Spreadsheet SPSS
(Mengolah data excel, computer dan statistik dekriptif)
Disusun Oleh :
Vicka Aziziah Maulani (4.52.19.1.30)
Istilah Keterangan
Pengantar SPSS 3
Istilah Keterangan
Partition Untuk memisahkan variabel menjadi sampel terpisah melalui partisi data.
Split Digunakan dengan IBM® SPSS® Modeler (bukan IBM® SPSS® Statistics)
Pengantar SPSS 4
Data View Tempat untuk menampilkan definisi nilai data pada variabel.
Menu yang memiliki beberapa pilihan submenu untuk melakukan perubahan data tertentu, seperti
Data menu
mendefinisikan variabel, mengurutkan data, mengidentifikasi kasus duplikat, dan lain-lain.
Analyze Sebagai menu inti pada mengolah data seperti menganalisa deskriptif.
Graphs Menu yang memiliki beberapa pilihan untuk menampilkan output hasil data seperti grafik.
Utilities Menu yang berfungsi untuk mendefinisikan variabel data.
menu yang disediakan pada program SPSS memiliki beberapa service dan hanya bisa dilakukan
Add-ons
dengan koneksi komputer atau secara online.
Windows Menu yang memiliki fungsi untuk melakukan berpindah pada menu lain yang terdapat di SPSS.
Menu program SPSS ditujukan untuk menyediakan service atau bantuan informasi. Juga bisa pula
Help
tanpa memerlukan koneksi internet atau secara offline.
Menu pada program SPSS yang ditujukan untuk mengatasi yang berhubungan pada file data.
Menu file Seperti membuka data baru, membuka file yang diinginkan, menginput data melalui program lain
dan dapat mencetak isi data.
Data Merupakan sebuah dokumen yang berbentuk data
New Data Berfungsi untuk membuka dokumen baru yang berbentuk data dan bertipe *.sav.
Untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan pada data yang dimiliki agar analisis menjadi
Systax
akurat.
Berfungsi membuka dokumen syntax analisis data yang baru sesuai formula yang kita inginkan
New Syntax
dan bertipe file*.sps.
Output Sebuah dokumen merupakan hasil dari running out SPSS.
New Output Berfungsi untuk membuka output viewer baru dengan tipe *.spo.
Berfungsi untuk membuka dokumen output lain selain dokumen output viewer,dokumen dengan
New Draft Output
tipe*.rtf.
Berfungsi untuk membuka dokumen script baru dengan menyesuaikan formula yang kita inginkan,
New Script
dokumen dengan tipe *.sbs.
Berfungsi untuk membuka data dokumen yang telah disimpan pada perangkat, dokumen dengan
Open Data
tipe *.sav.
Berfungsi untuk membuka dokumen syntax yang telah disimpan pada perangkat dengan tipe
Open Syntax
dokumennya yaitu *.sps .
Berfungsi untuk membuka dokumen data pada hasil output SPSS yang sudah disimpan pada
Open Output
perangkat dengan tipe dokumennya yaitu *.spo.
Berfungsi untuk membuka dokumen data script pada SPSS yang sudah disimpan pada
Open Script perangkat dengan tipe dokumennya yaitu*.sbs . Bila *Other. artinya telah membuka data yang
sudah tersimpan sebelumnya
New Query Berfungsi membuka data selain pada format SPSS yang sudah di izinka.
Edit Query Berfungsi mengolah atau mengedit query yang sebelum data yang sudah disimpan.
Edit Digunakan dalam mengatasi untuk mengubah dan memperbaiki pada data.
View untuk mengatur tampilan pada sistem toolbar.
Transform Berfungsi untuk mengubah variabel menjadi bentuk lain dengan kriteria tertentu.
Istilah Keterangan
Redo Untuk mengembalikan pada perintah yang sudah dibatalkan sebelumnya. (Ctrl+Y)
Cut Perintah untuk memindahkan pada teks atau objek.
Paste untuk menempelkan teks atau objek yang sudah di perintah copy ataupun cut.
Paste after Perintah untuk mengulangi dari perintah paste sebelumnya.
Paste special Perintah menempelkan bisa berwujud gambar.
Clear Perintah untuk menghapus pada objek atau sell
Find Tempat untuk mencari sebuah kata ataupun teks.
Pengantar SPSS 5
Istilah Keterangan
Analyze Berfungsi untuk menyediakan kategori statistik yang ada pada SPSS.
Reports Berisi tentang laporan
OLAP Cubes Bentuk laporan dengan menampilkan data yang ringkas dan praktis termasuk banyaknya variabel.
Case summaries Berfungsi untuk melihat lebih jauh isi statistic deskriptif yang meliputi subgrup dalam sebuah kasus.
