DIARE
Nama Kelompok
Gabriela mariana mamuaya(1914320066)
Alhada azofit alma (1914320054) D. P Eka noviani (1914320060)
Ana Lizetia Afonso Victor (1914320055) Deonizio amaral (1914320061)
A.A.Ayu Komang Trisna Dewi (1914320056) Dewa Agung Raka Aditya (1914320062)
Anita Khairunisa(1914320057) Dewa Nyoman Wira Senha (1914320063)
Benjami Zeth Tuhurima (1914320058) Fenilia Putri (1914320064)
Carystal Manda Supa (1914320059) Fita Kurniati (1914320065)
B. KLASIFIKASI DIARE
Klasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi
menjadi diare akut dan diare kronik Diare akut :
1. Diare akut
yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak, berhenti secara
cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu, namun dapat pula
menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dapat terjadi pada
semua umur dan bila menyerang bayi biasanya disebut gastroenteritis
infantil. Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi
laktosa.
Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap
disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan
kolera, memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian
air beras, berbau khas seperti “bayklin/sperma”, umur anak lebih dari 3
tahun dan ada KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa
kemudian baru pada anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan
kolera dikelompokkan kedalam diare akut.
2. Diare kronis
Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau
lebih. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi diare spesifik
dan non spesifik. Diare spesifik adalah diare yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus, atau parasit. Diare yang disebabkan oleh makanan
disebut diare non spesifik. Berdasarkan organ yang terkena, diare dapat
diklasifikasikan menjadi diare infeksi enteral dan parenteral.
Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut
lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Sedangkan,
diare kronik lebih ditujukan untuk diare yang memiliki manifestasi klinis
hilang-timbul, sering berulang atau diare akut dengan gejala yang ringan
yang melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen non
infeksi.
Sumber:http://alamipedia.com/diare-definisi-klasifikasi-patofisiologi-
etiologi-gejala-diagnosis-terapi/
C. ETIOLOGI
1. Infeksi virus ( rotavirus adenovirus )
2. Bakteri ( Shigella, Salmonella, E.coli, Vibrio )
3. Parasit ( protozoa, E. Histolytica, Balantidium coli )
4. Cacing perut ( Ascariasis, Tichuris, Stongyloides dan jamur Candida )
5. Malabsorbsi : karbohidrat ( intoleransi laktosa), lemak atau protein
6. Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
7. Immunodefisiensi
8. Psikologis, rasa takut dan cemas
D. PATOFISIOLOGI
Pada dasarnya diare terjadi oleh karena terdapat gangguan transport terhadap
air dan elektrolit di saluran cerna. Mekanisme gangguan tersebut ada 5
kemungkinan sebagai berikut :
1. Diare Osmotik
Diare osmotik dapat terjadi dalam beberapa keadaan :
a. Intoleransi makanan, baik sementara maupun menetap. Situasi ini
timbul bila seseorang makan berbagai jenis makanan dalam jumlah
yang besar sekaligus.
2. Diare sekretorik
Pada diare jenis ini terjadi peningkatan sekresi cairan dan
elektrolit. Ada 2 kemungkinan timbulnya diare sekretorik yaitu diare
sekretorik aktif dan pasif. Diare sekretorik aktif terjadi bila terdapat
gangguan aliran (absorpsi) dari lumen usus ke dalam plasma atau
percepatan cairan air dari plasma ke lumen. Sperti diketahui dinding usus
selain mengabsorpsi air juga mengsekresi sebagai pembawa enzim. Jadi
dalam keadaan fisiologi terdapat keseimbangan dimana aliran absorpsi
selalu lebih banyak dari pada aliran sekresi.
a. Diare sekretorik pasif disebabkan oleh tekanan hidrostatik dalam
jaringan karena terjadi pada ekspansi air dari jaringan ke lumen usus.
Hal ini terjadi pada peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi
sistem limfatik, iskemia usus, bahkan proses peradangan.
b. Diare akibat gangguan absorpsi elektrolit Diare jenis ini terdapat
pada penyakit celiac (gluten enteropathy) dan pada penyakit sprue
tropik. Kedua penyakit ini menimbulkan diare karena adanya
kerusakan di atas vili mukosa usus, sehingga terjadi gangguan
absorpsi elektrolit dan air. Diare akibat hipermotilitas
(hiperperistaltik) Diare ini sering terjadi pada sindrom kolon iritabel
(iritatif) yang asalnya psikogen dan hipertiroidisme. Sindrom
karsinoid sebagian juga disebabkan oleh hiperperistaltik.Diare
eksudatif Pada penyakit kolitif ulserosa, penyakit Crohn, amebiasis,
shigellosis, kampilobacter, yersinia dan infeksi yang mengenai
mukosa menimbulkan peradangan dan eksudasi cairan serta mukus.
Lampiran gambar
Gambar 1.1 Proses penyebaran penyakit diare.
I. SOAL
1. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya
(tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Definisi tersebut merupakan definisi dari ….
a. DepKes RI 2011
b. WHO
c. Potter & Perry
d. Abraham maslow
e. Florence Nightingale
2. Diare yang bersifat mendadak, berhenti secara cepat atau maksimal
berlangsung sampai 2 minggu merupakan ciri-ciri diare ….
a. Diare kronis
b. Diare akut
c. Diare biasa
d. Diare mendadak
e. Diare infeksi
3. Berdasarkan etiologinya bakteri apa sajakah yang bisa menyebabkan
diare ….
a. rotavirus adenovirus
b. protozoa, E. Histolytica, Balantidium coli
c. Shigella, Salmonella, E.coli, Vi
d. Ascariasis, Tichuris, Stongyloides dan jamur Candida
e. Plasmodium SP
4. Pada diare sekretorik pasif disebabkan oleh ….
a. adanya kerusakan di atas vili mukosa usus
b. adanya hiperperistaltik
c. timbulnya peradangan dan eksudasi cairan serta mucus
d. adanya tekanan hidrostatik dalam jaringan
e. gangguan absorpsi elektrolit dan air
5. Tanda dan gejala diare selain berupa buang air besar cair juga dapat
disertai dengan ….
a. merasa haus, berat badan berkurang
b. mata cekung, lidah / mulut kering
c. turgor kulit berkurang, suara serak
d. kejang dan merasa flu
e. muntah, demam, nyeri perut sampai kram
6. Dalam pengobatan yang tepat terhadap penyebab diare dapat diberikan
setelah diketahui penyebab diare dengan memperhatikan ….
a. umur penderita, perjalanan penyakit dan sifat tinja
b. jenis kelamin
c. status sosial dan budaya
d. golongan ASKES
e. spiritual/keyakinan
7. Pada dasarnya diare terjadi oleh karena ….
a. Kurangnya kadar HB darah
b. karena terdapat gangguan transport terhadap air dan elektrolit
di saluran cerna
c. faktor genetik
d. Hormone insulin yang tidak lengkap
e. kebiasaan membaca dan bermain gadget di tempat yang gelap
8. Obat antipiretik seperti preparat salisilat (asetosol, aspirin) dalam dosis
rendah berguna untuk ….
a. mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan diare pada
tiga bulan berikutnya
b. menurunkan panas dan flu
c. menurunkan panas akibat dehidrai atau panas karena infeksi
dan mengurangi sekresi cairan yang keluar bersama tinja.
d. Menghilangkan sakit kepala dan batuk
e. Menghilangkan nyeri perut.
Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak,
berhenti secara cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu,
namun dapat pula menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini
dapat terjadi pada semua umur dan bila menyerang bayi biasanya
disebut gastroenteritis infantil. Penyebab tersering pada bayi dan
anak-anak adalah intoleransi laktosa.