Anda di halaman 1dari 3

TEKNIS DAN CARA PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH

Menindak lanjuti hasil musyawarah Bahtsul Masa-il tingkat Desa Harapan Mukti yang
dilaksanakan Ranting NU Desa Harapan Mukti terkait dengan Pembagian Zakat Fitrah
bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintahan desa Harapan Mukti pada
pada hari selasa 28 Mei 2019, maka dengan ini disampaikan hal – hal berikut ini:

1. Masing-masing musholla yang biasanya berketempatan menerima Zakat


melaksanakan kegiatan tersebut sebagaimana biasanya . Untuk tahun ini dilaksanakan
pada tanggal 27 Ramadhan Hari Minggu 02 Juni 2019 dimulai jam 13.00 WIB s/d
selesai.
2. Setelah penerimaan zakat selesai Panitia amil yang ada di mushola setempat
menghitung jumlah :
a. Berapa orang yang mengeluarkan zakat.
b. Berapa Kg beras /berapa rupiah uang yang diterima kalaupun ada yang berzakat
dengan uang.
c. Berapa Asnaf yang ada di lingkungan tersebut (Hanya orang yang berdomisili di
lingkungan tersebut yang didata).
d. Berapa orang yang masuk kategori ke dalam Asnaf-asnaf tersebut. (Hanya orang
yang berdomisili di lingkungan tersebut yang didata).

Contoh :
Jumlah orang yang mengeluarkan zakat : 100 orang
Jumlah zakat beras yang diterima: 250 kg
Jumlah Asnaf yang ada : 5 Asnaf
1. Fakir : 3 orang
2. Miskin : 7 orang
3. Amil : 4 orang
4. Muallaf : 1 orang
5. Sabilillah : 5 orang
Catatan : Kalaupun misalnya ada Asnaf yang lain masukkan juga datanya.
3. Informasikan data-data tersebut ke Panitia tingkat desa via SMS atau WA atau telpon
ke nomor :
1. Mahmudi/Nyemud Cp. 082279463433
2. Ane Wahyudi Cp. 081379460902
3. Nomor telepon yang masuk akan dicatat oleh Panitia pusat sebagai nomor yang
nantinya akan dipakai untuk mengirimkan data kembali.
4. Selanjutnya setelah semua data dari masing-masing Musholla yang berketempatan
menerima zakat sudah terkumpul di Panitia Pusat (data pada point 2), maka Panitia
pusat akan menghitung jumlah keseluruhan dan selanjutnya akan mengirimkan
kembali perolehan penjumlahan data-data tersebut ke tiap-tiap Musholla melalui
Nomor telepon yang sudah dicatat. Ini artinya untuk bisa membagi zakat Fitrah, yaitu
tentang berapa jumlah yang harus dibagikan kesetiap Mustahiq, amil di setiap
Musholla harus menunggu informasi dari Panitia pusat, kecepatan waktu membagi
tergantung dari seberapa cepat masing-masing Musholla memberikan informasi ke
Panitia Pusat.
Dengan memaksimalkan pelaksanaan sistem di atas diharapkan pembagian zakat Fitrah
di desa Harapan Mukti dapat :

1) Tepat sasaran artinya hanya orang yang berhak menerimalah yang akan
mendapatkan bagian.
2) Merata jumlah bagiannya artinya Penerima zakat yang masuk dalam Asnaf yang
sama, maka akan mendapatkan bagian yang sama, meskipun tempat tinggalnya
berbeda. Misalnya Asnaf Miskin, kalau di Musholla A 15 kg maka di Musholla B, C
dst juga akan 15 kg.
3) Menghindari tumpang tindih artinya, 1 orang penerima zakat hanya akan dapat
bagian dari satu arah dimana dia masuk sebagai penerima zakat. Contoh :
Sabilillah di Musholla A, dia hanya akan menerima bagian zakat hanya dari
Musholla A, tidak dari Musholla B, C dst.
4) Setiap mushola yang kekurangan beras

Catatan : Bagi tiap-tiap Musholla apabila setelah dibagi ternyata beras kurang, maka
bisa mengambil kekurangannya di Masjid Agung, sebaliknya apabila terjadi
kelebihan beras maka diserahkan ke di Masjid Agung untuk diserahkan kepada
mushola lain yang kekurangan beras.

Kepala Desa Harapan Mukti,

ERNAWATI
ZAKAT FITRAH
1. PENGERTIAN ZAKAT FITRAH
Zakat Fitrah adalah zakat yang dibayarkan sesudah selesai melakukan ibadah puasa
Ramadhan.
2. HUKUM ZAKAT FITRAH
Zakat Fitrah hukumnya Fardlu ‘Ain bagi setiap muslim yang mukallaf, dengan kewajiban tidak
hanya pada dirinya, tetapi juga orang-orang yang berada dalam tanggunggannya, termasuk
anak-anak yang masih kecil bahkan yang baru lahir.
Harta benda yang digunakan untuk membayar zakat Fitrah adalah bahan makanan pokok
yang bisa dimakan, misalnya : beras, jagung, gandum dan sejenisnya, atau boleh juga diganti
dengan uang yang senilai dengan jumlah makanan yang harus dikeluarkan untuk membayar
zakat fitrah tersebut.
Adapun jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap jiwa adalah 1 sha’ atau kira-kira sama
dengan 3,1 liter atau 2,5 kg.
Waktu membayar zakat Fitrah adalah awal bulan Ramdahan sampai sebelum Shalat Iedul
Fitri.Sedangkan waktu yang utama adalah setelah Shalat Subuh hingga sebelum Shalat Iedul
Fitri.
3. ORANG YANG WAJIB MENERIMA ZAKAT FITRAH (MUSTAHIQ)
1) Fakir
Adalah orang yang tidak mempunyai harta, pekerjaan dan usaha, kalaupun punya hanya
berjumlah kurang dari 50 % untuk bisa memenuhi kebutuhannya.
2) Miskin
Adalah orang yang mempunyai harta, pekerjaan atau usaha, akan tetapi hanya berjumlah
kurang dari 90 % untuk memenuhi kebutuhannya.
3) Amil
Orang yang mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada yang berhak.
4) Muallaf
Orang yang baru masuk Islam. Adapun ukuran berapa lama dikatakan baru di sini adalah
berdasarkan kaprahnya atau umumnya lingkungan tersebut.
5) Hamba (Budak Belian)
6) Gharim
Orang yang berhutang untuk kepentingan agama Allah.
7) Fi sabilillah
Orang yang berjuang di jalan Allah demi kepentingan agama islam dan umatnya.
8) Ibnu sabil
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh dari rumahnya. Mereka mendapat bagian zakat
fitrah apabila memerlukannya dan perjalanan yang ditempuh bukan dalam rangka maksiat.

Anda mungkin juga menyukai