Assalamualaikum Wr.Wb
Shalawat serta salam mari kita curahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad
SAW,tak lupa kepada para sahabatnya kepada para tabii'n dan tabiatnya hingga kepada kita
selaku umatnya
Alhamdulillah pada kesempatan hari ini kita masih bisa berkumpul bersama sama dan
masih diberi kesempatan untuk menjalankan kewajiban kita sebagai umat islam.
Allah berfirman :
Di dalam ayat tadi mengandung beberapa syarat untuk beramal, ikhlas itu adalah
nyawa segala pekerjan. Kerja yang betapa besarnya bila mana tidak disertai dengan ikhlas
umumnya usaha itu seperti kayu besar yang makan bubuk. Tetapi bila satu amal diangkat
dengan keikhlasan walaupuan ia kecil maka keikhlasannya tadi akan memperbesar dan
mempersuburnya. Ia besar bukan karena tubuhnya tetapi kebesarannya terlatak pada jiwanya.
Ikhlas dari segi bahasa artinya murni, sedangkan menurut istilah agama ialah membersihkan
amal semata-mata karena Allah SWT, jadi kita sebagai seorang muslim harus menanamkan iklas
dalam diri kita masing-masing karena bila mana kita melakukan suatu pekerjaan atau usaha
tanpa keikhlasan tidak dapat di ridhoi oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, niat dan ikhlas haruslah mendasari setiap amal yang dilakukan oleh kita
sebagai manusia dengan pengertian setiap amal yang dilakukan harus dengan niat yang benar
dan sekaligus harus ikhlas karena Allah semata-mata. Diantara Hadis yang mengingatkan kita
agar bekerja dengan penuh keikhlasan ialah riwayat Al-Bazar dari Adahak Rasulullah SAW
bersabda;
َ ص َل
ك َ ال ِااََّل َم
َ اخ َل ِ اهلل اَل ُي ْق َب ُل م َِن ااَل عْ َم
َ هلل َف ِا َّن ْ َُيا اَ ُّي َهاال َّناس
ِ اخلِص ُْواَعْ ما َ َل ُك ْم
Artinya :Hai manusia bertulus ikhlaslah kamu akan segenap amal yang dikerjakan karena sesungguhnya Allah tidak
menerima sesuatu amalan, kecuali dikerjakan karena Allah semata-mata.( Al –Bashrah ).
Ikhlas yang merupakan pekerjaan hati itu adalah merupakan inti sarinya segala amal
perbuatan. Tidak sempurna amal ibadah kita, sia-sia pekerjan yang kita kerjakan, tak ada
nilainya disisi Allah SWT. Bila mana amal itu dikerjakan tanpa niat dan ikhlas.
Karenanya, haruslah selalu diingat bahwa setiap amal pekerjaan, yang kita lakukan setiap
usaha yang kita laksanakan, setiap sedekah yang kita keluarkan, setiap ibadah yang kita
amalkan, setiap gerak langkah dan tindakan kesemuanya itu dikerjakan karena Allah samata-
mata. Tidak ada jalan yang dapat mendatangkan kepuasan dalam beramal kecuali dengan
keikhlasan.Karena kalau kita bekerja dengan keikhlasan tidaklah takut dicela orang. Tidaklah
pula menanti pujian, dada terasa lapang, hati terang senang suasana cerah terpancar diwajah
dari pancaran hati sanubari yang ikhlas. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Perintah Allah SWT agar manusia muslim selalu ikhlas dalam beribadah dan Allah
Berfirman
Dari ayat tadi Allah menjelaskan bahwa cara beribadah yang benar itu hanyalah
menyembah Allah semata dengan penuh keikhlasan, bersih dan murni dari pengaruh syirik dan
ria. Oleh karena itu beribadah dan takyen itu hendaknya ditunjukkan kepada Allah semata,
bukan karena ingin dipuji oleh manusia.
Kata –kata Hukamah adalah Hidup dan bergeraknya jasad itu adalah dengan ruh, maka
ruh dari segala amal adalah ikhlas, tanpa keikhlasan amal kita akan menjadi hampa, jangankan
akan dapat memetik buahnya yang lezat manis kita cinta rasanya oleh anak cucu kita bahkan
ketika masih hidup amal itu telah menjadi bala kepada kita.
Al-khulayani berkata;Berapa banyak amal yang ditegakkan , berapa banyak panitia ini
dan panitia itu didirikan orang, berapa banyak Koprasi ini dan itu didirikan orang, semuanya
itu lengkap dengan anggaran dasar dan rumah tangga yang nuluk –muluk, tapi hanya berumur
setampuk jagung saja belum sempat mengecap untung malah belum kering semula yang
didirikannya tadi telah mati. Apakah yang menjadi sebab musababnya, bukan kekurangan
tenaga bukan kekurangan usaha , bukan kekurangan modal, bukan kekurangan perhatian tetapi
semuanya itu terletak pada kekurangan ikhlas pendiri dan pendukungnya.Demikian ungkapan
guru besar Al-Khulayani.
Akan tetapi mulanya suatu pekerjaan usaha dicemoohkan, dicibir dan di ejek bukan
diminati bahkan di halangi dan di rintangi namun karena digerakkan dengan keikhlasan
akhirnya, yang jauh menjadi dekat yang tinggi menjadi rendah, cemooh menjadi pujaan, cibir
berubah menjadi pujian, amal usaha itu tadi menjadi tegak lurus dan kekal abadi. Yang
mendirikannya tadi telah hancur dikandung badan tetapi amal yang digerakkan setiap masa
dikenang.
Dalam al-qur’an surat Al-Hijr ayat 40 dengan tegas Allah menerangkan bahwa segala
amal usaha manusia tetap akan diganggu iblis hingga lahirnya dipandang baik kecuali batinnya
menyembunyikan kejahatan yang tak berbeda bila amal itu didorong oleh rasa ikhlas.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb