Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 7, Juli 2019, hlm. 6930-6938 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Kargo Untuk


Perusahaan Ekspedisi Antar Pulau
(Studi Kasus PT Abadi Mitra Andhika)
Fauzan Tolabi1, Ismiarta Aknuranda2, Widhy Hayuhardhika Nugraha Putra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1fauzantolabi@student.ub.ac.id, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3widhy@ub.ac.id

Abstrak
PT Abadi Mitra Andhika (AMA) adalah perusahaan ekspedisi antar pulau yang didirikan pada tahun
1997. Kondisi saat ini informasi pengiriman kargo mulai dari penerimaan barang dari pengirim dan
penyerahan barang dilakukan dengan manual. Pengirim datang langsung ke PT Abadi Mitra Andika
untuk mengantar barang yang kemudian akan diterima dan dicatat oleh oleh Sales menggunakan
Microsoft Excel. Apabila pelanggan menanyakan status posisi barang, Sales akan menghubungi pihak
Operational dan Vendor dooring. Dari hal tersebut terjadi keterlambatan dalam proses tracking
informasi dan operasional sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sistem
informasi pengiriman kargo ekspedisi antar pulau. Untuk membangun sistem sistem informasi
pengiriman kargo ekspedisi antar pulau yang baik diperlukan analisis dan perancangan sistem.
Analisis dan perancangan sistem menggunakan pedekatan OOAD (Object Oriented Analysis and
Design) dan digambarkan menggunakan UML (Unifed Modeling Language). Penelitian ini
menghasilkan pemodelan proses bisnis saat ini dan proses bisnis usulan, analisis persyaratan sistem,
perancangan sistem dan evaluasi dilakukan dengan tinjauan proses bisnis, skenario use case, useability
antarmuka menggunakan WEBUSE (Website Usability Evaluation) dan matriks kerunutan. Hasil
evaluasi dari proses tinjauan dan matriks kerunutan didapatkan hasil bahwa alur pengguna sudah
sesuai dengan alur pada spesifikasi use case dan semua persyaratan memiliki kode unik yang dapat
dilacak kedalam fitur.
Kata kunci: Analisis dan Perancangan, Sistem Informasi, Ekspedisi Antar Pulau, UML,
Tinjauan, Matriks Kerunutan
Abstract
PT Abadi Mitra Andhika (AMA) is an inter-island expedition company established in 1997. Current
conditions for information delivery of goods starts from the receipt of goods from the sender and the
delivery of goods is done manually. The sender comes directly to PT Abadi Mitra Andika to deliver
goods which will then be received and recorded by Sales using Microsoft Excel. If a customer requests
item status, Sales will contact the Operations and Vendor door. From here, there is a delay in the
process of tracking information and operations so that to overcome this problem, an inter-island
cargo shipping expedition information system is needed. To build an inter-island freight forwarding
system information system, analysis and design of the system is needed. System analysis and design
uses the OOAD (Object Oriented Analysis and Design) approach and is described using UML (Unifed
Modeling Language). This study produces modeling of current business processes and proposed
business processes, system requirements analysis, system design and evaluation conducted by business
process reviews, usage scenarios, useability scenarios using WEBUSE (Website Usability Evaluation)
and matrix traceability. The evaluation results of the review process and matrix traceability show that
the user path matches the flow in the use case specification and all requirements have a unique code
that can be traced to the feature.
Keywords: Analysis and Design, Information System, Inter-Island Expedition, UML, Traceability
Matrix.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 6930
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6931

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
1. PENDAHULUAN
2.1 Kajian Literatur
Peraturan Presiden Nomer 16/2017
menyebabkan terjadinya kenaikan volume Lianawati Christian pada tahun 2010 telah
bongkar muat kargo dalam negeri yang cukup melakukan penelitian tentang perancangan
signifikan dari 322,73 juta ton pada 2015 sistem informasi berorientasi objek dengan
meningkat menjadi 361,61 pada 2016 (BPS, studi kasus pada perusahaan distributor
2016). Tingginya permintaan pengiriman kargo (Christian, 2010). Perusahaan distributor
melalui jalur laut akibat adanya perbaikan tersebut melakukan transaksi penjualan secara
infrastruktur pelabuhan dan tol laut manual, sehingga diperlukan sistem informasi
memunculkan banyak penyedia jasa pengiriman akutansi untuk mempermudah proses bisnis
kargo yang melayani pengiriman kargo antar perusahaan sehingga menghasilkan
pulau dalam negeri. pengendalian intern perusahaan. Perancangan
sistem menggunakan yang pendekatan
Salah satu penyedia jasa ekspedisi kargo
beorientasi objek menghasilkan activity
antar pulau dalam negeri adalah PT Abadi
diagram, class diagram, usecase diagram,
Mitra Andhika (AMA). Pada proses bisnis nya
rancangan basis data, rancangan formulir dan
PT AMA meskipun telah menggunakan
rancangan laporan. Identifikasi kebutuhan
teknologi komputer namun dalam
sistem diperoleh dari survey pada perusahaan
penggunaanya terbatas dalam hal pengolahan
tersebut. Perancangan sistem yang telah
dan pengarsipan data transaksi dan operasional
terkomputerisasi dapat membantu mengatasi
yang berdampak pada masalah proses tracking
masalah transaksi perusahaan secara lengkap,
kargo, operasional pengiriman kargo, dan
akurat dan tepat waktu.
laporan manajemen. Untuk mengatasi
Widiryanto pada tahun 2014 melakukan
permasalahan tersebut, diperlukan sistem
penelitian tentang analisis dan perancangan
informasi pengiriman kargo ekspedisi antar
sistem informasi untuk kejuaraan renang pada
pulau.
KONI sidoarjo (Widiryanto, 2014). Sistem
Dalam membangun sistem informasi, perlu informasi dibuat untuk memecahkan masalah
dilakukan analisis persyaratan dan perancangan. terkait dengan melakukan pendataan atlet,
Analisis persyaratan sangat penting dilakukan penjadwalan lomba, proses menentukan
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya lintasan, juara dari setiap lomba dan pendataan
kegagalan dalam identifikasi kebutuhan peserta lomba. Tujuan dari perancangan adalah
pengguna. Dalam membangun perangkat lunak, untuk menghasilkan sistem informasi yang
kesalahan yang terjadi pada tahapan analisis terintegrasi.
persyaratan mencapai 40% sampai 60%
(Siahaan, 2012). Dari berbagai studi juga 2.2 Sistem Informasi
ditemukan 70% proyek gagal disebabkan oleh
Kombinasi yang sistematis dari prosedur,
analisis persyaratan yang tidak lengkap dan
kebijakan, sumber data, jaringan komunikasi,
akurat (Tantra, 2012).
perangkat lunak, perangkat keras dan orang
Berdasarkan pentingnya analisis yang mengambil, menyimpan, mengubah, dan
persyaratan dan perancangan yang telah menyebarkan informasi dalam suatu bentuk
disampaikan diatas, penulis bertujuan untuk organisasi disebut sistem informasi (O’brien,
melakukan analisis dan perancangan sistem 2005). Sistem informasi digunakan dalam
menggunakan pedekatan OOAD (Object organisasi untuk menghasilkan pendapatan,
Oriented Analysis and Design) dan mengolah transaksi dan mengurangi biaya dari
digambarkan menggunakan UML (Unifed salah satu pelayanan atau produk.
Modeling Language). Penelitian ini
menghasilkan pemodelan proses bisnis saat ini 2.3 Analisis Persyaratan Sistem Informasi
dan proses bisnis usulan, analisis persyaratan Analisis persyaratan adalah aktivitas untuk
sistem, perancangan sistem dan evaluasi mengetahui masalah yang terjadi pada sistem
dilakukan dengan tinjauan proses bisnis, yang berjalan saat ini dan mengetahui solusi
skenario use case, useability antarmuka yang ditawarkan oleh sistem yang dibangun
menggunakan WEBUSE (Website Usability (Siahaan, 2012). Analisis persyaratan
Evaluation) dan matriks kerunutan. menghasilkan kebutuhan yang dapat disepakati

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6932

bersama oleh pemangku kepentingan, pengguna menggunakan Business Process Modelling


dan pengembang untuk dipenuhi dalam Notation (BPMN), analisa persyaratan dan
perancangan dan dapat digunakan untuk perancangan sistem menggunakan pendekatan
melakukan memvalidasi perangkat lunak yang Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
dibuat. dan dimodelkan dengan UML, evaluasi
menggunakan tinjauan dan matrix traceability
2.4 Perancangan Sistem Informasi dan pengambilan kesimpulan dana saran.
Dalam proses perancangan akan Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan
menghasilkan interface, arsitektur, pemodelan penelitian dijelaskan pada diagram alur dari
komponen perancangan dan data untuk pelaksanaan penelitian secara keseluruhan yang
menjawab permasalahan kebutuhan perangkat dapat dilihat pada Gambar 1.
lunak. (Sommerville, 2007).

2.5 Object Oriented Analysis and Design


(OOAD)
Object Oriented Analysis and Design
(OOAD) adalah penggabungan dari proses
analisis (OOA) dan perancangan (OOD)
berbasis objek. Penggabungan ini dilakukan
karena proses analisis dan perancangan berbasis
objek yang dilakukan berulang-ulang dan
terpisah sering memiliki batasan yang samar
(Sukamto & Shalahuddin, 2014).

2.6 Matrix Traceability


Requirement traceablity (RT) dapat
diartikan sebagai proses dalam menelusuri
pengembangan sistem dari penentuan
kebutuhan awal hingga akhir yang digambarkan Gambar 1 Diagram Metodologi Penelitian
sebagai traceability matrix (Leffingwell, 2002).
4. ANALISIS PERSYARATAN
2.7 Tinjauan
4.1 Identifikasi Aktor
Tinjauan adalah proses bertemunya orang
yang mengerjakan sistem dengan pihak Untuk mengetahui aktor yang terlibat pada
perwakilan pemangku kepentingan dengan proses bisnis yang saat ini berjalan di
tujuan untuk mendapatkan persetujuan dan perusahaan dilakukan proses identifikasi aktor.
komentar tentang apa yang telah dikerjakan Tabel 1 menjelaskan mengenai hasil identifikasi
(IEEE, 1990). aktor dari proses bisnis saat ini.
Tabel 1 Identifikasi Aktor
Nama Deskripsi
2.8 Website Usability Evaluation (WEBUSE) Aktor
WEBUSE adalah kegiatan meminta Pelanggan Aktor Pelanggan diperankan oleh
pengguna untuk melakukan evaluasi terhadap pelanggan yang menggunakan jasa PT
usability website menggunakan kuesioner AMA dalam melakukan proses
sebagai standar pengukuran (Chiew, 2003). pengiriman barang.
Sales Aktor sales diperankan oleh pegawai
3. METODOLOGI PENELITIAN sales yang bertugas untuk menerima
formulir pengiriman barang dari
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian pelanggan, menentukan biaya pegiriman,
ini adalah studi literature untuk mengumpulkan membuatkan resi pengiriman, merekap
literatur terkait topik analisis dan perancangan data barang kiriman, menyerahkan resi
pengiriman, menerima pembayaran
sistem informasi, pengumpulan data untuk barang kiriman dari pelanggan dan rekap
mengumpulkan data penelitian melalui survey data penjualan.
dan wawancara, pemodelan proses bisnis

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6933

Operational Aktor operational diperankan oleh didapatkan oleh penerima barang


pegawai operational yang bertugas tentang kapan barang tersebut
menyortir barang berdasarkan data sampai apabila terjadi kendala
barang kiriman, memasukkan barang ke seperti keterlabatan kapal, kapal
kontainer, menyegel dan mengirim batal berangkat atau barang akan
container ke Pelabuhan, membuat daftar diangkut oleh kapal selanjutnya
intruksi pengiriman, menerima bill of
lading, dan menyerahkan berkas bill of Mempengaruhi Pelanggan, sales, operational,
lading dan intruksi pengiriman pada accounting, vendor dooring
accounting. Dampak 1. Pelanggan harus meluangkan
Accounting Aktor accounting diperankan oleh Masalah waktu uktuk datang ke PT AMA
pegawai accounting yang bertugas untuk menayakan status
menerima berkas bill of lading dan pengiriman barang.
intruksi pengiriman dari operational, 2. Kerugian yang mungkin dialami
membuat berita acara pengiriman, yang oleh pelanggan atau PT AMA
dapat melakukan kelola bill of lading dan apabila terjadi kesalahan
berita acara pengiriman barang, penghitungan biaya pengiriman
menyerahkan bill of lading dan intruksi barang.
pengiriman kepada vendor dooring,
membayar biaya kontainer, membayar 3. Kesalahan pengiriman barang
biaya kapal, merekap data pengeluaran, dapat menghambat proses
membuat laporan mingguan, dan pengiriman barang.
melakukan laporan ke manajemen. 4. Pembuatan laporan mingguan
Vendor Aktor vendor dooring diperankan oleh menghabiskan waktu relatif lebih
dooring pegawai vendor dooring yang bertugas lama.
menerima bill of lading dan intruksi 5. Penanganan masalah pada evaluasi
pengiriman dari accounting, mengambil laporan penjualan, pengeluaran dan
kontainer, menyortir barang, membuat proses pengiriman barang tidak
resi pengantaran, dan mengantarkan dapat diselesaikan secara cepat
barang ke alamat tujuan. pada saat itu juga.
Solusi Sistem yang dapat meningkatkan
4.2 Analisis Masalah kecepatan dan kesesuain informasi
tracking kargo, menimalisasi serta
Analisis masalah dilakukan untuk dapat memberikan early warning
memahami masalah pada proses bisnis saat ini apabila terjadi kesalahan dalam
dan menjelaskan kebutuhan pengguna sehingga operational pengiriman kargo dan
memberikan management live report
dapat mengusulkan solusi untuk masalah yang kepada pihak manajemen sehingga
terjadi. Tabel 2 merupakan hasil dari analisis penanganan dan pengambilan
masalah. keputusan dapat diatasi dengan
Tabel 2 Analisis Masalah cepat.
Masalah 1. Untuk mengetahui status
pengiriman barang pelanggan harus
datang langsung ke PT AMA. 4.3 Fitur Sistem
2. Penentuan biaya pengiriman Fitur diperoleh dari proses identifikasi fitur
dihitung secara manual oleh sales yang mewakili solusi yang diberikan untuk
menyebabkan munculnya
kemungkinan kesalahan
menjawab kebutuhan pengguna. Informasi yang
perhitungan. didapatkan dari proses identifikasi fitur
digunakan untuk mengidentifikasi persyaratan
3. Tidak adanya integrasi data
pegiriman antara sales dan fungsional dan nonfungsional. Tabel 3
operational berdampak pada menjelaskan tentang fitur sistem dalam sistem
terjadinya kesalahan pengiriman informasi yang akan dibangun.
barang. Tabel 3 Fitur Sistem
4. Terjadi dua kali kerja yang Kode Fitur Fitur
dilakukan oleh sales dan FEAT-SIP-01 Autentifikasi pengguna
accounting saat data penjualan dan
pengeluaran terkumpul harus FEAT-SIP-02 Tracking barang
melakukan perekapan data
FEAT-SIP-03 Kelola data pengiriman barang
mingguan untuk laporan kepihak
manajemen. FEAT-SIP-04 Kelola data penjualan
5. Ketidak sesuaian informasi yang FEAT-SIP-05 Kelola data intruksi pengriman

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6934

FEAT-SIP-06 Kelola data bill of lading Basic Flow {Use case Dimulai}
of Events
FEAT-SIP-07 Kelola berita acara pengiriman 1. Use case dimulai ketika aktor
pelanggan memasukkan nomor resi.
FEAT-SIP-08 Kelola data pengeluaran
2. Pelanggan mengirimkan nomor resi
FEAT-SIP-09 Kelola data pengantaran barang
kedalam sistem.
3. Sistem mengidentifikasi resi
4.4 Pemodelan Use Case Diagram pengiriman.
Pemodelan use case menggunakan diagram {Mengidentifikasi Resi}
use case untuk menjelaskan tentang hubungan
4. Sistem menampilkan status pengiriman
aktor dengan sistem. Gambar 2 adalah diagram barang dari resi yang telah dimasukkan.
use case yang menjelaskan tentang siapa saja
aktor yang berperan dan hubungannya didalam {Use case Selesai}
sistem. 5. Use case selesai.
Alternative A1. Menangani kesalahan memasukkan
Flow nomor resi.
Pengguna

Pada {Mengidentifikasi Resi} jika


Login
pelanggan memasukkan resi yang salah,
pesan status pengiriman barang tidak
Kelola data barang Kelola data intruksi ditemukan akan ditampilkan oleh sistem
kiriman pengiriman
kemudian use case selesai
operational
sales Kelola data bill of
Kelola data penjualan
lading

4.6 Diagram Activity


Kelola data Kelola data berita
pengantaran barang acara pengiriman Diagram activity menggambarkan aliran
vendor dooring
accounting aktivitas ketika aktor melakukan use case. Pada
Kelola data
pengeluaran diagram activity melibatkan aktor dan sistem.
Gambar 3 menunjukkan diagram activity dari
Tracking barang proses tracking barang.
pelanggan

