Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt
yang senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan modul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan Penyusunan SKP pada
MTsN 11 Pidie.
Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu tanpa pemilihan
berdasarkan jenjang pendidikan. Cara ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya
pengulangan topik berdasarkan jenjang pendidikan. 
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan
dicapai. Kelebihan modul ini, Anda bisa melihat keterpaduan ilmu matematika.
Pembahasan yang akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian dan ketuntasan. 
Penyusun menyadari bahwa di  dalam pembuatan modul masih banyak
kekurangan, untuk itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya
membangun. Mudah-mudahan modul ini memberikan manfaat. 

Grong-grong,
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara

membaca Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an

dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan

membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya

fardhu kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu

Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil wajib mewajibkan mempraktekan

tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’ran.

Salah satunya adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan /

tartil (bertajwid)”  [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas

bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang

diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap huruf-

hurufnya (bertajwid).

B. Deskripsi Singkat

Tajwid menurut lughot (etimologi) adalah mendatangkan atau membaca

dengan baik. Sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah Ilmu yang

dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf Al-

qur’an, baik tebal tipisnya, panjang pendeknya (mad-qosnya), sifat-sifatnya, serta

cara membacanya dengan baik.


C. Tujuan

Tujuan disusunnya modul ini adalah untuk mempermudah proses

pembelajaran, khususnya pada materi “Memperindah Bacaan Al-Quran

dengan Tajwid yang Benar”.

D. Manfaat

Penyusunan modul ini dapat bermanfaat dalam proses belajar mengajar,

materi yang ditulis dalam modul ini bersifat ringkas dan mudah dipahami.

E. Petunjuk Penggunaan

a. Petunjuk Bagi Siswa

Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka langkah-

langkah yang perlu dilaksanakan dalam modul ini antara lain:

1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila

ada materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada guru.

2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam

setiap kegiatan belajar.

3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada

kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.


b. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:

1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar

2. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab

pertanyaan siswa mengenai proses belajar.

3. Mengorganisasikan kegiatan belajar.

 
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. KI, KD dan Indikator

1. Kompetensi Inti

a. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.

b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

c. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni budaya terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.

d. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain menurut sudut

pandang/teori yang kuat.

2. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami ketentuan hukum mad silah , mad badal, mad tamkin, dan

mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az-Zalzalah 99 dan pada surah-

surah pendek pilihan.


4.1 Menerapkan hukum mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi

dalam Q.S. al-Qari’ah (101) ,Q.S. al-Zalzalah (99) dan pada surat- surat

pilihan. 

3. Indikator

3.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan mad silah , mad badal, mad

tamkin, dan mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az- Zalzalah 99

dan pada surah-surah pendek pilihan

3.1.2 Menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan mad silah , mad badal, mad tamkin,

dan mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az- Zalzalah 99 dan pada

surah-surah pendek pilihan

3.1.3 Mendiskripsikan cara membunyikan hukum bacaan mad silah, mad

badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az-

Zalzalah 99 dan pada surah-surah pendek pilihan

3.1.4 Mengidentiikasi hukum bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan

mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az- Zalzalah 99 dan pada

surah-surah pendek pilihan

3.1.5 Menyimpulkan cara membaca bacaan mad silah , mad badal, mad

tamkin, dan mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah 101, Q.S. az- Zalzalah 99

dan pada surah-surah pendek pilihan.

 4.1.1 mempraktikan bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad

farqi dalam Q.S. al- Qari‘ah 101, Q.S. az-Zalzalah 99 dan pada surah-

surah pendek pilihan.


F. Materi Singkat

Materi yang akan dipaparkan pada modul ini berupa materi pokok yang

tertulis di buku siswa, yang merupakan pedoman materi inti yang harus dikuasai

siswa, yaitu;

1. Ketentuan hukum bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan maf farqi

beserta contoh-contohnya.

2. Penerapan hukum bacaan mad silah, mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S

al-Qari`ah (101), Q.S Al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pilihan.

G. Uraian Materi

1. Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin, Dan Maf Farqi beserta

contohnya

a. Mad silah

Dari segi bahasa, mad artinya panjang, sedangkan silah artinya

hubungan. Menurut  istilah,  mad  ṣilah  yaitu  apabila

terdapat ha’ḍamir berharakat ḍammah  (  ‫ ‘ـه‬/‫‘ه‬ ) maupun kasrah ( ‫ــــــــــ هِه‬ / ‫ ِه‬ ),

terletak di akhir kata, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf

berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad.

Mad ṣilah ada dua macam:

1) Mad ṣilah qaṣirah Menurut bahasa, mad artinya panjang, ṣilahartinya

hubungan dan  qaṣirah artinya  pendek. Menurut istilah  mad  ṣilah

qaṣirah  adalah  apabila  ada  ha’ ḍamir  berharakat  ḍammah (‫ ‘ـه‬/ ‫‘ ِه‬ )

maupun kasrah  ‫ـه‬ /  ) ‫ ِه‬ ), terletak di akhir kalimat, tidak dibaca waqaf,

tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya


adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad, sedangkan huruf

sesudahnya bukan huruf hamzah. Panjang bacaannya; 1 alif atau 2

harakat. Perhatikan contoh pada QS. Al-Baqoroh (2):255 berikut!

Alasan kenapa dibaca mad silah qasirah karena terdapat ha’ dhamir

yang dhomah terbalik terletak di akhir kata, tidak dibaca waqaf dan tidak

dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf

yang berharakat hidup bukan mad.

2) Mad ṣilah ṭawilah Menurut bahasa, mad artinya panjang, ṣilah artinya

hubungan dan  ṭawilah  artinya  panjang.  Menurut istilah 

mad ṣilah ṭawilah adalah apabila ada ha’ ḍamir sedangkan huruf

sesudahnya adalah huruf hamzah ( ‫)ء‬. Panjang bacaannya: 2 1/2 alif atau 5

harakat. Perhatikan contoh pada QS. al-Baqarh (2):255 berikut !

Alasan kenapa dibaca mad silah tawilah karena terdapat ha’

dhamir yang  sesudahnya adalah huruf hamzah.

b. Mad badal

Secara bahasa mad artinya panjang badal artinya ganti. Menurut

istilah mad badal adalah apabila ada huruf mad (alif, wau, atau ya’) dan

hamzah terkumpul dalam satu kalimat sedangkan huruf hamzah

mendahului huruf mad.
Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Dalam

al-Qur’an terdapat banyak contoh mad badal.

Contoh: dalam surah Al-Quraisy ayat ke 2

    Lafal  ö

dibaca mad badal karena ada huruf mad alif bertemu hamzah

terkumpul dalam satu kalimat sedangkan huruf hamzah mendahului

huruf mad.

c. Mad tamkin

Mad secara bahasa artinya panjang, Tamkin artinya penetapan,

pemantapan, atau penguatan. Menurut Istilah mad tamkin adalah apabila

ada ya’ sukun yang didahului ta’ bertasydid dalam satu kalimah. Cara

membacanya dengan memantapkan bunyi ya yang bertasydid

dengan ditekan dan ditahan dua harakat. Terdapat banyak contoh dalam

al-Qur’an, diantaranya : QS. al-Baqoroh (2): 61, 213, dan QS. Ali Imron

(3):80

Contoh :

dalam surah Ali Imron ayat 80.

Contoh dalam surah Al-Baqarah ayat  61   


Alasannya karena terdapat ya sukun yang didahului huruf ya’

bertasydid dalam satu kalimat/ terdapat dua ya dalam satu kalimat.

d. Mad Farqi

Farqi secara bahasa artinya pembeda. Menurut istilah mad

farqi adalah bacaan yang berfungsi untuk membedakan

kalimat istifham (pertanyaan) dan khabar (keterangan). Atau dengan

bahasa lain, mad dibaca panjang dengan tujuan untuk membedakan antara

kalimat tanya dan bukan kalimat tanya. Cara membaca mad Farqi dibaca

3 alif atau 6 harakat.

Contoh dalam surat An-Naml ayat 59 dan dalam surat Yunus ayat

59 dengan lafal

2. Penerapan hukum bacaan mad silah, mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S

al-Qari`ah (101), Q.S Al-Zalzalah (99)

H. Rangkuman/ LKS

I. Soal / Evaluasi

J. Kunci Jawaban
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

K. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai