Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR DISKUSI SISWA

VIRUS DAN PERANANNYA

Nama Anggota Kelompok :


- Junov
- Adhwa
- Ihsan
- Ihyar
- Rivaliani
- Gilar

Kelas : X F

Ayo Menelaah
Virus dan Peranannya
Kehidupan manusia mengalami perubahan drastis semenjak Desember 2019, karena saat itu
penyakit Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) ditemukan. Walaupun ditemukan pertama kali di
Wuhan, China, namun virus ini menyebar dengan cepat bahkan ke seluruh dunia. Hingga pada Maret
2020 WHO menyatakan keadaan ini sebagai pandemi.
Pada awal bulan Juni 2021 jumlah kasus covid yang selama ini menurun tiba-tiba melonjak
lagi. Penyebab kenaikan ini karena sekarang kita tidak hanya melawan satu jenis virus corona saja,
virus corona telah bermutasi. Tapi apa yang menyebabkan varian-varian dari virus corona yang
pertama kita temui? Dari mana mereka datang? Dan yang paling penting apakah vaksin yang kita
miliki efektif untuk melawannya?.
Dari mana datangnya varian-varian ini?
Semua virus pada dasarnya memiliki satu tujuan, yaitu memperbanyak dirinya sendiri. Virus
dapat memperbanyak dirinya sendiri dengan menginfeksi dan menggunakan sel tubuh mahluk hidup
lain untuk berlipat ganda. Anggap saja sel-sel ini sebagai mesin fotocopy tidak semua hasil yang
keluar akan sama persis dengan yang original, terkadang ada saja sedikit perbedaan yang timbul
secara tidak sengaja. Hal yang sama terjadi pada virus, yakni ketika dirinya berlipat ganda terdapat
kemungkinan terjadi perubahan pada virus tersebut. Perubahan yang dimaksud terletak pada kode
genetiknya. Kode genetik ini mengatur cara kerja virus. Setiap perubahan pada kode genetik merubah
cara kerja virus. Perubahan inilah yang disebut dengan mutasi, dan virus yang mengalami mutasi
dikenal sebagai varian. Sebenarnya mutasi bukanlah sesuatu yang menguntungkan bagi virus karena
kebanyakan mutasi menghasilkan virus yang lebih lemah dari virus awal.
Sejak pandemi dimulai telah ditemukan sekitar 6.600 varian covid yang hampir semuanya lebih
lemah dari virus awal. Varian-varian lemah ini tidak bertahan lama, namun terdapat juga
kemungkinan mutasi menghasilkan virus yang lebih kuat, lebih mudah menyebar dan lebih
mematikan.
WHO mengklasifikasikan varian tersebut kedalam dua golongan yang diurutkan berdasarkan
tingkat bahayanya. Paling rendah adalah Variant Of Interest atau VOI yaitu varian yang diduga dapat
menular lebih cepat dan atau mengurangi efektifitas vaksin yang ada. Satu tingkat diatasnya terdapat
Variant Of Conceren atau VOC, varian yang sudah dipastikan lebih berbahaya dari virus awal. WHO
telah mengidentifikasi 5 variant of concern yaitu tipe alfa, beta, gama, delta dan omicron.
1. Varian Alfa ditemukan pertama kali di Inggris pada November 2020. Berbeda dari virus corona
pertama, varian ini memiliki mutasi pada kode genetik N501Y yang meningkatkan efektifitas
penularannya sekitar 50% dibandingkan virus sebelumnya. Namun tidak mempengaruhi
efektifitas vaksin yang ada secara signifikan.
2. Varian Beta, ditemukan di Afrika Selatan pada bulan Oktober 2020 berkat mutasi E484K yang
dimilikinya varian ini tidak memiliki kelemahan dari varian Alfa yakni dirinya lebih efektif unuk
menghindari perlindungan yang dberikan sistem imun tubuh alami maupun vaksin. Penelitian di
Afrika Selatan menunjukan adanya kenaikan resiko kematian akibat varian Beta.
3. Varian Gama ditemukan di Brazil pada Desember 2020 seperti saudara kembar dengan varian
Beta, karena memiliki beberapa mutasi yang sama dengan Beta namun tidak memiliki resiko
penularan seperti Alfa. Kelebihan varian Gama nampaknya adalah menghindari perlindungan
yang diberikan sistem imun alami sehingga lebih efektif menginfeksi ulang orang-orang yang
sebelumnya sudah terkena covid.
4. Varian Delta, ditemukan di India Desember 2020. Delta memiliki tingkat penularan 50% lebih
tinggi dibandingkan Alfa, bahkan 2 kali lipat lebih mudah menyebar dibandingkan covid jenis
awal, tidak hanya itu tingkat efektifitas vaksin ketika menghadapi varian delta juga berkurang
apabila dibandingkan dengan varian Alfa.
5. Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Mutasi dari varian ini merupakan
yang terburuk dibandingkan dengan varian yang sebelumnya. Mutasi pada omicron dibagi
menjadi 3 kelompok, kelompok pertama mutasi yang meningkatkan keparahan, kedua tingkat
transmisi penularan dan ketiga menurunkan antibodi atau efekasi vaksin.
Setelah menmperhatikan penjelasan diatas mungkin kalian akan bertanya apakah aku masih
perlu di vaksin?, dan jawabannya adalah ya, tanpa perlu diragukan lagi. Karena meskipun vaksin
tidak memberimu kekebalan total dari varian-varian covid yang ada kekebalan yang diberikan jauh
lebih tinggi dari pada tidak menggunakan vaksin sama sekali jika kamu terkena pun kemungkinan
timbulnya gejala berat turun drastis. Sebaliknya jika kamu menolak divaksin kamu hanya akan
membuka kesempatan untuk varian yang baru yang lebih ganas untuk muncul yang hanya akan
memperpanjang pandemi. Faktor2 yang mempengaruhi pengendalian pandemi ini berada diluar
kendali kita. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan.
Bagaimana virus corona menyerang tubuh kita? Mengapa inveksi virus ini sangat mematikan?.
Semua dimulai ketika virus corona mulai masuk ke tubuh kita lewat saluran pernafasan lewat
percikan batuk atau bersin orang yang positif, baik secara langsung atau waktu kita menyentuh benda
yang terkena percikannya. Dan tidak mencuci tangan setelahnya. Virus terus bergerak lewat saluran
pernafasan dan terus bergerak menuju sasaran utamanya yaitu paru paru. Disinilah virus yang punya
tiga bagian utama (paku protein, RNA dan perisai lemak ) ini memulai aksinya. Pertama-tama paku
protein corona akan menempel pada paru-paru dan organ-ogan lain yang selnya kaya akan protein
ACE2. Perlahan tapi pasti virus akan mendorong masuk kedalam sel kita, RNA pun terlepas dan
melakukan perusakan pada sistem sel sehat kita (hack) dan membuat pengaturn agar sistem imun
tidak menyerang virus serta membuat cikal bakal virus corona baru. Sel yang sudah terinveksi akan
terprogram untuk bunuh diri dan melepaskan jutaan virus corona baru yang siap menginveksi sel-sel
yang lainnya. Dalam hitungan hari saja mungkin tubuh kita akan dipenuhi oleh virus corona,
meskipun awalnya mungkin hanya sedikit saja virus corona yang masuk. Membuat paru-paru kita
dipenuhi virus.
Ketika virus berkembang biak sistem imun akan bekerja, virus menyerang sel imun
menyebabkan imun menyerang organ dan sel yang tidak sakit. Mungkin saja jika keadaan tubuh kita
sedang sehat efek yang ditimbulkan tidak akan terlalu berat. Namun kita pun punya cara untuk
memperkuat sistem imun tubuh kita dengan makan makanan yang bergizi seimbang.
Berdasarkan informasi diatas, diskusikanlah jawaban untuk pertanyaan atau perintah berikut.

1. Cari referensi yang lebih lengkap, jelaskan tentang istilah pandemi dan hubungkan dengan
kasus Covid-19.

Jawaban : Pada akhir tahun 2019 dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya
suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau yang akrab disebut Covid 19, hampir
semua aspek kehidupan mengalami perubahanperubahan yang semakin hari semakin
mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia. Covid-19 telah menjadi perhatian publik sejak
kemunculannya terdeteksi di Tiongkok di kota Wuhan Provinsi Hubei untuk kali pertama di awal
tahun 2020. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini membuatnya menjadi pusat perhatian banyak
negara, termasuk Indonesia sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai
pandemi global. Pandemi COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi ekonomi dan
sosial di Indonesia sejak akhir tahun 2019. Dampak ekonomi ini berdampak luas di seluruh wilayah
Indonesia. Perekonomian masing-masing daerah terancam, ditambah dengan kondisi daerah yang
lebih buruk dari sebelumnya. Karena hal tersebut, pemerintah Indonesia langsung mengambil langkah
agresif agar angka penyebaran bisa ditekan semaksimal mungkin.

Kita Indonesia lebih memilih pembatasan sosial (social distancing) sebagai solusi daripada melakukan
lockdown yaitu mengunci akses masuk dan keluar wilayah bagi siapapun untuk mencegah penyebaran
virus yang umumnya digunakan oleh kebanyakan negara. Inti dari pembatasan sosial adalah menjauhi
diri dari aktivitas sosial secara langsung dengan orang lain, sedangkan lockdown berarti suatu wilayah
akan diisolasi dan terjadi pemberhentian total semua aktivitas di wilayah tersebut. Alasan
fundamental kenapa Indonesia lebih memilih memberlakukan pembatasan sosial adalah banyak
masyarakat Indonesia yang mengandalkan upah harian, jadi akan rawan mereka tidak bisa mencari
mata pencaharian apabila lockdown diberlakukan. Menjaga jarak sosial setidaknya memberlakukan
beberapa himbauan kepada seluruh warga negara, diantaranya adalah bekerja dari rumah, belajar dari
rumah, dan beribadah di rumah.

Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan


Masyarakat (PPKM) Darurat mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus untuk wilayah di Pulau
Jawa dan Bali kemudian diperpanjang kembali, terakhir perpanjangan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali guna menekan laju penularan virus Corona (COVID-19).
Inmendagri Nomor 4 5 / 2 0 2 2 PPKM akan berlaku mulai 4 Oktober sampai dengan 7 November
2022. Mengapa Pulau Jawa dan Pulau Bali sebagai perioritas utama dalam penanganan covid 19, ini
karena “Pulau Jawa dan Bali menjadi kontributor terbesar peningkatan kasus covid-19 di tingkat
nasional sejak awal pandemic,” dan tingkat kematian yang tinggi di Indonesia.

Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan ribu menjadi korban
meninggal. Tercatat negara-negara yang memiliki kasus tinggi terpapar covid-19 saat ini adalah Italia,
Tiongkok, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang.
Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubasi
covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan.

Penularan lewat kontak antar manusia yang sulit diprediksi karena kegiatan sosial yang tidak bisa
dihindari merupakan penyebab terbesar menyebarnya covid-19 ini. Obat penawar yang belum bisa
ditemukan dan membludaknya jumlah pasien terpapar covid-19 menjadi penyebab kematian yang
paling tinggi. Rumah sakit dan paramedis yang menangani merasa kewalahan sehingga banyak pasien
yang tidak tertangani dengan baik. Sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis menjadi
penyebab pasien berjatuhan termasuk dokter dan paramedis lainnya yang juga terpapar covid-19
sehingga akhirnya meninggal.

Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan
kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama. Semuanya telah merasakan dampak dari virus
covid 19 ini, terutama pada dunia pendidikan. Kita harus siap menghadapi perubahan ini, karena cepat
atau lambat pendidikan akan mengalami perubahan drastis akibat pandemi covid 19.

Saat itu pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, salah satunya meliburkan aktivitas
(tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya
pencegahan penularan virus corona atau covid 19 ini. Hal ini tentunya berdampak besar pada
perkembangan pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring
(dalam jaringan).

2. Ketika pandemi Covid-19 melanda, pemerintah memberikan vaksin Covid secara gratis
kepada seluruh rakyat Indonesia, Apa tujuan dari pemberian vaksin Covid-19 terhadap
penurunan penyebaran Covid-19?

Jawaban : Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya
angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi
seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala
yang berat dan komplikasi akibat COVID-19. Selain itu mengurangi Risiko Penularan
Tubuh seseorang yang telah disuntikkan vaksin, akan merangsang antibodi untuk belajar dan
mengenali virus yang telah dilemahkan tersebut. Dengan demikian, tubuh akan mengenai virus dan
mengurang risiko terpapar.

3. Berdasarkan informasi diatas, telah ditemukan sekitar 6.600 varian covid-19, mengapa lahir
varian-varian baru dari Covid-19?

Jawaban : Dokter dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Adria Rusli
mengatakan, varian-varian tersebut muncul karena sifat virus yang memiliki keinginan untuk bertahan
hidup. Virus-virus ini mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan, terutama dengan manusia
sebagai inangnya.

"Makanya muncul varian dan subvarian baru. Ini juga karena tingkah manusia dan keadaan
lingkungan," kata Adria dalam acara podcast Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes
RI), Senin (13/6).
Hal yang senada juga diungkapkan oleh dokter dan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI
Mohammad Syahril. Dia mengungkapkan virus bermutasi lantaran kebutuhannya sebagai mahluk
hidup. "Mutasi itu biasa karena ini sifat alami dari mahluk hidup," ucapnya saat Siaran Kesehatan
Radio Kesehatan Kemenkes RI, Senin (13/6).

Manusia memang memberi pengaruh paling besar berkaitan dengan kemunculan varian-varian baru
dari SARS-CoV-2. Sifat virus yang tidak bisa hidup tanpa inang ini akan terus menyesuaikan diri
sesuai kondisi dari manusia yang dihinggapi. Jika manusia hidup seenaknya, seperti hanya
mendapatkan satu dosis vaksin atau minum obat tidak sesuai anjuran, maka antibodi yang terbentuk
jadi tidak sempurna. Kondisi ini membuat virus sangat mudah bermutasi di dalam tubuh. Selain itu,
vaksinasi yang dilakukan juga memengaruhi kemunculan subvarian baru ini, meski secara tidak
langsung. Bukan membuat varian baru muncul, namun vaksinasi membuat virus yang berkembang
semakin lemah.

4. WHO telah mengidentifikasi 5 variant of concern yaitu tipe alfa, beta, gama, delta dan
omicron. Dan telah dijelaskan apa dan bagaimana karakter dari 5 variant tersebut. Silahkan
kalian buat informasi kelima karakter dari 5 variant diatas kedalam bentuk tabel. Nama untuk
kolom dan garisnya dipersilahkan bebas, tetapi memuat informasi yang benar.

Jawaban :
Nama Varian Tempat Ditemukan Waktu (Bulan, Tahun) Penjelasan
Varian Alpha Inggris September 2020 Tingkat penularan varian
Alpha ini mencapai
43090 persen lebih
mudah menular dari virus
corona asli sebelumnya.
Infeksi varian Alpha
dapat memicu gejala
seperti berikut: Demam
Batuk dan sakit
tenggorokan Kehilangan
indera perasa Indera
penciuman hilang Sesak
napas Sulit berpikir jernih
Pusing Malaise Mual
Kelelahan dan nyeri otot.
Varian Beta Afrika Selatan Mei 2020 COVID-19 varian Beta
juga diketahui lebih
mudah menular
antarmanusia. Gejala
infeksi virus Corona
varian ini umumnya mirip
dengan gejala COVID-19
secara umum, tetapi
COVID-19 varian Beta
diketahui lebih kebal
terhadap beberapa jenis
pengobatan.
Namun, penelitian baru-
baru ini menunjukkan
bahwa gejala COVID-19
varian Beta cenderung
lebih ringan pada orang
yang telah mendapatkan
vaksin COVID-19,
seperti vaksin Sinovac,
Pfizer, dan Moderna.
Varian Gamma Brazil November 2020 Tingkat keparahan infeksi
varian ini diketahui
cenderung kebal terhadap
pengobatan Covid-19.
Infeksi varian Gamma
dapat memicu gejala
seperti berikut. Demam
Batuk kering Kelelahan
ekstrem Hilangnya daya
penciuman.
Varian Delta India Oktober 2020 Tingkat penularan varian
Delta diketahui, 30-100
persen lebih mudah
menular dari varian Alfa,
dan tingkat keparahan
infeksi memiliki
peningkatan risiko pasien
mengalami rawat inap
hampir dua kali lipat dari
varian Alfa.
Dalam situs WebMD,
penyedia informasi
tentang kesehatan
menyebut bahwa gejala
varian Delta mirip dengan
jenis virus corona asli
maupun varian lainnya
seperti berikut. Demam
Sakit kepala Sakit
tenggorokan Batuk terus
menerus Flu parah Sakit
perut Muntah Mual Nyeri
sendi Gangguan
pendengaran Kehilangan
indera penciuman Hilang
selera makan.
Omicron Afrika Selatan November 2021 Virus ini memiliki sifat
yang lebih menular dan
mempengaruhi kekebalan
tubuh (baik yang
diperoleh oleh infeksi
alami maupun vaksinasi).

Anda mungkin juga menyukai