Gambar 2 Use Case

4.5 Spesifikasi Use Case


Tahapan ini menjelaskan informasi singkat
tentang aktor dan aktifitas yang dilakukan pada
use case yang telah dibuat untuk mengetahui
detail behavior dari sistem yang nantinya akan
digunakan pada proses kelas analisis pada tahap
perancangan. Spesifikasi dari use case
tracking barang dijelaskan pada Tabel 4.
Tabel 4 Spesifikasi Use Case Tracking Barang
Code UC-SIP-01
Primary Pelanggan Gambar 2 Diagram Activity Proses Tracking Barang
Actor
Brief Menjelaskan bagaimana aktor pelanggan 5. PERANCANGAN
Description meggunakan sistem untuk mengecek
status pengiriman barang 5.1 Perancangan Arsitektur
Pre- 1. Perangkat terhubung internet. Tujuan dari tahap ini adalah memberikan
Condition gambaran bagaimana sistem berjalan dari
2. Sistem telah terhubung dengan server.
pengguna mulai menggunakan sistem sampai
3. Pelanggan telah menerima nomor resi.
output dihasilkan. Rancangan arsitektur yang
Post- 1. Aktor pelanggan mendapatkan digunakan pada sistem ini menggunakan
Condition informasi mengenai status pengiriman Model, View, Controller (MVC). Rancangan
barang.
arsitektur sistem dijelaskan pada Gambar 3.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6935

Sistem

Mengkases Database

Model
Mengakses Mengembalikan

Mengakses Browser Controller


Menampilkan Mengakses Mengembalikan
Mengembalikan

Pengguna
View
Mengakses

Menampilkan

Gambar 3 Rancangan Arsitektur

5.2 Kelas Analisis


Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi
kandidat-kandidat kelas analisis dari sistem.
Identifikasi kandidat kelas analisis ini diperoleh
dengan menemukan kelas dari use case
behaviour. Kelas hasil analisis adalah dugaan
awal dari komposisi kelas pada sistem. Gambar
Gambar 6 Diagram Package
4 berikut ini merupakan kelas analisis kelola
data intruksi pengiriman.
5.5 Diagram Sequence
Diagram sequence menjelaskan tentang
runtutan proses yang terjadi didalam sistem
dengan urutan waktu. Gambar 7 menjelaskan
mengenai diagram sequence dari proses
tracking barang.

Gambar 4 Kelas analisis use case kelola data


intruksi pengiriman

5.3 Unifikasi Kelas


Setelah dilakukan kelas analisis, kelas hasil
analisis kemudian disatukan menjadi kesatuan
kelas untuk membuang kelas yang memiliki
responsibility ganda. Gambar 5 menjelaskan
hasil unifikasi kelas.

Gambar 7 Diagram Sequence Tracking Barang

5.6 Perancangan Basis Data


Tahapan ini akan menghasilkan rancangan
basis data yang akan digunakan dalam
menjalakan sistem. Gambar 8 menggambarkan
Gambar 5 Unifikasi Kelas rancangan tabel serta hubungan antar masing-
masing tabel tersebut.
5.4 Diagram Package
Diagram package merupakan diagram yang
menjelaskan tentang pengelompokan kelas
analisis sesuai dengan sifat dan fungsinya.
Kelas hasil analisis akan dikelompokkan
kedalan package model, view dan controller
yang dijelaskan pada Gambar 6.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6936

Gambar 10 Prototipe Antarmuka Kelola Data


Pengiriman Barang

6. EVALUASI

6.1 Tinjauan Proses Bisnis


Tinjauan proses bisnis saat ini dan proses
bisnis usulan dialkukan kepada karyawan PT
AMA untuk mengetahui apakah pemodelan
proses bisnis yang telah dibuat telah sesuai
dengan persepsi dari karyawan. Tabel 5 adalah
hasil dari tinjaun dari pemodelan proses bisnis
saat ini dan usulan.
Gambar 8 Pemodelan Data Tabel 5 Tinjauan Proses Bisnis
Jabatan Persyaratan atau Saran dan Masukan
5.7 Perancangan Antarmuka permasalahan
Pada bagian ini dijelaskan mengenai Sales 1. Pemodelan proses Untuk penelitian
rancangan antarmuka yang akan diterapkan PT bisnis sudah sesuai selanjutnya proses
pada sistem ini. Antarmuka pada sistem ini AMA dengan proses yang bisnis usulan bisa
akan menjadi sarana bagi pengguna untuk sedang berlangsung dikembangkan
saat ini. dengan
berinteraksi dengan sistem. Gambar 9 berikut
menambahkan
merupakan hasil perancangan antarmuka dari 2. Proses bisnis usulan
pada jenis
kelola data barang kiriman. juga sudah sesuai
pengiriman barang
dengan proses bisnis
via transportasi
sedang berlangsung
lainnya pada PT
namun melalui
AMA.
sistem

6.2 Tinjauan Skenario Use Case


Tinjuan use case diberikan kepada
pengguna untuk menguji lima skenario use case
prototipe antarmuka. Tinjauan skenario yang
diujikan dalam penelitian ini adalah skenario
Gambar 9 Perancangan Antarmuka Kelola Data berhasil tambah data barang kiriman, skenario
Pengiriman Barang
berhasil ubah data barang kiriman, skenario
berhasil hapus data barang kiriman, skenario
5.8 Prototipe Antarmuka
berhasil menampilkan detail barang kiriman
Setelah melakukan perancangan antarmuka dan skenario berhasil cetak resi pengiriman.
kemudian dilakukan pembuatan prototipe dari Ananda Fitria sebagai sales PT Abadi Mitra
sistem. Prototipe ini akan ditunjukkan kepada Andhika bertindak sebagai aktor yang
pengguna untuk dilakukan evaluasi sehingga melakukan tinjauan. Tabel 6 merupakan hasil
diperoleh masukan dan saran. Gambar 10 tinjauan use case dari skenario berhasil tambah
berikut merupakan hasil prototipe antarmuka data barang kiriman yang dilakukan oleh
dari kelola data barang kiriman. Ananda Fitria sebagai sales PT Abadi Mitra
Andhika.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6937

Tabel 6 Tinjauan Skenario Use Case N-SIP-06 FEAT- UC-SIP-06 Kelola Data
Use Case Kelola data barang kiriman SIP-07 Berita Acara
Pengiriman
Skenario Berhasil ubah data barang kiriman N-SIP-07 FEAT- UC-SIP-07 Kelola Data
Alur Pengguna Alur Seharusnya Kesesuaian SIP-08 Pengeluaran
N-SIP-08 FEAT- UC-SIP-08 Kelola Data
1. Sales memilih 1. Sales memilih Alur sudah SIP-09 Pengantaran
untuk untuk sesuai Barang
mengubah data mengubah data N-SIP-09 FEAT- UC-SIP-09 Login
barang kiriman. barang kiriman. SIP-01
2. Sales memilih 2. Sales memilih
data barang data barang 7. KESIMPULAN
kiriman yang kiriman yang
ingin diubah. ingin diubah. 1. Pada proses bisnis saat ini terdapat
aktivitas yang masih dilakukan manual
3. Sistem 3. Sistem
dan data yang tidak terintegrasi.
menampilkan menampilkan
data barang data barang Terdapat 15 perubahan aktivitas dari
kiriman. kiriman. proses bisnis saat ini menjadi proses
bisnis usulan berupa penambahan,
4. Sales mengubah 4. Sales mengubah
data barang data barang
perubahan dan eliminasi aktivitas.
kiriman. kiriman. 2. Spesifikasi persyaratan pada sistem
yang dibangun meliputi analisis
5. Sales 5. Sales
pemangku kepentingan dan pengguna,
menyimpan data menyimpan
barang kiriman data barang fitur sistem, spesifikasi persyaratan
yang telah kiriman yang fungsional, pemodelan use case, use
diubah. telah diubah. case spesifikasi dan activity diagram.
Pada penelitian ini terdapat 9 fitur, 80
persyaratan fungsional yang terbagi
6.3 Tinjauan Navigasi dan Antarmuka
kedalam 9 use case dengan rincian use
Tinjauan navigasi dan antarmuka case login sebanyak 4 persyaratan
bertujuan untuk mengevaluasi prototipe secara fungsional, use case tracking barang
subjektif untuk mendapatkan masukan dan sebanyak 2 persyaratan fungsional, use
kualitas mengenai navigasi sistem. Hasil case kelola data barang kiriman dengan
tinjauan navigasi dan antarmuka mendapatkan 12 persyaratan fungsional, use case
hasil bahwa pengguna menyetujui setiap kelola data penjualan dengan 12
pertanyaan mengenai navigasi dan antarmuka persyaratan fungsional, use case kelola
sistem yang telah diberikan. data intruksi pengiriman dengan 7
persyaratan fungsional, use case kelola
6.4 Matriks Kerunutan data bill of lading dengan 13
Matriks kerunutan dilakukan untuk persyaratan fungsional, use case kelola
menelusuri apakah setiap kebutuhan pengguna data berita acara pengiriman dengan 7
dapat ditelusuri kedalam setiap fitur. Tabel 6 persyaratan fungsional, use case kelola
menunjukkan matriks kerunutan. data pengeluaran dengan 13 persyaratan
Tabel 6 Tinjauan Skenario Use Case fungsional, use case kelola data
Kode Kode Kode Use Nama Use Case pengantaran barang dengan 11
Kebutuhan Fitur Case persyaratan fungsional dan 1
Pengguna persyaratan non fungsional.
N-SIP-01 FEAT- UC-SIP-01 Tracking 3. Rancangan sistem ini mencakup
SIP-02 Barang rancangan arsitektur, analisis kelas,
N-SIP-02 FEAT- UC-SIP-02 Kelola Data diagram package, diagram kelas,
SIP-03 Barang Kiriman
diagram sequence, perancanganbasis
N-SIP-03 FEAT- UC-SIP-03 Kelola Data
SIP-04 Penjualan data dan perancangan antarmuka sistem
N-SIP-04 FEAT- UC-SIP-04 Kelola Data dan prototipe antarmuka.
SIP-05 Intruksi 4. Hasil evaluasi terhadap pemodelan
Pengiriman proses bisnis saat ini dan proses bisnis
N-SIP-05 FEAT- UC-SIP-05 Kelola Data Bill usulan telah sesuai dengan persepsi
SIP-06 Of Lading karyawan. Hasil tinjaun terhadap

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6938

skenario use case menunjukkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur


alur pengguna telah sesuai dengan alur dan Berorientasi Objek. Bandung :
pada skenario use case yang telah Informatika.
dibuat. Hasil tinjaun navigasi dan Tantra, R., 2012. Manajemen Proyek Sistem
antarmuka mendapatkan hasil bahwa Informasi. Yogyakarta : Andi.
pengguna setuju terhadap semua
Widiryanto, R., 2014. Analisis Perancangan
pertanyaan yang telah diberikan. Hasil
Sistem Informasi Kejuaraan Renang
dari matriks kerunutan menunjukkan
Pada KONI Sidoarjo. S1. Universitas
bahwa setiap kebutuhan pengguna telah
Brawijaya.
dapat dilacak kedalam setiap fitur.

8. DAFTAR PUSTAKA
BPS, 2016. Statistik Transportasi Laut 2016.
Jakarta : Badan Pusat Statistik
Chiew, T. K., 2003. Webuse : Webuse Usability
Evaluation Tool Vol. 16 No. 1. [pdf].
Tersedia melalui: <
http://ejum.fsktm.um.edu.my/article/19
9.pdf>. [Diakses 1 September 2018]
Christian, L dkk., 2010. Perancangan Sistem
Informasi Akutansi Penjualan dan
Piutang dengan Metode Object
Oriented Analysis and Design dan
Unified Modeing Language Pada
Perusahaan Distributor. [pdf]. Tersedia
melalui: <
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/sem
nasif/article/view/1204/1083>.
[Diakses 1 September 2018]
IEEE, 1990. IEEE standart Glosary of Software
Engineering Terminology. [pdf].
Tersedia melalui
<http://www.mit.jyu.fi/ope/kurssit/TIE
S462/Materiaalit /IEEE_Soft
wareEngGlossary.pdf > [Diakses 1
September 2018]
Leffingwell, D., 2002. The Role of Requirement
Traceability in System Development.
[pdf]. Tersedia melalui
<https://pdfs.semanticscholar.org
/d76f/ece86b0c44c0158ac04b334e8c78
4cf50ed9.pdf> [Diakses 1 September
2018]
O'Brien, J., 2005. Pengantar Sistem Informasi
Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Jakarta: Salemba Empat.
Siahaan, D., 2012. Analisa Kebutuhan Dalam
Rekayasa Perangkat Lunak.
Yogyakarta : Andi.
Sommerville, I., 2007. Software Engineering
Eighth Edition. United State of
America : Addison-Wesley.
Sukamto, R. A. dan Shalahuddin M., 2014.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai