,FK UNPAD 03760007/BR
SATGAS PERLINDUNGAN ANAK PP IDAI, KOMDA KIPI BANTEN,
TIM AHLI SATGAS COVID TANGSEL
TIM 1000 HPK, DOKTER ANAK RS PREMIER BINTARO,RS MAYAPADA JAKARTA SELATAN
DEWAS RSPN HASAN SADIKIN, ANGGOTA IKA UNPAD,
KEPALA BUMI PERKEMAHAN CIBUBUR,KWARNAS 2006-2010
KETUA PPM JABAR 1988 SD 1992,KETUAPPM DAN KNPI, DOSEN STIK KEBIJAKAN KEPOLISIAN DAN
KEKERASAN PADA ANAK DAN PEREMPUAN 2010 SD SEKARANG
• Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;
• Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
• Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
• Tim ahli KPAI 2007 -2012
• Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
• Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
• Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
HP 0811831838 • Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1986 sd 1990
rsentika@yahoo.com • Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990
Jl.Mandar 7 ,DC7no7 sek 3a Bintaro
Pengalaman Organisasi:
Jaya,Tangerang Selatan Banten 15225 • Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
Dr.Tb Rachmat Sentika Sp.A.,MARS NASIONAL GLOBAL
Tim Ahli Satgas Covid Tangerang Selatan ,
Satgas Perlindungan Anak PP IDAI,
Penasehat Alumni FK Unpad
Kewaspadaan Keluarga
Webinar terhadap
Selasa Anak
13 Juli 2021
Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”
PROVINSI

DR.Tb.Rachmat Sentika SpA.,MARS


Tim Ahli Satgas Covid Kota Tangsel
Satgas Perlindungan Anak PP-IDAI
Penasehat IKA-FK-Unpad
ZOOM WEBINAR DINAS P3AKB JABAR
SELASA 13 JULI 2021
“ Kita akan dapat mengalahkan
# BersatuMelawanCovid-19
pandemi COVID-19 dengan
disiplin dan gotong royong”

(Presiden Joko Widodo)


Dalam upaya turut serta meleksanakan adaptasi
kebiasaan baru , presiden RI Joko Widodo
meminta Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga ( TP PKK ) untuk turut
membantu Edukasi dan penguatan di tingkat
keluarga menjadi fondasi koko untuk memutus
mata rantai penularan COVID 19

PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-


19 A
PPKM

PKK jabar siap turut serta


dalam pemutusan rantai covid 19
Kondisi COVID 19 selama PPKM
Tgl 3 juli 2021 – 9 juli 2021

 “PPKM dari 3 sd 10 juli 2021 belum berhasil mengatasi pandemic” virus Corona”
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman ; detik.NEWS 10 juli 2021 : COVID 19
 Pertumbuhan casus /growth rate pd 9/7/2021 dari 38,3 % meningkat
jadi 45,4 %
 Angka reproduksi dari pd tgl 3 juli 2021 sebesar 1.37 meningkat
menjadi 1.4 Kematian meningkat jadi 236 kematian per satu juta
penduduk
 Testing juga ada peningkatan dari 49,8 per 1000 0rang menjadi 52 per
1000 orang ada sedikit peningkatan Positivity rate tgl3 juli 2021 24,1%
dan pd tgl 9 juli menjadi 26,6 %
MENGAPA GELOMBANG KEDUA COVID TERJADI,
MENGAPA PPKM BELUM OPTIMAL

 Belum ditaatinya PROTOKOL KESEHATAN SECARA OPTIMAL, Baru Lansia yang


TAAT, Kaum Muda para pekerja, anak2 kita masih rendah Prokes nya,
 Adanya mutasi Virus typw Alpha dari Inggris, Tipe D dari India, dari Aprika selatan
dan Brasil serta 9 jenis Strain mutase yang terdeteksi di Indonesia.
 Mudik Lebaran, masih tersisa, dan urbanisasi masyarakat terutama ART, Supir
Keluarga, dan Pembantu yang keluar masuk.
 Ciri Khas pada Gelombang Kedua, Selain Batuk,pilek,panas,nyeri badan dan Sesak
napas banyak yang diare,muntah dan kuitnya kemerahan,
 Kasus pada anak biasanya 12% naik menjadi 24 %.SEHINGGA BANYAK RS yang
merwat Anak. Hati2 di keluarga
38.124
Kasus baru
9 juli 2021
M2
M1

M3 VAKSIN
CEGAH JANGAN
SAMPAI MASUK
RUMAH SAKIT
PRINSIP PENCEGAHAN COVID PADA ANAK

Menggunakan Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak


Cuci tangan pakai sabun 20-30 Jaga jarak fisik, hindari
Penggunaan masker pada kerumunan
anak > 2 tahun detik/ hand sanitizer 40-60 Batasi pengasuh
detik langsung, pakai
masker, hindari
mengajak anak
keluar rumah

Meningkatkan daya
Disinfeksi Konsumsi Gizi Seimbang tahan tubuh
kanke
Konsumsi gizi seimbang, Jaga daya tahan tubuh, istirahat cukup, r
Desinfeksi lingkungan,
cairan cukup aktivitas fisik, sinar matahari pagi,Kelola penyakit komorbi
alat makan/ pakaian sprei/
handuk/ mainan sesuai umur anak stimulasi perkembangan, kasih sayang
individual pengasuh
Vaksinasi Covid 19 untuk anak usia 12-17 tahun
RS Mata Cicendo
Syarat dan Ketentuan
• Daftarkan secara online melalui link : KETERANGAN
http://bit.ly/daftarpedulilindungi lalu isi pula (wajib) Vaksin menggunakan Sinovac dan tidak
link antrian di: http://bit.ly/1217cicendo
dipungut biaya
• Usia pendaftar 12-17 tahun
• Info waktu pelaksanaan vaksinasi akan diberitahukan
via Whastapp (WA) atau SMS LOKASI VAKSINASI
• Membawa fotokopi KTP/KK dan menunjukkan bukti
melalui WA atau SMS pada petugas di lokasi vaksinasi
Gedung G Asrama lantai 1, PMN RS Mata
Cicendo, No. 4 Bandung
• Datang sesuai waktu yang ditentukan dan membawa
balpoin
• Menggunakan baju longgar di area lengan atas untuk
memudahkan pemberian vaksinasi
• Datang menggunakan masker medis dengan kondisi PENDAFTARAN DIMULAI TANGGAL 12 JULI
sehat dan membawa surat keterangan kelayakan 2021
vaksin dari dokter untuk peserta yang memiliki VAKSINASI DIMULAI TANGGAL 19 JULI 2021
penyakit tertentu
• Penyelenggara berhak menolak bila peserta vaksin
tidak memenuhi persyaratan
SUMBER
Covid-19 pada lansia dan komorbiditas Dr.TRIONO

Kasus Lansia /Usia lain : 11%


Hati2 Lansia
Dirawat : 12,6%
Walaupun
Sembuh : 10.1%
Meninggal 49,75% Kasus + : 11%
tapi bila kena ,
49,4%
Berat-kematian
KASUS ANAK DAKAN
SEMINGGU NAIK 24%

https://covid19.go.id/peta-sebaran
Lansia lebih taat pada protokol kesehatan

LANSIA PATUH PADA


PROTOKOL KESEHATAN
Kenali gejala penyakit covid-19 sekarang?

Gejala penyakit Covid sampai saat ini dibedakan menjadi beratnya gejala yang ada:
1. Pasien tanpa gejala: merasa sehat, tidak ada keluhan, frekuensi nafas normal 12-20x/menit,
saturasi oksigen >95%
2. Gejala ringan: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit,bitnik kemerahan di seluruh
kulit, diare, nyeri perut, pernafasan normal 12-20x/menit, saturasi oksigen >95%
3. Gejala sedang: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa
merasakan makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut,
pernafasan cepat 20-30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas tanpa distress pernafasan
4. Gejala berat: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut, pernafasan
cepat >30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas dengan distress pernafasan, ancaman
gagal nafas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan failure
Formulir Skrining Penderita Covid di Keluarga
Formulir Skrinig penderita COVID • Formulir tsb diterima Puskesmas setempat
1. Nama :…………………………………………………. • Ada petugas yang melaukna skrining
2. Umur. :…………………………………………………. • Segera ada Komunikasi antara Puskes as
3. Alamat. : ……………………………………………….. dengan Keluarga
4. PCR (+). : tgl……………………………………………...
• Keluarga menerima arahan Puskesmas
5. Gejala. : ada/ tidak
6. Kalau ada gejala apa :a)…..b)……c)…..d) dst
7. Apakah ada obat ? Apa saja sebutkan a)……..b)……..c) 1. Ringan /sedang ISOMA DIRUMAH
………..d)7. ………..
2. Bila Rumah tidak Layak, Puskesmas akan
8. Dirumah siapa saja, nama, …L/P ……Umur
mencarikan Selter Untuk Isoma sebaiknya
9. Hasil PCR orang di rumah, dan tanggal a)b)c)d) dst
ditingkat Desa/Kelurahan , banyak contoh
10. Kondisi saat ini bagaimana ?.............................. Selter di jabar yang bagus, Group Puspadi
11. Hari ini, hari keberapa positif ?.......................... Kab.Bandung Barat
12. 10. HP yg bisa di hubungi :Catatan :………………..
3. Berat dirujuk ke RS dengan SISRUTE
13. Lampirankan 1. Soft File KTP2. ………………………
14. Hasil Laboratorium / Thorax foto……………………
SUDAH SEIMBANGKAH
DIANTARA KE 3 NYA ?

TAMPAKNYA SAAT INI


“ TO RESPON “
PENUMPUKAN PASIEN
BERADA DI HILIR ( RUMAH
SAKIT )

ADA APA DGN “ TO


PREVENT “- “ TO DETEC “ ?
PERAN MASYARAKAT/INDIVIDU/KELUARGA
dlm PPN
9 Mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari

Melakukan aktivitas fisik Membudayakan konsumsi


secara rutin setiap hari buah dan sayur setiap hari Tidak merokok

Budayakan buang air Melakukan pemeriksaan


Tidak mengonsumsi Pengelolaan stres kesehatan secara rutin min 6
alkohol dan zat adiktif besar pada tempatnya
lainnya
secara baik bulan sekali
Kenali gejala penyakit covid-19 sekarang?

Gejala penyakit Covid sampai saat ini dibedakan menjadi beratnya gejala yang ada:
1. Pasien tanpa gejala: merasa sehat, tidak ada keluhan, frekuensi nafas normal 12-20x/menit,
saturasi oksigen >95%
2. Gejala ringan: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit,bitnik kemerahan di seluruh
kulit, diare, nyeri perut, pernafasan normal 12-20x/menit, saturasi oksigen >95%
3. Gejala sedang: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa
merasakan makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut,
pernafasan cepat 20-30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas tanpa distress pernafasan
4. Gejala berat: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut, pernafasan
cepat >30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas dengan distress pernafasan, ancaman
gagal nafas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan failure
Kapan ke
Rumah
Sakit ?
ARAHAN
PP IDAI TENTANG BAYI MENYUSUI
IMD, MENYUSUI ASI BAYI
IMD PADA IBO COVID DITUNDA
HINDARI MENYUSU
LANGSUNG ,MENULAR DROUPLET,
PAKAI BOTOL BAYI DIPISAH

IBU HAMIL COVID ADA ARAHAN POGI


MAUPUN KEMKES
Perbaiki
saturasi
paru dgn
posisi
prone
Pakaian
dan
limbah
covid 19 ?
Limbah
tissue
dan
masker ?
Apa yg
harus
dilakuk
an ?
Dampak Covid 19 ……..? Kegiatan Posyandu: 19,2%
Puskesmas tetap
Rerata kunjungan pasien:
melaksanakan kegiatan
13,1% jumlah kunjungan pasien Posyandu
tetap seperti biasa
Cakupan Imunisasi:
Pelaksanaan kunjungan rumah
PIS-PK: 16,2% Puskesmas tetap
37,8% Puskesmas
melaksanakan kunjungan cakupan tetap
rumah PIS-PK terkendali
Kegiatan Posyandu: 19,2% CAPAIAN TARGET STUNTING
Puskesmas tetap melaksanakan TIDAK TERCAPAI
kegiatan Posyandu
Dalam perkembangan nya
ternyata Virus SARS-CoV-2 mampu
melakukan Mutasi perubahan
Struktur protein (Spike) sebagai
bagian dari mempertahankan
hidup nya

a key part of a virus located on its


'spike' domain that allows it to dock
to body receptors to gain entry into
cells and lead to infection. These are
also the primary targets in the
prevention and treatment of viral
infections, including SARS-CoV-2 –
the virus that causes COVID-19
WIV04/2019, belonging to the GISAID S clade / PANGOLIN
MUTASI VIRUS 9 Jenis
 A lineage / Nextstrain 19B clade, known as "sequence zero"
Anggraini Alam
SUDAH MASUK INDONESIA HATI2
GLOBAL ADA 9 MUTASI
Filodinamika Pandemi Virus
YANG DITETEKSI Corona
GLOBAL INDONESIA
Filogeni berdasarkan GISAID Clade Filogeni berdasarkan daerah asal pasien yang terinfeksi

GISAID Clade
GH S GISAID Clade
GH G
GR O
S
G L
GR
L V
INA ADA 9 MUTASI
GRY V
O GRY YANG DITETEKSI
GV

https://www.gisaid.org/phylodynamics/indonesia/ 2
Gisaid.org and Nextstrain.org Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19
SEBARAN MUTASI VIRUS SARS-COV-2 di
INDONESIA (varian Inggris,Afsel,India) 4/9
Ikhtisar singkat varian B.1.1.7, B.1.167+, B.1.351 dan B.1.525 di
Indonesia
Variant of Concern (VoC) Variant of Interest (VoI)
B.1.1.7 (VUI202012/01 GRY) B.1.617+ (G/452R.V3) B.1.351 (501Y.V2 GH) B.1.525 + E484K (G/484K.V3)

Pertama kali Sumatera Selatan Jakarta Bali Kepulauan Riau, Batam


ditemukan 5 Januari 2021 3 April 2021 25 Januari 2021 20 Januari 2021

Rangkuman singkat Variant B.1.1.7 dari Inggris diketahui Variant B.1.617 menunjukkan 30- Variant B.1.351 dari Afrika Varian B.1.525 menunjukkan
menyebabkan peningkatan kemampuan 40% lebih menular daripada Selatan diketahui meningkatkan adanya sejumlah mutasi termasuk pada
binding virus ke reseptor di sel manusia B.1.1.7, serta memperlihatkan adanya resiko infeksi ulang, dapat protein spike E484K, yang terdapat
sehingga 40-70% lebih menular menghindari antibodi monoklonal pada varian
dibandingkan varian lain. Delesi 69-70 penurunan kemampuan pengikatan
antibodi netralisasi dibandingkan dengan pada terapi dan mengurangi B.1.351 (Afrika Selatan) dan varian
dapat mengganggu deteksi virus SARS-CoV- kemampuan antibodi netralisasi P.1 Brazil), serta memiliki
2 dengan menggunakan test tertentu. varian lain pada orang yang telah di
vaksinasi lengkap. pada vaksin kemiripan dengan
varian B.1.1.7 (Inggris)

Mutasi pada key Delesi H69/V70; Delesi Y144; N501Y; L452R, D614G, P681R, ±E484Q Delesi L242/A243/L244; K417N, Delesi 69/70, Delesi 144, E484K,
spike A570D; dan P681H E484Q similar to E484K pada variant E484K, N501Y D614G, Q677H, Q52R, A67V, F888L
Afrika Selatan dan Brazil, P681R similar to
P681H pada variant UK

Jumlah yang 23 virus (1,29 %) 32 virus (1,79 %) 4 virus (0,22 %) 1 virus (0,06%)
terdapat di Indonesia
pada GISAID
B.1.617.1 (1) , B.1.617.2 (31)

Jumlah per-provinsi Jakarta (10), Jabar (2), Sumut (2), Jatim (2), Jateng (13), Jakarta (9), Sumsel (4), Jakarta (2), Bali (1), Jatim (1) Kep. Riau (1)
Bali (1), Sumsel (1), Kalsel (1), Kalimantan Kalteng (3), Kaltim (3)
Utara (1), Kep. Riau (1), Riau (1), Jateng (1)

Cell. Published online March 30, 2021. doi: 10.1016/j.cell.2021.03.052. bioRxiv preprint doi: https://doi.org/10.1101/2021.04.22.440932
https://www.publichealthontario.ca/-/media/documents/ncov/covid-wwksf/2021/02/wwksf-covid-19-b1351501yv2-variant-of-concern.pdf
medRxiv preprint doi: https://doi.org/10.1101/2021.01.28.215250666;
Source : COVID-19 Weekly Epidemiological Update
Source : https://www.gisaid.org
Data analyzed from GISAID database Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Data as received by WHO from national authorities, as of 28 March 2021, 10 am CET
Kewaspadaan terhadap
Varian COVID-19 di Indonesia
• Varian B.1.1.7 dari Inggris
• Varian EEK / E484K
• Varian Afrika Selatan dan
• Varian India B 1.6.1.7
Sudah terdeteksi di Indonesia perlu
Deteksi terus menerus
dengan Testing,Tracing dan Treatmen.
Isolasi
Sehat,Jasmani,Rohani dan sosial 
PENTING NYA KESEHATAN KELUARGA
DALAM PPK COVID-19

SEHAT
Adalah suatu Kondisi Sehat jasmani ,
rohani dan sehat Sosial , tidak hanya
terbebas dari penyakit (WHO)

 
merupakan kondisi dari kesejahteraan yang
disadari individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola
stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta
berperan serta di komunitasnya.
Kesehatan di Keluarga
adalah kondisi dimana seorang individu anggota
keluarga dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.Ciptakan Komunikasi DIDALAM
KELUARGA
Sehingga Keluarga akan sehat,sejahtera dan
Bahagia
Mampu ngendalikan Keluarganya dari Ancaman
Covid-19
Dengan menerapkan secara konsisten dan
komitmen tinggi PROTOKOL ESEHATAN 5 M,3T
Upaya preventif di lingkungan keluarga
pengembangan pola asuh yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan jiwa; komunikasi,
informasi, dan edukasi dalam keluarga; dan kegiatan
lain sesuai dengan kebutuhan keluarga.

JALANAN BANDUNG KOSONG,


MENCEGAH PENULARAN COVID TINGKAT KOTA
• Gali kegiatan yang
dapat dilakukan
Bersama
• Ini kesempatan yang
belum pernah
dilakukan
sebelumnya
• lingkungan yg
bersih menyehatkan
mental keluarga
• Diperlukan suasana hati yang
bergembira
• Kadinkes mengunjungi Nakes
di Rumah sakit
• Bergembira akan menambah
daya tahan tubuh
• Perhatikan asupan makanan
• Nenek ngasuh cucu dengan
tetap menggunakan masker
• Acara tetap berlangsung
gunakan
• PROTOKOL KESEHATAN
• Dgn kreatifitas halan
sempit dpt produktif
• Waktu lebih dapat
kita pergunakan
untuk berternak ikan
• Menambah gizi
keluarga
VACCINE DEVELOPMENT

COVID-19 vaccine candidates in Phase III trials Fakta


10 CANIDATE VACCINES IN PHASE VACCINE PLATFORM LOCATION OF PHASE III
• As of 02 October 2020 there are III CLINICAL EVALUATION STUDIES
42 COVID-19 candidate vaccines Sinovac Inactivated virus Brazil
in clinical evaluation of which 10
Wuhan Institute of Biological
in Phase III trials Products / Sinopharm Inactivated virus United Arab Emirates
ADA 13 Beijing Institute of Biological
• There are another 162 candidate Inactivated virus China
KANDIDAT Products / Sinopharm
vaccines in preclinical evaluation
VAKSIN DI University of Oxford / AstraZeneca Viral vector * United States of America