Report summaries in rows Berfungsi untuk membuat laporan setiap ringkasan pada baris lain.
Report summaries in columns Berfungsi untuk menampilkan setiap laporan statistic pada kolom terpisah.
Descriptive statistics Berfungsi memberikan gambaran, hasil, dan analisis data yang dimiliki.
FreQuencies Alat analisis untuk memberikan data dalam bentuk tabel dan jenis lain.
Descriptives Berfungsi menganalisis deskripsi data.
Explore Mengeksplorasi analisis deskriptif data yang lebih rinci dibanding frequencies dan descriptives.
Crosstabs Menganalisis desain penelitian berbentuk tabel kontingensi.
Menganalisis perbandingan variabel satu dengan variabel lain dan outputnya akan menghasilkan
Ratio
ringkasan berupa ratio statistic.
P-p- plots Berfungsi menguji beberapa kuat probabilitas penyebaran atau distribusi kumulatif dari sebuah
Pengantar SPSS 6
variabel.
Berfungsi untuk menguji seberapa kuat probabilitas penyebaran atau distribusi kumulatif dari
Q-Q-plots
sebuah variabel.
Tables Memungkinkan pengguna untuk membuat tabel.
Custom tables Submenu tables yang berfungsi sebagai pembuat tabel sesuai keinginan.
Multiple response sets Submenu tables yang berfungsi sebagai perespons dengan kemungkinan jawaban 2 atau lebih.
Compare means Menganalisis perbandingan rata-rata (mean) antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Means Berfungsi melakukan analisis uji beda rata-rata atau lebih antara variabel bebas dan variabel terikat.
One- sample T Test Berfungsi mengetahui nilai t dari satu sampel sekaligus nilai signifikansi.
Berfungsi mengetahui perbedaan rata-rata atau lebih baik untuk sampel yang saling bebas
Independent samples T-Test
sekaligus mengetahui apakah perbedaan tersebut signifikan.
Paired- samples T-Test Submenu compare means untuk sampel penelitian yang berpasangan.
Berfungsi mengetahui perbedaan pada tiga atau lebih sampel (multivariat) sekaligus mengetahui
One way ANOVA
apakah perbedaan tersebut signifikan.
Berfungsi membandingkan tiga atau lebih sampel penelitian berbentuk analisis variabel dua arah
General Linear Model
(two-way anova)
Menganalisis model nilai skala variabel terikat berdasarkan pada hubungan variabel prediktor
Univariate
berskala kategorik.
Menganalisis model nilai skala beberapa variabel berdasarkan pada hubungan variabel prediktor
Multivariate
berskala kategorik.
All visible output Mencetak lembar kerja secara keseluruhan.
Selection Mencetak sesuai keinginan yang kita sorot/blok.
Print Preview Melihat contoh hasil cetakan yang nantinya diperoleh.
Recently used data Berisi list file data yang pernah dibuka sebelumnya.
Recently used file Berisi list file secara keseluruhan yang pernah dikerjakan.
Edit Untuk melakukan pengaturan option untuk konfigurasi SPSS secara keseluruhan.
Undo Pembatalan perintah yang dilakukan sebelumnya.
BAB I
Pengantar SPSS
Bab ini akan dibahas:
Pemahaman Mengenai SPSS
Pemahaman Tentang Karakteristik dan Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0
Pemahaman Sejarah dan Perkembangan Revolusi Industri 4.0
Pengantar SPSS 7
S
tatistika yaitu cabang lmu yang mempelajari dan ilmu yang berknan
dengan data bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginsterpretasi dan mempresentasikan data. Untuk memepermudah
dalam pengerjaan statisitika sehinga pekerjaan lebih efisien dan cepat
maka kita perlu alat yaitu sebuah software atau program yang dinamakan
IBM SPSS Statistics. Kemampuan yang dapat diperoleh dari SPSS meliputi
pemrosesan segala bentuk file data, modifikasi datam membuat tabulasi berbentuk
distribusi frekuensi, analisis statistik deskriptif, analisis statistik lanjut yang
sederhana maupun komplek, pembuatan grafik, dsb. Dengan memiliki menu-menu
deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana untuk memudahkan pengguna sehingga
mudah dipahami bagaimana mengoperasikannya. Beberapa kegitan bisa dilakukan
dengan praktis seperto menggunakan pointing dan clicking mouse.
Pengertian SPSS
Statistical Program for Social Science atau disingkat SPSS yaitu suatu program
aplikasi bisnis dimana memiliki kemampuan paket program statistika dengan
kemampuan analisis statistic yang cukup tinggi. Dan sebagai alat untuk membantu
dalam mengolah penelitian, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga si
peneliti dapat memahami data yang dimilikinya.
2. Ordinal
Tipe variabel yang mengkategorikan data dengan peringkat atau tingkatan .
Contoh: Dalam tingkat umur : “Bayi” dilambangkan “1”, “Balita” dilambangkan
“2”, “Anak-anak”’ dilambangkan “3”, “Pra Remaja” dilambangkan “4”, “Remaja”
dilambangkan “5”, “Dewasa” dilambangkan “6”, “Lansia” dilambangkan “7”.
3. Interval
Tipe data interval memiliki kesamaan dengan ordinal yaitu memiliki tingkatan.
Contohnya seperti Skor 1 sebagai “Sangat Tidak Setuju”, Skor 2 “Tidak Setuju”,
Skor 3 “Netral”, Skor 4 “Setuju”, Skor 5 “Sangat Setuju”
4. Rasio
Tipe data dalam bentuk angka yang memiliki arti data yang sesungguhnya.
Contoh data rasio dapat berupa “tinggi badan, berat badan, penjualan, dsb).
STRUKTUR DATA
Struktur data pada SPSS memiliki ciri khas sebagai berikut:
Data yang diolah harus memiliki semisal berbentuk baris (m) dan kolom (n).
Pada setiap baris maka dipanggil dengan case atau kasus.
Pengantar SPSS 8
Pada setiap kolom memiliki heading atau bisa dipanggil dengan variabel
Korealasi setiap pada variabel dan case dipanggil dengan value.
Pada Tabel 1.1 diatas maka menunjukan daftar data yang terdiri dari :
1. Nama => Variabel “String”
2. Jenis Kelamin => Variabel “Date”
3. Masa Kerja (tahun) dan Jenis Pekerjaan => Variabel “Numerik”
MENGOPERASIKAN SPSS
1. Klik SPSS pada menu.
2. Maka akan muncul seperti gambar berikut. Bila ingin membuat data baru
maka klik [New Dataset]
2. Pilih file Excel yang akan anda pilih dan klik [Open]
Mendefinisikan Variabel
Sebelum mengoperasi SPSS sebaiknya kita harus paham bagaimana mendefinisikan
sebuah varibel didalam system operasi SPSS.
Perhatikan contoh kasus dengan data sebagai berikut:
Jenis
NO NAMA Masa Kerja (tahun) Jenis Pekerjaan GAJI
Kelamin
1 ADI KURNIANTO 1 2 1 3.500.000
2 ELIZABETH RAHMAWATI 2 2 1 3.000.000
3 ENDANG SULASTRI 2 1 4 3.500.000
4 SUENI ANANTYA 1 2 1 3.000.000
5 BERTA HANDAYANI 2 3 3 2.500.000
6 MAHTA PONDAH 2 5 2 2.000.000
7 ANGGA SAPUTRA 1 4 1 3.000.000
8 MERINA ANDAYANI 2 3 1 3.000.000
9 ADI LINAWATI 1 3 1 3.000.000
10 AYU SAEKATUL 2 4 3 5.000.000
11 INDAH WULANDARI 2 2 3 4.000.000
12 IKA YUSNIA 2 2 2 3.000.000
13 ERMIN TIRA 2 1 4 3.000.000
14 INDRAYANI KRISTANTI 2 3 3 4.000.000
15 TAKARINA YUNIARTI 2 3 1 3.500.000
Tabel 1.2 Contoh Kasus
Menghapus Data
Pada data View yang telah terisi, serta jika telah melakukan editing dan pengisian di
variable view seperti yang telah dilakukan pada Langkah sebelumnya, maka anda bisa
melakukan hapus data atau variabel sebagai berikut:
Pengantar SPSS 12
Tekan tombol detele pada keyboard atau bisa klik kanan pada variabel
yang disorot atau dipilih. Lalu, klik “Clear” variabel dan nilai terkait
akan dihapus.
Tekan tombol delete atau klik kana pada nomor baris yang sesuai
dengan variabel yang ingin anda hapus. Klik Delete.
Pengantar SPSS 13
Mengcopy Data
Data yang telah dibuat sebelumnya pada Ms Excel, dapat dissave terlebih dahulu
sebelum melakukan copy data atau menyalin data dari Ms Excel. Adapun Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Melalui Import Data
Buka aplikasi SPSS sehingga muncul tampilan data view. Kemudian,
klik File > Open > Klik Data.
Pilih File yang akan diimport. Kemudian Klik file excel dan klik Open.
Buka Aplikasi SPSS. Klik pada cell data view kemudian tekan CTRL+V
atau klik kanan pilih Paste.
