KOMUNIKASI
Disini tidak berarti semua yang kita lakukan adalah komunikasi, tetapi
karena setiap perilaku punya potensi untuk ditafsirkan misalnya tertawa
berarti bahagia, cemberut bisa ditafsirkan ngambek dll.
contoh:
Ketika seorang tidak sengaja bersin disebelah orang lain, orang yang bersin
itu bertindak sebagai komunikator secara tidak langsung sebab tanpa
disadarinya, ia menyampaikan suatu komunikasi. Setelah tahu sikomunikator
bersin-bersin, sikomunikan dapat merespons dengan berpikir bahwa orang
disebelahnya sedang sakit flu, sehingga menghindar dan mencari tempat
duduk lain untuk menghindari komunikator yang bersin.
Lanjutan.....
Contoh:
Ketika seseorang meminjam uang, ia bisa meminjam uang dari ayah
ataupun adiknya, tetapi pesan yang ia sampaikan akan berbeda
karena jauh lebih hormat kepada ayah dari pada adiknya. Ketika
meminjam uang kepada ayah ia akan berkata “ maaf, ayah. Bolehkah
saya meminjam uang untuk membayar tugas kuliah?
Lanjutan….
4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat
Kesengajaan setiap tindakan komunikasi yang dilakukan
oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan
yang rendah (tindakan komunikasi yang tidak direncanakan)
sampai pada tindakan yang betul-betul disengaja.
Contoh:
Dalam hal ini komunikator diberbagai tingkat kesadaran.
Ketika sedang marah dan ia menampar wajah orang yang ia
marahi, ia melakukan hal itu dengan tingkat kesengajaan yang
sangat rendah karena ia gelap mata.
Lanjutan…
Contoh:
Ketika sedang berada dirumah , seorang bisa bertindak sesukanya
tanpa memedulikan sopan santun sebab ia berada dirumahnya
sendiri. Akan tetapi, ketika bertemu kerumah orang lain,
perilakunya berubah untuk menghormati tuan rumah, ia jauh
lebih sopan.
Lanjutan…
Contoh:
Contoh:
rumah kita, sekolah kita dan tempat kerja kita merupakan bagian-bagian
dari suatu lingkungan berupa masyarakat kota, yang kesemuanya saling
mempengaruhi. Kekecewaan yang kita peroleh dilingkungan sekolah
karena gagal ujian misalnya atau di tempat kerja karena tidak memperoleh
bonus besar yang di janjikan perusahaan, tidak bisa kita hilangkan begitu
saja ketika kita berada dilingkungan rumah kita.
Lanjutan.....
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya, semakin
efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan
komunikasi dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada
kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
dikomunikasikan.
Contoh:
Bunga yang berasal dari indonesia berteman dengan Ashraf yang berasal
dari malaysia maka komunikasi diantara mereka berjalan dengan efektif
sebab kehidupan sosial budaya di indonesia dan malaysia hampir sama
berkenalan dengan Miko yang berasal dari jepang, komunikasi diantara
mereka tidak efektif sebab kehidupan sosial budaya antara jepang dan
malaysia sangat berbeda.
lanjutan.....
9. Komunikasi bersifat Nonsekuensial komunikasi yang
melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan
yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Contoh:
Komunikator dapat menjadi komunikan, dan sebaliknya komunikan
dapat menjadi komunikator.
Lanjutan...
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
S R
Model komunikasi S-R adalah model komunikasi yang paling dasar.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
behavioristik. Model tersebut menggambarkan stimulus-respons. Model ini
menunjukkan komunikasi sebagai proses “ aksi-reaksi” yang sangat
sederhana. Bila seorang laki-laki berkedip pada seorang wanita dan wanita
itu kemudian tersipu malu , atau bila saya tersenyum dan kemudian anda
membalas senyuman saya itulah pola S-R.
Lanjutan….
• Contoh: ketika seorang yang anda kagumi atau menarik perhatian anda
tersenyum kepada anda ketika berpapasan dijalan, boleh jadi anda akan
merasa senang. Pada gilirannya merasa mendapatkan sambutan, orang tadi
bertanya kepada anda mau kemana? Lalu anda menjawab “ mau kuliah” ia
pun melambaikan tangan ketika berpisah dan anda membalas dengan
lambaian tangan pula. Dikampus masih mengenang peristiwa sebelumnya
yang menyenangkan, anda juga tersenyum-senyum kepada orang lain dan
mendapatkan tanggapan dari teman anda, “ kok kamu bahagia sekali sih”.
Begitulah seterusnya.
lanjutan,…
• Model Aristoteles adalah model komunikasi yang paling klasik yang sering
juga disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah
sikap mereka. Aristoteles mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi yaitu pembicara, pesan dan pendengar.
• Contoh:
• Contoh lain:
Saat kita mengobrol dengan seseorang melalui telpon
genggam, kita sedang berdiri ditengah jalan dan kita
terganggu dengan suara berisik dari kendaran yang
berlalu lalang didepan kita.
Model Schramm
Lanjutan...
• Ketika terjadi komunikasi dua orang teman di sekolah maka bentuknya adalah komunikasi antarpribadi.
Masing-masing bisa langsung memberikan tanggapan (umpan balik) terhadap ucapan teman lainnya.
Perbedaannya dengan komunikasi massa yang menggunakan media seperti koran dan televisi, proses
tanggapan yang diberikan tidak bersifat langsung. Ketika sebuah berita muncul di televisi, pemirsa tidak bisa
secara langsung menanggapi. Setidaknya pemirsa harus menelepon ke pihak televisi untuk mendapatkan
kesempatan memberi tanggapan. Jika komunikasi dilakukan antarpribadi maka kesempatan untuk
memberikan tanggapan bisa dilakukan secara langsung.Karena itu komunikasi antarpribadi lebih banyak
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat pribadi dan membutuhkan tanggapan secara
langsung. Apabila pesan komunikasi ditujukan kepada masyarakat dalam jumlah besar, maka pilihan yang
tepat adalah menggunakan komunikasi massa. Sebagai contoh pemerintah bermaksud memberikan informasi
tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pilihan menggunakan televisi atau surat kabar akan
lebih efektif. Melalui media massa, pesan tersebut bisa disampaikan kepada masyarakat dengan cepat dan
menjangkau jumlah yang banyak
THANK YOU...
See You Next Time!!
KOMUNIKASI VERBAL DAN
NON VERBAL
• Contoh:
Kita sedang menghadapi tes wawancara pekerjaan, dan ketika itu kita
melakukan kesalahan maka tubuh kita berkeringat atau merah muka.
Hal ini terjadi di luar keinginan kita.
b. Batasan-batasan Umum Komunikasi Nonverbal
Joseph A. Devito (1986) dalam bukunya The Interpersonal Communication Book,
menjelaskan beberapa gambaran umum tentang komunikasi nonverbal sebagai
berikut.
1. Komunikasi Nonverbal Berada dalam Konteks
2. Perilaku Nonverbal adalah Perilaku yang Normal
3. Tindakan-tindakan Nonverbal Saling Terintegrasi
4. Pesan Verbal dan Tindakan Nonverbal Saling Terintegrasi
5. Pesan Komunikasi Nonverbal Bermakna Rangkap
6. Perilaku Nonverbal Selalu Dikomunikasikan
7. Komunikasi Nonverbal Berada dalam suatu Aturan
8. Komunikasi Nonverbal Sangat Menentukan
9. Perilaku Nonverbal Sangat Dipercaya
10. Perilaku Nonverbal adalah Metakomunikasi
1. Komunikasi Nonverbal Berada dalam Konteks
• Suatu perilaku nonverbal yang sama mungkin akan mempunyai makna yang
berbeda, ketika ia muncul dalam konteks yang berlainan. Contohnya, suatu
kedipan mata seseorang bisa berarti suatu ajakan untuk bergabung
dengannya. Tetapi pada konteks yang lain, kedipan mata itu bisa
bermakna sebagai sikap yang sombong.
• Untuk hal yang sama, makna yang diberikan oleh suatu perilaku nonverbal
juga tergantung pada pesan verbal yang menyertainya. Misalnya, ketika kita
mempertahankan argumentasi dalam suatu diskusi, sering kali tangan
kita mengepal atau mengacung-acungkan jari untuk menekankan hal-
hal yang penting. Tindakan-tindakan itu akan berbeda artinya di kala
kita berdebat dengan pegawai stasiun atas keterlambatan kereta api.
• Dari kedua contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu konteks akan
menentukan secara luas untaian makna dari perilaku-perilaku atau pesan-
pesan nonverbal.
2. Perilaku Nonverbal adalah Perilaku yang Normal
• Tidak semua perilaku nonverbal jelas bagi kita. Tetapi, kita akan cepat
percaya terhadap perilaku nonverbal apabila perilaku ini bertolak belakang
dengan pesan verbal yang mengikutinya.
• Contohnya, seseorang karyawan bercerita pada pimpinannya tentang
banyaknya pekerjaan kantor yang harus dikerjakan. Maksudnya,
karyawan itu menginginkan tambahan gaji. Selama bercerita ia sering
terburu-buru, menghindari tatapan muka, dan perilaku lain yang
mengindikasikan ketidakjujuran. Pimpinan tersebut lebih percaya
pada tindakan-tindakan nonverbal karyawan itu. Sehingga,
keputusan yang diambil berbeda dengan keinginan karyawan
tersebut.
• Ada dua alasan yang menjadikan orang cepat percaya pada perilaku
nonverbal, yaitu pesan-pesan verbal lebih mudah dimanipulasi dan
perilaku nonverbal sering muncul secara tidak sengaja.
Perilaku Nonverbal adalah Metakomunikasi
Suatu pesan verbal memiliki maksud atau tujuan yang jelas. Maksud atau
tujuan suatu pesan verbal baik dalam bentuk kata-kata maupun tulisan,
dikomunikasikan kepada orang lain, yaitu pada saat:
1. Maksud atau tujuan pesan dirimkan oleh sumbernya;
2. Maksud atau tujuan pesan diterima oleh penerimanya.
Suatu interpretasi tertentu terhadap maksud atau tujuan yang ada akan
mengurangi makna isi yang terkandung di dalam pesan itu.
Lanjutan…
• Contoh:
Amir berkata pada teman-temannya: ”Aku ingin menjadi
juara kelas!” Ketika kata-kata itu diucapkan dan di saat
diterima orang lain, mengandung maksud atau tujuan
yang jelas, yaitu Amir ingin menjadi juara kelas. Tetapi,
ketika teman-temannya menilai dan menginterpretasikan
”kata-kata” Amir maka mungkin akan muncul
interpretasi sebagai berikut. Amir kok sombong ya; Amir
tidak seperti biasanya, Amir telah berubah, atau Amir
semakin optimis. Keseluruhan maksud atau tujuan yang
terkandung di dalam kata-kata tersebut akan berlainan,
artinya bisa bertambah atau berkurang, dan menjadi
positif atau negatif.
Contoh Lain:
1. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum
jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
2. Hambatan dalam penyandian/symbol, Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
3. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
4. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima.
5. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
6. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas
dan sebagainya.
Macam-macam Hambatan Dalam Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh
pengirim pesan. Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi
sedemikian rupa agar tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus
proaktif dalam membuat penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti
dan memahami pesan yang disampaikan. Seringkali, apa yang dikatakan tidak
selalu sesuai dengan apa yang didengar. Untuk menghindarinya, hal-hal yang
harus dilakukan adalah:
1. Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu.
2. Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat.
3. Memberikan penjelasan ketika diperlukan.
4. Melakukan pengulangan jika diperlukan.
5. Menerima dan memberikan umpan balik.
6. Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
7. Mengembangkan sikap empati terhadap komunikan dalam mengatasi
hambatan kultural atau budaya dalam komunikasi.
Pesan
• Sikap pada waktu berkomunikasi. Hal ini ikut berperan, bahkan sering
menjadi faktor utama, sikap-sikap seseorang yang dapat menghambat
komunikasi tersebut antara lain:
– Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar.
– Mengadakan penilaian terhadap pembaca.
– Sibuk mempersiapkan jawaban.
– Bukan pendengar yang baik.
– Pengaruh faktor emosi.
– Kurang percaya diri.
– Gaya/cara bicara dan nada suara.
Faktor lingkungan
Hambatan mekanis
dijumpai pada media
Hambatan mekanik, yang dipergunakan
dalam melancarkan
komunikasi.
THANK YOU...
See You Next Time!!