DUNIA • Phase III trials usually require CanSino Biological Inc. /


Viral vector * Pakistan
Beijing Institute of Biotechnology
YG MASUK 30,000 or more participants
Gamaleya Research Institute Viral vector Russia
FASE 3 • All top candidate vaccines are for USA, Brazil, Colombia, Peru,
Janssen Pharmaceutical
(20122020) intra-muscular injection Companies
Viral vector Mexico, Philippines, South
Africa
• Most are designed for a two-dose Novavax Protein subunit The United Kingdom
schedule (exceptions with a * in
Moderna / NIAID RNA USA
table are single dose)
BioNTech / Fosun Pharma / Pfizer RNA USA, Argentina, Brazil

https://www.who.int/publications/m/item/draft-landscape-of-covid-19-candidate-vaccines * Single dose schedule

43
Kandidat vaksin COVID – 19 di Indonesia
kerjasama mulitlateral:
1. Sinovac, kerjasama Biofarma dengan China. Sudah datang
40 juta sudah disuntikan dan segera disuntikan dan sedang
dikemas 30 juta bulck/bahan baku ,BF
2. Sinopharm, kerjasama Kimia Farma dengan Group 42 United Emirat
Arab.(2 juta)
3. Pfizer/BioTach dari Inggris, Asta zenika (5 juta ),Ingris,Belgia
4. Moderna dari USA
5. Genexine – GX19, kerjasama Kalbe Farma dengan Genoxine Korea
Selatan.
6. Kerjasama Bio Farma dengan Coalition for Epidemic
Preparedness Innovations (CEPI), berbasis di Norwegia
7. Vaksin Merah Putih. Di Indonesia doakan semester kedua 2021
Reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 hampir sama
dengan vaksin yang lain, yaitu
Reaksi Lokal:
• Nyeri atau bengkak pada tempat suntikan,
• Kemerahan,
• Abses pada tempat suntikan,
• Limfadenitis,
• Reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis

Reaksi Sistemik:
• Demam,
• Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• Badan Lemah,
• Pusing,
• Nafsu Makan
• Diare

Reaksi Lain:
• Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem,
reaksi anafilaksis,
• Syok Anafilaksis,
• Sindrom Syok Toksik,
• Atralgia,
• Syncope (pingsan)
Vaksin itu aman

Reaksi simpang biasanya


ringan dan sementara,
seperti pembengkakan di
tempat suntikan atau
demam ringan.

Meski jarang  gejala serius


jarang terjadi.
FOR
M Your Picture Here

KIPI
dapat diunduh melalui:
bit.ly/formkipi
(sumber: PMK 12/2017)

Form KIPI Form KIPI Form


Non Serius Serius Investigasi

Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat


dilakukan melalui:

E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website: keamananvaksin.kemkes.go.id


OVERVIEW

• Vaccination coverage
• Safety monitoring
• Data package assessment
• Sinovac studies
Rangkuman:

• Pandemi Covid-19 di Indonesia belum jelas kapan berakhir, bahkan setelah Saat ini kasus baru
terus meningkat meningkat, dengan tingkat kematian yang tinggi.
• Salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi ini adalah penguatan 3T oleh pemerintah,
penerapan protokol kesehatan 5 M oleh masyarakat dan vaksinasi.
• Salah satu modal kuat keluarga adalah ketaatan terhadap protokol kesehatan pada anggota
keluarga terutama kaum muda yang masih rendah, hati2 bila ada lansia
• Untuk menjangkau keluarga, upayakan informasi yang benar bisa dititipkan kepada generasi
muda, untuk disampaikan ke orang tua dan eyangnya, karena hanya sedikit lansia yang
mempunyai akses internet.
• Ajak orang tua dan eyang untuk segera vaksinasi Covid-19. Ini bisa melindiungi dari penyakit
Covid-19, atau kalaupun terinfeksi tidak akan menjadi berat penyakitnya.
• Vaksinasi terbukti mampu menurunkan kecepatan penularan Covid-19
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai