Anda di halaman 1dari 3

MATERI INISIASI 2

Waktu Geologi dan Biogeografi


Pada inisiasi dua, kita membahas tentang Waktu Geologi yang terdapat pada BMP Evolusi
BIOL4317 Modul 1 Kegiatan Belajar 2, serta Biogeografi yang terdapat pada Modul 1 Kegiatan
Belajar 3.

Waktu Geologi
Menurut teori, bumi dan tatasurya terbentuk karena kondensasi gas yang ada di tata surya sekitar
4.6 miliar tahun yang lalu. Umur tersebut ditentukan dari umur batuan tertua yang ada di bumi
maupun yang berasal dari meteorit yang menghujam bumi. Berikutnya para ahli mereka-reka hal-hal
yang terjadi di muka bumi dari masa pembentukan bumi sampai sekarang, Untuk memudahkan
pencatatan, para ahli membuat skala waktu geologi. Jadi, waktu Geologi adalah skala waktu yang
meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbentuknya hingga saat ini. Berbagai metode
digunakan oleh para ahli untuk merekontruksi keadaan masa lampau. Pembagian skala waktu
geologi ini didasarkan pada umur batuan dan fosil yang ditemukan.

Metode Penentuan Waktu


Penentuan umur suatu batuan atau fosil biasanya tidak pernah tepat, mengingat banyaknya faktor
luar yang dapat berperan. Dalam penentuan umur, ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan, yaitu: adanya kemungkinan pembasuhan dan adanya kemungkinan transportasi.
Akibat adanya pembasuhan, maka suatu batuan atau fosil berubah kandungan kimianya. Dengan
demikian penghitungannya tidak cukup akurat.
Suatu batuan atau fosil dapat terbentuk di suatu tempat. Namun sejalan dengan waktu, benda
tersebut dapat berpindah tempat. Dengan demikian, fosil suatu organisme dapat ditemukan di
tempat yang tidak semestinya.
Beberapa metode yang digunakan untuk menentukan umur batuan dan fosil antara lain.

Jam Radioaktif
Penentuan umur suatu lapisan atau suatu fosil dapat juga didasarkan atas perbedaan masuk dan
keluarnya suatu senyawa radioaktif dari dalam tubuh. Di alam terdapat sejumlah zat radioaktif yang
kita hirup dan dikeluarkan sehari-hari tanpa menyebabkan adanya gangguan. Karena zat radioaktif
tersebut tidak diakumulasi oleh tubuh, maka jumlah zat radioaktif di dalam maupun di luar tubuh
akan tetap.
Adapun rumus untuk menghitung perkiraan umur suatu batuan/fosil adalah

t = 1/l ln N + NR / N
t = umur;
l = peluruhan;
No = jumlah zat radioaktif waktu batuan dibentuk dan
N = jumlah zat radioaktif sekarang.
NR = No – N
Contoh: apabila 3% 87Rb dalam batuan telah berubah menjadi 87Sr, maka umur batuan tersebut
adalah
t = 1/1,42  10–11  ln (1 + 3%) = 2,08  109 tahun.

Jam Dna
Karena suatu organisme yang sudah menjadi fosil hingga kini masih sulit sekali diekstraksi DNA-
nya, maka kita hanya dapat menggunakan organisme yang masih hidup. Dari skala waktu geologi,
maka kita dapat memperkirakan kapan suatu organisme muncul dan kapan organisme lainnya
muncul. Misalnya ikan sudah berada jauh sebelum Amfibi apalagi Primata. Dalam kurun waktu yang
begitu jauh berbeda, maka kita dapat menghitung berapa besar perubahan dalam susunan DNA
yang telah terjadi. Karena kita dapat menghitung berapa kecepatan mutasi suatu organisme, maka
kita dapat menghitung berapa lama perbedaan umur antara dua organisme.

Penggunaan Fosil Polen


Penggunaan jasa palinologi (ilmu yang mempelajari polen) untuk merekonstruksi keadaan masa
lampau banyak dilakukan orang. Apabila fosil sering ditemukan dalam keadaan tidak utuh, maka
tidak demikian halnya dengan polen. Di daerah yang mempunyai 4 musim penggunaan polen dapat
memberikan data yang sangat akurat. Hal ini disebabkan oleh suatu tumbuhan akan berbunga
serempak pada periode yang relatif singkat di musim semi dan panas. Akibatnya polen menutupi
seluruh permukaan tanah. Saat berikutnya ada jenis tumbuhan lainnya yang berbunga. Jadi setiap
tahun, tumbuhan akan membentuk lapisan yang lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya.
Polen yang terkubur dalam tanah akan mati, tetapi bagian luarnya sangat keras dan karena
jumlahnya yang besar, banyak yang menjadi fosil. Banyaknya polen merupakan fungsi langsung
dari jenis tumbuh-tumbuhan yang berbunga.

Penggunaan Data Eksperimen


Penggunaan data eksperimen sampai sekarang mungkin merupakan data yang paling akurat.

Pemisahan Waktu Geologi


Waktu geologi dipisah-pisahkan atas sejumlah Eon, Era (3–4), Periode, Kurun atau Epoh dan
Formasi atau Masa. Walaupun demikian, Kurun dan Formasi tidak banyak dipakai dalam buku-buku,
kecuali untuk Era Senosoik. Suatu Era dapat menyangkut banyak Periode, dan satu Periode dapat
terdiri atas beberapa Kurun dan seterusnya.
Pembagian waktu Geologi umumnya didasarkan atas macam-macam fosil dominan yang
ditemukan, dan bukan atas lamanya suatu Eon, Era, atau Periode. Suatu Periode dan Kurun
biasanya dibagi lagi atas beberapa bagian yaitu: atas, tengah dan bawah, atau awal, tengah dan
akhir, namun hal ini dapat dilakukan untuk setiap pembagian waktu yang ada. Pembagian yang
lebih kecil, pada dasarnya akan sangat berbeda dari daerah ke daerah.
Selain fosil dan waktu (umur), Skala waktu Geologi dapat memberikan gambaran yang cukup
lengkap mengenai hal-hal lainnya. Tetapi apabila semuanya digambarkan, maka dibutuhkan suatu
lembaran yang relatif besar. Oleh karena itu, hanya digambarkan hal-hal yang penting saja,
misalnya kehidupan darat dan laut, kepunahan, glasiasi dan cuaca secara umum serta sedikit
mengenai pergeseran benua.
Biogeografi
Biogeografi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang penyebaran tumbuh-tumbuhan dan
binatang secara geografis di muka bumi. Bidang ini mengkaji dinamika suatu organisme dalam
suatu daerah tertentu serta mempelajari penyebarannya di muka bumi terkait dengan ruang dan
waktu. Ada banyak interaksi palaentologi dan geologi yang memegang peranan penting dalam
perkembangan ilmu ini. Persebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang di muka bumi sangat erat
kaitannya dengan proses terbentuknya daratan, pergerakannya, penyatuan dan pemisahan daratan,
karena daratan yang terpisah atau menyatu akan membawa serta tumbuh-tumbuhan dan hewan di
atasnya.

Sumber: Iskandar, D.T. 2008, Evolusi, Jakarta, Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai