A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat
(49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Indikator:
3.1.1 Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10 dengan benar
3.1.2 Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
3.1.3 Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan
Indikator:
3.2.1 Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)
3.2.2 Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs).
3.2.3 Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka
baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta
hadits terkait
4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) :
10 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
Indikator:
4.1.1.1 Mampu membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar,
4.1.1.2 Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-
Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
Indikator:
4.1.2.1 Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat
(49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10 dengan baik dan benar
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
dengan benar
1. Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
2. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
3. Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
4. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfat perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
5. Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
6. Mampu membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 dengan baik dan
benar
7. Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 dengan baik dan
benar
8. Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
dengan baik dan benar
D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Tawuran Pelajar
- Adanya perilaku menyimpang seperti; radikalisme, ekstrimisme, dan selalu menganggap
paling benar (ekslusivisme),
2. Konsep:
- Kontrol diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan
- Mujahadah an-nafs (Kontrol dir) pengertian jihad yang benar),
- Macam-macam prasangka baik (husnuzzhan)
- Macam-macam persaudaraan (ukhuwah)
3. Prinsip
- Pengertian kontrol diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
- Manfaat dan hikmah kontrol diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
- Manfaat mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar, Prasangka
Baik, dan Persaudaraan
- Hikmah mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Prasangka
Baik, dan Persaudaraan
Ringkasan Materi
Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak
kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk selalu
berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan,
baik sesama umat Islam maupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan baca ayat-ayat al-Qur’an tentang perilaku
kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan
(ukhuwah) berikut ini.
1. Ayat-ayat al Qur’an
a. QS. Al-Anfal ayat 72
Huk Huk
um Alas um Ala
Kata/Lafal Kata/Lafal
Bac an Baca san
aan an
Ham Mim
Mad zah Idga suk
Bad berfat m un
al hah Mimi diik
diikuti uti
huruf huru
Alif f
Mim
Hara Nun
Mad kat Ikhfa suk
Tabi dam un
’i mah diik
diikuti uti
huruf huru
Waw f
u Syi
n
Nun
Ikhfa suk
Fath un
Mad
ah diik
Tabi
diikuti uti
’i
Alif huru
f
Sad
Izha Mim Tan
r suku Iqlab win
Syaf n suk
awi diikuti un
huruf diik
Waw uti
u huru
f Ba
Mim
Ikhf Nun Izhar suk
a suku Syaf un
n awi diik
diikuti uti
huruf huru
Fa f
Wa
wu
3. Tejemah
orang-orang yang
dari sesuatu
beriman
meminta pertolongan
orang yang berjihad
mu
- Arti ayat
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)
antara kedua
saudaramu
- Arti ayat
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)
salah seorang
jauhilah kalian
diantaramu
sebagian prasangka
daging saudaranya
buruk
dan bertaqwalah
Dosa
kepada Allah
Jangan mencari
sesungguhnya Allah
kesalahan orang lain
- Arti ayat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan),
karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al-Hujurat /49: 12)
4. Kandungan ayat
a. Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72
Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:
Kaum Muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi
Muhammad saw. maupun yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad
untuk memperjuangkan agama Allah swt. baik di Makkah maupun di Madinah.
Kaum Ansar, yaitu orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman
kepada Nabi saw. dan mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah,
bersedia menanggung segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang
dikuasai oleh kaum musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar
kota Madinah.
Artinya: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya,
Allah akan mencukupi kebutuhanya.” (HR. Bukhari)
Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits
riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu
adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka
aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian
rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan
mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya kecuali jika ia
memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli buah-buahan untuk anak-anak,
lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya kecuali jika mereka
diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda, “Peliharalah (norma-norma
pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya. “Dalam
hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila seorang muslim mendo’akan saudaranya
yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’, dan semoga kamu pun mendapat seperti
itu.”
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah,
2. Discovery Learning,
3. Base Learning,
4. Diskusi,
5. Tanya jawab, dan
6. Praktik.
G. Kegiatan Pembelajaran
d. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang
Q.S.al- Hujurat ayat: 12.
- Siswa mendemonstrasikan hafalan Q.S.al- Hujurat
ayat: 12. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam
pelajaran.
1. 3. Penutup 15 menit
a. Guru memberikan penguatan terhadap materi
yang didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
b. Menyiapkan masalah untuk pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit
Ketiga a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 15 menit
a. Mengamati
- Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa
untuk menyimak bacaan, membaca,
mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan
mencermati kandungan Q.S.al- Hujurat ayat: 10.
- Siswa mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri
(mujahadah an-nafs) melalui tayangan video.
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S.al-
Hujurat ayat: 10
- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum
tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S.al-
Hujurat ayat: 10
a. Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S.al- Hujurat
ayat: 10 sesuai dengan hukum bacaan tajwid;
Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa
memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama,
serta sopan santun dalam menyampaikan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada
orang lain (Sikap).
- Menterjemahkan Q.S.al- Hujurat ayat: 10 serta
hadits terkait
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dankandungan
Q.S.al- Hujurat ayat: 10 serta hadits terkait.
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
c. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada Q.S.al- Hujurat ayat: 10 dan dibuat kesimpulan
dalam bentuk makalah/laporan tertulis.
d. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru
meminta masing-masing perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang
Q.S.al- Hujurat ayat: 10
- Siswa mendemonstrasikan hafalan Q.S.al- Hujurat
ayat: 10 Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam
pelajaran.
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh
guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam
1. Evaluasi Psikomotor
1. Bacalah Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
01
02
03
04
05
Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Kelancaran : Tajwid:
4 = Sangat lancar 4 = Sangat Baik
3 = Lancar 3 = Baik
2 = Kurang lancar 2 = Kurang baik
1 = Tidak lancar 1 = Tidak baik
Kefashihan Lagu :
4 = Sangat fashih 4 = Sangat bagus
3 = Fashih 3 = Bagus
2 = Kurang fashih 2 = Kurang bagus
1 = Tidak fashih 1 = Tidak bagus
b. Skor maksimum : 20
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100
c. Keterangan nilai
2. Hafalkan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10
01
02
03
04
05
Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Kelancaran : Tajwid:
4 = Sangat lancar 4 = Sangat Baik
3 = Lancar 3 = Baik
2 = Kurang lancar 2 = Kurang baik
1 = Tidak lancar 1 = Tidak baik
Kefashihan Lagu :
4 = Sangat fashih 4 = Sangat bagus
3 = Fashih 3 = Bagus
2 = Kurang fashih 2 = Kurang bagus
1 = Tidak fashih 1 = Tidak bagus
b. Skor maksimum : 20
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100
c. Keterangan nilai
penampilanGesture dan
penyam
Kebera nian
Komunikasi
Wawasan
Nama Jml
Antusias
No Nilai Ket
Siswa Skor
Sistematika
Paian
01
02
03
04
05
a. Catatan :
Kriteria penilaian:
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
b. Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100
c. Keterangan nilai
1. Evaluasi Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor
01
02
03
04
05
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang
Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
2. Evaluasi Kognitif
Idgham bighunnah
Masuk dengan
mendengung
ِم ْن َواليَتِ ِه ْم َكثِ ًريا ِم َن 13
2 Kunci jawaban
Artikan kosa kata/potongan Skor
QS. Al-Anfal ayat 72 nilai
َما لَ ُك ْم ِم ْن َواليَتِ ِه ْم Tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi
mereka
Catatan :
c. Skor maksimum = 43
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
43
Nilai siswa = ---------- x 100
43
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal
dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna(al-Kariim,
al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3..5 Memahami makna Asmaul Husna: (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir).
Indikator:
3.5.1 Mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna
3.5.2 Mampu menyebutkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.3 Mampu menyebutkan arti 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.4 Mampu menjelaskan maksud 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-
Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.5.5 Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh, arti dan maksud yang
terkandung di dalamnya
3.5.6 Mampu menjelaskan manfaat dan hikmah 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-
Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna
Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-
Akhiir)
Indikator:
4.3.1 Mampu menghayati 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4.3.2 Mampu mempraktekkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna
2. Mampu menyebutkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3. Mampu menyebutkan arti 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4. Mampu menjelaskan maksud 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
5. Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh, arti dan maksud yang terkandung
di dalamnya
6. Mampu menjelaskan manfaat dan hikmah 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min,
al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
7. Mampu menghayati 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
8. Mampu mempraktekkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Adanya perilaku asusila, ketidakadilan, mudah berputus asa,
- Adanya sikap lebih mencintai keduniaan daripada akhirat
2. Konsep:
- Asmaul Husna
- Jumlah Asmaul Husna
3. Prinsip
- Pengertian Amaul Husna
- Manfaat dan hikmah menghayati Asmaul Husna
Ringkasan Materi
1. Pengertian Iman
Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut
Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan
akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan
dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).
E. Metode Pembelajaran
1. Pembiasaan
2. Inquary learning
3. Diskusi
4. Demonstrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
b. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara memahami
Asmaul Husna
c. Menalar
- Mendiskusikan hikmah dan manfaat Asmaul
Husna
- Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh,
arti dan maksud yang terkandung di dalamnya
- Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka
dapatkan dari hasil diskusi.
d. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa
selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada
pada 7 Asmaul Husna. dan dibuat kesimpulan dalam
bentuk laporan tertulis.
e. Mengomunikasikan:
- Mendemontrasikan hafalan Asmaul Husna.
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam
1. Penilaian Psikomotorik
Indikator : Siswa mampu melafalkan 7 Asmaul Husna beserta artinya
N Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Catatan
o Arti Maksu Skor
Lafazh
d
01
02
03
04
05
Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Lafazh =7
Arti =7
Maksud = 14
b. Skor maksimum : 28
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
28
Nilai siswa = ---------- x 100
28
= 100
c. Keterangan nilai
Aspek Penilaian
Tuntas Tugas
Kerja
Jml
N Nama Nila
Disiplin
Inisiatif
Respon
Catatan
o Siswa Sko i
r
Sama
01
02
03
04
05
Catatan :
a. Kriteria perilaku
4 Artikan Asma’ul
Husna berikut ini dan
jelaskan maksudnya ! Arti Maksud Skor nilai
Yang Maha Allah adalah dzat Yang Maha Suci,
س
ُ ال ُقد ُّْو Suci yang terbebas dari segala
kekurangan
Allah Maha Mengetahui perkara-
Yang Maha
العليم Mengetahui
perkara yang pasti, uang mungkin
dan yang mustahil karena ilmu-Nya
meliputi segala sesuatu
Allah yang menciptakan segala
اخلالق Yang Mencipta sesuatu yang tadinya tidak ada
menjadi ada 10
Allah mendengar setiap suara baik
Yang Maha yang ada di alam tinggi maupun alam
السميع Mendengar rendah yang samar-samar maupun
yang terang-terangan yang jauh
maupun yang dekat
Allah melihat segala sesuatu yang
Yang Maha ada di langit maupun di bumi baik
البصري Melihat yang nampak maupun yang ter-
sembunyi dalam keadaan terang
maupun gelap
5 Tulislah lafazh
Asma’ul Husna yang lafazh Maksud Skor nilai
memiliki arti berikut
ini dan jelaskan
maksudnya !
Yang Maha Adil Allah berlaku adil dalam menentukan,
العدل menetapkan dan memutuskan hukum
terhadap hamba-hamba-Nya
Yang Maha Allahmengampuni seluruh dosa yang
Pengampun dilakukan hamba-hamba-Nya yang
الغفار bertaubat, beristighfar, beriman dan
beramal salí karena Allah memiliki
ampunan yang luas
Allah adalah dzat yang mampu
الع ِز ْيُز
َ menaklukkan apa dan siapa pun
Yang Maha Perkasa termasuk menghancurka alam
10
semesta ini
Yang Maha Allah ádalah Dzat yang Ilmu
Bijaksana pengetahuan-Nya luas yang men-
احلكيم ciptakan makhluk dengan kebenaran,
tujuan dan sasaran yang benar dan
taka da sedikitpun yang sia-sia
Yang Maha Allah yang menciptakan makhluk
Menghitung dengan perhitungan yang cermat ,
احلسيب mencukupi kebutuhan, menghitung
amalan-amal hamba dengan telita
dan memberikan balasan atas
amalan-amalan itu
Catatan :
a. Skor maksimum = 35
Skor perolehan
Skor maksimum
35
35
= 100
b. Keterangan nilai
A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implemantasi dari
pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Menyebutkan pengertian jujur ,sesuai dengan pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S.
At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
2. Menjelaskan makna jujur sesuai denganQ.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119
dan hadits terkait.
3. Menunjukkan contoh jujur sebagaiimplementasidari pemahamanQ.S. Al-Maidah (5): 8, dan
Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
4. Menampilkan perilakujujur sebagai implementasi dari pemahamanQ.S. Al-Maidah (5): 8,
dan Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Banyaknya siswa yang menyontek saat mengerjakan soal-soal ulangan
- Terjadinya korusi dalam berbagai instansi pemerintahan
2. Konsep:
- Berperilaku jujur
- Macam-macam kejujuran
3. Prinsip
- Pengertian jujur
- Manfaat dan hikmah berperilaku jujur
Ringkasam Materi
JUJUR
A. Pengertian
1. Menurut bahasa
a. benar
b. Sesuai
c. Selaras
d. Cocok
2. Menurut istilah
a. Setiap tindakan yang bagus baik lahir maupun batin
b. Selarasnya ucapan dengan isi hati dan tindakan
C. Macam-macam kejujuran
1. Jujur dalam niat dan kehendak
2. Jujur dalam ucapan dan perkataan
3. Jujur dalam tekad dan perwujudannya
4. Jujur dalam amal perbuatan
5. Jujur dalam mewujudkan perintah agama
E. Motivasi kejujuran
1. Akal sehat
2. Agama dan syari’at
3. Keperwiraan
4. Berteman dengan orang-orang yang jujur
5. Mengetahui bahaya-bahaya kedustaan
6. Mengetahui hikmah kejujuran
F. Penghalang kejujuran
1. Cinta dunia
2. Hawa nafsu
3. Bodoh terhadap agama
4. Kesombongan
G. Hikmah kejujuran
1. Disenangi banyak orang
2. Memperoleh kepercayaan
3. Memdapatkan kehormatan
4. Mendapatkan kemuliaan
5. Memperoleh berkah
6. Hati senantiasa tenang dan tentram
7. Bersama-sama para Nabi, orang-orang jujur dan para syuhada, pada hari kiamat
8. Mendapatkan syurga
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning,
2. Base Learning,
3. Diskusi,
4. Tanya jawab, dan
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 20 menit
a. Memberi salam dan memulai pelajaran
dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an
(selama 10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
100 menit
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
- Menyimak bacaan teks tentang perilaku jujur
- Menyaksikan tayangan video tentang kejujuran
b. Menanya
Siswa menanyakan bagaiman caranya agar bisa belaku jujur
c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
Peserta didik mengidentifikasi perilaku jujur sesara individu
d. Mengasosiasi
Mendiskusikan orgensi perilaku jujur dalam kelompok
e. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku
jujur
3. Penutup 15 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam
1. Evaluasi Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
sikan pen-dapat komunika Meng-
Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor
01
02
03
04
05
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)
20
Nilai siswa = ---------- x 100
20
= 100
c. Keterangan nilai
2. Evaluasi Kognitif
1. Pilihlah Jawaban yang paling benar soal-soal berikut ini
No Skor
Soal-Soal Kunci jawaban
nilai
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
30
Nilai siswa = ---------- x 100
30
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
A. Kompetensi Inti
K.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.8 Memahami kedudukan Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Indikator :
3.8.1 Menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
3.8.2 Menjelaskan Kedudukan dan fungsi Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
2. Menjelaskan Kedudukan dan fungsi Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.
3. Menyebutkan macam-macam sumber hukum Islam.
4. Menjelaskan manfaat Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
5. Menjelaskan Hukum Taklifi dan Hukum Wad’ie
D. Materi Ajar
Sumber Hukum Islam
1. Pertemuan 1
- Al-qur’an
2. Pertemuan 2
- Al-Hadits
3. Pertemuan 3
- Ijtihad
4. Pertemuan 4
- Hukum Taklifi dan Hukum Wad’ie
Ringkasan Materi
A. Al Qur’an
1. Pengertian Al Qur’an
Menurut Bahasa:
a. Yang dibaca
b. Bacaan
Menurut Istilah:
a. Al-qur’an adalah Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
b. Al-qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi saw melalui
perantaraan Malaikat Jibril dengan berbahasa Arab, sebagai pedoman hidup
manusia dan membacanya merupakan ibadah
2. Kedudukan Al Qur’an
a. Sebagai sumber hukum Islam yang pertama dan utama
b. Sebagai tali Allah yang kokoh
4. Fungsi Al Qur’an
a. Sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw.
b. Sebagai hidayah bagi manusia
c. Sebagai pembeda antara yang haq dengan yang bathil
d. Sebagai obat
e. Sebagai kabar gembira dan pemberi peringatan
f. Membenarkan kitab-kitab sebelumnya
g. Sebagai penutup wahyu-wahyu yang diturunkan sebelumnya
h. Sebagai cahaya
5. Keistimewaan Al Qur’an
a. Terjaga kemurniannya
b. Tidak menyulitkan
c. Gaya bahasanya indah
d. Mudah dihafal
e. Berlaku untuk seluruh golongan jin dan manusia
f. Berlaku sepanjang masa
B. Hadits
1. Pengertian Hadits
Menurut Bahasa:
a. Baru
b. Dekat
c. Khabar, berita
Menurut Istilah:
Hadits adalah segala tingkah laku Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan,
perbuatan maupun ketetapannya dalam suatu masalah
2. Kedudukan Hadits
Sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an
3. Fungsi Hadits
a. Sebagai pengokoh hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
b. Sebagai penjelasan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an yang masih bersifat
umum
c. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an
4. Unsur-unsur Hadits
a. Sanad
Rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang
menghubungkan hadits sampai kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam
b. Matan
Teks atau isi hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang lazimnya terletak
setelah sanad
c. Rawi
Orang yang meriwayatkan , menyampaikan atau memindahkan hadits kepada
orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya.
5. Macam-macam Hadits
Ditinjau dari bentuknya
a. Hadits qauliyah
Yaitu segala ucapan dan perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam
b. Hadits fi’liyah
Yaitu segala tindakan dan perbuatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam
c. Hadits taqririyah
Yaitu persetujuan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap
perilaku para shahabat
a. Hadits mutawatir
Yaitu hadits yang dapat ditangkap oleh panca indra, yang disampaikan oleh
sejumlah besar rawi yang mustahil berbuat dusta
Mutawatir Lafzhi
Mutawatir yang susunan redaksinya sama persis
Mutawatir Maknawi
Mutawatir yang susunan redaksi dan perincian mankanya berbeda namun
memiliki makna umum yang sama
Mutawatir ‘Amali
Hadits mutawatir yang menyangkut perbuatan rasulullah, yang disaksikan
dan ditiru oleh banyak orang tanpa perbedaan
b. Hadits ahad
Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir
Masyhur
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih dan belum
mencapai derajat mutawatir
‘Aziz
Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang rawi dalam satu tingkatan kendati
setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi
Gharib
Hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi pada tingkatan maupun
sanad
C. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
Menurut Bahasa:
a. Bersungguh-sungguh
b. Berusaha keras
Menurut Istilah:
2. Kedudukan Ijtihad
Sebagai sumber hukum yang ketiga setelah Al-qur’an dan Hadits
3. Fungsi Ijtihad
a. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits
b. Sebagai wadah mencurahan pemikiran kaum muslimin dalam
menyelesaikan suatu permasalahan
4. Faktor yang memungkinkan dilakukannya Ijtihad
a. Bertujuan menghasilkan hukum syara’
b. Menyangkut peristiwa atau hal-hal yang tidak ada dalilnya yang qath’I atau
tanpa dalil sama sekali
c. Mujtahid memenuhi persyaratan untuk melakukan ijtihad
6. Bentuk-bentuk Ijtihad
a. Ijma’
Kesepakatan semua mujtahid muslim pada suatu masa setelah wafatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atas hukum syara’ mengenai suatu
kejadian. Seperti haramnya KB dengan menggunakan spiral, fasektomi,
tubektomi dan membatasi kelahiran.
b. Qiyas
Menyampaikan suatu hukum dari suatu peristiwa yang tidak memiliki nas hukum
dengan peristiwa yang sudah memiliki nas hukum, sebab sama dalam illat
hukumnya. Seperti zakat fitrah dengan beras yang mestinya dengan gandum
karena dikiyaskan dengan makanan pokok
c. Istihsan
Beralihnya seorang mujtahid dari qiyas yang jelas kepada qiyas yang samar
atau dari umum kepada pengecualian karena ada dalil yang menghendaki
perpindahan itu. Contoh; menurut qiyas sisa makanan atau minuman dari
binatang buas adalah najis, sedengkan menurut istihsan adalah suci.
d. Istishab
Tetap berlakunya hukum yang telah ada karena adanya dalil hingga adanya
dalil lain yang merubahnya.
e. Maslahah Mursalah
Penetapan hukum berdasarkan kemaslahatan atau menolak terjadinya
kerusakan atau keburukan. Contoh ; demi keselamatan dan lancarnya arus lalu
lintas, maka menghendaki adanya rambu-rambu lalulintas
f. Al ‘Urf
Apa yang dikenal oleh manusia dan menjadi tradisi baginya baik ucapan,
perbuatan atau pantangan-pantangan. Contoh pelamar (calon suami)
memberikan sesuatu kepada calon istri adalah sebagai tali asih atau hadiah,
bukan sebagai mahar
h. Saddudz Dzara’i
Melarang perkara-perkara yang lahiriyahnya boleh karena ia membuka jalan
dan menjadi pendorong kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama. Seperti main kartu, karena mendorong perjudian.
i. Madzhab Shahabi
Fatwa-fatwa para sahabat mengenai berbagai masalah yang dinyatakan setelah
Rasulullah wafat. Seperti fatwa Umar bin Khathab tentang syahnya talak tiga
dalam satu majlis
j. Dalalatul Iqtiran
Dalil-dalil yang menunjukkan kesaman hukum terhadap sesuatu yang
disebutkan bersamaan dengan sesuatu yang lain. Contoh ; Imam Syafi’I
menyamakan hukum umrah dengan haji, yaitu wajib. Alasannya karena
keduanya disebutkan dalam satu ayat.
a. Waji
Yaitu sesuatu yang dituntut oleh syari’ untuk dikerjakan oleh mukallaf secara pasti.
1) Wajib Muaqqad
Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan secara pasti dalam waktu tertentu,
seperti shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan
2) Wajib Mutlaq
Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan secara pasti tetapi tidak ditentukan
waktu pelaksanaannya, seperti membayar denda karena melanggar sumpah.
1) Wajib ‘Ain
Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan oleh masing-masing mukallaf,
seperti shalat, zakat , puasa, haji dll.
2) Wajib Kifayah
Sesuatu yang dituntut syari’ untuk dilakukan oleh kelompok mukallaf tidak oleh
masing-masing mukallaf, seperti shalat jenazah, membangun rumah sakit,
menjadi dokter, mendirikan pabrik dll.
1) Wajib Muhaddad
Kewajiban yang oleh syari’ telah ditentukan ukurannya, seperti shalat lima
waktu, zakat , hutang piutang dll.
Kewajiban yang oleh syari’ tidak ditentukan ukurannya, seperti infaq di jalan
Allah, menolong orang yang kesusahan.
1) Wajib Mu’ayyan
Sesuatu yang dituntut syari’ dengan sendirinya, seperti shalat, zakat, harga
suatu pembelian, ongkos sewa,
2) Wajib Mukhayyar
Memilih salah satu yang dituntut oleh syari’, seperti denda tebusan bagi yang
melanggar sumpah dengan memberi makan sepuluh orang miskin, atau
memberi mereka pakaian, atau memerdekakan budak.
b. Sunnah
Yaitu sesuatu yang dituntut oleh syari’ untuk dilakukan oleh mukallaf secara tidak
pasti
Pembagian sunnah
c. Haram
Yaitu sesuatu ysng dituntut syari’ untuk tidak dikerjakan 0leh mukallaf dengan
tuntutan yang pasti
Pembagian haram
1) Haram yang menurut asalnya adalah haram. Artinya bahwa hukum syara’ telah
mengharamkan sejak semula, seperti zina, mencuri, shalat tanpa bersuci.
2) Haram karena sebab lain. Artinya asal mulanya sesuatu yang wajib, sunnah
atau boleh akan tetapi karena bercampur dengan sesuatu yang haram sehingga
menjadi haram, seperti shalat dengan memakai baju ghashab, jual beli yang
mengandung unsur penipuan.
d. Makruh
Yaitu sesuatu ysng dituntut syari’ untuk tidak dikerjakan oleh mukallaf dengan
tuntutan yang tidak pasti
Pembagian haram
1) Makruh tahrim
Yaitu makruh yang jatuh pada hukum haram karena madharatnya lebih besar
dari manfaatnya., seperti merokok, laki-laki memakai cinci dari emas dan
memakai sutra.
2) Makruh tanzih
Yaitu makruh yang tidak haram tetapi hendaknya dihindari karena makna
makruh itu sendiri adalah sesuatu yang dibenci, seperti makan bawang atau
petai, berjabat tangan setelah shalat
e. Mubah
Yaitu sesuatu yang oleh syari’ seorang mukallaf diperintahkan untuk memilih antara
melakukannya atau meninggalkannya. Jual beli, memakai jam tangan, HP,
kendaraan bermotor dll.
Hukum wadh’i adalah hukum yang ditetapkan pada sesuatu yang menjadi
sebab bagi sesuatu yang lain, atau menjadi syarat atau menjadi penghalang
a. Sebab
Yaitu suatu keadaan atau peristiwa yang dijadikan sebagai sebab adanya hukum,
dan tidak adanya keadaan atau peristiwa itu, menjadikan tidak adanya hukum.
Contohnya :
b. Syarat
Yaitu sesuatu yang adanya hukum itu tergantung pada adanya sesuatu itu, dan
tidak adanya menjadikan tidak adanya hukum.
Contohnya :
berwudlu dengan air suci dan menucikan menjadi syarat sahnya wudlu.
menutup aurat menjadi syarat sahnya shalat.
c. Mani’ (penghalang)
Contohnya :
Najis yang ada pada pakaian orang yang sedang mengerjakan shalat, menjadi
penghalang sahnya shalat (shalatnya dianggap batal).
d. Adzimmah
Yaitu hukum-hukum yang telah disyari’atkan Allah secara umum sejak semula yang
tidak terbatas pada keadaan tertentu dan pada mukallaf tertentu
Contohnya :
e. Ruhshah
Yaitu keringanan hukum yang telah disyari’atkan Allah atas mukallaf dalam
keadaan tertentu yang sesuai dengan keringanan tersebut.
Contohnya :
Bagi orang yang dalam perjalan jauh diberi keringanan untuk mengerjakan
shalat Dzuhur diwaktu Ashar dan shalat Maghrib diwaktu Isa’
f. Sah
Berbuatan mukallaf yang dilakukan sesuai dengan tuntutan syari’. Yakni telah
terpenuhinya rukun-rukun dan syarat-syaratnya.
g. Batal
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning
2. Problem base learning
3. Diskusi dan kerja kelompok
4. Tanya jawab
Pertemuan ke - 1
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
Pertemuan
Pertama 1. Pendahuluan 15 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
2. Kegiatan inti
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan al- menit
Quran
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Al-Quran dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang pertama ?
c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan Al-Quran sebagai
sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan Al-qur’an
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang Al-qur’an sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan Al-qur’an sebagai sumber hokum
Islam
e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.
3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh 10 menit
guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi selanjutnya
e. Mengucapkan salam
Pertemuan 1. Pendahuluan
kedua a. Mengucapkan salam 15 menit
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan Al- menit
hadits
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Al-hadits dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang kedua
- Menayakan tentang pembagian hadits
c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan Al-hadits sebagai
sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan Al-hadits
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang Al-hadits sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan Al-hadits sebagai sumber hukum
Islam
e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.
3. Penutup 10 menit
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu
oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam
Pertemuan
ketiga 1. Pendahuluan 15 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan menit
Ijtihad
- Menyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa Ijtihad dijadikan
sebagai sumber hukum Islam yang ketiga ?
c. Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan tentang Ijtihat
sebagai sumber hukum Islam
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan ijtihad
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan ijtihad sebagai sumber hokum Islam
e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.
3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa 10 menit
dibantu oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam
Pertemuan 1. Pendahuluan
keempat a. Mengucapkan salam 15 menit
b. Mempersilakan salah satu siswa
memimpin doa
c. Menanyakan kehadiran siswa
d. Menanyakan kepada siswa
kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
e. Tadarus Al-qur’an
f. Tanya jawab materi sebelumnya
Alokasi
Pertemuan Kegiatan
Waktu
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
h. Membuat kelompok belajar
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 110
- Mencermati bacaan teks tentang Hukum Taklifi menit
dan Hukum Wad’ie
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas
melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya
- Siswa menanyakan mengapa terdapat berbagai
macam hokum dalam Islam ?
c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang
hukum taklifi dan hukum wadh’i
- Peserta didik mendiskusikan fungsi dan
kedudukan hukum taklifi dan hukum wadh’i
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang hukum taklifi dan
hukum wadh’i
- Membuat kesimpulan tentang fungsi dan
kedudukan hukum taklifi dan hukum wadh’i
e. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi
tentang sumber hukum Islam.
3. Penutup
a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu 10 menit
oleh guru menyimpulkan materi
b. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa
c. Guru melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
d. Guru menginformasikan materi
selanjutnya
e. Mengucapkan salam
H. Penilaian
1. Penilaian Psikomotorik
Tulislah kembali ayat al Qur’an dan hadits berikut ini lengkap dengan terjemahnya
a. QS. Al Baqarah 213
b. Hadits
ص ل َّى هللا علي ه وس لم َ ِس ْو ُل هللا ُ َو َعظَنَ ا َر: س اريةَ َرض ي هللا عن ه قَ ا َل َ ض ْب ِن ِ ح ا ْل ِع ْربَ ا ٍ عَنْ أَبِي نَ ِج ْي
،صنَا ِ فَأ َ ْو،ِّع
ٍ َكأَنَّ َها َم ْو ِعظَةُ ُم َود،ِس ْو َل هللا ُ َيا َر: فَقُ ْلنَا، ُ َو َذ ِرفَتْ ِم ْن َها ا ْل ُعيُ ْون،ب ُ َم ْو ِعظَةً َو ِجلَتْ ِم ْن َها ا ْلقُلُ ْو
ش ِم ْن ُك ْم َ
ْ فَإِنَّهُ َمنْ يَ ِع،ٌ َع ْب د الس ْم ِع َوالطَّا َع ِة َوإِنْ تَ أ َّم َر َعلَ ْي ُك ْم َّ َو،ص ْي ُك ْم ِبتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل ِ أُ ْو: قَ ا َل
ُّ اش ِديْنَ ا ْل َم ْه ِديِّيْنَ ع
ِ َضوا َعلَ ْي َها بِالنَّ َو
َوإِيَّا ُك ْم،اج ِذ ِ سنَّ ِة ا ْل ُخلَفَا ِء ال َّر
ُ سنَّتِي َو ُ ِ فَ َعلَ ْي ُك ْم ب.ًاختِالَفا ً ًكثِ ْيراْ سيَ َرى َ َف
َ فَإِنَّ ُك َّل بِ ْد َع ٍة،ت ْاألُ ُم ْو ِر
ٌضالَلَة ِ َو ُم ْح َدثَا
Artinya: Dari ’Abi Najih al-’Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ’anhu, beliau berkata :
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam memberikan kita sebuah nasehat mendalam
yang menyebabkan hati bergetar dan air mata bercucuran, lantas kami berkata :
”Wahai Rasulullah! Seakan-akan nasehat anda ini seperti nasehat perpisahan,
berikanlah wasiat kepada kami.” Rasulullah bersabda : ”Aku berwasiat kepada kalian
agar kalian senantiasa bertakwa kepada Alloh, mendengar dan taat kepada penguasa
kalian walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak, karena sesungguhnya siapa saja
diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku nanti akan melihat perselisihan yang
banyak, maka berpeganglah kalian dengan sunnahku dan sunnah Khulafa`ur Rasyidin
al-Mahdiyin (para khalifah yang lurus dan terbimbing), gigitlah kuat dengan gigi
geraham kalian dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru di dalam agama katena
setiap bid’ah itu sesat.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud [no. 4607], Turmudzi [no. 2676]
dan beliau berkata : ”hadits hasan shahih.”
2. Penilaian Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor
01
02
03
04
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang
3. Penilaian Afektif
Isilah tabel berikut ini !
