Anda di halaman 1dari 56

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Padang Panjang


KELAS / SEMESTER : X/I
Program : MAT.IA1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al Hujurat
(49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah
Alokasi Waktu : 45 x 9 Jam Pelajaran (Tiga Pertimuan)

A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:


2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Anfal(8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits
terkait

3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat
(49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Indikator:
3.1.1 Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10 dengan benar
3.1.2 Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
3.1.3 Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan
Indikator:
3.2.1 Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)
3.2.2 Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs).
3.2.3 Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka
baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta
hadits terkait

4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) :
10 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
Indikator:
4.1.1.1 Mampu membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar,
4.1.1.2 Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-
Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
Indikator:
4.1.2.1 Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat
(49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
dengan benar
1. Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
2. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
3. Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
4. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfat perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
5. Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
6. Mampu membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 dengan baik dan
benar
7. Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 dengan baik dan
benar
8. Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
dengan baik dan benar

D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Tawuran Pelajar
- Adanya perilaku menyimpang seperti; radikalisme, ekstrimisme, dan selalu menganggap
paling benar (ekslusivisme),
2. Konsep:
- Kontrol diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan
- Mujahadah an-nafs (Kontrol dir) pengertian jihad yang benar),
- Macam-macam prasangka baik (husnuzzhan)
- Macam-macam persaudaraan (ukhuwah)

3. Prinsip
- Pengertian kontrol diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
- Manfaat dan hikmah kontrol diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
- Manfaat mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar, Prasangka
Baik, dan Persaudaraan
- Hikmah mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Prasangka
Baik, dan Persaudaraan

Ringkasan Materi
Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak
kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk selalu
berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan,
baik sesama umat Islam maupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan baca ayat-ayat al-Qur’an tentang perilaku
kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan
(ukhuwah) berikut ini.
1. Ayat-ayat al Qur’an
a. QS. Al-Anfal ayat 72

bÎ) z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#r߉yg»y_ur óOÎgÏ9ºuqøBr'Î/¨¨


öNÍkŦàÿRr&ur ’Îû È@‹Î6y™ «!$# tûïÏ%©!$#ur (#rur#uä (#ÿrçŽ|ÇtR¨r y7Í
´¯»s9'ré& öNåkÝÕ÷èt/ âä!$u‹Ï9÷rr& <Ù÷èt/ 4 tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä öNs9ur
(#rãÅ_$pkç‰ $tB /ä3s9 `ÏiB NÍkÉJu‹»s9ur `ÏiB >äóÓx« 4Ó®Lym (#rãÅ_$pkç‰ 4 ÈbÎ)ur
öNä.rçŽ|ÇZoKó™$# ’Îû ÈûïÏd‰9$# ãNà6ø‹n=yèsù çŽóǨZ9$# žwÎ) 4’n?tã ¤Qöqs% öNä3oY÷t/
NæhuZ÷t/ur ×,»sVŠÏiB 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÐËÈ
b. Q.S.al-Hujurat ayat: 10.

         


 
c. Q.S.al-Hujurat ayat: 12.
pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/$
Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtä†r&
óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4
¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§‘ ÇÊËÈ
2. Tajwid

Huk Huk
um Alas um Ala
Kata/Lafal Kata/Lafal
Bac an Baca san
aan an
 Ham  Mim
Mad zah Idga suk
Bad berfat m un
al hah Mimi diik
diikuti uti
huruf huru
Alif f
Mim
 Hara  Nun
Mad kat Ikhfa suk
Tabi dam un
’i mah diik
diikuti uti
huruf huru
Waw f
u Syi
n
  Nun
Ikhfa suk
Fath un
Mad
ah diik
Tabi
diikuti uti
’i
Alif huru
f
Sad
 Izha Mim  Tan
r suku Iqlab win
Syaf n suk
awi diikuti un
huruf diik
Waw uti
u huru
f Ba
  Mim
Ikhf Nun Izhar suk
a suku Syaf un
n awi diik
diikuti uti
huruf huru
Fa f
Wa
wu

 Izha Mim  Mim


r suku Idga suk
Syaf n m un
awi diikuti Mimi diik
huruf uti
Ham huru
zah f
Mim
 Mad 
Ma
Tabi’I
d
Mad diikuti
Mad Tab
Waji Ham
‘Arid i’I
b zah
Liss diba
Mut dala
ukun ca
asil m
waq
satu
af
kata

3. Tejemah

a. Mengartikan Q.S. Al-Anfal/8: 72


- Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)

Lafal Arti Lafal Arti

sesungguhnya melindungi mereka

orang-orang yang
dari sesuatu
beriman

orang-orang yang membrikan


berhijrah pertolongan

meminta pertolongan
orang yang berjihad
mu

dengan hartanya Di dalam agama

dengan jiwanya maka bagimu


di jalan Allah pertolongan

Sehingga kecuali kepada

sebagian mereka kaum di anar kamu

kepada sebagian yang perjanjian antara


lain mereka

dan mereka yang belum apa yang kamu


hijrah kerjakan

- Arti ayat
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)

b. Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 10


- Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)

Lafal Arti Lafal Arti

sesungguhnya orang- bertaqwalah kepada


orang mukmin Allah

bersaudara agar kamu

maka damaikanlah mendapat rahmat

antara kedua
saudaramu

- Arti ayat
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)

c. Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 12


- Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)
Lafal Arti Lafal Arti

wahai orang-orang satu sama lain

yang beriman apakah kamu suka

salah seorang
jauhilah kalian
diantaramu

dari prasangka buruk memakan

sebagian prasangka
daging saudaranya
buruk

dan bertaqwalah
Dosa
kepada Allah

Jangan mencari
sesungguhnya Allah
kesalahan orang lain

dan janganlah menerima taubat dan


menggunjing penyayang

- Arti ayat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan),
karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al-Hujurat /49: 12)

4. Kandungan ayat
a. Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72
Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:
 Kaum Muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi
Muhammad saw. maupun yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad
untuk memperjuangkan agama Allah swt. baik di Makkah maupun di Madinah.
 Kaum Ansar, yaitu orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman
kepada Nabi saw. dan mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah,
bersedia menanggung segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
 Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang
dikuasai oleh kaum musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar
kota Madinah.

b. Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 10


Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara, oleh karena itu pereratlah tali persaudaraan. Rasulullah
saw bersabda:
Artinya: “Dari Abi Musa ra. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 'Orang mukmin
yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling
mengokohkan. (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya,
Allah akan mencukupi kebutuhanya.” (HR. Bukhari)

Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits
riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu
adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka
aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian
rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan
mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya kecuali jika ia
memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli buah-buahan untuk anak-anak,
lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya kecuali jika mereka
diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda, “Peliharalah (norma-norma
pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya. “Dalam
hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila seorang muslim mendo’akan saudaranya
yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’, dan semoga kamu pun mendapat seperti
itu.”

c. Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 12


Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 12 menjelaskan bahwa Allah Swt. melarang
berprasangka buruk, yaitu menyangka seseorang melakukan perbuatan buruk Umar
bin Al Khathab ra. pernah berkata, "Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan
yang keluar dari saudara mukmin kecuali dengan prasangka baik. Sedangkan engkau
sendiri mendapati adanya kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."
Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulllah saw bersabda,
"Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah sedusta-dusta perkataan. Janganlah
kalian meneliti rahasia orang lain, mencuri dengan, bersaing yang tidak baik, saling
dengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba-
hamba Allah yang bersaudara." (hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, dan Muslim,
juga Abu Dawud)
Pada surah al-Hujurat /49: 12 juga terdapat pemberitahuan tentang larangan
berghibah. Ghibah masih diperbolehkan bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat,
seperti misalnya dalam Jarh (menilai cacat dalam masalah hadits), Ta'dil (menilai
baik/peninjauan kembali dalam masalah hadits), dan nasihat.
Adapun bagi orang-orang yang berghibah/menggunjing orang lain, diwajibkan
bertaubat atas kesalahannya, dan melepaskan diri darinya (bergunjing) serta
berkemauan keras untuk tidak mengulanginya lagi.
Imam Ahmad telah meriwayatkan dalam az-Zuhd, bahwa 'Umar pernah memberikan
nasihat:

Artinya:“Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk


terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut
masih bisa engkau bawakan pada (makna) yang baik.”

