Anda di halaman 1dari 6

GENERASI KREATIF KOLAKA TIMUR

TERM OF REFERENCE

SEMINAR KEPEMUDAAN

GENERASI KREATIF KOLAKA TIMUR

2021
GENERASI KREATIF KOLAKA TIMUR
Cp: 08114040527/Generasikreatifkoltim@gmail.com
Alamat: Kelurahan Loea, Kecamatan Loea
Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara

Nomor : 011/A/GKK/SKEP /2021


Lampiran : Term Of Reference
Perihal : Permohonan Menjadi Pemateri II dalam Seminar Kepemudaan

Kepada YTH,
Dr. M. Najib Husain, M.Si.
Dosen Program Studi Ilmu Politik FISIP UHO

Dengan hormat,

Salam berikut doa, semoga Bapak selalu dalam kondisi yang baik, sehat, dan sukses
dalam setiap kegiatan yang dijalankan. Generasi Kreatif Kolaka Timur adalah
organisasi kepemudaan yang berdomisili di Kabupaten Kolaka Timur yang
memiliki visi “Menciptakan Generasi yang berkualitas melalui segala aspek yang
dimiliki Kolaka Timur”, untuk itu peran sebagai pemuda akan selalu dipacu dalam
berbagai bentuk usaha kegiatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Generasi Kreatif Kolaka Timur bekerjasama
dengan KEMENPORA RI dan DPR RI akan mengadakan Seminar Kepemudaan
dengan tema “Penyadaran Pemuda Anti Radikalisme dan Terorisme Melalui
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan”, dengan ini meminta kesediaan Bapak sebagai
pemateri Penyadaran Pemuda Anti Radikalisme dan Terorisme.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas bantuan Bapak yang akan
diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Kolaka Timur, Desember 2021

Ketua Umum Kordinator Penyelenggara


Generasi Kreatif Kolaka Timur Seminar Kepemudaan

Sadil Setiawan Fadrisal Ainun Ahyat


TERM OF REFERENCE
A. Latar Belakang

Generasi Kreatif Kolaka Timur adalah organisasi kepemudaan yang


berdomisili di Kabupaten Kolaka Timur. Memiliki “Menciptakan Generasi yang
berkualitas melalui segala aspek yang dimiliki Kolaka Timur”, untuk itu peran
sebagai pemuda akan selalu dipacu dalam berbagai bentuk usaha kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan Generasi Kreatif Kolaka Timur bertujuan
untuk menciptakan kebermanfaatan yang digagas oleh anak muda dan untuk semua
kalangan masyarakat. Membangun masyarakat dan bangsa di era modern dan
dewasa ini membutuhkan sumberdaya manusia berkualitas unggul dan berdaya
saing tinggi. Sumberdaya manusia berkualitas dengan segala potensi yang dimiliki
perlu dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta diimbangi dengan bekal
iman dan akhlakul karimah. Untuk itu mempersiapkan kader-kader pembangunan
nasional yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Menyiapkan kader-kader
pembangunan nasional yang memiliki intelektualitas dan moral yang berkualitas
tersebut merupakan tanggung jawab semua kalangan baik masyarakat maupun
pemerintah.
Berdaya saing dalam lingkup kepemudaan mengandung arti sebagai bentuk
kemampuan berkompetisi secara sehat hasil dari pola pengkaderan dan peningkatan
potensi pemuda secara terencana, sistematis dan berkelanjutan, serta pemberdayaan
pemuda yang terus menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan diberbagai bidang
pembangunan, utamanya pembangunan nilai anti radikalisme dan terorisme.
Radikalisme dalam Hendropriyono (2009: 13) merupakan embrio lahirnya
terorisme. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan
secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang
secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ada beberapa
ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal, yaitu; 1) intoleran (tidak mau
menghargai pendapat dan keyakinan orang lain), 2) fanatik (selalu merasa benar
sendiri, menganggap orang lain salah), 3) eksklusif (membedakan diri dari umat
islam umumnya) dan 4) revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan
untuk menccapai tujuan).
Dalam Undang-undang No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme disebutkan: setiap orang dengan sengaja menggunaan kekerasan
atau ancaman kekerasan menimbulkan situasi teror atau rasa takut terhadap orang
secara meluas atau menimbulkan korban bersifat massal, dengan cara merampas
harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap
obyek-obyek vital strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas
internasional.
Masa transisi identitas kalangan berkemungkinan untuk mengalami apa
yang disebut Quintan Wiktoromicz (2005) sebagai cognitive opening (pembukaan
kognitif), sebuah proses mikro-sosiologis yang mendekatkan mereka pada
pemerintahan terhadap gagasan baru yang lebih radikal. Alasan-alasan seperti
itulah yang menyebabkan mereka sangat rentan terhadap pengaruh dan ajakan
kelompok kekerasan dan terorisme. Sangat memprihatinkan ketika melihat
berbagai fakta yang mempertontonkan kedekatan pemuda dengan budaya
kekerasan.
Ada tiga institusi sosial yang sangat penting untuk memerankan diri dalam
melindungi generasi muda, pertama pendidikan, melalui peran lembaga
pendidikan, guru dan kurikulum dalam memperkuat wawasan kebangsaan, sikap
moderat dan toleran pada generasi muda. Kedua, keluarga, melalui peran orang tua
dalam menanamkan cinta dan kasih sayang kepada generasi muda dan menjadikan
keluarga sebagai unit konsultasi dan diskusi. Ketiga, komunitas: melalui peran
tokoh masyarakat di lingkungan masyarakat dalam menciptakan ruang kondusif
bagi terciptanya budaya perdamaian di kalangan generasi muda.

B. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Seminar Kepemudaan, dengan tema “Penyadaran
Pemuda Anti Radikalisme dan Terorisme Melalui Kegiatan Sosial
Kemasyarakatan” .

A. Tujuan Kegiatan
1. Membantu pemerintah dalam mendorong terwujudnya pemuda penerus
perjuangan bangsa anti radikalisme dan terorisme.
2. Memfasilitasi mahasiswa, pemuda, akademisi dan masyarakat untuk
memiliki pemahaman yang benar tentang pentingnya mewujudkan pemuda
penerus perjuangan bangsa anti radikalisme dan terorisme.

B. Manfaat Kegiatan
1. Menambah pengetahuan mengenai penanaman nilai-nilai karakter anti
radikalisme dan terorisme pada pemuda.
2. Memotivasi pemuda agar lebih aktif turut serta dalam kegiatan sosial
masyarakat.
3. Mendukun pembangunan indeks pemuda melalui sosialisasi pemahaman
mecegah radikalisme dan terorisme melalui kegiatan sosial
kemasyarakatan.
C. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, yang diurai dalam sesi
presentasi dari narasumber dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Melibatkan
mahasiswa dan komunitas pemuda-pemudi di Sulawesi Tenggara sebagai peserta
seminar.

D. Waktu dan Tempat


1. Waktu pelaksanaan
Kegiatan seminar ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Desember 2021
Jam : 10.00 WITA – Selesai

2. Tempat
Tempat : Gedung Amaro Moico Cafe and Resto
Alamat : Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota
Kendari
E. Kepesertaan
Seminar Kepemudaan ini diikuti oleh 50 orang, yang terdiri dari:
1. Mahasiswa
2. Pemuda-pemudi Komunitas

F. Susunan Acara
Hari/Tangal Waktu Uraian Kegiatan Tempat Penanggungjwab
Minggu, 12 Desember 08.30-09.30 Registrasi Peserta Gedung Amaro Panita
2021 Moico Cafe and
Resto

09.31-10.00 Pembukaan Gedung Amaro MC


1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Moico Cafe and
2. Sambutan Resto
- Laporan Ketua Panitia
- Sambutan Ketua Generasi
Kreatif Kolaka Timur
- Sambutan Bapak Rekha Adji
Pratama, ST.,M.A. Staf Ahli
DPR RI Hj. Tina Nur Alam

10.01-10.05 Pembacaan Doa Gedung Amaro Panitia


Moico Cafe and
Resto
10.06-11.00 Panel: Gedung Amaro Moderator
1. Pemateri I Moico Cafe and
Topik: Penyadaran Pemuda Anti Resto
Radikalisme dan Terorisme
2. Pemateri II
Topik: Persentase Pemuda yang
Mengikuti Kegiatan Sosial
Kemasyarakatan

11.01-12.00 Pararel Session Gedung Amaro Moderator


Moico Cafe and
Resto
12.01-12.15 PENUTUP Gedung Amaro MC
Moico Cafe and
Resto

G. Penutup
Demikian Term of reference (TOR) ini dibuat guna sebagai acuan dan
pertimbangan bagi para pihak yang mendukung dan dalam melaksanakan kegiatan
ini.

Anda mungkin juga menyukai