Pengantar SPSS 15
Menyisipkan Data
Setelah data terisi dan lengkap di SPSS, akan tetapi ada data tambahan karena suatu
hal sehingga anda ingin menambahkan dengan cara menyisipkan data agar tidak
melakukan pengisian ulang dari awal. Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menambahkan Data dalam bentuk baris
Pada tampilan Data View kita klik atau sorot baris yang akan kita
sisipkan data.
Klik Edit pada baris yang tersoroti. Kemudian Klik Insert Cases.
Pengantar SPSS 16
Klik Edit pada baris yang tersoroti. Kemudian Klik Insert Variable.
4. Klik OK
5. Data telah dikelompokkan dan hasil outputnya sebagai berikut.
BAB II
S
tatistical Product and Service Solutions atau disingkat SPSS adalah
software aplikasi yang sering digunakan dan dicari banyak orang karena
segala mudahnya fasilitas ynag ada didalam program tersebut
dibandingkan dengan dengan Microsoft Excel. Juga SPPS ini sering
berguna untuk akivitas mengolah dan menganalisis data penelitian. SPPS
siring digunakan di dalam berbagai banyak bidang seperti riset pemasaran,
pengendalian dan perbaikan mutu, penelitian sains, peneliti pasar, peneliti kesehatan,
perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan
sebagainya. Penggunaan SPSS dalam semua kebutuhan pengolahan dan analisis data
dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.
1. Viewer
Mempermudah untuk melihat hasil proses saat pemgerjaa, mengatur bagian
dari output tertentu serta mempermudah menginput hasil pengolah pada
SPSS ke aplikasi lain.
3. High-Resolution Graphics
SPSS memiliki grafik dengan resolusi tinggi, dalam pie charts, bar charts,
histogram, scatterplots, 3-D graphics, dll. Denggan ini SPSS tidak hanya
mudah dioperasikan atau penggunaanya mudah namun jua membuat si
pemakai hasil pengerjaannya lebih enak dilihat atau hasil pengerjaannya
mudah dibaca dan menarik.
4. Database Acces
Dapat memperoleh sebuah informasi kembali pada database dengan cara
menggunakan database wixar yang usah disediakan.
5. Data Transformations
Berfungsi untuk menyediakan fasilitas seperti menghitung, mengubah,
ataupun merengking pada data.
6. Electronic Distribution
Di sini SPSS menyediakan fasilitas supaya si pe engguna dapat
mengirimkan pengerjaannya secara elektronik dengan menggunakan
Pengantar SPSS 21
pengiriman email ataupun melakukan export pada tabel dan grafik ke mode
semisal HTML. Maka dapat mendukung dalam pendistributian melalui
online atau internet.
7. Online Help
Program SPSS ditujukan menyediakan service atau bantuan informasi
melalui secara Online atau koneksi pada komputer.Layanan yang tersedia
Bantuan yang tersedia seperti petunjuk pengerjaan dengan detail,
memudahkan dalam pencarian langkah-langkah yang diinginkan sserta
contoh kasus dalam pengoperasian program SPSS.
12. Mapping
Kemampuan dalam visual hasil data dibuat dengan berbagai macam seperti
type bar,pie,jangkauan nilai,simbol gradual ataupun chart.
Pengantar SPSS 22
BAB III
Jenis Jenis
NO NAMA
Kelamin Pekerjaan
1 ADI KURNIANTO 1 1
2 ELIZABETH RAHMAWATI 2 1
3 ENDANG SULASTRI 2 4
4 SUENI ANANTYA 1 1
5 BERTA HANDAYANI 2 3
6 MAHTA PONDAH 2 2
7 ANGGA SAPUTRA 1 1
8 MERINA ANDAYANI 2 1
9 ADI LINAWATI 1 1
10 AYU SAEKATUL 2 3
11 INDAH WULANDARI 2 3
12 IKA YUSNIA 2 2
13 ERMIN TIRA 2 4
14 INDRAYANI KRISTANTI 2 3
15 TAKARINA YUNIARTI 2 1
Tabel 3.1 Tabel Kasus
JENIS PEKERJAAN
JENIS 1 GURU
KELAMIN
2 TEKNISI
1 Laki-laki 3 OFFICER
2 Perempuan 4 INSTRUKTUR
Prasyarat uji Chi square adalah data variabel berjenis nominal, atau bisa ordinal tetapi tidak
diukur tingkatannya. Disini akan dilakukan analisis Crosstabs untuk menggambarkan hubungan
jenis kelamin terhadap jenis pekerjaan “Data Profesi” dan dilakukan pengujian Chi square.
Pengantar SPSS 23
Statistics 26 (bisa juga mengunakan seri program SPSS apa saja, ex: 20,24
atau 25)
2. DI halaman SPSS 26 awal langsung terbuka halaman seperti dibawah ini, lalu
untuk memulai klik New Dataset, lalu akan terbuka halaman Variable View
a. Langkah awal pengisian pada variable view, mengisi kolom Name, Type,
Wdth dan Decimals
Untuk kolom pada baris 1 Name : “Kelamin”, Label: “Jenis Kelamin”, Decimal
diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”)
Untuk kolom pada baris 2 Name : “Kelamin”, Label: “Jenis Pekerjaan,”
Decimal diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”)
d. Maka bisa dilihat pada gambar dibawah ini berikut Variabel View pada kasus tsb.
5. Isi Data View seperti gambar berikut. Dalam pengisian data view bisa
dilakukan dengan cara Copy Paste( Ctrl+C dan Ctrl+V) data yang ada miliki di
Excel
Jenis Jenis
Kelamin Pekerjaan
1 1
2 1
2 4
1 1
2 3
2 2
1 1
2 1
1 1
2 3
2 3
2 2
2 4
2 3
2 1
Pengantar SPSS 27
Setelah melakukan pengisian data. Kemudian, klik Analyze -> Descriptive Statistics
-> Crosstabs
8. Setelah kita kilik tombol Statistik, maka akan terbuka kotak dialog
sebagaiberikut:
Lalu, beri tanda centang pada Chi-square -> klik Continue
Pengantar SPSS 28
Sedangkan untuk Jenis kelamin “Perempuan” yang brofesi menjadi guru terdapat
3 orang, teknisi terdapat 2 orang, ifficier terdapat 4 orang, dan instruktur terdapat
2 orang. Sehingga, Total orang yang berjenis kelamin Perempuan sebanyak 11
orang.
LANGKAH-LANGKAH
1. Lakukan pengisisan pada [Variable View] seperti gambar berikut:
Langkah awal pengisian pada variable view, mengisi kolom Name, Type,
Decimals dan Labels
Isi kolom [Name] dengan variabel:
Nama
Kelamin
Masa
Pekerjaan
Gaji
Bonus
TOTAL
Ubah kolom [Type]pada masing-amsing variabel
Nama -> String
Kelamin sampai Total menggnakan Type -> Numeric
Ubah Decimals menjadi 0 (misal, “2” diubah menjadi “0)
Isi label pada tiap variabel
Nama -> “Nama”
Kelamin -> “Jenis Kelamin”
Masa -> “Masa Kerja”
Pekerjaan -> “Jenis Pekerjaan”
Gaji -> “Gaji”
Bonus -> “Bonus”
TOTAL -> “Gaji Total”
Isi kolom Values untuk variabel
a. Jenis Kelamin:
“1” -> “Laki-laki”
“2” -> “Perempuan”
b. Jenis Pekerjaan:
“1” -> “Guru”
“2” -> “Teknisi”
“3” -> “ Officier”
“4” -> “ Instruktur”
2. Untuk kolom Width, Missing dan Column hiraukan, biarkan delfault sesuai
pada SPSS.
3. Pada tab [Data View], isi data seperti Gambar 2 di bawah ini.
Pengantar SPSS 32
ikon seperti ikon disamping => <= tujuannnya supaya pada tampilan [Data
View] tidak ada tampilan seperti 1,2,3,dll.
Gambar 3.23 Contoh Perintah Penjumlahan pada Dialog Box Compute Variable
Gambar 3.24 Output dari Perintah Penjumlahan pada Dialog Box Compute Variable
CONTOH KASUS
Masa
GAJI
Kerja (tahun)
2 3.500.000
2 3.000.000
1 3.500.000
2 3.000.000
3 2.500.000
5 2.000.000
4 3.000.000
3 3.000.000
Pengantar SPSS 35
3 3.000.000
4 5.000.000
2 4.000.000
2 3.000.000
1 3.000.000
3 4.000.000
3 3.500.000
Masa Kerja
GAJI
(tahun)
2 3.500 .000
2 3.000.000
1 3.500.000
2 3.000.000
3 2.500.000
5 2.000.000
4 3.000.000
3 3.000.000
3 3.000.000
4 5.000.000
2 4.000.000
2 3.000.000
1 3.000.000
3 4.000.000
3 3.500.000
6. Setelah kita kilik tombol Option, maka akan terbuka kotak dialog
sebagaiberikut:
Untuk melakukan analisis statistik deskriptif apa saja sesuai pilihan pada
Descriptive: Options lalu anda checlist (√) untuk statisitik deskriptif di output
SPSS. Semisalnya kali ini saya checlist (√) Mean, Sum, Std.deviatiom, Variance,
Minimum, Maximum, S.E. mean, Kurtosis, dan Skewness & juga display order
dalam Variable list. Maka tampilan output akan muncul semestinya yang telah
dipilih. Setelah checlist yang telah dipilih maka klik Continue.