E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah,
2. Discovery Learning,
3. Base Learning,
4. Diskusi,
5. Tanya jawab, dan
6. Praktik.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. LCD Proyektor
2. Film Tawuran Pelajar
3. Tafsir al-Qur’an dan kitab hadits
4. Kitab asbabunnuzul dan asbabul wurud
5. Buku PAI pegangan siswa SMA kelas X

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kegiatan Waktu

Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit


Pertama a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati
- Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa
untuk menyimak bacaan, membaca,
mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan
mencermati kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri
(mujahadah an-nafs) melalui tayangan video.
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S.
Al-Anfal ayat 72.
- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum
tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S. Al-
Anfal ayat 72.
c.Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S. Al-Anfal ayat
72 sesuai dengan hukum bacaan tajwid; Dalam
kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan
sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun
dalam menyampaikan pendapat dan tidak
memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).
- Menterjemahkan Q.S. Al-Anfal ayat 72 serta hadits
terkait
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan
kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72serta hadits
terkait.
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
d. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada Q.S. Al-Anfal ayat 72 dan dibuat kesimpulan
dalam bentuk makalah/laporan tertulis.
e. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang Q.S.
Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal
ayat 72. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam
pelajaran.
3. 3. Penutup 15 menit
a. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang
didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
b. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit
Kedua a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an
(selama 10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati
- Siswa menyimak bacaan Asmaul Husna melalui
tayangngan video
- Siswa mengamati gambar alam melalalui tayangan
video
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S.al-
Hujurat ayat: 12.
- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum
tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S.al-
Hujurat ayat: 12.
a. Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S.al- Hujuat
ayat: 12.sesuai dengan hukum bacaan tajwid;
Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa
memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama,
serta sopan santun dalam menyampaikan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada
orang lain (Sikap).
- Menterjemahkan Q.S.al- Hujurat ayat: 12.serta
hadits terkait
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan
kandungan Q.S.al- Hujurat ayat: 12.serta hadits
terkait.
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
c. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada Q.S.al- Hujurat ayat: 12. dan dibuat kesimpulan
dalam bentuk makalah/laporan tertulis.

d. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang
Q.S.al- Hujurat ayat: 12.
- Siswa mendemonstrasikan hafalan Q.S.al- Hujurat
ayat: 12. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam
pelajaran.
1. 3. Penutup 15 menit
a. Guru memberikan penguatan terhadap materi
yang didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
b. Menyiapkan masalah untuk pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit
Ketiga a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 15 menit
a. Mengamati
- Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa
untuk menyimak bacaan, membaca,
mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan
mencermati kandungan Q.S.al- Hujurat ayat: 10.
- Siswa mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri
(mujahadah an-nafs) melalui tayangan video.
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S.al-
Hujurat ayat: 10
- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum
tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S.al-
Hujurat ayat: 10
a. Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S.al- Hujurat
ayat: 10 sesuai dengan hukum bacaan tajwid;
Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa
memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama,
serta sopan santun dalam menyampaikan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada
orang lain (Sikap).
- Menterjemahkan Q.S.al- Hujurat ayat: 10 serta
hadits terkait
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dankandungan
Q.S.al- Hujurat ayat: 10 serta hadits terkait.
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
c. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada Q.S.al- Hujurat ayat: 10 dan dibuat kesimpulan
dalam bentuk makalah/laporan tertulis.
d. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang
Q.S.al- Hujurat ayat: 10
- Siswa mendemonstrasikan hafalan Q.S.al- Hujurat
ayat: 10 Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam
pelajaran.
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh
guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam

H. Penilaian hasil Pembelajaran

1. Evaluasi Psikomotor

1. Bacalah Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10

Format penilaian bacaan al-Quran al Qur’an

Nama Aspek Penilaian Jml


N Nila
Sisw Lanca Fashi Tajwi Waqa Lag Sko Catatan
o i
a r h d f u r

01
02
03
04
05

Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Kelancaran : Tajwid:
4 = Sangat lancar 4 = Sangat Baik
3 = Lancar 3 = Baik
2 = Kurang lancar 2 = Kurang baik
1 = Tidak lancar 1 = Tidak baik

Kefashihan Lagu :
4 = Sangat fashih 4 = Sangat bagus
3 = Fashih 3 = Bagus
2 = Kurang fashih 2 = Kurang bagus
1 = Tidak fashih 1 = Tidak bagus

b. Skor maksimum : 20
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100

c. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

2. Hafalkan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10

Format penilaian demonstrasi hafalan

Nama Aspek Penilaian Jml


N Nila
Sisw Lanca Fashi Tajwi Waqa Lag Sko Catatan
o i
a r h d f u r

01
02
03
04
05

Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Kelancaran : Tajwid:
4 = Sangat lancar 4 = Sangat Baik
3 = Lancar 3 = Baik
2 = Kurang lancar 2 = Kurang baik
1 = Tidak lancar 1 = Tidak baik

Kefashihan Lagu :
4 = Sangat fashih 4 = Sangat bagus
3 = Fashih 3 = Bagus
2 = Kurang fashih 2 = Kurang bagus
1 = Tidak fashih 1 = Tidak bagus

b. Skor maksimum : 20

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100

c. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian

penampilanGesture dan
penyam

Kebera nian
Komunikasi

Wawasan
Nama Jml

Antusias
No Nilai Ket
Siswa Skor
Sistematika
Paian

01
02
03
04
05

a. Catatan :
Kriteria penilaian:
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
b. Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100

c. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

1. Evaluasi Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan

sikan pen-dapat komunika Meng-

Menghargai pendapat teman


Kerjasama

Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor

01
02
03
04
05

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang

Format Penilaian Makalah

Struktur
Indikator Nilai
Makalah

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


 Latar belakang
 Rumusan masalah
 Tujuan penulisan.
Isi  Ketepatan pemilihan gambar
 Orisinalitas makalah
 Mendeskripsikan isi materi
 Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai
Struktur
Indikator Nilai
Makalah

metode yang dipakai


 Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
 Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Penutup  Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
 Saran relevan dengan kajian
Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)

2. Evaluasi Kognitif

QS. Al-Anfal ayat 72


bÎ) z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#r߉yg»y_ur óOÎgÏ9ºuqøBr'Î/ öNÍkŦàÿRr&ur ’Îû È@‹Î6y™ «!$#¨¨
tûïÏ%©!$#ur (#rur#uä (#ÿrçŽ|ÇtR¨r y7Í´¯»s9'ré& öNåkÝÕ÷èt/ âä!$u‹Ï9÷rr& <Ù÷èt/ 4 tûïÏ%©!$#ur
(#qãZtB#uä öNs9ur (#rãÅ_$pkç‰ $tB /ä3s9 `ÏiB NÍkÉJu‹»s9ur `ÏiB >äóÓx« 4Ó®Lym (#rãÅ_$pkç‰ 4 ÈbÎ)ur
öNä.rçŽ|ÇZoKó™$# ’Îû ÈûïÏd‰9$# ãNà6ø‹n=yèsù çŽóǨZ9$# žwÎ) 4’n?tã ¤Qöqs% öNä3oY÷t/ NæhuZ÷t/ur
×,»sVŠÏiB 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÐËÈ

Q.S.al-A’raf ayat: 12.


pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ)$
( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtä†r& óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr&
$\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§‘ ÇÊËÈ

1. Isilah tabel berikut ini dengan benar!

No Soal Kunci jawaban

1. Artikan istilah-istilah Contoh pada ayat di atas


dalam tajwid di bawah
Skor
ini dan beri contoh Arti Q.S.al-A’raf
QS. Al-Anfal nilai
pada ayat di atas ayat: 12.
ayat 72
masig-masing satu !

Idgham bighunnah
Masuk dengan
mendengung
‫ِم ْن َواليَتِ ِه ْم‬ ‫َكثِ ًريا ِم َن‬ 13

Izhhar halqi Jelas / terang ‫َش ْي ٍء َحىَّت‬ ُّ ِ‫ضا أَحُي‬


‫ب‬ ً ‫َب ْع‬
Ikhfa’ haqiqi Samar-samar
‫َوأَْن ُف ِس ِه ْم‬ ُ‫َمْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموه‬
Masuk dengan
‫يم‬ ِ
Idgham bilaghunnah tidak
mendengung
ٌ ‫اب َرح‬
ٌ ‫َت َّو‬

Iqlab Membalik ‫َق ْوٍم َبْينَ ُك ْم‬


No Soal

2 Kunci jawaban
Artikan kosa kata/potongan Skor
QS. Al-Anfal ayat 72 nilai

‫اه ُدوا بِأ َْم َواهِلِ ْم‬ َ ‫َو َج‬


Dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka
‫َوأَْن ُف ِس ِه ْم‬
5
‫ص ُروا‬ ِ َّ
َ َ‫ين َآو ْوا َون‬
َ ‫َوالذ‬
Dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman
dan pertolongan

‫َما لَ ُك ْم ِم ْن َواليَتِ ِه ْم‬ Tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi
mereka

3 Carilah kosa kata /


potongan Q.S.al-A’raf
Kunci jawaban
ayat: 12 yang artinya
! berikut ini

jauhilah kebanyakan dari


prasangka
‫اجتَنِبُوا! َكثِ ًريا ِم َن الظَّ ِّن‬
ْ
dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan ‫َوال جَتَ َّس ُسوا‬
orang lain 5

