Anda di halaman 1dari 24

Cara Memasukkan dan Mengolah Data Menggunakan SPSS

http://knowledgesforfuture.blogspot.co.id/2012/12/cara-memasukkan-dan-mengolah-
data.html

SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

MENGENAL SPSS

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup
tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan
menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk
dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah
dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan
mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan
versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS).
Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan
versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).

Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu
social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social
Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna
(user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan
demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistical Product and Service Solutions.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke
dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data
dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom
(variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah
informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base
System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran
yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki
output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS
dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti
berikut ini:

 Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang
sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan,
memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.
 Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan,
menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta
memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.

 Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan


dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi
terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat
dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan
splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada
satu waktu.

 High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik


untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics,
dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi
juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.

 Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi


dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang
disediakannya.

 Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai


memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah
melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split,
dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.

 Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik


menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export
tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet
dan intranet.

 Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap
membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan
dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian
prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian
program ini.

 Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data


yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan
sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data
yang sangat besar dibuat temporary filenya.

 Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi


dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari
database relasional.

 Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau
untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan
menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari
server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer
user.

 Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih


dari satu file data pada waktu yang bersamaan.

 Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara
konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau
jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.

rdapat pada SPSS adalah :


1. FILE
Untuk operasi file dokumen SPSS yang telah dibuat, baik untuk perbaikan pencetakan dan
sebagainya. Ada 5 macam data yang digunakan dalam SPSS, yaitu :
1. Data : dokumen SPSS berupa data
2. Systax : dokumen berisi file syntax SPSS
3. Output : dokumen yang berisi hasil running out SPSS
4. Script : dokumen yang berisi running out SPSS
5. Database
♠ NEW : membuat lembar kerja baru SPSS
♠ OPEN : membuka dokumen SPSS yang telah ada
Secara umum ada 3 macam ekstensi dalam lembar kerja SPSS, yaitu :
1. *.spo : file data yang dihasilkan pada lembar data editor
2. *.sav : file text/obyek yang dihasilkan oleh lembar output
3. *.cht : file obyek gambar/chart yang dihasilkan oleh chart window
♠ Read Text Data : membuka dokumen dari file text (yang berekstensi txt), yang bisa
dimasukkan/dikonversi dalam lembar data SPSS
♠ Save : menyimpan dokumen/hasil kerja yang telah dibuat.
♠ Save As : menyimpan ulang dokumen dengan nama/tempat/type
dokumen yang berbeda
♠ Page Setup : mengatur halaman kerja SPSS
♠ Print : mencetak hasil output/data/syntaq lembar SPSS
Ada 2 option/pilihan cara mencetak, yaitu :
- All visible output :mencetak lembar kerja secara keseluruhan
- Selection : mencetak sesuai keinginan yang kita sorot/blok
♠ Print Preview : melihat contoh hasil cetakan yang nantinya diperoleh
♠ Recently used data: berisi list file data yang pernah dibuka sebelumnya.
♠ Recently used file : berisi list file secara keseluruhan yang pernah dikerjakan

2. EDIT
Untuk melakukan pengeditan pada operasi SPSS baik data, serta pengaturan/option untuk
konfigurasi SPSS secara keseluruhan.
♠ Undo : pembatalan perintah yang dilakukan sebelumnya
♠ Redo : perintah pembatalan perintah redo yang dilakukan sebelumnya
♠ Cut: penghapusan sebual sel/text/obyek, bisa dicopy untuk keperluan tertentu dengan
perintah dari menu paste
♠ Paste : mempilkan sebua sel/text/obyek hasil dari perintah copy atau cut
♠ Paste after : mengulangi perintah paste sebelumya
♠ Paste spesial : perintah paste spesial, yaitu bisa konvesri ke gambar,
word, dll
♠ Clear : menghapusan sebuah sel/text/obyek
♠ Find : mencari suatu text
♠ Options : mengatur konfigurasi tampilan lembar SPSS secara
umum