7. Kemudian setelah pilih continu maka akan kembali ke kotak Desciptive dan
klik OK.Maka akan muncul tampilan Output SPSS Statistik Deskriptif untuk
Massa kerja dan Gaji.
Berdasarkan hasil output uji statistic deskriptif, nilai rata-rata dari variabel Massa
Karyawan sebesar 15 sampel pada Dafar Profesi yakni 2,67 (Dibulatkan 2) dan
memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,113. Sedangkan nilai rata-rata dari Gaji
Karyawan sebesar Rp. 3.266.666,67 dan nilai standar deviasinya sebesar Rp.
703.731,551.
Skewness, yaitu ukuran ketidaksimetrisan dalam distribusi data, sedangkan
kurtosis juga sama halnya dengan skweness mengukur distribusi data namun
nilai kurtosis menghitung ukuran seberapa datar atau runcing pada histogram.
Pada hakikatnya nilai skewness dan kurtosis distribusin noramalnya adalah nol.
Maka dari itu:
Apabila terdapat nilai skewness mengalami positif maka yang dialami
distribusi data akan menunjukan“miring ke kiri distribusi normal”
(karena terdapat frekuensi nilai yang tinggi di sebelah kiri titik tengah
distribusi normal), dan sebaliknya apabila terdapat skewness negatif
maka distribusi dataakan menunjukan ”miring ke kanan distribusi
normal” (kiri khusus kita yang melihatnya dan membaca).
Apabila nilai kurtosis positif maka yang dialami distribusi data
menunjukkan “meruncing” (ada satu nilai yang mendominasi),
sebaliknya apabila Kurtosis Negatif maka distribusi data “melandai”
(varians besar).
Perhatikan Gambar output di atas maka dapat disimpulkan:
Pada variabel Massa Kerja memiliki skewness positf dan kurtosis
negatif, artinya distribusinya “miring ke kanan distribusi normal” dan
“melandai”.
Pada variabel Gaji, nilai skewness positif dan nilai kurtosis positif,
artinya distribusinya “miring ke kiri distribusi normal” dan
“meruncing”.
Bila ingin melakukan pembuktian agar hasilnya lebih kongrit maka bisa
dilakukan dengan membuat histogram untuk variabel Jenis Pekerjaan dan Gaji.
Untuk langkah-langkahnya bisa disimak pada sub bab selanjutnya => Membuat
Kurva Normal menggunakan SPSS
1 3.500.000
1 3.000.000
4 3.500.000 JENIS
PEKERJAAN
1 3.000.000
3 2.500.000 1 GURU
2 2.000.000 2 TEKNISI
1 3.000.000 3 OFFICER
1 3.000.000 4 INSTRUKTUR
1 3.000.000
Tabel 3.4 Kasus Kurva
3 5.000.000
3 4.000.000
2 3.000.000
4 3.000.000
3 4.000.000
1 3.500.000
Pengantar SPSS 39
Langkah-langkah:
7. Kemudian setelah pilih continue maka akan kemnali ke kotak Descriptive dan klik
OK. Maka akan muncul tampilan Output SPSS Statistik Deskriptif.
Bila ingin melakukan pembuktian agar hasilnya lebih kongrit maka bisa dilakukan
dengan membuat histogram untuk variabel Jenis Pekerjaan dan Gaji. Untuk langkah-
langkahnya bisa disimak pada sub bab selanjutnya => Membuat Kurva Normal
menggunakan SPSS
I. Dengan Numerik
Massa Kerja Gaji
Dan dengan in anda bisa menyimpulkan apakah distribusi tersebut normal atau
tidak. Anda bisa saja menyatakan normal, karena menyerupai bentuk lonceng tetapi
agak serong, tapi orang lain mungkin akan menyatakan tidak normal karena jauh
dari bentuk lonceng.
BAB IV
Pengantar SPSS 46
S
etelah kita memhami pada bab sebelumnya. Maka disini saya suda
menyediakan berapa kasus dengan maksud mencari membangun crosstabs
atau tabulasi silang pada SPSS, melakukan compute di SPSS, membangun
statistik deskriptif pada spss mencari rata-rata, standar deviasi, nilai
kurtosis, skwekness. dan membuat kurva normal menggunakan SPSS
Kasus :
Seorang Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
Golongan( 1,2,3,4) dengan Status Karyawan (Kawin dan Tidak Kawin) pada PT Adbis
Polines dimana terdapat 29 responden dengan golongan dan status karyawan yang
berbeda-beda.
Hipotesis:
Ho : Terdapat hubungan yang signifikan antara Golongan dengan Status
Ha : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara Golongan dengan Status
27 Felicia 2 2
28 Nelisa 1 2
29 Triyamah 1 2
Kode Status
1 Kawin
2 Tidak Kawin
Tabel 5.1 Kasus PT Adbis Polines
1. Buka aplikasi atau program SPSS, dengan klik START => IBM SPSS
Statistics 26 (bisa juga mengunakan seri program SPSS apa saja, ex: 20,24
atau 25)
2. DI halaman SPSS 26 awal langsung terbuka halaman seperti dibawah ini, lalu
untuk memulai klik New Dataset, lalu akan terbuka halaman Variable View
a. Pindahkan data yang sudah ada dari Ms. Excel dengan melakukan Copy
Paste ke dalam Data View SPSS seperti berikut:
Pengantar SPSS 49
Untuk kolom pada baris 1 Name : “Nama”, Decimal diubah menjadi 0 (misal “2”
diubah menjadi “0”), dan jangan lupa untuk type data “String” karena data
karakter.
Untuk kolom pada baris 2 Name : “Golongan”, Decimal diubah menjadi 0
(misal “2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric” karena data bilangan
serta Measure type “Scale”.
Untuk kolom pada baris 3 Name : “Status”, Decimal diubah menjadi 0 (misal
“2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric” karena data bilangan serta
Measure type “Scale”. Kolom value kita lakukan Langkah sebagai berikut:
Untuk kolom pada baris 4 Name : “Jumlah”, Label: “Jumlah Anak”, Decimal
diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric”
karena data bilangan serta Measure type “Scale”.
Untuk kolom pada baris 5 Name : “Gapok”, Label: “Gaji Pokok”, Decimal
diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric”
karena data bilangan serta Measure type “Scale”.
Untuk kolom pada baris 6 Name : “Tunis”, Label: “Tunjangan Istri”, Decimal
diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric”
karena data bilangan serta Measure type “Scale”.
Pengantar SPSS 50
Untuk kolom pada baris 7 Name : “Tunan”, Label: “Tunjangan Anak”, Decimal
diubah menjadi 0 (misal “2” diubah menjadi “0”), dan type data “Numeric”
karena data bilangan serta Measure type “Scale”.
f. Klik OK. Maka muncul hasil output Uji Chi-Square sebagai berikut:
Total dari responden berstatus kawin berjumlah 13 orang dan Tidak Kawin
sebanyak 16 orang. Lalu untuk Karyawan dengan Golongan 1 berjumlah 7 orang,
Golongan 2 dan 4 ada 8 orang, Golongan 3 sebanyak 6 orang.
Kriteria Pengujian:
Ho diterima dan Ha Ditolak, Jika Nilai Chi Square Hitung > Chi Square Tabel
Ho ditolak dan Ha Diterima, Jika Nilai Chi Square Hitung < Chi Square Tabel
Berdasarkan hasil output diatas, nilai Chi Square Hitung < Chi Square Tabel
(1,010 < 42,556) dan signifikansi > 0,05 (0,799 > 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
Diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Status
terhadap Golongan Karyawan yang berarti pula tidak ada perbedaan Status
pekerjaan jika dilihat dari Golongan Karyawan yang berbeda.
Kasus:
Seorang Peneliti ingin mengetahui Gaji Kotor Karyawan dengan menggunakan fitur
Compute pada aplikasi SPSS dimana berfungsi mengolah data yaitu menjumlahkan
data dari Gaji Pokok Karyawan dengan Tunjangan yang terdiri dari Tunjangan Istri
dan Anak pada PT Adbis Polines.
LANGKAH-LANGKAH:
1. Setelah aplikasi atau program SPSS terbuka, lakukan pengisian awal pada
Data View yang datanya didapatkan dari file yang ada di Ms. Excel.
2. Lakukan edit data dan pengisian pada Variable View sebagai berikut.
a. Mengisi kolom Name, Type, Decimals dan Labels
Isi kolom [Name] dengan variabel:
Pengantar SPSS 55
- Nama
- Golongan
- Status
- Jumlah
- Gapok
- Tunis
- Tunan
Ubah kolom [Type]pada masing-amsing variabel
- Nama -> String
- Golongan sampai Tunan menggnakan Type -> Numeric
Ubah Decimals menjadi 0 (misal, “2” diubah menjadi “0)
Isi label pada variabel yang butuh diperjelas
- Jumlah -> “Jumlah Anak”
- Gapok -> “Gaji Pokok”
- Tunis -> “Tunjangan Istri”
- Tunan -> “Tunjangan Anak”
Isi kolom Values untuk variabel
Status:
- “1” -> “Kawin”
- “2” -> “Tidak Kawin”
3. Jumlahkan Gaji Pokok dengan Tunjangan istri dan Tunjangan Anak untuk
Menghitung Gaji Kotor:
a. Klik menu [Transform] –> [Compute Varible ] maka akan
muncul tampilan kotak Compute Variable.
