Anda di halaman 1dari 9

TUGAS EPIDEMIOLOGI

MACAM –MACAM PENYAKIT DENGAN PENGKAJIAN

5W+1H

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Epidemiologi

Disusun oleh :

Deva Putri Mayari (202002544)

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

2021
1. Covid-19 (2022 ICD-10-CM Diagnosis Code Z86.16)
a. What (Apa itu virus corona?)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada
system pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
b. When (Kapan virus corona ditetapkan sebagai pandemi global?)
Tepatnya pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. Keputusan WHO itu dikeluarkan
ketika virus corona telah menyebar di 118 negara dan menginfeksi lebih dari
121.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika (Kemenkes, 2020).
c. Where (Dimana virus corona pertamakali ditemukan?)
Virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir
Desember 2019.
d. Who (Siapa orang beresiko terpapar covid-19?)
Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk
ibu hamil dan ibu menyusui.
e. Why (Mengapa virus Covid-19 varian delta lebih cepat menular?)
Virus Covid-19 varian delta lebih cepat menular karena perubahan komposisi
lapisan protein virus, sehingga dapat masuk ke sel tubuh lebih mudah. Terjadi
mutasi DNA virus, sehingga membuat infeksi terjadi lebih cepat dengan gejala yang
lebih berat
f. How (Bagaimana cara penularan covid-19?)
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: tidak
sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19.

1
Gambar 1. prevalansi Covid-19
2. HIV (2022 ICD-10-CM Diagnosis Code B20)
a. What (Apa itu HIV?)
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.AIDS singkatan dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem
kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih
penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa
penyakit bisa menjadi lebih berat daripada biasanya (Spiritia, 2015).
b. When (Kapan HIV di temukan di Indonesia?)
Penderita HIV/AIDS di Jawa Tengah pertama kali ditemukan pada tahun
1993. Sejak pertama ditemukan hingga Desember 2014 telah mencapai 2480 kasus.
c. Where (Dimana kasus tertinggi HIV di Indonesia?)
Jumlah kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta (648),
Jawa Tengah (140), Bali (1012), Jawa Barat (80) dan Kepulauan Riau (78).
Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada

2
heteroseksual (81,9%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba
suntik (7,2%), dari ibu yang positif HIV ke anaknya (4,6%), dan LSL (2,8%)
(Spiritia, 2015).
d. Who (Siapa kelompok yang lebih terpapar penyakit HIV?)
Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun
(73,7%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,0%) dan kelompok umur > 50
tahun (4,5%). Perbandingan kasus HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.

3
e. Why (Mengapa orang yang terkena HIV sangat mudah tertular oleh berbagai macam
penyakit lainnya?)
Orang yang terkena HIV/AIDS sangat mudah tertular oleh berbagai macam
penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita yang menurun. HIV/AIDS bisa
menular ke orang lain melalui hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak
terlindungi (tanpa alat pengaman kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV,
jarum suntik, tindik, tato yang tidak steril yang dipakai bergantian, mendapat
tranfusi darah dari orang yang darahnya mengandung virus HIV positif dan ibu yang
positif HIV kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui
ASI (Spiritia, 2015).
f. How (Bagaimana cara menanggulangi HIV/AIDS?)
Untuk menanggulangi HIV/AIDS pemerintah Indonesia telah mengupayakan
dengan bermacam cara. Penanggulangan HIV/AIDS dilakukan melalui lima
kegiatan yaitu; 1. Pemeriksaan diagnostik HIV/AIDS 2.Promosi kesehatan;
3.Pencegaha penularan HIV/AIDS; 4. Pengobatan,perawatan dan dukungan; 5.
Rehabilitasi. Menurut Kemenkes RI (2014), pelayanan pencegahan, perawatan,
dukungan dan pengobatan HIV/AIDS dicapai melalui Voluntary Counseling and
Testing (VCT).
3. Malaria (2022 ICD-10-CM Diagnosis Code B54)
a. What (Apa itu penyakit malaria?)
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium
yang hidup dan berkembang dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua golongan umur dari
bayi, anak-anak dan orang dewasa. (Kemenkes RI, 2017).
b. When (Kapan terjadinya masa inkubasi penyakit malaria?)
Masa inkubasi bervariasi antara 9-30 hari tergantung pada spesies parasit dan
tergantung intensitas infeksi, paling pendek pada plasmodium falcifarum dan paling
panjang pada plasmodium malariae.
c. Where (Dimana tempat pertama kali ditemukannya wabah penyakit malaria?)
Wabah malaria ditemukan di Prancis pada 1880 oleh Laveran. Penyakit
malaria bersumber dari protozoa parasit dari jenis plasmodium yang dibawa nyamuk
Anopheles.

4
d. Who (Siapa saja yang beresiko terserang penyakit malaria?)
Pada dasarnya penyakit malaria dapat menyerang setiap orang. Perbedaan
prevalensi menurut umur dan jenis kelamin sebenarnya berkaitan dengan perbedaan
derajat kekebalan karena variasi keterpaparan kepada gigitan nyamuk. (Harijanto,
2000). Malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan dan
semua golongan umur; bayi, anak-anak atau orang dewasa.
e. Why (Mengapa orang dapat terkena malaria?)
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang disebarkan oleh gigitan
nyamuk Anopheles betina. Setelah gigitan nyamuk tersebut, parasit masuk ke dalam
tubuh dan menempati organ hati, di mana parasit dapat tumbuh dan berkembang
biak. Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala sesuai dengan
jumlah sporozoit, kualitas plasmodium, dan daya tahan tubuhnya. Sporozoit akan
memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati. Di hati sporozoit matang
menjadi skizon yang akan pecah dan melepaskan merozoit jaringan. Merozoit akan
memasuki aliran darah dan menginfeksi eritrosit untuk memulai siklus eritrositer.
Merozoit dalam eritrosit akan mengalami perubahan morfologi yaitu: merozoit
bentuk cincin trofozoit merozoit. Proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari.
Diantara merozoit-merozoit tersebut akan ada yang berkembang membentuk
gametosit untuk kembali memulai siklus seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan
makrogamet (betina). Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah yang bermanifestasi
pada gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi ini,
maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh nyamuk
(Widoyono, 2008 dalam Putri, 2019).
f. How (Bagaimana cara pencegahan malaria?)
Cara pencegahan malaria yaitu dengan menjaga kebersihan, menggunakan
pelindung nyamuk, menggunakan pakaian menutup (lengan dan kaki), gunakan obat
nyamuk, mengetahui lebih dalam tentang penyakit malaria.

5
Gambar 2. prevalansi malaria
4. Diare (2022 ICD-10-CM Diagnosis Code R19.7)
a. What (Apa itu penyakit diare?)
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan feses berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih
dari 3 kali sehari. Diare dibagi dalam diare akut dan diare kronis (Setiawan, 2006
dalam Adyanastri, 2012).
b. When (Kapan dan berapa lama diare timbul?)
Diare bisa berlangsung singkat, ada kalanya diare bisa berlangsung selama
beberapa hari dapat sembuh tanpa pengobatan (selft limiting disease). Dalam
beberapa kasus, diare juga bisa terjadi hingga berminggu-minggu. Penderita akan
sembuh kembali setelah enetrosit usus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru
dan normal serta sudah matang, sehingga dapat menyerap dan mencerna cairan serta
makanan dengan baik (Manson’s dalam Adyanastri, 2012).
c. Where (Dimana organ tubuh yang terserang diare?)
Diare biasanya terjadi pada lambung dan usus halus. Infeksi yang disebabkan
virus, bakteri, maupun parasit kebanyakan terjadi pada dua organ utama tersebut.
d. Who (Siapa orang yang mudah terserang diare?)
Diare bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda akan tetapi anak-
anak, khususnya balita, cenderung lebih rentan karena masih sensitif dengan benda
asing (makanan) yang masuk dalam tubuhnya.

