Anda di halaman 1dari 21

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

UNTUK PENCEGAHAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri


POKOK BAHASAN
• Pengertian COVID-19
• Kenali Gejala covid 19
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Komunikasi risiko dan pemberdayaan
masyarakat (KRPM)
• Metode dan Pesan Kunci Promosi Kesehatan
CORONAVIRUS
 Penyebab COVID-19 adalah virus yang
tergolong dalam family coronavirus.
 Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
 Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19
termasuk dalam genus betacoronavirus,
umumnya berbentuk bundar dengan beberapa
pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm.
 SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet
dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan
pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter,
etanol 75%, ethanol, disinfektan yang
mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan
khloroform (kecuali khlorheksidin).
Dalam perkembangan nya
ternyata Virus SARS-CoV-2
mampu melakukan Mutasi
perubahan Struktur
protein (Spike) sebagai
bagian dari
mempertahankan hidup
nya
a key part of a virus located on its
'spike' domain that allows it to dock
to body receptors to gain entry into
cells and lead to infection. These are
also the primary targets in the
prevention and treatment of viral
infections, including SARS-CoV-2 –
the virus that causes COVID-19
WIV04/2019, belonging to MUTASI VIRUS 9 Jenis
the GISAID S clade / PANGOLIN A lineage / Ne SUDAH MASUK INDONESIA
xtstrain 19B clade, known as "sequence zero" Anggraini Alam HATI2
SEBARAN MUTASI VIRUS SARS-
COV-2 di INDONESIA (varian
Inggris,Afsel,India) 4/9
Ikhtisar singkat varian B.1.1.7, B.1.167+, B.1.351 dan B.1.525 di Indonesia

Variant of Concern (VoC) Variant of Interest (VoI)


B.1.1.7 (VUI202012/01 GRY) B.1.617+ (G/452R.V3) B.1.351 (501Y.V2 GH) B.1.525 + E484K (G/484K.V3)
Pertama kali Sumatera Selatan 5 Januari Jakarta Bali Kepulauan Riau, Batam 20
ditemukan 2021 3 April 2021 25 Januari 2021 Januari 2021

Rangkuman singkat Variant B.1.1.7 dari Inggris Variant B.1.617 menunjukkan Variant B.1.351 dari Afrika Varian B.1.525 menunjukkan
diketahui menyebabkan peningkatan 30-40% lebih menular daripada Selatan diketahui meningkatkan adanya sejumlah mutasi termasuk pada
kemampuan binding virus ke reseptor di sel resiko infeksi ulang, dapat menghindari protein spike E484K, yang terdapat pada
manusia sehingga 40-70% lebih menular B.1.1.7, serta memperlihatkan adanya varian
penurunan kemampuan pengikatan antibodi antibodi monoklonal pada terapi dan
dibandingkan varian lain. Delesi 69-70 dapat mengurangi kemampuan antibodi B.1.351 (Afrika Selatan) dan varian
mengganggu deteksi virus SARS-CoV- 2 netralisasi dibandingkan dengan varian lain
pada orang yang telah di vaksinasi lengkap. netralisasi pada vaksin P.1 Brazil), serta memiliki kemiripan
dengan menggunakan test tertentu.
dengan
varian B.1.1.7 (Inggris)
Mutasi pada key Delesi H69/V70; Delesi Y144; N501Y; L452R, D614G, P681R, ±E484Q Delesi L242/A243/L244; K417N, Delesi 69/70, Delesi 144, E484K,
spike A570D; dan P681H E484Q similar to E484K pada variant Afrika D614G, Q677H, Q52R, A67V, F888L
E484K, N501Y
Selatan dan Brazil, P681R similar to P681H
pada variant UK
Jumlah yang terdapat 23 virus (1,29 %) 32 virus (1,79 %) 4 virus (0,22 %) 1 virus (0,06%)
di Indonesia pada
GISAID
B.1.617.1 (1) , B.1.617.2 (31)
Jumlah
Cell. Published per-provinsi
online March 30, 2021. doi:Jakarta (10), Jabar (2), Sumut (2), Jatim (2),
10.1016/j.cell.2021.03.052. Jateng (13), Jakarta (9), Sumsel (4), bioRxiv
Jakarta (2), Bali (1),medRxiv preprint doi:
Jatim (1) Kep. Riau (1)
https://www.publichealthontario.ca/-/media/documents/ncov/covid-wwksf/2021/02/wwksf-covid-19-b1351501yv2-variant-of-concern.pdf
preprint doi:
https://doi.org/10.1101/2021.04.22.440932
Bali (1), Sumsel (1), Kalsel (1), Kalimantan Kalteng (3), Kaltim (3) Source : COVID-19 Weekly Epidemiological Update
Source : https://www.gisaid.org
Data analyzed from GISAID database Utara (1), Kep. Riau (1), Riau (1), Jateng (1) Konsorsium Riset dan Inovasi COVID- https://doi.org/10.1101/2021.01.28.21 5250666;
Data as received by WHO from national authorities, as of 28 March 2021, 10 am CET
Kewaspadaan terhadap
Varian COVID-19 di Indonesia
• Varian B.1.1.7 dari Inggris
• Varian EEK / E484K
• Varian Afrika Selatan dan
• Varian India B 1.6.1.7
Sudah terdeteksi di Indonesia perlu
Deteksi terus menerus
dengan Testing,Tracing dan Treatmen.
Isolasi
Penularan
• Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14
hari namun dapat mencapai 14 hari.
• Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit
disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang
terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam
sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah
onset gejala.
• Periode presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui
droplet atau kontak dengan benda yang terkontaminasi.
• COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain
yang berada jarak dekat melalui droplet.
• Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm.
• Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter)
dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin)
sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva
(mata).
• Transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur
atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal,
bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual
sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator,
ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.
Kenali gejala penyakit covid-19 sekarang?

Gejala penyakit Covid sampai saat ini dibedakan menjadi beratnya gejala yang ada:
1.Pasien tanpa gejala: merasa sehat, tidak ada keluhan, frekuensi nafas normal 12-20x/menit,
saturasi oksigen >95%
2.Gejala ringan: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit,bitnik kemerahan di seluruh kulit,
diare, nyeri perut, pernafasan normal 12-20x/menit, saturasi oksigen >95%
3.Gejala sedang: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut, pernafasan
cepat 20-30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas tanpa distress pernafasan
4.Gejala berat: Demam, batuk ringan, pilek, bersin, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan
makanan, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, kemerahan pada kulit, diare, nyeri perut, pernafasan
cepat >30x/menit, saturasi oksigen <95%, sesak nafas dengan distress pernafasan, ancaman gagal
nafas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan failure
Kapan
ke
Rumah
Sakit ?
Pesan yang disampaikan antara lain
• Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta bilas
setidaknya 40 sampai 60 detik. Cuci dengan air dan keringkan
dengan handuk bersih atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan pembersih tangan
berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 sampai 30 detik
• Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan
tisu, atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke
tempat sampah tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setelahnya atau menggunakan handsanitizer.
• Gunakan masker kain bila harus keluar rumah.
Tetap jaga jarak dan lakukan cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir. Ganti masker kain
setelah 4 jam dipakai, dan cuci hingga bersih
setelah dipakai.
• Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan
masker dan berobat ke fasyankes.
• Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama
sebelum memegang mulut, hidung dan mata;
serta setelah memegang benda benda yang
sering disentuh, seperti pegangan pintu,
pagar, meja, papan ketik komputer, dan lain-
lain.
Komunikasi publik
1) Mengumumkan kondisi ancaman kesehatan lebih cepat/awal dan secara
berkesinambungan memutakhirkan data/informasi (setelah dilakukan penilaian
dan analisis risiko).
2) Segera memberikan informasi terbaru secara terbuka,meskipun tidak lengkap
untuk menjelaskan situasi yangterjadi (mengelola ketidakpastian), menyediakan
saluran komunikasi yang mudah diakses publik untuk mendapatkan informasi
terbaru (misalnya hotline, situsresmi, media sosial resmi, dan lain-lain).
3) Menggunakan saluran komunikasi yang terpercaya dan efektif secara rutin untuk
dapat dimanfaatkan oleh publik.
4) Mengidentifikasi dan mengaktifkan influencer terpercaya untuk membantu
menyebarkan konten positif kepadamasyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat
1) Menganalisis persepsi risiko dengan cepat berdasarkaninformasi formal dan
informal yang ada.
2) Memetakan publik penerima pesan untuk tanggap cepatkomunikasi (misalnya
masyarakat yang terdampak,petugas kesehatan, pemimpin politik, lembaga donor,
danlain-lain).
3) Menerjemahkan materi KIE ke dalam bahasa yang mudahdipahami masyarakat
(baik bahasa lokal maupun nasional)dan menyesuaikan dengan kaidah/literasi
bahasa Indonesia.
4) Menggerakan influencer (misalnya. tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas
kesehatan, tabib tradisional, dan lain-lain) dan jejaring komunitas yang ada (mis.
organisasi kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok perempuan (PKK), serikat
pekerja, relawan kesehatan masyarakat/penggerak sosial untuk polio, malaria,
HIV) yang dapat digunakan untuk pelibatan masyarakat.
CEGAH
JANGAN
SAMPAI
MASUK
RUMAH SAKIT
Rangkuman:

• Pandemi Covid-19 di Indonesia belum jelas kapan berakhir, bahkan setelah Saat ini kasus
baru terus meningkat meningkat, dengan tingkat kematian yang tinggi.
• Salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi ini adalah penguatan 3T oleh pemerintah,
penerapan protokol kesehatan 5 M oleh masyarakat dan vaksinasi.
• Salah satu modal kuat keluarga adalah ketaatan terhadap protokol kesehatan pada anggota
keluarga terutama kaum muda yang masih rendah, hati2 bila ada lansia
• Untuk menjangkau keluarga, upayakan informasi yang benar bisa dititipkan kepada generasi
muda, untuk disampaikan ke orang tua dan eyangnya, karena hanya sedikit lansia yang
mempunyai akses internet.
• Ajak orang tua dan eyang untuk segera vaksinasi Covid-19. Ini bisa melindiungi dari penyakit
Covid-19, atau kalaupun terinfeksi tidak akan menjadi berat penyakitnya.
• Vaksinasi terbukti mampu menurunkan kecepatan penularan Covid-19
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai