Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN DK2P1

1. C. FUNGSI LIPID
Lipid memiliki fungsi yang amat beragam. Lemak dan minyak adalah kelompok lipid yang berfungsi sebagai
penyimpan energi, termasuk di dalamnya adalah kelompok trigliserida yang dibentuk oleh asam-asam
lemak (baik jenuh maupun tidak jenuh) dengan gliserol. Posfolipid dan sterol adalah lipid pembangun
membran sel. Di samping itu masih banyak jenis lipid yang berfungsi sebagai hormon (golongan sterol,
golongan eikosanoid), pigmen, agen pengemulsi (asam empedu), dan lain-lain. [1]
Lipid merupakan sebagai bahan bakar metabolic untuk memberikan energi kepada sel sel tubuh,
komponen struktural membran sel, komponen pembentuk insulator untuk mengurangi penurunan panas
tubuh, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, meredam dampak benturan pada organ
tubuh, komponen pembentuk hormon (fungsi

SUMBER :
1. Dra. Adelina Simamora, M.S., M.Sc (Pharm). Lipid struktur dan Fungsi. 2017. Modul Blok 3 Biologi
Sel 1.

3. D. cara penularan virus


Melalui Kontak Langsung Cara-cara penyebaran melalui kontak langsung ini ada dua cara, yaitu:
1. Secara mutlak antara lain berbagai jenis penyakit kulit, bila kulit yang sakit dan mengandung banyak
virus kemudian kontak atau menyentuh kulit yang sehat maka virus tersebut akan menular.
Contohnya adalah
a. Pada penyakit kulit seperti Verruca vulgaris dan Moluscum contagiosum, penularan terjadi
karena pecahnya nodula kulit yang berisi virus.
b. Penyakit kelamin karena kohabitasi seperti Lymfogranuloma Venereum.
2. Secara droplet infection, ada dua macam:
a. Droplet infection perinhalasi, misalnya penyakit influenza, parainfluenza, campak (morbilli),
gondongan (mumps), rubeola, cacar (variola) dan cacar air (varicella).
b. Droplet infection peroral. misalnya penyakit polio, hepatitis infeksiosa, penyakit karena virus
Echo, Coxsackie dan mumps (Depkes RI Pusdikes, 1996).
Kontak tidak langsung Cara-cara penularan melalui kontak tidak langsung menggunakan perantaraan suatu
media dan meliputi beberapa macam diantaranya:
1. Melalui debu. Contoh: variola, hepatitis infekeiosa, Q fever.
2. Makanan, minuman dan alat-alatnya. Contoh: Polio, Echo. Coxsackie, Hepatitis infeksiosa
3. Gigitan hospes reservoir : Virus berada di dalam air ludah hewan reservoar dan akan menyebabkan
penyakit pada mahluk yang digigitnya. Contoh :
a. Rabies, dengan hospes reservoar anjing, kucing,kera, kuda, sapi, domba, srigala.
b. Pseudorabies, hospes reservoarnya terutama babi.
c. B virus, melalui gigitan kera dan dapat menimbulkan radang otak.
4. Melalui hospes perantara : Secara epidemiologis ada dua hospes perantara yaitu :
a. Vektor mekanis: Vektornya berupa serangga (Arthopoda). Di sini virus tidak mengalami
perkembangbiakan/perubahan bentuk di dalam tubuh vektor, Jadi virus hanya menempel saja pada
moncong, kaki dan sayap. Serangganya biasanya yang menghinggapi sampah, kotoran manusia, sekret
konjungtiva atau kulit yaitu lalat rumah, lipas dan semut. Misalnya: lalat dapat menularkan penyakit
polio. Echo, Coxsackie dan Hepatitis infectiosa.
b. Vektor sejati (obligat) Biasanya serangga pengisap darah. Mikroorganisme akan masuk ke dalam
tubuh vektor dan berkembangbiak dengan perubahan bentuk sebelum ditularkan ke hospes lain.
Dengan demikian mikroorganisme dapat tumbuh dulu dalam tubuh vektor dan disebut masa tunas
ekstrinsik, yang lamanya bisa berbeda-beda tergantung Jenis mikroorganismenya. Arthopoda
merupakan hospes perantara sedangkan manusia hospes reservoar. Contohnya Dengue, (hospes
perantaranya Aedes aegypti, masa tunas ekstrinsik 11 hari), Chikungunya (hospes perantaranya Aedes
aegypti, Culex fatigans dan Mansonia), Urban yellow fever (hospes perantaranya Aedes aegypti)
SUMBER : Ocky Dwi Suprobowati & Iis Kurniati. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium : Virologi.
KEMENKES RI : 2018

Virus Sars Cov 2 varian B117 ini memiliki 17 mutasi pada genom virus, diantaranya 8 mutasi terletak di
protein spike (s), termasuk 69-70 del, Y144 del, N501Y del, A570D, P681H, T716I, S981A dan D1118H. Dua
jenis mutasi yang utama dari varian ini ialah delesi 69 -70 dan mutasi N501Y pada protein S. [2]
Perbedaan yang pasti dan utama antara virus sars cov 2 varian B117 N501Y dan virus sars cov 2 ialah
terletak pada domain pengikat reseptor (RBD) yang yang bermutasi, protein lonjakan pada posisi 501,
dimana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y). Oleh karena itu virus Sars Cov 2 varian
B117 dengan mutasi diatas ini disingkat dengan sebutan N501Y. N501 adalah salah satu dari enam asam
amino yang nantinya akan berinteraksi langsung dengan reseptor ACE2. Hal ini menyebabkan peningkatan
afinitas protein lonjakan untuk reseptor ACE2 pada sel manusia yang merupakan jalan masuknya virus. [1].
Varian ini juga memiliki beberapa mutasi lain, diantaranya :

 Delesi (penghapusan) 69-70 : terjadi secara spontan berkali-kali dan kemungkinan besar mengarah
pada perubahan konformasi pada protein lonjakan dikaitkan dengan penurunan sensitivitas terhadap
netralisasi oleh sampel serum pemulihan Virus Sars Cov 2 (Kemp et al, 2021)
 P681H : terjadi pada salah satu dari 4 residu yang membentuk penyisipan yang menciptakan situs
pembelahan purin s1/s2 dalam protein spike(lonjakan), posisi dengan variabilitas tinggi pada virus Sars Cov
2. Situs ini, yang memfasilitasi fusi membrane virus ke sel inang, telah terbukti mendoron masuknya sel
epitel pernapaan dan penularan pada hewan. Mutasi ini juga muncul secara spontan beberapa kali. [3]

Berikut table delesi dan subtitusi dari berbagai macam protein pada virus Sars Cov 2 Varian B117 yang
telah berevolusi dari Virus Sars Cov 2 biasa
Virus Sars Cov 2 vari B117 ini juga memiliki tingkat transmisi atau penularan yang jauh lebih cepat (74%)
dibanding Virus Sars Cov 2 biasa sehingga dalam waktu yang singkat dapat menjangkit ke lebih banyak
orang dengan risiko kematian lebih tinggi dibanding Virus Sars Cov 2 biasa dan varian mutasi lainnya. [2]
SUMBER :
1. CDC. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. 2020
[cited 2021 Mar 8]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/more/science-and-
research/scientific-brief-emerging-variants.html
2. Wu K, Werner AP, Moliva JI, et al. mRNA-1273 vaccine induces neutralizing
antibodies against spike mutants from global SARS-CoV-2 variants. external
icon bioRxiv. Posted January 25, 2021.
3. Peacock, T.P., Goldhill, D.H., Zhou, J., et al. The furin cleavage site of SARS-CoV-2 spike
protein is a key determinant for transmission due to enhanced replication in airway
cells. bioRxiv 2020.09.30.318311 (2020).

Anda mungkin juga menyukai