6
e. Why (Mengapa diare bisa terjadi?)
Diare terjadi karena infeksi bakteri, seperti campylobacter, clostridum
difficile, escherichia coli, salmonella, dan shigella infeksi parasit, contohnya
kriptosporidiosis, giardiasis atau strongyloidiasis, alergi makanan, makanan yang
mengandung pemanis buatan (Setiawan, 2006 dalam Adyanastri, 2012).
f. How (Cara pencegahan diare?)
Cara mencegah diare adalah dengan rajin mencuci tangan, minum air yang
bersih., hindari makanan pemicu diare, konsumsi probiotik, masak bahan makanan
dengan sempurna, mengonsumsi makanan dan minuman dengan bahan alami
(Adyanastri, 2012).
5. Polio (2022 ICD-10-CM Diagnosis Code A80.9)
a. What (Apa itu penyakit polio?)
Poliomilietis atau polio adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus
polio. Virus polio sangat tahan terhadap alkohol atau lisol namun peka terhadap
formaldehyde dan larutan klor. Suhu tinggi dapat cepat mematikan virus tetapi
dalam keadaan beku msa hidupnya dapat bertahuntahun (Cahyono, 2010 dalam
Rinjani, Pardede & Jatiningtyas, 2017).
b. When & Where (Kapan dan dimana penyakit polio ditemukan?)
Penyakit polio pertama kali diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl
Landsteiner. Wabah besar mulai terjadi pada akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika
Serikat. Vaksin polio pertama dikembangkan pada tahun 1950 oleh Jonas Salk
(Hamborsky, Kroger, & Wolfe, 2015).
c. Who (Siapa yang lebih beresioko terserang penyakit polio?)
Penyakit polio berisiko terkena polio terutama menyerang anak-anak di
bawah usia 5 tahun.
d. Why (Mengapa polio dapat menular?)
Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang
telah terkontaminasi dengan bahan feses dari orang yang terinfeksi. Virus
berkembang biak di usus dan diekskresikan oleh orang yang terinfeksi di faeses,
yang dapat menularkan virus ke yang lain
e. How (Bagaimana cara pencegahan penyakit polio?)
Cara penceahan penyakit polio dengan vaksi. Ada 4 jenis vaksin polio, yaitu
Oral Polio Vaccine (OPV), Monovalent Oral Polio Vaccines (mOPV1 and mOPV3),
Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan Inactivated Polio Vaccine (IPV).

7
DAFTAR PUSTAKA

Adyanastri, F. (2012). Etiologi Dan Gambaran Klinis Diare Akut di RSUP Dr Kariadi
Semarang. Skripsi. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Anonim. (2015). Lembaran Informasi tentang HIV dan AIDS untuk Orang Yang Hidup
Dengan HIV (Odha). Jakarta: Yayasan Spiritia
Hamborsky, J., Kroger, A., & Wolfe, C. (2015). Poliomyelitis Epidemiology and Prevention
of Vaccine-Preventable Diseases (The Pink Book) (edisi ke-13th). Washington DC:
Public Health Foundation, (chap.18).
Kemenkes RI. (2017). Pedomen Teknis Pemeriksaan Malaria. Tahun 2017
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2020). Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2020. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.
Putri, Syara Gestia. (2019) Gambaran Malaria Pada Anak Umur 5-14 Tahun Di Puskesmas
Sukamaju Teluk Betung Kota Bandar Lampung Tahun 2016 - 2018. Diploma Thesis,
Poltekkes Tanjungkarang.
Rinjani, Pardede & Jatiningtyas (2017). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibutentang
Imunisasi Polio. Skripsi. Sekolah Tinggi ilmu Kebidanan Adila Di Kota Bandar
lampung
Widoyono (2008). Penyakit Tropis Epidemiologi, Pemularan, Pencegahan dan
pemberantasannya edisi kedua. Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai