Anda di halaman 1dari 4

TUGAS: 1

METODE PENELITIAN SOSIAL

Nama: Nardin

Nim: C1E120052

Kelas: B

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021
Menganalisis apa permasalahan pada penyelenggaraan pemilu yaitu Bawaslu

Terjadinya Money Politik pada Saat 9 Desember 2020

Politik uang merupakan salah satu masalah yang telah dipetakan pasca Pilkada serentak 2020
oleh Bawaslu Provinsi (walaupun hasil tidak diketahui). Dari lima permasalahan lainnya yaitu
protokol kesehatan, black campaign melalui medsos, netralitas ASN dan profesionalitas
penyelenggara.

Itu artinya, begitu beratnya tugas yang harus diselesaikan oleh Bawaslu. Tanggung jawab
Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan profesionalisme dan
akuntabel, harus dapat dibuktikan supaya tidak perlu lagi lahir pertanyaan apakah kita masih
membutuhkan kehadiran Bawaslu?

Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota perlu turun gunung dan proaktif untuk mendapatkan
dukungan partisipasi dari masyarakat, terutama dari dunia kampus yang selama ini kurang
dioptimalkan keberadaannya. Padahal SDM dimiliki baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif tidak perlu diragukan.

Selama ini kampus telah banyak memberikan kontribusi dalam setiap hajatan Pilkada, Pilgub,
Pileg dan Pilpres. Ini diungkapkan oleh Rektor UHO, Prof Dr. Muhammad Zamrun saat
membawahkan makalah dengan judul 'Peran Perguruan Tinggi dalam Pelaksanaan Demokrasi
Elektoral' di kegiatan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), dilaksanakan Bawaslu Kota
Kendari dan dihadiri Ketua Bawaslu RI.

Bawaslu harus berani menyampaikan kepada publik baik diminta maupun tidak diminta, terkait
apa yang telah dikerjakan selama ini. Misalnya upaya apa yang dilakukan Bawaslu dalam
mengantisipasi terjadinya money politik, dan berapa banyak pelaku pemberi dan penerima yang
mendapatkan hukuman.

Dalam menghadapi black campaign melalui medsos, langkah-langkah apa yang telah dilakukan
oleh Bawaslu dan apakah sudah ditindaki oleh Bawaslu. Netralitas ASN selama pemilihan
serentak 2020 berapa banyak yang terlibat dan sanksi apa yang mereka dapatkan

Keberpihakan ASN menjadi sebuah gambaran yang kurang bagus selama Pilkada dan bukan lagi
menjadi rahasia umum. Karena dengan keterbukaan itu akan menjadi rohnya keadilan bagi para
pemilih yang punya hak suara.

Parameter Pemilu yang demokratis (democratic electoral) ditandai dengan adanya integritas
proses penyelenggaraan Pemilu dan integritas hasil Pemilu. Integritas proses penyelenggaraan
Pemilu akan berhasil dicapai jika semua tahapan Pemilu diselenggarakan menurut perundang-
undangan yang berlaku, seperti UU Pemilu dan Peraturan KPU.

Semuanya mengandung kepastian hukum, di mana tidak ada kekosongan hukum atau kontradiksi
ketentuan dalam satu peraturan dengan peraturan lainnya, serta tidak mengandung multi tafsir.
Semua ketentuan, baik UU Pemilu maupun turunannya di dalam peraturan KPU tidak boleh
menyimpang dari asas luber dan jurdil.

Signifikansi dari keberadaan lembaga pengawas Pemilu seperti Bawaslu, sebagaimana yang
diamanatkan oleh undang-undang adalah, memastikan bahwa parameter Pemilu yang demokratis
baik dalam proses maupun hasil Pemilu, serta asas-asas Pemilu tersebut dapat berjalan dengan
baik. (Suswantoro, 2015).

Bawaslu dalam perspektif komunikasi politik, sebagai lembaga negara berperan aktif mendesain
program pengawasan penyelenggaraan Pemilu secara sistematis dan bertanggung jawab.

Salah satu buktinya dengan adanya upaya Bawaslu mendorong pengawasan partisipatif berbasis
masyarakat. Sebelum turun mengawas maka Bawaslu memberikan transfer pengetahuan serta
keterampilan pengawasan Pemilu dengan membuat Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif
(SKPP).

Titik persoalannya di sini, berapa banyak 'anak sekolah' Bawaslu yang tidak jelas mau kemana
setelah sekolah dan persoalannya Bawaslu terlalu rajin membuat sekolah dibandingkan
memanfaatkan dan memberdayakan alumni SKPP sebelumnya.

Dari pada membuat sekolah-sekolah yang tidak jelas lebih bagus mengoptimalkan para peserta
yang pernah dikader, dan jadikan kampus sebagai mitra strategis.
LATAR BELAKANG

Money politik masih saja terjadi dari pemilu ke pemilu. Money poltik menjadi ancaman nyata
upaya bangsa Indonesia untuk mewujudkan pemilu yang bersih, berintegritas dan bermartabat.
Hal ini Karena praktik politik uang membuat biaya politik menjadi mahal . Pada akhirnnya
politik uang akan mendorong periaku korupsi karena para pelaku politik yentunya menginginkan
modal yang mereka keluarkan bisa kembali. Untuk bisa menum uhkan demokrasi yang sehat
maka Indonesia sebagai sebuah bangsa harus bersama-sama memrangi politik uang perilaku
negative ini harus di jadikan musuh bersama karena terbukti merusak sendi-sendi kehidupan
bangsa. Kita hanya bisa mewujudkan demokrasi sehat apabila pemilu dan pilkada bersih dari
money politik. Istilah money politik juga dimaksud sebagai praktik pembeliah suara pemilih oleh
peserta pemilu, maupun oleh tim sukses, baik yang resmi maupun yang tidak, bisanya sebelum
pengumutan suara di lakukan dengan politik uang pemilih kehilangnan otonominya untuk
memilih kandidat hanya karena pemberian uang belaka.

Anda mungkin juga menyukai