Jerman pada tahun 1953. Amthauer mendefinisikan inteligensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa-rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi didapatkan dari hasil suatu tes. Hipotesa : “Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; yaitu kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.” 03/22/20 2 Footer Text DASAR PEMIKIRAN Pandangan Amthaeur pada dasarnya didasari oleh teori faktor teori faktor => mengukur inteligensi => diperlukan suatu rangkaian baterai tes yang terdiri dari subtes- subtes => Antara subtes satu dengan lainnya, ada yang saling berhubungan karena mengukur faktor yang sama (general factor atau group factor), tapi ada juga yang tidak berhubungan karena masing- masingnya mengukur faktor khusus (spesifik factor). Sedangkan kemampuan seseorang itu merupakan penjumlahan dari seluruh skor subtes-subtes. 03/22/20 Footer Text 3 FUNGSI DAN TUJUAN IST Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola kerja tertentu, yang terkait dengan pekerjaan tertentu. IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu. IST sebagai baterai tes yang terdiri dari 9 subtes 9 Subtes : SE, WA, AN, GE, RA, ZR, FA, WU dan ME 03/22/20 Footer Text 4 KARAKTERISTIK PSIKOMETRI SUBTES ZAHLENREIHEN(ZR)
Struktur Test (IST) yang merupakan hasil
adaptasi UNPAD tahun 1973. Ingin mengetahui apakah IST masih berfungsi sesuai dengan tujuan IST disusun, khususnya pada subtes Zahlenreihen (ZR). Prosesnya dengan menganalisis karakteristik psikometri subtes ZR pada IST, meliputi analisis indeks kesukaran aitem, indeks daya beda aitem, reliabilitas tes, dan validitas konstrak.
03/22/20 Footer Text 5
KARAKTERISTIK PSIKOMETRI SUBTES ZAHLENREIHEN(ZR)
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi (data dokumenasi berupa respon jawaban dari 2011 peserta => yang pernah mengikuti tes seleksi kerja masuk ke perusahaan). Subtes ZR terdiri dari 20 soal. (1 / 0) Analisis terhadap subtes ZR dilakukan berdasarkan teori tes klasik dan ditemukan bahwa dari 20 aitem subtes ZR hampir semua aitem atau 19 aitem memiliki indeks kesukaran dan indeks diskriminasi yang sangat baik. 03/22/20 Footer Text 6 Nilai reliabilitas menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,882. Hasil ini menunjukkan IST subtes ZR kurang reliabel karena berdasarkan Murphy dan Davidshofer (2003) nilai reliabilitas tes inteligensi yang baik adalah 0,900. Hasil uji validitas konstrak menunjukkan bahwa subtes ZR memiliki hubungan yang konvergen dengan subtes RA. Hasil akhir menunjukkan kualitas IST cukup baik. 03/22/20 Footer Text 7 TES IST 1953
Tes IST yang pertama ini pada awalnya
hanya digunakan untuk individu usia 14 sampai dengan 60 tahun. Proses penyusunan norma diambil dari 4000 subjek pada tahun 1953.
03/22/20 Footer Text 8
TES IST 1955
Tes IST merupakan pengembangan dari IST
1953, pada IST 1955 rentang usia untuk subjek diperluas menjadi berawal dari umur 13 tahun. Subjek dalam penyusunan norma bertambah menjadi 8642 orang. Pada tes ini sudah ada pengelompokan jenis kelamin dan kelompok usia.
03/22/20 Footer Text 9
TES IST 1970 Berdasarkan permintaan dan tuntutan pengguna yang menyarankan pengkoreksian dengan mesin, juga pengembangan tes setelah penggunaan lebih dari 10 tahun, maka disusunlah IST 70.
Pada IST 70, rentang kelompok usia diperluas
menjadi berawal dari 12 tahun. Disamping itu telah ditambah tabel kelompok dan pekerjaan. 03/22/20 Footer Text 10 TES IST 2000
Sebagai koreksi dari IST 70, pada IST
2000 tidak terdapat soal kalimat pada soal hitungan.
03/22/20 Footer Text 11
TES IST 2000-R
Pada IST 2000-R ini terdapat beberapa
perkembangan subtes juga penambahan subtes. IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut: 1. Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan); terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA, WU, dan MA. 2. Modul ME: terdiri dari subtes ME Verbal dan ME Figural 3. Erweiterungmodul (Modul menguji pengetahuan); terdiri dari subtes Wissentest (tes pengetahuan)
03/22/20 Footer Text 12
IST DI INDONESIA
IST yang digunakan di Indonesia adalah IST
hasil adaptasi Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung. Adaptasi dilakukan kepada IST-70. Tes ini pertama kali digunakan oleh Psikolog Angkatan Darat Bandung, Jawa Barat (Polhaupessy, dalam Diktat Kuliah IST UNPAD, 2009).
03/22/20 Footer Text 13
Dari perspektif konseptual, faktor utama IST yang diukur: 1.kecerdasan verbal , 2.kecerdasan numerik , 3.kecerdasan figural dan 4.penalaran ).
IST dapat diselesaikan oleh seseorang dalam
waktu 144 menit sebagai cara untuk mengelola instrumen ini melibatkan waktu yang terbatas. Tes ini ditujukan untuk orang normal berusia 14 dan 65. 03/22/20 Footer Text 14 IST terdiri dari sembilan subtes yang keseluruhannya SUBTES-SUBTES DALAM IST berjumlah 176 aitem. Masing-masing subtes memiliki batas waktu yang berbeda-beda dan diadministrasikan dengan menggunakan manual . 1. SE (Satzerganzng) --- Melengkapi kalimat 6’ 2. WA (Wortausuahl)--- mencari kata yang berbeda 6’ 3. AN (Analogien) --- mencari hubungan kata 7’ 4. GE (Gmeinsamkeiten) --- mencari kata yang mencakup dua pengertian 8’ 5. RA (Rechen Aufgaben) --- Hitungan sederhana 10’ 6. ZR (Zahlen Reihen) --- deret angka 10’ 7. FA (Form Ausuahl) --- Menyusun bentuk 7’ 8. WU (Wurfal Aufgaben) --- Kubus 9’ 9. ME (Merk Aufgaben) --- Mengingat kata 3’ 03/22/20 Footer Text 15 1. SE: melengkapi kalimat. Pada subtes ini yang diukur adalah pembentukan keputusan, common sense (memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir secara berdikari/ mandiri. 2. WA: melengkapi kalimat. Pada subtes ini akan diukur kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir induktif menggunakan bahasa, dan memahami pengertian bahasa. 03/22/20 Footer Text 16 3. AN: persamaan kata. Pada subtes ini yang diukur adalah kemampuan fleeksibilitas dalam berpikir, daya mengkombinasikan, mendeteksi dan memindahkan hubungan- hubungan, serta kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir. 4. GE: sifat yang dimiliki bersama. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah kemampuan abstraksi verbal, kemampuan untuk menyatakan pengertian akan sesuatu dalam bentuk bahasa, membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan, serta berpikir logis dalam bentuk bahasa
03/22/20 Footer Text 17
SUBTES-SUBTES DALAM IST
5. RA: berhitung. Dalam subtes ini aspek yang
dilihat adalah kemampuan berpikir praktis dalam berhitung, berpikir induktif, reasoning, dan kemampuan mengambil kesimpulan. 6. ZR: deret angka. Dalam subtes ini akan dilihat bagaimana cara berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir.
03/22/20 Footer Text 18
7. FA: memilih bentuk. Pada subtes ini akan mengukur kemampuan dalam membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta memasukkan bagian pada suatu keseluruhan. 8. WU: latihan balok. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi, analitis, serta kemampuan konstruktif teknis. 9. ME: latihan simbol. Subtes ini mengukur daya ingat, konsentrasi yang menetap, dan daya tahan.