Sukakah salah seorang di


antara kamu memakan
daging saudaranya yang
‫َخ ِيه َمْيتًا‬
ِ ‫ب أَح ُد ُكم أَ ْن يأْ ُكل حَل م أ‬
َ ْ َ َ ْ َ ُّ ‫أَحُي‬
ِ
?sudah mati

4 Terjemahkanlah Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah


potongan Q.S.al-A’raf bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
ayat: 10 berikut ini! saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu mendapat rahmat.
ٌ‫إِمَّنَا الْ ُم ْؤ ِمنُو َن إِ ْخ َوة‬
‫َخ َويْ ُك ْم‬ ِ ‫فَأ‬ 5
َ ‫َصل ُحوا َبنْي َ أ‬ ْ
‫َو َّات ُقوا! اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم‬
‫ُت ْرمَحُو َن‬
5 Jelaskan asbabun Menurut Ibnu Mundzir, ayat ini turun sebagai
nuzul QS. Al-Anfal ayat jawaban dari pertanyaan kaum muslim, “
72! bagaimana kalau kami memberi dan menerima
5
harta waris dari saudara kami yang musyrik?”.
Turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahwa
antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi
harta.
6 Sebutkan 5 keutamaan 5 keutamaan husnuzhan
husnuzhan 1. Menentramkan kehidupan secara lahir
maupun batin
2. Dicintai Allah
3. Dapat menerima apa saja yang terjadi 5
dalam kehidupan
4. Dicintai oleh sesama manusia
5. Menjauhkan diri dari keluh kesah, iri dengki,
dan fitnah
7 Sebutkan macam- 1. Ukhuwwah 'ubudiyyah atau saudara
macam ukhuwah kesemakhlukan dan kesetundukan kepada
Allah.
2. Ukhuwwah insaniyyah (basyariyyah) dalam arti
seluruh umat manusia adalah bersaudara,
karena mereka semua berasal dari seorang
5
ayah dan ibu.
3. Ukhuwwah wathaniyyah wa an-nasab, yaitu
persaudaraan dalam keturunan dan
kebangsaan.
4. Ukhuwwah fi din Al-Islam, persaudaraan antar
sesama Muslim.

Catatan :
c. Skor maksimum = 43

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

43
Nilai siswa = ---------- x 100
43
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….


Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam

Dra Dervita, M.Si Zulfawardi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP: 19661130 199003 2003 NIP: 197407272005011008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Padang Panjang


KELAS / SEMESTER : X/I
Program : MAT.IA1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Iman Kepada Allah
Alokasi Waktu : 45 x 6 jam pelajaran (dua pertemuan)

A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal
dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna(al-Kariim,
al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3..5 Memahami makna Asmaul Husna: (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir).
Indikator:
3.5.1 Mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna
3.5.2 Mampu menyebutkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.3 Mampu menyebutkan arti 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.4 Mampu menjelaskan maksud 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-
Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.5 Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh, arti dan maksud yang
terkandung di dalamnya
3.5.6 Mampu menjelaskan manfaat dan hikmah 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-
Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)

4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna
Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-
Akhiir)
Indikator:
4.3.1 Mampu menghayati 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4.3.2 Mampu mempraktekkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna
2. Mampu menyebutkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3. Mampu menyebutkan arti 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4. Mampu menjelaskan maksud 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
5. Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh, arti dan maksud yang terkandung
di dalamnya
6. Mampu menjelaskan manfaat dan hikmah 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min,
al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
7. Mampu menghayati 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
8. Mampu mempraktekkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)

D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Adanya perilaku asusila, ketidakadilan, mudah berputus asa,
- Adanya sikap lebih mencintai keduniaan daripada akhirat
2. Konsep:
- Asmaul Husna
- Jumlah Asmaul Husna
3. Prinsip
- Pengertian Amaul Husna
- Manfaat dan hikmah menghayati Asmaul Husna

Ringkasan Materi
1. Pengertian Iman
Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut
Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan
akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan
dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).

2. Pengertian Iman kepada Allah SWT


Berdasarkan pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah
menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.

3. Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna


Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang
berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang
baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat dikatakan pula sebagai
asma Allah yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya
terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian
kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri
dengan kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.

Jumlah Asmaul Husnaada 99 nama, beberapa dinataranya adalah:


a. al-Kariim (Maha Mulia) ,
b. al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan),
c. al-Wakiil (Maha Penolong),
d. al-Matiin (Maha Kuat),
e. al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan/Mempersatukan),
f. al-‘Adl (Maha Adil), dan
g. al-Akhiir (Maha Akhir)

4. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT


Setelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah
yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt
Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:

a. Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-


perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
b. Allah memiliki Asmaul Husnadan kita diperintah untuk berdoa dengannya,
maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah dengannya.
c. Mendorong kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam
perilaku kita sehari-hari.
d. Allah maha mulia (al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki
keluhuran budi.
e. Allah maha memberi keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang
dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.
f. Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah
akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
g. Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah khalifah Allah yang teguh
pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
h. Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka bersiaplah untuk berkumpul di
padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita
sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator yang dapat mewujudkan
persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem
kehidupan yang harmonis.
i. Allah maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu
apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian
syukur ataupun ujian sabar dari Allah.
j. Allah maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab
terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.

E. Metode Pembelajaran
1. Pembiasaan
2. Inquary learning
3. Diskusi
4. Demonstrasi

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Power Point
2. Laptop
3. LCD Projektor
4. Film Tentang Asmaul Husna
5. Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls X SMA
6. Buku Asmaul Husna
7. Al Qur’an
8. Internet/ Majalah/ koran

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Kegiatan Waktu

Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit


Pertama a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati
- Siswa menyimak bacaan Asmaul Husna melalui
tayangngan video
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara menghafal
Asmaul Husna
c. Menalar
- Mendiskusikan pengertian Asmaul Husna
- Mendiskusikan arti dan maksud yang terkandung dalam
7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
d. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada 7 Asmaul Husna. dan dibuat kesimpulan dalam
bentuk laporan tertulis.
e. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang
Asmaul Husna
3. Penutup 15 menit
a. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang
didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
b. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit


Kedua a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an
(selama 10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati
- Siswa mencermati gambar alam yang berkaitan
dengan Asmaul Husna melalui tayangngan video

b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara memahami
Asmaul Husna

c. Menalar
- Mendiskusikan hikmah dan manfaat Asmaul
Husna
- Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh,
arti dan maksud yang terkandung di dalamnya
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
d. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada 7 Asmaul Husna. dan dibuat kesimpulan dalam
bentuk laporan tertulis.
e. Mengomunikasikan:
- Mendemontrasikan hafalan Asmaul Husna.
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran.

1. Penilaian Psikomotorik
Indikator : Siswa mampu melafalkan 7 Asmaul Husna beserta artinya
N Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Catatan
o Arti Maksu Skor
Lafazh
d

01
02
03
04
05

Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Lafazh =7
Arti =7
Maksud = 14

b. Skor maksimum : 28

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

28
Nilai siswa = ---------- x 100
28
= 100
c. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali


2. Penilaian Sikap
Indikator : Siswa menunjukkan sikap yang terpuji

Aspek Penilaian
Tuntas Tugas
Kerja

Jml
N Nama Nila
Disiplin

Inisiatif
Respon

Catatan
o Siswa Sko i
r
Sama

01
02
03
04
05
Catatan :

a. Kriteria perilaku

1 = sangat kurang 4 = baik


2 = kurang 5 = amat baik
3 = cukup

b. Nilai merupakan jumlah dari nilai tiap-tiap indikator perilaku


c. Nilai maksimum = 25.
d. Keterangan nilai
23 - 25 = sangat baik 8 - 12 = kurang
18 - 22 = baik 0 - 7 = sangat kurang
13 - 17 = cukup
3. Penilaian Pengetahuan ;
No Soal Kunci jawaban Skor nilai

1 Jelaskan pengertian Asma’ul Husna ialah nama-nama yang baik, yang


Asmaul Husna ! bagus, yang indah dan terbebas dari cacat dan aib yang
disandang oleh Allah Subhanahu Wata’ala sesuai
dengan kebesaran dan keagungan-Nya yang disebut- 5
kan dalam Kitab-Nya maupun melalui lesan Rasul-Nya
yang apabila seorang mukmin berdo’a dengan menye-
but nama-nama itu pasti Allah Subhanahu Wata’ala
mengabulkannya
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫اها َد َخ َل‬
َ‫ص‬ ْ ‫ا َّن اهللَ ت ْس َعةً َوت ْسعنْي َ امْسًا مائَةً إِالَّ َواح ًدا َم ْن أ‬
َ ‫َح‬
2 Tulislah dalil bahwa
barang siapa meng-
hafal Asma’ul Husna
ia masuk surga !
َ‫اجْلَنَّة‬ 5

“Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh


sembilan Nama, seratus kurang satu. Barang siapa
memnhafalnya ia masuk surga. (H.R. Muslaim)
3 Jelaskan apa yang Maksudnya ; menghafalnya, memahami makna dan
dimaksud dengan indikasinya, memuji Allah dan memohon dengannya
menghafal Asma’ul dan meyakininya sebagai jalan masuk surga, karena
Husna. surga hanya dimasuki oleh orang-orang yang beriman. 5
Dan Asmaa-ul Husna adalah sumber pencapaian iman.
Oleh karena itu setiap hamba harus mengenal Nama-
nama Allah dan sifat-sifat-Nya.

4 Artikan Asma’ul
Husna berikut ini dan
jelaskan maksudnya ! Arti Maksud Skor nilai
Yang Maha Allah adalah dzat Yang Maha Suci,
‫س‬
ُ ‫ال ُقد ُّْو‬ Suci yang terbebas dari segala
kekurangan
Allah Maha Mengetahui perkara-
Yang Maha
‫العليم‬ Mengetahui
perkara yang pasti, uang mungkin
dan yang mustahil karena ilmu-Nya
meliputi segala sesuatu
Allah yang menciptakan segala
‫اخلالق‬ Yang Mencipta sesuatu yang tadinya tidak ada
menjadi ada 10
Allah mendengar setiap suara baik
Yang Maha yang ada di alam tinggi maupun alam
‫السميع‬ Mendengar rendah yang samar-samar maupun
yang terang-terangan yang jauh
maupun yang dekat
Allah melihat segala sesuatu yang
Yang Maha ada di langit maupun di bumi baik
‫البصري‬ Melihat yang nampak maupun yang ter-
sembunyi dalam keadaan terang
maupun gelap
5 Tulislah lafazh
Asma’ul Husna yang lafazh Maksud Skor nilai
memiliki arti berikut
ini dan jelaskan
maksudnya !
Yang Maha Adil Allah berlaku adil dalam menentukan,
‫العدل‬ menetapkan dan memutuskan hukum
terhadap hamba-hamba-Nya
Yang Maha Allahmengampuni seluruh dosa yang
Pengampun dilakukan hamba-hamba-Nya yang
‫الغفار‬ bertaubat, beristighfar, beriman dan
beramal salí karena Allah memiliki
ampunan yang luas
Allah adalah dzat yang mampu
‫الع ِز ْيُز‬
َ menaklukkan apa dan siapa pun
Yang Maha Perkasa termasuk menghancurka alam
10
semesta ini
Yang Maha Allah ádalah Dzat yang Ilmu
Bijaksana pengetahuan-Nya luas yang men-
‫احلكيم‬ ciptakan makhluk dengan kebenaran,
tujuan dan sasaran yang benar dan
taka da sedikitpun yang sia-sia
Yang Maha Allah yang menciptakan makhluk
Menghitung dengan perhitungan yang cermat ,
‫احلسيب‬ mencukupi kebutuhan, menghitung
amalan-amal hamba dengan telita
dan memberikan balasan atas
amalan-amalan itu

Catatan :

a. Skor maksimum = 35
Skor perolehan

Nilai = ------------------ x 100

Skor maksimum

35

Nilai siswa = ---------- x 100

35

= 100

b. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….


Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam

Dra Dervita, M.Si Zulfawardi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP: 19661130 199003 2003 NIP: 197407272005011008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Padang Panjang


KELAS / SEMESTER : X/I
Program : IPA/IPS
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Perilaku terpuji
Alokasi Waktu : 45 x 3 Jam Pelajaran (Tiga Pertimuan)

A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:

2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implemantasi dari
pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Menyebutkan pengertian jujur ,sesuai dengan pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S.
At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
2. Menjelaskan makna jujur sesuai denganQ.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119
dan hadits terkait.
3. Menunjukkan contoh jujur sebagaiimplementasidari pemahamanQ.S. Al-Maidah (5): 8, dan
Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
4. Menampilkan perilakujujur sebagai implementasi dari pemahamanQ.S. Al-Maidah (5): 8,
dan Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.

D. Materi Pembelajaran:

1. Fakta:
- Banyaknya siswa yang menyontek saat mengerjakan soal-soal ulangan
- Terjadinya korusi dalam berbagai instansi pemerintahan

2. Konsep:
- Berperilaku jujur
- Macam-macam kejujuran

3. Prinsip
- Pengertian jujur
- Manfaat dan hikmah berperilaku jujur
Ringkasam Materi
JUJUR
A. Pengertian
1. Menurut bahasa
a. benar
b. Sesuai
c. Selaras
d. Cocok

2. Menurut istilah
a. Setiap tindakan yang bagus baik lahir maupun batin
b. Selarasnya ucapan dengan isi hati dan tindakan

B. Arah atau sasaran kejujuran


1. Jujur kepada Allah
2. Jujur kepada sesama-manusia
3. Jujur terhadap lingkungan

C. Macam-macam kejujuran
1. Jujur dalam niat dan kehendak
2. Jujur dalam ucapan dan perkataan
3. Jujur dalam tekad dan perwujudannya
4. Jujur dalam amal perbuatan
5. Jujur dalam mewujudkan perintah agama

D. Tanda-tanda orang yang jujur


1. Selalu bersikap transparan
2. Apa adanya
3. Hidup bersih
4. Menjaga kemurnian
5. Pemberani dan setia
6. Tenang

E. Motivasi kejujuran
1. Akal sehat
2. Agama dan syari’at
3. Keperwiraan
4. Berteman dengan orang-orang yang jujur
5. Mengetahui bahaya-bahaya kedustaan
6. Mengetahui hikmah kejujuran

F. Penghalang kejujuran
1. Cinta dunia
2. Hawa nafsu
3. Bodoh terhadap agama
4. Kesombongan

G. Hikmah kejujuran
1. Disenangi banyak orang
2. Memperoleh kepercayaan
3. Memdapatkan kehormatan
4. Mendapatkan kemuliaan
5. Memperoleh berkah
6. Hati senantiasa tenang dan tentram
7. Bersama-sama para Nabi, orang-orang jujur dan para syuhada, pada hari kiamat
8. Mendapatkan syurga

E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning,
2. Base Learning,
3. Diskusi,
4. Tanya jawab, dan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. LCD Proyektor
2. Film tentang kejujuran
3. Buku PAI pegangan siswa SMA kelas X
4. Internet

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan 20 menit
a. Memberi salam dan memulai pelajaran
dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an
(selama 10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
100 menit
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
- Menyimak bacaan teks tentang perilaku jujur
- Menyaksikan tayangan video tentang kejujuran
b. Menanya
Siswa menanyakan bagaiman caranya agar bisa belaku jujur
c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
Peserta didik mengidentifikasi perilaku jujur sesara individu
d. Mengasosiasi
Mendiskusikan orgensi perilaku jujur dalam kelompok
e. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku
jujur
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam

H. Penilaian hasil Pembelajaran

1. Evaluasi Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):

Aspek Pengamatan
sikan pen-dapat komunika Meng-

Menghargai pendapat teman


Kerjasama

Keaktifan
Toleransi

No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor

01
02
03
04
05

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)

20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100

c. Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

2. Evaluasi Kognitif
1. Pilihlah Jawaban yang paling benar soal-soal berikut ini

No Skor
Soal-Soal Kunci jawaban
nilai

1 Jelaskan pengertian jujur Pengertian


3. Menurut bahasa
e. benar
f. Sesuai
g. Selaras
5
h. Cocok
4. Menurut istilah
c. Setiap tindakan yang bagus baik lahir
maupun batin
d. Selarasnya ucapan dengan isi hati
dan tindakan
2 Sebutkan arah atau Arah atau sasaran kejujuran
sasaran kejujuran 1. Jujur kepada Allah 3
2. Jujur kepada sesama-manusia
3. Jujur terhadap lingkungan
3 Sebutkan macam-macam Macam-macam kejujuran
kejujuran 1. Jujur dalam niat dan kehendak
2. Jujur dalam ucapan dan perkataan 5
3. Jujur dalam tekad dan perwujudannya
4. Jujur dalam amal perbuatan
5. Jujur dalam mewujudkan perintah agama
4 Jelaskan tanda-tanda Tanda-tanda orang yang jujur
orang yang jujur 1. Selalu bersikap transparan
2. Apa adanya 5
3. Hidup bersih
4. Pemberani dan setia
5. Tenang
5 Motivasi kejujuran Motivasi kejujuran
1. Akal sehat
2. Agama dan syari’at 5
3. Berteman dengan orang-orang yang jujur
4. Mengetahui bahaya-bahaya kedustaan
5. Mengetahui hikmah kejujuran
6 Jelaskan hikmah kejujuran Hikmah kejujuran 5
1. Disenangi banyak orang
2. Memperoleh kepercayaan
3. Memdapatkan kehormatan
4. Mendapatkan kemuliaan
5. Memperoleh berkah
6. Hati senantiasa tenang dan tentram
7. Bersama-sama para Nabi, orang-orang
jujur dan para syuhada, pada hari kiamat
8. Mendapatkan syurga
Catatan :
d. Skor maksimum = 30

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
30
Nilai siswa = ---------- x 100
30
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….


Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam

Dra Dervita, M.Si Zulfawardi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP: 19661130 199003 2003 NIP: 197407272005011008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Padang Panjang


KELAS / SEMESTER : X/I
Program : MAT.IA1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Sumber Hukum Islam
Alokasi Waktu : 45 x 12 Jam Pelajaran (Empat Pertimuan)

A. Kompetensi Inti
K.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

2.2 Berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad

1.3 Meyakini kebenaran hukum Islam

3.8 Memahami kedudukan Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Indikator :
3.8.1 Menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
3.8.2 Menjelaskan Kedudukan dan fungsi Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.

4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam


Indikator :
4.6.1 Menyebutkan macam-macam sumber hukum Islam.
4.6.2 Menjelaskan manfaat Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
4.6.3 Menjelaskan Hukum Taklifi dan Hukum Wad’ie

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
2. Menjelaskan Kedudukan dan fungsi Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.
3. Menyebutkan macam-macam sumber hukum Islam.
4. Menjelaskan manfaat Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
5. Menjelaskan Hukum Taklifi dan Hukum Wad’ie

D. Materi Ajar
Sumber Hukum Islam
1. Pertemuan 1
- Al-qur’an
2. Pertemuan 2
- Al-Hadits
3. Pertemuan 3
- Ijtihad
4. Pertemuan 4
- Hukum Taklifi dan Hukum Wad’ie

Ringkasan Materi

Sumber Hukum Islam

A. Al Qur’an
1. Pengertian Al Qur’an
Menurut Bahasa:
a. Yang dibaca
b. Bacaan
Menurut Istilah:

a. Al-qur’an adalah Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
b. Al-qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi saw melalui
perantaraan Malaikat Jibril dengan berbahasa Arab, sebagai pedoman hidup
manusia dan membacanya merupakan ibadah

2. Kedudukan Al Qur’an
a. Sebagai sumber hukum Islam yang pertama dan utama
b. Sebagai tali Allah yang kokoh

3. Pokok-pokok isi Al Qur’an


a. Tentang aqidah tauhid
b. Tentang janji dan ancaman
c. Tentang hukum syari’at
 Hukum ibadah
 Hukum muamalah
 Hukum akhlak
d. Tentang jalan dan cara mencapai kebahagiaan
e. Tentang kisah-kisah umat masa lalu

4. Fungsi Al Qur’an
a. Sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw.
b. Sebagai hidayah bagi manusia
c. Sebagai pembeda antara yang haq dengan yang bathil
d. Sebagai obat
e. Sebagai kabar gembira dan pemberi peringatan
f. Membenarkan kitab-kitab sebelumnya
g. Sebagai penutup wahyu-wahyu yang diturunkan sebelumnya
h. Sebagai cahaya

5. Keistimewaan Al Qur’an
a. Terjaga kemurniannya
b. Tidak menyulitkan
c. Gaya bahasanya indah
d. Mudah dihafal
e. Berlaku untuk seluruh golongan jin dan manusia
f. Berlaku sepanjang masa

B. Hadits
1. Pengertian Hadits
Menurut Bahasa:

a. Baru
b. Dekat
c. Khabar, berita

Menurut Istilah:
Hadits adalah segala tingkah laku Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan,
perbuatan maupun ketetapannya dalam suatu masalah

2. Kedudukan Hadits
Sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an

3. Fungsi Hadits
a. Sebagai pengokoh hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
b. Sebagai penjelasan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an yang masih bersifat
umum
c. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an

4. Unsur-unsur Hadits
a. Sanad
Rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang
menghubungkan hadits sampai kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam

b. Matan
Teks atau isi hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang lazimnya terletak
setelah sanad

c. Rawi
Orang yang meriwayatkan , menyampaikan atau memindahkan hadits kepada
orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya.

5. Macam-macam Hadits
Ditinjau dari bentuknya

a. Hadits qauliyah
Yaitu segala ucapan dan perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam

b. Hadits fi’liyah
Yaitu segala tindakan dan perbuatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam

c. Hadits taqririyah
Yaitu persetujuan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap
perilaku para shahabat

Ditinjau dari Jumlah perawinya

a. Hadits mutawatir
Yaitu hadits yang dapat ditangkap oleh panca indra, yang disampaikan oleh
sejumlah besar rawi yang mustahil berbuat dusta

Macam-macam hadits mutawatir

 Mutawatir Lafzhi
Mutawatir yang susunan redaksinya sama persis

 Mutawatir Maknawi
Mutawatir yang susunan redaksi dan perincian mankanya berbeda namun
memiliki makna umum yang sama

 Mutawatir ‘Amali
Hadits mutawatir yang menyangkut perbuatan rasulullah, yang disaksikan
dan ditiru oleh banyak orang tanpa perbedaan

b. Hadits ahad
Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir

Hadits ahad ditinjau dari jumlah perawinya

 Masyhur
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih dan belum
mencapai derajat mutawatir
 ‘Aziz
Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang rawi dalam satu tingkatan kendati
setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi
 Gharib
Hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi pada tingkatan maupun
sanad
C. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
Menurut Bahasa:

a. Bersungguh-sungguh
b. Berusaha keras

Menurut Istilah:

Ijtihat adalah mengerahkan segala kemampuan berfikir untuk menentukan hukum


atas sesuatu perkara berdasarkan dalil-dalil syar’i

2. Kedudukan Ijtihad
Sebagai sumber hukum yang ketiga setelah Al-qur’an dan Hadits

3. Fungsi Ijtihad
a. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits
b. Sebagai wadah mencurahan pemikiran kaum muslimin dalam
menyelesaikan suatu permasalahan
4. Faktor yang memungkinkan dilakukannya Ijtihad
a. Bertujuan menghasilkan hukum syara’
b. Menyangkut peristiwa atau hal-hal yang tidak ada dalilnya yang qath’I atau
tanpa dalil sama sekali
c. Mujtahid memenuhi persyaratan untuk melakukan ijtihad

5. Syarat-syarat Menjadi Mujtahid


a. Menguasai bahasa Arab
b. Menguasai Al Qur’an beserta ilmu-ilmunya
c. Menguasai Hadits beserta ilmu-ilmunya
d. Menguasai ilmu Ushul Fiqih
e. Mengetahui alasan dan hikmah hukum syara’ yang digunakan sebagai dasar
penetapan hokum

6. Bentuk-bentuk Ijtihad
a. Ijma’
Kesepakatan semua mujtahid muslim pada suatu masa setelah wafatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atas hukum syara’ mengenai suatu
kejadian. Seperti haramnya KB dengan menggunakan spiral, fasektomi,
tubektomi dan membatasi kelahiran.
b. Qiyas
Menyampaikan suatu hukum dari suatu peristiwa yang tidak memiliki nas hukum
dengan peristiwa yang sudah memiliki nas hukum, sebab sama dalam illat
hukumnya. Seperti zakat fitrah dengan beras yang mestinya dengan gandum
karena dikiyaskan dengan makanan pokok

c. Istihsan
Beralihnya seorang mujtahid dari qiyas yang jelas kepada qiyas yang samar
atau dari umum kepada pengecualian karena ada dalil yang menghendaki
perpindahan itu. Contoh; menurut qiyas sisa makanan atau minuman dari
binatang buas adalah najis, sedengkan menurut istihsan adalah suci.

d. Istishab
Tetap berlakunya hukum yang telah ada karena adanya dalil hingga adanya
dalil lain yang merubahnya.

e. Maslahah Mursalah
Penetapan hukum berdasarkan kemaslahatan atau menolak terjadinya
kerusakan atau keburukan. Contoh ; demi keselamatan dan lancarnya arus lalu
lintas, maka menghendaki adanya rambu-rambu lalulintas

f. Al ‘Urf
Apa yang dikenal oleh manusia dan menjadi tradisi baginya baik ucapan,
perbuatan atau pantangan-pantangan. Contoh pelamar (calon suami)
memberikan sesuatu kepada calon istri adalah sebagai tali asih atau hadiah,
bukan sebagai mahar

g. Syar’u Man Qablana


Hukum syara’ yang ditetapkan oleh Allah bagi umat sebelum kita melalui para
rasul mereka dan ditetapkan pula bahwa hukum itu juga untuk kita. Seperti
disyari’atkannya puasa sebagaimana disyari’atkan atas umat-umat terdahulu.

h. Saddudz Dzara’i
Melarang perkara-perkara yang lahiriyahnya boleh karena ia membuka jalan
dan menjadi pendorong kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama. Seperti main kartu, karena mendorong perjudian.

i. Madzhab Shahabi
Fatwa-fatwa para sahabat mengenai berbagai masalah yang dinyatakan setelah
Rasulullah wafat. Seperti fatwa Umar bin Khathab tentang syahnya talak tiga
dalam satu majlis

j. Dalalatul Iqtiran
Dalil-dalil yang menunjukkan kesaman hukum terhadap sesuatu yang
disebutkan bersamaan dengan sesuatu yang lain. Contoh ; Imam Syafi’I
menyamakan hukum umrah dengan haji, yaitu wajib. Alasannya karena
keduanya disebutkan dalam satu ayat.

D . Hukum Taklifi dan Hukum Wadh’i

Definisi Hukum Taklifi


Hukum taklifi adalah hukum yang menuntut kepada mukallaf untuk berbuat atau
tidak berbuat atau memilih antara berbuat atau tidak.

Macam-macam hukum taklifi

a. Waji

Yaitu sesuatu yang dituntut oleh syari’ untuk dikerjakan oleh mukallaf secara pasti.

Pembagian wajib ditinjau dari waktu pelaksanaannya

1) Wajib Muaqqad

Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan secara pasti dalam waktu tertentu,
seperti shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan

2) Wajib Mutlaq

Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan secara pasti tetapi tidak ditentukan
waktu pelaksanaannya, seperti membayar denda karena melanggar sumpah.

Pembagian wajib ditinjau dari tuntutan menunaikan

1) Wajib ‘Ain
Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan oleh masing-masing mukallaf,
seperti shalat, zakat , puasa, haji dll.

2) Wajib Kifayah

Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan oleh kelompok mukallaf tidak oleh
masing-masing mukallaf, seperti shalat jenazah, membangun rumah sakit,
menjadi dokter, mendirikan pabrik dll.

Pembagian wajib ditinjau dari ukurannya

1) Wajib Muhaddad
Kewajiban yang oleh syari’ telah ditentukan ukurannya, seperti shalat lima
waktu, zakat , hutang piutang dll.

2) Wajib Ghairu Muhaddad

Kewajiban yang oleh syari’ tidak ditentukan ukurannya, seperti infaq di jalan
Allah, menolong orang yang kesusahan.

Pembagian wajib ditinjau dari sifatnya

1) Wajib Mu’ayyan
Sesuatu yang dituntut syari’ dengan sendirinya, seperti shalat, zakat, harga
suatu pembelian, ongkos sewa,

2) Wajib Mukhayyar
Memilih salah satu yang dituntut oleh syari’, seperti denda tebusan bagi yang
melanggar sumpah dengan memberi makan sepuluh orang miskin, atau
memberi mereka pakaian, atau memerdekakan budak.

b. Sunnah

Yaitu sesuatu yang dituntut oleh syari’ untuk dilakukan oleh mukallaf secara tidak
pasti

Pembagian sunnah

1) Sunnah yang tuntutan mengerjakannya secara menguatkan. Bagi yang


meninggalkannya mendapat celaan, seperti berkumur dalam berwudhu,
membaca ayat atau surat setelah membaca Al Fatihah dalam shalat, adzan
untuk shalat lima waktu dengan berjama’ah
2) Sunnah yang dianjurkan oleh syara’ untuk dikerjakan. Bagi yang
meninggalkannya tidak dicela, seperti puasa senin dan kamis dalam setiap
pekan,
3) Sunnah tambahan, artinya dianggap sebagai pelengkap bagi mukallaf, seperti
makan, minum, tidur dan cara berpakaian menurut sifat yang dilakukan oleh
Rasul.

c. Haram

Yaitu sesuatu ysng dituntut syari’ untuk tidak dikerjakan 0leh mukallaf dengan
tuntutan yang pasti

Pembagian haram

1) Haram yang menurut asalnya adalah haram. Artinya bahwa hukum syara’ telah
mengharamkan sejak semula, seperti zina, mencuri, shalat tanpa bersuci.
2) Haram karena sebab lain. Artinya asal mulanya sesuatu yang wajib, sunnah
atau boleh akan tetapi karena bercampur dengan sesuatu yang haram sehingga
menjadi haram, seperti shalat dengan memakai baju ghashab, jual beli yang
mengandung unsur penipuan.

d. Makruh

Yaitu sesuatu ysng dituntut syari’ untuk tidak dikerjakan oleh mukallaf dengan
tuntutan yang tidak pasti

Pembagian haram

1) Makruh tahrim
Yaitu makruh yang jatuh pada hukum haram karena madharatnya lebih besar
dari manfaatnya., seperti merokok, laki-laki memakai cinci dari emas dan
memakai sutra.

2) Makruh tanzih
Yaitu makruh yang tidak haram tetapi hendaknya dihindari karena makna
makruh itu sendiri adalah sesuatu yang dibenci, seperti makan bawang atau
petai, berjabat tangan setelah shalat

e. Mubah
Yaitu sesuatu yang oleh syari’ seorang mukallaf diperintahkan untuk memilih antara
melakukannya atau meninggalkannya. Jual beli, memakai jam tangan, HP,
kendaraan bermotor dll.

Definisi Hukum wadh’i

Hukum wadh’i adalah hukum yang ditetapkan pada sesuatu yang menjadi
sebab bagi sesuatu yang lain, atau menjadi syarat atau menjadi penghalang

Pembagian Hukum Wadh’i

a. Sebab

Yaitu suatu keadaan atau peristiwa yang dijadikan sebagai sebab adanya hukum,
dan tidak adanya keadaan atau peristiwa itu, menjadikan tidak adanya hukum.

Contohnya :

 Tergelincirnya matahari menjadi sebab wajibnya shalat dzuhur, dengan


demikian jika matahari belum tergelicir, shalat dzuhur belum wajib .
 Transaksi jual beli menjadikan sebab berpindahnya hak milik dari penjual
kepada pembeli.
 Melakukan pejalan jauh , menjadi ebab diperbolehkannya berbuka disiang hari
pada bulan Ramadlan, dengan catatan puasa Ramadlan yang tidak dikerjakan
karena bepergian jauh itu diqadlo( diganti dengan puasa diluar bulan

b. Syarat

Yaitu sesuatu yang adanya hukum itu tergantung pada adanya sesuatu itu, dan
tidak adanya menjadikan tidak adanya hukum.

Contohnya :

 berwudlu dengan air suci dan menucikan menjadi syarat sahnya wudlu.
 menutup aurat menjadi syarat sahnya shalat.

c. Mani’ (penghalang)

Yaitu sesuatu yang adanya meniadakan hukum atau membatalkan sebab

Contohnya :

 Najis yang ada pada pakaian orang yang sedang mengerjakan shalat, menjadi
penghalang sahnya shalat (shalatnya dianggap batal).

d. Adzimmah

Yaitu hukum-hukum yang telah disyari’atkan Allah secara umum sejak semula yang
tidak terbatas pada keadaan tertentu dan pada mukallaf tertentu

Contohnya :

 Kewajiban shalat lima waktu


 Haramnya makan bangkai , darah dan daging babi.

e. Ruhshah
Yaitu keringanan hukum yang telah disyari’atkan Allah atas mukallaf dalam
keadaan tertentu yang sesuai dengan keringanan tersebut.

Contohnya :

 Bagi orang yang dalam perjalan jauh diberi keringanan untuk mengerjakan
shalat Dzuhur diwaktu Ashar dan shalat Maghrib diwaktu Isa’

f. Sah

Berbuatan mukallaf yang dilakukan sesuai dengan tuntutan syari’. Yakni telah
terpenuhinya rukun-rukun dan syarat-syaratnya.

g. Batal

Berbuatan mukallaf yang tidak dilakukan sesuai dengan tuntutan syari’

Yakni adanya cacat dalam rukun atau syaratnya.

E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning
2. Problem base learning
3. Diskusi dan kerja kelompok
4. Tanya jawab

F. Alat dan Sumber Belajar:


a. Alat ( bahan )
1. Video
2. LCD Proyektor,
3. Laptop :
b.. Sumber Belajar : •
1. Tafsir Al-qur’an
2. Kitab Hadits
3. Buku PAI Kelas X pegangan siswa Kemendikbud
4. Buku PAI Kelas pegangan guru Kemendikbud
5. Buku Ushul Fiqh
6. Internet
G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke - 1
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
Pertemuan
Pertama 1. Pendahuluan 15 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
2. Kegiatan inti
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan al- menit
Quran
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Al-Quran dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang pertama ?

c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan Al-Quran sebagai
sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan Al-qur’an

d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang Al-qur’an sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan Al-qur’an sebagai sumber hokum
Islam

e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.

3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh 10 menit
guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam

Pertemuan 1. Pendahuluan
kedua a. Mengucapkan salam 15 menit
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar

2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan Al- menit
hadits
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.

b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Al-hadits dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang kedua
- Menayakan tentang pembagian hadits

c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan Al-hadits sebagai
sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan Al-hadits

d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang Al-hadits sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan Al-hadits sebagai sumber hukum
Islam

e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.

3. Penutup 10 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu
oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam

Pertemuan
ketiga 1. Pendahuluan 15 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu

2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan menit
Ijtihad
- Menyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.

b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Ijtihad dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang ketiga ?

c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan tentang Ijtihat
sebagai sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan ijtihad

d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan ijtihad sebagai sumber hokum Islam

e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.

3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa 10 menit
dibantu oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam

Pertemuan 1. Pendahuluan
keempat a. Mengucapkan salam 15 menit
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa
kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar

2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang Hukum Taklifi menit
dan Hukum Wad’ie
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.

b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa terdapat berbagai
macam hokum dalam Islam ?

c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang
hukum taklifi dan hukum wadh’i
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan hukum taklifi dan hukum wadh’i

d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang hukum taklifi dan
hukum wadh’i
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan hukum taklifi dan hukum wadh’i

e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.

3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu 10 menit
oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam

H. Penilaian

1. Penilaian Psikomotorik

Tulislah kembali ayat al Qur’an dan hadits berikut ini lengkap dengan terjemahnya
a. QS. Al Baqarah 213

        


       
           
        
          
   
Artinya: Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah
memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang
mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

b. Hadits

‫ص ل َّى هللا علي ه وس لم‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ َو َعظَنَ ا َر‬: ‫س اريةَ َرض ي هللا عن ه قَ ا َل‬ َ ‫ض ْب ِن‬ ِ ‫ح ا ْل ِع ْربَ ا‬ ٍ ‫عَنْ أَبِي نَ ِج ْي‬
،‫صنَا‬ ِ ‫ فَأ َ ْو‬،‫ِّع‬
ٍ ‫ َكأَنَّ َها َم ْو ِعظَةُ ُم َود‬،ِ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫ َيا َر‬: ‫ فَقُ ْلنَا‬، ُ‫ َو َذ ِرفَتْ ِم ْن َها ا ْل ُعيُ ْون‬،‫ب‬ ُ ‫َم ْو ِعظَةً َو ِجلَتْ ِم ْن َها ا ْلقُلُ ْو‬
‫ش ِم ْن ُك ْم‬ َ
ْ ‫ فَإِنَّهُ َمنْ يَ ِع‬،ٌ‫ َع ْب د‬  ‫الس ْم ِع َوالطَّا َع ِة َوإِنْ تَ أ َّم َر َعلَ ْي ُك ْم‬ َّ ‫ َو‬،‫ص ْي ُك ْم ِبتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل‬ ِ ‫ أُ ْو‬: ‫قَ ا َل‬
ُّ ‫اش ِديْنَ ا ْل َم ْه ِديِّيْنَ ع‬
ِ ‫َضوا َعلَ ْي َها بِالنَّ َو‬
  ‫ َوإِيَّا ُك ْم‬،‫اج ِذ‬ ِ ‫سنَّ ِة ا ْل ُخلَفَا ِء ال َّر‬
ُ ‫سنَّتِي َو‬ ُ ِ‫ فَ َعلَ ْي ُك ْم ب‬.ً‫اختِالَفا ً ًكثِ ْيرا‬ْ ‫سيَ َرى‬ َ َ‫ف‬
َ ‫ فَإِنَّ ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬،‫ت ْاألُ ُم ْو ِر‬
ٌ‫ضالَلَة‬ ِ ‫َو ُم ْح َدثَا‬

]‫ حديث حسن صحيح‬: ‫[ َر َواه داود والترمذي وقال‬

Artinya: Dari ’Abi Najih al-’Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ’anhu, beliau berkata :
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam memberikan kita sebuah nasehat mendalam
yang menyebabkan hati bergetar dan air mata bercucuran, lantas kami berkata :
”Wahai Rasulullah! Seakan-akan nasehat anda ini seperti nasehat perpisahan,
berikanlah wasiat kepada kami.” Rasulullah bersabda : ”Aku berwasiat kepada kalian
agar kalian senantiasa bertakwa kepada Alloh, mendengar dan taat kepada penguasa
kalian walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak, karena sesungguhnya siapa saja
diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku nanti akan melihat perselisihan yang
banyak, maka berpeganglah kalian dengan sunnahku dan sunnah Khulafa`ur Rasyidin
al-Mahdiyin (para khalifah yang lurus dan terbimbing), gigitlah kuat dengan gigi
geraham kalian dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru di dalam agama katena
setiap bid’ah itu sesat.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud [no. 4607], Turmudzi [no. 2676]
dan beliau berkata : ”hadits hasan shahih.”

2. Penilaian Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan

sikan pen-dapat komunika Meng-

Menghargai pendapat teman


Kerjasama

Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor

01
02
03
04

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang

3. Penilaian Afektif
Isilah tabel berikut ini !

Jelaskan
pengertian,
kedudukan Kunci jawaban
dan fungsi
No Skor
al-Qur’an,
Pengertian Kedudukan Fungsi nilai
al Hadits
dan ijtihad

1 Al-Quran  Al-qur’an  Sebaihai  Sebagai pedoman 10


adalah firman sumber hidup
Allah yang hukum  Sebagai pembeda
diturunkan yang antara yang haq
kepada Nabi saw pertama dengan yang
melalui dan bathil
perantaraan utama  Sebagai obat
Malaikat Jibril  Sbagai kabar
dengan gembira dan
berbahasa Arab, pemberi
sebagai pedoman peringatan
hidup manusia
dan membacanya
merupakan
ibadah
2 Al-Hadits  Hadits  Sebagai  Sebagai
adalah segala sumber pengokoh hukum
tingkah laku Nabi hukum yang terdapat
Muhammad saw. yang dalam Al-Qur’an
Baik berupa kedua  Sebagai
perkataan, setelah penjelasan hukum
perbuatan Al-Qur’an yang terdapat
maupun dalam Al-Qur’an 10
ketetapannya yang masih
dalam suatu bersifat umum
masalah  Menetapkan
hukum yang tidak
terdapat dalam Al-
Qur’an

3 Ijtihad Ijtihat adalah Sebagai  Menetapkan


mengerahkan sumber hukum yang tidak
segala kemampuan hukum yang terdapat dalam Al-
berfikiri untuk ketiga Qur’an
 Sebagai wadah
menentukan hukum setelah Al-
mencurahan 7
atas sesuatu qur’an dan pemikiran maum
perkara berdasarkan Hadits muslimin dalam
dalil-dalil syar’i menyelesaikan
suatu
permasalahan

Lengkapilah kolom-kolom di bawah ini dengan penerapan hukum taklifi yang tepat !

Jelaskan Kunci Jawaban


pengertian
hukum-hukum
Skor
No berikut ini dan
Contoh masing- Nilai
berilah contoh Pengertian
masing tiga
masing-masing
tiga

1. Wajib Wajib adalah sesuatu yang  Mendirikan shalat


dituntut oleh syara’ untuk lima waktu
 Puasa pada bulan 5
dikerjakan secara pasti dan
Ramadhan
bila ditinggalkan akan  Membayar zakat
mendapatkan dosa

2. Sunnah Sunnah adalah sesuatu yang  Shalat rawatib 5


dituntut oleh syara’ untuk  Shalat tarwih
dikerjakan secara tidak pasti  Puasa hari Senin
dan Kamis
dan bila ditinggalkan tercela

3. Haram Haram adalah sesuatu yang  Musrik 5


dituntut oleh syara’ untuk tidak  Mencuri
dikerjakan dengan tunitutan  Berzina
yang pasti dan bila dikerjakan
berdosa

4. Makruh Haram adalah sesuatu yang  Thalak


dituntut oleh syara’ untuk tidak  Makan bawang
dikerjakan dengan tuntutan  Banyak bertanya 5
yang tidak pasti dan bila
dikerjakan tercela

5. Mubah Mubah adalah sesuatu yang  Makan


oleh syari’at seorang mukallaf  Jual beli
 Tidur 5
diperintah memilih antara
melakukan atau meninggalkan

Catatan :

a. Skor maksimum = 52
Skor perolehan

Nilai = ------------------ x 100

Skor maksimum

52

Nilai siswa = ---------- x 100

52

= 100

b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….
Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam

Dra Dervita, M.Si Zulfawardi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP: 19661130 199003 2003 NIP: 197407272005011008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Padang Panjang


KELAS / SEMESTER : X/I
Program : MAT.IA1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Mekah
Alokasi Waktu : 45 x 6 Jam Pelajaran (Dua Pertimuan)

A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:


2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai
implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah
3.10.1 Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
Indikator:
3.10.1.1 Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi
wasallam periode Makkah.
3.10.1.2 Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi
wasallam periode Makkah.
3.10.1.3 Menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam
terhadap umat.
4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
Indikator:
4.8.1.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam
pada periode Makkah.
4.8.1.2 Menunjukan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah
Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam periode
Makkah.
2. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam periode
Makkah.
3. Menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam terhadap umat.
4. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam pada periode Makkah.
5. Menunjukan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi
wasallam
D. Materi Pembelajaran:
4. Fakta:
- Adanya juru dakwah/kelompok dakwah yang keras dapam menyampaikan dakwahnya
- Adanya aliran-alirang yang menyimpang dalam berdakwah
5. Konsep:
- Dakwah Rasulullah periode Makkah

6. Prinsip
- Berdakwah dengan lemah lembut
- Meneladani cara dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ringkasa Materi

A. Substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw Periode Makkah


1. Substansi dakwah Rasulullah SAW
Substansi ajaran Islam periode Makkah, yang didakwahkan Rasulullah SAW di
awal kenabiannya adalah sebagai berikut :

a. Keesaan Allah SWT


Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja
dan makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain
Allah SWT, yang menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhlas, 112: 1-4).

b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan


Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah
akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni
kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat.

c. Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan
jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya
apabila selama hayat di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau
meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila
durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.

d. Persaudaraan dan Persatuan


Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan
persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan.Islam mengajarkan bahwa
sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling
mencintai dan sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah
SAW bersabda: “Tidak dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu,
sehingga ia mencintai saudaranya, seperti rnencintai dirinya.” (H.R. Bukhari,
Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).

2. Strategi dakwah Rasulullah SAW.


a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3-4 tahun.
Cara ini ditempuh oleh Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahwa
masyarakat Arab jahiliah, masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan
dan tradisi warisan leluhur mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan
rela mati dalam mempertahankannya. Pada masa dakwah secara sembunyi-
sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang
berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat
dekatnya.

b. Dakwah Secara terang-terangan


Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian,
yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an
Surah 26: 214-216 (coba kamu cari dan pelajari).

B. Hikmah strategi
dakwah Rasulullah Saw periode Mekah
Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah saw periode Mekah, antara
lain sebagai berikut :

1. Menyadari
bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah
SWT

2. Menyadari dan
memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas menyampaikan risalah dari
Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah) bahkan kepada
keluarga dan orang yang dicintai sekalipun. ( QS. 28 : 56 )

3. Memahami
bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan
atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila sesorang ingin menjadi pemimpin
atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus diuji.

4. Dapat
mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw, yaitu sangat
bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik
perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan

5. . Dapat
meneladani Nabi SAW sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan amal
perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran
Islam yang didakwahkannya,

C. Meneladani dakwah
Rasulullah SAW periode Mekah dalam penerapan di era modern.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :

1. Memahami perjuangan nabi Muhammad SAW dan meneladaninya serta ikut serta
mendakwahkan Islam sebagai tatanan kehidupan menusia agar mencapai tujuan
hidupnya, selamat dan sejahtera di dunia akhirat.
2. Melaksanakan ajaran Islam, yakni menjalankan rukun Islam dan melestarikannya
dalam kehidupan sehari-hari dilingkungannya masing-masing dengan tidak
memaksa orang lain ataui menghina peribadatan/nama tuhan agama lain.
3. Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah SAW yang tidak bertentangan
dengan Al Qur’an, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
4. Konsisten dan komitmen men-Tuhankan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa dan
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Menyekutukan-Nya adalah dosa
besar yang tidak terampuni ( QS. An Nisa : 116 )
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.

5. Senantiasa jihad di jalan Allah SWT, sebagaiman firmanNya :


Artinya : ”Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap
mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar” (QS. Al
Furqan : 52

E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning,
2. Base Learning,
3. Diskusi,
4. Tanya jawab, dan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. LCD Proyektor
2. Film Tawuran Pelajar
3. Tafsir al-Qur’an dan kitab hadits
4. Kitab asbabunnuzul dan asbabul wurud
5. Buku PAI pegangan siswa SMA kelas X

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kegiatan Waktu

Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit


Pertama a. Memberi salam dan
memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah
dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kerapian
dan kebersihan ruang kelas
b. Peserta didik menyiapkan
kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama
bertadarus al-Qur’an (selama 10 menit)
d. Menyampaikan tujuan
dan kompetensi yang harus dicapai
e. Menanyakan materi yang
pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan
materi ajar hari ini (Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati
- Mencermati bacaan teks tentang substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan vidio atau media lainnya.

b. Menanya (memberi
stimulus agar peserta didik bertanya)
- Apa substansi dakwah Rasulullah di Mekah?
- Apa strategi dakwah Rasulullah di Mekah?
c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
- Guru mengamati perilaku tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-
hari.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk
mengamati perilaku tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-
hari di rumah.
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
e. Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi
tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah
SAW di Mekah.
3. 3. Penutup 15 menit
c. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang
didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
d. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit
Kedua a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Me
ngamati
- Film kondisi kota makkah sekarang
- Mengamati cara-cara Rasulullah dalam berdakwah
b. Menanya
- Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan
tentang hikmah dan sifat terpuji yang terkandung
dari pemahaman perjuangan (dakwah) Rasulullah
SAW di Makkah
- Mengajukan pertanyaan terkait dengan semangat
persaudaraan (Ukhwah) sebagai
penerapan/implementasi dari pemahaman
perjuangan (dakwah) Rasulullah SAW di Makkah
dalam kehidupan sehari-hari
c. Eksperimen/Explore
- Peserta didik mengemukakan kondisi kota makkah
terkini
- Secara berkelompok mendiskusikan hikmah
dakwah rasulullah
- Secara berpasangan mencontoh suri tauladan dari
dakwah Rasulullah
d. Asosiasi

- diskusi kelompok tentang hikmah dakwah


Rasulullah
- Menghubungkan hikmah dakwah Rasulullah dalam
kehidupan sehari-hari
e. Komunikasi

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,


-
mengkonfirmasi, menyanggah)
- Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru
2. 3. Penutup 15 menit
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun
kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi;

H. Kegiatan Pembelajaran
4. Penilaian Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
sikan pen-dapat komunika Meng-

Menghargai pendapat teman


Kerjasama

Keaktifan
Toleransi

No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor

01
02
03
04
05

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang
2. Penilaian Kognitif
Tes tertulis

Skor
No Soal Kunci jawaban
nilai

1 Jelaskan beberapa  Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam adalah


keteladanan yang orang yang sangat sabar dan ikhlas dalam
menghadapi tantangan ,hambatan dan
terdapat pada diri
rintangan
Rasulullah sallallahu
’alaihi wasallam !
6
 Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam adalah
orang yang amanah dalam memikul
tanggungjawab yang dibebankan kepada
beliau
 Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam adalah
orang yangmemiliki akhlak yang mulia

2 Sebutkan kebiasaan-  Menyembah berhala


kebiasaan masyarakat  Gemar melakukan judi, minum minutan
keras, berzina serta berlomba-lomba
Arab khususnya
mencari harta 3
Makkah pada masa  Memandang diri memiliki kedudukan yang
Rasulullah sallallahu lebih tinggi daripada bangsa Arab lainya
’alaihi wasallam !

3 Substansi dakwah  Meluruskan tauhid dam memerangi


Rasulullah sallallahu kemusyrikan
’alaihi wasallam  Memperbaiki akhlak
4
 Mengubah kebiasaan-kebiasaan jahiliyyah
periode Makkah.  Membangun persamaan hak dan
persamaan derajat antara sesama manusia.

4 Strategi dakwah  Dakwah secara sembunyi – sembunyi


Rasulullah sallallahu terhadap keluarga beliau yang terdekat
’alaihi wasallam  Dakwah secara terang-terangan dengan
mengajak manusia secara umum di tempat- 4
periode Makkah. tempat terbuka agar manusia hanya
menhyembah Allah saja tanpa
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun

5 Sebutkan hikmah  Dakwah harus dilaksanakan dengan penuh


sejarah periode kesabaran
Makkah !  Dakwah yang pertama-tama disampaikan
adalah dakwah tauhid
 Untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah 5
harus ditempuh dengan perjuangan yang
berat dan panjang
 Islam menegakkan persamaan derajat
antara manusia dan membebaskan
perbudakan
Catatan :

a. Skor maksimum = 22
Skor perolehan

Nilai = ------------------ x 100

Skor maksimum

22

Nilai siswa = ---------- x 100

40

= 100

b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali

Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….


Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam

Dra Dervita, M.Si Zulfawardi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP: 19661130 199003 2003 NIP: 197407272005011008

Anda mungkin juga menyukai