3. VIEW
Untuk pengaturan tambilan di layar kerja SPSS, serta mengetahu proses-prose yang sedang
terjadi pada operasi SPSS.
♠ Status Bar : mengetahui proses yang sedang berlangsung
♠ Toolbar : mengatur tampilan toolbar
♠ Fonts : untuk mengatur jenis, ukuran font pada data editor SPSS
- Outline size : ukuran font lembar output SPSS
- Outline font : jenis font lembar output SPSS
♠ Gridlines: mengatur garis sel pada editor SPSS
♠ Value labels : mengatur tampilan pada editor untuk mengetahui value
label
4. DATA
Menu data digunakan untuk melakukan pemrosesan data.
♠ Define Dates : mendefinisikan sebuah waktu untuk variable yang
meliputi jam, tanggal, tahun, dan sebagainya
♠ Insert Variable : menyisipkan kolom variable
♠ Insert case : menyisipkan baris
♠ Go to case : memindahkan cursor pada baris tertentu
♠ Sort case : mengurutkan nilai dari suatu kolom variable
♠ Transpose : operasi transpose pada sebuah kolom variable menjadi
baris
♠ Merge files : menggabungkan beberapa file dokumen SPSS, yang
dilakukan dengan penggabungan kolom-kolom variablenya
♠ Split file : memecahkan file berdasarkan kolom variablenya
♠ Select case : mengatur sebuah variable berdasarkan sebuah
persyaratan tertentu
5. TRANSFORM
Menu transform dipergunakan untuk melakukan perubahan-perubahan atau penambahan data.
Compute : operasi aritmatika dan logika untuk
Count : untuk mengetahui jumlah sebuah ukuran data tertentu pada
suatu baris tertentu
Recode : untuk mengganti nilai pada kolom variable tertentu,
sifatnya menggantikan (into same variable) atau merubah (into different variable) pada
variable baru
Categorize variable : merubah angka rasional menjadi diskrit
Rank case : mengurutkan nilai data sebuah variabel
6 6. ANALYSE
Menu analyse digunakan untuk melakukan analisis data yang telah kita masukkan ke
dalam komputer. Menu ini merupakan menu yang terpenting karena semua pemrosesan dan
analisis data dilakukan dengan menggunakan menu correlate, compare mens, regresion.
7 7. GRAPH
Menu graph digunakan untuk membuat grafik, diantaranya ialah bar, line, pie, dll
8 8. UTILITIES
Menu utilities dipergunakan untuk mengetahui informasi variabel, informasi file, dll
9 9. AD-ONS
Menu ad-ons digunakan untuk memberikan perintah kepada SPSS jika ingin menggunakan
aplikasi tambahan, misalnya menggunakan alikasi Amos, SPSS data entry, text analysis, dsb
1 10. WINDOWS
Menu windows digunakan untuk melakukan perpindahan (switch) dari satu file ke file
lainnya
1 11. HELP
Menu help digunakan untuk membantu pengguna dalam memahami perintah-perintah SPSS
jika menemui kesulitan
TOOL BAR : Kumpulan perintah – perintah yang sering digunakan dalam
bentuk gambar.
POINTER : Kursor yang menunjukkan posisi cell yang sedang aktif /
dipilih.
Memasukkan dan mengolah data ke spss :
Menu utama program SPSS ini ditunjukan pada lingkaran seperti yang tampak dibawah ini

Tampilan layar SPSS ada 2 yaitu Data view dan variabel view yang dtunjukan dibawah ini

Data view adalah data yang tampilannya seperti exel, data view ini sebagai lembar kerja.
Untuk melihat tampilan data view,dengan meng-klik tulisan (data view)
Dan tampilannya sebagaiberikut :
Sedangkan variable view berperan sebagai definisi operasional yang hasilnya nanti akan
terlihat di data view. Untuk melihat tampilan variable view, dengan meng-klik (variable
view) sepeti di tunjukan lingkaran merah,dan tampilan variable view seperti dbawah ini

Inilah pengenalan Program SPSS secara garis besar.

Untuk mengenal SPSS lebih jauh, mari kita mencoba mengolah data menggunakan
analisis regresi dengan menggunakan SPSS 12.0

Hal pertama yang kita lakukan adalah memasukan data pada halaman DATA VIEW di
SPSS,kemudian ketik nilai variabel-variabel (Y,X1, dan X2)
Pada halaman VARIABEL VIEV, dalam kolom Name ketik simbol (Y,X1,X2 ) dan pada
Kolom Label ketikan nama Variabel ( Daerah,Sales,Promo dan Outlet)

Pada kolom Type, variabel Y di pilih tipe Srting karena data yang ditampilkan pada DATA
VIEW berupa huruf (nama daerah) sedangkan pada variabel X1,X2,X3 dipilih type Numeric
karena data yang dtampilkan berupa angka.

Selanjutnya untuk mengolah data menggunakan analisis regresi, lakukan langkah-langkah


berikut.
 Klik Analyze, Regression, Linear

Sehingga tampak tampilan seperti dibawah ini.


Kemudian pindahkan Promo(x1),Outlet(x2) ke dalam kotak independent(s) dan Sales (y)
pada kotak dependen seperti dibawah ini.

Kemudian klik ”statistics” sperti yang ditunjukan dibawah ini.

Selanjutnya akan tampak tampilan sperti dibawah ini, kemudian beri centang pada Estimates,
Model fit, R Squared change,Descriptives,part and partial correlations,collinerity diagnostics
klik continue..

Selanjutnya akan tampil menu semula kemudian klik plot..

Kemudian tampilan plot sebagai berikut,,


Dan masukan *SDRESID pada Y dan *ZRESID pada X seperti dibawah ini,kemudian klik
”continu sehinnga tampilannya menjadi sebagai berikut :
kemudian akan tampak tampilan semula lalu Klik ”ok”

Sehingga secara otomatis lembar output dari pengolahan data menggunakan analisis regresi
dengan spss 12.0 ini ditampilkan seperti dibawah ini..
Demikianlah salah satu cara memasukkan dan mengolah data menggunakan SPSS . Untuk
anda ketahui ,disini saya menggunakan SPSS 12 . Sekarang udah ada yang terbaru dan
mungkin tampilannya sedikit berbeda . Selamat Mencoba ! :)
ANALISA LINEAR BERGANDA DENGAN PROGRAM SPSS-16
November 24, 2013gabrielaeman Tinggalkan komentar

ANALISA LINEAR BERGANDA DENGAN PROGRAM SPSS-16

Tutorial kali ini kita akan membahasa Analisa Stattistik dengan menggunakan aplikasi
Software Statistik Pakage Software Systen (SPSS). Kali ini dengan menggunakan SPSS-ver
16 , Aplikasi ini sangat mudah digunakan terutama dalam bentuk analisa Statistik data
kuantitatif.

Kali ini data yang akan kita gunakan adalah data keuangan yang diambil dari sebuah Laporan
Keuangan Perusahaan, kita akan menganalisa apakah Non Performing Loans (NPL), Biaya
Operasional dan Pengeluaran Opersional (BOPO) dan Return on Assset (ROA). Betul….!!!
Sobat data yang kita gunakan adalah Rasio Keuangan, Analisa Regresi Berganda dapat kita
gunakan pada variable yang bersifat Rasio dengan persayaratan jumlah Sample (dalam hal ini
data akurat) yang kita gunakan Minimal berjumlah 6 (enam)sample, berbeda dengan Analisa
yang bersifat Logistik atau menyangkut jumlah populasi atau data yang diambil bersifat
langsung, dalam analisa terssebut sample yang digunakan minimum 30-n (30 sample).

Hipotesis dalam Uji Statistik sangat dibutuhkan tapi kali ini kita abaikan Hipotesisnya
yachhhhhh sobat nanti qlo bikin hipotesis jangan lupa hasil uji hipotesis diterima di tolak
nanti taruh juga di dalam hasil penelitian

Sobat kita golongkan varibel terlebih dahulu yakni Variabel Terikan (Y) dan Variabel Bebas
(X)

NPL =X1
BOPO = X2

ROA = Y

Berikut ini adalah data Rasio yang kita peroleh secara Sekunder atau data yang telah
dikelolah menjadi sebuah Angka Mutlak (RASIO) dengan n-6

NPL =X1 BOPO = X2 ROA = Y


0.31 1.2 3.7

0.44 1.3 3.6

0.89 1.0 3.1

1.23 1.6 2.9

1.24 1.2 2.7

0.45 2.5 3.2

0.43 2.6 3.2

0.34 1.2 3.5

PENGUJIAN LINEAR BERGANDA DENGAN STATISTIK SPSS-16

Pertama jalankan Program SPSS


Langkah 1

Pilih data view pada bagian bawah halaman spss dan masukan cukup angka yang terterah di
tabel di atas
Langkah 2

Pilih Variabel View yang berada di samping data View maka di

sini sobat kita akan memberikan keterangan mengenai data-data yang kita imput barusan,
lihat gambar dibawah ini
Ketiklah pada kolom Label berurutan kebawah NPL,KAP, ROA

Langka 3

Pada langka ini kita akan melakukan analisa, tetapi sebelum malakukan anlisa regresi linear
berganda kita harus melakukan uji ASUMSI KLASIK, hal ini dilakukan untuk menguji apakah
persamaan yang kita gunakan atau uji statistic yang kita gunakan berdistribusi Normal atau
tidak, jika berdistribusi Normal artinya Data yang kita gunakan Layak untuk dilakukan uji
Regresi Linear Berganda.

Adapun Uji Klasik yang kita gunakan kali ini adalah

1. Uji Multikoreliniaritas
2. Uji Heteroskedastisidas

3. Uji Normatif

MULTIKOLINEARITAS

Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel
bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi
tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai
koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak
ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian
ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada
tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas nilai VIF harus lebih besar dari 10.

 Dari menu Utama SPSS klik ANALYZE→REGRESSION→LINEAR hingga tampak seperti gambar
berikut
 Setelah kotak dialog muncul, Seret ROA kedalam kolom variabel Dependen dan NPL, BOPO
ke kolom variabelti Independen pada kotak Method pilih Entek lalu tekan/klik OK, perhatikan
ganbar dibawah :

 Selanjutnya klik menu STATISTICS dan centang ESTIMATES (Untuk meminta koefisien Regresi),
COVARIANCE MATRIX (untuk meminta matrix korelasi antara variabel independen), MATRIX
FIT (untuk meminta koefisien determinasi ), Part and Partial Correlation (untuk meminta
korelasi parsial dan zero order korelasi) dan Collinearity Diagnosis (untuk meminta nilai
tolerance dan VIF) , Klik CONTINUE →OK
 Hasil Output SPSS menunjukan :

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
.956a .915 .880 .11968
1

a. Predictors: (Constant), BOPO, NPL

Terlihat bahwa nilai R Squre cukup tinggi sebesar 91% menunjukan nilai yang lebih besar
dari α= 5% dan Nilai VIF keseluruhan yang diatas 10% menunjukan tidak adanya gejalah
Multikolinearitas.

HETEROSKEDATISIDAS

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila
koefisien korelasi dari masing-masing variabel independen ada yang signifikan pada tingkat
kekeliruan 5% (0,05), mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

 Lankukan analisa regresi seperti diatas ( ANALIZE→LINEAR→REGRESSION) masukan variabel


dependen dan independent. Kemudian pilih option PLOT, masukan variabel SRESID pada
kotak Y, dan ZPRED pada kotak X kemudian klik CONTINUE dan OK

Perhatikan gambar di bawah :


 Maka output vieweer yang dihasilkan seperti dibawah ini :

Terlihat grafik scalerplot diatas bahwa titik tidak menyebar secara acak baik dibawah angka 0
pada sumbuh Y. Hal ini menyimpulkan bahwa terjadi Heterokedastisidas model Regresi.
Maka data yang kita gunakan memenuhi syarat untuk dilakukan Regresi Berganda.

UJI NORMATIF

Uji Normatif adalah uji asumsi klasik terakhir yang kita gunakan sebelum kita melanjutkan
ke uji Regresi Linear berganda. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat
penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regressi, apabila model
regressi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan,
karena statistik uji F dan uji t pada analisis regressi diturunkan dari distribusi normal.

 Lakukan seperti langka sebelumnya dalam uji Heteroskedastisidas


(ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→PLOTS), selanjutkan tinggal mencentang/ menaktifkan
HISTOGRAM dan NORMAL PROBABILITY PLOT pada bagian Standardized Residual Plot
abaikan yang lain dan tekan CONTINUE dan OK.
 Output yang dihasilkan sebagai berikut :

Grafik diatas mempertegas bahwa model regressi yang diperoleh berdisitribusi normal,
dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal.

Nah sobat kita telah melakukan tiga uji asumsi klasik dan hasil output SPSS menunjukan
bahwa uji Asumsi Klasik memenuhi persyaratan untuk melakukan uji Regresi Linear
Berganda.

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

UJi Linear Bergandai dilakukan untuk memprediksi apakah variable X berpengaruh terhadap
variabel Y dan seberapa besar pengaruhnya kedua variabel bebas terhadap variabel terikat Y,
Uji Regresi Linear Berganda teridir dari Uji secara Simultan (Uji F) dan Uji Secara Parsial
(Uji T).

 Seperty yang kita lakukan sebelumnya lakukan tahap (ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→OK)


mudahkan sobat, maka akan tampil outpun yang akan kit abaca seperti dibawah ini :
Nah….. cara bacanya begini :

Uji F-test

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan


berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan
adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
.767 2 .384 26.779 .002a
1 Regression
.072 5 .014
Residual
.839 7
Total

a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO

b. Dependent Variable: ROA


Tabel 5.11. Uji F’ menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 26.779 dengan tingkat (sig) 0.002
atau dapat nilai signifikansi 0.002 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.005.

“Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara NPL dan BOPO
terhadap ROA atau Secara Simultan (bersama-sama) NPL dan BOPO signifikan terhadap
ROA”

Uji t-test

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial


berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang
digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
parsial mempengaruhi variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


4.140 .164 25.197 .000
1 (Constant)
-.207 .075 -.373 -2.755 .040
BOPO
-.866 .119 -.984 -7.266 .001
NPL

a. Dependent Variable: ROA

Uji statistik t-test (PARSIAL) menunjukan:

1. Pengaruh NPL (ϰ1) terhadap ROA (Y)

Non Performing Loans (NPL) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.001 pada tabel
Coefficientsa dengan nilai α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.001<0.05 atau Terdapat
pengaruh yang signifikan Kredit Bermasalah (NPL) terhadap variabel terikat Profitabilitas
(ROA).

2. Pengaruh BOPO (ϰ2) terhadap ROA (Y)

Kualitas Aktiva Produktif (KAP) memiliki nilai signifkansi (Sig,) 0.040 dengan nilai
α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.04<0.05 atau terdapat pengaruh yang signifikan antara
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA).

Koefisien Determinan (R²)


Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa
variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa
besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada
variabel yang lain.

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap
variabel tetapnya dalam satuan persentase.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
.956a .915 .880 .11968
1

a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Uji determinasi menunjukan bahwa nilai (Adjusted R Square) 0.88 hal ini menunjukan bahwa
KAP dan NPL berpengaruh 88% terhadap ROA(Profitabilitas) dan sisanya 22% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu
kredit bermasalah dan BOPO terhadap profitabilitas. Estimasi model regresi linier berganda
ini menggunakan software SPSS dan diperoleh hasil output sebagai berikut :

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


4.140 .164 25.197 .000
1 (Constant)
-.207 .075 -.373 -2.755 .040
BOPO
-.866 .119 -.984 -7.266 .001
NPL

a. Dependent Variable: ROA

Hasil uji Regresi Linear berganda menunjukan bahwa


1. Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 4,140 artinya jika nilai variabel independent
(bebas) nol maka nilai varibel dependen (terikat) sebesar 4.140 dalam hal ini jika Rasio NPL
dan BOPO bernilai 0,00 (nol) maka rasio ROA akan meningkat sebesar 4% (pembulatan)
2. Nilai variabel Non Performing Loans (NPL) menunjukan tanda negative dinilai (-0.984) artinya
setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel NPL dalam hal ini meningkatkan 1% Rasio NPL
akan menurukan nilai variabel Y (Rasio ROA) sebesar 0,99%

3. Nilai varibel BOPO juga menunjukan tanda negative yang berarti setiap kenaikan 1(satu) nilai
pada variabel KAP akan menurunkan nilai variabel Y, dalam hal ini setiap meningkatnya 1%
Rasio KAP akan menurunkan profitabilitas (ROA) sebesar 0.37%

NAH selesai sudah Tutorial uji Statistik Linear Berganda dan bagi yang lagi buat Skripsi
semoga ini bisa membantu terutama yang bikin Sripsi menyangkut Laporan keuangan dengan
Rasio, dan Ingat sobat analisa Rasio yang kita gunakan dan kita pelajari biasanya pada
kenyataannya hanya untuk Informasi buat keadaan yang sudah berlalu atau sekedar info
peforma perusahaan satu tahun berjalan mengenai tingkat kesehatannya, sementara mengapa
Rasio Keuangan digunakan Analisa Statistik jawabanya Analisa Statistik itu digunakan untuk
MEMPREDIKSI kedepan mengenai keuangan perusahaan kedepannya dan dari hasil olahan
statistic maka perusahaan bisa mengambil kebijakan mengenai perencanaan keuangan
kedepannya….. !!!

https://gabrielaeman.wordpress.com/tag/tutorial-spss-16/

Anda mungkin juga menyukai