Pengantar SPSS 56
b. Tuliskan “Gator” pada Target Variable. Kemudian Klik [Type & Label], beri
label “Gaji Kotor“.
LANGKAH-LANGKAH:
1. Setelah aplikasi atau program SPSS terbuka, lakukan pengisian awal pada
Data View yang datanya didapatkan dari file yang ada di Ms. Excel.
Pengantar SPSS 59
4. Setelah kita klik tombol Option, maka akan terbuka kotak dialog sebagai
berikut. Kemudian beri tanda centang sesuai kebutuhan seperti pada
penelitian ini peneliti memberi centang pada Mean, Std. Deviation, Kurtosis,
dan Skewness, dan Variable list dalam display order.
Berdasarkan hasil output uji statistic deskriptif, nilai rata-rata dari Jumlah Anak
Karyawan sebesar 29 sampel pada PT Adbis Polines yakni 1,24 (Dibulatkan 1)
Anak dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,618. Sedangkan nilai rata-rata
dari Gaji Kotor Karyawan sebesar Rp. 921.896,55 dan nilai standar deviasinya
sebesar Rp. 138.759,902.
Pada Variabel Jumlah Anak dan Gaji Kotor sama-sama memiliki skewness positif
dan Kurtosis negative yang berarti bahwa distribusinya “miring ke kanan
distribusi normal” dan “Melandai”.
LANGKAH-LANGKAH:
1. Setelah aplikasi atau program SPSS terbuka, lakukan pengisian awal pada
Data View yang datanya didapatkan dari file yang ada di Ms. Excel.
Pengantar SPSS 62
5. Klik tombol Option, maka akan terbuka kotak dialog sebagai berikut.
Kemudian beri tanda centang sesuai kebutuhan seperti pada penelitian ini
peneliti memberi centang pada Mean, Std. Deviation, Kurtosis, dan Skewness,
dan Variable list dalam display order.
Pengantar SPSS 64
Pada Variabel Status memiliki skewness dan kurtosis sama-sama negatif yang berarti
bahwa distribusinya ”miring ke kiri distribusi normal” dan “Melandai”. Akan tetapi
variabel Gaji Pokok memiliki skewness positif dan Kurtosis negative yang berarti
bahwa distribusinya “miring ke kanan distribusi normal” dan “Melandai”
LANGKAH-LANGKAH:
1. Klik menu [Graphs] -> [Histogram], maka muncul dialog box Histogram.
2. Pilih Variabel Jumlah Anak dan Masukkan dalam form variable dan centang
Display normal curve , supaya dapat muncul kurva
normal.kemudian klik [OK]
I. Dengan Numerik
Jumlah Anak Gaji Kotor
Pengantar SPSS 66
BAB VI
Pengantar SPSS 67
Setelah memahami apa saja keunggulan SPSS maka kita bisa menyimpulkan
seberapa penting SPSS digunakan khususnya di bidang bisnis. Seperti dalam
mempermudah pekerjaan untuk para pembisnis, perusahaan, marketing dan
lain-lain. Dengan demikian bila mereka menggunakan dan menerapkan SPSS
dalam pekerjaanya maka akan merasakan manfaat apa saja di dalam SPSS.
Beberapa manfaat yang akan dirasakan yaitu
Pekerjaan menjadi efisien dan lebih cepat menimbulkan produktivitas
dalam bekerja
Dapat menghemat dana dan keuangan
Dapat meramalkan bisnis yang kita miliki
Dapat mengetahui penilaian kepuasan konsumen pada produk yang kita
miliki
Dapat melakukan pengawasan dan perbaikan mutu pada sebuah produk
bisnis yang dimiliki
Pengantar SPSS 68
Demikian itu manfaat dari SPSS sendiri, dengan kita dapat memahami
seberapa banyak fungsi dan maafaat program aplikasi SPSS. Apabila sebuah
persuhaan tidak menggunakan program ini maka bisnis yang dilakukan
berantakan dan tidak ada perkembangan bisnis yang signifikan. Dan
membuat perusaan tersebut memiliki pembengkakan pada dana ataupun
hutan dan menjadi bangkrut.