Jelaskan
pengertian,
kedudukan Kunci jawaban
dan fungsi
No Skor
al-Qur’an,
Pengertian Kedudukan Fungsi nilai
al Hadits
dan ijtihad
Lengkapilah kolom-kolom di bawah ini dengan penerapan hukum taklifi yang tepat !
Catatan :
a. Skor maksimum = 52
Skor perolehan
Skor maksimum
52
52
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
Mengetahui Padang Panjang, ……………… 20….
Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Guru Pendidikan Agama Islam
A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam periode
Makkah.
2. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam periode
Makkah.
3. Menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam terhadap umat.
4. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam pada periode Makkah.
5. Menunjukan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah Rasulullah sallallahu ’alaihi
wasallam
D. Materi Pembelajaran:
4. Fakta:
- Adanya juru dakwah/kelompok dakwah yang keras dapam menyampaikan dakwahnya
- Adanya aliran-alirang yang menyimpang dalam berdakwah
5. Konsep:
- Dakwah Rasulullah periode Makkah
6. Prinsip
- Berdakwah dengan lemah lembut
- Meneladani cara dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Ringkasa Materi
c. Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan
jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya
apabila selama hayat di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau
meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila
durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.
B. Hikmah strategi
dakwah Rasulullah Saw periode Mekah
Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah saw periode Mekah, antara
lain sebagai berikut :
1. Menyadari
bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah
SWT
2. Menyadari dan
memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas menyampaikan risalah dari
Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah) bahkan kepada
keluarga dan orang yang dicintai sekalipun. ( QS. 28 : 56 )
3. Memahami
bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan
atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila sesorang ingin menjadi pemimpin
atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus diuji.
4. Dapat
mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw, yaitu sangat
bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik
perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan
5. . Dapat
meneladani Nabi SAW sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan amal
perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran
Islam yang didakwahkannya,
C. Meneladani dakwah
Rasulullah SAW periode Mekah dalam penerapan di era modern.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Memahami perjuangan nabi Muhammad SAW dan meneladaninya serta ikut serta
mendakwahkan Islam sebagai tatanan kehidupan menusia agar mencapai tujuan
hidupnya, selamat dan sejahtera di dunia akhirat.
2. Melaksanakan ajaran Islam, yakni menjalankan rukun Islam dan melestarikannya
dalam kehidupan sehari-hari dilingkungannya masing-masing dengan tidak
memaksa orang lain ataui menghina peribadatan/nama tuhan agama lain.
3. Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah SAW yang tidak bertentangan
dengan Al Qur’an, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
4. Konsisten dan komitmen men-Tuhankan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa dan
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Menyekutukan-Nya adalah dosa
besar yang tidak terampuni ( QS. An Nisa : 116 )
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning,
2. Base Learning,
3. Diskusi,
4. Tanya jawab, dan
G. Kegiatan Pembelajaran
b. Menanya (memberi
stimulus agar peserta didik bertanya)
- Apa substansi dakwah Rasulullah di Mekah?
- Apa strategi dakwah Rasulullah di Mekah?
c. Mengumpulkan
data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
- Guru mengamati perilaku tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-
hari.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk
mengamati perilaku tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-
hari di rumah.
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
e. Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi
tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah
SAW di Mekah.
3. 3. Penutup 15 menit
c. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang
didiskusikan (kegiatan konfirmasi).
d. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 1. Pendahuluan 20 menit
Kedua a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang
kelas
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
c. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama
10 menit)
d. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).
f. Pembagian kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Me
ngamati
- Film kondisi kota makkah sekarang
- Mengamati cara-cara Rasulullah dalam berdakwah
b. Menanya
- Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan
tentang hikmah dan sifat terpuji yang terkandung
dari pemahaman perjuangan (dakwah) Rasulullah
SAW di Makkah
- Mengajukan pertanyaan terkait dengan semangat
persaudaraan (Ukhwah) sebagai
penerapan/implementasi dari pemahaman
perjuangan (dakwah) Rasulullah SAW di Makkah
dalam kehidupan sehari-hari
c. Eksperimen/Explore
- Peserta didik mengemukakan kondisi kota makkah
terkini
- Secara berkelompok mendiskusikan hikmah
dakwah rasulullah
- Secara berpasangan mencontoh suri tauladan dari
dakwah Rasulullah
d. Asosiasi
H. Kegiatan Pembelajaran
4. Penilaian Afektif
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
sikan pen-dapat komunika Meng-
Keaktifan
Toleransi
No Jml
Nama Siswa Nilai Ket.
. Skor
01
02
03
04
05
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = =X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A =80 – 100 : Baik Sekali
B =70 – 79 : Baik
C =60 – 69 : Cukup
D =‹60 : Kurang
2. Penilaian Kognitif
Tes tertulis
Skor
No Soal Kunci jawaban
nilai
a. Skor maksimum = 22
Skor perolehan
Skor maksimum
22
40
= 100
b. Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali